Anda di halaman 1dari 14

GERAKAN MATAHARI DAN PEREDARAN BULAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu falak

Dosen Pengampu :

TANURI,M.Hi

Disusun oleh :

Muhamad Firdaus

INSTITUT PEMBINA ROHANI ISLAM JAKARTA (IPRIJA)

PROGRAM STUDI AL-AKHWAL AL-SYAKHSYIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

TAHUN AKADEMI : 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb
            Segala puji bagi ALLAH SWT atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
banyak memberikan inspirasi kepada penyusun sehingga terselesaikanlah makalah
yang berjudul “Gerakan matahari dan operedaran bulan.. Walaupun masih banyak
kekurangan, sebagaimana kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, penulis sangat
berharap pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya guna membangun
penyempurnaan makalah ini, sehingga di harapkan dapat menjadi sumber acuan
pembelajaraan kepadanya.
            
            Penyusun juga mungucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah ilmu falak dan teman-teman semua yang telah ikut membantu dalam
penyusunan dan pengumpulan data dalam makalah ini. Tanpa bantuan teman-teman
semua tidak mungkin makalah ini dapat di selesaikan dengan tepat waktu.

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Jakarta ,29 Mei 2023


Penyusun

                                                                                                                
Muhamad Firdaus
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ........ ii
BAB I PENDAHULUAN

a.    Latar Belakang ............................................................................................ 1
b.    Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
d.   Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

a.       Pengertian Matahari................................................................................. 2
b.      Pengertian Bulan.................................................................................. 5
c.       Tujuan Mempelajari Filsafat Hukum Islam............................................. 5
BAB III PENUTUP

a.       Kesimpulan ............................................................................................. 9
b.      Saran ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran bumi dan antariksa di perguruan tinggi sangat penting. Hal ini
dikarenakan mahasiswa perlu pengetahuan tentang tata surya dan mahasiswa masih
memiliki pemikiran kongkrit. Untuk itu kami menyusun makalah ini untuk
membahas inti dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan
pengetahuansedikit yang kami miliki kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan
semoga dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca dan teman-teman mahasiswa
semua.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat
dijadikan bekal oleh kita sebagai mahasiswa khususnya sebagai bekal kelak. Kami
mohon maaf apabila terdapaat kekeliruan dan kesalahan dalam pembahasan kami.
Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua,
mari kita budayakan belajar seumur hidup.

B. Rumusan Masalah

Makalah yang kami susun ini kami beri dengan judul Gerakan matahari dan
bulan dengan rumusan masalah sebagai berikut seperti di bawah ini :
1.      Matahari dan pembagian serta struktur matahari.
2.      Revolusi bumi dan bulan
3.      Gerhana matahari dan bulan.

C.  Tujuan
       Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan
Matahari adalah sebagai berikut:
1.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahu hakikat kedudukan sistem bumi,
bulan dan matahari.
2.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahuivtentang bagaimana kedudukan
bumi, bulan dan matahari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Matahari .
            Matahari dalam sistem tata surya mempunyai peranan sangat besar, antara lain
matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sumber tenaga di lingkungan tata surya.
Matahari merupakan bola gas maha besar yang menyala. Diameter matahari kira-kira
1.400.000 km, lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari itu sama dengan
333.420 kali massa bumi.
            Matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi sebesar 28 kali lebih kuat
daripada tarikan gravitasi bumi. Hal ini berarti bahwa seseorang yang beratnya 90 kg
di permukaan bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28 ×
90 kg atau sama dengan 2.520 kg atau 2 1/2 metrik ton.
            Di pusat matahari suhunya mencapai 14.000.000 °C atau lebih, namun suhu
pada permukaan matahari jauh lebih dingin, yaitu antara 5.000 °C dan 6.000 °C. Suhu
ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di bumi, baik
zat padat maupun zat cair.

Pembagian susunan tubuh matahari atau struktur matahari adalah sebagai berikut.

1.    Inti
       Inti atau bagian dalam dari matahari merupakan bagian terbesar dari matahari. Di
sinilah terjadi reaksi-reaksi thermonuclear. Temperaturnya mencapai 20 juta derajat
Kelvin.

2.     Fotosfer
       Permukaan (kulit) matahari yang disebut fotosfer. Dari sinilah datangnya sinar
matahari yang dapat kita lihat di bumi. Temperatur dari lapisan ini adalah 6.000
°Kelvin. Permukaan fotosfer bukan merupakan suatu bidang rata, tetapi berbintik-
bintik (berbutir-butir), yang disebut granulasi fotosfer. Pada permukaan fotosfer
tampak tempat-tempat yang menghitam, yang disebut noda matahari (sun spot).
Munculnya noda-noda tersebut dapat mengakibatkan gangguan-gangguan pada listrik
di atmosfer bumi, yang mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan pada siaran
radio dan jarum magnet.

3.    Atmosfer Matahari
       Di atas lapisan fotosfer terdapat lapisan atmosfer dari matahari yang terdiri atas
tiga bagian, yaitu lapisan pembalikan, kromosfer, dan korona. Lapisan pembalikan

2
adalah lapisan gas pijar yang dingin, terdiri atas bermacam-macam logam. Pada
waktu terjadi gerhana matahari spektrum selubung gas ini kelihatan dengan jelas.
Kromosfer adalah lapisan gas yang sangat panas dan sangat renggang yang
menyelubungi matahari. Sewaktu ada gerhana matahari, lapisan ini tampak seperti
gelang yang kemerah-merahan di sekeliling matahari, sedangkan bagian yang tampak
gelap karena tertutup oleh bulan. Korona adalah lapisan gas yang renggang di
sekeliling matahari di luar chromosfer, berwarna putih berkilau-kilauan.
Temperaturnya mencapai 1.000.000 °Kelvin. Korona matahari hanya dapat dilihat
sewaktu terjadi gerhana matahari.

4.    Noda-Noda Matahari
       Pada suhu mencapai 4.000 °C, noda-noda matahari tampak gelap, lebih dingin,
dan kurang cerah dibanding dengan bagian lain dari fotosfer. Bagian dari noda
matahari yang berwarna gelap disebut umbra dan yang berwarna lebih terang disebut
penumbra.

5.    Gerak Matahari
Matahari mengalami perputaran pada sumbunya dari barat ke timur dengan kecepatan
yang tidak sama. Beberapa bagian berputar lebih cepat dari bagian-bagian lain.
Matahari dalam satu kali rotasi mempunyai dua gerakan, sebagai berikut.

a)  Berputar mengelilingi sumbunya, lamanya 26,9 hari (di bumi) dalam satu kali
putaran.
b)  Bergerak di antara rasi-rasi bintang dengan kecepatan 20 km/detik. Gerakan ini
menuju ke suatu titik di langit yang disebut Apex. Perputaran matahari mengelilingi
sumbunya mempunyai arah yang sama dengan arah perputaran bumi dan bulan yang
mengelilingi sumbunya masing- masing, dan searah pula dengan arah peredaran bumi
mengelilingi matahari dan perputaran bulan mengelilingi bumi (lihat gambar berikut).

6.    Unsur-Unsur Matahari
       Hidrogen merupakan unsur utama matahari, dengan massa lebih dari 80%.
Helium merupakan unsur kedua, sejumlah 19%. Satu persen massa matahari
selebihnya terdiri atas unsur-unsur oksigen, magnesium, nitrogen, silikon, karbon,
belerang, besi, natrium, kalsium, nikel, dan beberapa unsur- unsur mikro lainnya.
                                                                
Matahari merupakan campuran dari atom-atom gas, inti-inti atom, dan partikel-
partikel atom, seperti elektron, proton (bermuatan positif), neutron (tidak bermuatan),
positron (bermuatan positif), dan neutrino (tidak bermuatan). Seluruh massa matahari
berbentuk gas panas yang disebut plasma. Suhu yang tinggi, hampir tidak
memungkinkan terjadinya reaksi kimia di matahari.
7.    Pengaruh Energi Matahari terhadap Bumi
       Matahari secara langsung atau tidak langsung merupakan sumber energi bagi
3
kehidupan manusia. Sinar matahari yang sampai ke bumi hanya sekitar setengah
milyar dari seluruh hasil energi matahari, hal ini disebabkan letak matahari yang
sangat jauh dari bumi. Pengaruh energi matahari terhadap kehidupan manusia di bumi
antara lain, sebagai berikut.
a)    Pengaruh sinar inframerah
Sinar inframerah sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata
sebetulnya memiliki potensi dan efek panas yang terbesar. Pengaruhnya terhadap
kehidupan yaitu mempunyai peranan pada terbentuknya siklus air di bumi (sinar
inframerah menguapkan air laut, lalu pada saatnya air laut akan menggembun dan
turun sebagai hujan).
b)   Pengaruh sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata
sebetulnya memiliki potensi dan efek kimia yang terbesar. Pengaruhnya terhadap
kehidupan, antara lain:
·  memiliki daya pembasmi terhadap bibit penyakit, terutama penyakit kulit.
·  memberikan energi kepada tumbuhan untuk melakukan proses asimilasi;
o    sebagai sumber provitamin D yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan
kesehatan tulang manusia.
o    Energi pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi listrik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia.
o    Energi pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi kalor. Energi kalor
dapat digunakan untuk memanaskan air yang berguna untuk mandi air hangat.

