Anda di halaman 1dari 47

Kimia Dasar

(STP1103)

Dosen Pengampu :
• Rudy Hendrawan Noor, S.T., M.T.
• Muhammad Zaini Arief, S.T., M.T.
Materi Pelajaran
Pertemuan Pertemuan
Materi Materi
(mg) (mg)
PENDAHULUAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
1 Kontrak Perkuliahan Penurunan tekanan uap jenuh
Maksud dan tujuan Mata Kuliah 9 Kenaikan titik didih
STRUKTUR ATOM DAN MOLEKUL Penurunan titik beku
Atom dan partikel dasar penyusun atom Osmosis dan tekanan osmosis
2
Teori atom : Model atom Dalton, Thomson, Bohr, Rutherford, dan KIMIA UNSUR
mekanika gelombang Kelimpahan unsur
10-11
SISTEM PERIODIK UNSUR Sifat fisis dan sifat kimia unsur-unsur
3 Sistem Periodik Unsur Manfaat unsur dan senyawa
Sifat kepriodikan Unsur TATA NAMA SENYAWA KIMIA
Konfigurasi Elektron Tata nama senyawa biner
4-5 Konfigurasi elektron dan diagram orbital 12 Tata nama senyawa poliatomik
Hubungan Konfigurasi elektron dengan letak unsur di tabel periodik Tata nama senyawa asam basa
IKATAN KIMIA Tata nama senyawa organik
Ikatan Kimia KINETIKA REAKSI
Bentuk molekul 13 Laju reaksi
Teori Lewis tentang ikatan kimia Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
6-7
Ikatan ion dan ikatan kovalen KESETIMBANGAN KIMIA
Senyawa kovalen polar dan nonpolar Kesetimbangan dinamis
Ikatan logam 14-15 Tetapan kesetimbangan
Interaksi antar molekul Pergeseran kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
8 UTS Perhitungan dan penerapan kesetimbangan kimia
16 UAS
IKATAN KIMIA

1 Ikatan Kimia

2 Bentuk Molekul
1 Ikatan Kimia

• Di alam banyak ditemukan zat baik berupa unsur atau senyawa.


Keberadaan zat tersebut sangat ditentukan oleh kestabilan zat itu sendiri.
Jika suatu zat stabil maka kita akan menemukannya dalam bentuk unsur
bebas, namun jika zat itu tidak stabil maka kita akan menemukannya
dalam bentuk senyawa.
• Unsur-unsur yang terdapat di alam, sebagian tidak stabil. unsur-unsur
dikatakan stabil apabila mengikuti aturan oktet atau duplet. Aturan oktet
menyatakan bahwa unsur yang stabil adalah unsur yang mempunyai
elektron valensi (terluar) sejumlah 8 elektron. Untuk mencapai aturan
ini, unsur dapat berikatan unsur lain. Dalam berikatan, unsur-unsur dapat
saling serah terima ataupun menggunakan pasangan elektron untuk
memenuhi aturan oktet.
• Beberapa gas ditemukan sebagai atomnya, seperti gas Helium (He), Neon
(Ne) dan Argon (Ar).
• Berbeda dengan yang ditemukan dalam bentuk senyawa : gas Oksigen
(O2), gas Nitrogen (N2) dan gas Karbondioksida (CO2).
• Gas yang stabil ditemukan di alam dituliskan dengan nama atomnya
seperti He, Ne dan Ar.
• Sedangkan senyawa  didasari pada atom penyusunnya, misalnya gas
Oksigen disusun oleh 2 (dua) atom oksigen  di tuliskan O2, untuk
Karbondioksida yang dilambangkan dengan CO2 yang memiliki arti bahwa
gas tersebut disusun oleh satu atom Karbon dan 2 (dua) atom Oksigen.
• Atom - atom yang tidak memiliki konfigurasi seperti gas mulia,
memiliki kecenderungan untuk mengikuti pola gas mulia,
sehingga elektron valensi atau elektron orbital terluarnya terisi
penuh. Kecenderungan dilakukan oleh atom dengan berbagai
cara seperti melepaskan elektron, menarik elektron dari luar
atau dengan cara menggunakan elektron secara bersama-
sama dengan atom lainnya.

