Ilmu Kebumian
Kelompok 9 - Kelas A
Anggota
Pendahuluan
Terminologi
Pengertian Geologi
Holmes (1965)
Geologi merupakan ilmu yang menggambarkan evolusi bumi
dan penduduknya, sejak awal pembentukannya sampai
sekarang, yang dapat diakui di batu.
Katili (1970)
Geologi adalah pengetahuan menyelidiki lapisan batuan
geologi di kerak bumi.
Bates & Jackson (1990)
Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet ini, terutama
mengenai bahan penyusunnya, sebuah proses yang terjadi
padanya, hasil dari proses, dan kehidupan sejak bumi
terbentuk.
Prinsip
"Apa yang terjadi saat ini, merupakan akibat dari apa yang
terjadi di masa lampau."
Korelasi
(Gambar-gambar
hubungan antara geologi
dan ilmu teknik sipil)
02
Tektonisme
DEFINISI
Tektonisme merupakan suatu proses yang
berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan
perubahan letak (dislokasi) atau perubahan
bentuk (deformasi) permukaan bumi.
STRUKTUR BUMI
Litosfer
Bagian terluar bumi yang
bersifat padat dan kaku
Tersusun atas kerak dan
bagian teratas dari mantel
atas
Astenosfer
Batas antara astenosfer dan
litosfer berbeda secara sifat
fisik, tetapi secara kimiawi
tidak jauh berbeda
Bersifat plastis
Tersusun atas mantel atas
yang terdiri dari batuan
ultramafik
Mesosfer
DIVERGENT
saling berpisah
KONVERGEN
saling menumbuk
TRANSFORM
saling menggeser
BATAS TRANSFORM
Terjadi bila lempeng bergerak atau bergeser
secara mendatar
Dapat menghasilkan gempa dengan kekuatan
gempa tergantung panjang zona sesar dan
keberadaan sesar tersebut berada di kerak
samudera atau kerak benua
Pada kerak samudera dengan zona sesar yang
pendek menghasilkan kekuatan gempa yang kecil
Sesar mendatar yang terjadi biasanya tegak lurus
dengan arah punggungan tengah samudera (Mid
Oceanic Ridge)
BATAS KONVERGEN
(Subduksi)
Mengalami
gaya ekstensi
Terjadi proses
pemekaran
Membentuk
punggungan tengah
samudera
Batuan bersifat
basaltis
IMPLIKASI TEKTONIK
TERHADAP BUMI
Terbentuknya
Magma
Geomorfologi
Struktur
Geologi
Gempa Bumi
03
Geomorfologi
Definisi
Proses Geomorfologi
Ilmu yang mempelajari tentang bentuk alam dan proses
untuk pengembangan bentuk lahan. Terkait dengan dinamika
bentang alam dan dapat memprediksi perubahan di masa
depan dengan pengamatan dan percobaan modelling.
Eksogenik
Pelapukan Mekanik
1. Abrasi
Dampak dari proses mekanik permukaan akibat friksi
butiran batuan. Dapat terjadi dengan media air atau angin.
2. Hidrolisis
Pada proses ini, air bereaksi dengan mineral dan
membentuk struktur mineral baru yang mengikat air.
Erosi
Proses pengambilan atau penghilangan
batuan dan mineral yang sudah lapuk.
Media : Air, Angin, Es, Gelombang
Endogenik
Berkaitan dengan aktivitas tektonisme, yaitu :
Gaya Kompresi
Gaya Ekstensi
sungai teranyam
pegunungan lipatan
Bentang Alam Struktural
Bentang alam yang
pembentukannnya dikontrol
oleh struktur geologi daerah
yang bersangkutan.
pegunungan
patahan
Karakteristik Mineral
Alami Padat
Terbentuk di alam Bukan berbentuk cair
Bukan buatan manusia atau gas
Inorganik Kristalin
Bukan makhluk hidup Tersusun oleh kristal
Tidak tersusun dari
material organik
4. Fluorite
5. Apatite
6. Orthoclase
7. Quartz
8. Topaz
9. Corundum
10. Diamond
Belahan / Cleavage
Mineral cenderung pecah melalui
suatu bidang dengan arah
tertentu. Arah tersebut dari
susunan dalam mineral itu sendiri.
Bidang tersebur adalah bidang
lemah dari mineral
Good / Baik
Terbelah sesuai dengan
arah bidang belahnya Imperfect /
dengan bidang belah
yang rata. Kemungkinan
Tidak Sempurna
kecil mineral ini terbelah Bila sebuah mineral
tidak sesuai dengan tidak dapat dilihat arah
bidang belahnya belahnya dan
menghasilkan pecahan
yang tidak rata
Distinct / Jelas
Bila sebuah mineral
terlihat jelas bidang
belahnya tetapi sulit
untuk membelah melalui
bidang belahnya dan
bidang belahnya tidak
rata.
