Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI TERBENTUKNYA BUMI DAN LAPISAN, JENIS BATUAN, DAN TERBENTUKNYA


BATUAN

Disusun Oleh :

M.Yoga Ganesha

(2203120040)

Dosen Pengampu:

Rifki Hidayat, ST, MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
2022/2023

1
DAFTAR ISI
Daftar Isi ....................................................................................................................................................

A.Teori Terbentuknya bumi ..................................................................................................................... 1

a) Pengertian Pembentukan Bumi .......................................................................................................... 1

b) Teori Pembentukan Bumi .............................................................................................................. 1

c) Contoh Teori Pembentukan Bumi ................................................................................................. . 1

d) Jenis Batuan Dan Terbentuknya Batuan ....................................................................................... 5

1) Batuan Beku ................................................................................................................................... 5

2) Batuan Sedimen ............................................................................................................................ 6

3) Batuan ............................................................................................................................................. 7

CIRI-CIRI FISIK YANG UMUM DALAM BATUAN SEDIMEN ........................................................... 7

Malihan / Metamorf (Metamorphic Rock) ................................................8


PENGELOMPOKAN BATUAN MALIHAN/METAMORF .................................................................... 9

TEKSTUR BATUAN MALIHAN/METAMORF ................................................................................... 9

BATUAN PIROKLASTIK GUNUNGAPI (Volcanic Rock) …………………................................................ 9

Contoh-contoh Batuan .................................................................................10

1
i

A. Teori Terbentuknya Bumi dan Lapisan


a) Pengertian Pembentukan Bumi

Bumi merupakan planet yang memiliki tanda-tanda kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
Namun, seperti halnya manusia, adanya bumi juga karena proses pembentukan. Inilah yang
mendasari bumi dapat menjadi tempat tinggal makhluk hidup.

Proses pembentukan bumi merupakan suatu peristiwa besar yang terjadi selama ribuan tahun.
Hal tersebut menjadi masalah tersendiri, sehingga munculah banyak perdebatan terkait teori
pembentukan bumi. Sebab awal mula pembentukan bumi tidak dapat diamati secara langsung
maupun diuji oleh para ahli.

b) Teori Pembentukan Bumi

Penjelasan tentang asal muasal terbentuknya bumi beserta serangkaian gejala di dalamnya
disebut sebagai teori pembentukan bumi. Menurut Littlejohn, teori merupakan suatu konsep yang
menjelaskan hubungan antar fenomena secara sistematis. Dengan demikian, maka teori
pembentukan bumi merupakan pandangan sistematis yang berisi hubungan fenomena-fenomena
terkait proses terjadinya bumi.

Melalui berbagai penelitian yang dilakukan, para ilmuwan mencoba untuk hipotesis dari
pertanyaan-pertanyaan terkait pembentukan bumi. Inilah yang melatarbelakangi lahirnya berbagai
macam teori. Teori pembentukan bumi tersebut kemudian menjadi rujukan para ahli geografis
untuk mendalami sifat-sifat yang terkandung dalam bumi itu sendiri.

c) Contoh Teori Pembentukan Bumi

Teori pembentukan bumi mencoba menjelaskan bagaimana awal mula bumi ada, beberapa
ilmuwan banyak menyatakan pendapatnya berdasarkan sebuah kajian, penelitian, pengamatan
serta gejala-gejala yang timbul. Berikut beberapa ulasan terkait teori-teori pembentukan bumi:

1. Teori Laplace

Teori pembentukan bumi Laplace dicetuskan oleh seorang pakar matematika dan
astronomi berkebangsaan Perancis, yaitu Pierre Simon Marquis de Laplace. Teori ini muncul pada
tahun 1796 di Perancis. Menurut Laplace, bumi terbentuk dari gumpalan gas panas yang berputar-
putar pada sebuah pusat peredaran. Setelah itu sebuah cincin-cincin gas di sekelilingnya yang
kemudian terlempar atau bergerak menjauh. Hingga akhirnya cincin-

1
cincin yang bergerak menjauh tersebuh mengalami pendinginan membentuk bola
raksasa. Kemudian bola raksasa inilah yang disebut sebagai bumi.