• Perubahan satu atom dalam mencapai konfigurasi gas mulia


diikuti dengan peristiwa ikatan kimia. Atas dasar
kecenderungan ini ikatan kimia dapat diklasifikasikan.
• Definisi:
Gaya tarik yang terjadi akibat interaksi elektron yang mengemas
atom-atom dalam (dan antara) molekul atau senyawa.
GRAFIT INTAN

BAGAIMANA BISA BERBEDA ?


IKATAN KIMIA
Semua atom yang ada di alam cenderung memperoleh keadaan
yang stabil. (seperti GAS MULIA)
Mengapa Gas Mulia Stabil ?

Konfigurasi elektron Gas Mulia

2He 2
Konfigurasi
10Ne 2 8 elektron Stabil
18Ar 2 8 8
36Kr 2 8 18 8

54 Xe 2 8 18 18 8

86 Rn 2 8 18 32 18 8
KECENDERUNGAN ATOM UNTUK MENCAPAI KESETABILAN

Golongan Elektron Kecenderungan Muatan Jenis


Valensi ion unsur
I. A 1 Melepas 1 e- X+ Logam

II. A 2 Melepas 2 e- X2+ Logam

III.A 3 Melepas 3 e- X3+ Logam

IV. A 4 Pemakaian bersama * Metaloid


V. A 5 Menerima 3e- X3- Non Logam

VI. A 6 Menerima 2e- X2- Non Logam

VII. A 7 Menerima 1e- X- Non Logam

VIII. A 8 Stabil * Gas Mulia


STRUKTUR DOT LEWIS

Gol IA Gol IIA Gol IIIA Gol IVA Gol VA Gol VIA Gol VIIA Gol VIIIA

x x x x x x x x

Perhatikan jumlah elektron yang tidak


berpasangan tiap golongan !
CARA ATOM MENCAPAI KESETABILAN
Untuk mencapai kesetabilan, atom dapat membentuk ikatan
kimia dengan atom lain.
Dalam membentuk ikatan kimia atom melakukan dengan dua cara:
A. Serah terima elektron Ikatan ion
Ikatan ini terjadi antara atom yang cengderung melepas elektron
(LOGAM) dengan yang cenderung menerima elektron (NON
LOGAM)

Na Cl Na+ Cl -
Senyawa MgCl2

Cl
Cl Mg

ionCl - Ion Mg2+


Ion Cl -
Penulisan Rumus Senyawa ion

Atom X cenderung Atom Y cenderung


melepas n. e- menerima m. e-

XmYn
B. Pemakaian elektron valensi bersama Ikatan Kovalen

Antara atom - atom non logam cenderung berikatan


menggunakan pasangan elektron secara bersama.

Cl Cl Cl Cl

Ikt. Kovalen

O O O O

Ikt. Kov. Rangkap 2


TEORI DOMAIN ELEKTRON
Apa itu Domain Elektron ?
H O
H N O S

H O
Memiliki 4 Domain Memiliki 3 Domain
elektron elektron

Ini lho DOMAIN ELEKTRON


CARA MENENTUKAN JUMLAH
DOMAIN ELEKTRON

( E.Val. - X )
Domain elektron Bebas (E) =
2
E.Val = Jumlah Elektron valensi atom Pusat
X = Jumlah Domain elektron terikat
(sama dengan jumlah atom yang
terikat pada atom pusat).
Tipe Molekul
AXnEm
CARA MENENTUKAN JUMLAH
DOMAIN ELEKTRON

1. Jumlah e- Valensi Atom Pusat = ……


2. Jumlah e- yang diterima atom Pusat = …… +
3. Jumlah elektron seluruhnya = ……
4. Jumlah pasangan elektro terikat (X) = …n…
5. Jumlah pasangan elektro bebas (E) = …m…

Tipe Molekul
AXnEm
Dari tipe molekul Kita dapat mengetahui
jumlah pasangan elektron terikat dan
pasangan elektron bebas yang dimiliki suatu
senyawa.
Tipe Molekul

