Anda di halaman 1dari 4

INFILTRASI DAN PERMEABILITAS

Pengertian Infiltrasi
Infiltrasi adalah istilah yang dipakai untuk proses masuknya air kedalam tanah melalui
permukaan tanah dan vertikal kebawah, tetapi tidak selalu karena air mungkin masuk kedalam
tanah melalui seluruh permukaan dengan merata jika ada dibawah genangan atau hujan atau
mungkin masuk kedalam tanah melalui lubang-lubang (turrow) atau mungkin bergerak keatas dari
sumber air yang ada dibawah, misalnya muka air tanah yang tinggi. Proses ini sangat penting
dalam praktek karena kecepatannya sering menentukan jumlah aliran permukaan (runoff).

Proses Infiltrasi
Jika kita berikan air ke permukaan tanah dengan pertambahan kecepatan yang teratur maka
suatu ketika percepatan pemberian akan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air,
kelebihan air akan tergenang dipermukaan atau terjadi aliran permukaan. Kecepatan infiltrasi
adalah kerapatan aliran masuk melalui permukaan dan mengalir kedalam profil. Kapasitas
infiltrasi adalah kerapatan aliran yang dapat diserap profil melalui permukaannya jika
dipertahankan persentuhannya dengan air pada tekanan atmosfer.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi


1. Karakteristik-karakteristik hujan (hubungan i dan fc)
2. Kondisi-kondisi permukaan tanah
a. Tetesan hujan, hewan maupun mesin mungkin memadatkan permukaan tanah dan
mengurangi infiltrasi.
b. Pencucian partikel yang halus dapat menyumbat pori permukaan tanah dan mengurangi
laju infiltrasi.
c. Laju infiltrasi awal (fo) dapat ditingkatkan dengan menaikkan jeluk detensi permukaan
(Da).
d. Kapasitas infiltrasi ditingkatkan dengan celah matahari.
e. Kemiringan tanah secara tidak langsung mempengaruhi laju infiltrasi.
f. Pembekuan permukaan tanah mengurangi kapasitas infiltrasi selama tahapan awal hujan
berikutnya.
g. Penggolongan tanah dapat meningkatkan (dengan terasering, pembajakan kontur, dan lain-
lain) atau menurunkan (pengolahan permukaan vegetasi kapasitas infiltrasi karena
kenaikan atau penurunan cadangan permukaan.
3. Kondisi-kondisi penutup permukaan
a. Penutup vegetasi (karena terhambatnya aliran permukaan dan berkurangnya pemadatan
tetesan hujan) meningkatkan infiltrasi. Kerapatan dan tipe vegetasi juga penting dalam
mengendalikan infiltrasi.
b. Dengan melindungi tanah dari dampak tetesan hujan dan dengan melindungi pori-pori
tanah dari penyumbatan, seresah mendorong laju infiltrasi yang tinggi.
c. Salju mempengaruhi infiltrasi dengan cara yang sama seperti yang dilakukan seresah.
d. Urbanisasi (bangunan, jalan, sistem drainase bawah permukaan) mengurangi kapasitas
infiltrasi.
4. Transmisibilitas tanah
a. Banyaknya pori yang besar (yang dilalui air hanya dengan gaya gravitasi), yang
menentukan sebagian dari struktur tanah, merupakan salah satu faktor yang penting yang
mengatur laju transmisi air yang menurun melalui tanah. Kemantapan sruktural (batas
agihan ukuran pori dapat berubah dengan beragamnya konsidi air), faktor-faktor biotik
(hewan, pembusukan akar, dan lain-lain, menyebabkan terciptanya saluran-saluran dalam
tanah), dan sifat penampang tanah merupakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pori
yang besar (porositas non kapiler), dan tentu saja transmisibilitas tanah.
b. Infiltrasi beragam secara terbalik dengan lengas tanah. Hal ini terjadi dalam 3 cara, yaitu:
1) kandungan air yang meningkat mengisi ruang pori dan mengurangi kapasitas tanah
untuk infiltrasi air selanjutnya,
2) bila hujan membasahi permukaan suatu tanah yang kering, gaya kapiler yang kuat
diciptakan yang cenderung untuk menarik air ke dalam tanah dengan laju yang jauh
lebih tinggi dibandingkan laju yang dihasilkan dari gaya gravitasi saja dan
3) meningkatnya air tanah menyebabkan pengembangan koloid dan mengurangi
ruang pori.
5. Karakteristik-karakteristik air yang berinfiltrasi
a. Suhu air mempunyai beberapa pengaruh, tetapi penyebaran dan sifatnya belum pasti.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada bulan-bulan musim panas kapasitas
infiltrasi lebih tinggi. Namun ini tentu disebabkan oleh sejumlah faktor dan
tentunya bukan suhu saja.
b. Kualitas air merupakan faktor lain yang mempengaruhi infiltrasi. Liat halus pada partikel
debu yang dibawa dengan air ketika infiltrasi ke bawah dapat menghambat ruang pori yang
lebih kecil. Kandungan garam dapur air mempengaruhi viskositas air dan laju
pengembangan koloid.

