Anda di halaman 1dari 46

Modul GEOGRAFI X-IPS

MODUL

SEMESTER 1

Materi dalam modul ini mengajak anda untuk mempelajari tentang :


1. Pengetahuan Dasar Ilmu Geografi
2. Pengetahuan Dasar Pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis
3. Langkah-Langkah Penelitian Geografi

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
4. Dinamika Planet Bumi sebagai Ruang Kehidupan

Cara belajar anda akan menentukan penguasaan dan keberhasilan anda sebagai peserta didik. Ikutilah
petunjuk belajar ini agar anda dapat memahami isi bahan belajar dengan baik.
1. Sebelum belajar, pastikan anda siap untuk belajar dan berdo’alah sejenak
2. Baca dan pahami deskripsi isi serta tujuan pembelajaran, agar anda dapat mengetahui apa yang harus
dipelajari dari isi bahan belajar.
3. Bacalah uraian materi dengan seksama, tandai dan catat materi yang belum/kurang dipahami.
4. Diskusikan materi yang belum dipahami dengan teman, guru, atau orang yang dianggap ahli melalui
chat, forum diskusi atau bertanya langsung apabila terdapat video conference.
5. Anda juga dapat mempelajari materi melalui media atau sumber lain yang relevan untuk menunjang
pemahaman dan wawasan materi yang sedang dipelajari.
6. Kerjakan soal latihan/evaluasi dan tugas mandiri untuk mengukur tingkat penguasaan materi sebagai
hasil pembelajaran sekaligus syarat untuk membuka modul berikutnya.
7. Jika hasil anda belum memuaskan jangan putus asa, cobalah lebih giat lagi belajar. Enjoooy 

BAB I
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
Kompetensi Dasar : 3.1
Tujuan Pembelajaran : tujuan yang diharapkan dalam materi ini, anda dapat
1. Menjelaskan ruang lingkup pengetahuan geografi
2. Menyebutkan objek studi dan aspek geografi
3. Menyebutkan minimal konsep esensial geografi
4. Menerapkan prinsip geografi
5. Menerapkan pendekatan geografi

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
A. Pengertian Geografi
Erastothenes (176-194 SM) memperkenalkan istilah geografi dari bahasa Yunani geographein. ‘geo’
artinya bumi, ‘graphein’ artinya tulisan, deskripsi atau gambaran. Jadi secara etimologis geografi
diartikan sebagai gambaran tentang permukaan bumi. Tokoh Herodutus (485-428 SM) dikenal sebagai
bapak Geografi, ia membuat peta dunia hasil imajinasi dan hasil perjalanannya terutama peta wilayah
yang berada di sekitar Laut Tengah yaitu Eropa, Asia, dan Libya (Afrika). Menguraikan pengertian
tentang bumi serta mendeskripsikan seluk beluk suatu daerah yang meliputi topografi dan penduduknya.
Dalam perkembangannya, pengertian paling mutakhir geografi menurut Hasil Seminar dan Lokakarya
Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di IKIP Semarang tahun 1988, geografi adalah suatu ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan menggunakan sudut pandang
kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

B. Ruang Lingkup Geografi


Ruang lingkup bahasan geografi adalah sebagai berikut :
1. Geografi Fisik : mempelajari fenomena alam, diantaranya geomorfologi, klimatologi, hidrologi,
biogeografi
2. Geografi Sosial : mempelajari segala aktivitas manusia, diantaranya geografi ekonomi, geografi
kependudukan, geografi transportasi, geografi kesehatan
3. Geografi Regional : mempelajari suatu daerah/wilayah secara khusus, baik aspek fisik maupun sosial
4. Geografi Teknis : mempelajari penggunaan keahlian teknis dalam geografi, diantaranya kartografi,
sistem informasi geografis (SIG), penginderaan jauh

C. Objek Studi dan Aspek Geografi


Objek studi ilmu geografi dibagi 2 (dua), yaitu :
1. Objek Material : fenomena geosfer (geo : bumi dan sphere :
lapisan) yang menjadi inti materi geografi berupa atmosfer
(lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), litosfer (lapisan kulit
bumi), biosfer (hewan & tumbuhan), dan antroposfer (manusia).
2. Objek Formal : region/wilayah. Berdasarkan cara pandang dan
pendekatan didalam pengkajian objek material geosfer,
munculah asdikamba (apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan
bagaimana).

Aspek geografi dibagi 2 (dua), yaitu :


1. Aspek Fisik : meliputi aspek biotik (hewan & tumbuhan), dan
aspek abiotik (kondisi tanah, udara, batuan, air, dan iklim suatu
wilayah).
2. Aspek Sosial : meliputi aspek sosial (tradisi, adat istiadat, dll),
aspek ekonomi (mata pencaharian, sektor pertanian, perkebunan,
pertambangan, dll), aspek budaya (teknologi, bahasa, kesenian,
dll), dan aspek politik (pemerintahan dan kepartaian).

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
D. Konsep Essensial Geografi
10 konsep dasar dalam geografi menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) diantaranya :

Lokasi, yaitu letak/tempat fenomena geografi terjadi.


Lokasi ini terbagi menjadi dua, yaitu :
- Lokasi absolut, berdasarkan garis lintang dan garis
bujur dalam sistem koordinat.
Contoh : Letak astronomis Indonesia berada pada
6oLU-11oLS dan 95oBT-141oBT
- Lokasi relatif, berdasarkan letak geografis terkait
keberadaan objek lainnya.
Contoh : Letak geografis Indonesia berada diantara 2
benua dan 2 samudera.
Jarak, yaitu hubungan antara dua tempat yang berkaitan
dengan jauh atau dekat.
Jarak ini terbagi menjadi dua, yaitu :
- Jarak absolut, yang diukur dalam satuan panjang,
seperti m, km, mil, dsb.
Contoh : Jarak Bandung-Jakarta yaitu 150 km
- Jarak relatif, yang diukur mempertimbangkan rute,
waktu tempuh dan biaya transportasi.
Contoh : Jarak Bandung-Jakarta dapat ditempuh 3 jam
melalui tol Cipularang, tentu akan berbeda apabila
melalui jalur Puncak.
Pola, yaitu susunan atau persebaran fenomena
(alami/sosial budaya) pada ruang bumi.

Contoh : Umumnya masyarakat mengikuti pola


pemukiman memanjang atau linier di sepanjang pinggir
sungai atau pantai.

Aglomerasi, yaitu pengelompokan fenomena pada suatu


wilayah.
Contoh : Pengelompokan komunitas penduduk
berdasarkan profesi atau asal daerah. Pada masyarakat
kota, penduduk cenderung tinggal berkelompok pada
tingkat yang sejenis sehingga daerah mewah, daerah
kumuh, dan daerah campuran.
Differensiasi Area, yaitu perbedaan karakteristik yang
menjadi ciri khas wilayah yang satu dengan wilayah lain.

Contoh : Wilayah A adalah penghasil teh, sedangkan


wilayah B adalah penghasil garam, dan wilayah C adalah
penghasil padi.

Morfologi, yaitu bentuk permukaan bumi akibat proses


alam atau tindakan manusia.

Contoh : Bentuk sungai yang berkelok-kelok (meander)


karena proses erosi dan sedimentasi yang terjadi di
dataran rendah.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
Nilai guna, yaitu manfaat atau kegunaan fenomena dan
objek di suatu wilayah terhadap masyarakat.

Contoh : Tempat wisata di pegunungan atau pantai akan


ramai dikunjungi di akhir pekan oleh masyarakat
perkotaan.

Interaksi dan Interdependensi, yaitu hubungan timbal-


balik antara dua wilayah yang saling bergantung satu
sama lain karena perbedaan sumber daya alam.

Contoh : Penduduk kota membutuhkan beras dan bahan


pangan dari desa, sedangkan penduduk desa
membutuhkan produk industri dari kota.
Keterjangkauan, yaitu hubungan aksesibilitas suatu
tempat dengan tempat lain terkait dengan sarana dan
prasarana lalu lintas.
Contoh : Beberapa wilayah di Papua terletak di
pegunungan sehingga hanya dapat diakses menggunakan
pesawat.
- Daerah A dan B tidak dapat berinteraksi apabila tidak
ada jalan penghubung.
Keterkaian ruang, yaitu keterkaitan suatu fenomena
dengan fenomena lain.
Contoh : Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia dapat
menyebabkan polusi udara di Malaysia dan Singapura.
- Kegagalan panen di wilayah penghasil beras dapat
menyebabkan kelaparan atau melambungnya harga
beras di wilayah lain.

E. Prinsip Geografi
Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengan memahami
karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun prinsip-
prinsip yang dipegang dalam geografi sebagai berikut.
1. Deskripsi (penggambaran), yaitu penjelasan fenomena geografi yang diungkapkan dalam bentuk data,
tabel, grafik, atau peta.
Contoh : Peta penggunaan tanah mempermudah analisis wilayah unruk kesesuaian lokasi fasilitas
umum seperti terminal, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
2. Distribusi (persebaran), yaitu persebaran fenomena geografi secara tidak merata.
Contoh : Gunung api di Indonesia banyak terdapat di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
3. Interelasi (hubungan timbal-balik), yaitu hubungan saling keterkaitan antar fenomena geografi (fisik-
fisik / fisik-sosial / sosial-sosial).
Contoh : Wilayah Indonesia mengalami musim kemarau yang berkepanjangan sebagai dampak
adanya el-nino (fisik-fisik)
4. Korologi (gabungan), yaitu pengkajian fenomena geografi secara menyeluruh (komprhensif) pada
suatu wilayah (perpaduan distribusi, interelasi, deskripsi).
Contoh : Gunung api aktif di Indonesia paling banyak tersebar di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Keberadaannya mengikuti jalur tumbukan lempeng. Erupsi gunung api juga dapat merugikan karena
dapat memakan korban jiwa. Akan tetapi, erupsi gunung api juga dapat menyuburkan tanah karena
kandungan unsur hara dalam abu vulkanik.