2. Teori Planetisimal

Seorang ahli yang berasal dari Amerika, Forest Ray bersama T.C Chamberlain yaitu seorang ahli
geologi menjelaskan proses pembentukan bumi. Menurut keduanya, matahari terbentuk terlebih
dulu sebagai pusat peredaran dengan massa gas yang cukup besar. Kemudian melintaslah sebuah
bintang dengan kecepatan maksimum di sekitar area matahari.

Hal ini menyebabkan adanya tarikan antara partikel-partikel gas matahari dengan bintang
tersebut. Sebagian massa gas bertahan mengelilingi matahari akibat gaya gravitasi, sedangkan
bagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang. Massa gas yang mengelilingi mathari
akhirnya mengalami pendinginan, hingga terbentuklah sebuah planetisimal atau cincin. Dari
planetisimal inilah terjadi gaya tarik menarik yang cukup besar pada massa gas. Akibat daya tarik
tersebut planetisimal menjadi padat. Hingga akhirnya membentuk sebuah planet, salah satunya
planet kita sekarang, yaitu bumi.

3. Teori Tidal

Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan Inggris yang bernama James Jeans dan Harold
Jeffreys. Teori tidal tercetus pada tahun 1918 silam. Menurut teori tidal, pembentukan bumi terjadi
akibat massa gas matahari mengalami tarik menarik akibat bergesekan dengan bintang yang cukup
kuat. Dari hasil tarik menarik ini, sebagian massa bergerak ke arah luar membentuk cerutu.

Bagian yang berbentuk cerutu inilah akhirnya mengalami pendinginan. Proses pendinginan
mengakibatkan bentuk gas menjadi gumpalan-gumpalan bola. Kemudian gumpalan-gumpalan bola
inilah yang disebut sebagai planet, salah satunya bumi.

4. Teori Georges-Louis Leclerc

Seorang ilmuwan yang bernama Louis Lecrerc, Perancis Georges, dan Comte de Buffon,
menjelaskan proses pembentukan bumi berasal dari tumbukan komet dengan matahari. Hal ini
menyebabkan sebagian massa matahri terpental jauh hingga terbentuklah suatu planet.
Pendapatnya ini disampaikan pada tahun 1778, kemudian banyak diterima oleh kalangan ilmuwan
lainnya.

5. Teori Kuiper

Gerald P. Kuiper dalam sebuah teori pembentukan bumi menyatakan bahwa pada awalnya
terdapat nebula yang sangat besar dengan bentuk mirip piringan cakram. Adapun pusat piringan
cakram tersebut disebut sebagai protomatahari. Sedangkan bagian yang mengelilingi protomathari

2
disebut sebagai protoplanet. Pusat piringan menjadi sangat panas dan berpijar. Namun,
protoplanet mengalami gejala pendinginan hingga akhirnya menggumpal membentuk planet.
Inilah asal mula planet bumi terbentuk.

6. Teori Weizsacker

Carl Friedrich von Weizsacker merupakan seorang ahli ilmu astronomi yang berasal dari Jerman.
Pada tahun 1940, dirinya ikut mencetuskan sebuah teori yang menyatakan bahwa awal mulanya
tata surya terdiri dari matahari. Kemudian matahari tersebut dikelilingi oleh sebuah kabut gas.
Kandungan dalam kabut gas merupakan unsur-unsur ringan, seperti hidrogen dan helium. Hal ini
menjadi sebab menguapnya kabut gas tersebut karena panas matahari. Sedangkan unsur yang
berat mengalami penggumpalan dan disebut sebagai planet.

7. Teori Whipple Fred L

Seorang ahli astronomi berkebangsaan Amerika, Whipple Fred Lmenjelaskan pembentukan


bumi yang berasal dari kabut serta gas aneh. Kabut dan gas ini mengandung nitrogen dan kosmis,
berotasi dalam sebuah piringan besar. Kabut dan gas yang berotasi menyebabkan penggumpalan
massa hingga menjadi padat. Sedangkan gas yang ringan menguap di angkasa. Gumpalan padat
tersebut akhirnya disebut sebagai planet.

