Anda di halaman 1dari 84

1

PENGANTAR

Assalaamu ‘laikum warohmatullahi wa barokaatuh,

Dengan mengucap syukur kepada Allah S.W.T, kami sajikan bahan ajar ini kepada pembaca
sekalian, terutama kepada para mahasiswa Teknik Geodesi pada khususnya, dengan harapan
semoga lebih membantu dalam melaksanakan proses belajar dengan cara yang mandiri.

Adapun saran demi kesempurnaan buku ajar ini selalu kami nantikan, dengan keyakinan
bahwa untuk menjadi lebih baik, seharusnyalah dengan bantuan dari pihak lain. Juga, dengan
suatu keinginan untuk senantiasa belajar dari kesalahan.

Semoga, sumbangan yang tiada seberapa ini dapat bermanfaat.

Semarang, awal september 2007


Penyusun.
Prakosa Rachwibowo Ir. M.Sc.
2

DAFTAR ISI
Pengantar
Tinjauan Mata Kuliah .1
I. Gelogi dan ilmu yang berhubungan.6
Batasan Geologi
Batasan Geologi Dasar
Cabang geologi
Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Konsep2 Geologi
Dinamika Bumi
Geologi dan manusia

II. Metode keilmuan Geologi.18


Studi Lapangan dan Pemetaan Geologi
Peta Topografi
Peta Geologi
Peta Geoteknik

III. Umur dan sejarah geologi.25


Waktu Geologi
Umur absolut
Umur relatif
Sratigrafi
Lingkungan Sedimentasi

IV. Kulit Bumi.30


Mineral dan batuan
Siklus batuan
Mineral Pembentuk batuan
Genesa batuan

V. Batuan Beku.37
Magma,
Lava
Lahar
Intrusi

VI. Gaya asal luar.45


Pelapukan dan Tanah
Gerakantanah
3

VII. Kerja air.50


Aliran air permukaan
Erosi dan transport sedimen
Air bawah tanah
Danau, rawa dan cekungan pengendapan
Tahap erosi di daratan

VIII. Kerja es, angin dan laut.57


Gletser dan glasiasi
Gletser lembah
Gletser piedmont
Gletser lembaran
Glasiasi
Gurun dan kerja angin
Laut; gelombang, arus
Abrasi dan sedimentasi di pantai

IX. Kerja Organisme.65


Karang Penghalang
Karang Fringing
Karang Atol

X. Struktur Geologi.68
Deformasi kulit bumi
Jenis struktur geol.
Kontrol Perubahan
Aspek Ekonomi

XI. Metamorfisma.72

Metamorfosa regional
Metamorfosa kontak
Metamorfosa termal
Metamorfosa dinamik
Derajat Metamorfosa

XII. Geologi, industri dan pembangunan.76


Industri mineral non logam,
Ind. Mineral Logam,
Industri Energi,
Prasarana Wilayah
Material konstruksi
Pengembangan wilayah,
Mitigasi Bencana Geologi
4

TINJAUAN MATA KULIAH

Geologi, adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi. Sedangkan Geologi Dasar,
adalah ilmu pengetahuan yang menempatkan aspek fisik bumi dan proses-proses geologi
sebagai obyek kajiannya. Secara ringkas, bahan geologi dasar dalam pembelajaran ini adalah
meliputi:

1 . Kulit bumi yang penyusunnya terdiri dari material dasar batuan dan mineral

( komposisi) dan

2. Proses terbentuknya batuan sebagai komponen utama penyusun kulit bumi (genesa).

Batuan, yang merupakan unsur utama pembentuk kulit bumi terbentuk dalam dinamika bumi,
melalui 2 jenis proses yang berlangsung secara simultan, yaitu:

1. Proses –proses perubah yang berasal dari dalam (endogen) seperti, gerakan lempeng bumi;
arus konveksi dibawah kulit bumi; tekanan dan temperatur yang berasal dari gerakan
lempeng bumi; pembentukan pegunungan (orogenesa ); perubahan batuan dibawah suhu
dan tekanan yang tinggi (metamorfosa); deformasi batuan ( kekar, sesar dan lipatan);
gerakan magma dan perubahan komposisinya ( magmatisasi, hidrotermal, vulkanisma).
2. Proses-proses perubah yang berasal dari luar muka bumi seperti, pelapukan batuan
menjadi tanah oleh perubahan iklim; erosi ( air, angin dan es); proses pengangkutan
sediment yang tererosi oleh media air, es, dan angin; proses pengendapan material
sediment di darat, laut dan daerah peralihan.

Metode geologi terdiri dari penerapan konsep sekarang adalah kunci masa lampau, yaitu
dengan cara mengamati proses fisik, kimia dan biologi, yang berlangsung pada bentang alam
pada masa sekarang, untuk merekontruksi kejadian yang telah terekam pada batuan dimasa
lampau.Pemahaman proses tersebut meliputi pengamatan perubahan bentangalam saat
sekarang, baik pada skala lapangan maupun dengan simulasi model pada skala laboratorium.
5

Manusia sebagai penghuni bumi melihat bumi sebagai rumah dan lingkungan tempat mereka
hidup dan melangsungkan kehidupannya. Manusia seharusnya bersifat bijak, yaitu mampu
mengambil manfaat dari lingkungan fisik, sebagai sumber mineral dan energi secara
berkelanjutan, dan melakukan pembangunan dengan memenuhi azas kelestarian lingkungan.

Manfaat dari hasil pemahaman terhadap mata kuliah geologi fisik, adalah dikuasainya prinsip-
prinsip dasar yang dipakai dalam pengembangan ilmu-ilmu geologi pada umumnya, dan
mampu melakukan penalaran secara deduktif terhadap kejadian-kejadian geologi di alam
lingkungan sekitar, serta mampu menerapkan secara sederhana pemahaman terhadap geologi
untuk menjawab masalah-masalah yang timbul dari penyebab yang bersifat geologi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah memahami materi pembelajaran Geologi Fisik ini diharapkan mahasiswa memahami
konsep –konsep teori yang mendasari geologi, mampu mengenali jenis batuan dilapangan dan
dilaboratorium berdasar sifat-sifat fisiknya secara garis besar, mengenali jenis mineral
pembentuk batuan yang utama, memahami dan mampu mengenali secara umum berbagai jenis
bentuklahan dan perubahannya, mampu memahami terjadinya dan keterdapatan sumberdaya
alam dan sumberdaya energi, dan memahami cara melakukan eksplorasi dan eksploitasi
sumberdaya lingkungan geologi secara berkelanjutan berdasarkan asas kelestarian lingkungan.

Susunan Bahan Ajar

NO Tujuan Pokok Sub Pokok Sumber


InstruksionalKhusus Bahasan Bahasan Referensi

1 Mahasiswa mampu Gelogi Batasan Geologi 1. VCD


menjelaskan: dan ilmu Batasan G.Fisik Sosialisasi
Batasan geologi dan yang Cabang geologi Geologi,
cabangnya, sifat ilmu berhubung Ilmu Pengetahuan &
6

peng.geologi,konsep, an Teknologi IAGI


dinamika bumi dan Konsep2 Geologi 2. Intoduction
hub manusia dg Dinamika Bumi of Physical
geologi Geologi dan manusia Geology,
Longwell &
Flint
2 Mahasiswa mampu Metode Studi Lapangan dan Field Geology,
menjelaskan metode keilmuan Pemetaan Geologi Compton.
geologi lapangan. Geologi Peta Topografi Peta Geologi
Dan hasil penelitian Peta Geologi Semarang,
geologi. Peta Geoteknik Dir.Geologi,
Bandung
3 Mahasiswa mampu Umur dan Waktu Geologi
menjelaskan sejarah Umur absolut Intoduction of
penentuan umur geologi Umur relatif Physical Geology,
batuan dan peristiwa Sratigrafi Longwell & Flint
fisik-biologi yg tlh Lingkungan Sedimen- Sandi Stratigrafi
terjadi. tasi Indonesia, IAGI
4 Mahasiswa mampu Kulit Mineral dan batuan Intoduction of
menjelaskan mineral Bumi Siklus batuan Physical Geology,
penyusun batuan dan Mineral Pembentuk- Longwell & Flint
jenis batuan dialam. Batuan
Genesa batuan
5 Mahasiswa mampu Batuan Magma, Intoduction of
menjelaskan Beku Lava Physical Geology,
hubungan magma, Intrusi Longwell & Flint
tektonik dan intrusi. VCD Volcano.
6 Mahasiswa mampu Gaya asal Pelapukan dan Tanah Intoduction of
menjelaskan faktor luar Gerakantanah Physical Geology,
perubah asal luar dan Longwell & Flint
7

pengaruhnya Geomorphological
terhadap bumi. Field Manual,
Dackombe, R.V.
7 Mahasiswa mampu Kerja air Aliran air permukaan Intoduction of
menjelaskan kerja Erosi oleh air dan Physical Geology,
enerji air di atas gerakantanah Longwell & Flint
permukaan dan Air bawah tanah
bawah permukaan Danau,rawa dan
bumi. cekungan sedimentasi

8 Mahasiswa mampu Kerja Es, Gletser dan glasiasi Intoduction of


menjelaskan kerja es, angina Gurun dan kerja angin Physical Geology,
angin dan laut, dalam dan laut Laut; gelombang, arus Longwell & Flint
Proses perubahan Abrasi pantai
batuan dan
bentuklahan
9 Mahasiswa mampu Kerja Karang Penghalang Intoduction of
menjelaskan kerja Organism Karang Fringing Physical Geology,
organisme dalam e Karang Atol Longwell & Flint
membentuk terumbu
karang
10 Mahasiswa mampu Struktur Deformasi kulit bumi Intoduction of
menjelaskan berbagai Geologi Jenis struktur geol. Physical Geology,
jenis struktur geologi Kontrol Perubahan Longwell & Flint
dan enerji Aspek Ekonomi
pembentuknya.
11 Mahasiswa mampu Metamorfi Metamorfosa regional Intoduction of
menjelaskan jenis sma Metamorfosa kontak Physical Geology,
metamorfosa dan Metamorfosa termal Longwell & Flint
batuannya Metamorfosa dinamik
8

Derajat Metamorfosa
12 Mahasiswa mampu Geologi, Industri mineral non Intoduction of
menjelaskan industri logam, Ind. Mineral Physical Geology,
pengaruh manusia dan Logam, Industri Longwell & Flint
dalam pembangu Energi,
mengekploitasi alam nan Prasarana Wilayah
untuk pembangunan Material konstruksi
Pengembangan
wilayah, Mitigasi
Bencana Geologi.

Pedoman Mahasiswa.

1. Membentuk kelompok belajar dengan bimbingan dosen dan atau asisten dosen .
2. Melakukan pengamatan batuan, mineral, proses geologi di sekitar.
3. Membaca buku ajar sebelum kuliah dilangsungkan.
4. Mengerjakan tugas dan atau latihan yang dianjurkan
5. Memperkaya bahan ajar dari journal, buku, website.
6. Membuat paper tentang tema geologi.
7. Mengerjakan test formatif.
8. Menindak lanjuti kegiatan belajar berdasar arahan dosen/asisten.
9. Mengadakan diskusi dan evaluasi diri.
10. Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan bahan ajar.
9

BAB.I GEOLOGI DAN ILMU YANG BERHUBUNGAN

Apakah kehidupan kita sehari-hari bisa lepas dari geologi? Apakah geologi itu?
Apakah sedemikian penting dia sehingga manusia tidak mampu mencapai kemajuan teknologi
seperti sekarang ini tanpa peran aplikasi geologi?

Ketika anda telah berhadapan muka dengan dosen anda seperti sekarang ini, muncul
beberapa pertanyaan yang dapat mengarahkan perhatian kita kepada materi peljaran yang akan
kita bahas bersama,. Diantaranya adalah : tenaga apa yang mampu mengantarkan anda dengan
cepat keruang kelas ini? Motor, mobil, bensin, nasi, elpiji? Ya, dengan motor yang terbuat dari
berbagai jenis material logam dan non logam, seperti besi, aluminium, tembaga, porselin,
plastik, dan mesin, yang mesin itu hanya bekerja bila didorong dengan pembakaran bensin.

Kita sebagai manusia juga butuh enerji, dan bagaimana bahan makanan sebagai enerji
hidup itu tersedia dan siap disantap? Nasi, yang berasal dari padi yang ditanam dengan pupuk
urea, yang tanahnya dibajak dan dicangkul dengan bajak dan cangkul yang terbuat dari besi;
dan untuk menarik bajak dibutuhkan traktor, dan beras yang dimasak dengan air yang di
pompa dari sumur artesis, yang kemudian padi yang telah berwujud beras harus dimatangkan
dengan dipanaskan dengan bantuan tenaga listrik dari tenaga air atau tenaga panas bumi?,
dan juga teman nasi atau lauk yang dimasak dengan kompor gas yang membutuhkan bahan
bakar gas elpiji?

Keberadaan semua bahan seperti: logam dan non logam, bensin, sumur artesis, tenaga
air, panas bumi, gas elpiji, semuanya tak akan terwujud tanpa peran serta ahli geologi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mengerti akan:


1. Batasan Geologi Fisik dan ilmu yang berkaitan dengannya.
2. Mempunyai persepsi yang benar tentang prinsip dasar ilmu kebumian, obyek kajian
geologi fisik, baik obyek materi maupun obyek formal
3. Metode keilmuan Geologi dan penerapannya.
10

4. Manfaat Geologi untuk hidup manusia.

PENYAJIAN

Nah, berikut ini kita akan menelusuri bahan kajian kita agar pertanyaan diatas
terjawab.Kita mulai dengan batasan geologi, geologi fisik dan ilmu2 terapan yang berinduk
ilmu geologi. Kemudian kita perlu memahami karakter ilmu geologi dan metodologi
pengembangannya beserta konsep 2 yang mendasarinya agar kita mampu memahami sejauh
mana peran geologi terhadap kehidupan kita sehari-hari, yaitu dalam pembahasan geologi dan
manusia.

Adapun yang paling menakjubkan adalah fakta bahwa kita hidup diatas lapisan kulit
bumi yang cukup tipis bagaikan kulit telor dengan material cair yang pijar dibawahnya. Ya,
kita hidup diatas neraka yang terpisah selembar kulit bumi yang tipis, yang tak kalah
menakjubkan ternyata gunung-gunung yang diam itu bergerak saling mendekat, saling
menjauh dan saling bersimpangan dengan kecepatan antara 3 hingga 10 cm tiap tahunnya!
Memang tak terasa, karena selama 50 tahun paling cepat gunung itu baru tergeser 50x10 cm=
5m. Namun, yang menggiriskan bila tenaga yang terkumpul pada batuan dibawah kaki kita tak
mampu diredam oleh sifat batuan yang kompak dan rigid, maka sesuai dengan hukum
elastisitas, lapisan batuan akan patah dan terdeformasi (berubah bentuk=hancur), yang akibat
langsung dari hancurnya batuan tersebut adalah, akan dilepaskannya enerji kinetik yang
mewujud sebagai getaran didalam bumi. Itulah gempa tektonik yang pada tanggal 26
Desember 2004 telah menewaskan lebih dari 300.000 manusia di lebih dari 5 negara!. Ya,
gempa itu ada dibawah muka laut yang memicu timbulnya gelombang masif yang tingginya
sampai 30m, tsunami.!

1.Batasan Geologi
11

Geologi, berasal dari geo yang artinya bumi dan logos, yang artinya ilmu atau
pengetahuan. Geologi, menempatkan bumi sebagai oyek materi kajian, dan dengan obyek
formal nya adalah sifat-sifat: fisik, kimia dan biologi dari material pembentuk bumi. Lebih
rinci dan fokus, geologi menekankan pada obyek kajian : sifat material dari kulit bumi,
hukum-hukum yang mengatur proses perubahannya, dan susunan serta perubahannya berdasar
kronologi kejadiannya.

2. Batasan Geologi Fisik

Obyek kajian yang menjadi fokus geologi fisik adalah sifat fisik kulit bumi, walaupun
untuk itu kita tak bias lepas dari aspek kimia dan biologinya. Sehingga hukum-hukum yang
berkaitan dengan enerji dan proses perubahan secara fisik diutamakan, tanpa mengabaikan
keterkaitannya dengan aspek kimia dan biologi.