AXnEm
Berarti senyawa tersebut memiliki
n. Pasangan elektron Terikat

m. Pasangan elektron bebas


Contoh :
Tentukan jumlah domain elektron pada senyawa:
a. PCl5 b. NH3 c. H2O d. SO2
a. E.V: Jumlah elektron valensi atom pusat ( P ) = 5 (Gol: V A)
X. : Jumlah domain elektron terikat dari Cl = 5 ( 5 atom
Cl) (5 - 5)
Domain elektron Bebas (E) = = 0
2
PCl5 Memiliki: 5 daomain elektron
Pas.elektron terikat = 5 Cl
Pas. elektron bebas = 0
Cl P Cl
Tipe Molekul AX5 Cl Cl
b. E.V: Jumlah elektron valensi atom pusat ( N ) = 5 (Gol: V A)
X. : Jumlah domain elektron terikat dari H = 3 ( 3 atom H)

(5 - 3)
Domain elektron Bebas (E) = = 1
2
Tipe Molekul
AX3E
H
NH3 Memiliki: 4 domain elektron
Pas.elektron terikat = 3 H N
Pas. elektron bebas = 1

H
c. E.V: Jumlah elektron valensi atom pusat ( O ) = 6 (Gol: VI A)
X. : Jumlah domain elektron terikat dari H = 2 ( 2 atom H)

(6 - 2)
Domain elektron Bebas (E) = = 2
2
Tipe Molekul
AX2E2

H2O Memiliki: 4 Domain elektron


O Pas.elektron terikat = 2
H H Pas. elektron bebas = 2
d. E.V: Jumlah elektron valensi atom pusat ( S ) = 6 (Gol: VI A)
X. : Jumlah domain elektron terikat dari O = 2 ( 2 atom O)

(6 - 4)
Domain elektron Bebas (E) = = 1
2
Tipe Molekul
AX2E
S SO2 Memiliki:
O O Pas.elektron terikat = 2
Pas. elektron bebas = 1
2 Bentuk Molekul

■ Bentuk Geometri Domain Elektron,


Menggambarkan posisi ruang Domain elektron yang
mengelilingi atom pusat.

■ Bentuk Geometri molekul,


Menggambarkan susunan ruang atom- atom yang
mengelilingi atom pusat
Bentuk Geometri Molekul

* Bentuk geometri suatu molekul sangat dipengaruhi


oleh jumlah DOMAIN ELEKTRON.

* Domain elektron dalam molekul akan saling tolak


menolak sehingga akan menempati posisi sedemikian
rupa hingga gaya tolak menjadi sekecil mungkin.

* Domain elektron bebas akan memiliki gaya tolak


lebih besar dibandingkan Domain elektron terikat.
Jml. Domain Domain Bentuk Contoh Geometri
Domain e- e- terikat e- bebas molekul molekul

2 2 linier

3 3 Segitiga
datar

4 4 Tetrahedral 109,5o
Jml. Domain Domain Bentuk Contoh Geometri
Domain e- e- terikat e- bebas molekul molekul

4 3 1 Segitiga
Paramid

107o

2 104,5o
4 2 Planar
bentuk V
Jml. Domain Domain Bentuk Contoh Geometri
Domain e- e- terikat e- bebas molekul molekul

5 4 1 Segitiga
bipiramid

5 3 2 Planar T
Jml. Domain Domain Bentuk Contoh Geometri
Domain e- e- terikat e- bebas molekul molekul

5 2 3 linier

6 6 0 Oktahedral
Jml. Domain Domain Bentuk Contoh Geometri
Domain e- e- terikat e- bebas molekul molekul

6 4 2 Segi empat
datar

6 2 4 Linier
KEPOLARAN IKATAN
• Ikatan kovalen polar akan terbentuk jika atom-atom
yang berikatan berbeda keelektronegatifannya.
• Semakin besar selisih kelektronegatifan atom-atom
yang berikatan semakin polar molekulnya.

Non polar
H H
Pasangan elektron tertarik sama kuat

+ - polar
H Cl

Pasangan elektron tertarik kearah Cl


Molekul CH4 Pasangan elektron tertarik ke arah atom
H C, sehingga ikatannya POLAR.
Tetapi bentuk molekul yang simetris

C
menghasilkan molekul yang NON
H POLAR
H
H

Molekul NH3 Pasangan elektron tertarik ke arah atom


- N, sehingga ikatannya POLAR.
Bentuk molekulnya tidak simetris
N
N + sehingga menghasilkan molekul
H
+ H H
POLAR
+
Molekul bersifat polar Jika:

• Ikatannya polar.
• Bentuk geometri Domain
elektronnya tidak simetris.
GAYA TARIK ANTAR MOLEKUL
Sifat fisik suatu zat dipengaruhi oleh gaya tarik antar
molekulnya.
Semakin kuat gaya tarik antar molekulnya, maka zat
semakin sukar menguap dan semakin tinggi titik didihnya.
Coba anda perhatikan,
Apa faktor yang menyebabkan
perbedaan wujud ketiga zat berikut ?