8. Teori Pasang Surut Gas

Teori ini sangatlah terkenal di kalangan para ahli pada tahun 1918. Pencetus dari teori ini adalah
James Jeans dan Harold Jeffreys. Kedunya sepkat bahwa pembentukan bumi berawal dari bintang
besar yang mendekati matahari, hingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada matahari
berupa gas.

Setelah terjadi pasang surut, matahari akan mengeluarkan gelombang raksasa yang disebabkan
gaya tarik bintang. Gelombang yang membentuk lidah pejar tersebut akhirnya mengalami
perapatan gas, hingga terpecah menjadi planet-planet, salah satunya bumi.

9. Teori Ledakan Besar

Setelah bermunculan banyak teori, Big Bang atau teori ledakan besar menjadi paling populer di
kalangan akademisi. Teori Big Bang menyatakan bahwa bumi telah terbentuk selama puluhan
miliar tahun. Awalnya terdapat gumpalan kabut yang berputar pada suatu poros.

Putaran pada poros tersebut membuat bagian yang ringan terlempar ke luar angkasa dan
membentuk sebuah piring cakram raksasa. Hingga pada suatu waktu cakram raksasa yang terdiri

3
dari kabut dan gas meledak. Ledakan besar tersebut akhirnya membentuk galaksi serta nebula-
nebula. Tercatat selama 4,6 miliar tahun, nebula-nebula membeku dan menjadi galaksi, salah
satunya Galaksi Bima Sakti. Kemudian bagian dari galaksi tersebut mengalami kondensasi
membentuk gumpalan kecil yang dinamai planet, termasuk bumi di dalamnya.

10. Teori Kabut Nebula

Teori pembentukan bumi menurut Immanuel Kant disebut juga dengan teori kabut nebula. Teori
ini muncul sekitar tahun1755, kemudian disempurnakan oleh Piere de Laplace pada tahun 1796.
Teori kabut nebula menjelaskan bahwa terdapat kumpulan gas bebas di luar angkasa yang disebut
kabut nebula.

Kemudian terjadi tarik menarik antar gas yang membentuk kabut semakin besar dan bergerak
cepat.proses perputaran ini menyebabkan materi kabut terlempar dan terpisah. Hingga akhirnya
materi yang terlempar mengalami pendinginan dan penggumpalan menjadi sebuah planet.

11. Teori Bintang Kembar

Teori pembentukan bumi ini dicetuskan oleh seorang ahli astronomi yang bernama Raymond
Arthur Lyttleton. Menurut Arthur, bintang kembar merupakan bagian terkecil dari sebuah galaksi.
Salah satu bintang dalam galaksi meledak sehingga banyak material yang dikandungnya terlempar.

Sedangkan bintang yang lain tidak mengalami ledakan karena adanya gaya gravitasi. Oleh sebab
itu, sebaran material akibat ledakan bintang satunya mengelilingi bintang yang tidak meledak.
Bintang yang tidak meledak dikenal sebagai matahari, lainnya dalam bentuk pecahan akibat
ledakan dikenal sebagai planet, salah satunya bumi.

B, Jenis Batuan Dan Terbentuknya Batuan


Secara umum, batuan diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf.

1) Batuan Beku (Igneus Rock)


Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan magma dalam permukaan bumi (dalam
batolit). pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas), dan di atas permukaan bumi (lelehan).

Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2 (dua);

4
1) Batuan beku intrusif (intrusive rocks)

a) Batuan beku dalam (plutonik), terjadi sebagai akibat pembekuan magma yang
jauh di dalam bumi. Batuan ini dicirikan dengan komposisi Batuan beku ini terbagi pula
menjadi Kristal berukuran besar kasar (faneritik) mudah dibedakan secara mata telanjang
(megaskopis) Plutonik diambil dari nama dewa bangsa
Yunani kuno. dewa penguasa bumi. Contoh granodionit, diorit, sianit gabro

b) Batuan beku porfir, terbentuk di sekitar pipa magma kawah, komposisi kristal
beragam, ada yang besar/kasar, dan sedang potinki
Contoh granit porfi nolit porfir granodiont portir, dasit portic, diarit porfir, andesit
portir.

c) Batuan beku afanitik, tekstur kristal halus Contoh andesit, dasit, brasil latit, riolit,
taku

2) beku ekstrusif (extrusive rocks, volcanic rocks).

Terbentuk sebagai akibat magma/lava yang mengalir kepermukaan bumi kemudian


mendingin dan membeku dengan cepat. dicirikan dengan komposisi kristal yang sangat
halus (amorf).

Contoh: obsidian, batuapung, pitchstone, lava, perlit, felsit, basal.

2) Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)


Batuan sedimen (endapan) terbentuk sebagai akibat pengendapan material yang dari
pecahan, bongkah batuan yang hancur karena proses alam. kemudian terangkut
(tertransportasi) oleh air. angin. s. dan terakumulasi dalam satu tempat (cekungan).
kemudian termampatkan/kompaksi (compacted) menjadi satu lapisan batuan baru Batuan
sedimen mempunyai ciri berlapis sebagai akibat terjadinya perulangan pengendapan.

Batuan sedimen dapat dibagi menjadi :

1. Batuan sedimen klastik/detrital/fragmental

Terbentuk sebagai akibat kompaksi dari material batuan beku, batuan sedimen lain, dan
batuan malihan, dengan ukuran butir beragam. Karena pembentukan tersebut
diakibatkan oleh angin, air, maka disebut juga batuan sedimen mekanik (mechanical
sediment).
5
Contoh: batugamping, batupasir, batulempung, breksi, konglomerat, tilit (tillite,
konglomerat/breksi yang terendapkan oleh es), batulanau, arkosa (batupasir felspar),
arenaceous (serpih pasiran), argillaceous (serpih lempungan), carbonaceous (serpih
gampingan).

Ukuran besar butir batuan sedimen klastik diklasifikasikan berdasarkan skala besar butir
Wentworth sebagai berikut:

2. Batuan sedimen organic

Batuan sedimen yang mengandung sisa organisme yang terawetkan (fosil),


Batulempung Contoh batugamping gastropoda, batugamping kerang, batugamping
amonit, batugamping koral (terumbux batugamping foram, batugamping alga (muddy
limestones), batubara, radiolarit (mengandung fosil radiolaria), batubara, diatomaceous
earth (mengandung fosil diatome),

3. Batuan sedimen kimia

Contoh: batugamping kristalin, travertin, tufa (stalaktit dan stalagmit).dolomit, gipsum,


anhidrit, halit (batugaram).

Louis V. Pirsson dalam "Rocks and Rock Minerals (1957) mengemukakan bahwa berdasarkan
besar butir, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 kelompok

1) Ruda (rudites), berukuran butir lebih dari 2 mm. Contoh konglomerat. breksi

2) Arenit (arenites), berukuran butir antara 1/16-2 mm. Contoh: batupasir, arkosa, batupasir
wake (graywacke)

6
3) Lutit (lutites, latin lutum lumpur). berbutir halus berukuran kurang dari 1/16 mm. Contoh:
batulempung, batulanau, mudstones, argilit