3. Cabang geologi dan ilmu kebumian lainnya.

Dalam mempelajari geologi, kita tak bias lepas dari ilmu-ilmu yang muncul dari
geologi, seperti Vulkanologi, yaitu ilmu yang mempelajari aktivitas gunungapi; Geologi
tambang, pengetahuan praktis yang lebih memfokuskan kepada cara memperoleh bahan-bahan
tambang, baik yang logam maupun non logam. Hidrogeologi, yaitu ilmu yang mempelajari
keberadaan air dibawah permukaan tganah.Geologi teknik, adalah penerapan geologi dalam
teknik sipil. Geologi Minyak dan Gas Bumi, yaitu ilmu yang mempelajari keterdapatan dan
terjadinya minyak dan gas bumi. Geofisika, yaitu ilmu untuk mendeteksi susunan batuan
dibawah permukaan bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika, seperti gravitasi,
tahanan jenis, seismik, radioaktif dan geomagnet. Geologi Pengideraan Jauh, yaitu ilmu untuk
mendeteksi batuan, struktur lapisan dan data geologi lainnya, dengan memakai sensor yang
merekam data tanpa menyentuh obyek kajiannya, seperti: dengan pemotretan udara, scanning
dari satelit, radar, lidar dll. Geomorfologi, ilmu yang mengkhususkan diri mempelajari
perubahan bentuklahan. Geologi juga saling membutuhkan bantuan ilmu-ilmu yang sangat
erat hubungannya dengan geologi, seperti: geodesi, yaitu ilmu tentang pembuatan peta
12

topografi. Ilmu yang juga dekat dengan ilmu kebumian adalah geografi, yaitu ilmu yang
mempelajari interaksi manusia dengan lingkungan fisik bumi. Geografi sendiri juga
berkembang menjadi berbagai bidang yang lebih khusus, seperti geografi fisik, geografi
sosial, geografi tumbuh2 an, geografi politik, geografi militer, geografi hewan, dan geografi
ekonomi.

4. Geologi sebagai Ilmu Pengetahuan & Teknologi

Sain, atau ilmu pengetahuan tentang bumi, mempelajari bumi sebagai ilmu dasar atau
ilmu yang murni, tanpa memikirkan manfaat praktisnya. Geologi, sebagai sain dipelajari di
fakultas MIPA ( Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Secara sain geologi lebih luas
memilih obyek kajiannya, karena tujuan sain adalah mencari kebenaran yang muncul dari
fenomena geologi secara alamiah ( gempa bumi, kegiatan gunungpi, timbulnya tsunami,
pemekaran benua, mencairnya gletser, perubahan iklim, perubahan perilaku pasang surut,
pertumbuhan binatang koral dll).

Teknologi, suatu pengetahuan yang menitikberatkan pada manfaat yang diperoleh


sebagai tujuan, mengembangkan geologi sebagai ilmu praktis untuk eksplorasi dan eksploitasi
sumberdaya mineral dan enerji, sehingga berkembang di bidang industri pencarian bahan-
bahan baku logam dan non logam (pertambangan), seperti: pencarian logam: emas, perak,
tembaga, aluminium, seng, besi, titanium, timbal, wolfram dll; dan bahan industri non
logamseperti; batu gamping, dolomite, gypsum,aspal, barit, batu apung, belerang, bentonit,
feldspar, fosfat, jodium,kaolin, kalsit, kwarsa, kromit, perlit, talk, asbes, zeolit, zircon, intan,
korundum, dan batu mulia. Dibidang enerji, geologi sangat membantu dalam mencari sumber
uranium, lokasi PLTA, lokasi panas bumi, gas alam dan minyak bumi. Untuk menunjang
pembangunan infra struktur, geologi terapan sangat dibutuhkan, seperti: penentuan pondasi
gedung dan jembatan, pembuatan terowongan, penentuan trase kabel enerji, penentuan trase
jalan, penanggulangan tanah longsor, mengatasi kebocoran waduk, penggalian dan
penimbunan tanah dan batuan dalam skala besar, penyediaan material konstruksi, pencarian
material untuk gedung dan rumah (pasir, tanah, batu ornamen).
13

Dibidang penanggulangan bencana alam seperti: tanah longsor, kekeringan, mud


volcanoe, tsunami, gempa bumi, abrasi pantai dan pengendapan yang cepat, geologi juga
sangat membantu dalam memahami karakteristik bencana tersebut, sehingga proses mitigasi
lebih tepat sasaran. Geowisata, Pengembangan wilayah, perencanaan (planologi), militer dan
kesehatan geologi juga sedikit banyak menyumbangkan peran bantuannya.

5. Konsep2 Geologi
Geologi merupakan ilmu yang sangat kuat memakai penalaran yang bersifat deduktif.
Jadi geologi lebih merupakan hasil akumulasi dari proses studi interdisipliner dan melibatkan
banyak alat dan manusia serta memakan waktu yang lama.

Uniformitarianisme
James Hutton (1726 – 1797), seorang Scottish mengenalkan konsep uniformitarianism
yaitu cara membaca proses yang merubah permukaan bumi yang telah terjadi dimasa lampau
berdasar analogi atau pembanding proses yang sama, yang terjadi disaat sekarang. (the
present is the key to the past). Contoh: Pembentukan endapan sediment di muara sungai yang
membentuk delta, akan menghasilkan 3 bagian yang berbeda kemiringan lapisan batuan; maka
bila dijumpai tipe endapan yang terdiri dari top set, bottom set dan fore set , menunjukkan
adanya proses pengendapan di muara sungai. Jadi penentuan paleogeografi bisa ditentukan
berdasar pembacaan data yang terekam pada batuan. Dengan mudah kita dapat menentukan
kedalaman lingkungan sediment laut berdasar keberadaan fosil organisme: terumbu karang ,
yang menunjukkan laut dangkal, dan endapan diatome untuk laut dalam.

Horisontality of strata

Setiap lapisan batuan sediment pada awalnya akan terbentuk pada posisi perlapisan
yang horizontal; hal ini karena pengaruh sediment dikontrol oleh hukum gravitasi dan
hidrolika cairan.

Cross cutting relationships.


14

Bila ada kenampakan batuan yang dipotong oleh batuan lain, seperti pada batuan beku
jenis dike, slump structure, dan cross bedding, maka umur batuan yang memotong adalah
yang lebih muda dari yang dipotong.

Superposisi.
Pada susunan batuan sediment atau batuan volkanik yang terbentuk pada suatu
cekungan pengendapan, secara normal lapisan yang tua adalah yang terletak dibawah. Hal ini
secara logis dapat dijelaskan bahwa proses pengendapan mulai dari terbentuknya lapisan awal
yang terletak di dasar cekungan, selanjutnya ditutup oleh lapisan yang terendapkan kemudian,
yang tentu lebih muda dari yang ditutupinya.

Isostasi.
Pada daerah pegunungan yang tinggi (Himalaya), proses erosi atau denudasi yang
mengikis bagian puncak dari batuan pegunungan tersebut akandiimbangi dengan proses
pengangkatan yang proporsional dengan jumlah material yang terkupas. Kal ini bias
diterangkan secara sederhana dengan memakai prinsip hukum Archimides. .

Benua yang terapung.


Berdasar kesesuaian bentuk pantai antara benua Amerika Selatan dan Afrika, yang
bagaikan mosaik yang bila disatukan membentuk satu benua yang lebih besar, memberikan
ide bahwa semua benua yang sekarang terpoisah dahulu merupakan satu daratan, yang disebut
Pangaenga. Bukti yang ditemukan selanjutnya memperkuat pendapat ini. Diantaranya
kesesuaian flora dan fauna serta bekas glasiasi (endapan gletser) pada daerah daerah yang
dahulu berdekatan. Kenampakan ini menghasilkan pendapat adanya teori apungan benua.
Namun untuk menjelaskan proses daratan raksasa yang dapat bergerak pada waktu itu sangat
sulit, apalagi sekarang terpisah ribuan km.

Tektonik Lempeng.
Dengan munculnya berbagai bukti baru, seperti adanya punggung tengah samudera;
yang merupakan pusat munculnya pembentukan lapisan basalt, yang saling menjauh ke arah
yang berlawanan; adanya perubahan arah paleomagnet bumi setiap beberapa juta tahun;
15

adanya palung laut; adanya batas Moho antara lapisan yang ringan dan berat; adanya
perbedaan sifat fisik dari lapisan kulit bumi dan selimut bumi; yang menunjukkan lapisan kulit
lebih ringan dari lapisan selimut; bukti-bukti tersebut mendukung anggapan bahwa dulu
semua benua bersatu. Gerakan lempeng tektonik ini disebabkan dinamika arus konveksi
dibawah lapisan kulit bumi, yang mendorong lempeng benua dan lempeng samudera bergerak
saling menjauh, saling bertumbukan dan saling berselisih.

6. Dinamika Bumi .

Waktu adalah aspek yang melekat pada gerakan, sehingga proses adalah fungsi dari
waktu. Dalam kejadian alam disekitar kita, proses cepat dapat diamati dengan mata telanjang,
atau dengan bantuan rekaman kamera video. Gerakan longsoran, merupakan gerakan yang
relative cepat. Sedimentasi dan erosi terjadi lembih lambat. Pelapukan batuan merupakan
proses yang lebih lama lagi, karena menyangkut alterasi mineral pembentuk batuan. Proses
yang sedang adalah proses subsiden daerah pesisir Semarang yang tercatat hingga lebih dari
10 cm tiap tahunnya.

Gambar.1 Dinamika Lempeng Tektonik


16

Adapun yang kita ketahui, gerakan lempeng tektonik tercatat antara 3 hingga 7 cm
pertahunnya. Ternyata, bumi bukanlah benda yang statis. Gunung2 yang tinggi di daerah
Kebumen, Rembang, Tuban dan Blora, ternyata dulu adalah merupakan laut dangkal. Hal ini
terbukti dengan dijumpainya banyak binatang koral yang membentuk batu gamping terumbu
di puncak2 perbukitan itu. Bumi senantiasa merubah wajahnya sepanjang hidupnya.

7. Geologi dan manusia.

Manusia primitive telah memakai batu sebagai penopang hidupnya, tempat tinggalnya
dari batu, kampak batu, candi dari batu. Batu, sekarang menghasil bangunan pencakar langit,
yaitu dari campuran beton aggregate yang berasal hasil penghancuran batu andesit. Jaman
bertambah maju, namun manusia tak bias lepas dari geologi.
Hingga tahun 80 an Indonesia hidup secara makmur dari minyak bumi. Dan sekarang
minyak bumi dan gas masih merupakan urat nadi perekonomian kita. Dan demi mencari gas
bumi yang cadangannya diperkirakan habis 50 tahun lagi, manusia rela menempuh resiko
melakukan pemboran minyak bumi yang rawan bencana. Dua hari setelah gempa melanda
Yogya pada 26 Mei 2006, mulailah tercipta kubangan lumpur panas yang makin hari makin
meluas (mud volcano) di daerah Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara PT. Lapindo
Brantas masih menjadi tersangka penyebab malapetaka ini, upaya pengendalian meluasnya
lumpur panas tersebut masih menimbulkan banyak masalah. Manusia, dapat melihat geologi
dari dua sisi satu keping mata uang , yang satu gemerlap indah, disebaliknya maut senantiasa
mengintip menunggu saat-saat manusia lengah terhadap lingkungan geologinya.

Industri bahan galian, industri mineral logam, industri mineral enerji, merupakan sisi
wajah yang ramah dan tersenyum; bersamanya, manusia menjadi lupa akan kerusakan
lingkungan yang dapat muncul akibat pemanfaatan sumberdaya yang melebihi ambang batas
kestabilan lingkangan alam. Di wajah yang satunya, tsunami, lumpur panas, kekeringan, tanah
longsor, gempa bumi, awan panas Merapi, merupakan potensi bencana geologi yang
membutuhkan perencanaan penanggulangan yang tidak main-main, agar manusia bisa lebih
nyaman hidup diatas muka bumi yang dinamis ini.
17

LATIHAN

1. Pergi ke lokasi singkapan batuan yang mudah dicapai (Semarang), amati, catat
kenampakan fisik batuan, beri ilustrasi (sketsa), tentukan nama dan jenis batuannya.
Ceritakan cara terbentuk batuan tersebut, berdasar konsep uniformitarianisme.
2. Cari artikel di website local atau internasional, sunting suatu tema yang berkaitan
dengan bencana geologi, beri ulasan (komentar) anda.

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Lokasi singkapan batuan : Daerah sekitar Stasiun Pompa Bensin Umum, dekat pasar
Sampangan, Jl.Kelud Raya Semarang. Sketsa: berupa bukit batupasir berlapis,
setinggi 30 m, lereng curam, bagian atas breksi vulkanik, warna coklat muda, jenis
batuan sediment, ilustrasi lihat gambar no.3. Cara terbentuk: sedimentasi laut
dangkal dan transisi, lithifikasi dan proses pengangkatan.
2. Web site: geology.usgs.gov dan geology.about.com; Ulasan: Bahaya gempabumi,
yang terjadi di dekat zona tepi lempeng tektonik. Contoh di Peru, Filipina dan
Yogya. Di Indonesia, daerah yang aman dari gempa adalah yang jauh dari zona
subduksi; misalnya di Kalimantan.

RANGKUMAN

1. Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, sedangkan Geologi Dasar, lebih
menekankan pada, memahami dasar-dasar pengetahuan tentang bumi;mempelajari sifat
fisik dari kulitbumi, komponen penyusunnya dan
proses-proses yang mempengaruhinya.
2. Ilmu –ilmu yang berkaitan dengan geologi adalah, Geodesi, geofisika, geografi,
geomorfologi, fisiografi.
3. Cabang dari ilmu geologi adalah, geokimia, geologi gunung api (volkanologi), geologi
tambang, geologi minyak bumi, geologi panas bumi.
18

4. The Present is The Key to The Past adalah konsep dasar untuk dapat merekonstruksi
semua kejadian geologi masa lalu.
5. Kulit bumi selalu dalam keadaan bergerak (tektonik lempeng)
6. Geologi sangat dibutuhkan manusia untuk mencari bahan bahan tambang logam dan
non logam, untuk mencari sumber energi tambang, dan untuk menunjang
pembangunan sarana dan prsasarana wilayah, serta membentu perencanan
pengembangan wilayah.

TEST FORMATIF

1. Jelaskan ruanglingkup geologi, dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan berbagai


bidang penerapan gelogi serta ilmu-ilmu kebumian lainnya.
2. Sebutkan dan terangkan peranan geologi dalam bidang pembangunan wilayah kota
dan pedesaan.
3. Jelaskan secara singkat kegunaan anda mempelajari geologi.
4. Jelaskan beberapa konsep dasar geologi dan beri contohnya..
5. Bagaimana anda membedakan jenis batuan di lapangan ?
6. Termasuk jenis batuan apakah : andesit, marmer, sekis mika, batupasir, breksi,
konglomerat, batulempung
7. Jelaskan batasan Geologi dan geologi dasar.!
8. Apa obyek kajian material dan formal geologi.
9. Metode apa yang dipakai dalam mempelajari Geologi.
10. Jelaskan secara singkat kegunaan anda mempelajari geologi.

UMPAN BALIK
19

Apakah anda telah memahami perbedaan antara batuan beku, sedimen dan metamorf? Jika
sudah coba buat tabel yang berisi 3 kolom, tiap kolom anda sebaiknya mampu mengisi
minimal 3 nama batuan yang berbeda.

TINDAK LANJUT

Untuk lebih memantapkan penguasaan materi bab I ini, sebaiknya anda mencari contoh
konkrit dari penerapan konsep dasar geologi yang telah dibahas, terutama konsep prinsip
uniformitarianisme.

KUNCI JAWABAN

1. Geologi, adalah ilmu yang mempelajari bumi, terutama bagian kulitnya.


Penerapan geologi, terutama di bidang industri logam dan non logam:
Geologi pertambangan; di bidang energi: geologi minyak bumi, geologi
panas bumi dan geologi batubara; di bidang teknik sipil: geologi teknik; di
bidang pengembangan wilayah: Geologi Tata Lingkungan. Ilmu –ilmu
kebumian lain: geodesi, geofisika, geografi dan geomorfologi.
2. Geologi membantu menentukan daerah yang sesuai untuk pengembangan
dengan ikut menyipkan peta kesesuaian lahan dan peta peruntukan lahan,
berdasar peta geologi tata lingkungan.
3. Mengetahui masalah-masalah lingkungan yang berkaitan dengan: pencarian
mineral industri logam dan non logam, pencarian sumber daya energi,
memperoleh pemecahan masalah pembangunan yang timbul karena adanya
kendala geologi, membantu perencanaan mitigasi bencana alam geologi, dan
mengetahu cara mngoptimalkan sumberdaya alam sesuai dengan potensinya.
4. Hukum superposisi, yaitu lapisan yang muda terletak diatas lapisan yang
lebih tua, contohnya: pengendapan nbatuan sedimen di alam. Hukum: cross
cutting relationship. Yaitu: batuan yang muda memotong batuan yang lebih
20

tua, contoh: intrusi andesit yang menerobos batupasir adalah berumur lebih
muda dari batupasir yang diterobosnya.
5. Dengan mengenali ciri –ciri fisik, seperti adanya perlapisan (b.sedimen),
adanya fragmentasi (b.sedimen), adanya kristal atau amorf (glassy)(b.beku),
adanya ciri struktur sedimen seperti: laminasi, lapisan pilihan (graded
lamination)(b.sedimen); foliasi, penjajaran mineral mika dan rekristalisasi
(b.metramorf), dijumpainya fosil (b.sedimen), lubang gas (lava, batu
apung=b.beku).
6. Andesit = batuan beku luar; marmer, sekis mika = batuan metamorf;
batupasir, breksi, konglomerat, batulempung=batuan sedimen.
7. Geologi, adalah ilmu yang mempelajari bumi; Geologi dasar, mempelajari
sifat fisik , komposisi, susunan dan proses fisik dari kulit bumi.
8. Obyek material: bumi atau kulit bumi. Obyek formal: sifat fisik, proses,
susunan, umur, bentuk dan komposisi dari kulit bumi.
9. Metode observasi, deskripsi, dan metode deduksi (the present is the key to
the past) dan rekonstruksi (model, simulasi).
10. Manfaat: mengenal lingkungan fisik (geologi) dan memahami hukum-hukum
yang mengontrol perubahannya, sehingga dapat memanfaatkan lingkungan
fisik secara lestari dan berkelanjutan ( conservable dan sustainable) tanpa
berdampak negatif bagi manusia dan lingkungannya.
21

BAB. II METODE KEILMUAN GEOLOGI

Bagaimana kita tahu bahwa di daerah Semarang tersedia sejumlah bahan material
konstruksi yang cukup untuk membangun bendung Karangjati yang direncanakan menaikkan
elevasi muka air sungai Kreyo untuk irigasi dan cadangan air domestic, sekaligus
pengendalian banjir di Semarang bawah? Bagaimana mencari tambang batu andesit untuk
material jalan Tol Semarang –Solo yang akan dimulai membangun di tahun 2008? Pertanyaan
bagaimana, akan menghasilkan jawaban yang sama, yaitu cara atau metode keilmuan yang
dapat dipercaya ke andalannya. Geologi secara sain telah menghasilkan bermacam konsep dan
teori yang cukup spektakuler dalam memahami bumi sebagai habitat manusia sepanjang
jaman.

Dari sisi praktis, geologi hingga saat ini juga telah berhasil memberikan beribu
kenyamanan material bahan tambang dan enerji yang mendorong pesat kemajuan ilmu,
budaya dan teknologi. Sebagai batu pijakan yang paling awal, informasi geologi secara visual
dapat tersaji didepan kita dalam wujud gambar 3 dimensi yang kita klik dengan perangkat
lunak arc info atau map info , tampil di display LCD ataupun tabung gambar monitor.

Untuk sampai kesini modal awal adalah pengamatan lapangan yang berbekalkan peta
dasar topografi sebagai wadah blanko kosong tempat data batuan dilapangan kita susun dalam
kumpulan data mentah geologi. Dengan konsep-konsep geologi yang telah dipaparkan pada
bab I, berbagai jenis data mentah itu kita olah, kita susun, kita kelompokkan, menjadi peta
mosaic yang lengkap. Peta Geologi adalah hidangan bagi para pengguna yang cukup lezat.
Para perencana wilayah akan lebih mudah menetukan rencana lokasi jalur jalan Tol,
tempat pembuangan sampah akhir, penggalian tambang batuandesit, penentuan lokasi
bendung dan berbagai jenis peruntukan lahan lainnya. Dari Peta Geologi Umum itu, kita bisa
menambahkan berbagai informasi sesuai kebutuhan pengguna, maka jadilah berbagai jenis
peta yang merupakan pengembangan dari peta geologi umum, yi: peta peruntukan lahan, peta
kesesuain lahan, peta rawan bencana tanah, peta kestabilan lereng, peta pertambangan galian
mineral logam dan non logam, peta potensi cadangan air bawah tanah.dll.
22

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mempelajari bab II ini, mahasiswa akan memahami salah satu metoda keilmuan
geologi, baik secara mendasar maupun secara aplikatif. Dan mampu menerapkan secara
sederhana pada lingkungan geologi di sekitar tempat tinggalnya.

PENYAJIAN

1. Studi Lapangan dan Pemetaan Geologi

Marilah kita mulai petualangan kita di lapangan yang penuh dengan kisah misteri
yang nanti akan kita ungkapkan bersama. Yang pertama siapkan peta topografi daerah didekat
tempat tinggal kita. Tembalang, cukup memadai sebagai awal pengembaraan. Peta topografi
dapat di peroleh di laboratorium geodinamik T.Geologi UNDIP atau laboratorium survey
T.Sipil atau T.Geodesi juga di UNDIP. Kemudian kita cukup siapkan tas punggung berisi
bekal makan siang dan minuman sebotol air mineral penghilang dahaga, alat tulis pensil
berwarna, topi lebar penahan sinar matahari, sepatu lapangan yang ringan dan kuat…dan
pergi bersenang-senang berburu batu! Untuk pengenalan awal baik kita memakai sepeda
motor saja agar cepat, tidak melelahkan dan luwes untuk menjelajah di berbagai medan.

2. Mengenal batu dan bentuk lahan.

Batu adalah bagaikan media perekam yang secara detil menyimpan misteri bermacam-
acam kisah proses alam pembentukan batuan. Sebagai pelajaran awal, kita ambil batu andesit
yang banyak dipakai sebagai split, batu koral dan batu pondasi. Warna abu-abu karena kadar
silika yang menengah, yaitu antara asam yang batuannya berwarna cerah
23

Gambar.2 Bentuk lahan granit yang terjal dan cerah

(granit) dan yang basa dicirikan warna kehitaman.Andesit, adalah batuan beku, karena
fisiknya menunjuknya bekas mineral yang mengkristal dari cairan silica pekat (magma) secara
cepat, dicirikan ukuran butir yang halus. Andesit ini banyak kita dapati mengisi lembah di
sepanjang Kali Garang di daerah Ngesrep barat hingga ke hulunya di daerah Ungaran..

Gambar.3 Lapisan batupasir dengan fragmen andesit, Sampangan


Batupasir, sebagai sasaran obyek perburuan kedua banyak tersedia di Tembalang, pada
lembah Sungai Braholo. Sedang di Simongan, Gedung Batu, Sampangan, Ketileng, Krapyak,
Tugu, batupasir ini membentuk lapisan yang sangat jelas, dengan posisi mendatar. Lapisan
24

adalah cirri utama batuan sediment yang fragmental atau klastis. Di daerah Semarang
batupasir ini umumnya membentuk perbukitan yang berlereng terjal.
Nah, dengan cara yang sama kita dapat memperoleh 3 jenis batuan lagi, yi:
batulempung di daerah Gunungpati-Sekaran, Breksi Volkanik di daerah Gombel, dan endapan
lempung dan pasir lepas yang membentuk dataran alluvium Semarang Utara.
Masih kurang jauh? Baiklah, cari batu marmer di Tulungagung, marmer merah di Salaman,
Magelang, atau marmer abu-abu di Joko Tuwo, Bayat, Klaten. Jika saat pulang tiba, jangan
lupa untuk beli oleh-oleh berupa kerajinan grabah Bayat yang bahan bakunya adalah lempung
hasil pelapukan batu sekis mika, yang ruang pamernya berada di dekat Kampus Lapangan
Geologi Prof.Suroso,juga di Bayat, Klaten.

Peta Topografi.
Ada bebrapa peta topografi yang kesemuanya pada prinsipnya menggambarkan relief muka
bumi dengan cara berbeda; dengan bayangan (gambar.4); dengan garis kontur hachure;
dengan warna (atlas pelajaran SD, SLTP, SLTA); dan garis kontur ( Bakosurtanal, peta rupa
bumi).

Gambar.4 Peta Topografi daerah Merapi dan Yogyakarta

Marilah kita bersama mengenali bentuk pada peta topografi yang bergaris kontur. Bentuk
kerucut, pada peta topografi akan ditampilkan sebagai garis lingkaran yang tertutup, yang
makin ketengah makin mengecil. Lembah sungai berbentuk garis kontur ketinggian berbentuk
25

huruf V. Dan dataran semarang utara akan ditampilkan sebagai garis kontur yang sangat
jarang. Jadi, makin rapat garis kontur makin curam daerah tersebut, sebaliknya makin
renggang tentu makin datar pula. Garis kontur ketinggian, adalah tempat kedudukan titik
ketinggian yang sama elevasinya. Disamping cirri utama adanya garis kontur, pada peta
topografi minimal dapat kita peroleh data: titik ketinggian (triangulasi), tubuh air permukaan
atau sungai (hidrografi), jalan propinsi, kabupaten, kampung, bahkan jalan setapak pun sering
muncul. Juga, nama geografis sungai, gunung, desa dan daerah.Coba lihat dan cari ada data
apa lagi?

Peta Geologi

Pada peta topografi dapat diplotkan, atau ditambahkan data “tematik” lainnya. Untuk
penambahan data bertema geologi (batuan, struktur geologi) akan menghasilkan peta tematik
yang disebut peta geologi ( gambar. 5) Tentu saja kalau data bentuk lahan (land form) yang
kita masukkan akan menghasilkan peta Geomorfologi.

Gambar.5 Peta Geologi Ungaran-Semarang (Thaden,1970)

Peta Geoteknik
Data tematik batuan yang telah diketahui sifat fisik dan keteknikannya dapat pula di
plotkan diatas peta topografi. Nah, kita sekarang memperoleh peta geologi teknik. Contoh lain
26

data keteknikan dari tanah dan batuan adalah: daya dukung, kohesi, besar butir, kemudahan
digali, dan ketebalan tanah (soil) yang dapat berupa tanah terangkut (transported soil) dan
tanah residu.

LATIHAN

Siapkan peta geologi regional skala 1:100.000 daerah Semarang, kemudian tentukan
suatu lokasi untuk daerah pengamatan geologi; coba temukan jenis batuan yang telah
dipetakan dan coba buat deskripsi tentang hasil pengamatan anda. Catat, kondisi singkapan
batuan, buat sketsa struktur batuan, catat ciri fisik nya dan tentukan jenisnya.

KUNCI JAWABAN LATIHAN

Ditentukan lokasi, di daerah Kampus UNDIP, Tembalang. Pada Formasi Kaligetas.


Pada batupasir dan breksi; tersingkap pada lembah sungai dan tebing potongan jalan, dan di
sebelah utara Gedung LPPU (stadion olah raga). Kondisi batuan lapuk, warna coklat, segar
warna abu-abu, masif, sketsa ( dapat dilihat contoh di T.Geologi UNDIP; lab.geodinamik)
Cirri fisik : fragmental, sedikit terkekarkan, kompak, keras; jenis: batuan sediment.

RANGKUMAN

1. Peta geologi adalah peta yang menggambarkan penyebaran jenis batuan di muka bumi.
2. Peta topografi, adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi dengan
symbol garis kontur ketinggian.
3. Peta geologi teknik, adalah peta yang menggambarkan jenis batuan dan endapan
permukaan (soil) beserta sifat teknik nya.
TES FORMATIF

1. Bagaimana anda mengetahui bentuk muka bumi di suatu daerah.?


2. Bagaimana anda mengetahui jenis batuan di suatu tempat, dan penyebarannya?
27

3. Bagaimana anda mengetahui sifat keteknikan dari tanah dan batuannya?

UMPAN BALIK

Apakah anda sudah mengenal beberapa jenis peta tematik yang berkaitan dengan geologi?
Tema apa saja yang telah anda ketahui?

TINDAK LANJUT

Coba kembangkan pemahaman anda dengan mengoleksi peta-peta tematik yang berkaitan
dengan geologi, dan cari jawaban hal-hal yang menimbulkan rasa ingin tahu anda tentang
informasi yang ada dalam peta tersebut, tanyalah kepada dosen atau asisten dosen anda.

KUNCI JAWABAN TES

1. dengan memakai peta topografi daerah tersebut.


2. dengan melihat pada peta geologi, atau melakukan pengamatan geologi sendiri.
3. dengan memakai peta geologi teknik, atau melakukan test-pengamatan sendiri.

III. UMUR DAN SEJARAH BUMI.

Penerapan hukum superposisi dan cross cutting relationship pada kenampakan susunan batuan
di alam tak lain adalan menyusun kembali urutan kejadiannya, dengan kata lain adalah
28

merekonstruksi sejara geologinya. Stratigrafi, sejarah geologi, geokronologi, penanggalan


geologi adalah istilah yang pada intinya penentuan umur batuan dan mnyusun urutan proses
kejadiannya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Setelah selesai mempelajari bab III ini diharapkan mahasiswa mampu


membedakan umur relatif dan umur absolut, .
2. Mampu memahami cara korelasi umur batuan berdasar posisi geologinya.
3. Mampu membaca sejarah geologi berdasar penampang geologi suatu daerah.

PENYAJIAN

1.Waktu Geologi

Kita semua faham dan menyetujui bahwa, waktu yang ditempuh bumi untuk sekali
berputar pada sumbunya memakan waktu 24 jam. Nah, bagaimana kita dapat memahami dan
membayangkan berapa lama waktu yang diperlukan kulit bumi terbentuk hingga seperti
keadaan sekarang? Nah, ketika kita lahir, keadaan gunung Ungaran dari kita kecil hingga
duduk di bangku kuliah adalah tetap seperti sekarang ini, tak ada perubahan. Demikian pula
hamper semua keadaan bentang alam disekitar kita. Ya, karena kita tak pernah
memperhatikan, atau karena kecepatan perubahannya adalah sangat lambat. Berapa lambat?
Sebagai perbandingan, dataran pantai utara Semarang mengalami amblesan sekitar 10-
20 cm tiap tahunnya. Kemudian, seluruh kepulauan Indonesia bergerak menuju arah selatan
dengan kecepatan antara 3 -7 cm tiap tahun!. Sebagai contoh, jika gerakan lempeng
(pulau/benua) 1 cm tiap tahun, berapa jauh perjalanan yang telah ditempuh selama 1 juta
tahun, 10, 100 juta tahun? Jarak yang telah dilaui, 1.000.000 cm atau 10 km setelah 1 juta
tahun, 100 km setelah 10 juta tahun dan setelah 100 juta tahun suatu daratan telah
meninggalkan tempat semula sejauh 1000 km! atau sekita panjang pulau Jawa! Dengan
membayangkan waktu yang sedemikian lama, kita dapat membayang kan betapa banyak
29

perubahan yang telah terjadi pada setiap titik di permukaan dan bawah permukaan bumi. Ya,
akhirnya kita dapat merekonstruksi sejarah terbentukna seluruh lapisan bumi, mulai dari awal
hingga saat ini.
Bagaimana caranya? Ada 2 cara: dengan penaggalan absolute memakai bantuan zat
radioaktif dan dengan memakai hokum superposisi, hubungan saling memotong, melihat
perkembangan fosil planktonik dan habitat binatang laut bentonik. Yang terakhir disebut
melakukan korelasi (penyamaan umur kejadian) secara relative.

2.Umur Mutlak.

