Note :
Trimester I : minggu ke 12
Trimester II : minggu ke 14 sampai
dengan 26
Trimester II : minggu ke 28 sampai
dengan 42
ETIOLOGI
Rubella virus
• Genus : rubivirus
• Famili : togaviridae
• Morfologi : sferis/pleomorfik&diameter 60-70mm
• Genom : RNA rantai tunggal
• Replikasi : sitoplasma
• Rute penularan : pernapasan/droplet dan bereplikasi
didalam nasofaring&kgb
• Masa penularan : dapat ditemukan dalam darah 5-7
hari setelah infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh
MANISFESTASI KLINIS
• Massa inkubasi 12-23 hari • Sindrom rubella kongenital
• Pada ibu : a. Catat mata : katarak kongenital
a. Demam ringan b. Penyakit jantung : PDA (Patent
b. Ruam makulopapular Duktus Arteriosus) & stenosis
generalisata : awal diwajah dan arteri pulmonalis
menyebar ke badan & c. Tuli sensorineural
ekstermitas d. Cacat ssp : mikrosefali,
c. Antraglia/arthtritis hambatan perkembangan,
d. Limfadenopati kepala&leher retardasi mental, dan
meningoensefalitis
e. Konjungtivitis
e. Retinopati pigmentasi
f. Purpura neonatus
notes : neonatus dengan rubella g. Hepatosplenomegali, ikterus
kongenital dapat menularkan virus h. Penyakit tulang radiolusen
selama berbulan-bulan oleh karena
itu menjadi ancaman bagi bayi
lain&orang dewasa
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Px Fisik
a. Makula merah muda menyatu menjadi eritema difus di muka&tangan
b. Atralgia pada tangan
• Px Penunjang
a. Px serologi
Anti rubella IgG : untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil
Infeksi janin dapat diditeksi dengan memeriksa IgM dalam darah janin usia
kehamilan 22 minggu
b. PCR
c. USG
Hambatan pertumbuhan janin
Mikrosefalus
Malformasi jantung
Ventrikulomegali
Kalsifikasi intrakranium
Hepatosplenomegali
PENATALAKSANAAN
• Tidak ada terapi spesifik
• Pencegahan : vaksinasi wanita pada pubertas
tapi jangan saat trimester awal kehamilan
• vaksin rubella tidak boleh diberikan pada ibu
hamil, terutama pada awal kehamilanterjadi
abortus (keguguran), bayi meninggal pada
saat lahir, atau mengalami sindron rubella
kongenital. oleh karena itu, sebelum hamil
pastikan bahwa anda telah memiliki kekebalan
terhadap virus rubella dengan melakukan
pemeriksaan anti – rubella IgG dan anti –
rubella Ig M.
• vaksin MMR (Mumps Mrasies Rubella). vaksin
rubella dapat diberikan kepada anak yang
sistem kekebalan tubuhnya sudah
berkembang yaitu pada usia 12 – 18 bulan.
• Bila pada usia tersebut belum diberikan,
vaksinasi dapat dilakukan pada usia 6 tahun.
• Sedangkan vaksinasi ulangan di anjurkan pada
usia 10 – 12 tahun atau 12 – 18 tahun
(sebelum pubertas).
komplikasi
• Pengaruh Rubella Terhadap Kehamilan
Infeksi rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil
muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya.
• Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan, maka
resiko terjadinya kelaianan adalah 50%, sedangkan jika
infeksi terjadi trimester pertama maka resikonya menjadi
25% (menurut America College Obstrician and gynecologis,
1981).
• Rubella dapat menimbulkan abortus, anomaly congenital
dan infeksi pada neonates (Konjungtivitis, engefalibis,
vesikulutis, kutis, ikterus dan konvuisi)
• Pengaruh rubella pada janin
Rubella dapat meningkatkan angka kematian perinatal
dan sering menyebabkan cacat bawaan pada janin.
sering dijumpai apabila infeksi dijumpai pada
kehamilan trimester I (30 – 50%). Anggota tubuh anak
yang bisa menderita karena rubella :
a. Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia)
b. Jantung (duktus arteriosus persisten, stenosis
fulmonalis, septum terbuka)
c. Alat pendengaran (tuli)
d. Susunan syaraf pusat (meningoesefalitis, penurunan
perkembangan anak)gk/md
CYTOMEGALOVIRUS
• DEFINISI • EPIDEMIOLOGI