8.    Gerhana
            Faktor Penyebab Terjadinya Gerhana adalah lintasan bulan saat revolusi
mengelilingi bumi. Lintasan bulan mengelilingi bumi membentuk bidang yang tidak
sebidang dengan ekliptika (bidang lintasan bumi mengelilingi matahari). Ada kalanya
bulan bumi dan matahari terletak pada satu garis lurus, pada saat itulah terjadi
gerhana.
a.         Gerhana Bulan
       Bulan  berada  di  dalam  bayangan  Bumi,  yaitu  pada  kedudukan Matahari →
Bumi → Bulan  terletak  pada  garis lurus. Perhatikan gambar di bawah ini :
Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra)
sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-
mula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan
tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.
b.         Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari
sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari (Matahari → Bulan →
Bumi ). Perhatikan gambar di bawah ini :
4
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena
penumbra mengalami gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari dibagi menjadi
tiga jenis:
1). Gerhana matahari total Gerhana Matahari Total terjadi pada saat jarak Bulan –
Matahari yang paling jauh  (563.319  km),  sehingga  bayangan  inti  Bulan  dapat 
jatuh  di  Bumi.
2). Gerhana  Matahari  Partial  terjadi  pada  saat  Bulan  berada  pada  daerah
bayanganpenumbra  sehingga  ada  bagian  Matahari  yang  terlihat  normal.
  3). Gerhana Matahari Cincin terjadi kalau jarak Bulan mencapai jarak terjauh dari 
Bumi  (405.530  km).

B.Pengertian Bulan.

Bulan atau Luna adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit
alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet
kecil yang bernama Theira. Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini
menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. 
Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang
menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh.
Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
Bulan dapat disebut mati karena tidak ada energi internalnya.
Bulan (Inggris: Moon/Luna), (Romawi: Artemis), (Yunani: satelit bumi) Satu-
satunya permukaan benda langit yang dapat diamati dengan mudah. Permukaannya
gersang, dipenuhi kawah yang berasal dari ledakan meteorit miliaran tahun lalu. Jarak
rata-rata Bumi dan Bulan adalah 384.403 km atau 30 kali diameter bumi. Volume
bulan sekitar 2% dari volume bumi. Tarikan gravitasinya 17% tarikan bumi, periode
orbit = 27,3 hari, periode sinodik = 29,5 hari.

1.    Bagian Bagian Bulan


Menurut Dirdjosoemarto,S.,dkk. (1991: 405) permukaan Bulan terdiri dari
bagian-bagian yang disebut:
·         Terra, yaitu daerah terlihat terang, ditaburi kawah.
·         Marta, yaitu daerah gurun batuan gelap yang diselubungi lava basah, hanya sedikit
terdapat kawah.
·         Lembah, terdapat banyak lembah sempit (riil) ada yang memanjang hingga 100
km.
·         Gunung, ada yang mencapai ketinggian 8.000 m.
·         Kawah, diduga jumlahnya mencapai 40.000 dengan diameternya antara 2 –
200km. Kawah ini kemungkinan berasal dari kegiatan vulkanis dan tumbukkan
meteorit.