Dalam pelajaran fisika inti, kita telah tahu keberadaan material radio aktif yang dalam
waktu tertentu terbelah atau terurai menjadi unsur lain. Nah, dengan membandingkan jumlah
material asli dengan jumlah material perubahannya, dapat diketahui lama waktu proses
perubahan tersebut.
Mineral uraninite, mudah dijumpai pada batuan beku pegmatite, biasanya membentuk
urat (vein) yang memotong batuan lain. Senyawa uranium dan oksigen yang membentuk
uraninite biasanya terlihat dibawah mikroskop sebagai butiran hitam diantara mineral feldspar.
Uranium adalah materi radioaktif yang selalu memancarkan ion helium (He4). U 238 (A92)
setelah kehilangan He4 berubah menjadi U234; demikian seterusnya hingga menjadi unsure
yang stabil jika sampai pada angka masa 206 atau berupa unsure Pb206 (timbal).Nah, kita bisa
tahu ada kehilangan ion sejumlah 238-206=32 ion, yaitu 8 He4.
Tiap tahapan emisi He4 menjadi unsur baru hanya penjelasan teknis, jadi pada tahap
perubahan nomer masa 234,230, 226,222,218,214,210, tidak harus dijumpai di alam, karena
tiap tahapan tersebut menghasilkan unsur yang labil, pada kenyataan di alam hanya Rb 226
yang dikenal, yaitu Rubidium.(A37). Pada pengukuran di laboratorium, untuk 1 gram
uranium, tiap tahun akan menghasilkan seper 7,5 triliun gram timbal. Jadi dengan mengetahui
jumlah rasio timbale terhadap uranium, akan bisa dihitung umur batuan yang mengandungnya.
Yaitu dengan dasar: 1. Kecepatan perubahan diketahui; dan 2. Proses perubahan berlansung
menerus dan konstan. Pada kenyataan keberadaan U238, sering bercampur dengan adanya
U235 yang memancarkan 7 ion menjadi Pb 207 dan unsur radioaktif thorium dengan nomer
30

masa 232 yang kehilangan 6 helium menjadi Pb 208. Hal ini dapat diatasi dengan memilah
memakai spectrometer masa.

3.Umur relatif.
Setumpuk buku yang terletak diatas meja sekaligus menunjukkan urutan proses
penyusunannya, yang paling bawah tentu merupakan buku yang pertama yang diletakkan.
Tumpukan berikutnya tentulah, yang kedua diatasnya, ketiga, keempat…hingga buku yang
terletak di tumpukan terakhir adalah yang paling atas. Analogi ini adalah penerapan hukum
superposisi pada tumpukan lapisan batuan sedimen.
Batuan yang paling bawah adalah yang paling tua, sedangkan batuan yang diatasnya
tentu lebih muda dari lapisan batuan yang dibawahnya, demikian seterusnya, yang diakhiri
dengan batuan yang paling atas merupakan batuan yang termuda. Proses penentuan umur
batuan ini bisa dibantu dengan hukum cross cutting relationship yaitu batuan yang diterobos
( pada kasus intrusi batuan beku) atau yang terpotong (pada lapisan silang siur) merupakan
batuan yang lebih tua daripada batuan yang menerobos atau yang memotongnya.
4.Stratigrafi.
Metode korelasi umur lapisan batuan ini diterapkan untuk merekonstruksi sejarah
geologi dari suatu urutan berbagai jenis tumpukan batuan sediment, beku dan metamorf. Nah,
ilmu tentang susunan lapisan batuan, urutan kejadian, keadaan lingkungan pengendapan
( laut, darat, transisi, rawa, sungai, danau, gurun), kejadian geologi ( aktivitas gunungapi,
longsor bawah permukaan air, iklim kering, jaman es, susut laut, pasang laut) merupakan
obyek kajian stratigrafi.
Kondisi energi pengendapan akan terdeteksi dari besar butir fragmen batuan dan lama
pengendapan terlihat dari tebal tipisnya lapisan batuan sediment. Butiran berukuran lempung
membutuhkan enerji transport yang kecil, sebaliknya untuk pasir. Lapisan sediment yang tebal
akan membutuhkan waktu pengendapan yang lama, sebaliknya untuk lapisan yang tipis.
Pemahaman yang baik tentang aktivitas geologi atau proses terbentuknya batuan, baik
proses fisik, kimia atau biologis akan sangat membantu rekonstruksi sejarah terjadinya berbagi
kenampakan geologi, baik kenampakan dipermukaan yang telah mengalami pengerjaan gaya
asal luar (eksogen) ataupun enerji asal dalam (endogen); ataupun kenampakan batuan di
31

bawah permukaan. Contoh: dijumpainya lava, batu apung, endapan lahar, tufa, aglomerat,
obsidian, adalh bukti yang tak terbantahkan tentang adanya aktivitas gunung api pada saat itu.
5.Lingkungan Sedimentasi
Bagaimana kita tahu bahwa lapisan batuan ini diendapkan di laut? Di darat? Di sungai?
Danau? Rawa? Di gurun? Di daerah beriklim dingin (glasial), panas? Laut dangkal, laut
dalam, kondisi reduksi, oksidasi dan lainnya? Sangat mudah. Kita cari contoh yang ada saat
sekarang di sekitar kita. Binatang koral, adalah koloni binatang yang membangun kerangka
rumah tempat tinggalnya dari material kalsium karbonat (Ca CO 3) pada daerah perairan laut
dangkal yang beriklim tropis. Nah, bila kita menemui batugamping yang terdapat fosil koloni
koral yang membentuk perbukitan ( pegunungan seribu di Wonosari, Yogyakarta); dengan
mudah kita menyimpulkan bahwa jutaan tahun yang lalu Wonosari adalah laut dangkal.
LATIHAN
1. Coba amati penampang geologi pada suatu peta geologi yang anda jumpai, kemudian
buat urutan stratigrafi umur batuan dari yang paling tua hingga paling muda.
2. Coba buat sejarah geologi berdasar penampang geologi diatas.
3. Coba amati tiap batuan yang anda jumpai, dan ajukan pertanyaan: pada kondisi apa
anda terbentuk? Di darat atau di laut?

KUNCI JAWABAN LATIHAN


1. 1.Peta : Geologi Daerah Lembar Yogyakarta; urutan dari tua ke muda: Formasi:
Semilir, Nglanggran, Sambipitu, Kepek, Wonosari, Nanggulan, Kebobutak,
Jonggrangan, Sentolo dan paling muda Breksi Gunungapi.
2. Awal: dimulai terbentuknya cekungan sedimentasi yang berturut turut diendapkan
selang-seling tufa dan breksi, yaitu pada jaman Eosen. Dan seterusnya hingga bersama
pengangkatan berakhir pada jaman Pliosen (F.Sentolo); Pada jaman Kwarter dicirikan
kegiatan gunungapi hingga sekarang (lingkungan darat).
3. Misal, pada batugamping Formasi Wonosari, yang menunjukkan sisa binatang koral,
menunjuk kondisi laut dangkal.

RANGKUMAN
32

1. Penentuan urutan stratigrafi dan sejarah geologi dilakukan dengan metode hukum
superposisi dan cross cutting relation ship
2. Penentuan umur batuan didasarkan pada posisi relative dan penanggalan radioaktif.
TES FORMATIF

1. Metode apa yang dapat dipakai untuk menyusun sejarah geologi suatu tempat?
2. Dengan cara apa anda dapat lebih pasti mengetahui usia batuan ?

UMPAN BALIK
Apakah setelah mengikuti kegiatan pembelajaran bab III ini anda mampu menyusun sejarah
geologi hanya berdasar penampang peta geologi yang ada ? dan usaha apa yang akan anda
kerjakan untuk meambah pemahaman anda?

TINDAK LANJUT
Anda dapat melakukan pengamatan pada peta geologi yan anda jumpai, membuat penampang
yang anda kehendaki dan mencoba merekonstruksi sejarah geologinya.

KUNCI JAWABAN TES

1. Dengan metode superposisi dan cross cutting relationship, dengan bantuan membuat
penampang geologi dan kolom stratigrafinya.
2. Dengan bantuan fosil indeks dan atau dengan metode radioaktif.

BAB.IV. KULIT BUMI

Bumi kita bagaikan telur bulat yang pipih di bagian ekuatornya. Ada bagian kulit,
mantel dan inti. Kulit bumi adalah sangat tipis dibanding mantel dan intinya. Tebal kulit
33

adalah antara 5 hingga 65 km (gambar.6), bandingkan dengan tebal bumi hingga inti yang
mencapai 6378 km. ( mantel 2900 km; inti luar 2100 km, inti dalam 1378 km ). Nah, bagian
yang tipis ini secara umum terpisahkan berdasar rapat jenisnya. Yang ringan adalah bersifat
granitis membentuk lempeng benua, sedang yang tipis bersifat basaltis yang membentuk
lempeng samudera.

Komposisi material kulit bumi secara lebih rinci adalah tergantung pada posisi tektonik
daerah tersebut dan sejarah geologinya. Makin dekat dengan daerah yang berada dijalur yang
aktif ( subduksi, rift dan shear) makin komplek daerah tersebut. Daerah tepi lempeng ini
disebut sebagai jalur gempa, dan sebagian magma menerobos keluar muka bumi muncul
sebagai deret gunung api (ring of fire).

Gambar. 6 Susunan kulit bumi dan selimut bumi serta dinamikanya

Secara umum, kulit bumi terbentuk dari batuan yang mempunyai cara terbentuk 3
macam; cara pembekuan dari cairan silikat panas (magma), yaitu yang disebut batuan beku;
batuan hasil pengendapan butiran sedimen (lempung, lanau, pasir, kerakal, bongkah)
34

membentuk batuan yang salah satu cirinya berlapis, batuan sediment; dan batuan malihan
(metamorf) yang merupakan transformasi dari batuan sediment atau batuan beku, yang karena
lingkungan geologinya mempunyai tekanan dan atau panas yang tinggi, merubah unsur
komposisi mineralnya menjadi jenis mineral lain.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Setelah anda selesai mempelajari materi bab IV ini anda akan mampu membedakan
jenis batuan di alam berdasar cirri-ciri fisiknya.
2. Anda juga mampu memperkirakan jenis mineral utama penyusun batuan tersebut
3. Anda lebih memahami tempat terbentuknya masing-masing jenis batuan beserta
kondisi lingkungan fisiknya.

PENYAJIAN

1.Mineral dan batuan

Batuan beku terdiri dari komposisi mineral yang kristalin dan amorf. Kristalin, jika
pembekuannya cukup lambat sehingga memungkinkan cairan silikat alam (magma)
mengkristal. Kristal ini akan cukup besar hingga terlihat dengan mata telanjang, bila
pembekuannya sangat lambat, dan bila sangat cepat bahkan tak terbentuk kristal, namun
terbentuk silikat yang amorf atau disebut gelas.
Mineral yang sering dijumpai sebagai pembentuk batuan disebut Mineral Pembentuk
Batuan (Rock Forming Mineral).

2.Siklus batuan
35

Batuan beku adalah batuan yang paling awal terbentuk, yaitu dari proses pendinginan
bumi yang awalnya adalah bulatan bola raksasa yang terlontar dari induknya, Matahari. Dari
batuan beku yang mengalami pelapukan oleh gaya asal luar mengalami pengikisan, erosi dan
tertransport menuju cekungan sedimentasi.

Seiring berjalannya waktu yang berlangsung jutaan tahun lamanya, tumpukan batuan
yang semakin tebal membentuk geosinklin yang terletak di daerah jalur tektonik yang labil
(zona subduksi).

Gerakan lempeng bumi akan menimbulkan gaya tekan yang melipat lapisan batuan
sediment tersebut terangkat naik, yang selanjutnya terbentuk rangkaian pegunungan lipatan
dan patahan ( Himalaya, rocky mountain, pegunungan Kendeng, Alpen, Apalahian, Andes,
Alaska).

Sebagaian ikut terseret, terdesak masuk kejalur yang lebih panas sehingga mengalami
penekanan, pemanasan, dan rekristalisasi, terbentuklah batuan metamorf . Sebagian meleleh
menjadi cairan silikat alam lagi (gambar.6). Siklus terjadinya batuan beku, sedimen,
metamorf, dan magma ini disebut siklus batuan.

3.Mineral Pembentuk Batuan

Tiga jenis batuan dialam ini ibarat 3 jenis makanan yang bahan pembentuknya saling
berlainan, namun ada sebagian yang sama, karena terbentuk oleh proses yang berturutan
sesuai dengan tahapan siklus batuannya. Contohnya, batu kwarsit adalah berasal dari
batupasir, sedang marmer adalah dari batugamping; sehingga ada kemiripan komposisi
Mineral Pembentuk Batuan nya.
Untuk batuan beku, yang merupakan batuan yang secara volumetrik paling dominan
sebagai komponen pembentuk kulit bumi, mempunyai 2 ujung sifat yang saling berlawanan,
asam dan basa. Sebagai pembentuk lempeng benua yang bersifat granitis atau asam, di
dominir oleh jenis mineral yang terang, seperti: kwarsa, feldspar-ortoklas, muskovit; sedang
36

yang membentuk lempeng samudera terdiri dari mineral berwarna gelap dan bersifat basa,
yaitu: olivine, plagioklas, biotit, piroksen.
Secara areal, batuan sediment menutupi sebagian besar permukaan bumi. Mineral yang
umum dijumpai sebagai komponen penyusun pada batuan sediment tentunya merupakan
mineral yang tahan terhadap proses pelapukan, seperti kwarsa, muskovit dan feldspar.
Sedangkan kalsit cukup banyak dijumpai pada batuan sedimen batugamping lebih disebabkan
karena kalsit adalah mineral sekunder yang terbentuk oleh proses biogenik-bioklastik.

4.Genesa batuan

Ciri batuan menunjukkan catatan sejarah kepribadiannya. Batuan fragmental dan berlapis,
adalah ciri sedimentasi yang bertahap, hasil dari proses akumulasi butiran sedimen yang telah
mengalami perjalan jauh dari batuan induk tempat fragmen itu terdisintegrasi melalui proses
pengikisan dan pelapukan mekanik. Adapun fragmentasi pada batuan breksi adalah berasal dari proses
intern (autoklastik) ataupun proses luar (aloklastik); maka fragmen breksi tidak selalu menunjukkan
sejarah pengangkutan. Breksi lava, merupakan breksi autoklastik. Breksi sesar juga karena mekanisme
penghancuran tenaga tekanan (stress) di lapangan, karena juga termasuk breksi autolastik.
Fragmen yang membundar pada batuan sedimen, jelas berasal dari proses transport fragmen
batuan yang cukup jauh, seperti pada konglomerat. Perlapisan, adalah ciri proses sedimentasi yang
melibatkan media cair yang dapat berupa air laut ataupun air sungai. Adapun foliasi, sekistosisi,
gneisisasi merupakan ciri batuan metamorf yang menunjukkan bekas tekanan dan temperatur yang
tinggi.

LATIHAN

1. Kumpulkan 3 jenis batuan di sekitar tempat tinggal anda, atau kalau sulit
mengambilnya amati ditempatnya, serta catat lokasi dan ciri fisiknya.
2. Kumpulkan mineral pembentuk batuan yang dapat anda jumpai, dan amati serta catat
sifat2 fisik seperti: warna, bentuk, kekerasan dan belahannya.
3. Kalau no.2 sulit anda lakukan, carilah di web site, jurnal, majalah yang ada di kampus
anda, catat ciri-ciri mineral pembentuk batuan yang sering ada pada batuan beku,
sediment dan metamorf.
37

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Diperoleh : batupasir di Ketileng; Breksi di Bukit Gombel, Jatingaleh dan Andesit di


lembah K. Garang; cirri fisik: batupasir: berlapis, fragmental, kuning agak kompak,
agak keras ; Breksi: Coklat, masip, fragmen: ukuran kerikil-kerakal, batuan beku,
menyudut, abu-abau; Andesit, abu-abu, sangat kompak, sangat keras, warna lapuk
coklat, dijumpai sebagai bongkah yang telah mengalami pembulatan.
2. Kwarsa, warna putih agak bening, keras, bentuk fragmental, belahan tak terlihat.
Felspar, abu-abu keputihan, agak keras, prismatik.
3. Web: Geology. About.com. Dijumpai: plagioklas, abu-abu. Dan hornblende, hitam
prismatis.

RANGKUMAN

1. Mineral pembentuk batuan adalah mineral utama yang sering dijumpai pada batuan
beku, sediment dan metamorf.
2. Pada batuan beku warna mineral yang dominant mencirikan warna batuannya.
3. Sifat batuan beku asam dicirikan warna batuan yang terang.
4. Sifat batuan beku basa dicirikan dengan warna batuan yang gelap.
5. Sifat batuan beku menengah dicirikan dengan warna batuan yang abu-abu.

TES FORMATIF

1. Bagaimana anda membedakan batuan sediment, beku dan metamorf?


2. Bagaimana anda dapat mengetahui komponen penyusun batuan yang utama?
3. Bagaimana anda mebedakan jenis batuan beku asam, basa dan menengah ?

UMPAN BALIK
38

Apakah setelah anda selesai mempelajari materi pada bab IV ini anda mampu mengenali
beberapa jenis mineral pembentuk batuan? Serta mampu mengenali jenis batuannya?

