Annisa Chairani/114190093
Run off adalah suatu peristiwa yang terjadi apabila intensitas hujan yang jatuh di
suatu DAS melebihi kapasitas infiltrasi, setelah laju infiltrasi terpenuhi, air akan mengisi
cekungan-cekungan pada permukaan tanah. Setelah cekungan-cekungan tersebut penuh,
selanjutnya air akan mengalir (melimpas) di atas permukaan tanah mengalir di permukaan
ke daerah yang lebih rendah, dan kemudian akan berkumpul di danau atau sungai dan
akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap ke dalam tanah (infiltrasi) atau yang
mengalir di permukaan (run off) akan menemukan jalannya untuk kembali ke atmosfer,
karena adanya evaporasi dari tanah, danau dan sungai.
Gambar 2. Infiltrasi
(sumber : researchgate.net)
1. Tekstur Tanah : Tanah yang memiliki tekstur remah akan memiliki kapasitas
infiltrasi yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang liat. Hal ini
dikarena terdapat lebih banyak pori-pori dan rongga pada tanah bertekstur
remah, sehingga permeabilitasnya pun tinggi.
2. Vegetasi : Vegetasi yang menutupi tanah di hutan melindungi tanah
permukaannya mempunyai peranan besar untuk menghambat dan mencegah
berlangsungnya erosi. Vegetasi atau pohon-pohon tersebut selain akan
melindungi tanah permukaan dari pukulan langsung butir-butir air hujan dapat
pula memperbaiki struktur tanah melalui penyebaran akar-akar. Sistem
perakaran yang terjadi karena tumbuh-tumbuhan yang ada di atasnya
menyebabkan retakan di dalam tanah. Hal ini sangat menguntungkan saat
terjadi laju infiltrasi besar. Ketersediaan lapisan sampah hutan dapat
memperbesar laju infiltrasi.
3. Bahan Organik : Bahan organik tanah biasanya menyusun sekitar 5% bobot
total tanah, meskipun hanya sedikit namun mempunyai peran penting dalam
menentukan kesuburan tanah baik secara fisik, kimiawi maupun secara
biologis tanah. Komponen tanah yang berfungsi sebagai media tumbuh, maka
bahan organik juga berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dan mikroba tanah. Bahan organik yang terbentuk di
atas permukaan tanah yang akan menyerap air. Air yang terserap bahan
organik selanjutnya dengan kecepatan yang relatif lambat akan meresap terus
ke lapisan bagian dalam tanah sampai pada akhirnya akan terbentuk
konsentrasi air di dalam tanah. Dari sini air akan dialirkan pula ke tempat yang
lebih rendah dari daratan hutan dalam bentuk mata air dengan demikian
manusia dan mahkluk hidup lainnya tidak akan kekurangan air.
4. Kadar air : Curah hujan dan kandungan air tanah mempengaruhi infiltrasi
dengan berbagai cara. Pukulan tetesan cenderung merusak struktur permukaan
tanah dan bahan-bahan yang lebih halus dari permukaan dapat tercuci kedalam
rongga tanah, menyumbat pori-pori selama periode curah hujan yang tinggi
tingkattingkat air tanah adalah lebih tinggi, ruang pori tanah terisi oleh air dan
infiltrasi tidak dapat melebihi laju aliran bawah permukaan pada lapisan yang
kurang permiabel. Pada tingkat-tingkat kandungan air tanah yang sangat
tinggi infiltrasi juga dapat dihambat karena sulit bagi udara untuk keluar untuk
menciptakan ruang bagi air tambahan, bila tanah yang sangat kering tanah
tersebut dapat menjadi hidrofob (menolak air) yang akan mengurangi
kapasitas infiltrasi.
5. Permeabilitas Tanah : Tanah yang memiliki permukaan keras dan rapat
seperti salt pan atau lapisan tanah yang sangat kering dapat menurunkan
permeabilitasnya. Penurunan permeabilitas ini menyebabkan air yang mampu
masuk kedalam tanah menjadi lebih sedikit.
Adanya permeabilitas tanah dengan infiltrasi berbanding lurus, karena Tanah
dengan permeabilitas yang rendah akan mengalami infiltrasi yang lambat
begitu pula sebaliknya.