MODUL
SEMESTER 1
Cara belajar anda akan menentukan penguasaan dan keberhasilan anda sebagai peserta didik. Ikutilah
petunjuk belajar ini agar anda dapat memahami isi bahan belajar dengan baik.
1. Sebelum belajar, pastikan anda siap untuk belajar dan berdo’alah sejenak
2. Baca dan pahami deskripsi isi serta tujuan pembelajaran, agar anda dapat mengetahui apa yang harus
dipelajari dari isi bahan belajar.
3. Bacalah uraian materi dengan seksama, tandai dan catat materi yang belum/kurang dipahami.
4. Diskusikan materi yang belum dipahami dengan teman, guru, atau orang yang dianggap ahli melalui
chat, forum diskusi atau bertanya langsung apabila terdapat video conference.
5. Anda juga dapat mempelajari materi melalui media atau sumber lain yang relevan untuk menunjang
pemahaman dan wawasan materi yang sedang dipelajari.
6. Kerjakan soal latihan/evaluasi dan tugas mandiri untuk mengukur tingkat penguasaan materi sebagai
hasil pembelajaran sekaligus syarat untuk membuka modul berikutnya.
7. Jika hasil anda belum memuaskan jangan putus asa, cobalah lebih giat lagi belajar. Enjoooy
BAB I
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
Kompetensi Dasar : 3.1
Tujuan Pembelajaran : tujuan yang diharapkan dalam materi ini, anda dapat
1. Menjelaskan ruang lingkup pengetahuan geografi
2. Menyebutkan objek studi dan aspek geografi
3. Menyebutkan minimal konsep esensial geografi
4. Menerapkan prinsip geografi
5. Menerapkan pendekatan geografi
E. Prinsip Geografi
Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengan memahami
karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun prinsip-
prinsip yang dipegang dalam geografi sebagai berikut.
1. Deskripsi (penggambaran), yaitu penjelasan fenomena geografi yang diungkapkan dalam bentuk data,
tabel, grafik, atau peta.
Contoh : Peta penggunaan tanah mempermudah analisis wilayah unruk kesesuaian lokasi fasilitas
umum seperti terminal, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
2. Distribusi (persebaran), yaitu persebaran fenomena geografi secara tidak merata.
Contoh : Gunung api di Indonesia banyak terdapat di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
3. Interelasi (hubungan timbal-balik), yaitu hubungan saling keterkaitan antar fenomena geografi (fisik-
fisik / fisik-sosial / sosial-sosial).
Contoh : Wilayah Indonesia mengalami musim kemarau yang berkepanjangan sebagai dampak
adanya el-nino (fisik-fisik)
4. Korologi (gabungan), yaitu pengkajian fenomena geografi secara menyeluruh (komprhensif) pada
suatu wilayah (perpaduan distribusi, interelasi, deskripsi).
Contoh : Gunung api aktif di Indonesia paling banyak tersebar di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Keberadaannya mengikuti jalur tumbukan lempeng. Erupsi gunung api juga dapat merugikan karena
dapat memakan korban jiwa. Akan tetapi, erupsi gunung api juga dapat menyuburkan tanah karena
kandungan unsur hara dalam abu vulkanik.
F. Pendekatan Geografi
Pendekatan dalam geografi dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
BAB II
PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN
Kompetensi Dasar : 3.2
Tujuan Pembelajaran : tujuan yang diharapkan dalam materi ini, anda dapat
1. Menjelaskan definisi peta
2. Menyebutkan jenis-jenis peta dan penggunaannya
3. Menyebutkan komponen peta
4. Menjelaskan definisi penginderaan jauh (Inderaja)
5. Menyebutkan komponen penginderaan jauh
6. Menjelaskan definisi sistem infomasi geografis (SIG)
7. Menyebutkan komponen sistem infomasi geografis
B. Jenis Peta
1. Berdasarkan Skala
a) Peta Kadaster, berskala 1 : 100 s.d 1 : 5.000
Contoh : Peta hak milik tanah
b) Peta Skala Besar, berskala 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000
Contoh : Peta kelurahan, peta desa
c) Peta Skala Sedang, berskala 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000
Contoh : Peta kabupaten
d) Peta Skala Kecil, berskala 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
Contoh : Peta provinsi
e) Peta Geografis, berskala >1 : 1.000.000
Contoh : Peta Indonesia dan peta dunia
2. Berdasarkan Isi
a) Peta Umum (ikhtisar), menggambarkan kenampakan bumi secara umum.
Meliputi : Peta topografi, Peta korografi, dan Peta dunia
b) Peta Khusus (tematik), menggambarkan wilayah tertentu untuk tujuan tertentu.
Contoh : Peta Iklim, Peta Tata Guna Lahan, Peta Kepadatan Penduduk
3. Berdasarkan Objek
a) Peta Stasioner, peta yang menggambarkan keadaan yang relatif tetap.
Contoh : Peta topografi, peta iklim , peta geologi
b) Peta Dinamis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang dinamis.
Contoh : Peta pemukiman, peta tata guna lahan
C. Komponen Peta
Adapun komponen yang terdapat pada peta (JULETORSKINGATAL) yaitu :
1) Judul, menunjukkan isi peta.