TINDAK LANJUT

Lakukan pendalaman pengenalan batuan dan mineral pembentuk batuan dengan


berbagai cara, seperti membuat koleksi pribadi, membuat nomenklatur batuannya, melakukan
pengamatan setiap menjumpai batuan yang berbeda, dan mencoba mencari tahu jawaban dari
keidak tahuan anda. Kunjungi show room atau tempat pameran yang bisaanda jangkau pada
suatu kesempatan yang baik, seperti :1. Laboratorium Prodi Geologi di universitas manapun,
di Dinas Pertambangan dan Energi Jl. Madukoro Semarang; Museum Geologi Bandung
Jl.Diponegoro 57 Bandung.

KUNCI JAWABAN TES

1. Dengan mengenali ciri fisik yang menonjol, seperti b.beku: kristalin atau amorf,
kompak dan keras; b.sedimen: belapis, fragmental, membulat, meruncing, berlaminasi
dan b. Metamorf: berfoliasi atau ada penjajaran mineral.
2. Dengan melihat ciri fisik: warna, tekstur, bentuk, kilap dan ciri fisik lain yang
menonjol.
3. Batuan beku asam warna cerah, batuan beku basa warna gelap, batuan beku menengah
warna abu-abu.

BAB.V BATUAN BEKU


39

Ketika kita akan membangun rumah, ada satu komponen material bahan bangunan
yang tak mungkin kita lupakan, suatu jenis bahan yang kompak, padat dank eras dan berwarna
abu-abu kehitaman.
Material ini dalam bentuk kerikil biasa disebut koral atau split, sebagai bahan utama
campuran agregat beton. Dalam ukuran sebesar kelapa dan lebih besar material keras ini
sering dipakai sebagi pondasi, batu candi dan bangunan tembok penahan tebing. Sering pula
untuk pondasi jalan raya ataupun jaan desa. Bahan ini adalah jenis batuan beku yang bersifat
intermediate (menengah); tidak asam dan tidak basa. Batuan ini banyak dijumpai di pulau
Jawa.
Dimana kita akan mencarinya? Pertama kita cari bahan asalnya yaitu magma yang
keluar kepermukaan bumi; kedua kita akan mencai cara magma itu mebeku, cepat atau lambat;
kalau cep[at kita akan mencari lava, kalau lambat, yang berarti membentuk ukuran butir relatif
kasar, kita akan mencari tubuh intrusi yang membentuk bukit yang berlereng terjal.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Setelah selesai mempelajari bab V ini diharapkan mahasiswa dapat membedakan jenis
batuan volkanik dan plutonik.
2. Mampu mengenali berbagai jenis lava, lahar, batuan piroklastik, tufa dan lahar.
3. Mampu memahami hubungan magma, volkanisme dan tektonik lempeng.
4. Mengenali hubungan bentuk lahan vulkanik da cara terjadinya, serta sifat magmanya.
5. Mengetahui jenis tubuh plutonik.

PENYAJIAN

1.Magma
40

Gambar.7 Sabuk gunung api dunia dan posisi tektonik lempengnya.

Ring of fire, adalah istilah jalur gunung api yang membelit bumi kita ini pada lokasi
lempeng bumi saling bertemu dan berpisah. Pada daerah pertemuan lempeng akan terbentuk 2
peristiwa: 1. pencairan batuan yang membentuk magma; dan 2. daerah patahan dan retakan
yang merupakan tempat peluang bagi magma yang berada dibawahnya menerobos keluar
menuju kepermukaan bumi, dan mewujud sebagai deretan gunungapi.
Di Indonesia jalur magma memanjang dari Aceh di Sumatera menyambung ke Jawa
hingga ke Nusa Tenggara hingga kepulauan Banda. Jalur ini membelok ke utara menyambung
di sulawesi Selatan, keutara hingga Minahasa, Filipina, Kepulauan Jepang, ujung Siberia,
Alaska dan sepanjang Amerika barat.
Ada 3 jenis magma, asam, menengah dan basa. Untuk daerah Jawa umumnya magma
bersifat menengah, yang dicirikan bentuk gunungapi kerucut. Sebagai pembanding, magma
Hawai bersifat basa yang dicirikan sifatnya yang encer, membentuk jenis gunungapi perisai.

2.Lava
41

Di suatu desa di lereng G.Merapi selatan, desa Pakem, yang terletak 9 km dari puncak
gunungapi paling aktif di dunia, atau 15 km dari pusat kota Yogyakarta ke arah utara, malam
itu langit di musim kering di bulan agustus berhembus udara sejuk, yang membelai wajah –
wajah manusia yang sedang terpukau oleh pertunjukan alam yang luar biasa. Semua mata
tertancap pada arah lereng Gunung Merapi yang sedang mengeluarkan guguran lava pijar
secara terus menerus selama hampir 1 minggu ini.

Gambar. 8 Lava pijar meleleh kedalam air laut.


Terkadang di waktu matahari masih belum tenggelam, gumpalan awan bak biri-biri
yang bulunya bergelung putih kehitaman berbondong-bondong menuruni lereng tenggara
menuju Kali Boyong yang sebagian kini telah penuh oleh rempah2 lahar dan batuan beku. Jika
kita lebih keutara ke daerah Kali Adem, suara bagaikan guruh dan sesekali getaran tanah lebih
menambah suasana yang sudah mencekam.
Di lembah sungai masih tersisa ujung lava yang kini membeku bagaikan tembok terjal
yang membatasi daerah bawah dan atasnya. Pada umumnya lava yang membeku di Merapi
bersifat agak kenthal, dan cenderung membentuk tipe lava bongkah ( blocky lava-aa lava); bila
lava lebih encer, bentuk tali atau aliran akan mendominasi permukaan lava (ropy lava-
pahoehoe lava).

3.Lahar.

Bila material pasir, lanau, abu, kerikil, kerakal di daerah kepundan gunungapi
bercampur air pada musim hujan, akan menciptakan pada lembah2 sungai, aliran lumpur yang
42

pekat dan kenthal, yang terkadang masih panas, yang mampu membawa bongkah batuan
andesit menerjang tanggul tanggul bendung sabo yang dibuat untuk menahan luncuran
material gunungapi merusak daerah pemukiman.

4. Tubuh Intrusi

Gambar.9 Tubuh intrusi batuan beku dengan kekar tiang


Magma yang menerobos dibawah permukaan bumi sering tak mampu mencapai
permukaan, sehingga panas cairan silikat akan mendingin dengan sangat lambat, yang
memungkinkan mineral terkristalkan dengan ukuran cukup kasar. Tubuh batuan beku ini
disebut intrusi batuan beku, dengan membentuk berbagai dimensi dan pola pembekuan.

Batolit

Bentuk intrusi yang sangat besar dan luas, yang dasarnya sulit diketahui, biasa disebut
batolith.
43

Gambar.10 Lakolit , batolit, gang, sill dan dike.

Lakolit
Bentuk yang seperti jamur, disebut lacolith
Gang
Bentuk tak teratur yang silindris sbiasa disebut gang atau korok.
Sill
Intrusi batuan beku yang mengambil posisi sejajar lapisan batuan sedimen disekelilingnya
disebut sebagai retas lempeng atau sill.

Gambar. 11 Intrusi sill (kiri) dan dike (kanan)

Dike
Intrusi batuan beku yang memotong lapiusan batuan sedimen disekitarnya, disebut dike.
Bentuk lahan dike ini biasanya membentuk bentuklahan bukit yang memanjang.
44

LATIHAN

1. Coba cari web site, berbagai macam jenis bentuklahan volkanik dan plutonik, coba
amati ciri masing-masing.
2. Di daerah sekitar Semarang ada 4 tubuh intrusi yang cukup mudah dilihat, sempatkan
mengunjunginya. Yaitu: 1. G.Suwakul Ungaran, 2.G. Kendalisodo di Bergas, Ungaran;
3. G. Turun di Gunung pati dan G.Mergi di daerah Klepu, Pringapus.
3. Tubuh lava basalt, dapat diamati disepanjang K. Tuntang, di Bawen,
4. Tubuh lahar dapat di amat di sepanjang K.Gendol dan Kali Adem, Kali Urang,
Sleman, Yogyakarta.

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Bentuk volkanik: kawah, bukit kerucut, alur lahar; plutonik: bukit memanjang dari
dike, tubuh intrusi korok yang merupakan isolated hill.
2. Sudah, umumnya merupakan bukit yang tinggi dan curam, sebagian diambil
batunya untuk split beton cor.
3. Umumnya berupa lahan sawah, sering menunjukkan bonglkah lava yang
permukaannya berongga (vesicular).
4. Merupakan campuran pasir, kerakal dan bongkahan batuan beku, yang mengisi
lembah sungai.

RANGKUMAN

1. Aktivitas magma muncul dibumi sebagi tubuh batuan beku intrusive dan batuan beku
effusive.
2. Sifat kegiatan gunungapi ditentukan oleh jenis magma dan kadar kandungan gas di
dalamnya.
45

3. Untuk magma asam (rhyolit), lava bersifat kenthal, sedang magma basa (basalt), lava
bersifat encer. Magma di Jawa umumnya bersifat menengah, sehingga lavanya
membentuk batuan andesit yang bersifat agak kenthal.

TES FORMATIF

1. Sebutkan ciri produk magma asam, magma basa dan magma menengah.
2. Sebutkan hasil kegiatan vulkanik dan plutonik, sebutkan cirri-ciri batuannya, dan
bentuk lahannya.
3. Dimana anda dapat menjumpai gunung api kerucut dan perisai, mengapa demikian?

UMPAN BALIK

Jika anda telah memahami perbedaan batuan beku plutonik, coba kenali jenis-jenisnya dari
contoh yang ada di laboratorium geodinamik Prodi T.Geologi UNDIP.

TINDAK LANJUT

Untuk lebih memahami perbedaan antara batuan beku plutonik dan vulkanik, coba anda amati
setiap batuan beku yang anda jumpai, baik dalam ukuran kepalan tangan (hand specimen) dan
ukuran skala lapangan. Catat lokasi, dan ciri fisik dan bentuk lahannya.

KUNCI JAWABAN TES

1. Magma asam, batuannya cerah, lava bersifat kenthal; magma basa, batuannya
berwarna gelap, lava bersifat encer. Sedang magma menengah, batuannya berwarna
abu-abu dan lava agak encer.
2. Kegiatan vulkanik, hasilnya: lava, lahar, tufa, batu apung dan obsidian; bentuk lahan
berupa gunung api, cinder, kaldera dan air panas mineral. Kegiatan plutonik, hasilnya
46

adalah: intrusi batuan berbutir kasar, seperti: diorit, granit dan gabbro; bentuk lahan
adalah bentuk bukit yang resisten (menonjol).
3. Bentuk perisai bayak dijumpai di Hawai, dari magma basalt; sedang bentuk kerucut
banyak di jumpai di P.Jawa, P. Sumatera, Nusa tenggara dan Sulawesi, berasal dari
magma menengah.
47

BAB. VI GAYA ASAL LUAR

Sering kita melihat pertambahan garis pantai yang menggeser garis pantai makin
menjauhi daratan semula. Dahulu daerah simpang lima kota Semarang merupakan pelabuhan
yang ramai, sehingga nama Bergota hingga sekarang merupakan jejak sejarah paleogeografi
pantai kota semarang.
Hingga waktu sekarang tingkat sedimentasi daerah aliran sungai yang bermuara di
Laut Jawa sangat tinggi. Produk sedimen merupakan ciri adanya pelapukan batuan yang
intensif di daerah hulu sungai, yang diikuti erosi dan transportasi sedimen tersebut. Kondisi
Iklim Tropis dan basah di Indonesia merupakan penyebab yang meninggalkan bekas proses
pelapukan berupa tanah pelapukan yang sangat tebal.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah selesai mempelajari bahan ajar Bab.VI ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan:
1. Proses asal luar, jenis dan contohnya.
2. Bentuk lahan hasil pelapukan kimia dan mekanik, contohnya.
3. Proses pelapukan mekanik dan kimia, cirri- cirinya.
4. Gerakan tanah, proses dan hasilnya.

PENYAJIAN

1.Pelapukan dan tanah

Matahari merupakan sumber enerji yang boleh dikatakan abadi, karena didalamnya
senatiasa tercipta enerji nuklir yang menghasilkan panas yang luar biasa. Perubahan posisi
matahari secara harian, bulanan dan tahunan menjadikan permukaan bumi mempunya variasi
iklim yang sangat beragam. Indonesia yang terletak di daerah ekuator memiliki 2 iklim,
penghujan dan kemarau, dengan ciri curah hujan rata-rata tahunan diatas 2000 mm.
48

Di daerah Afrika utara dan pedalaman Australia selatan, curah hujan bahkan kurang
dari 250 mm pertahun. Akibatnya di Indonesia proses perubahan batuan segar menjadi lapuk
sangat cepat, yang dicirikan hasil pelapukan batuan berupa tanah yang sangat tebal. Adanya
media tanah pada proses selanjutnya dicirikan berkembangnya vegetasi, berupa hutan yang
lebat.

Gambar.12. Kegiatan angin pada dataran gurun pasir.


Sebaliknya, di daerah Afrika dan Australia sangat umum dijumpai tanah yang tipis
dan lahan pasir yang luas serta tandus. Gurun Sahara di Afrika, padang pasir di jasirah Arab,
Gurun Gobi, Gurun Tasmania merupakan hasil proses pelapukan yang kering (pelapukan
mekanik-fisik = desintegrasi); sebaliknya di hutan Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Papua dan Amazon merupakan hasil iklim basah yang menghasilkan tanah tebal, yang
merupakan produk pelapukan kimiawi (dekomposisi)

Pelapukan Kimia.
Bukti yang umum dijumpai dari pelapukan jenis kimiawi adalah kenampakan
pelapukan mengulit bawang (spheroidal weathering) yang umum dijbatupasir. (gambar.3).
Sewdangkan pelapukan yang kering, melibatkan panas matahari menghasilkan tanah pasir
(gurun, gambar 12).
Sebagai contoh, pada batuan beku yang kaya felspar (ortoklas, plagioklas) seperti
pada diorit dan granit, umumnya banyak dijumpai material lempung kaolinit yang merupakan
bahan yang bagus untuk pembuatan keramik . Proses kimia terbentuknya kaolinit adalah sbb:

H 2 O + CO2  H2 CO3
49

Air karbon dioksida asam karbonat

H2CO3 + 2 K Al Si3 O8 + H2O  K2 CO3 + Al2 Si2 O5 (OH)4 + 4 Si O2


Asam kbn ortoklas air potasium kbn kaolinit silika

Pelapukan mekanik

Pembekuan es menambah volume 9% dari volume pada saat cair, merupakan penyebab
pelapukan mekanik yang menonjol didaerah beriklim dingin.
Kandungan jenis meineral lempung yang rakus air, seperti montmorolonit, menjadikan
pelapukan batulempung di daerah endapan laut purba merupakan gejala yang bahkan
menimbulkan kerugian yang cukup menyita perhatian, yaitu lempung yang mengembang
(swelling).
Kerja organisme, baik pertumbuhan vegetasi ataupun kegiatan hewan yang menggali,
menjadikan pelapukan mekanik-biokemik merupakan gejala yang umum dijumpai di daerah
yang populasi hewan-tumbuhan cukup banyak.
Fluktuasi temperatur menjadikan perubahan volume batuan yang cukup menimbulkan
pecahnya permukaan batuan, terutama di daerah kering yang aplitudo perubahan panas pada
waktu malam dan siang cukup besar, dibanding daerah yang beriklim tropis. Perubahan
mineralogi dari proses kimia, juga menimbulkan pengelupasan pada permukaan batuan,
sebagai contoh pada patung-patung Babylonia di Mesir.

2. Gerakan tanah

Erosi atau pengikisan muka bumi, akan lebih besar peranannya, bila jumlah material
yang terangkut juga besar. Pada alur lembah sungai, sedimen yang terangkut oleh air sungai
menjadi berlipat jumlahnya pada waktu banjir, atau waktu musim penghujan. Hal ini karena
material yang terbawa arus sungai lebih banyak berasal dari proses tanah longsor yang terdi di
sepanjang kanan kiri tebing sungai yang terjal. Bahkan lebih dari 80% sedimen yang terangkut
sugai merupakan hasil kerja proses longsoran atau gerakantanah (mass wasting).
50

Ada berbagai jenis gerakan tanah, yang mekanisme sangat beragam, dari yang sangat
cepat, sedang, dan sangat lambat. Jatuhan, longsoran , nendatan, rebahan, aliran lumpur,
rayapan dan amblesan, merupakan jenis gerakantanah yang umum terjadi. Di Indonesia yang
beriklim basah, kejadian longsor, nendatan dan aliran kumpur serng terjadi. Sedang di daerah
beriklim kering, lebih sering terjadi rebahan, jatuhan batu dan aliran pasir.