CIRI-CIRI FISIK YANG UMUM DALAM BATUAN SEDIMEN

(1) Berlapis, Batuan sedimen sering membentuk lapisan antara satu satuan batuan dengan
satuan batuan lainnya yang dipisahkan oleh bidang perlapisan, dimana dalam kondisi normal
lapisan yang di bawah menunjukkan umur yang lebih tua.
(2) Tekstur, Ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan sedimen
dinamakan tekstur yang secara umum terbagi menjadi klastik dan non klastik (kristalin). Contoh
konglomerat bertekstur kasar: batupasir, batulanau, dan ba lempung mempunyai tekstur yang
halus.
(3) Gelembur pelombang ipple marks Terjadi sebagai akibat gerakan arus pada permukaan
batuan di dasar sungai atau di pantai
(4) Warna, Lapisan batuan sedimen sering memperlihatkan warna yang antara tiap lapisan
yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam lapisanbatuan tersebut. Hematit (FeO)
memberikan warna merah, limonit menyebabkan warna kuning, dan mangan menimbulkan
warna ungu gelap-hitam.
(5) Kongkresi, Lapisan dalam berbentuk bulat atau pipih pada serpih, batugamping, dan
batupasir yang relatif lebih keras dibandingkan dengan massa batuan yang melingkupinya.
Bentukan ini nampak setelah bagian luar batuan tersebut terkelupas akibat pelapukan atau
erosi. Panjang atau garis tengah bentukan tersebut beragam dari beberapa cm hingga puluhan
em
(6) Geoda (geode), Kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang, dan di dalamnya terdapat
deretan kristal.
(7) Fosil, Sisa organisme yang mati dan terendapkan bersama-sama dengan batuan
membentuk batuan sedimen berfosil.
(8) Rekah kerut (mud crack), Biasa ditemukan pada dasar (lapisan batuan lingkungan
pengendapan) danau, empang, dan sungai yang mongering.

7
Pelapisan dalam batuan sedimen

3) Batuan Malihan / Metamorf (Metamorphic Rock)

Batuan malihan/ubahan (metamorphic. Yunani meta berubah, morphe bentuk) berasal


dari = batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan (terubah) di dalam bumi sebagai
akibattekanan dan temperature yang sangat tinggi yang mengakibatkan perubahan sifat fisik
dan kimia dari batuan asal.

Contoh : marmer, malihan dari batugamping kuarsit,


malihan dari batupasir kuarsa genes, malihan
dari granit

PENGELOMPOKAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

(1)Batuan malihan kontak/termal

Terbentuk sebagai akibat adanya terobosan (intrusi) magma, panas yang ditimbulkan saat
terjadi penerobosan mengakibatkan batuan sekelilingnya terubah menjadi batuan malihan.
Zona sentuh antara intrusi magma dengan batuan sekitarnya disebut daerah pemanggangan
(baked zone) Contoh marmer, kuarsit, hornfel, epidorit

(2) Batuan malihan dinamik atau kinetik

Pembentukan batuan malihan sebagai akibat adanya tekanan yang kuat yang menyebabkan
terlipatnya serta terubah satu lapisan batuan. Karena pembentukan batuan malihan ini
meliputi cakupan daerah yang sangat luas maka disebut juga malihan regional.
8
TEKSTUR BATUAN MALIHAN/METAMORF

(1)Foliasi, mendaun (foliated)


Susunan mineral pembentuk batuan memperlihatkan bentuk yang sejajar dan teratur.
Contoh: genes, sekis, sabak (slate), filit

(2)Non foliasi, membutir


Bentukan dan susunan mineral pembentuk batuan memeperlihatkan bentuk membutir atau
pejal (massive).
Contoh: marmer, kuarsit, antrasit, grafit.

BATUAN PIROKLASTIK GUNUNGAPI (Volcanic Rock)

Obsidian, batuapung, lava merupakan batuan gunungapi hasil pembekuan magma yang
termasuk kedalam batuan beku ekstrusif, juga disebut batuan leleran/lelehan (effusive)

Selain hasil pembekuan magma, gunungapi menghasilkan pula beberapa produk sebagai hasil
letusan yaitu gas, abu, awan panas, tut. bahan padat berukuran kecil hingga beberapa ton
beratnya (bom gunungapi).

Lahar adalah aliran masa berupa campuran air dan material lepas dalam berbaga ukuran yang
sebagian besar berasal dari letusan/kegiatan gunungapi (Haryadi & Mujtahid 2003, Gunungan
Nusa Tenggara Barat Publikasi Khusus. Ikatan Ahli Geologi Indonesia Nusa Tenggara).