2.    Gerakan Dan Fase Bulan


5
       Sebagai satelit, bulan melakukan tiga jenis gerakan, yaitu berotasi terhadap
porosnya, berevolusi mengelilingi bumi, dan bersama bumi berevolusi mengelilingi
matahari. Waktu yang dilalui oleh bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi disebut
satu bulan sideris, yaitu selama 27,33 hari perhitungan bumi.Tetapi, waktu yang
diperlukan bulan untuk beredar dari keadaan bulan baru dan kembali ke keadaan
bulan baru lagi disebut sebagai satu bulan sinodis atau satu bulan komariah, yaitu
29,5 hari.Setiap malam kita melihat bulan, kita akan mendapatkan bentuk
penampakan bulan yang berbeda-beda dan berulang membentuk sebuah siklus.
Perubahan bentuk penampakan bulan ini disebut siklus fase-fase bulan. Fase-fase ini
terjadi sesuai dengan sinar yang dipantulkannya ke bumi.  Ketika bulan berada di
antara matahari dan bumi, sisi bulan yang tidak terkena matahari akan menghadap ke
bumi sehingga bulan tidak nampak di bumi. Fase ini dinamakan fase bulan baru.
Sesuai pergerakan yang terjadi, bulan lambat laun akan nampak diawali dengan
bentuk sabit. Bulan dalam bentuk ini dinamakan bulan sabit.
            Bagian bulan yang nampak di bumi akan terus bertambah hingga membentuk
bulan separuh. Bulan akan terus mengembang dengan menampakan bagian yang
lebih besar hingga membentuk bulatan yang penuh.Saat itu seluruh bagian bulan telah
nampak ke bumi. Bulan yang seperti ini dinamakan bulan purnama. Posisi bulan saat
purnama tepat berlawanan dengan bulan baru.
            Setelah mencapai purnama, bulan kembali menyusut melewati bulan separuh,
bulan sabit, hingga kembali pada bulan baru. Fase ini akan terus berulang selama
revolusi bulan terhadap bumi dan matahari terjadi.
3.    Fase Dan Aspek Bulan
       Bentuk bulan yang selalu berubah-ubah dilihat dari bumi karena bagian bulan
yang mendapat cahaya berubah secara teratur. Fase bulan :
a.    Fase Bulan Baru (tidak tampak)
Terjadi pada hari ke-0 atau hari ke-29½. Bulan berada di antara bumi dan matahari
tetapi tidak benar-benar dalam satu garis lurus. Seluruh permukaan bulan yang
menghadap bumi tidak mendapat sinar matahari. Bulan yang terlihat di bumi setiap
malam akan mencapai bentuk seperti bulan sabit.
b.    Kuartir Pertama 7 ¾ (bulan sabit)
Terjadi pada hari ke-7½. Bulan berbentuk setengah lingkaran (cakram). Bulan
bergerak mengelilingi bumi hingga berbentuk bulan cambung jika dilihat dari bumi.
c.     Bulan Purnama 14 ¾ (bulan penuh)
Kedudukan bumi terletak antara matahari dan bulan tetapi tidak benar-benar dalam
satu garis lurus. Seluruh permukaan bulan yang mengarah ke bumi mendapat cahaya
matahari. Terjadi pada hari ke-14¾. Bulan terlihat di bumi hingga bentuknya kembali
menjadi bulan cembung.
d.      Kuartir ketiga 22 ¼ (bulan sabit)
e.       Kuartir keempat 28 ½ (bulan baru)

4.    Kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi


Aspek Bulan : 6
a.    Aspek Konjungsi -> Bulan searah dengan matahri
Konjungsi bulan yaitu kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian
bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian yang sedang gelap, sehingga tampak
bulan tidak tampak dari bumi. Peristiwa ini berlangsung siang hari di bumi, saat
aspek konjungsi terjadi gerhana matahari, karena cahaya matahari yang menuju bumi
terhalang oleh bulan.
b.     Aspek Oposisi -> Bulan berlawanan dengan matahari
Oposisi bulan adalah kedudukan bulan berlawanan arah dengan kedudukan matahari
dilihat dari bumi. Saat itu bulan terlihat sebagai bulan purnama. Peristiwa ini terjadi
saat bulan terbit bersamaan dengan saat matahari terbenam. Pada aspek oposisi akan
terjadi gerhana bulan, karena cahaya matahari yang menuju bulan terhalang bumi.
c.    Aspek Kuarter -> Bulan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi matahari
Aspek kuarter yaitu pada saat bulan menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis
penghubung bumi-matahari, pada fase ini bulan menujukan fase perbani yaitu bulan
yang terang hanya setengahnya. Dalam sebulan terjadi 2 kali kuartir bulan yaitu
kuartir pertama (perbani awal) ketika bulan tambah besar. Sedangkan kuartir kedua
(perbani akhir) ketika bulan tambah kecil dan terjadi 6 hari setelah purnama.
Perbedaan kuartir pertama dan akhir adalah tempat yang terang, kuartir pertama
bagian yang terang adalah barat sedangkan kuartir akhir adalah bagian bulan sebelah
timur.