LATIHAN

1. Coba amati kejadian gerakan tanah di Indonesia khususnya, dan di luar negeri terjadi
pada kondisi musim apa? Dan jenis gerakantanah termasuk tipe apa? Apa
penyebabnya?.
2. Coba amati hubungan iklim dengan jenis pelapukan serta ciri bentuk lahannya

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Umumnya gerakantanah terjadi pada musim penghujan, dan jenisnya adala tipe
longsoran (avalanche); diikuti lairan Lumpur (galodo= di Sumatera); penyebabnya
kadar air tanah yang kelewat jenuh dan pemakaian lahan untuk sawah, tegal dan
adanya penebangan pohon yang besar.
2. Umumnya iklim basah mempercepat pelapukan jenis bio-kimia; dengan cirri lahan
yang tebal tanah pelapukannya atau telah berkembang menjadi daerah hutan lebat.
Sedang di iklim kering ( Arab ); pelapukan mekanis lebih dominant, dan daerahnya
tandus dan kering.

RANGKUMAN

1. Pelapukan kimia dicirikan adanya perubahan mineral, adanya iklim basah dan adanya
bantuan aktivitas organisme. Produknya berupa lapisan tanah yang tebal.
2. Pelapukan mekanik, dicirikan dengan sedikitnya alterasi mineral, dipengaruhi iklim
yang kering. Produknya adalah lapisan tanah yang tipis.
51

3. Berbagai tipe gerakantanah juga dipengaruhi kondisi iklim. Di Indonesia umumnya


adalah tipe nendatan dan aliran, karena akibat kadar air yang tinggi.

TES FORMATIF

1. Jelaskan perbedaan pelapukan kimia dan mekanik


2. Mengapa tanah di Indonesia relative lebih tebal disbanding daerah beriklim kering?
3. Mengapa gerakan tanah sering terjadi di daerah dekat lembah sungai ?
4. Mengapa gerakan tanah sangat besar peranannya dalam proses denudasi ?

UMPAN BALIK

Setelah anda selesai memahami materi bab.VI ini, apakah anda merasa bahwa ada hubungan
antara proses geologi, kondisi iklim dan perbedaan penggunaan lahan ? mengapa demikian?

TINDAK LANJUT

Untuk lebih memantapkan pemahaman anda tentang proses pelapukan, coba anda amati
perbedaan antara residual soil dan transported soil, dan gradasi perubahannya.

KUNCI JAWABAN TES

1. Pelapukan kimia bersifat basah (solutional process) sedang pelapukan mekanik


bersifat adanya kontras volume (temperate process).
2. Di Indonesia pelapukan bio-kimiawi lebih dominan.
3. Lembah sungai lebih di bentuk oleh slope movement, terutama di darah hulu ( stadia
muda).
4. Karena hampir 80% pelebaran lembah sungai disebabkan oleh gerakantanah.
52

BAB.VII. KERJA AIR

Air, merupakan salah satu media pengerjaan denudasi, yaitu proses asal luar yang
merubah relief permukaan bumi menuju bentuk datar atau rata (peneplainisasi). Air senantiasa
bergerak, dalam siklus hidrologi, ada berbagai enerji yang tersimpan dalam air. Enerji air
tersimpan dari suatu aliran enerji panas, enerni kinetik dan enerji potensial.Enerji potensial,
yang merupakan kelipatan dari ketinggian tempat dimana air berada dikalikan dengan berat ir
tersebut. Makin tinggi lokasi air, makan tinggi pula tenaga yang dapat dihasilkannya. Air
terjun, riam, merupakan contoh langsung dari wujud kekuatan enerji tersebut.
Pada pengerjaan alamiah, erosi merupakan wujud dari pengerjaan air permukaan.
Bentuk, pola, slope dari lembah sungai juga merupakan parameter dari wujud enerji
pengikisan muka bumi.Berapa besar enerji dari air sungai yang dapat diamanfaatkan manusia?
Tanpa air, dapatkah bumi ini mengalami proses perubahan? Apakah tanpa air proses-proses
geologi ini dapat berlangsung? Yaitu proses-proses: Erosi, transport sedimen, pengikisan,
abrasi, pembentukan reef, unconformity, banjir, airtanah, pelapukan kimia dan mekanik,
gerakantanah, lahar, geotermal, endapan plaser timah, proses glasial, run off, dll?

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mempelajari materi bahan ajar bab. VII ini, diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan:

1. Kerja air sebagai agen geologi dalam merubah bentuk lahan, beserta hasil
pengerjaannya, yaitu: erosi, transport sediment dan proses pengendapannya.
2. Mampu memahami tahapan erosi pada daerah lembah sungai dan daerah regional
3. Kerja air di bawah tanah, sebagai agen geologi.
4. Potensi air sebagai agen geologi dalam berbagai proses perubahan bentuk lahan.
53

PENYAJIAN

1.Aliran air permukaan

Siklus air yang senantiasa berlangsung di alam ini, sebagian tahapannya selalu kita
nikmati sebagai hujan yang turun di kala bulan Oktober hingga Maret, kita sebut sebagai
musim penghujan (Indonesia). Fenomena musim hujan yang sering diberitakan adalah banjir.
Sedangkan proses akumulasi air permukaan tidak begitu menarik perhatian kita.

Ahli hidrologi persungaian melihat sungai sebagai suatu sistem yang harus dijaga
keseimbangan debit airnya. Perubahan debit air atau jumlah total air sepanjang tahun, atau
secara kuantitatif adalah memonitor neraca airnya. Curah hujan, debit sungai, penampang
sungai, dimensi sungai, slope memanjang sungai menjadikan fokus perhatian para ahli sungai.
Ahli geologi, lebih melihat sungai sebagai agen geologi, atau air merupakan sarana
yang menyebabkan proses-proses geologi terlaksana. Singkatnya, bagaimana cara mengetahui
cara kerja aliran air sungai, bagaimana sifat fisik dan kimia dari air berperan dalam merubah
batuan, merubah bentuk permukaan, dan berbagai peristiwa perubahan lingkungan geologi
lainnya.
Disamping air sungai, air permukaan merupakan agen erosi yang sangat potensial. Pola
tata guna lahan pada daerah pertanian yang tidak sesuai dengan konsep pelestarian tanah, turut
andil dalam proses hilangnya lapisan tanah yang subur. Sebagai contoh, di daerah dataran
tinggi Dieng (Wonosobo), pola tanam kentang yang membuat alur pengatusan air yang
memotong kontur muka tanah, dengan maksud agar umbi kentang tidak membusuk, justru
meningkatkan jumlah sedimen yang tebawa aliran air permukaan.

2. Erosi dan transport sedimen

Semua sungai yang berada di suatu cekungan pengaliran akan mengalir dari tempat
yang tinggi menuju ke satu titik yang lebih rendah. Titik itu dapat merupakan cabang
pertemuan tiap sungai, danau, reservoir dan muka laut. Semua sedimen yang terangkut air
54

sungai, pada akhirnya akan menuju ketitik yang paling rendah dari keseluruhan sistem sungai
tersebut. Tinggi titik yang paling rendah, dimana enerji potensial air sungai adalah nol, disebut
bidang base level. Nah, diatas bidang base level inilah erosi air sungai dapat melaksanakan
tugasnya.
Sedimen terangkut air sungai dalam berbagai cara, suspensi, larutan, koloid, butiran
yang melayang, butiran yang menggeser didasar sungai, berguling, dan berloncatan. Secara
umum partkel berukuran lempung dan lanau merupakan suspensi yang melayang dalam aliran
sungai, sedang partikel ukuran pasir dan kerikil terangkut sebagai bed load yaitu bergeser
sepanjang dasar sungai.

Gambar.13 Sungai dan erosi lembah (mass wasting)


Kemampuan air sungai dalam mengangkut sedimen berbanding lurus dengan jumlah
debit air, kecepatan arus air dan kekenthalannya (suspended load). Makin besar debit sungai,
makin banyak sedimen yang terangkut. Makin cepat arus sungai makin besar pula enerji erosi
yang dimilikinya. Makin pekat air sungai makin besar pula daya angkut air terhadap sedimen.

3.Air bawah tanah


55

Air hujan yang turun menimpa muka bumi sebagian ada yang terkumpul menjadi air
permukaan, yang kemudian mengalir menuju sungai, danau atau tempat yang lebih rendah.
Sebagian ada yang meresap kedalam tanah, mengalir memasuki rongga antar butir, celah
retakan batuan, bidang belahan, bidang foliasi, bidang lapisan, yang selanjutnya berkumpul
menjadi air tanah. Air tanah tersebut dalam perjalanannya akan berfungsi sebagai zat pelarut
dan agen erosi ( daerah batugamping karst). Dan sebagian terkumpul mengisi gua–gua
dibawah tanah menjadi sungai bawah tanah.
Air permukaan yang bersenyawa dengan karbon dioksida, akan membentuk asam
bikarbonat, pada proses selanjutnya dapat berfungsi sebagai agen pelapukan pada batuan beku,
sedimen maupun metamorf. Pelapukan dapat berlangsung mulai dari permukaan batuan dan
berkembang kedalam batuan. Air tanah, pada proses pelapukan merupakan media pengangkut,
baik sebelum terjadi pelapukan maupun sesudahnya.

4.Danau, rawa dan cekungan pengendapan.

Stasiun akhir dari perjalanan partikel sedimen, setelah melalui terminal antara yang
terletak disepanjang alur perjalanannya, akhirnya berhenti di tempat-tempat yang merupakan
base level dari sistem hidrologi daerah tersebut Base level ini dapat berupa titik terendah yang
alami, seperti danau, sungai, rawa dan muara sungai di laut; atau dapat berupa tempat hasil
buatan manusia, seperti di waduk, kolam dan embung buatan.
Kenampakan bentang alam disepanjang sungai, seperti: pulau, teras, tanggul, danau
tapal kuda, meander dan point bar merupakan produk pengendapan di sepanjang sungai,
sekaligus menunjukkan stasiun akhir ataupun sementara dari perjalanan transport sedimen.
56

Gambar.14 Daerah erosi S.Misisipi dan base level teluk Mexico.


Base level absolut tak lain adalah muara sungai (gambar., sehingga bentuk lahan delta
merupakan kenampakan produk sedimentasi paling akhir, sekaligus paling luas dan tebal dari
suatu sistem aliran sungai. Endapan delta ini dapat terjadi baik di laut maupun di danau.
Beserta bentuk lahan delta yang datar dan luas, dijumpai pula cekungan air yang muncul
sebagai rawa ataupun danau-danau didaerah pesisir pantai.

5.Tahap erosi di daratan.

Hampir diseluruh permukaan bumi ini, bentuk lahan terdiri dari dua jenis, yang
pertama adalah suatu dataran yang tak terganggu dengan perkembangan erosi lembah sungai,
dan yang kedua merupakan bagian dari perkembangan erosi lembah sungai.
Erosi lembah sungai, pada akhirnya akan membawa seluruh permukaan bumi menuju
dataran yang hampir rata, yang mempunyai kedudukan mendekati bidang base level .
57

Erosi yang berkembang pada masing masing bagian lembah sungai dapat dibedakan
menjadi tahap awal atau muda, dewasa, dan tua. Pada siklus geomorfologi, proses ini dapat
diulangi lagi jika tahap peremajaan terjadi akibat proses pengangkatan dari gaya tektonik
Pada kenyataannya, proses erosi yang dominan pada alur lembah sungai adalah berasal
dari proses gerakan tanah (mass wasting), yaitu longsornya tebing sungai dibagian kanan kiri
alur tubuh air sungai.

LATIHAN

1. Jelaskan proses kerja air di permukaan dan bawah permukaan


2. Jelaskan tahapan erosi di daerah lembah sungai.

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Di permukaan, air hujan jatuh dipermukaan tanah mengikis muka tanah sebagai
jatuhan air, aliran air permukaan (sheet erosion) dan erosi alur, yang membesar
menjadi erosi lembah di sungai-sungai. Di bawah permukaan sebagai air resapan,
pencucian kimia (leaching), dan agen pelapukan kimia pada butiran mineral, juga
sebagai erosi sungai bawah tanah ( di daerah goa kapur).
2. Tahapan awal (muda) dengan cirri erosi vertical besar ( bentuk lembah curam, huruf
V ), tahap dewasa dengan cirri lembah bertambah lebar (huruf U); dan dewasa dengan
cirri lembah sangat lebar dan landai, erosi horizontal dominant, kenampakan pola
meander dan teras sungai.

RANGKUMAN

1. Air merupakan agen geologi, dalam proses perubahan bentuk lahan asal luar.
2. Ada 4 jenis proses yang membutuhkan air sebagai again perubah, yaitu : pelapukan,
erosi, transport sediment dan cekungan sedimentasi.
3. Tahapan erosi dapat dibedakan menjadi 4: stadia muda, dewasa, tua, dan peremajaan.
58

TES FORMATIF

1. Jelaskan peran air dalam merubah bentuk lahan.


2. proses air yang bagaimana yang mampu menjalankan perannya sebagai agen erosi?
3. Tahapan erosi yang bagaimana, air dapat bekerja secara optimal?

UMPAN BALIK

Setelah, selesai mempelajari bab VII ini, apakah anda dapat memahami peran air sebagi agen
geologi yang paling mudah di monitor cara kerjanya disbanding factor geologi lainnya ?
mengapa demikian ? faktor geologi lain apa yang perannya perlu diperhitungkan?

TINDAK LANJUT

Untuk lebih mengembangkan pemahaman anda tentang proses geologi (eksogen dan
endogen), anda dapat membuat semacam tabel panduan yang berisi daftar factor pengaruh
(variable) geologi yang berperan dalam merubah bentang alam; contoh: gaya asal luar: air,
angin dan es; sedang gaya asal dalam: vulkanisme , plutonisme dan tektonik; jenis
perubahannya dan hasilnya.

KUNCI JAWABAN TES

1. Sebagai agen pelapukan kimia, pelapukan mekanik, erosi, pemicu gerakantanah,


transport sedimen dan pengendapan sedimen.
2. Air akan bekerja dengan baik selama relief daratan masih di atas base level.
3. Kerja air optimal berbanding lurus dengan selisih tinggi air dengan base level nya,
makin besar tinggi tempat, makin besar tenaga erosinya ( tenaga potensial).
59

BAB.VIII KERJA ES, ANGIN DAN LAUT

Air dalam bentuk beku hanya di jumpai di dua tempat, di daerah kutub (polar region)
dan di puncak pegunungan yang tinggi ( Alpen, Alaska, Papua, Andes, Rocky Mt). Bagaimana
air yang beku itu mengerjakan tugas seperti induknya (air) dalam rangka merubah wajah bumi
kita ini?

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Untuk memberikan pemahaman tubuh es (gletser), cara kerja gletser (glasiasi) dan
hasil kerja gletser ( erosi, transport dan pengendapan)
2. Untuk memahami mekanisme gletser dan pengaruhnya bagi manusia dan
lingkungannya.

PENYAJIAN

1.Gletser dan glasiasi.

Gletser, adalah tubuh es yang terjadi karena proses rekristalisasi dari endapan salju,
yang bergerak mengalir diatas permukaan bumi.
Tiga jenis tubuh es yang umum dijumpai di alam ini, yaitu: 1. Gletser lembah , 2.
Gletser piedmont dan 3. Padang gletser atau daratan es yaitu seperti pada daerah kutub,
dimana kita jumpai daratan luas yang tertutup es abadi (sepanjang tahun), yang terbentuk
karena letak geografis kutub yang jauh dari siraman panas matahari. Proses pengerjaan es di
daerah kutub tidak sejelas di daerah gletser lembah, karena pengamatan hanya bisa dilakukan
di tepi tepi bagian daratan es tersebut.
60

Gambar.15 Gletser lembah di Alaska


Gletser lembah
Seperti sungai yang mebentuk lembah, gletser lembah (gambar.15) adalah tipe gletser
yang membentuk lembah tempat tubuh gletser tersebut bergerak, mengalir dalam kondisi semi
plastik. Ukuran gletser sangat bervariasi dari kecil hingga sangat besar, dari beberapa puluh
meter hingga beberapa puluh km panjangnya. Di Alpen sendiri tercatat lebih dari 1200 gletser,
sedang di Amerika selain Alaska mencapai lebih dari 1000 gletser.

Gletser piedmont

Jenis tubuh es yang berbentuk melebar, menempati dataran rata di muka kaki
pegunungan, yang memperoleh suplai es dari satu atau lebih gletser tipe lembah. Contohnya di
pantai Alaska.

Gletser lembaran (ice sheet)

Adalah jenis gletser yang luas, menutupi dataran dengan bentuk yang tak teratur.
Contohnya di Benua Antartika dan di Greenland. Dari hasil pengkuran di tahun 1951
menunjukkan ketebalan hingga 10.000 kaki (lebih dari 3000 m!)dengan luas 666.000 mil
persegi; sedangakan selimut es di Antartika jauh lebih luas, mencapai 5 juta mil persegi
dengan ketebalan 14.000 kaki (4.600 m).
61

Ketiga jenis gletser tersebut secara berangsur menunjukkan pertumbuhan suatu padang
es seperti di Greenland, mulai dari beberapa gletser lembah yang membentuk gletser
piedmont, dan akhirnya meluas menjadi dataran es.

Glasiasi,

Glasiasi adalah proses pengerjaan gletser terhadap permukaan daratan yang dilaluinya,
baik berupa erosi, transport sedimen dan pengendapannya.

Erosi
Bentuk erosi dapat berupa abrasi dan pendongkelan (plucking), kemudian membawa
fragmen dari batuan dasar ketempat pengendapannya. Bentuk setengah cekungan (cirque)
merupakan bekas erosi gletser di lereng pegunungan.Bentuk lain dari erosi gletser adalah :
tanduk (horn), igir tajam (arete) dan bentuk sadel (col), kames, kettles dan esker.

Endapan
Bentuk dari endapan gletser adalah: moraine, drumlins, drift, till dan stratified drift.
Endapan gletser mempunyai ciri tidak terpilah dengan baik, sehingga ukurannya cenderung
tidak seragam dan tidak membentuk perlapisan.

Transport
Cara kerja gletser ketika mengangkut sedimen hasil erosi ada 2 : berada dalam tubuh es
di kedua sisi gletser atau di atasnya, dan dengan cara tidak memilah ukurannya berdasar besar
kecilnya, bahkan dapat saling berdampingan dalam berbagai ukuran.

Arah gerakan
Arah aliran gletser pada lembah menuju ketempat yang lebih rendah, umumny ke arah
laur. Sedang pada jenis dataran es arah alirannya radial.
62

2. Gurun dan kerja angin

Angin, merupakan kumpulan partikel udara yang bergerak karena perbedaan tekanan,
dari tinggi menujun kerendah. Pada daerah yang tinggi angin mempunyai kecepatan tinggi,
sebaliknya makin mendekati tanah kecepatan angin akan berkurang. Partikel pasir merupakan
hasil pengangkutan tenaga angin yang terendapkan secara berangsur, yang akhirnya
terkumpul, berkembang sebagai bentuk bukit pasir. Didaerah yang beriklim kering dengan
curah hujan kurang dari 250 mm pertahun dapat terbentuk dataran pasir yang luas, seperti di
Gurun Arab, Sahara di Afrika, Gobi di China dan Great Victoria di Australia.

Erosi
Angin sebagai agen erosi bekerja dengan dua cara; ablasi, yaitu pengikisan atau erosi
permukan tanah atau batuan yang tak terkonsolidasi, membawa butiran sedimen yang
terangkut oleh angin. Abrasi, yaitu dengan mengikis permukaan batuan oleh angin yang
mengandung partikel batuan, serupa dengan proses abrasi oleh media air..

Transport
Kekuatan transport angin berbanding langsung pada kecepatannya, makin dekat
dengan permukaan tanah, kecepatan angin cukup lambat sehingga butir pasir akan
berloncatan, menumbuk butir lain yang lebih kecil dan menghamburkannya.

Sedimentasi
Pengangkutan partikel pasir oleh angin akan segera di endapkan dibagian lereng depan
bukit pasir yang telah terbentuk, membentuk bagian lereng yang lebih terjal. Endapan pasir
membentuk berbagai jenis pola, dataran pasir di daerah pesisir, bentuk gumuk pasir yang
memanjang sejajar pantai, bentuk huruf U, bukit berbentuk barchan yaitu seperti bulan sabit
dengan bagian ujung searah dengan tiuapan angin, bentuk bukit memanjang searah tiupan
angin.
63

Perpindahan Bukit pasir

Embrio bukit pasir dengan tinggi beberapa cm di daerah dekat pantai akan berkembang
menjadi makin besar hingga setinggi beberapa meter ketika bergerak menuju kearah
pedalaman. Perubahan kelembaban atau kadar air akan dicirikan dengan tumbuhnya beberapa
rumput dan warna tubuh bukit pasir yang makin gelap.Tumbuhan pionir akan segera
digantikan dengan tumbuhan perdu yang makin lebat, seiring dengan makin meningkatnya
kadar air pada tubuh bukit pasir tesebut.

3. Laut, ombak, dan arus


Air yang terakumulasi di laut akan menjadi bagian dari samudera yang luas. Kerja air
laut dalam merubah permukaan bumi terutama dilakukan oleh energi ombak, mekanisme pasut
dan gerakan arus laut. Perubahan garis pantai merupakan hasil kerja air laut yang mudah di
amati dengan bantuan sistem penginderaan jauh. Perubahan garis pantai haruslah di lakukan
dengan bantuan sedimen asal darat yang terbawa oleh aliran air sungai. Pertumbuhan delta
yang intensif menunjukkan energi arus laut yang lemah dibanding volume sedimen yang
diendapkan ( S.Missisipi) Bentuk delta kipas menunjukkan energi laut yang seimbang dengan
pasoikan sedimen asal darat, sedang bentuk corong menunjukkan energi asal laut ang lebih
kuat dari pengendapan asal darat.
64

Gambar. 16 Pertumbuhan dan migrasi endapan delta S.Misisipi.


4. Abrasi dan sedimentasi

Kerja air laut yang dibantu dengan kandungan partikel sedimen merupakan proses
abrasi yang merubah bentuk pantai secara nyata. Pantai erosi ini sangat menojol di daerah
pantai selatan P.Jawa dan Sumatera dibanding di pantai pesisir utaranya. Hasil erosi pantai ini
diantaranya berupa tiang batuan (stack), gua, lengkung (arch) dan kikisan (notch). Adapaun
bentuk endapan hasil erosi laut adalah pasir pantai, berbagai timbunan fragmen ukuran kerikil
hingga bongkah di depan tebing pantai dan berbagai bentuk tanggul, seperti: tombolo, spit dan
gosong (pulau) pasir.

LATIHAN

1. Jelaskan mekanisme gletser dalam merubah bentuk lahan.


2. Cari bentuk-bentuk lahan erosi dan sedimentasi dari gletser
3. Bandingkan hasil kerja es dengan angin dan laut.
65

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Mekanisme gletser; agen erosi, transport sediment dan pengendapan. Bentuk erosi:
lembah dan dataran.
2. Bentuk lahan erosi: cekungan (cirque), lembah, undak; sedimentasi: moraine, drumlins
dan till.
3. Hasil kerja es berupa gravel tanpa pemilahan, kerja angina halus (pasir dan lanau)
sedang hasil kerja laut lebih bervariasi: pasir pada delta dan pesisir landai,dan bongkah
kasar pada daerah tebing yang curam.

RANGKUMAN

1. Kerja gletser hanya dijumpai di daerah iklim dingin.yang berupa produk erosional dan
depositional, dengan ciri khas tidak adanya pemilahan (sortasi).
2. Kerja angin, seperti halnya air, juga merupakan agen erosi, transport dan deposisi dari
partikel sediment yang berukuran pasir ke bawah. (halus)
3. Kerja laut, terutama teramati di daerah pesisir, berupa produk erosi, dan produk
pengendapan.

TES FORMATIF

1. Sebutkan produk glasiasi.


2. Jelaskan mekanisme angin, dan produknya.
3. Jelaskan mekanisme laut dan produknya.

UMPAN BALIK

Setelah anda memahami cara kerja es, angin dan laut, maka cobalah cari tahu manfaat apa
yang diperoleh manusia dari ke 3 proses alam tersebut, beri contoh.
66

TINDAK LANJUT

Untuk lebih memperdalam pemahaman anda tentang cara kerja angin, es dan laut, maka
buatlah suatu proposal penelitian sederhana yang tujuannya memperoleh data yang
menggambarkan secara kuantitatif faktor yang dominant apa yang mempengaruhi cara kerja
ke 3 unsur tenaga asal luar tersebut ( missal: pada es aspek ketebalan; pada angin aspek
kelembaban udara; pada laut aspek morfologi dasar laut).

KUNCI JAWABAN TES

1. erosi: cirque, arete, horn, esker, kame dan col; sedimentasi: moraine, drumlins dan till.
2. Angin bertiup berdasar beda tekanan udara, makin tinggi makin cepat dan kuat.
Hasilnya, erosi: messa, pediment dan arch bridge; sedimen: lose, gurun, dan gumuk .
3. Laut bekerja sebagai, ombak, arus pasut dan longshore current; mengerosi dan
mengendapkan di daerah pantai. Hasil erosi: arch, notch dan stack; sedimen: spit,
tombolo dan bar.

BAB.IX. KERJA ORGANISME


67

Koloni binatang laut yang membangun kerangkanya dari bahan kalsium karbonat
(kapur) dikenal sebagai binatang terumbu koral. Umumnya dapat tumbuh pada perairan yang
dangkal, cukup matahari, arus laut yang tenang, dan air yang jernih.
Ada 3 tahap pertumbuhan dari terumbu karang ini, mulai ari terbentuknya karang yang
menempel (fringing reef), karang penghalang (barier reef) dan karang cincin ( atol reef).

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah memahami materi bab.IX ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan :


1. Kerja organisme dalam merubah bentang alam.
2. Hasil kerja organisme tersebut.
3. Kondisi lingkungan organisme tersebut.

PENYAJIAN

Karang barier,
Di Indonesia dijumpai di selat Makasar, di dunia di sebelah barat benua Australia dikenala
The Great Barier Reef sepanjang beratus km.

Gambar.17 Berbagai bentuk karang (reef); fringing, platform, bank, barier.


Karang fringing .
68

Di kepulauan di Indonesia timur banyak dijumpai reef jenis ini, dengan ciri masih menempel
pada pantai membentuk perairan yang dangkal.

Karang atol

Bila pulau makin tenggelam, akan terbentuk cicncin karang di sekelilingnya, yang lama
kelamaan membentuk pulau cincin.

LATIHAN

1. Coba cari lokasi karang atoll di Indonesia dan cari tahu jenis fauna/flora apa saja yang
hidup di daerah lingkungan karang terumbu?
2. Mekanisme apa saja selain pertumbuhan organisme yang mengontrol pertumbuhan
karang, apa buktinya?

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Karang atoll di daerah laut Maluku, Indonesia Timur; umumnya flora: perdu dan
rumput keras, dan pohon kelapa pada atoll yang tua. Pada terumbu mumnya binatang
koral dan ganggang, serta berbagai jenis ikan , ketam, udang dan lobster.
2. Selain organisme juga dikontrol tektonik, berupa pengangkatan, dicirikan adanya garis
pertumbuhan yang mengikuti kedalaman yang semakin dalam. (perkembangan
menjadi karang Atol)

RANGKUMAN

1. Terumbu karang (reef) hanya dapat berkembang di daerah laut dangkal, arus tenang,
sinar matahari cukup dan pada tambatan yang cukup keras.
2. Ada 3 jenis reef yaitu: karang penghalang, karang fringe dan karang atoll.
69

TES FORMATIF

1. Jelaskan habitat karang terumbu.


2. Ada berapa jenis karang terumbu, dan mengapa demikian ?
3. Apa aspek ekonomi dari karang terumbiu?

UMPAN BALIK

Apakah peran terumbu karang dalam proses geologi, dan dukungan manusia yang bagaimana
agar pertumbuhan karang tidak terganggu?

TINDAK LANJUT

Untuk memantapkan pemahaman anda, coba ada berapa jenis organisme reef yang mampu
membangun koloni terumbu karang, dan coba cari dari web site yang dapat anda akses.

KUNCI JAWABAN TES

1. Panas matahari cukup ( 36 C); cukup jernih dan dangkal, arus laut tenang dan suplai
makanan kontinyu, salinitas cukup.
2. Karang Penghalang, Karang Fringing dan Karang Atoll, karena ada dinamika
pengangkatan dan penurunan ( up lift dan submergence)
3. Aspek wisata selam, sebagai oil trap yang ekonomis, dan habitat ikan hias serta
lobster.

BAB.X STRUKTUR GEOLOGI


70

Apakah ada hubungan antara jalur sesar, gempa bumi dan lumpur panas Lapindo? Mengapa di
Kalimantan jarang terjadi gempa, sedangkan di jawa Selatan, Sumatera, Sulawesi, Papua dan
kepulauan Maluku sering terjadi gempa? Bagaimana struktur geologi terbentuk? Bagaimana
cara mengenalinya di lapangan dan manfaat apa yang bisa diperoleh dari keberadaan struktur
geologi tersebut ?

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah selesai mempelajari materi ajar bab, X ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
1. proses terbentuknya struktur geologi dan kaitannya dengan factor lainnya
2. jenis struktur geologi
3. peran struktur geologi pada proses perubahan lahan
4. factor positif dan negative dari keberadaannya

PENYAJIAN

1. Deformasi kulit bumi

Tektonik lempeng yang merupakan unsur utama dinamika kulit bumi menghasilkan
berbagai bentuk deformasi lapisan batuan yang secara utama berada di 3 zona yang paling
labil; yaitu daerah subduksi, daerah rift dan daerah sesar transform (geser mendatar).
Bukti adanya deformasi ini banyak dijumpai disekitar kita, di Sampangan pada bukit
batupasir dijumpai sesar dan lapisan miring dan lapisan vertikal. Bila hukum horisontality of
strata diterapkan pada kenampakan ini, menunjukkan adanya tektonik yang cukup kuat pada
lapisan batupasir.
Dari hasil pengamatan foto udara di daerah perbukitan Kapur Utara, di daerah sekitar
Blora telah mengaai perlipatan batuan yang cukup kuat, yaitu dengan adanya kenampakan
pegunungan antiklin.
71

2. Jenis struktur geologi


Pada dasarnya ada dua jenis struktur geologi, yaitu struktur batuan yang terbentuk pada
saat pembentukan batuan, atau syngenetik; seperti lapisan silang siur, flute and cast, intrusi
batuan, slumping structure, ripple mark dan graded bedding.
Sedang yang bersifat postgenetic adalah struktur geologi karena proses pembentukan
pegunungan, seperti perlipatan (antiklin dan sinklin) , sesar (normal, reverse,geser) dan
struktur minor seperti kekar, boudinage, dan drag fold.

3. Kontrol Perubahan

Berbagai bentuk permukaan bumi pada dasarnya di dominasi oleh kontrol struktural yang
terutama di kendalikan oleh mekanisme tektonik lempeng. Pola alur sungai, pola morfologi
pegunungan, pola jalur vulkanisme, pola bentuk kepulauan dan pola penyebaran jenis batuan
sangat erat sekali hubungannya dengan struktur geologi.

Pola rectangular, trellis dan parallel dari sungai menunju kkan adanya pola struktur yang
kurang lebih searah dengan sumbu utama, atau pola retakan yang terwujud. Pulau Sulawesi
merupakan produk pertemuan gerak lempeng Pasifik yang mendorong bagian timur Sulawesi
berimpit bersambung dengan bagian baratnya. Seadangkan arah memanjang utara selatan
dikontrol oleh jalur sesar yang searah dengannya. Arah memanjang P.Sumatera, P.Jawa,
P.Nusa tenggara, juga merupakan arah yang sejajar dengan garis penunjaman lempeng India-
Australia yang melesak masuk dibawahnya, arah ini sejajar pula dengan arah palung Laut
Selatan Jawa. Ke arah Sumatera memanjang hingga P.Andaman di selatan semenanjung India.
Jalur tektonik ini ternyata juga sejajar dengan jalur gempa dan jalur gunungapi (magma).