Lahar hujan adalah lahar yang terbentuk akibat hujan lebat di daerah puncak/lereng gunung
api umumnya terjadi setelah letusan (Heryadi & Mujtahid. 2003, Gunungapi Nusa Tenggara
Barat Publikasi Khusus Ikatan Ahli Geologi Indonesia Nusa Tenggara.

CONTOH CONTOH BATUAN

Batuan Beku

1. Batuan Bersifat Sangat Basa (Ultra Basic Rocks, dengan jumlah SiO2 < 45%)

Semua batuan ini mempunyai tekstur holokristalin. Mineral pembentuk utamanya terdiri
dari olivine dan piroksen. Secara praktis, batuan ini tersusun dari mineral silikat.
contoh batuan ini adalah:

9
a), Peridotit, yaitu batuan yang tersusun dari mineral olivin dan sejumlah kecil piroksen

b), Dumit, yaitu batuan yang tersusun dari atas mineral olivin dan sedikit kromit dan magnetit.

c), Piroksenit, yaitu batuan yang banyak mengandung mineral-mineral piroksen dan sejumlah
kecil olivin.

Batuan peridotit dan piroksenit biasanya mengandung bijih besi, krom, dan nikel.

2. Batuan yang Bersifat Basa (Basic Rocks, dengan jumlah SiO2 antara 45% - 55%)

Piroksen dan plagioklas adalah mineral utama pembentuk batuan beku ini, dengan sejumlah
kecil hornblenda dan olivin. Contoh batuan ini adalah:

a. Gabro
Batuan beku dalam bertekstur holokristalin dengan mineral dasar piroksen gelap (augfit) atau
kristal-kristal hornblenda dan kristal plagioklas.

b. Basalt
Batuan hitam yang bertekstur mikrokristalin. Batuan ini terdiri dari kristal-kristal halus dari augit,
plagioklas, dan olivin

c. Diabas
Komposisi mineral dan teksturnya menyerupai basalt, tetapi mineral sekundernya berupa
hornblenda, serpentine, dan klorit.
Basalt dan diabas merupakan batuan beku luar terbentuk dari magma gabro.
3. Batuan Bersifat Menengah (Intermediate Rocks, dengan jumlah SiO2 antara 55%
- 65%)

Batuan ini tersusun atas banyak mineral warna terang daripada mineral-mineral warna gelap.
Karena itu, jenis batuan ini umumnya berwarna lebih terang. Contoh batuan ini adalah:

a. Diorit
Diorit termasuk batuan beku dalam yang bertekstur holokristalin. Mineral utama
pembentukannya adalah plagioklas dan hornblenda. Biasanya batuan ini mengandung timah
hitam, seng, tembaga, besi.

Batuan beku luar dari diorit disebut andesit, sedangkan bentuk batuan beku gangnya disebut
porfiri. Batuan diorit yang mengandung kuarsa disebut diorit kuarsa. Batuan beku luar dari diorit
kuarsa disebut dacit, sedangkan batuan beku gang dari diorit kuarsa disebut porfiri kuarsa.

b. Andesit

10
Batuan ini bertekstur porfiri, massa dasarnya bersifat poros (sarang/banyak mempunyai pori-
pori) dan berwarna abu-abu atau coklat. Fenokrisnya terdiri atas kristal-kristal plagioklas,
hornblenda, atau augit.

c. Porfiri
Tekstur dan komposisi mineralnya menyerupai andesit, hanya massa dasarnya berwarna lebih
gelap.

4. Batuan yang Bersifat Asam (Acid Rocks, dengan jumlah SiO2 antara 65% - 75%)

Karakteristik dari batuan ini adalah kadar kuarsanya yang besar dan mengandung sejumlah
besar feldspar (orthoklas). Contoh dari batuan ini adalah:

a. Granit
Batuan granit tersusun dari banyak mineral, sehingga mengakibatkan warna umum granit sukar
diketahui. Namun demikian, kebanyakan batu granit berwarna merah, putih, abuabu kekuning-
kuningan, dan hijau. Pada batuan ini sering didapati deposit timah, wolfram, dan arsenik.

