Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu falak
Dosen Pengampu :
TANURI,M.Hi
Disusun oleh :
Muhamad Firdaus
FAKULTAS SYARIAH
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Segala puji bagi ALLAH SWT atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
banyak memberikan inspirasi kepada penyusun sehingga terselesaikanlah makalah
yang berjudul “Gerakan matahari dan operedaran bulan.. Walaupun masih banyak
kekurangan, sebagaimana kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, penulis sangat
berharap pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya guna membangun
penyempurnaan makalah ini, sehingga di harapkan dapat menjadi sumber acuan
pembelajaraan kepadanya.
Penyusun juga mungucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah ilmu falak dan teman-teman semua yang telah ikut membantu dalam
penyusunan dan pengumpulan data dalam makalah ini. Tanpa bantuan teman-teman
semua tidak mungkin makalah ini dapat di selesaikan dengan tepat waktu.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
Muhamad Firdaus
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ........ ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ............................................................................................ 1
b. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
d. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Matahari................................................................................. 2
b. Pengertian Bulan.................................................................................. 5
c. Tujuan Mempelajari Filsafat Hukum Islam............................................. 5
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan ............................................................................................. 9
b. Saran ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bumi dan antariksa di perguruan tinggi sangat penting. Hal ini
dikarenakan mahasiswa perlu pengetahuan tentang tata surya dan mahasiswa masih
memiliki pemikiran kongkrit. Untuk itu kami menyusun makalah ini untuk
membahas inti dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan
pengetahuansedikit yang kami miliki kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan
semoga dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca dan teman-teman mahasiswa
semua.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat
dijadikan bekal oleh kita sebagai mahasiswa khususnya sebagai bekal kelak. Kami
mohon maaf apabila terdapaat kekeliruan dan kesalahan dalam pembahasan kami.
Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua,
mari kita budayakan belajar seumur hidup.
B. Rumusan Masalah
Makalah yang kami susun ini kami beri dengan judul Gerakan matahari dan
bulan dengan rumusan masalah sebagai berikut seperti di bawah ini :
1. Matahari dan pembagian serta struktur matahari.
2. Revolusi bumi dan bulan
3. Gerhana matahari dan bulan.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan
Matahari adalah sebagai berikut:
1. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahu hakikat kedudukan sistem bumi,
bulan dan matahari.
2. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahuivtentang bagaimana kedudukan
bumi, bulan dan matahari.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Matahari .
Matahari dalam sistem tata surya mempunyai peranan sangat besar, antara lain
matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sumber tenaga di lingkungan tata surya.
Matahari merupakan bola gas maha besar yang menyala. Diameter matahari kira-kira
1.400.000 km, lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari itu sama dengan
333.420 kali massa bumi.
Matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi sebesar 28 kali lebih kuat
daripada tarikan gravitasi bumi. Hal ini berarti bahwa seseorang yang beratnya 90 kg
di permukaan bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28 ×
90 kg atau sama dengan 2.520 kg atau 2 1/2 metrik ton.
Di pusat matahari suhunya mencapai 14.000.000 °C atau lebih, namun suhu
pada permukaan matahari jauh lebih dingin, yaitu antara 5.000 °C dan 6.000 °C. Suhu
ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di bumi, baik
zat padat maupun zat cair.
Pembagian susunan tubuh matahari atau struktur matahari adalah sebagai berikut.
1. Inti
Inti atau bagian dalam dari matahari merupakan bagian terbesar dari matahari. Di
sinilah terjadi reaksi-reaksi thermonuclear. Temperaturnya mencapai 20 juta derajat
Kelvin.
2. Fotosfer
Permukaan (kulit) matahari yang disebut fotosfer. Dari sinilah datangnya sinar
matahari yang dapat kita lihat di bumi. Temperatur dari lapisan ini adalah 6.000
°Kelvin. Permukaan fotosfer bukan merupakan suatu bidang rata, tetapi berbintik-
bintik (berbutir-butir), yang disebut granulasi fotosfer. Pada permukaan fotosfer
tampak tempat-tempat yang menghitam, yang disebut noda matahari (sun spot).
Munculnya noda-noda tersebut dapat mengakibatkan gangguan-gangguan pada listrik
di atmosfer bumi, yang mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan pada siaran
radio dan jarum magnet.
3. Atmosfer Matahari
Di atas lapisan fotosfer terdapat lapisan atmosfer dari matahari yang terdiri atas
tiga bagian, yaitu lapisan pembalikan, kromosfer, dan korona. Lapisan pembalikan
2
adalah lapisan gas pijar yang dingin, terdiri atas bermacam-macam logam. Pada
waktu terjadi gerhana matahari spektrum selubung gas ini kelihatan dengan jelas.