2) Lettering (penulisan), penulisan pada
peta. Sejumlah aturan untuk penulisan
ini, seperti tulisan miring dan berwarna
biru untuk fenomena perairan.
3) Orientasi (penunjuk arah),
menunjukkan arah utara, selatab, timur,
barat. peta.
E. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah teknik penggambaran dari bentuk bumi yang
bundar (bidang lengkung) ke bidang datar dengan syarat-syarat
tertentu, yaitu :
1) Conform, bentuk di peta harus sama dengan bentuk di
permukaan bumi.
2) Equivalent, luas di peta harus sama dengan luas di permukaan
bumi.
3) Equidistant, jarak di peta harus sama dengan jarak di permukaan
bumi.
TUGAS MANDIRI
B. Uji Keterampilan 😊
1. Buatlah Peta Sebaran Virus Covid-19 di salah satu provinsi Indonesia di kertas HVS/buku gambar
lengkap dengan komponen peta yang telah Anda ketahui!
PENELITIAN GEOGRAFI
Kompetensi Dasar
3.3 Memahami langkah-langkah penelitian ilmu geografi dengan menggunakan peta.
4.3 Menyajikan hasil observasi lapangan dalam bentuk makalah yang dilengkapi dengan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, foto, dan video.
Tujuan pembelajaran
Menganalisis langkah langkah-langkah penelitian geografi
Memberikan contoh penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan
Kegiatan 1: mengamati
Amati permasalahan lingkungan di sekitarmu kemudian buatlah draft permasalahan tersebut .
A. PENGERTIAN PENELITIAN GEOGRAFI
Soetrisno Hadi
Penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode penelitian.
Hill Way
Mendefinisikan penelitian sebagai suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala
bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah.
Pabundu Tika
Metode penelitian geografi diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah
untuk mengkaji kebenaran dan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.
Metode ilmiah adalah langkah-langkah yang dipakai untuk melakukan penelitian dan membuat
pemecahan masalah.
Kegiatan 2 :mencoba
Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Sampel
adalah sebagian dari objek atau individu yang dapat mewakili suatu populasi. Secara garis besar ada dua
cara yang dpat dilakukan dalam pengambilan sampel, yaitu:
1. Probability Sampling
yaitu cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsure populasi
untuk dipilih.
Contoh: Suatu populasi terdiri dari 1.000 orang mahasiswa jurusan Geografi. Setiap unsure populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih 1/1.000 orang.
Probability Sampling terdiri dari:
a. Sampel acak sederhana (Simple Random Sampling)
b. Sampel Sistematik (Systematic Sampling)
c. Sampel acak berstrata (Stratified Random Sampling)
d. Sampel Gugus (Cluster Sampling)
e. Sampel Daerah (Area Sampling)
2. Non Probability Sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan tidak memberi
kemungkinan/kesempatan yang sama bagi setiap unsure populasi untuk dipilih karena tidak
diketahui/dikenal jumlah populasi sebenarnya.
Non probability Sampling terdiri dari:
a. Sampel Purposif
b. Sampel Kuota
c. Sampel Bola Salju
d. Sampel rute Acak
Pemilihan sampel tergantung dari masalah yang dihadapi, tujuan penelitian, besarnya populasi dan
jumlah sampel yang diperluka, waktu dan biaya yang tersedia, serta kemudahan untuk memperoleh
sampel.
Kegiatan 3: Diskusi
Buatlah kelompok yang anggotanya 4-6 orang ,diskusikan cara mengatasi masalah fenomena geosfer
tersebut.dan presentasikan di depan kelas dan buatlah laporan diskusinya.
1. Data Primer
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab yang dikerjakan
dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Pada umumnya dua orang atau lebih
hadir secara fisik dalam proses Tanya jawab.
c. Angket
Menurut Dr. Hudari Nawawi, angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak secara langsung dari subjek/objek
yang diteliti akan tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi/lembaga-lembaga yang terkait,
perpustakaan, arsip perorangan dan sebagainya.
E. ANALISIS DATA
Dalam geografi ada 4 cara untuk menganalisis data yaitu:
1. Analisis data secara statistic
2. Analisis Data dengan Penginderaan Jauh
3. Analisis Data dengan Komputer
4. Analisis data secara deskriptif
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)
Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau
didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
Misalnya : umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan,
penyakit, dsb.
Kegiatan 4 : mempraktekan
1. Carilah judul-judul penelitian geografi di internet atau diberbagai jurnal-jurnal!
2. Buat penelitian geografi yang sederhana dengan topiq masalah yang terjadi di sekitar lingkungan
anda misalnya banjir, permukiman kumuh, longsor atau gempa bumi, dll!
BAB IV
BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN
A. Jagat Raya
B. Bentuk Galaksi
Galileo dengan teleskopnya menemukan pita cahaya difusi yang disebut kabut susu (The
Milky Way) terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang yang tidak dapat dilihat dengan mata
biasa (unaided eye). Kumpulan bintang dalam kesatuan akibat gravitasi mutual disebut galaksi.