b. Obsidian
Mempunyai komposisi mineral yang berbeda-beda. Obsidian terbentuk dari lava yang
mendingin secara cepat sehingga tidak sempat berbentuk kristal. Umumnya obsidian berwarna
gelap (hijau dan coklat).

c. Batuan Apung (Pumice)


Batuan yang poros dan tidak mengandung kristal. Batu apung terbentuk selama erupsi gunung
api yang kaya akan gas. Karena bertekstur poros, batu ini terapung di atas air.

d. Tuff Vulkanik
Ketika terjadi erupsi vulkanik, tersembur pula batu-batuan piroklastis atau materialmaterial kecil
lepas ke udara bersama-sama dengan uap air dan gas. Partikel yang terkecil disebut abu atau
debu, ukurannya lebih besar lagi disebut lapili (pasir dan kerikil vulkanik) dan bom (batu-batu
besar). Sedimentasi dari debu vulkanik dan batu-batu pasir akan membentuk bantuan kompak
yang disebut tuff vulkanik.

Batuan Sedimen
1) Batu Breksi
Batuan breksi memiliki perekat sementasinya pun kasar dengan ukuran 2-256 milimeter.
Material sedimen breksi terdiri dari campuran dari kuarsit, rijang, granit, batu gamping, kuarsa,
dan lain-lain.

11
2) Batu Konglomerat
Batuan konglomerat mirip dengan batu breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter.
Campuran sedimennya antara lain batu kerikil, kuarsa, tijang, granit, dan pasir.

3) Batu Pasir
Batu pasir (sand stone) terbentuk dari sementasi dari butiran pasir yang terbawa aliran angin,
sungai, dan ombak kemudian terakumulasi pada suatu tempat.

4) Batu Arkose
Arkose adalah batu pasir yang memiliki kandungan feldspar lebih dari 25%.

5) Batu Graywacke
Batu greywacke merupakan salah satu jenis batuan pasir yang kandungan lempung lebih dari
15%.

6) Batu Lanau
Batu lanau memiliki butiran yang berukuran sedang, antara batu pasir dan batu serpih.
Komposisi dari mineral-mineral kuarsa, lempung, klorit, opal, kalsedon, dan bijih besi.

7) Batu Lempung
Batu lempung memiliki ciri khas yaitu mudah dibentuk, plastis, dan mudah membelah.

8) Batu Kapur
Batu kapur atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama
dari kalsit dengan rumus kimia CaCO3.

9) Batu Calcilutit
Batu calcilutit terbentuk jika ukuran butiran calcarenit menjadi lebih kecil dan mengalami
pengerasan.

10) Batu Bara


Batu bara merupakan batuan endapan yang terbentuk dan pemampatan material yang berasal
dari sisa tumbuhan baik itu daun, dahan, ranting, maupun akar. Teksturnya berlapis, amorf, dan
tebal.

Batuan Malihan/Metamorf
1. Pualam
Dimanfaatkan menjadi meja, asbak, guci, dan lain sebagainya

2. Kuarsa

12
Sebagai pembuatan kaca, keramik, dan batu perhiasan

3. Sabak
Sebagai bahan campuran semen, papan tulis, panel instrumen listrik, dan pada zaman dahulu
digunakan sebagai pengganti buku.

4. Sekis (Schist)
Sebagai sumber mika yang utama. Mika ini merupakan salah satu komponen penting dalam
pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika.

5. Filit
Sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan. Batuan filit merupakan bahan
isolator yang baik dan tahan terhadap api. Sebagai bahan bagunan, biasanya batu filit digunakan
sebagai bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding serta untuk bahan atap.

6. Batu Genes (Gneiss)


Batu yang berasal dari batuan pluto granit yang mengalami metamorfosis karena panas dan
tekanan. Batu genes (gneiss) dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak,
jambangan bunga, dan patung.

7. Batu Marmer
Batu marmer biasanya digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, dan pelapis
dinding bangunan atau lantai.

13

Anda mungkin juga menyukai