Kromosfer adalah lapisan gas yang sangat panas dan sangat renggang yang
menyelubungi matahari. Sewaktu ada gerhana matahari, lapisan ini tampak seperti
gelang yang kemerah-merahan di sekeliling matahari, sedangkan bagian yang tampak
gelap karena tertutup oleh bulan. Korona adalah lapisan gas yang renggang di
sekeliling matahari di luar chromosfer, berwarna putih berkilau-kilauan.
Temperaturnya mencapai 1.000.000 °Kelvin. Korona matahari hanya dapat dilihat
sewaktu terjadi gerhana matahari.
4. Noda-Noda Matahari
Pada suhu mencapai 4.000 °C, noda-noda matahari tampak gelap, lebih dingin,
dan kurang cerah dibanding dengan bagian lain dari fotosfer. Bagian dari noda
matahari yang berwarna gelap disebut umbra dan yang berwarna lebih terang disebut
penumbra.
5. Gerak Matahari
Matahari mengalami perputaran pada sumbunya dari barat ke timur dengan kecepatan
yang tidak sama. Beberapa bagian berputar lebih cepat dari bagian-bagian lain.
Matahari dalam satu kali rotasi mempunyai dua gerakan, sebagai berikut.
a) Berputar mengelilingi sumbunya, lamanya 26,9 hari (di bumi) dalam satu kali
putaran.
b) Bergerak di antara rasi-rasi bintang dengan kecepatan 20 km/detik. Gerakan ini
menuju ke suatu titik di langit yang disebut Apex. Perputaran matahari mengelilingi
sumbunya mempunyai arah yang sama dengan arah perputaran bumi dan bulan yang
mengelilingi sumbunya masing- masing, dan searah pula dengan arah peredaran bumi
mengelilingi matahari dan perputaran bulan mengelilingi bumi (lihat gambar berikut).
6. Unsur-Unsur Matahari
Hidrogen merupakan unsur utama matahari, dengan massa lebih dari 80%.
Helium merupakan unsur kedua, sejumlah 19%. Satu persen massa matahari
selebihnya terdiri atas unsur-unsur oksigen, magnesium, nitrogen, silikon, karbon,
belerang, besi, natrium, kalsium, nikel, dan beberapa unsur- unsur mikro lainnya.
Matahari merupakan campuran dari atom-atom gas, inti-inti atom, dan partikel-
partikel atom, seperti elektron, proton (bermuatan positif), neutron (tidak bermuatan),
positron (bermuatan positif), dan neutrino (tidak bermuatan). Seluruh massa matahari
berbentuk gas panas yang disebut plasma. Suhu yang tinggi, hampir tidak
memungkinkan terjadinya reaksi kimia di matahari.
7. Pengaruh Energi Matahari terhadap Bumi
Matahari secara langsung atau tidak langsung merupakan sumber energi bagi
3
kehidupan manusia. Sinar matahari yang sampai ke bumi hanya sekitar setengah
milyar dari seluruh hasil energi matahari, hal ini disebabkan letak matahari yang
sangat jauh dari bumi. Pengaruh energi matahari terhadap kehidupan manusia di bumi
antara lain, sebagai berikut.
a) Pengaruh sinar inframerah
Sinar inframerah sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata
sebetulnya memiliki potensi dan efek panas yang terbesar. Pengaruhnya terhadap
kehidupan yaitu mempunyai peranan pada terbentuknya siklus air di bumi (sinar
inframerah menguapkan air laut, lalu pada saatnya air laut akan menggembun dan
turun sebagai hujan).
b) Pengaruh sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata
sebetulnya memiliki potensi dan efek kimia yang terbesar. Pengaruhnya terhadap
kehidupan, antara lain:
· memiliki daya pembasmi terhadap bibit penyakit, terutama penyakit kulit.
· memberikan energi kepada tumbuhan untuk melakukan proses asimilasi;
o sebagai sumber provitamin D yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan
kesehatan tulang manusia.
o Energi pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi listrik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia.
o Energi pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi kalor. Energi kalor
dapat digunakan untuk memanaskan air yang berguna untuk mandi air hangat.
8. Gerhana
Faktor Penyebab Terjadinya Gerhana adalah lintasan bulan saat revolusi
mengelilingi bumi. Lintasan bulan mengelilingi bumi membentuk bidang yang tidak
sebidang dengan ekliptika (bidang lintasan bumi mengelilingi matahari). Ada kalanya
bulan bumi dan matahari terletak pada satu garis lurus, pada saat itulah terjadi
gerhana.
a. Gerhana Bulan
Bulan berada di dalam bayangan Bumi, yaitu pada kedudukan Matahari →
Bumi → Bulan terletak pada garis lurus. Perhatikan gambar di bawah ini :
Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra)
sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-
mula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan
tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.
b. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari
sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari (Matahari → Bulan →
Bumi ). Perhatikan gambar di bawah ini :
4
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena
penumbra mengalami gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari dibagi menjadi
tiga jenis:
1). Gerhana matahari total Gerhana Matahari Total terjadi pada saat jarak Bulan –
Matahari yang paling jauh (563.319 km), sehingga bayangan inti Bulan dapat
jatuh di Bumi.
2). Gerhana Matahari Partial terjadi pada saat Bulan berada pada daerah
bayanganpenumbra sehingga ada bagian Matahari yang terlihat normal.
3). Gerhana Matahari Cincin terjadi kalau jarak Bulan mencapai jarak terjauh dari
Bumi (405.530 km).
B.Pengertian Bulan.
Bulan atau Luna adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit
alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet
kecil yang bernama Theira. Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini
menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi.
Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang
menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh.
Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
Bulan dapat disebut mati karena tidak ada energi internalnya.
Bulan (Inggris: Moon/Luna), (Romawi: Artemis), (Yunani: satelit bumi) Satu-
satunya permukaan benda langit yang dapat diamati dengan mudah. Permukaannya
gersang, dipenuhi kawah yang berasal dari ledakan meteorit miliaran tahun lalu. Jarak
rata-rata Bumi dan Bulan adalah 384.403 km atau 30 kali diameter bumi. Volume
bulan sekitar 2% dari volume bumi. Tarikan gravitasinya 17% tarikan bumi, periode
orbit = 27,3 hari, periode sinodik = 29,5 hari.
a. Bulan baru ( ada tetapi tak terlihat) – adalah dimana sisi bulan yang berhadapan
akurat dengan bumi tetapi tidak mendapat penyinaran apapun dari matahari.
Akibatnya bulan ini ada tetapi cenderung sulit terlihat dari bumi.
b. Waxing crescent atau bulan sabit muda – Awalnya muncul dilangit sebagai bulan
baru yang berbentuk seperti segaris batang kayu lalu perlaahan berubah menjadi
bulan sabit. Bentuknya melengkung kearah kiri daan akhirnya lama kelamaan
berubah menjadi setengah lingkaran bulan. Kondisi ini akan berlangsung selama 7
hari dan peride ini disebut kuartal pertama bulan. Bulan baru adalah dimana sisi bulan
yang berhadapan akurat dengan bumi tetapi tidak mendapat penyinaran apapun dari
matahari. Akibatnya bulan ini ada tetaapi cenderung sulit terlihat dari bumi.
c. Third quartel 3 ( bulan kuartal 3) – Dimana posisi bulan hanya terlihat setengah
bagian saja jika dilihat dari permukaan bumi.
d. Waxing Gibbous – Bentuk bulan yang mempunyai kecenderungan seperti setengah
bulan berubah menjadi terlihat lebih besar pada permukaannya yang datar. Kondisi
Setelah 7 hari kemudian maka periode ini disebut sebagai kuartal kedua bulan.
e. Bulan purnama atau bulan penuh – adalah dimana sisi bulan yang tepat berhadapan
dengan bumi dan mendapatkan sinar matahari secara keseluruhan ini terjadi ketika
bulan berada disisi yang berlawanan dari bumi.
7
f. Wanning Gibbous atau bulan muda yang mengecil – Pada kuartal bulan ketiga
bulan purnama yang terlihat dari bumi adalah setengah bulan terapi hanya terlihat
setengahnya saja yaitu dari sisi kanan yang makin lama makin mengecil.
g. First Quartel (bulan kuartal satu) – Bulan paada kuartal satu bulan hanya terlihat
setengah dan perlahan memghilang lalu muncul kembali dengan bentuk dan ukuran
yang sama.
h. Wanning Crescent atau bulan tua yang mengecil – Dari bumi kita dapat melihat
dengan jelas posisi bulan sabit dan sabit, yang mendapat sinar matahari akan nampak
bersinar setengah bulan saja itu dikarenakan adanya pantulan dari cahaya matahari .
Bulan sabit mulai menghilang ketika menginjak kuartal terakhir yang menjadikan
setengah buln kembali keposisi bulan sabit tetapi kearah kanan dan kembali kearah
titik dimana bulan itu mulai mengecil lalu menghilang.
6. Kalender Bulan
kalender hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi.
Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam
44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat
Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada setiap bulan
di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian, satu bulan
dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada tahun Hijriah pun
ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun
kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya
365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi.
Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat
11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matahari dalam sistem tata surya mempunyai peranan sangat besar,
antara lain matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sumber tenaga di
lingkungan tata surya. Matahari merupakan bola gas maha besar yang
menyala. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km, lebih dari 100 kali
diameter bumi. Massa matahari itu sama dengan 333.420 kali massa bumi.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://sainsmini.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-penjelasan-tentang_10.html
http://www.bukupedia.net/2015/11/pengertian-bulan-macam-macam-fase-bulan-
penanggalan-dan-gerhana-bulan-serta-pasang-surut-air-laut.html
http://dhony-fernando.blogspot.co.id/2011/12/bumi.html
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/struktur-bumi
10