BAB I
PENDAHULUAN
Masakan tidak hanya sekedar benda yang bisa dimakan dan dapat
yang terdapat pada suatu masakan menjadi hal yang perlu diperhatikan.
dengan budaya yang ada di suatu negara. Ciri khas masakan pada suatu negara
dapat menjadi salah satu tanda kebiasaan yang selalu dilakukan dan kepercayaan
yang ada sudah mampu menjelaskan bagaimana bentuk budaya yang dimiliki
dimensi pada masakan. Penerapan masakan yang multi dimensi adalah masakan
yang memuat berbagai elemen diantaranya: rasa, tekstur, tampilan, dan adanya
makna yang terkandung dalam masakan tersebut. Masakan multi dimensi sudah
negara maju, termasuk di Jepang. Bangsa Jepang sejak abad ke delapan sudah
1
PENGGUNAAN CHOOMIRYOO NO SA-SHI-SU-SE-SO PADA MASAKAN JEPANG
INDIRA IKA NEGARA 2
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Masakan yang multi dimensi terus menjadi acuan di setiap masakan Jepang dan
namun sering juga disebut dengan nihon shoku (日本食) atau washoku (和食).
Bahan-bahan yang digunakan dalam masakan Jepang sebagian besar diolah secara
sederhana. Masakan Jepang juga tidak dimasak dengan banyak bumbu. Orang
Jepang tidak mengenal teknik memasak yang bisa merusak penampilan bahan dan
kesegaran bahan makanan (Hinder, 1988: 37). Cara memasak pada masakan
Jepang bertujuan untuk menampikan rasa asli dari bahan masakan dengan tidak
berlangsung saat itu. Tanggal tujuh bulan Januari misalnya, pada hari tersebut
dibuat dari tujuh macam tumbuhan musim semi yang disebut nanakusa gayu.
yang dipercaya dapat memberikan kekuatan di sisa hari pada musim panas. Hari
pertama musim dingin banyak orang yang menyajikan tooji kobocha, yaitu labu
bahan dan bumbu masakan dari Jepang. Toko masakan oriental 1 yang salah
satunya menyediakan bahan dan bumbu untuk masakan Jepang kini sudah banyak
bermunculan. Bahan-bahan seperti lobak, jamur shitake dan lain sebagainya sudah
banyak tersedia di supermarket. Miso, dashi, mirin yang termasuk dalam bumbu
khas Jepang juga banyak ditemukan di toko ataupun supermarket. Mirin adalah
semacam alkohol yang dihasilkan dari arak beras yang kemudian disaring dan
rasanya manis. Mirin mempunyai kadar alkohol sebesar 14%. Pada dasarnya
pada masakan. Mirin adalah pemanis yang lebih lembut dibandingkan dengan
gula dan efektif dalam memperkuat warna daging selama proses memasak. Dashi
(bonito stok) atau air kaldu ikan cakalang adalah campuran dari bubuk bonito atau
bubuk dari ikan cakalang kering dengan rumput laut kering, monosodium
glutamate (MSG), garam dan gula. Miso merupakan fermentasi dari rebusan
kedelai, beras, atau campuran dari keduanya dengan garam. Tekstur miso seperti
Masakan yang enak tidak hanya tergantung dari cara mengolah bahan-bahan
masakan dengan bumbu-bumbu yang tersedia. Hal tersebut juga diterapkan pada
masakan Jepang. Keutamaan masakan Jepang pada umumnya terletak pada bahan
1
Negara di kawasan Asia timur
PENGGUNAAN CHOOMIRYOO NO SA-SHI-SU-SE-SO PADA MASAKAN JEPANG
INDIRA IKA NEGARA 4
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dan bumbu yang digunakan. Masakan Jepang menggunakan bahan yang secara
turun-temurun digunakan oleh orang Jepang dan sebagian besar diambil dari hasil
masih segar. Penggunaan bahan yang segar masih diterapkan dalam masakan
Jepang sampai saat ini. Masakan bisa dikatakan sebagai masakan Jepang bukan
hanya tergantung dari resep masakan, penggunaan bahan, dan cara memasaknya
yang berasal dari Jepang. Bumbu khas Jepang yang ditambahkan pada masakan
Jepang tersebut juga menjadi salah satu kunci masakan disebut sebagai masakan
khas Jepang.
berbau tajam. Masakan Jepang pada dasarnya mempunyai lima bumbu utama
bumbu, sedangkan sa-shi-su-se-so merupakan singkatan dari sa- untuk satoo yang
berarti gula pasir, shi- untuk shio yang berarti garam, su yang berarti cuka, se-
untuk shoyu yang berarti kecap asin, dan -so untuk miso. Kelima bumbu tersebut
tidak semua harus ada pada setiap masakan Jepang. Suatu masakan hanya akan
sa-shi-su-se-so adalah bumbu dasar yang selalu digunakan dalam masakan Jepang
memiliki peraturan yang unik, yaitu cara penggunaanya yang harus dimasukkan
dijadikan sebagai acuan bumbu dasar yang digunakan di sebagian besar masakan
Jepang.
walaupun hanya beberapa unsur yang digunakan pada suatu masakan. Kesan
sederhana namun unik yang ada pada choomiryoo no sa-shi-su-se-so melekat pada
masakan Jepang. Penulis dalam Tugas Akhir ini akan membahas secara lebih
pustaka, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai sumber tertulis seperti buku,
Sistematika penulisan dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari 3 bab.
Bab I berisi Pendahuluan yang akan membahas latar belakang, pokok bahasan,
tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan Tugas Akhir ini.
Jepang. Bab ini terdiri dari empat sub judul. Sub judul pertama akan dijelaskan
masing bumbu dalam masakan serta kandungan dan manfaat yang terdapat pada
setiap bumbu. Sub judul keempat berisi tentang bumbu-bumbu khas Jepang
beserta cara pembuatan bumbu khas tersebut. Bab III terdiri atas penutup yang