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya infiltrasi


Antara lain :
a. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah (surface detention) dan tebal lapisan jenuh.
b. Kadar air dalam tanah.
c. Pemampatan oleh curah hujan.
d. Tumbuh-tumbuhan.
e. Karakteristik hujan.
f. Kondisi-kondisi permukaan tanah.

Permeabilitas
Permeabilitas tanah adalah kecepatan air menembus tanah pada periode tertentu dan
dinyatakan dalam cm/jam (Foth, 1978). Sedangkan menurut Hakim dkk. (1986) permeabilitas
tanah adalah menyatakan kemampuan tanah melalukan air yang bisa diukur dengan menggunakan
air dalam waktu tertentu.
Nilai permeabilitas penting dalam menentukan penggunaan dan pengelolaan praktis tanah.
Permeabilitas mempengaruhi penetrasi akar, laju penetrasi air, laju absorpsi air, drainase internal
dan pencucian unsur hara (Donahue, 1984).
Faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah menurut Hillel (1971) antara lain
adalah tekstur tanah, porositas distribusi ukuran pori, stabilitas agregat, stabilitas struktur tanah
serta kadar bahan organik. Hubungan yang lebih utama terhadap permeabilitas tanah adalah
distribusi ukuran pori sedangkan faktor-faktor yang lain hanya ikut menentukkan porositas dan
distribusi ukuran pori. Tekstur kasar mempunyai permeabilitas yang tinggi dibandingkan dengan
tekstur halus karena tekstur kasar mempunyai pori makro dalam jumlah banyak sehingga
umumnya tanah yang didominasi oleh tekstur kasar seperti pasir umumnya mempunyai tingkat
erodibilitas tanah yang rendah.
Permeabilitas tanah diukur dengan menggunakan metode Hukum Darcy. Hukum Darcy
untuk satu dimensi yaitu aliran secara vertikal. Sifat ini dipengaruhi oleh geometri (ruang) pori
dan sifat dari cairan yang mengalir didalamnya. Air dapat mengalir dengan mudah di dalam tanah
yang mempunyai pori-pori besar. Pori kecil dengan hubungan antar pori yang seragam akan
mempunyai permeabilitas lebih rendah, sebab air akan mengalir melalui tanah lebih lambat.
Kemungkinan tanah yang pori-porinya besar, permeabilitasnya mendekati nol, yaitu jika pori-pori
tersebut terisolasi sesamanya. Permeabilitas juga mendekati nol, yaitu jika pori-pori tanah sangat
kecil, seperti tanah berteksur lempung. Air di dalam tanah tidak bergerak vertikal, akan tetapi ke
arah horizontal, dinamai rembesan lateral. Rembesan lateral disebabkan oleh permeabilitas
berbagai lapisan tanah yang tidak seragam. Air yang masuk lapisan tanah dengan laju agak cepat,
mungkin tertahan oleh lapisan yang permeabilitasnya lambat atau kedap air.
Ada dua macam permeabilitas yaitu : permeabilitas jenuh dan tak jenuh. Permeabilitas
jenuh (aliran jenuh) adalah permeabilitas terjadi apabila seluruh pori terisi oleh air. Nilai
permeabilitas ditentukan dengan data lapangan dan data analisis laboratorium berbeda dengan nilai
permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh.

Anda mungkin juga menyukai