Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Aria Suriakusumah

NPM : 270110190066
Kelompok :5

RESUME GEOLOGI DASAR


Geologi adalah suatu ilmu pengetahuan tentang kebumian yang berkaitan
dengan planet bumi, baik komposisi, sifat fisik, sejarah, komposisi, maupun proses
pembentukannya. Hal yang dipelajari tak hanya apa saja yang ada di dalam bumi,
melainkan juga fenomena alam yang ada di dalam permukaan bumi. Geologi sendiri
berasal dari bahasa Yunani yakni “ge” yang artinya bumi dan logos yang artinya
adalah alasan. Dengan kata lain, geologi adalah ilmu yang mempelajari terbentuknya
bumi. Istilah geologi dipergunakan pertama kali oleh Ricardh de Bury pada tahun
1473. Ricardh menggunakan kata geologi ini untuk ilmu kebumian. Meskipun begitu,
bapak geologi modern yang terkenal hingga sekarang adalah James Hutton. Hal
tersebut dikarenakan buku Theory of the Earth yang dikeluarkannya pada tahun 1979.

Berdasarkan perbedaan komposisinya (massa jenis), bumi terbagi menjadi tiga


lapisan besar, yaitu kerak, mantel, dan inti bumi. Setiap lapisan tersebut memiliki
sifat fisik yang berlainan. Perbedaan sifat fisik tersebut digunakan untuk menentukan
zona-zona tertentu pada setiap lapisan bumi. Sifat fisik yang digunakan untuk
pembagian zona antara lain apakah padat atau cair dan sebarapa lemah atau kuat
lapisan tersebut.Susunan interior bumi diketahui berdasarkan informasi seismologi.
Berdasarkan penyelidikan H. Jeffreys dan K. E. Bullen (1932-1942) yang mengacu
pada penyelidikan E. Wiechert (1890-an) dengan menggunakan cepat rambat
gelombang P dan S, dapat ditentukan pembagian lapisan-lapisan atau interior bumi.
Struktur dalam bumi dibedakan secara komposisi dan rheologi.Struktur dalam bumi
berdasarkan komposisinya:
1. Inti bumi (Core) Terletak mulai dari kedalaman 2.883 km sampai ke pusat
bumi. Densitasnya berkisar dari 9,5 gr/cc di dekat mantel dan membesar ke arah pusat
hingga 14,5 gr/cc. Berdasarkan besarnya densitas ini, inti bumi diperkirakan memiliki
campuran dari unsur-unsur yang memiliki densitas besar, yaitu Nikel (Ni) dan besi
(Fe). Oleh karena itu, inti bumi juga sering disebut sebagai lapisan Nife. a.Inti dalam
(inner core) Kedalaman 5.140-6.371 km. Berfasa padat, berat, dan sangat panas.
b.Inti luar (outer core) Kedalaman 2.883-5.140 km. Berfasa cair dan sangat panas.
2. Mantel (Mantle) Merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi.
Merupakan bagian terbesar dari bumi, 82.3 % dari volume bumi dan 67.8 % dari
massa bumi. Ketebalannya 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc di dekat inti
dan 3.3 gr/cc di dekat kerak bumi.

3. Kerak bumi (Crust) Merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri batuan
yang lebih ringan dibandingkan dengan batuan mantel di bawahnya. Densitas rata-
rata 2.7 gr/cc. Ketebalannya tidak merata, perbedaan ketebalan ini menimbulkan
perbedaan elevasi antara benua dan samudera. Pada daerah pegunungan ketebalannya
> 50 km dan pada beberapa samudera < 5 km. berdasarkan data kegempaan dan
komposisi material pembentuknya, para ahli membagi menjadi kerak benua dan kerak
samudera.
A.Kerak benua, terdiri dari batuan granitik, ketebalan rata-rata 45 km,
berkisar antara 30–50 km. Kaya akan unsur Si dan Al, maka disebut juga sebagai
lapisan SiAl.
B.Kerak samudera, terdiri dari batuan basaltik, tebalnya sekitar 7 km. Kaya
akan unsur Si dan Mg, maka disebut juga sebagai lapisan SiMa

Uniformitarianisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa dalam


alam semesta ada keteraturan sehingga suatu peristiwa akan terulang kembali.
Keseragaman yang diamati pada masa lalu akan muncul pada masa kini maupun
masa depan. Prinsip keseragaman alam digunakan untuk membenarkan baik
penalaran induktif maupun penelitian ilmiah. Hal ini dapat dipahami secara sederhana
bahwa masa depan akan terlihat seperti masa lalu. Dengan demikian, kita dapat
memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan dengan melihat apa yang terjadi
pada masa lalu.