Pecahan / Fracture
Merupakan kecenderungan mineral untuk pecah dengan
bidang yang tidak teratur. Pecahan tidak mengikuti arah
atau bidang tertentu
Macam-macam pecahan :
1. Conchoidal
2. Splintery
3. Even
4. Uneven
5. Hackly
6. Subconchoidal
Jenis-jenis Batuan
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan Metamorf
Batuan Beku
Batuan yang terbentuk dari
proses pendinginan magma,
baik yang bersifat kristalin
maupun gelasan.
B. Ukuran Mineral
1. Faneritik (dapat dibedakan secara megaskopis)
2. Afanitik (tidak dapat dibedakan secara megaskopis)
Faneritik Afanitik
A. Struktur Vesikuler
Scorious : Bila lubang gas tidak saling berhubungan
Pumiceous: Bila lubang gas saling berhubungan
B. Struktur Amygdaloidal
Bila lubang gas terisi
mineral sekunder
E. Masif
Yaitu struktur yang tidak menunjukkan adanya fragmen
batuan lain yang tertanam dalam tubuhnya.
F. Xenolith
Adanya kenampakan
batuan lain di dalam
batuan beku.
Lecturer notes
Kandungan Silika
Kuat Tekan
Batuan Sedimen
Material Penyusun
A. Material klastik (konglomerat, batupasir, dan shale)
B. Material kimia (hasil presipitasi)
C. Material organik (endapan batubara dan carbonaceous shale)
WA!
WA
!
WA!
Tekstur Batuan Sedimen
1. Tekstur Klastik (hasil hancuran (fragmen) batuan lain)
2. Tekstur non-klastik (hasil reaksi kimia)
a) Ukuran Butir
Pemberian
ukuran butir
didasarkan pada
skala Wentworth,
1922.
c) Kebundaran
Bentuk fisik yang membulat atau
meruncing dari suatu butiran
yang dimana sifat ini hanya
dapat diamati pada batuan
sedimen klastik kasar.
d) Kemas
Kemas Terbuka : Kemas Tertutup :
Apabila butiran tidak saling Apabila butiran saling
bersentuhan. bersentuhan.
Struktur Batuan Sedimen
Tekanan :
Tekanan akan meningkat seiring
dengan kedalaman Burial (Timbunan).
Jenis Metamorfisme
0) Metamorfisme Kontak
Metamorfisme kontak dipakai untuk
menyebut perubahan yang terjadi
pada batuan karena intrusi magma
yang menerobos batuan protolith.
Dan menghasilkan batuan metamorf
non-foliasi.
Contoh :
Limestone-> Marbles
Quartz Arenite-> Quartzit
0) Metamorfisme Regional
Perubahan yang terjadi pada suatu tubuh
batuan yang luas.
Perubahannya di bawah permukaan karena suhu
tinggi dan tekanan lapisan batuan di atasnya
yang sangat besar.
Biasanya berkaitan dengan proses tumbukan
lempeng (subduksi).
Metamorfisme regional cenderung membentuk
batuan yang berfoliasi kuat.
Contoh :
slaty cleavage, philitic, schistosic, gneissic.
0) Metamorfisme Kataklastik 0) Metamorfisme Burial
Metamorfosisme yang Terjadi jika batuan
disebabkan karena proses terkubur pada
deformasi mekanik, kedalaman ratusan
seperti dua sisi batuan meter dengan suhu
yang saling bergesekan di >300°C
sepanjang zona besar. Pada metamorfisme ini
Jenis ini jarang dijumpai terbentuknya mineral
dan terbatas pada zona baru, tetapi batuan
sempit di sepanjang secara umum tidak
patahan. termetamorfkan.
Menghasilkan batuan Mineral yang terbentuk:
milonotic zeolit
0) Metamorfisme Dasar Samudera
Terjadi pada punggung tengah
samudera (MOR)
Tipe metamorfisme tingkat rendah
Dipengaruhi oleh gradien geothermal
yang tinggi (aliran panas tinggi) pada
daerah pemekaran samudera.
Batuan yang berasal dari kerak
samudera dan mantel tersusun oleh
batuan beku basaltik dan ultramafik,
dan jika termetamorfosis akan menjadi
fasies zeolit, greenschist, epidot-
amfibolit, amfibolit
WA!
Klasifikasi Batuan Metamorf :
Non-FOLIATED ROCK
Serpentinit
Tersusun oleh mineral
serpentin, terbentuk akibat
metamorfisme hydrotermal
dari batuan beku ultramafic.
Soapstone
Tersusun oleh mineral talc,
yang menimbulkan sifat
halus/licin seperti sabun,
terbentuk akibat
metamorfisme hidrotermal
dari peridotit, dunite,
piroksenit.
Novaculite
Tersusun oleh silika yang pecah
dengan fraktur conchoidal,
terbentuk dari sedimen
diendapkan di lingkungan laut di
mana organisme seperti diatom
(ganggang bersel tunggal yang
!
!
NYAN
NYAN
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
Alternative resources
—Someone Famous