5.    Macam-Macam Fase Bulan

a.    Bulan baru ( ada tetapi tak terlihat) – adalah dimana sisi bulan yang berhadapan
akurat dengan bumi tetapi tidak mendapat penyinaran apapun dari matahari.
Akibatnya bulan ini ada tetapi cenderung sulit terlihat dari bumi.
b.    Waxing crescent atau bulan sabit muda – Awalnya muncul dilangit sebagai bulan
baru yang berbentuk seperti segaris batang kayu lalu perlaahan berubah menjadi
bulan sabit. Bentuknya melengkung kearah kiri daan akhirnya lama kelamaan
berubah menjadi setengah lingkaran bulan. Kondisi ini akan berlangsung selama 7
hari dan peride ini disebut kuartal pertama bulan. Bulan baru adalah dimana sisi bulan
yang berhadapan akurat dengan bumi tetapi tidak mendapat penyinaran apapun dari
matahari. Akibatnya bulan ini ada tetaapi cenderung sulit terlihat dari bumi.
c.    Third quartel 3 ( bulan kuartal 3) – Dimana posisi bulan hanya terlihat setengah
bagian saja jika dilihat dari permukaan bumi.
d.   Waxing Gibbous – Bentuk bulan yang mempunyai kecenderungan seperti setengah
bulan berubah menjadi terlihat lebih besar pada permukaannya yang datar. Kondisi
Setelah 7 hari kemudian maka periode ini disebut sebagai kuartal kedua bulan.
e.     Bulan purnama atau bulan penuh – adalah dimana sisi bulan yang tepat berhadapan
dengan bumi dan mendapatkan sinar matahari secara keseluruhan  ini terjadi ketika
bulan berada disisi yang berlawanan dari bumi.
7
f.     Wanning Gibbous atau bulan muda yang mengecil – Pada kuartal bulan ketiga
bulan purnama yang terlihat dari bumi adalah setengah bulan terapi hanya terlihat
setengahnya saja yaitu dari sisi kanan yang makin lama makin mengecil.
g.    First Quartel (bulan kuartal satu) – Bulan paada kuartal satu bulan hanya terlihat
setengah dan perlahan memghilang lalu muncul kembali dengan bentuk dan ukuran
yang sama.
h.    Wanning Crescent atau bulan tua yang mengecil – Dari bumi kita dapat melihat
dengan jelas posisi bulan sabit dan sabit,  yang mendapat sinar matahari akan nampak
bersinar setengah bulan saja itu dikarenakan adanya pantulan dari cahaya matahari .
Bulan sabit mulai menghilang ketika menginjak kuartal terakhir yang menjadikan
setengah buln kembali keposisi bulan sabit tetapi kearah kanan dan kembali kearah
titik dimana bulan itu mulai  mengecil lalu menghilang.

6.    Kalender Bulan
            kalender hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi.
Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam
44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat
Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada setiap bulan
di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian, satu bulan
dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada tahun Hijriah pun
ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun
kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya
365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi.
Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat
11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan  
          
Matahari dalam sistem tata surya mempunyai peranan sangat besar,
antara lain matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sumber tenaga di
lingkungan tata surya. Matahari merupakan bola gas maha besar yang
menyala. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km, lebih dari 100 kali
diameter bumi. Massa matahari itu sama dengan 333.420 kali massa bumi.

Selain berputar pada porosnya, Bulan juga bergerak mengelilingi


Bumi yang disebut revolusi Bulan. Akibat revolusi, Bulan akan tampak
berubah-ubah jika dilihat dari Bumi. Perubahan ini disebut fase bulan. Fase
bulan dipengaruhi oleh posisi bulan terhadap Bumi dan Matahari. Revolusi
Bulan mengelilingi Matahari Selain berputar pada porosnya dan bergerak
mengelilingi Bumi, Bulan juga bergerak mengelilingi Matahari. Waktu yang
diperlukan Bulan mengelilingi Matahari sama dengan waktu yang
diperlukan Bumi mengelilingi Matahari. Dapat disimpulkan bahwa dalam 1
tahun, Bulan hanya satu kali bergerak mengelilingi Matahari dan dua belas
kali mengelilingi Bumi. Hal ini yang menyebabkan ada 12 Bulan dalam 1
tahun di dalam kalender yang kita pakai sampai saat sekarang ini.

           

9
DAFTAR PUSTAKA

Sulistiyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas


VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.www.youtube.com

https://sainsmini.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-penjelasan-tentang_10.html

http://www.bukupedia.net/2015/11/pengertian-bulan-macam-macam-fase-bulan-
penanggalan-dan-gerhana-bulan-serta-pasang-surut-air-laut.html

http://dhony-fernando.blogspot.co.id/2011/12/bumi.html

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/struktur-bumi

10

Anda mungkin juga menyukai