Katastrofisme adalah suatu gagasan bahwa Bumi pada masa lalunya telah
dipengaruhi oleh berbagai kejadian bencana yang terjadi tiba-tiba, dengan cepat, dan
memengaruhi seluruh bumi. Paradigma yang dominan pada bidang geologi pada saat
ini adalah uniformitarianisme (kadang kala juga disebut sebagai gradualisme), yaitu
gagasan bahwa perubahan perlahan memengaruhi penampilan bumi saat ini.
Pandangan ini berkeyakinan bahwa masa kini merupakan kunci dari masa lalu dan
segala sesuatunya berlanjut sebagaimana ia bermula pada awalnya. Baru-baru ini,
pandangan yang lebih inklusif dan terpadu mengenai kejadian geologi telah
dikembangkan dan mengubah konsensus ilmiah akan penerimaan beberapa kejadian
katastrofi pada masa lalu.
Jenis Batuan

1. Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) adalah


jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau
tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik)
maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).

2. Batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama
dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara
utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas
biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti
batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan
endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

3. Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan tekanan,
temperatur atau keduanya di mana batuan memasuki kesetimbangan baru tanpa
adanya perubahan komposisi kimia (isokimia) dan tanpa melalui fasa cair (dalam
keadaan padat), dengan temperatur berkisar antara 200-800 derajat C.
Pergerakan Lempeng
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu
dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen,
dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu
pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.

1. Batas Divergen

Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah,
membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan
pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses
ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara
kedua lempeng yang saling menjauh tersebut

2. Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan ke arah kerak bumi yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain. Wilayah dimana
suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra
lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona inilah sering terjadi
gempa. Pematang gunung api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenhes)
juga terbentuk di wilayah ini.

3. Batas Transform

Terjadi apabila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar, yaitu bergerak
sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling
menumpu. Batas transfrom umumnya berada didasar laut, namun ada juga yang
berada didaratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas di California, USA. Sesar
ini meruppakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke
Tenggara, degan lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.

Cabang Ilmu Geologi


Geologi merupakan ilmu multi-disiplin yang mempelajari mengenai bumi dan
sejarahnya. Seorang sarjana geologi harus mampu menguasai lintas disiplin yang ada
pada ilmu geologi dan implikasinya terhadap kebutuhan masyarakat. Cabang-cabang
ilmu geologi tersebut antara lain:
a.Geomorfologi Studi mengenai proses keterjadian dan deskripsi dari bentang alam.

b.Kristalografi dan Mineralogi Studi mengenai geometri dan susunan atom di dalam
mineral, proses pembentukan, dan jenis-jenis mineral pembentuk batuan.

c.PetrologiStudi mengenai batuan, termasuk mineralogi, klasifikasi, dan proses


keterjadiannya.

d.Mineral optik dan Petrografi Studi mengenai parameter sifat-sifat optik mineral
yang dilihat menggunakan mikroskop petrografi. Klasifikasi batuan berdasarkan sifat
optik mineral pembentuknya.

e.Paleontologi Studi mengenai kehidupan purba (fosil), termasuk paleobotany,


paleontologi vertebrata serta invertebrata, mikropaleontologi, dan studi spora dan
polen purba (Palionologi).

f.Sedimentologi Studi mengenai faktor lingkungan yang mengontrol pembentukan


sedimen dan batuan sedimen, termasuk perkembangan dan model pengendapannya.

g. StratigrafiStudi mengenai perlapisan batuan yang menekankan pada hubungannya


terhadap waktu dan keterjadiannya.

h. Geologi Struktur Studi mengenai manifestasi/struktur yang terlihat pada


permukaan bumi sebagai produk dari kegiatan tektonik. Stuktur tersebut disebut
dengan struktur geologi, contohnya lipatan dan kekar. Ilmu yangmemperlajari
struktur geologi secara lebih komprehensif dan menyeluruh dari berbagai aspek
disebut sebagai ilmu Tektonika.

i. Geologi Terapan Penerapan geologi untuk kepentingan manusia pada bidang


tertentu, misalnya: Geologi Pertambangan, Geologi Batubara, Geologi Minyak dan
Gas Bumi, Hidrogeologi, Geofisika, Geotermal, Geologi Teknik, dan sebagainy

Anda mungkin juga menyukai