Benda langit yang memancarkan cahaya sendiri disebut bintang. Matahari adalah sebuah
bintang yang termasuk dalam galaksi bima sakti atau Milky Way. Galaksi Bimasakti berisi sekitar
100 milyar bintang, adalah suatu sistem kumpulan bintang yang sekarang dikenal sebagai tipe
utama struktur alam semesta. Seorang pioner astronomi modern dari Belanda, Jacob Kapteyn
(1851 - 1922) pada abad ke-20 berusaha menghitung jumlah bintang per satuan volume (the
star density) sebagai fungsi jarak dari Matahari.
Dari model alam semesta Kaptyn, diperoleh densitas bintang (jumlah per satuan volume)
turun menjadi setengah dari nilai sekitar Matahari pada jarak 800 parsek dan turun menjadi 1/6
nya pada jarak 3.500 parsek dalam bidang galaksi Bimasakti (1 pasek = 3,1 x 10 18 cm = 3,1 x 10
m) Menurut bentuknya, galaksi dibedakan menjadi tiga :
1. Galaksi Spiral
Sekitar 80% dari galaksi yang sudah dikenal adalah berbentuk spiral. Galaksi ini merupakan
galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu titik pusat,
2. Galaksi Elips
Galaksi ini meliputi 17% dari semua galaksi dan terlihat seperti bola lonjong besar yang
bersinar. Contohnya adalah galaksi Skulpter, Formaks, dan NGC 5128.
Tata Surya terdiri dari planet, satelit, planet kerdil, meteoroid, planetoid/asteroid, komet, dan
Matahari sebagai bintang sekaligus sebagai pusatnya. Delapan planet berturut dari yang paling
dekat Matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
1. Vortex Model
Teori ataupun hipotesis kosmogoni modern yang pertama sebenarnya telah diperkenalkan oleh
seorang filsuf dan ahli Matematika Perancis Renè Descartes pada tahun 1642-4, di mana justru
nantinya argumennya dapat dijelaskan melalui teori gravitasi Newton.
Dinyatakan bahwa Tata Surya berasal dari awan partikel yang berputar mirip pusaran air dengan
orbit mendekati lingkaran (vortices of swirling particles).
2. Hipotesis Nebula
Pada tahun 1734 muncul pertama kali gagasan asal muasal Tata Surya dari hadirnya nebula oleh
astronom Swedia, Emanuel Swedenborg (1688 – 1772). Ide ini disambut oleh Immanuel Kant
(1724 – 1804) dari Jerman tahun 1755 melalui bukunya Allgemeine Naturgeschichte und Theorie
des Himmels (pen.: Sejarah Alam Universal dan Teori tentang Langit) dan dilengkapi secara
terpisah oleh Marquis Pierre Simon de Laplace (1749 – 1827) dari Perancis tahun 1796 dalam
bukunya Exposition du systeme du monde (pen.: Peragaan Langit).
4. Hipotesis Planetesimal
Astronom Amerika Serikat Forest Ray Moulton (1900) menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian
antara hipotesis nebula dengan hasil observasi berbasis penelitian momentum sudut benda
yang berpusar. Pada tahun 1904-5 bersama pakar geologi yang juga dari negaranya, Thomas
Chrowder Chamberlain menawarkan ide baru, yaitu hipotesis planetesimal.
Matahari adalah bintang yang menjadi pusat tata surya. Matahari berupa bola pijar yang
berukuran sangat besar. Mata hari dapat dikatakan sebagi bintang karena memiliki energi
cahaya sendiri. Cahaya matahari terlihat lebih cemerlang dibandingkan dengan cahaya bintang
lainnya. Matahari adalah bintang yang terdekat bumi. Matahari disebut sebagai pusat tata surya
karena memiliki gaya gravitasi yang tinggi. Hal ini menyebabkan matahari dikelilingi oleh planet-
planet dan benda langit yang terdapat dalam tata surya. Pada tata surya 98 % massa tata surya
terkumpul pada matahari.
Matahari adalah bintang yang terdapat dalam tata surya. Hal ini menunjukkan bahwa
proses terbentuknya matahari sama dengan proses terbentuknya bintfang-bintang lainnya.
Dimana kita mengetahui bahwa ciri umum dari bintang adalah tersusun dari hydrogen dan
helium.
Pada bagian matahari tiga perempat dari bagiannya disusun oleh hidrogen,
sedangkan bagian yang menjadi sisanya tersusun atas dominasi helium. Matahari dikatakan
bintang karena matahari terbentuk dari awan gas dan debu yang mengerut. Awan gas
tersebut memiliki partikel-partikel. Partikel gas yang berada ditepi luar awan itu (nebula),
mulai jatuh ke pusat. Gravitasi partikel-partikel ini secara bersama-sama menarik atom yang
lebih banyak lagi. Semakin lama awan gas itu akan semakin mampat. Selama 10 juta tahun,
awan gas itu bertambah kemampatannya dan suhunya pun bertambah panas. Kemudian akan
terjadi suatu perubahan penting yang pada bagian intinya. Perubahan ini terjadi karena
adanya tarikan gravitasi. Tekanan yang semakin lama semakin membesar akan memaksa inti-
inti atom berpadu dalam proses lain. Proses tersebut adalah proses fusi nuklir. Proses ini
mengeluarkan energi yang sangat besar. Ketika api pada intinya menyala, maka matahari
telah menjadi bintang.
2. Zona radiasi
Bagian matahari yang terdapat diatas bagian inti matahari adalah
zona radiasi. Zona radiasi merupakan bagian matahari yang
menyelimuti inti matahari. Bagian ini berfungsi sebagain tempat
terjadinya distribusi energi. Energi yang dibentuk oleh inti matahari
akan didistribusikan ke suluruh bagian matahari melalui foto yang
terdapat di bagian ini. Foto merupakan suatu radiasi yang terjadi
karena adanya hasil reksi antara hydrogen dan helium. Suhu pada
bagian zona radiasi lebih rendah jika dibandingkan suhu inti
matahari. Suhunya dapat lebih rendah 2.000.000 derajat Kelvin
hingga 7.000.000 derajat Kelvin dari bagian inti. Zona ini mengisi
sekitar 45% radius matahari.
3. Zona konvetif
Diatas zona radiasi terdapat zona konvektif. Zona konvektif
merupakan zona yang terdapat arus konveksi. Arus konveksi ini di
gunakan untuk membawa energi matahari kebagian lapisan
atmosfer planet-planet seperti bumi. Arus konveksi ini membawa
foton lebih cepat dari transfer yang terjadi dizona radiasi. Waktu
yang dibutuhkan foto untuk dapat terdistribusi dari inti melewati
zona radiasi dan zona konveksi menuju permukaan matahari adalah
sekitar 100.000 tahun hingga 200.000 tahun.
4. Photosphere
5. Cromosphere
Cromosphere merupakan lapisan terdapat diatas lapisan terdingin
dimatahari. Lapisan ini merupakan lapisan atmosfer matahari.
Cromosphere lapisan matahari yang memiliki radius 2000 km.
sebagian besara bagian ini terdiri atas spectrum emisi cahaya dan
jalus penyerapan. Bagian ini dapat terlihat ketika terjadi gerhana
matahari. Saat terjadi gerhana matahari total, cromosphere ini lenih
terlihat seperti cahaya yang memiliki warna kemerahan.
7. Korona
Korona juga masih bagian atmosfer matahari. Bagian ini adalah
bagian yang paling luas dari atmosfer matahari. Temperaturnya
sekitar 1.000.000 hingga 2.000.000 K. akan tetapi temperature ini
dapat berubah pada waktu tertentu, hal ini karena dibagian korona
terdapat bagian yang paling aktif yang suhunya bisa menjadi sangat
panas. Suhu bagian tersebut adalah 8.000.000 K hingga 20.000.000
K.
8. Heliosphere
Heliosphere merupakan bagian yang berada diluar atmosfer
matahari, bagian ini sangat tipis dan tersusun atas plasma dan
angina matahari. Angina matahari merupakan arus konstan partikel-
partikel yang bermuatan dilepaskan dari atmosfer matahari. Bagian
ini sangat luas, keluasannya hingga melewati orbit pluto hingga
heliopouse. Heliopouse merupakan bagian permukaan terluar
heliosphere yang berhadapan dengan medium antar bintang.
3. Karakteristik Matahari
Ciri khas matahari dapat dilihat dari beberapa hal dibawah ini:
1. Lidah api matahari (prominensa)
Lidah api matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang. Lidah api ini mencuat dari
permukaan berbentuk seperti lidah dengan gerakan mengelilingi (loop). Bagian ini disebut
sebagai filamen matahari, hal ini karena meski memiliki cahaya terang jika dilihat dari luar angkasa
namun cahayanya masih klah terang dengan cahaya matahari secara keseluruhan.
2. Bintik matahari
Pada matahari terdapat satu ciri khas yaitu granula-granula yang berbentuk cembung dengan
ukuran kecil. Granula-granula tersebut terdapat diphotisphere dengan jumlah yang tak terhitung.
Granula-granula-granula tersebut di sebut dengan bintik matahari. Bintik matahari ini terbentuk
karena adanya medan medan yang menembus photosphere. Meskipun ukurannya terbilang kecil
namun binti matahari ini dapat lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran bumi kita. Bintik
matahari tersusun oleh dua daerah yaitu umbra dan penumbra. Daerah umbraadalah daerah
gelap pada bintik matahari dikelilingi oleh daerah penumbra yang merupakan daerah terang
pada bintik matahari. Namun secara tidak langsung warna bintik matahari terlihat lebih gelap. Hal
ini karena suhu pada bintik matahari lebih rendah dibandingkan suhu photosphere.
3. Angin matahari
D. Karakteristik Planet
Planet adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang cukup besar untuk memiliki gravitasi
sendiri. Suatu benda langit disebut planet jika memenuhi syarat – syarat berikut :
Mengorbit pada bintang atau sisa bintang (bintang mati)
Orbitnya tidak bertumpah tindih dengan orbit benda angkasa lain. Disebabkan oleh gaya tarik
menarik antar planet
Memiliki massa yang cukup untuk mempertahankan bentuknya pada keadaan setimbang
Karakteristik planet dalam tata surya :
1. Merkurius
Merupakan planet yang terdekat dengan matahari.Permukaannya dipenuhi kawah
(tampak berlubang – lubang). Suhu permukaan planet Merkurius pada siang hari sangat
panas mencapai 400°C dan keadaannya kering hampir tidak ada udara. Pada malam hari
sangat dingin dengan suhu mencapai -200°C. Merkurius kadang – kadang tampak di pagi hari
dan menjelang matahari terbit.
Cirinya :
Diameter : 4.879 km
Jarak rata-rata dari Matahari : 57,9 juta km
Kala rotasi : 58,65 hari
Kala revolusi : 88 hari
jumlah satelit : 0
Cincin: tidak ada
2. Venus
3. Bumi
Bumi adalah planet yang dapat ditempati karena memiliki suhu yang relatif tetap. Suhu di
Bumi menjaga tersedianya air yang dalam bentuk cair dan dapat menjaga organisme penghasil
oksigen tetap hidup. Lebih dari 70% permukaan Bumi adalah air, sisanya adalah daratan. Tebal dari
atmosfer Bumi adalah dapat mencapai 700 km yang pada sebagian besar adalah nitrogen dan
oksigen.
Cirinya :
Diamater 12.756,3 km
Jarak rata-rata dari Matahari 149, 6 juta km
Kala rotasi 23 jam 57 menit
Kala revolusi 365, 242 hari
Suhu rata-rata 15 derajat celcius
Jumlah satelit 1
Cincin tidak ada
Planet dengan sumber kehidupan dengan suhu yang cocok untuk kehidupan air, dan
oksigen
Berwarna biru karena partikel udara di atmosfer memantulkan cahaya berwarna biru
4. Mars
Planet Mars adalah planet terdekat keempat dari matahari yang namanya diambil dari dewa
perang Romawi yaitu dewa ,Mars. Disebut juga planet “Merah” karena tampak dari jauh berwarna
kemerah-merahan disebabkan oleh keberadaan besi (III) oksida di permukaan planet mars dan juga
memiliki atmosfir yang sangat tipis Masa rotasi dan sumbu planet mars mirip dengan planet bumi .
Permukaannya berbatu – batu. Planet Mars berwarna kemerah – merahan karena batuannya sangat
banyak mengandund debu dan besi. Planetini sering disebut juga planet merah. Planet Mars
memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
Cirinya :
5. Yupiter
Planet Yupiter adalah planet terbesar di tata surya dan juga planet terberat di tatasurya.
Planet yupiter memiliki cincin yang terbuat dari debu bekas gagalnya Pembentukan satelit alam
Yupiter .Planet Yupiter memiliki banyak satelit yang seluruhnya berjumlah 63 satelit, di antaranya Io,
Europa, Ganymede, Callisto. Planet Yupiter dapat dilihat dengan mata telanjang. Permukaan Yupiter
bergunung – gunung tinggi.
Cirinya :
Diameter 139.822 km
Jarak rata-rata dari Matahari 778,3 juta km
Kala rotasi 10 jam 40 menit
Kala revolusi 29, 42 tahun
Suhu rata-rata sekitar 50 derajat celcius
Jumlah satelit 16
Cincin: ada
Memantulkan 70% cahaya dari matahari yang
sampai mengenai permukaannya
Gas terdiri atas 10% Helium dan 90% Hidrogen
6. Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter
bumi. Keistimewaan planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri atas
debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 – 1000 m dan
lebarnya sekitar 275.000 km. Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan.
Angkasanya diselimuti oleh sabuk – sabuk awan hidrogen dan dapat memantulkan sinar matahari
dengan buruk.
Cirinya :
Diameter 120.536 km
Jarak rata-rata dari Matahari 1433,5 juta km
Kala rotasi 10 jam 40 menit
Kala revolusi 29,42 tahun
7. Uranus
Uranus terdiri atas senyawa gas metana dan hidrogen, serta permukaannya diselubungi
kabut tebal sehingga sulit unntuk diamati.Planet ini beredar dari kutub selatan ke kutub utara
matahari. Permukaan Uranus berwarna kehijau – biruan.
Selengkapnya...
Cirinya :
Diameter 50.724 km
Jarak rata-rata dari Matahari 2.872 km
Kala rotasi 17 jam 14 menit
Kala revolusi 84 tahun
Suhu rata-rata -140 derajat celcius
Jumlah satelit 27
Cincin ada
Berwarna hijau kebiruan karena atmosfernya mengandung metana yang sangat tebal
Sumbu rotasi berimpit dengan bidang orbit; kutup udara dan kutub selatan bergantian
tempat menghadap Matahari
8. Neptunus
Neptunus terdiri atas senyawa metana dan hidrogen seperti Uranus. Uranus dan Neptunus
sering disebut sebagai planet kembar. Suhu permukaannya kira – kira -200°C di bawah nol sebab
jauh dari matahari.
Cirinya :
Diameter 50.500 km
Jarak rata-rata dari Matari adalah 4.500 juta km
Kala rotasi 16 jam 7 menit
Kala revolusi 164,8 tahun
Jumlah satelit 14
Cincin ada
Atmosfer yang terdiri atas es, air, metana,
amoniak, gas hidrogen, dan helium
Memiliki orbitnya yang berbarisan dengan Pluto
F. Perkembangan Muka Bumi
1. Teori Kontraksi
4. Teori Konveksi
Teori ini dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess serta dikembangkan oleh
Robert Diesz. Menurut teori ini, bumi masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus
konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Bukti dari adanya kebenaran teori ini,
yaitu terdapatnya mid oceanic ridge, seperti mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge di
permukaan bumi.
Selain itu terdapat bukti lain yang didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang
membuktikan semakin jauh dari pungung tengah samudera, umur batuan semakin tua. Hal ini
berarti terdapat gerakan yang berasal dari mid oceanic ridge ke arah berlawanan disebabkan oleh
adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.
Pada bagian terdahulu telah diterangkan bahwa bumi adalah salah satu keluarga matahari dan
mengitari matahari dalam satu kali putaran selama satu tahun atau tepatnya 365 1/4 hari atau
lebih tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik.
Selain gerak revolusi, bumi juga berputar pada porosnya seperti gasing yang disebut gerak
rotasi bumi. Satu kali putaran rotasi bumi membutuhkan waktu 24 jam atau tepatnya 23 jam 56
menit atau sehari semalam. Arah gerak rotasi bumi dari barat ke timur.
Cepatnya gerakan rotasi bumi memberi efek pandangan terhadap benda angkasa lainnya
berjalan dari timur ke barat. Jika diibaratkan, kita naik kereta api yang berjalan, maka tampaklah
pohon-pohon, tiang listrik dan rumah-rumah yang dilewati kereta seakan-akan berlarian.
Gerakan pohon-pohon dan tiang-tiang listrik tersebut dinamakan gerak semu.
Bayangkanlah bahwa sekarang kita sedang "menumpang" bumi yang sedang melaju dalam
rotasinya.
Maka semua benda yang terlihat dari bumi seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang
seolah-olah bergerak dari timur ke barat itulah yang disebut gerak semu benda-benda langit.
Akibat yang sangat berpengaruh dari gerak rotasi bumi terhadap kehidupan di bumi adalah
pergantian siang dan malam. bumi berotasi berputar dengan teratur dan disiplin selama 23 jam
56 menit setiap hari. Peristiwa siang di suatu tempat di bumi pada dasarnya tempat tersebut
sedang menghadap sinar matahari sedangkan peristiwa malam adalah permukaan bumi yang
sedang membelakangi sinar matahari.
Ketika bumi sedang berotasi, jarang di antara kita yang menyadarinya, hal ini karena
selubung udara (atmosfer) bumi turut serta berputar. Seandainya atmosfer bumi tidak ikut
berputar maka angin kencang akan menerpa seluruh permukaan bumi dan tentunya tidak ada
kehidupan yang tenang karena kencangnya rotasi bumi. Coba saja kita banyangkan. Keliling
bumi di khatulistiwa panjangnya 40.000 km dan untuk satu kali putaran diperlukan 24 jam maka
kecepatan rotasi di khatulistiwa akan mencapai 1667 km dalam sejam. Bentuk bumi yang bulat
mengakibatkan kecepatan rotasi bumi berbeda antara kecepatan di garis khatulistiwa dengan
garis lintang yang lain.
Apalagi di titik kutub bumi, gerak rotasi akan berpusing di tempat kita berdiri saja selama
24 jam. Oleh karena ukuran waktu rotasi setiap planet berbeda-beda maka ukuran waktu siang
dan malam antar planet pun berbeda-beda. Misalnya kala rotasi Merkurius sehari-semalam
Dengan kenyataan yang demikian kita menjadi sadar ternyata bumi kita lebih nyaman
untuk dihuni dibandingkan kedua planet tersebut. Kita pun menjadi sadar akan perbedaan
ukuran perhitungan waktu antar planet. Selain menciptakan pergiliran siang dan malam, rotasi
bumi juga mengakibatkan:
b. Perbedaan Waktu
Perhitungan waktu yang kita gunakan sehari-hari adalah waktu matahari. Untuk
memahami perbedaan waktu di bumi fahami dulu putaran globe dengan baik. Pada globe
terlihat garis-garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Garis-garis
tersebut dinamakan garis meridian. Berbicara tentang perhitungan waktu di bumi, terkait
dengan garis meridian. Garis meridian yang melalui daerah Greenwich, dekat kota London di
Inggris ditetapkan sebagai garis meridian 0 derajat. Semua garis meridian yang terletak di
sebelah kanan 0 derajat atau sebelah timur Greenwich disebut garis Bujur Timur (BT). Garis bujur
timur ditentukan dari 0o sampai dengan 180o BT. Garis meridian yang terletak di sebelah kiri 0o
disebut garis Bujur Barat (BB). Rentangannya dari 0o sampai dengan 180o BB. Impitan yang
terjadi antara garis bujur timur 180o BT dan garis bujur barat 180o BB diserbut Batas Tanggal
Internasional (BTI).
Pada globe biasanya dicetak tebal yang membelah dua Samudra Pasifik. Lingkaran tengah
suatu globe adalah 360 derajat. Satu kali putaran rotasi bumi membutuhkan waktu sekitar 24
jam atau 24 x 60 = 1.440 menit. Dengan demikian setiap 1 derajat ditempuh dalam waktu 4
menit dan setiap 10 derajat ditempuh dalam waktu 40 menit atau 15 derajat ditempuh dalam 1
jam.
Dengan mengikuti perhitungan ini dapat ditentukan bahwa jika matahari di tempat A
mulai tampak maka di tempat yang terletak 15 derajat di sebelah baratnya matahari akan
tampak satu jam berikutnya dan sebaliknya 15 derajat di sebelah timur matahari telah tampak
c. Pembelokan Angin
Hukum Buys Ballot mengatakan bahwa udara bergerak (angin) dari daerah yang
bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. Angin yang berhembus dari
Belahan Bumi Utara dan menuju ke Belahan Bumi Selatan akan berbelok ke kanan dan di
sebaliknya angin yang berhembus dari Belahan Bumi Selatan menuju Belahan Bumi Utara akan
berbelok ke sebelah kiri.
G. Revolusi Bumi
Perhatikan gambar berikut!
Sumbu bumi yang tetap miring di berbagai tempat ketika bumi ber-revolusi mengedari
matahari. Kemiringan yang tetap sama tersebut membentuk sudut 66,5o terhadap ekliptika. Ekliptika
adalah bidang garis edar. Jika ellips itu kita arsir maka seakan-akan menjadi lempengan yang
berbentuk ellips. Lempengan itulah yang kemudian disebut bidang ekliptika. Periode satu kali edar
adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik. Arah revolusi bumi adalah negatif atau berlawanan
dengan gerak arah jarum jam.
Akibat dari revolusi bumi dan kemiringan sumbu yang tetap 66,5o mengakibatkan pengaruh
sebagai berikut:
Garis Balik Utara (GBU) ialah garis lintang 23,5o LU dan Garis Balik Selatan (GBS) adalah garis
lintang 23,5o LS. Jika kalian bertanya di mana garis lintang 23,5o LU dan 23,5o LS itu,
Lalu tunggulah sampai tanggal 23 September, pada tanggal itu matahari terbit dan beredar
tepat di khatulistiwa (atau garis lintang 0o). Di Kota pontianak dan kota lainnya yang berada
di garis khatulistiwa, jika ada orang berdiri di bawah sinar matahari dan tepat pada tengah
hari maka ia tidak akan melihat bayangannya kecuali tepat di bawah tubuhnya artinya tidak
condong ke kiri atau ke kanan. Pada tanggal 22 Desember, matahari terbit dan beredar di
garis lintang 23,5o LS (GBS) oleh karena itu akan kita saksikan ia terbit agak bergeser di
selatan.
Bandingkan dengan bulan Juni yang terbit di belahan bumi utara. Setelah tanggal 23,5o LS
matahari akan bergeser tempat terbitnya ke utara kembali dan begitu seterusnya. Jika
diilustrasikan akan seperi gambar di bawah ini!
Pada waktu tanggal 21 Juni, yaitu matahari beredar pada garis lintang 23,5o LU atau di GBU
daerah yang dilaluinya mengalami siang hari lebih panjang daripada pada malam hari
sebaliknya pada tanggal 22 Desember di tempat ini periode siang hari lebih pendek dan
periode malam hari lebih panjang. Keadaan ini berlaku di semua daerah yang berada di
belahan bumi utara. Keadaan di belahan bumi selatan, pada tanggal 21 Juni memiliki malam
yang lebih panjang daripada siang harinya.
c. Pergantian musim
Selain perbedaan panjang waktu malam dan siang, revolusi bumi juga berakibat pada
pergantian musim. Pada tanggal 21 Juni di daerah lintang sedang (30oLU – 60oLU) sedang
mengalami musim panas (summer) sebaliknya di lintang sedang selatan (30oLU – 60oLU)
Berdasarkan sirkulasi udara di atas permukaan bumi ini terkenalah dearah-daerah iklim yang
umumnya telah kita kenal yaitu:
H. Lapisan Bumi
Secara garis besar pembagian lapisan Bumi mulai dari bagian luar ke arah dalam,
terdiri atas :litosfer bersifat keras-padat yang meliputi kerak dasar samudera dan kerak
benua, astenosfer yang juga disebut mantel bersifat lunak, inti bumi/barisfer yang bersifat
cair pijar mengandung gas.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan berbagai ilmu pengetahuan, para ahli
menyusun lapisan bumi dalam 3 bagian besar, yaitu:
1. Kerak Bumi (Crust)
Lapisan ini menempati bagian paling atas /permukaan bumi dengan tebal rata-
rata antara 10-50 km. Tebal lapisan ini tidak sama di semua tempat. Secara garis
besar, di atas benua (contonental crust) tebalnya berkisar antara 20-50 km,
sedangkan di dasar laut (oceanic crust) hanya sekitar 10-12 km.
Lapisan ini ada yang membedakannya lagi, yaitu:
Lapisan granitis:suatu nama yang diberikan mengingat materi yang menyusunnya
kebanyakan berupa batuan granit. Lapisan ini menempati lapisan paling atas
setebal 10-15 km, dengan penghantara kecepatan gelombang Primer (pada
seismogram) sekitar 0,5 km/detik. Lapisan ini tidak ditemukan di semua tempat,
umumnya di di dasar laut tidak dijumpai lapisan ini
Lapisan Basaltis: kebanyakan tersusun dari materi basalt yang bersifat basa
(kandungan silika rendah) dengan densitas atau kepadatan yang lebih besar.
Letaknya di bawah lapisan granitis pada kedalaman 30-50 km. Kecepatan
gelombang primer berkisar antara 6,5 km/dt.
2. Selimut (Mantle)
Lapisan ini menempati bagian sebelah bawah dari kerak bumi, Pada umumnya
dibagi atas 3 bagian lagi, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer, letaknya
paling atas dari selimut bumi. Terdiri dari materi yang berwujud padat dengan
tebal sekitar 50-100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi sering disebut pula
lempeng litosfer yang mengapung di atas materi yang agak kental yakni
astenosfer. Astenosfer, berupa lapisan yang letaknya berada di bawah litosfer,
berwujud kental dengan tebal sekitar 100-400 km. Karena itu kecepatan
gelombang pada saat melewati lapisan ini agak menurun. Mesosfer, wujudnya
padat dengan tebal sekitar 2.400 - 2.750 km terletak di bawah astenosfer.
Kecepatan gelombang primer bertambah sekitar 8 km/dt di litosfer sampai dengan
sekitar 13 km/dt di lapisan ini.
3. Inti (Core)
Lapisan paling dalam ini dapat dibedakan atas 2 bagian, yaitu inti luar dan inti
dalam. Inti bagian luar (Outer Core), diduga berwujud cair, sebab lapisan ini tidak
dapat dilalui oleh gelombang sekunder. Tebal lapisan ini sekitar2.270 km. Inti
bagian dalam (Inner Core), diduga berwujud padat, tersusun dari materi berupa
besi dan nikel dengan densitas sekitar 10gr/cm3 ke atas, tebal sekitar 1.216 km
LATIHAN SOAL
1. Menurut teori dentuman besar/ Big bang, jagad raya terbentuk karena…
a. Jagad raya bersifat statis, tidak bermula dan tidak berakhir
b. Adanya tumbukan antara dua massa gas yang bergerak berpapasan
c. Jagad raya mengalami pemampatan dan pengembangan secara bergantian ibarat siklus
d. Adanya reaksi inti yang menimbulkan ledakan dan mengembang sangat cepat
e. Jagad raya memiliki permulaan dan mengalami pengembangan
2. Pernyataan:
1. Mempunyai ekor
2. Memiliki cahaya sendiri
3. Mempunyai cincin
4. Memiliki bentuk-bentuk tertentu
5. Jaraknya ribuan tahun cahaya
Ciri-ciri galaksi terdapat pada angka…
a. 1,2 dan 3 d. 2,4 dan 5
b. 1,2 dan 4 e. 3,4 dan 5
c. 1,3 dan 5
3. Tatasurya merupakan susunan kelurga matahari, berikut ini Aggota tata surya adalah…
4. Ciri-ciri planet!
1. Mempunyai jarak 58 juta km
2. Merupakan planet terkecil dalam tatasurya
3. Planet paling dekat dengan matahari
4. Permukaannya hampir sama dengan bulan
Planet sesuai ciri-ciri tersebut adalah…
a. uranus d. venus
b. saturnus e. merkurius
c. yupiter
6. Pergerakan lempeng saling bergesekan berlawanan arah yang menimbulkan perubahan bentuk
dinamakan.. ..dan dampaknya…
a. Konvergen, membentuk lempeng laut
b. Divergen, membentuk tanggul dasar samudra
c. Transform, membentuk sesar
d. Subduksi, menimbulkan sedimen campuran
e. Induksi, menghancurkan lempeng
7. Perhatikan gambar!
8. Berikut ini adalah teori pembentukan bumi kontraksi yang dikemukakan oleh Rene Descrates, yaitu ....
a. Bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan terjadinya proses pendinginan, sehingga
di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.
b. Pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar yang kemudian bergerak perlahan ke arah
equator bumi.
c. Pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut pangea, kemudian terpecah-pecah dan
terus bergerak melalui dasar laut.
d. Di dalam pecah bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan
kulit bumi yang berada di atasnya.
e. Bumi bermula dari sesuatu yang homogen, kemudian terbentuk unsur-unsurnya secara berangsur-angsur
Berdasarkan gambar teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana), nomor 3 akan menjadi benua...
a. amerika utara d. india
b. amerika selatan e. australia
c. eurasia