F. Pendekatan Geografi
Pendekatan dalam geografi dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
1. Pendekatan Keruangan, merupakan ciri khas ilmu geografi. Analisis dalam sudut pandang keruangan
ini dibagi 3 aspek, yaitu pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional;
Contoh : Rata-rata sebidang tanah memiliki harga yang relatif mahal di daerah kota madya di provinsi
D.I Yogyakarta karena letaknya di pinggir jalan dan tengah kota yang strategis
2. Pendekatan Kelingkungan (Ekologi), berhubungan erat dengan pola hubungan aktivitas manusia
terhadap alam beserta dampak yang ditimbulkannya.
Contoh : Banjir dan tanah longsor banyak terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Hal ini berkaitan dengan
maraknya penebangan pohon secara liar serta minimnya pengetahuan masyarakat mengenai
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah, merupakan pendekatan yang spesifik dan menekankan adanya
hubungan antarwilayah baik secara horizontal (keruangan) dan vertikal (kelingkungan).
Contoh : Perdagangan antar negara timbul karena perbedaan kebutuhan dan komoditas

A. Pilihlah Jawaban yang benar!


1. Yang bukan konsep dasar geografi adalah ….
a. pola b jarak c. aglomerasi d. budaya e. keterjangkauan
2. Penduduk dunia cenderung menempati wilayah-wilayah yang banyak memiliki cadangan air dengan
topografi yang datar. Dalam geografi fenomena tersebut sesuai dengan salah satu konsep
esensialnya, yaitu ….
a. jarak b. Jarak c. Multi guna d. Aglomerasi e. keterjangkauan
3. Di bawah ini adalah gejala-gejala geografi:
1. Jenis-jenis tanah 4. Terjadi pergerakan angin
2. Terjadi badai tropis 5. Erosi di lereng gunung
3. Pola pengaliran sungai 6. Terjadi perubahan suhu
Yang termasuk gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena atmosfer adalah ….
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 5 d. 2, 4 dan 5
b. 2, 4 dan 6 e. 4, 5 dan 6
4. Geografi mempelajari segala aktivitas manusia di bumi dan interaksinya dengan lingkungan.
Merupakan aspek geografi...
a. teknik b. Budaya c. ekologi d. Fisik e. soaial
5. Hubungan antar wilayah dapat terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan antar wilayah tersebut
sehingga muncul saling membutuhkan. Pernyataan tersebut merupakan konsep dasar geografi yaitu
....
a. aglomerasi c. Interaksi/interdepedensi e. Keterkaitan ruang
b. keterjangkauan d. Nilai kegunaan

B. Isilah titik-titik berikut ini


Kata geografi pertama kali dikemukakan oleh ahli ... (1) yang berasal dari negara ... (2),
terbentuk dari dua kata yaitu geo yang berarti ...(3) dan graphen yang berarti ... (4) Dalam
perkembangannya terdapat bnyak pengertian geografi. Berdasarkan ahli Bintarto, geografi adalah... (5).
Sebagai ciri khas keilmuannya Geografi memiliki 10 konsep esensial geografi, konsep tersebut
adalah ... (6) georafi memilikiilmu bantu yaitu... (7). Geografi memiliki beberapa ilmu bantu
diantaranya yaitu ...(8) dan yang berhubungan dengan segala aktivitas manusia adalah ... (9), selain itu
geografi meiliki 2 objek studi geografi yaitu objek studi material yang berarti ... (10) dan objek studi

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
formal yang berarti ... (11), di dalam melakukan kajian gejala dan fenomena geosfer menggunakan
pendekatan yaitu... (12) Guna menjelaskan berbagai gejala dan fenomena geosfer tersebut diperlukan
prinsip-prinsip geografi yaitu ... (13) selain itu dalam mengkaji fenomena geografi berpedoman pada
pertanyaan-pertanyaan dasar yang dikenal dengan 5W+1H. Pertanyaan tersebut adalah.... (14) Untuk
mempermudah dalam mengkaji fenomena geosfer, geografi memiliki sarana bantu, sarana bantu
tersebut diantaranya adalah ... (15)

BAB II
PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN
Kompetensi Dasar : 3.2
Tujuan Pembelajaran : tujuan yang diharapkan dalam materi ini, anda dapat
1. Menjelaskan definisi peta
2. Menyebutkan jenis-jenis peta dan penggunaannya
3. Menyebutkan komponen peta
4. Menjelaskan definisi penginderaan jauh (Inderaja)
5. Menyebutkan komponen penginderaan jauh
6. Menjelaskan definisi sistem infomasi geografis (SIG)
7. Menyebutkan komponen sistem infomasi geografis

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
1. PETA
A. Pengertian Peta
Peta menurut International Cartographic Association (ICA) adalah gambaran bentuk permukaan
bumi pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu.
Ilmu yang mempelajari secara khusus teknik pembuatan peta adalah Kartografi, sedangkan ahli
dalam bidang pemetaan disebut Kartograf.

PETA ATLAS DENAH GLOBE


denah adalah
peta adalah gambaran atlas adalah globe adalah peta
gambaran mengenai
bentuk permukaan kumpulan peta-peta yang dibuat dalam
letak tempat, serta
bumi pada suatu bidang yang disatukan bentuk bulat
tidak memiliki unsur
datar yang diperkecil dalam bentuk buku menyerupai bentuk
alam/buatan secara
menggunakan skala. atau multimedia. bumi sebenarnya.
lengkap.

B. Jenis Peta
1. Berdasarkan Skala
a) Peta Kadaster, berskala 1 : 100 s.d 1 : 5.000
Contoh : Peta hak milik tanah
b) Peta Skala Besar, berskala 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000
Contoh : Peta kelurahan, peta desa
c) Peta Skala Sedang, berskala 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000
Contoh : Peta kabupaten
d) Peta Skala Kecil, berskala 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
Contoh : Peta provinsi
e) Peta Geografis, berskala >1 : 1.000.000
Contoh : Peta Indonesia dan peta dunia
2. Berdasarkan Isi
a) Peta Umum (ikhtisar), menggambarkan kenampakan bumi secara umum.
Meliputi : Peta topografi, Peta korografi, dan Peta dunia
b) Peta Khusus (tematik), menggambarkan wilayah tertentu untuk tujuan tertentu.
Contoh : Peta Iklim, Peta Tata Guna Lahan, Peta Kepadatan Penduduk

3. Berdasarkan Objek
a) Peta Stasioner, peta yang menggambarkan keadaan yang relatif tetap.
Contoh : Peta topografi, peta iklim , peta geologi
b) Peta Dinamis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang dinamis.
Contoh : Peta pemukiman, peta tata guna lahan

C. Komponen Peta
Adapun komponen yang terdapat pada peta (JULETORSKINGATAL) yaitu :
1) Judul, menunjukkan isi peta.
2) Lettering (penulisan), penulisan pada
peta. Sejumlah aturan untuk penulisan
ini, seperti tulisan miring dan berwarna
biru untuk fenomena perairan.
3) Orientasi (penunjuk arah),
menunjukkan arah utara, selatab, timur,
barat. peta.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
4) Skala, yaitu perbandingan antara jarak di
peta dengan jarak sebenarnya di
lapangan.
5) Inset / indeks, yaitu peta yang disisipkan
untuk menunjukkan peta utama bagian
dari wilayah yang lebih luas.
6) Garis astronomis (gratikul), menunjukkan letak suatu wilayah pada peta untuk garis lintang
(longitude) dan garis bujur (latitude).
7) Garis tepi, merupakan pembatas peta juga untuk menempatkan garis astronomis.
8) Tahun Pembuatan & Sumber, menunjukkan data dan informasi peta.
9) Legenda, berisi keterangan mengenai simbol peta. Simbol peta merupakan pengganti objek di
permukaan bumi yang harus ditempatkan di peta, berupa titik, garis dan area.

D. Menghitung Skala Peta


1) Membandingkan peta lain yang tidak berskala dengan cakupan wilayah sama.
d1
P2 = x P1 d1 = jarak di peta yang sudah diketahui skalanya
d2
d2 = jarak di peta yang akan dicari skalanya
P2 = penyebut skala peta yang akan dicari
P1 = penyebut skala yang diketahui skalanya
2) Menggunakan jarak suatu titik terhadap objek berdasarkan garis lintang.
Panjang 1o = 111 km 1o = 60’ (menit) = 3600” (detik)

3) Membandingkan jarak horizontal di peta dengan


jarak sebenarnya.
Catatan : untuk jarak di peta menggunakan
satuan cm, sedangkan jarak sebenarnya di lapangan
umumnya menggunakan satuan km, sehingga
apabila menghitung skala satuan km ini harus
dikonversikan dulu ke satuan cm / dikali 100.000.

4) Menghitung Interval kontur (contour interval)


CI = 2.000 x penyebut skala atau skala peta = CI x 2.000

E. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah teknik penggambaran dari bentuk bumi yang
bundar (bidang lengkung) ke bidang datar dengan syarat-syarat
tertentu, yaitu :
1) Conform, bentuk di peta harus sama dengan bentuk di
permukaan bumi.
2) Equivalent, luas di peta harus sama dengan luas di permukaan
bumi.
3) Equidistant, jarak di peta harus sama dengan jarak di permukaan
bumi.

Jenis-jenis proyeksi yang biasa digunakan adalah sbb :


1) Proyeksi Azimuthal (zenithal)
merupakan proyeksi dengan bidang datar. Proyeksi ini sangat baik untuk memetakan wilayah
kutub.
2) Proyeksi Kerucut (conical)
merupakan proyeksi dengan bidang kerucut. Proyeksi ini baik untuk memetakan daerah lintang
45o (daerah iklim subtropis, iklim sedang).
3) Proyeksi Silinder (tabung)

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
merupakan proyeksi dengan bidang tabung. Proyeksi ini sangat baik untuk memetakan wilayah
khatulistiwa (iklim tropis).

1. PENGINDERAAN JAUH (Inderaja)


A. Pengertian Penginderaan Jauh
Lillesand and Kiefer (1990), berpendapat bahwa penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk
memperoleh informasi tentang wilayah atau gejala di permukaan bumi melalui analisis data yang
diperoleh dari suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek yang dikaji.

B. Komponen Penginderaan Jauh


1) Sumber tenaga, untuk menyinari objek permukaan bumi dan memantulkan pada alat pengamat
(sensor). Tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh dibagi menjadi 2:
- Tenaga alamiah (sinar matahari dan sinar bulan), disebut sistem pasif.
- Tenaga buatan (gelombang mikro), disebut sistem aktif.
2) Atmosfer, merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer mempengaruhi
penginderaan jauh dalam hal penyerapan. Proses penghambatan di atmosfer dapat berbentuk
serapan, pantulan dan hamburan.
3) Objek, merupakan segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam penginderaan jauh, baik alam
maupun buatan seperti bentang lahan, perairan, hutan, pemukiman, dan morfologi.
4) Wahana, merupakan alat pembawa sensor, seperti pesawat terbang, satelit, dan wahana tanpa
awak (WTA) atau drone.
5) Sensor, sebagai alat perekam objek di
permukaan bumi.
6) Citra, yaitu gambaran objek permukaan
bumi sebagai hasil dari penginderaan jauh.
Citra dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Citra foto, yaitu citra yang dibuat dari
foto udara, dengan pesawat udara
dengan kamera sebagai alat dan
menggunakan spektrum tampak mata
dan perluasannya.
- Citra nonfoto, yaitu citra yang diperoleh
dari pemotretan kamera tunggal dengan
berdasarkan atas penyinaran dengan
scanner untuk menghasilkan
gambarnya.
7) Pengguna Data (users), yaitu pemerintah, perusahaan, tenaga pendidik. Contoh : Badan
Informasi Geospasial (BIG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN).
C. Interpretasi Citra
Interpretasi citra merupakan tindakan mengkaji citra dengan maksud mengenali objek.
Tahapan interpretasi citra yaitu :
1) Deteksi, merupakan pengamatan awal terhadap objek yang tampak pada citra.
2) Identifikasi, mengenali objek dengan melibatkan unsur interpretasi (rona, bentuk, tekstur,
bayangan, situs, ukuran, pola, asosiasi).
3) Analisis, merupakan penguraian data hasil tahap identifikasi sehingga dihasilkan dalam bentuk
tabel, grafik, atau peta tematik.

D. Menghitung Skala Foto Udara


f
Skala FU = f = panjang fokus kamera
H
H= ketinggian kamera (pesawat) dari objek

2. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)


A. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
Menurut Aronoff (1989), SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer
yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisis data atau informasi geografis.
Sedangkan menurut Paryono, SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
menyimpan, memanipulasi dan menganalisis informasi geografi.

B. Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)


1. Perangkat Keras (hardware)
bagian Input (keyboard, mouse, digitizer, scanner), bagian proses (CPU, flashdisk, hardisk,
processor, RAM, VGA), bagian output (plotter, printer, screening).
2. Perangkat Lunak (software)
yaitu MapInfo, ArcGIS, ER MAPPER, ArcInfo, ILWIS, ArcView, ERDAS
3. Data
terdapat dua (2) jenis data yang digunakan:
a. Data Spasial, yaitu data keruangan yang
menunjukkan ruang, lokasi di muka bumi.
 Data Raster : didasarkan pada sistem grid
(sel/piksel bentuk digital komputer) atau
bentuk bujur sangkar.
Contoh: citra satelit
 Data Vektor : didasarkan pada sistem
koordinat, berupa titik, garis & poligon.
Contoh: peta topografi, batas lahan.
b. Data Atribut/Deskriptif, yaitu data yang
berupa angka, tulisan, tabel, keterangan objek.
Contoh: daftar nama, tabel,angka statistik.
4. Manusia (brainware), yaitu kemampuan manusia untuk mengoperasikan sistem (manajemen
data), diantaranya menjalankan software, menyimpan, mengupdate, mengolah, menganalisis,
memanipulasi, mengumpulkan data atau informasi geografis.

C. Tahapan Sistem Informasi Geografis (SIG)


Tahapan kerja SIG meliputi tiga hal yaitu masukan (input), proses, dan keluaran (output).
1. Subsistem masukan (Input), akan membentuk database di dalam komputer yang digunakan
untuk pengolahan selanjutnya.
2. Subsistem proses (Analisis), meliputi tahapan memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data
yang telah tersimpan dalam komputer.
3. Subsistem keluaran (Output), adalah penyajian semua atau sebagian data dalam bentuk tabel,
peta file elektronik, atau grafik.

TUGAS MANDIRI

A. Jawablah Pertanyaan Berikut di Buku Catatan dengan Benar!


1. Uraikan perbedaan peta, atlas, denah dan globe !
2. Identifikasilah jenis peta berdasarkan skala beserta contohnya!
3. Kemukakan kegunaan inset peta!
4. Diketahui jarak antara titik A dan titik B pada peta 3 cm, sedangkan jarak sesungguhnya adalah 60
km. Hitunglah skala peta tersebut!
5. Uraikan perbedaan tenaga alamiah dan tenaga buatan dalam penginderaan jauh!
6. Bagaimana perbedaan citra foto dengan citra non-foto ?
7. Kemukakan fungsi wahana dalam penginderaan jauh!
8. Uraikan komponen utama dalam sistem informasi geografis (SIG)!
9. Jelaskan model data yang digunakan dalam sistem informasi geografis (SIG)!

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
10. Kemukakan tahapan pengolahan data dalam sistem informasi geografis (SIG)!

B. Uji Keterampilan 😊
1. Buatlah Peta Sebaran Virus Covid-19 di salah satu provinsi Indonesia di kertas HVS/buku gambar
lengkap dengan komponen peta yang telah Anda ketahui!

PENELITIAN GEOGRAFI
Kompetensi Dasar
3.3 Memahami langkah-langkah penelitian ilmu geografi dengan menggunakan peta.
4.3 Menyajikan hasil observasi lapangan dalam bentuk makalah yang dilengkapi dengan        peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, foto, dan video.

Tujuan pembelajaran
Menganalisis langkah langkah-langkah penelitian geografi
Memberikan contoh penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan

Kegiatan  1: mengamati
Amati permasalahan lingkungan di sekitarmu kemudian buatlah draft permasalahan tersebut .
A.     PENGERTIAN PENELITIAN  GEOGRAFI

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
Penelitian adalah kegiatan menyelidiki, mengembangkan, dan menguji kebenaran secara mendalam
untuk memecahkan suatu permasalahan.Penelitian atau riset berasal dari bahasa Inggris 'research' yang
merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari).
           Adapun penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menguji kebenaran dan
memecahkan permasalahan .
Istilah penelitian (reseach) sendiri telah banyak didefinisikan oleh para ahli dalam bidang
metodologi penelitian. Berikut ini merupakan definisi dari penelitian menurut para ahli:

Soetrisno Hadi
Penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode penelitian.

Hill Way
Mendefinisikan penelitian sebagai suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala
bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah.

Pabundu Tika
Metode penelitian geografi diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah
untuk mengkaji kebenaran dan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.

B.     SIFAT-SIFAT PENELITIAN GEOGRAFI


Ciri khas khusus dalam penelitian geografi adalah sebagai berikut:
Pembuatan dan penggunaan peta
1. Observasi lapangan.
2. Penentuan model dari hasil analisis penelitian. Model penelitian geografi dapat   berupa pola
persebaran, gambar, grafik, dan diagram.
   Penelitian geografi memilik sifat-sifat sebagai berikut:
1. Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai landasan teori dan dilakukan secara  sistematis.
2. Penelitian diawali dengan penemuan masalah geografis.
3. Menganalisis lebih mendalam terhadap suatu kajian geosfer.
4. Menguji hasil penelitian yang telah dilakukan agar hasilnya lebih akurat.
5. Tujuan penelitian geografi adalah memecahkan suatu permasalahan geosfer.

Metode ilmiah adalah langkah-langkah yang dipakai untuk melakukan penelitian dan membuat
pemecahan masalah.

Kegiatan  2 :mencoba

Setelah memahami sifat-sifat penelitian  geografi   cobalah kelompokkan masalah fenomena geosfer


tersebut sesuai dengan jenis penelitiannya.

C.   MACAM-MACAM PENELITIAN GEOGRAFI


Macam-macam penelitian geografi :
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat indra tanpa mengacu pada
satuan pengukuran baku. Data yang didapat dari penelitian kualitatif berupa deskripsi atau penjelasan
mengenai suatu keadaan atau kejadian.
2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat ukur dan mengacu pada
satuan pengukuran baku. Data yang didapat dari penelitian kuantitatif berupa angka atau jumlah.

Beberapa bentuk metode penelitian geografi sebagai berikut.


1. Studi Lapangan
2. Pemetaan
3. Wawancara (Interview)

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
4. Kuantitatif
5. Penggunaan Sarana Ilmiah

Langkah penyusunan penelitian geografi


A. Masalah Penelitian
B. Judul Penelitian
C. Hipotesis
D. Cara Menulis Kutipan
E. Populasi Dan Sampel

            Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Sampel
adalah sebagian dari objek atau individu yang dapat mewakili suatu populasi. Secara garis besar ada dua
cara yang dpat dilakukan dalam pengambilan sampel, yaitu:
1. Probability Sampling
yaitu cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsure populasi
untuk dipilih.
Contoh: Suatu populasi terdiri dari 1.000 orang mahasiswa jurusan Geografi. Setiap unsure populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih 1/1.000 orang.
Probability Sampling terdiri dari:
a. Sampel acak sederhana (Simple Random Sampling)
b. Sampel Sistematik (Systematic Sampling)
c. Sampel acak berstrata (Stratified Random Sampling)
d. Sampel Gugus (Cluster Sampling)
e. Sampel Daerah (Area Sampling)
2. Non Probability Sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan tidak memberi
kemungkinan/kesempatan yang sama bagi setiap unsure populasi untuk dipilih karena tidak
diketahui/dikenal jumlah populasi sebenarnya.
Non probability Sampling terdiri dari:
a. Sampel Purposif
b. Sampel Kuota
c. Sampel Bola Salju
d. Sampel rute Acak
Pemilihan sampel tergantung dari masalah yang dihadapi, tujuan penelitian, besarnya populasi dan
jumlah sampel yang diperluka, waktu dan biaya yang tersedia, serta kemudahan untuk memperoleh
sampel.
Kegiatan  3: Diskusi
Buatlah kelompok yang anggotanya 4-6 orang ,diskusikan cara mengatasi masalah fenomena geosfer
tersebut.dan presentasikan di depan kelas dan buatlah laporan diskusinya.

D.    DATA DAN PENGGOLONGANNYA

Data dapat digolongkan menjadi:


1.Berdasarkan sifatnya
a. Data kuantitatif yaitu data yang bersifat angka. Data ini biasa berupa angka-angka  seperti 1,2,3 dan
seterusnya.
b. Data Kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat maupun  uraian.
 
2.Berdasarkan Sumbernya
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang    diteliti, atau ada
hubungannya dengan yang diteliti.
b.
Data Sekunder yaitu data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau
instansi di luar diri peneliti sendiri walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data asli.
Data sekunder dapat diperoleh dari instansi-instansi maupun perpustakaan.

Cara dan teknik pengumpulan data

1. Data Primer

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
a. Observasi
Observasi adalah cara dan tekhnik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian.
Observasi terbagi menjadi dua yaitu:
Observasi langsung
yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya
peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti.
Observasi tidak langsung
yaitu pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa yang akan
diselidiki atau objek yang diteliti. Contohnya adalah pengamatan yang dilakukan melalui
citra dari foto udara atau satelit, slide, dan lain-lain.

b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab yang dikerjakan
dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Pada umumnya dua orang atau lebih
hadir secara fisik dalam proses Tanya jawab.

c. Angket
Menurut Dr. Hudari Nawawi, angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak secara langsung dari subjek/objek
yang diteliti akan tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi/lembaga-lembaga yang terkait,
perpustakaan, arsip perorangan dan sebagainya.

E. ANALISIS DATA
Dalam geografi ada 4 cara untuk menganalisis data yaitu:
1. Analisis data secara statistic
2. Analisis Data dengan Penginderaan Jauh
3. Analisis Data dengan Komputer
4. Analisis data secara deskriptif

F. VARIABEL DAN JENISNYA

        Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)
Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau
didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
Misalnya : umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan,
penyakit, dsb.

Kegiatan 4 : mempraktekan
1. Carilah judul-judul penelitian geografi di internet atau diberbagai jurnal-jurnal!
2. Buat penelitian geografi yang sederhana dengan topiq masalah yang terjadi di sekitar  lingkungan
anda misalnya banjir, permukiman kumuh, longsor atau gempa bumi, dll!

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

BAB IV
BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

A. Jagat Raya

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas
semua materi, termasuk tenaga dan radiasi
Proses terjadinya jagat raya atau alam semesta merupakan salah satu misteri yang dicoba untuk
dipecahkan oleh manusia.
Rahasia mengenai bagaimana terbentuknya asal mula jagat raya telah melahirkan asumsi dan teori yang
dikemukakan oleh para ahli. Berikut ini adalah teori-teori yang menjelaskan proses pembentukan jagat
raya.

1. Teori Dentuman atau Teori Ledakan


Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan
mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak
dengan hebatnya.

2. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)


Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan
dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan
jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta.

3. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)


Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan
oleh adanya reaksi inti hidrogen.

4. Teori Cretio Continua atau Teori Keadaan Tetap


Teori Creatio Continua atau teori keadaan tetap atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa saat
diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta atau jagat raya ini selamanya ada dan akan tetap ada
atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Teori-teori yang
dikemukakan para ahli tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.

B. Bentuk Galaksi

Galileo dengan teleskopnya menemukan pita cahaya difusi yang disebut kabut susu (The
Milky Way) terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang yang tidak dapat dilihat dengan mata
biasa (unaided eye). Kumpulan bintang dalam kesatuan akibat gravitasi mutual disebut galaksi.
Benda langit yang memancarkan cahaya sendiri disebut bintang. Matahari adalah sebuah
bintang yang termasuk dalam galaksi bima sakti atau Milky Way. Galaksi Bimasakti berisi sekitar
100 milyar bintang,  adalah suatu sistem kumpulan bintang yang sekarang dikenal sebagai tipe
utama struktur alam semesta. Seorang pioner astronomi modern dari Belanda, Jacob Kapteyn
(1851 - 1922) pada abad ke-20 berusaha menghitung jumlah bintang per satuan volume (the
star density) sebagai fungsi jarak dari Matahari.
Dari model alam semesta Kaptyn, diperoleh densitas bintang (jumlah per satuan volume)
turun menjadi setengah dari nilai sekitar Matahari pada jarak 800 parsek dan turun menjadi 1/6
nya pada jarak 3.500 parsek dalam bidang galaksi Bimasakti (1 pasek = 3,1 x 10 18 cm = 3,1 x 10
m) Menurut bentuknya, galaksi dibedakan menjadi tiga :

1. Galaksi Spiral
Sekitar 80% dari galaksi yang sudah dikenal adalah berbentuk spiral. Galaksi ini merupakan
galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu titik pusat,

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
lingkaran bintang, dan tumpuk bintang yang selalu berputar mengelilingi titik dan piringan
dengan lengan spiral yang mengelilingi titik pusat secara ekuatorial.
Contohnya adalah galaksi Andromeda dan M. 109

2. Galaksi Elips
Galaksi ini meliputi 17% dari semua galaksi dan terlihat seperti bola lonjong besar yang
bersinar. Contohnya adalah galaksi Skulpter, Formaks, dan NGC 5128.

3. Galaksi Tak Beraturan


Galaksi ini terlihat seperti gumpalan kabut atau onggokan bintang yang tidak beraturan.
Contohnya adalah galaksi magellan yang terdiri dari Magellan Besar dan Magellan Kecil.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
C. Tata Surya

Tata Surya terdiri dari planet, satelit, planet kerdil, meteoroid, planetoid/asteroid, komet, dan
Matahari sebagai bintang sekaligus sebagai pusatnya. Delapan planet berturut dari yang paling
dekat Matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

1. Vortex Model
Teori ataupun hipotesis kosmogoni modern yang pertama sebenarnya telah diperkenalkan oleh
seorang filsuf dan ahli Matematika Perancis Renè Descartes pada tahun 1642-4, di mana justru
nantinya argumennya dapat dijelaskan melalui teori gravitasi Newton.

Dinyatakan bahwa Tata Surya berasal dari awan partikel yang berputar mirip pusaran air dengan
orbit mendekati lingkaran (vortices of swirling particles).

2. Hipotesis Nebula
Pada tahun 1734 muncul pertama kali gagasan asal muasal Tata Surya dari hadirnya nebula oleh
astronom Swedia, Emanuel Swedenborg (1688 – 1772). Ide ini disambut oleh Immanuel Kant
(1724 – 1804) dari Jerman tahun 1755 melalui bukunya Allgemeine Naturgeschichte und Theorie
des Himmels (pen.: Sejarah Alam Universal dan Teori tentang Langit) dan dilengkapi secara
terpisah oleh Marquis Pierre Simon de Laplace (1749 – 1827) dari Perancis tahun 1796 dalam
bukunya Exposition du systeme du monde (pen.: Peragaan Langit).

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

3. Tabrakan dengan Komet


Menyimak vortex model dan hipotesis nebula, sebenarnya secara garis besar beranjak dari
landasan dan mekanisme yang mirip. Penelitian ini terus berlanjut dan bersamaan muncul
gagasan pada tahun 1749 yang sama sekali baru dan berbeda dalam landas acunya dari
Georges-Louis Leclerc Comte de Buffon, ahli Matematika Perancis.

4. Hipotesis Planetesimal
Astronom Amerika Serikat Forest Ray Moulton (1900) menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian
antara hipotesis nebula dengan hasil observasi berbasis penelitian momentum sudut  benda
yang berpusar. Pada tahun 1904-5 bersama pakar geologi yang juga dari negaranya, Thomas
Chrowder Chamberlain menawarkan ide baru, yaitu hipotesis planetesimal.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

5. Teori Pasang Surut


Teori ini (Tidal Theory) dalam telaah pembentukan Tata Surya dikemukakan oleh astronom
Inggris James Hopwood Jeans (1917, tidal/near-collision hypothesis) yang menyatakan bahwa
Tata Surya diperkirakan terbentuk sebagai akibat melintasnya sebuah bintang dekat Matahari.

6. Teori Bintang Ganda


Pada tahun 1937 – 1941, Ray Lyttleton menyimpulkan bahwa Matahari awalnya merupakan
sistem bintang ganda (berdua atau pasangan bintang). Pasangan Matahari mengalami tabrakan
dengan bintang lain. Sisa ledakannya membentuk planet.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

7. Teori Awan Antar Bintang


Dalam pendapat Interstellar Cloud Theory yang ditawarkan pada tahun 1943 oleh astronom
Soviet, Otto Schmidt, dinyatakan bahwa Matahari melewati daerah awan materi yang padat.

8. Hipotesis Ledakan Nova/Supernova


Fred Hoyle (1915 – 2001), astrofisikawan dan kosmolog Inggris yang terkenal dengan teori
steady state dalam pembentukan Jagad Raya, pada tahun 1944 mengemukakan teori mirip teori
bintang ganda, namun lebih fokus dan berlandas acu pada mekanisme ledakannya.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

9. Standard Masa Kini


Dari hasil penelitian yang dikombinasikan dengan data pengamatan, pada akhirnya teori kabut
ataupun lainnya diracik ulang dan dikembangkan Gerard Peter Kuiper (1905 – 1973, astronom
Amerika Serikat kelahiran Belanda, yang juga mendeteksi pertama kali adanya atmosfer di Titan,
satelitnya Saturnus) sejak 1944 hingga 1950.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
D. Matahari

Matahari adalah bintang yang menjadi pusat tata surya.  Matahari berupa bola pijar yang
berukuran sangat besar.  Mata hari dapat dikatakan sebagi bintang karena memiliki energi
cahaya sendiri. Cahaya matahari terlihat lebih cemerlang dibandingkan dengan cahaya bintang
lainnya. Matahari adalah bintang yang terdekat bumi. Matahari disebut sebagai pusat tata surya
karena memiliki gaya gravitasi yang tinggi. Hal ini menyebabkan matahari dikelilingi oleh planet-
planet dan benda langit yang terdapat dalam tata surya.  Pada tata surya 98 % massa tata surya
terkumpul pada matahari.

1. Sejarah terbentuknya Matahari

Matahari adalah bintang yang terdapat dalam tata surya. Hal ini menunjukkan bahwa
proses terbentuknya matahari sama dengan proses terbentuknya bintfang-bintang lainnya.
Dimana kita mengetahui bahwa ciri umum dari bintang adalah tersusun dari hydrogen dan
helium.

Pada bagian matahari tiga perempat dari bagiannya disusun oleh hidrogen,
sedangkan bagian yang menjadi sisanya tersusun atas dominasi helium. Matahari dikatakan
bintang karena matahari terbentuk dari awan gas dan debu yang mengerut. Awan gas
tersebut memiliki partikel-partikel. Partikel gas yang berada ditepi luar awan itu (nebula),
mulai jatuh ke pusat. Gravitasi partikel-partikel ini secara bersama-sama menarik atom yang
lebih banyak lagi. Semakin lama awan gas itu akan semakin mampat. Selama 10 juta tahun,
awan gas itu bertambah kemampatannya dan suhunya pun bertambah panas. Kemudian akan
terjadi suatu perubahan penting yang pada bagian intinya. Perubahan ini terjadi karena
adanya tarikan gravitasi. Tekanan yang semakin lama semakin membesar akan memaksa inti-
inti atom berpadu dalam proses lain. Proses tersebut adalah proses fusi nuklir. Proses ini
mengeluarkan energi yang sangat besar. Ketika api pada intinya menyala, maka matahari
telah menjadi bintang.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
2. Struktur Matahari
Jika dilihat dari strukturnya, secara kimiawi matahari berupa bola pijar raksasa yang
bagian permukaannya tidak berbentuk padat. Bagian permukaan matahari terbentuk dari
gabungan gas dan medan megnet. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli
hasilnya menunjukkan bahwa tiga per empat bagian matahari merupakan bagian yang
didominasi oleh hidrogen.
Bagian ini sekitar 70 % dari bagian matahari. Sedangkan seperempat atau 30% bagian
lainnya didominasi oleh helium. Unsur-unsur lain yang menyusun matahari adalah oksigen,
karbon, neon, besi, dan gas lain. Matahari jika dilihat dari bumi terlihat seperti bola api yang
memancarkan cahaya. Akan tetapi jika dikaji lebih dalam lagi matahari tersusun dari beberapa
bagian. Bagian-bagian matahari tersebut adalah sebagai berikut:
1. Inti matahari
Inti matahari adalah lapisan matahari yang paling dalam. Inti
matahari ini merupakan sumber energi utama matahari. Didalam inti
matahari terdapat proton, elektron, dan neutron. Pada bagian ini
terjadi reaksi fusi atau rekasi termo nuklir. Dibagian inti matahari ini
terdapat gaya gravitasi yang dapat menarik semua materi. Karena
materi-materi tersebut tertarik maka terjadilah tekanan. Tekanan ini
akan memicu terjadinya reaksi fusi matahari.Jarak inti kepermukaan
matahari adalah 50.2000 km. Diameter inti matahari 386.160 km.
Bagian inti matahari adalah bagian bersuhu paling panas
dibandingkan suhu bagian lainnya. Suhunya sekitar 15.000.000
derajat celcius.

2. Zona radiasi
Bagian matahari yang terdapat diatas bagian inti matahari adalah
zona radiasi. Zona radiasi merupakan bagian matahari yang
menyelimuti inti matahari. Bagian ini berfungsi sebagain tempat
terjadinya distribusi energi. Energi yang dibentuk oleh inti matahari
akan didistribusikan ke suluruh bagian matahari melalui foto yang
terdapat di bagian ini. Foto merupakan suatu radiasi yang terjadi
karena adanya hasil reksi antara hydrogen dan helium. Suhu pada
bagian zona radiasi lebih rendah jika dibandingkan suhu inti
matahari. Suhunya dapat lebih rendah 2.000.000 derajat Kelvin
hingga 7.000.000 derajat Kelvin dari bagian inti. Zona ini mengisi
sekitar 45% radius matahari.

3. Zona konvetif
Diatas zona radiasi terdapat zona konvektif. Zona konvektif
merupakan zona yang terdapat arus konveksi. Arus konveksi ini di
gunakan untuk membawa energi matahari kebagian lapisan
atmosfer planet-planet seperti bumi. Arus konveksi ini membawa
foton lebih cepat dari transfer yang terjadi dizona radiasi. Waktu
yang dibutuhkan foto untuk dapat terdistribusi dari inti melewati
zona radiasi dan zona konveksi menuju permukaan matahari adalah
sekitar 100.000 tahun hingga 200.000 tahun.

4. Photosphere

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
Photosphere merupakan bagian  matahari yang memisahkan bagian
dalam matahahari atau interior matahari (inti matahari, zona radiasi
dan zona konveksi) dengan atmosfer matahari. Bagian inilah yang
dapat dilihat terlihat jika diamati. Photosphere ini merupakan
termpat untuk meradiasikan cahaya matahari yang sampaike bumi.
Kepadatan pada lapisan ini berkisar anatara 0,37% dari kepadatan
atmosfer di permukaan laut. Diatas lapisan photosphere ini terdapat
lapisan terdingin dimatahari, suhu lapisan tersebut sekitar 4100 K.
bagian tersebut terletak 500 km diatas photosphere.

5. Cromosphere
Cromosphere merupakan lapisan terdapat diatas lapisan terdingin
dimatahari. Lapisan ini merupakan lapisan atmosfer matahari.
Cromosphere lapisan matahari yang memiliki radius 2000 km.
sebagian besara bagian ini terdiri atas spectrum emisi cahaya dan
jalus penyerapan. Bagian ini dapat terlihat ketika terjadi gerhana
matahari. Saat terjadi gerhana matahari total, cromosphere ini lenih
terlihat seperti cahaya yang memiliki warna kemerahan.

6. Zona transisi matahari


Zona transisi matahari terdapat diatas cromosphere. Zona transisi ini
merupakan bagian yang memisahkan antara cromosphere dengan
korona. Bagian ini juga masih termasuk bagian atmosfer matahari.

7. Korona
Korona juga masih bagian atmosfer matahari. Bagian ini adalah
bagian yang paling luas dari atmosfer matahari. Temperaturnya
sekitar 1.000.000 hingga 2.000.000 K. akan tetapi temperature ini
dapat berubah pada waktu tertentu, hal ini karena dibagian korona
terdapat bagian yang paling aktif yang suhunya bisa menjadi sangat
panas. Suhu bagian tersebut adalah 8.000.000 K hingga 20.000.000
K.

8. Heliosphere
Heliosphere merupakan bagian yang berada diluar atmosfer
matahari, bagian ini sangat tipis dan tersusun atas plasma dan
angina matahari. Angina matahari merupakan arus konstan partikel-
partikel yang bermuatan dilepaskan dari atmosfer matahari. Bagian
ini sangat luas, keluasannya hingga melewati orbit pluto hingga
heliopouse. Heliopouse merupakan bagian permukaan terluar
heliosphere yang berhadapan dengan medium antar bintang.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

3. Karakteristik Matahari
Ciri khas matahari dapat dilihat dari beberapa hal dibawah ini:
1. Lidah api matahari (prominensa)
Lidah api matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang. Lidah api ini mencuat dari
permukaan berbentuk seperti lidah dengan gerakan mengelilingi (loop). Bagian ini disebut
sebagai filamen matahari, hal ini karena meski memiliki cahaya terang jika dilihat dari luar angkasa
namun cahayanya masih klah terang dengan cahaya matahari secara keseluruhan.
2. Bintik matahari
Pada matahari terdapat satu ciri khas yaitu granula-granula yang berbentuk cembung dengan
ukuran kecil. Granula-granula tersebut terdapat diphotisphere dengan jumlah yang tak terhitung.
Granula-granula-granula tersebut di sebut dengan bintik matahari. Bintik matahari ini terbentuk
karena adanya medan medan yang menembus photosphere. Meskipun ukurannya terbilang kecil
namun binti matahari ini dapat lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran bumi kita. Bintik
matahari tersusun oleh dua daerah yaitu umbra dan penumbra. Daerah umbraadalah daerah
gelap pada bintik matahari  dikelilingi oleh daerah penumbra yang merupakan daerah terang
pada bintik matahari. Namun secara tidak langsung warna bintik matahari terlihat lebih gelap. Hal
ini karena suhu pada bintik matahari lebih rendah dibandingkan suhu photosphere.

3. Angin matahari

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
Angin matahari merupakan aliran partikel-partikel yang dikeluarkan dari atas atmosfer matahari
yang pergerakannya mengjangkau seluruh tata surya. Partikel tersebut memiliki kandungan
eneregi yang sangat tinggi, tetapi pergerakannya keluar dari medan gravitasi matahari dengan
kecepatan yang tinggi. Bukti adanya angin matahari yang dapat terlihat dari bumi adalah adanya
badai geomagnetic yang berenergi tinggi. Badai geomagnetic ini dapat merusak satelit dan sistem
listrik. Selain badai geomagnetic bukti lainnya adalah aurora didaerah kutubdan partikel yang
menyerupai ekor panjang komet. Ekor panjang pada komet ini disebabkan karena adanya
hembusan angin matahari.
4. Badai matahari
Di matahari juga terjadi badai. Badai matahari akan terjadi jika ada pelepasan tiba-tiba energi
magnetik  yang terbentuk diatmosfer matahari.

D. Karakteristik Planet
Planet adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang cukup besar untuk memiliki gravitasi
sendiri. Suatu benda langit disebut planet jika memenuhi syarat – syarat berikut :
 Mengorbit pada bintang atau sisa bintang (bintang mati)
 Orbitnya tidak bertumpah tindih dengan orbit benda angkasa lain. Disebabkan oleh gaya tarik
menarik antar planet
 Memiliki massa yang cukup untuk mempertahankan bentuknya pada keadaan setimbang
Karakteristik planet dalam tata surya :

1. Merkurius
Merupakan planet yang terdekat dengan matahari.Permukaannya dipenuhi kawah
(tampak berlubang – lubang). Suhu permukaan planet Merkurius pada siang hari sangat
panas mencapai 400°C dan keadaannya kering hampir tidak ada udara. Pada malam hari
sangat dingin dengan suhu mencapai -200°C. Merkurius kadang – kadang tampak di pagi hari
dan menjelang matahari terbit.
Cirinya :
 Diameter : 4.879 km
 Jarak rata-rata dari Matahari : 57,9 juta km
 Kala rotasi : 58,65 hari
 Kala revolusi : 88 hari
 jumlah satelit : 0
 Cincin: tidak ada

2. Venus

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
Planet ini tampak mengilap karena memiliki atmosfer yang tebal seperti awan putihyang
menyelubungi permukaan Venus. Atmosfernya mengandung gas karbon dioksida. Venus
merupakan planet yang paling panas, bahkan lebih panas dari Merkurius. Suhu di Venus mencapai
470°C, cukup panas untuk melelehkan logam. Venus sering disebut bintang timur atau bintang
fajar dan tampak di sebelah barat kettika matahari terbenam.
Cirinya :
 Berdiamaterr 12.104 km
 Jarak rata-rata dan matahari 108,2 juta km
 Kala rotasi 243 hari
 Kala revolusi 224,7 hari
 Suhu rata-rata 464 derajat celcius
 Jumlah satelit 0
 Cincin tidak ada
 Matahari terbit dari barat, karena arah rotasi dari timur ke barat. Peristiwa ini kebalikan dari
Bumi
 Planet paling panas yang ditutupi oleh awan tebal karbon dioksida. Jika terdapat radiasi
dari matahari maka radiasi tersebut sulit untuk keluar. Seperti efek rumah kaca

3. Bumi
Bumi adalah planet yang dapat ditempati karena memiliki suhu yang relatif tetap. Suhu di
Bumi menjaga tersedianya air yang dalam bentuk cair dan dapat menjaga organisme penghasil
oksigen tetap hidup. Lebih dari 70% permukaan Bumi adalah air, sisanya adalah daratan. Tebal dari
atmosfer Bumi adalah dapat mencapai 700 km yang pada sebagian besar adalah nitrogen dan
oksigen.
Cirinya :
 Diamater 12.756,3 km
 Jarak rata-rata dari Matahari 149, 6 juta km
 Kala rotasi 23 jam 57 menit
 Kala revolusi 365, 242 hari
 Suhu rata-rata 15 derajat celcius
 Jumlah satelit 1
 Cincin tidak ada 
 Planet dengan sumber kehidupan dengan suhu yang cocok untuk kehidupan air, dan
oksigen
 Berwarna biru karena partikel udara di atmosfer memantulkan cahaya berwarna biru

4. Mars

Planet Mars adalah planet terdekat keempat dari matahari yang namanya diambil dari dewa
perang Romawi  yaitu dewa ,Mars. Disebut juga planet “Merah” karena tampak dari jauh berwarna
kemerah-merahan disebabkan oleh keberadaan besi (III) oksida di permukaan planet mars dan juga
memiliki atmosfir yang sangat tipis Masa rotasi dan sumbu planet mars mirip dengan planet bumi .
Permukaannya berbatu –  batu. Planet Mars berwarna kemerah – merahan karena batuannya sangat
banyak mengandund debu dan besi. Planetini sering disebut juga planet merah.  Planet Mars
memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
Cirinya :

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
 Diameter 6.794 km
 Jarak rata-rata dari Matahari 227,9 juta km
 Kala rotasi 9 jam 56 menit
 Kala revolusi 11 tahun 10 bulan 3 hari
 Rata-rata suhu -65 derajat celcius
 Jumlah satelit 2
 Cincin tidak ada
 Tersusun atas karbondioksida yang sangat tipis

5. Yupiter
Planet Yupiter adalah planet terbesar di tata surya dan juga planet terberat di tatasurya.
Planet yupiter memiliki cincin yang terbuat dari debu bekas gagalnya Pembentukan satelit alam
Yupiter  .Planet Yupiter memiliki banyak satelit yang seluruhnya berjumlah 63 satelit, di antaranya Io,
Europa, Ganymede, Callisto. Planet Yupiter dapat dilihat dengan mata telanjang. Permukaan Yupiter
bergunung – gunung tinggi.
Cirinya :
 Diameter 139.822 km
 Jarak rata-rata dari Matahari 778,3 juta km
 Kala rotasi 10 jam 40 menit
 Kala revolusi 29, 42 tahun
 Suhu rata-rata sekitar 50 derajat celcius
 Jumlah satelit 16
 Cincin: ada
 Memantulkan 70% cahaya dari matahari yang
sampai mengenai permukaannya
 Gas terdiri atas 10% Helium dan 90% Hidrogen

6. Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter
bumi. Keistimewaan planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri atas
debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 – 1000 m dan
lebarnya sekitar 275.000 km. Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan.
Angkasanya diselimuti oleh sabuk – sabuk awan hidrogen dan dapat memantulkan sinar matahari
dengan buruk.
Cirinya :
 Diameter 120.536 km
 Jarak rata-rata dari Matahari 1433,5 juta km
 Kala rotasi 10 jam 40 menit
 Kala revolusi 29,42 tahun

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
 Suhu rata-rata -140 derajat celcius
 Jumlah satelit 18
 Cincin ada
 Mempunyai cincin yang terdiri atas batu dan
bongkahan es
 Permukaan yang terdiri atas kristal es
 Mampu mengapung jika ditempatkan dalam air

7. Uranus
Uranus terdiri atas senyawa gas metana dan hidrogen, serta permukaannya diselubungi
kabut tebal sehingga sulit unntuk diamati.Planet ini beredar dari kutub selatan ke kutub utara
matahari. Permukaan Uranus berwarna kehijau – biruan.
Selengkapnya...
Cirinya :
 Diameter 50.724 km
 Jarak rata-rata dari Matahari 2.872 km
 Kala rotasi 17 jam 14 menit
 Kala revolusi 84 tahun
 Suhu rata-rata -140 derajat celcius
 Jumlah satelit 27
 Cincin ada
 Berwarna hijau kebiruan karena atmosfernya mengandung metana yang sangat tebal
 Sumbu rotasi berimpit dengan bidang orbit; kutup udara dan kutub selatan bergantian
tempat menghadap Matahari

8. Neptunus
Neptunus terdiri atas senyawa metana dan hidrogen seperti Uranus. Uranus dan Neptunus
sering disebut sebagai planet kembar. Suhu permukaannya kira – kira -200°C di bawah nol sebab
jauh dari matahari.
Cirinya :
 Diameter 50.500 km
 Jarak rata-rata dari Matari adalah 4.500 juta km
 Kala rotasi 16 jam 7 menit
 Kala revolusi 164,8 tahun
 Jumlah satelit 14
 Cincin ada
 Atmosfer yang terdiri atas es, air, metana,
amoniak, gas hidrogen, dan helium
 Memiliki orbitnya yang berbarisan dengan Pluto
F. Perkembangan Muka Bumi
1. Teori Kontraksi

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
Teori ini dikemukakan oleh Descrates tahun 1596-1650. Teori ini menyatakan bahwa
karena mengalami pendinginan terus menerus, maka bumi mengalami penyusutan, sehingga di
bagian permukaanya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan daratan.

2. Teori Dua Benua


Teori ini dikemukakan oleh Edward Zuess tahun 1884. Dalam teori ini dinyatakan bahwa
bumi pada awalnya terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara
dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak ke
ekuator sehingga terpecah-pecah menjadi benua yang lebih kecil. Di mana Laurasia terpecah
menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia,
dan Amerika Selatan.

3. Teori Pengapungan Benua


Teori ini dikemukakan oleh Alfred Wegener tahun 1912. Teori ini menyatakan bahwa pada
awalnya bumi hanya ada satu benua yang sangat besar disebut Pangea. Benua tersebut kemudian
terpecah-pecah dan terus mengalami perubahan melalui pergerakan dasar laut. Gerakan rotasi
bumi yang sentrifugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju
ekuator.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

Teori tersebut dikemukakan oleh Wegener dengan pertimbangan sebagai berikut:


 Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika
Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika.
 Benua-benua yang sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang disebut Pangea.
Benua tersebut pecah karena gerakan benua besar di selatan, baik ke arah barat
maupun ke arah timur menuju katulistiwa.
 Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua yang mengapung sendiri-sendiri.
Samudera Atlantik menjadi semakin luas karena Benua Amerika masih terus bergerak ke
arah barat, semakin menjauh dari benua Afrika sehingga terjadi lipatan-lipatan kulit
bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang
pantai Amerika Utara bagian selatan.
 Adanya kegiatan seismik (gempa bumi) yang luar biasa di sepanjang pantai batar
Amerika Serikat.
 Batas Samudera Hindia makin mendesak ke utara, Anak benua yang semula di duga
agak panjang, tetapi gerakannya ke utara. Makan india makin menyempit dan makin
mendekati Benua Eurasia, Proses ini juga menimbulkan terjadinya Pegunungan
Himalaya.

4. Teori Konveksi
Teori ini dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess serta dikembangkan oleh
Robert Diesz. Menurut teori ini, bumi masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus
konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Bukti dari adanya kebenaran teori ini,
yaitu terdapatnya mid oceanic ridge, seperti mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge di
permukaan bumi.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

Selain itu terdapat bukti lain yang didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang
membuktikan semakin jauh dari pungung tengah samudera, umur batuan semakin tua. Hal ini
berarti terdapat gerakan yang berasal dari mid oceanic ridge ke arah berlawanan disebabkan oleh
adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.

5. Teori Lempeng Tektonik


Teori ini dikemukakan oleh J. Tuzio Wilson dan Jason Morgan tahun 1960an. Menurut teori
ini, kulim bumi terdiri atas lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenofer yang berwujud
cair dan kental. Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalau bergerak karena
pengaruh adanya arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di
bawah lempeng tektonik bumi.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
F. Rotasi Bumi

Pada bagian terdahulu telah diterangkan bahwa bumi adalah salah satu keluarga matahari dan
mengitari matahari dalam satu kali putaran selama satu tahun atau tepatnya 365 1/4 hari atau
lebih tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik.

Selain gerak revolusi, bumi juga berputar pada porosnya seperti gasing yang disebut gerak
rotasi bumi. Satu kali putaran rotasi bumi membutuhkan waktu 24 jam atau tepatnya 23 jam 56
menit atau sehari semalam. Arah gerak rotasi bumi dari barat ke timur.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

Cepatnya gerakan rotasi bumi memberi efek pandangan terhadap benda angkasa lainnya
berjalan dari timur ke barat. Jika diibaratkan, kita naik kereta api yang berjalan, maka tampaklah
pohon-pohon, tiang listrik dan rumah-rumah yang dilewati kereta seakan-akan berlarian.
Gerakan pohon-pohon dan tiang-tiang listrik tersebut dinamakan gerak semu.
Bayangkanlah bahwa sekarang kita sedang "menumpang" bumi yang sedang melaju dalam
rotasinya.
Maka semua benda yang terlihat dari bumi seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang
seolah-olah bergerak dari timur ke barat itulah yang disebut gerak semu benda-benda langit.
Akibat yang sangat berpengaruh dari gerak rotasi bumi terhadap kehidupan di bumi adalah
pergantian siang dan malam. bumi berotasi berputar dengan teratur dan disiplin selama 23 jam
56 menit setiap hari. Peristiwa siang di suatu tempat di bumi pada dasarnya tempat tersebut
sedang menghadap sinar matahari sedangkan peristiwa malam adalah permukaan bumi yang
sedang membelakangi sinar matahari.

Ketika bumi sedang berotasi, jarang di antara kita yang menyadarinya, hal ini karena
selubung udara (atmosfer) bumi turut serta berputar. Seandainya atmosfer bumi tidak ikut
berputar maka angin kencang akan menerpa seluruh permukaan bumi dan tentunya tidak ada
kehidupan yang tenang karena kencangnya rotasi bumi. Coba saja kita banyangkan. Keliling
bumi di khatulistiwa panjangnya 40.000 km dan untuk satu kali putaran diperlukan 24 jam maka
kecepatan rotasi di khatulistiwa akan mencapai 1667 km dalam sejam. Bentuk bumi yang bulat
mengakibatkan kecepatan rotasi bumi berbeda antara kecepatan di garis khatulistiwa dengan
garis lintang yang lain.

Apalagi di titik kutub bumi, gerak rotasi akan berpusing di tempat kita berdiri saja selama
24 jam. Oleh karena ukuran waktu rotasi setiap planet berbeda-beda maka ukuran waktu siang
dan malam antar planet pun berbeda-beda. Misalnya kala rotasi Merkurius sehari-semalam

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
adalah 59 hari sedangkan Venus sehari-semalam 8 bulan waktu bumi dengan arah rotasi
berlawanan dengan semua planet lainnya.

Dengan kenyataan yang demikian kita menjadi sadar ternyata bumi kita lebih nyaman
untuk dihuni dibandingkan kedua planet tersebut. Kita pun menjadi sadar akan perbedaan
ukuran perhitungan waktu antar planet. Selain menciptakan pergiliran siang dan malam, rotasi
bumi juga mengakibatkan:

a. Adanya peredaran semu harian benda langit


Pada uraian di atas telah dijelaskan bahwa matahari, bintang, dan bulan bergerak dari
timur menuju barat. Pergerakan benda langit itu dinamakan peredaran semu harian. Bintang
menempuh lintasan peredaran semunya memakan waktu selama 23 jam 56 menit (disebut satu
hari bintang), tetapi matahari menempuh lintasan peredaran semunya memakan waktu 24 jam,
sedangkan bulan memakan waktu peredarannya 24 jam 50 menit perhari. Periode peredaran
semu matahari yang lebih lama dari bintang merupakan akibat gerak revolusi sedangkan
periode peredaran semu bulan sebagai akibat dari bulan yang berevolusi mengedari bumi.

b. Perbedaan Waktu
Perhitungan waktu yang kita gunakan sehari-hari adalah waktu matahari. Untuk
memahami perbedaan waktu di bumi fahami dulu putaran globe dengan baik. Pada globe
terlihat garis-garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Garis-garis
tersebut dinamakan garis meridian. Berbicara tentang perhitungan waktu di bumi, terkait
dengan garis meridian. Garis meridian yang melalui daerah Greenwich, dekat kota London di
Inggris ditetapkan sebagai garis meridian 0 derajat. Semua garis meridian yang terletak di
sebelah kanan 0 derajat atau sebelah timur Greenwich disebut garis Bujur Timur (BT). Garis bujur
timur ditentukan dari 0o sampai dengan 180o BT. Garis meridian yang terletak di sebelah kiri 0o
disebut garis Bujur Barat (BB). Rentangannya dari 0o sampai dengan 180o BB. Impitan yang
terjadi antara garis bujur timur 180o BT dan garis bujur barat 180o BB diserbut Batas Tanggal
Internasional (BTI).

Pada globe biasanya dicetak tebal yang membelah dua Samudra Pasifik. Lingkaran tengah
suatu globe adalah 360 derajat. Satu kali putaran rotasi bumi membutuhkan waktu sekitar 24
jam atau 24 x 60 = 1.440 menit. Dengan demikian setiap 1 derajat ditempuh dalam waktu 4
menit dan setiap 10 derajat ditempuh dalam waktu 40 menit atau 15 derajat ditempuh dalam 1
jam.

Dengan mengikuti perhitungan ini dapat ditentukan bahwa jika matahari di tempat A
mulai tampak maka di tempat yang terletak 15 derajat di sebelah baratnya matahari akan
tampak satu jam berikutnya dan sebaliknya 15 derajat di sebelah timur matahari telah tampak

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
satu jam yang lalu. Jika di Greenwich yang memiliki standar meridian 0 derajat sedang pukul
07.00 waktu setempat (Greenwich Mean Time atau GMT) maka di Indonesia bagian Barat (WIB)
yang memiliki standar meredian 105o BT sudah pukul 14.00 WIB. Hal ini karena 105:15 = 7 jam.
Selisih waktu Greenwich dan WIB adalah 7 jam lebih awal. Indonesia yang memiliki batas
astronomi antara 95o BT - 141o BT memiliki panjang wilayah 46 derajat (141 - 95 = 46).
Berdasarkan hal itu negara kita dapat dibedakan dalam 3 wilayah waktu yaitu Standar meridian
105o BT ditetapkan sebagai batas Waktu Indonesia Barat (WIB), standar meridian 120o BT
ditetapkan sebagai waktu Indonesia Tengah (WITA) dan standar Meridian 135o BT ditetapkan
sebagai Waktu Indonesia Timur (WIT).

c. Pembelokan Angin

Hukum Buys Ballot mengatakan bahwa udara bergerak (angin) dari daerah yang
bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. Angin yang berhembus dari
Belahan Bumi Utara dan menuju ke Belahan Bumi Selatan akan berbelok ke kanan dan di
sebaliknya angin yang berhembus dari Belahan Bumi Selatan menuju Belahan Bumi Utara akan
berbelok ke sebelah kiri.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

G. Revolusi Bumi
Perhatikan gambar berikut!

Gambar Revolusi bumi dan kemiringan tetap sumbu bumi

Sumbu bumi yang tetap miring di berbagai tempat ketika bumi ber-revolusi mengedari
matahari. Kemiringan yang tetap sama tersebut membentuk sudut 66,5o terhadap ekliptika. Ekliptika
adalah bidang garis edar. Jika ellips itu kita arsir maka seakan-akan menjadi lempengan yang
berbentuk ellips. Lempengan itulah yang kemudian disebut bidang ekliptika. Periode satu kali edar
adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik. Arah revolusi bumi adalah negatif atau berlawanan
dengan gerak arah jarum jam.

Akibat dari revolusi bumi dan kemiringan sumbu yang tetap 66,5o mengakibatkan pengaruh
sebagai berikut:

a. Pergeseran semu matahari antara GBU dan GBS

Garis Balik Utara (GBU) ialah garis lintang 23,5o LU dan Garis Balik Selatan (GBS) adalah garis
lintang 23,5o LS. Jika kalian bertanya di mana garis lintang 23,5o LU dan 23,5o LS itu,

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
perhatikan globe kembali. Carilah garis itu sampai ketemu! Dalam gerak revolusinya, bumi
menjelajah tapi tetap mengedari matahari. Akibat kemiringan sumbu bumi yang tetap maka
di bumi terlihat kesan bahwa matahari bergeser tempat terbitnya pada setiap hari. Jika
sekarang Tanggal 21 Juni, perhatikan tempat terbit matahari dan pasti akan mendapatkan
matahari muncul agak sebelah utara. Pada tanggal tersebut matahari terbit tepat pada garis
lintang 23,5o LU.

Lalu tunggulah sampai tanggal 23 September, pada tanggal itu matahari terbit dan beredar
tepat di khatulistiwa (atau garis lintang 0o). Di Kota pontianak dan kota lainnya yang berada
di garis khatulistiwa, jika ada orang berdiri di bawah sinar matahari dan tepat pada tengah
hari maka ia tidak akan melihat bayangannya kecuali tepat di bawah tubuhnya artinya tidak
condong ke kiri atau ke kanan. Pada tanggal 22 Desember, matahari terbit dan beredar di
garis lintang 23,5o LS (GBS) oleh karena itu akan kita saksikan ia terbit agak bergeser di
selatan.