Padat Cair Gas


Gaya tarik Dipol-dipol
atau dipol permanen

Van der Waals

Gaya tarik Dispersi atau


Gaya Tarik
Dipol sesaat
antar molekul
Ikatan ion / senyawa ion

Jaring-jaring Ikatan Kovalen


Gaya tarik Dipol permanent

Gaya tarik antar molekul pada senyawa polar.


Gaya tarik antar senyawa polar lebih kuat
dibanding gaya tarik antar senyawa non polar.

+ - + - + -
H Cl H Cl H Cl

+ - +H - + H -
H Cl Cl Cl
Gaya tarik Dipol sesaat (Gaya Dispersi)
Gaya tarik antar molekul pada senyawa non polar.
Gaya tarik antar senyawa non polar lebih lemah dibanding
gaya tarik antar senyawa polar, pada senyawa yang
memiliki Mr sama.

 -
 + - -
 +
+

+ - + - + -

Nuris
Polarisabilitas
Yaitu tingkat kecenderungan membentuk kutub.

Kuat lemahnya gaya tarik antar molekul polar sangat


dipengaruhi tingkat polarisabilitas molekul-molekulnya.
Semakin besar tingkat polarisabilitasnya semakin kuat gaya
tarik antar molekul yang ditimbulkannya.
Tingkat Polarisabilitas dipengaruhi:
1. Besar kecilnya molekul (Mr) Semakin besar Mr tingkat
polarisabilitasnya semakin besar.
2. Panjang pendeknya rantai karbon. Semakin panjang rantainya semakin
besar polarisabilitasnya.
Perhatikan perbedaan polarisabilitasnya !

 + - + - + -

Gaya tarik lebih lemah

+ - + -

Gaya tarik lebih kuat


Mengapa isomer-isomer pentana berikut
memiliki titik didih yang berbeda ?

CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 T.d = 36,1 oC

CH3

CH3 CH CH2 CH3 T.d = 28,1 oC

CH3
CH3 C CH3 T.d = 9,5 oC
CH3
GAYA VAN DER WAALS

Yaitu gaya tarik dispersi dan gaya dipol-dipol yang secara


kolektif terdapat pada senyawa polar maupun non polar.

Senyawa non polar Hanya memiliki gaya


dispersi

Senyawa polar Memiliki gaya dispersi dan


gaya dipol-dipol.
Lebih Polar
HCl memiliki; - Momen dipol = 1,08
Td. 188,1 oC
- Mr HCl = 36,5
HI memiliki; - Momen dipol = 0,38
- Mr HI = 128 Td. 237,8 oC
Ikatan Hidrogen Mengapa dalam
golongannya

H2O
H2O, HF dan NH3
100 C
o

memiliki titik didih


50oC H2Te lebih tinggi, padahal
0o C Mr nya paling kecil.?
HF H2Sc SbH3
H2S
-50 C
o
NH3 AsH3 HI

-100oC HCl Pada senyawa yang


HBr SnH4
PH3 mengandung atom sangat
-150oC GeH4 elektronegatif (F,O,N) dan
SiH4 atom H akan memiliki
CH4
-200oC kepolaran sangat tinggi
Massa molekul relatif sehingga membentuk Ikt.
Hidrogen
Gaya tarik pada senyawa ion

Pada senyawa ion terdapat gaya tarik menarik antara ion +


dan ion – yang kuat. Sehingga senyawanya memiliki sifat:

1. Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.


2. Kristalnya tidak menghantarkan listrik, tetapi
lelehannya konduktor yang baik.
3. Ikatannya rapuh /getas mudah patah.

+ - + - + - +
- + - + - + - -
Muatan sama
+ - + - + - + + tolak menolak
- + - + - + - -
+
Struktur ikatan jaringan kovalen

-C-

SiO2
Struktur grafit O
Si
O O O O
Si O Si
O O O O
Si
Struktur Intan Struktur Silikat
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai