Anda di halaman 1dari 8

LAND SUBSIDENCE

MENURUT
MEKANIKA TANAH

FARHAN ADI GUNA


270110190063
KELAS C
Apa itu
Land Subsidence?
Penurunan muka tanah (land subsidence)
merupakan suatu proses gerakan penurunan
muka tanah yang didasarkan atas suatu datum
tertentu (kerangka referensi geodesi) dimana
terdapat berbagai macam variabel penyebabnya
(Marfai, 2006)
Penurunan muka tanah ini di akibatkan oleh
banyak hal seperti pembebanan di atas
permukaan, hilangnya air tanah akibat
eksploitasi berlebihan, gempa yang
mengakibatkan rusaknya struktur tanah,
ketidakstabilan bidang tanah akibat proses
tertentu, dan sebagainya.
Penyebab Terjadinya
Land Subsidence
1. Pengambilan Air Tanah
2. Beban Bangunan di Atas Tanah
3. Konsolidasi Tanah Secara Alami
4. Gerakan Tektonik
5. Ektraksi Minyak dan Gas Bumi
6. Aktivitas Pertambangan
7. Aktivitas Lempeng
Analisis Index Properties Tanah
terhadap Land Subsidence

Proses atau gerakan turunnya permukaan tanah umumnya banyak terjadi terutama di kota-kota
yang berlokasi dikawasan pantai atau daratan aluvial.
Tanah endapan aluvial sendiri merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur yang
biasanya terbawa aliran sungai.
Tanah aluvial sendiri sebagian besar memiliki partikel lempung dan pasir. Karena didominasi oleh
lempung dan pasir, tanah aluvial cenderung memiliki porositas yang besar sehingga rentan terhadap
amblesan tanah.
Kejadian Land Subsidence sendiri akan cenderung terjadi pada daerah dengan kondisi tanah dengan
porositas tinggi.
Dilihat dari indeks properties tanah, dapat disimpulkan tanah dengan kandungan air (water content)
yang besar memiliki kecenderungan lebih besar untuk terjadinya Land Subsidence dibandingkan
dengan tanah dengan kadar air lebih sedikit.
Analisis Index Properties Tanah
terhadap Land Subsidence

Kesimpulan:
Dalam kaitannya dengan Indeks Properties Tanah dapat disimpulkan bahwa,
Tanah dengan Water Content yang besar, Void Ratio yang besar, Porositas yang tinggi, Permeabilitas
tanah buruk, ruang kosong antar partikel yang besar, memiliki kecenderungan yang besar untuk
terjadinya Land Subsidence. Karena penyebab utama Land Subsidence adalah beban bangunan di
atas tanah dan pengambilan air pada tanah. Kemungkinan terjadinya Land Subsidence akan
semakin tinggi.
Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan, yang menghasilkan kesimpulan bahwa Tanah
dengan ukuran butir lempung mengalami penurunan permukaan tanah lebih besar dibandingkan
dengan jenis tanah dengan partikel yang lebih besar. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
semakin kecil ukuran partikel tanah, semakin cepat pula penurunan permukaan tanah terjadi.
Analisis Mechanical Properties Tanah
terhadap Land Subsidence

Ektraksi sumur air tanah menyebabkan penurunan elevasi air tanah akibat terjadinya konsolidasi
lapisan tanah diatas aquifer. Penurunan ini lama kelamaan dalam rentang waktu tertentu dapat
menyebabkan kerusakan pada infrastruktur maupun bangunan yang ada.
Ketika terjadi perubahan tegangan air yang berada pada pori-pori tanah karena adanya
pengambilan air tanah, volume air pada tanah akan berkurang dan terjadi perubahan volume.
Perubahan volume di pori-pori tanah ini akan terisi oleh butiran diatasnya, sehingga terjadi
deformasi di permukaan tanah yang dikenal dengan Land Subsidence.
Penurunan tanah merupakan proses konsolidasi yang melibatkan parameter mekanikal properties
tanah (Terzaghi, 1943).
Analisis Mechanical Properties Tanah
terhadap Land Subsidence

Terjadinya peristiwa Land Subsidence tidak terlepas dari aspek Mekanikal Properties tanah seperti
sudut geser dalam tanah serta kohesi. Sudut geser dalam merupakan sudut yang dibentuk dari
hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser di dalam material tanah atau batuan. Sudut
geser dalam adalah sudut rekahan yang dibentuk jika suatu material dikenai tegangan atau gaya
terhadapnya yang melebihi tegangan gesernya. Sedangkan Kohesi adalah gaya tarik menarik antara
partikel dalam tanah, Kohesi tanah akan semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar. Kedua
nilai di atas didapat melalui pengujian Direct Shear.
Semakin tinggi kuat geser yang dimiliki tanah, kohesi tanah juga semakin tinggi sehingga
kemungkinan terjadinya Land Subsidence akan rendah. Berbanding terbalik apabila kuat geser
tanah dan kohesi nya rendah, kemungkinan terjadinya Land Subsidence akan tinggi. Karena gaya
tarik antar partikel tanah dan ketahanan tanah terhadap gaya yang lemah.
Halaman
Anon. (2021, April 25). Sipil Fakultas Teknik Unand. Retrieved
Desember 12, 2021, from Soil Mechanics Laboratory:
http://sml.sipil.ft.unand.ac.id/index.php/whats-new/tanding/29-

Sumber subsidence-turunnya-muka-tanah
Archenita, D., Silivianengsih, Hamid, D., Natalia, M., & Misriani, M.
(2015). Kajian Land Subsidence Untuk Perkuatan Tanah (Studi
Kasus Sawahlunto). Rekayas Sipil Volume XII No.2 , 10-18.
Hutabarat, L. E. (2017). Studi Penurunan Tanah (Land Subsidence)
Akibat Pengambilan Air Tanah Berlebih di DKI Jakarta. Kumpulan
Karya Ilmiah Dosen Universitas Kristen Indonesia , 360-378.
Setyarini, A. S., & Nurjati, C. (2008). Analisa Pengaruh Penurunan
Tanah (Land Subsidence) Terhadap Nilai Tanah (Studi Kasus:
Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara). Geoid Vol. 4, No. 1 , 32-39
Haris, V. T., Lubis, F., & Winayati. (2018). Nilai Kohesi dan Sudut
Geser Tanah pada Akses gerbang Selatan Universitas Lancang
Kuning. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 4, No. 2 , 123-130.

Anda mungkin juga menyukai