Bandingkan dengan bulan Juni yang terbit di belahan bumi utara. Setelah tanggal 23,5o LS
matahari akan bergeser tempat terbitnya ke utara kembali dan begitu seterusnya. Jika
diilustrasikan akan seperi gambar di bawah ini!

Gambar Pergeseran semu matahari dari GBU dan GBS

b. Perubahan panjang waktu siang dan malam

Pada waktu tanggal 21 Juni, yaitu matahari beredar pada garis lintang 23,5o LU atau di GBU
daerah yang dilaluinya mengalami siang hari lebih panjang daripada pada malam hari
sebaliknya pada tanggal 22 Desember di tempat ini periode siang hari lebih pendek dan
periode malam hari lebih panjang. Keadaan ini berlaku di semua daerah yang berada di
belahan bumi utara. Keadaan di belahan bumi selatan, pada tanggal 21 Juni memiliki malam
yang lebih panjang daripada siang harinya.

c. Pergantian musim

Selain perbedaan panjang waktu malam dan siang, revolusi bumi juga berakibat pada
pergantian musim. Pada tanggal 21 Juni di daerah lintang sedang (30oLU – 60oLU) sedang
mengalami musim panas (summer) sebaliknya di lintang sedang selatan (30oLU – 60oLU)

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
sedang mengalami musim dingin. Pada tanggal 23 September, di belahan bumi utara beralih
menuju musim gugur (Autumn), sedangkan di belahan bumi selatan sedang mengalami
musim semi (spring). Pada tanggal 22 Desember di tempat ini sedang mengalami musim
panas sebaliknya di lintang utara sedang mengalami musim dingin. Pada tanggal 21 Maret, di
belahan bumi selatan sedang mengalami musim gugur sedangkan di belahan bumi utara
mengalami musim semi.

Berdasarkan sirkulasi udara di atas permukaan bumi ini terkenalah dearah-daerah iklim yang
umumnya telah kita kenal yaitu:

1. Derah ekuator (khatulistiwa) yang terletak antara 10o LU dan 10o LS


2. Derah Tropik terletak 10o - 25o LU dan LS
3. Daerah Subtropik terletak 25o - 35o LU dan LS (disebut daerah Etesia)
4. Daerah Lintang Sedang; di utara disebut Lintang Boreal dan di selatan disebut Lintang
Austral. Keduanya terletak antara 35o - 55o LU dan LS.
5. Daerah Subarctik dan Subantartic. Subarctik di utara dan subantartic di selatan,
masing-masing 55o - 60o LU dan LS.
6. Daerah Arctik di utara dan Antartic di selatan terletak antara 60 - 75 LU dan LS
7. Daerah kutub utara dan kutub selatan masing-masing antara 75 - 90 LU dan LS.

H. Lapisan Bumi
Secara garis besar pembagian lapisan Bumi mulai dari bagian luar ke arah dalam,
terdiri atas :litosfer bersifat keras-padat yang meliputi kerak dasar samudera dan kerak
benua, astenosfer yang juga disebut mantel bersifat lunak, inti bumi/barisfer yang bersifat
cair pijar mengandung gas.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan berbagai ilmu pengetahuan, para ahli
menyusun lapisan bumi dalam 3 bagian besar, yaitu:
1. Kerak Bumi (Crust)
Lapisan ini menempati bagian paling atas /permukaan bumi dengan tebal rata-
rata antara 10-50 km. Tebal lapisan ini tidak sama di semua tempat. Secara garis
besar, di atas benua (contonental crust) tebalnya berkisar antara 20-50 km,
sedangkan di dasar laut (oceanic crust) hanya sekitar 10-12 km.
Lapisan ini ada yang membedakannya lagi, yaitu:
Lapisan granitis:suatu nama yang diberikan mengingat materi yang menyusunnya
kebanyakan berupa batuan granit. Lapisan ini menempati lapisan paling atas
setebal 10-15 km, dengan penghantara kecepatan gelombang Primer (pada
seismogram) sekitar 0,5 km/detik. Lapisan ini tidak ditemukan di semua tempat,
umumnya di di dasar laut tidak dijumpai lapisan ini
Lapisan Basaltis: kebanyakan tersusun dari materi basalt yang bersifat basa
(kandungan silika rendah) dengan densitas atau kepadatan yang lebih besar.
Letaknya di bawah lapisan granitis pada kedalaman 30-50 km. Kecepatan
gelombang primer berkisar antara 6,5 km/dt.

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

2. Selimut (Mantle)
Lapisan ini menempati bagian sebelah bawah dari kerak bumi, Pada umumnya
dibagi atas 3 bagian lagi, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer, letaknya
paling atas dari selimut bumi. Terdiri dari materi yang berwujud padat dengan
tebal sekitar 50-100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi sering disebut pula
lempeng litosfer yang mengapung di atas materi yang agak kental yakni
astenosfer. Astenosfer, berupa lapisan yang letaknya berada di bawah litosfer,
berwujud kental dengan tebal sekitar 100-400 km. Karena itu kecepatan
gelombang pada saat melewati lapisan ini agak menurun. Mesosfer, wujudnya
padat dengan tebal sekitar 2.400 - 2.750 km terletak di bawah astenosfer.
Kecepatan gelombang primer bertambah sekitar 8 km/dt di litosfer sampai dengan
sekitar 13 km/dt di lapisan ini.

3. Inti (Core)
Lapisan paling dalam ini dapat dibedakan atas 2 bagian, yaitu inti luar dan inti
dalam. Inti bagian luar (Outer Core), diduga berwujud cair, sebab lapisan ini tidak
dapat dilalui oleh gelombang sekunder. Tebal lapisan ini sekitar2.270 km. Inti
bagian dalam (Inner Core), diduga berwujud padat, tersusun dari materi berupa
besi dan nikel dengan densitas sekitar 10gr/cm3 ke atas, tebal sekitar 1.216 km

LATIHAN SOAL
1. Menurut teori dentuman besar/ Big bang, jagad raya terbentuk karena…
a. Jagad raya bersifat statis, tidak bermula dan tidak berakhir
b. Adanya tumbukan antara dua massa gas yang bergerak berpapasan
c. Jagad raya mengalami pemampatan dan pengembangan secara bergantian ibarat siklus
d. Adanya reaksi inti yang menimbulkan ledakan dan mengembang sangat cepat
e. Jagad raya memiliki permulaan dan mengalami pengembangan

2. Pernyataan:
1.    Mempunyai ekor
2.    Memiliki cahaya sendiri
3.    Mempunyai cincin
4.    Memiliki bentuk-bentuk tertentu
5.    Jaraknya ribuan tahun cahaya
Ciri-ciri galaksi terdapat pada angka…
a.    1,2 dan 3    d. 2,4 dan 5
b.    1,2 dan 4    e. 3,4 dan 5
c.    1,3 dan 5

3. Tatasurya merupakan susunan kelurga matahari, berikut ini Aggota tata surya adalah…

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS
a.    matahari, bumi, bulan ateroid, komet, meteor
b.    matahari, planet, komet, asteroid, dwarf planet
c.    planet, bulan, meteor, komet, asteroid, pluto
d.    bumi, bulan ateroid, komet, meteor, dwarf planet
e.    matahari, bintang, komet,dwarfplanet, pluto

4. Ciri-ciri planet!
1.    Mempunyai jarak 58 juta km
2.    Merupakan planet terkecil dalam tatasurya
3.    Planet paling dekat dengan matahari
4.    Permukaannya hampir sama dengan bulan
Planet sesuai ciri-ciri tersebut adalah…
a.    uranus        d. venus
b.    saturnus        e. merkurius
c.    yupiter

5. Perhatikan bukti pergerakan lempeng tektonik berikut!


1.    Daerah Greenland menjauhi Eropa
2.    Pulau Madagaskar menjauhi Afrika
3.    Adanya kegiatan seismic di Ptahan San Andreas
Bukti tersebut berdasarkan teori…
a.    kontraksi    d. konveksi
b.    dua benua   e. lempeng tektonik
c.    apung benua

6. Pergerakan lempeng saling bergesekan berlawanan arah yang menimbulkan perubahan bentuk
dinamakan.. ..dan dampaknya…
a.    Konvergen, membentuk lempeng laut
b.    Divergen, membentuk tanggul dasar samudra
c.    Transform, membentuk sesar
d.    Subduksi, menimbulkan sedimen campuran
e.    Induksi, menghancurkan lempeng

7. Perhatikan gambar!

Gambar diatas merupakan bentukan batas lempeng hasil gerakan…


A.    Konvergen    D. Subduksi
B.    Divergen    E. Transform
C.    Sesar Mendatar

8. Berikut ini adalah teori pembentukan bumi kontraksi yang dikemukakan oleh Rene Descrates, yaitu ....
a. Bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan terjadinya proses pendinginan, sehingga
di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.
b. Pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar yang kemudian bergerak perlahan ke arah
equator bumi.
c. Pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut pangea, kemudian terpecah-pecah dan
terus bergerak melalui dasar laut.
d. Di dalam pecah bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan
kulit bumi yang berada di atasnya.
e. Bumi bermula dari sesuatu yang homogen, kemudian terbentuk unsur-unsurnya secara berangsur-angsur

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1


Modul GEOGRAFI X-IPS

9. Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan gambar teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana), nomor 3 akan menjadi benua...
a.    amerika utara        d. india
b.    amerika selatan        e. australia
c.    eurasia

10. Ciri-Ciri Planet sebagai berikut!


1.    Dikenal sebagai planet merah
2.    Jarak dengan matahri 226 juta km
3.    Satelit Deimos dan Phobos
4.    Memiliki cincin
5.    Bewarna biru
Ciri-ciri planet Mars terdapat pada angka…
a.    1,2 dan 3    d. 2,3 dan 4
b.    1,2 dan 5    e. 3,4 dan 5
c.    1,4 dan 5

SMAK Ign. Slamet Riyadi Bojonegoro, Semester - 1

Anda mungkin juga menyukai