4. Aspek Ekonomi
72

Keberadaan struktur geologi ini ternyata secara ekonomis mewujudkan akumulasi berbagai
mineral industri dan energi yang sangat potensial secara ekonomi. Munculnya magma pada
gilirannya mendorong proses-proses terbentuknya mineral industri dan energi, seperti :
belerang, panas bumi, emas, perak dan tembaga. Sedangkan perkembangan minyak bumi tak
lepas dari proses tektonik ; yang mendorong proses pematangan, migrasi minyak dan
perangkap minyak dan gas tempat ineral energi tersebut terakumulasi.
Dibidang sumberdaya airtanah, sesar dan lipatan juga merupakan alur akuifer yang
menyebabkan eksplorasi sumber air mudah dilakukan. Di bidang material konstruksi,
penyebaran batuan beku juga dikontrol oleh adanya jalur sesar dan kegiatan vulkanik.

LATIHAN

Ambil peta geologi daerah mana saja, dan amati hubungan penyebaran bahan tambang dengan
pola struktur; demikian pula dengan potensi airtanah dan kegiatan gunung api.

RANGKUMAN

1. Ada dua jenis struktur geologi berdasar genesanya, syngentik dan postgenetik.
2. Perubahan pola bentuk lahan tak lepas dari kontrol tektoniknya.
3. Pola tektonik juga bermanfaat di bidang eksplorasi sumberdaya mineral dan energi.
4. Demikian pula untuk air bawah tanah, kontrol struktural memudahkan eksplorasinya.

TES FORMATIF

1. Jelaskan 2 jenis struktur geologi berdasar genesanya.


2. Jelaskan hubungan tektonik dengan perubahan bentuk lahan dan manfaatnya bagi
manusia.
UMPAN BALIK
73

Setelah memahami peran struktur geologi dalam proses perubahan muka bumi, coba lakukan
pengamatan pola struktur geologi di kota Semarang dan dampaknya bagi sumberdaya alam
dan manusia.

TINDAK LANJUT

Untuk lebih menambah pemahaman tentang peran struktur geologi baik bagi kondisi geologi
maupun manusia, anda dapat melakukan pengamatan hubungan keberdaan struktur geologi
terhadap pembangunan wilayah baik sebagi factor penunjang pengembangan maupun sebagai
faktor kendala.

KUNCI JAWABAN TES

1. Syngenetik,: intrusi, struktur sedimen, slump dan vulkanik. Post genetik: semua
deformasi paska tektonik.
2. Struktur sesar membentuk pegunungan blok, struktur lipatan membentuk pegunungan
lipatan, yang mengontrol pola aliran air permukaan, pola aliran air bawah tanah, pola
penyebaran jenis batuan yang memudahkan manusia dalam melakukan eksplorasi dan
eksploitasinya.

BAB .XI METAMORFISME


74

Kenampakan yang hampir seperti lapisan sering menipu kita bahwa yang kita hadapi
adalah batuan sedimen. Namun setelah kita dekati ternyata bidang seperti lapisan adalah
permukaan kristal mika (mineral pipih/lembaran) yang terbentuk karena penjajaran kristal
akibat tekanan dan temperatur yang tinggi. Contoh singkapan di daerah Bayat, Klaten, Jawa
Tengah merupakan satu-satunya yang menun jukkan umur Pra Tersier, selain di Luk Ulo,
Kebumen.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah anda selesai mempelajari materi bab. XI ini, anda akan mampu menjelaskan:

1. Proses metamorfosa, jenis dan pengaruhnya pada batuan metamorf yang dihasilkan.
2. Jenis batuan metamorf dan cirri-cirinya.
3. Derajat metamorfosa dan cirri-cirinya.
PENYAJIAN

1. Metamorfosa Regional
Pada daerah yang luas yang menghasilkan batuan metamorf yang berfoliasi seperti
sekis dan genes (gambar.18). Contohnya di daerah pegunungan Apalachia, dari tenggara
Kanada hingga Alabama.

Gambar.18 Singkapan batuan metamorf Genes (gneiss)


75

2. Metamofosa kontak
Bersifat lokal, didaerah kontak antara batuan intrusi dengan batun yang diterobosnya.
Umumnya menghasilkan batuan metamorfosa dengan derajat metamorfosa yang rendah,
misalnya batu sabak atau meta sedimen.

3. Metamorfosa Termal
Terjadi karena peran panas yang tinggi lebih dominan dalam merubah batuan .
Contohnya pada kontak intrusi dengan batuan sekelilingnya, jadi ini adalah sama dengan
metaorfosa kontak.

4. Metamorfosa dinamik
Istilah ini diterapkan untuk kondisi metamorfosa dengan aspek tekanan dan panas yang
berasosiasi dengan mekanisme gerakan atau dislokas, seperti pada zona patahan.

5. Derajat metamorfisme
Ada derajat metamorfisme yang di tunjukkan oleh tingkat penjajaran mineral , yang
dimulai dari batulempung, batuserpih, batusabak, phylit, sekis dan genes. Ini hanya pada
batuan metamorf yang berfoliasi. Sedang pada batuan metamorf yang non foliasi derajat
metamorfosa ditunjukkan dengan tingkat fasies metamorfosa atau munculnya jenis mineral
tertentu.

LATIHAN

1. Dari website, coba cari berbagai jenis metamorfosa beserta hasil batuan metamorfnya.
2. Kenali ciri perbedaan batuan metamorf terhadap batuan beku dan sediment.

KUNCI JAWABAN LATIHAN


76

1. Jenis metamorfosa sentuh : hasil batu sabak, metamorfosa regional: sekis, genes dan
kwarsit.
2. B.Metamorf: berfoliasi, rekristalisasi, mineral mika; struktur dan tekstur sisa.

RANGKUMAN

1. Terdapat berbagai jenis metamorfosa: regional, kontak, termal dan dinamik.


2. Ada dua jenis batuan metamorf, berfoliasi dan non foliasi.
3. Derajat metamorfosa ditunjukkan olen tingkat penjajaran mineral atau munculnya jenis
mineral tertentu.

TES FORMATIF

1. Jelaskan jenis metamorfosa dan produknya.


2. Jelaskan perbedaan batuan metamorf dengan batuan lainnya.
3. Jelaskan dua jenis batuan metamorf dan cirinya.
4. Jelaskan derajat metamorfosa dan cirinya.
5. Jelaskan aspek ekonomi batuan metamorf.

UMPAN BALIK

Setelah memahami materi ini, coba anda mengamati contoh batuan dilaboratorium, kenali cirri
batuan metamorf, catat dan apa beda dengan batuan yang lain.

TINDAK LANJUT
77

Untuk lebih mendalami batuan metamorf, coba kunjungi tempat batuan metamorf yang dekat,
dan lakukan pengamatan lapangan, dan berilah komentar tentang variasi dalam skala lapangan
dan ukuran contoh.

KUNCI JAWABAN TES

1. Metamorfosa regional, dengan produk sekis dan gneiss.


2. Batuan metamorf berfoliasi dan granuler; b.sedimen berlapis; b.beku masif dan
kristalin.
3. Kwarsit, terdiri dari struktur butiran, tersusun dari mineral kwarsa. Sekis mika,
bnerfoliasi dan terdiri sebagian besar dari mineral mika.
4. Tingkat rendah ke tinggi :batu sabak, phylit, sekis, gneiss.
5. Batu marmer banyak dipakai untuk bahan bangunan dan berbagai kerajinan rumah.

BAB.XII GEOLOGI ,INDUSTRI DAN PEMBANGUNAN


78

Manusia selalu bersikap antroposentris, yaitu melihat segala sesuatu dari sudut
pandang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Dalam rangka memanfaatkan
lingkungan geologi fisik untuk kehidupan manusia tersebut, manusia telah mengekploitasi
sumber daya mineral dan energi dalam berbagai cara. Manusia, tak akan mampu pergi melihat
angkasa luar tanpa bantuan geologi, karena logam yang dipakai untuk mebuat pesawat
angkasa luar adalah dari tambang-tambang yang di gali dari bawah permukaan tanah, yang
dalam eksplorasinya tak bisa tidak memerlukan aplikasi geologi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah selesai mempelajari materi bab.XII ini, mahasiswa mampu menjelaskan manfaat
geologi bagi kehidupan manusia di bidang: mineral industri, sumber energi, pembangunan
prasarana (teknik sipil), pengelolaan wilayah (planologi) dan mitigasi bencana geologi.
.
PENYAJIAN

1. Industri mineral non logam

Berbagai kebutuhan manusia telah dipenuhoi oleh keberadaann berbagai jenis mineral
non logam seperti : Mineral yang dipakai dalam industri logam: Fluorit, bauxit dan graphite;
Mineral untukindustri kimia:halit, sulfur, borax dan batubara;Mineral untuk pembanunan
gedung: batu, lempung, kwarsa, batugamping, pasir, gipsum dan aspal; Mineral untuk
pertanian: posfat, potas, nitrat dan kalsit; Industri keramik: lempung, felaspar, kwarsa dan
Industri penghalusan : intan, garnet, kwarsa, korundum

2.Industri mineral logam


Manusia sejak jaman dahulu telah bergantung pada berbagai mineral logam untuk
mengembangkan budaya dan teknologinya, seperti mineral : bijih besi, zircon, emas, tembaga,
perak, seng, aluminium, timah. Kita semua sebagian besar telah sering mendengar berbagai
berita tentang lokasi tambang emas di: Freeport Tembagapura Papua; Pongkor di Bogor, dan
79

Batu Hijau di Flores; Tambang timah di Bangka; Aluminium di Soroako, Sulawesi; Bijih Besi
di Pesisir Cilacap-Kebumen. Eksplorasi awal tentu saja membutuhkan peran ahli geologi
tambang.

3.Industri Energi.

Kebutuhan manusia akan berbagai sumber energi seakan akan tak ada habisnya,
sedangkan keberadan sumber energi tersebut bukan tak terbatas; maka perlu dipikirka energi
yang bersiwat terbarui, seperti batubara dan tenaga air laut. Namun hingga sekarang eksplorasi
dan eksploitasi :batubara, minyak bumi, gas dan oil shale masih dilanjutkan.

4.Prasarana Wilayah

Pembangunan: Jalan, jembatan, bendungan,pembangkit tenaga listrik, terowongan, air


minum, bandara, pelabuhan. Selalu melibatkan peran serta ahli geologi; terutama dalam hal:
pemilihan tempat yang aman, pencarian material konstruksi seperti pasir dan batu; juga dalam
rangka menanggulangi dampak negatif dari sifat batuan dan struktur geologi.

5.Material Konstruksi

Dalam penyediaan material konstruksi untuk pembangunan, seperti :batuan beku,


asbes, batugamping, kwarsa, gipsum dan marmer, ahli geologi akan sangat membantu, yaitu
dalam tahap eksplorasinya.

6.Pengembangan Wilayah

Dalam rangka perencanaan pengembangan wilayah, selalu dibutuhkan lokasi yang


sesuai dengan peruntukannya. Informasi geologi sangat membantu dalam hal menentukan
kendala geologi yang menjadi pembatas, seperti kelangkaan air, kerentanan terhadap
gerakantanah, tersedianya mterial konstruksi, dan daya dukung pondasi, potensi bahaya
geologi dlsb.
80

7. Mitigasi bencana geologi

Gambar.19 Gumpalan awan panas (wedus gembel) G.Merapi.


Timbulnya bencana geologi seperti: gempa bumi, kegiatan gunung api, tanah longsor,
sedimentasi, erosi pantai, tsunami, kekeringan, banjir, akan selalu membutuhkan bantuan ahli
geologi. Bantuan tersebut terutama pada saat perencanaan penyiapan peta bencana, cara
mengurangi dampak negatif dan perencanaan evakuasi. Sistem peringatan dini akan bahaya
yang dapat dimonitor juga sedikit banyak tak bisa lepas dari para ahli geologi.
Bantuan yang diberikan dapat berupa penyiapan tempat untuk lokasi alat monitor yang aman,
pembuatan peta untuk monitor dan hasil evaluasi.

LATIHAN

Setelah mempelajari materi bahan ajar ini, mahasiswa dapat melakukan pengamatan terhadap
timbulnya masalah-masalah yang muncul dalam pemberitaan mass media, baik TV, internet,
Koran dan majalah. Mencari tahu jenis masalah, mengelompokan berdasar peran serta tenaga
ahli yang dibutuhkan atau disiplin ilmu yang sesuai; serta memonitor cara mengatasinya.
81

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Bencana tanah longsor, biasanya terjadi dimusim penghujan (Desember, Januari,


Februari); pada daerah berlereng terjal, perlapisan tanah tebal, tata guna lahan sawah,
empang dan tegal, penebangan pohon, dan penimbunan sampah yang terlalu tinggi.
Mitigasi: dengan penyuluhan dan prventif.
2. Gunung Merapi, sifat bahaya: 1,. Cepat: awan panas dan 2. Agak lambat: banjir lahar
dingin pada musim hujan; mitigasi; dengan evakuasi sebelumnya dan monitorin terus-
menerus.

RANGKUMAN

Manusia dalam posisinya sebagai penguasa bumi, mampu melakukan pengelolaan terhadap
berbagai jenis sumberdaya geologi dan bahaya geologi, dalam kapasitas sebagai pemakai dan
pemelihara keberlangsungannya, sesuai dengan kaidah keseimbangan lingkungan yang
berkelanjutan dan lestari.

TES FORMATIF

1. Bagaimana seharusnya sikap manusia terhadap keberadaan sumberdaya alam ?


2. Bagaimana sikap manusia dalam merespon terjadinya bencana geologi?

UMPAN BALIK

Setelah anda memahami keberadaan sumberdaya alam baik mineral industri maupun energi;
juga potensi bahaya geologi yang sewaktu-waktu timbul, bagaimana sikap manusia sebaiknya
dalam menempatkan posisinya di muka bumi ini?

TINDAK LANJUT
82

Selalu memonitor kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam mineral dan energi,
perkembangan pembangunan wilayah, munculnya bahaya geologi, dan kemajuan upaya
manusia untuk mengembangkan kualitas kehidupannya.

KUNCI JAWABAN TES

1. Melakukan eksplorasi dan eksploitasi dalam batas memenuhi asas keseimbangan dan
kelestraian sumberdaya alam dan energi tersebut.
2. Ada 3 tahap: mengatasi, mengurangi dan bila bencana terlalu besar melakukan evakuasi.

DAFTAR PUSTAKA
83

Andu, R, 1987. Kamus Geologi, Cetakan I. Dahara Prize, Semarang.


Blyth, F.G.H. and De Freitas, M.H. 1979. A Geology for Engineers. Sixth Edition. The
English Language Book Society and Edward Arnold (Publishers) Ltd. London.
Betekhtin, A.,..........,A Course of Mineralogy, Peace Publishers, Moscow.
Compton, R.C., 1968,. Manual of Field Geology, Second edition, Wiley Eastern Reprint, New
Delhi.
Johnson, R. B. and DeGraff, J. V. 1988. Principles of Engineering Geology. John Wiley &
Sons, Inc.
McLean, A. C. and Gribble, C. D. 1982. Geology for Civil Engineers. Third Impression.
George Allen & Unwin, London.
Lobeck, A.K., 1939. Geomorphology. Mc Graw Hill Book Co. Inc. New York, London.
Longwell, C.R . and Flint, R.F. 1961. Introduction to Physical Geology. Second Edition.,
New York, London, John Wiley & Sons, Inc.
Rachwibowo, P, 2002, Geologi Teknik , Diktat Kuliah, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Sipil Universitas Diponegoro, Semarang.
Rachwibowo, P., Nugroho, H., Hidayat, W.K., 2004, Geologi Rekayasa, Diktat Kuliah,
Jur.T.Sipil, F.T. UNDIP, Semarang.
Spencer, W.S., 1977. Introduction to The Structure of The Earth, Second Ed., Mc graw Hill
Kogakusha, LTD, Tokyo, London, Sydney.
Thanden R, 1975., Geologi Lembar Magelang dan Semarang, Direktorat Geologi, Bandung

SENARAI
84

ablasi dike isostasi plagioklas


abrasi drag fold kame postgenetic
Andesit drumlins karang fringing ripple mark
arch effusive kwarsit sill
arete erosi lopolith slump structure
atoll esker meander spectrometer
base level explosive metamorfosa spit
batas Moho feldspar moraine stack
batolith flute notch superposisi
bed load gang oil trap syngenetic
boudinage genes ortoklas till
cast glasiasi pacolith tombolo
cirque gletser paleo geografi
cross bedding graded bedding paleomagnet
Denudasi Isostasi piroksen

Anda mungkin juga menyukai