Anda di halaman 1dari 43

PROSES LAKTASI DAN

MENYUSUI

OLEH:
HUSNUL MUTHOHAROH, S.ST., M.KES
ASI EKSKLUSIF

Definisi ASI Eksklusif


Adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh dan air putih serta tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim.
Setelah Usia 6 bulan diberikan MP ASI. ASI diberikan
sampai anak berusia 2 tahun atau lebih (Muthoharoh, 2020)
Pengenalan makanan tambahan berapa bulan???

1. Komposisi ASI masih cukup untuk pertumbuhan


dan perkembangan bayi apabila ASI diberikan
secara tepat dan benar sampai bayi berumur 6
bulan.
2. Bayi pada saat berumur 6 bulan sistem

pencernaannya mulai matur.


Pemberian ASI pada ibu yang bekerja???

 Bagi ibu yang bekerja harus tetap memberikan ASI

kepada bayinya karena banyak keuntungannya


 Jika memungkinkan bayi dapat dibawa ke tempat ibu

bekerja
 Berikan ASI eksklusif dan sesering mungkin selama ibu

cuti melahirkan
 Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah

bayi lahir
Pengeluaran ASI

o Untuk menghindari bayi tersedak atau bila bayi enggan

menyusu
o Bagi ibu yang bekerja

o ASI yang merembes karena payudara penuh

o Pada bayi yang mempunyai masalah menghisap (BBLR)

o Menghilangkan bendungan atau memacu produksi ASI

saat ibu sakit dan tidak dapat langsung menyusuinya


Beberapa cara mengeluarkan ASI

1. Mengeluarkan ASI dengan tangan

2. Mengeluarkan ASI dengan pompa

Ada 2 macam bentuk pompa

a. Pompa manual/tangan

Ada beberapa tipe pompa manual

1) Tipe silindris

2) Tipe silindris bersudut

3) Tipe kerucut/plastik dan bola karet/tipe terompat

b. Pompa elektrik
Cara mengeluarkan ASI dengan tangan

a. Cuci tangan sampai bersih

b. Pegang cangkir/gelas bersih yang telah dicuci dengan air mendidih untuk menampung ASI

c. Lakukan massase atau pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke arah

areola. Minta ibu mengulangi pemijatan ini pada sekeliling payudara secara merata

d. Pesankan kepada ibu untuk menekan daerah areola ke arah dada dengan ibu jari di sekitar areola

bagian atas dan jari telunjuk pada sisi areola yang lain

e. Peras areola dengan ibu jari dan jari telunjuk jangan memijat/menekan putting karena dapat

menyebabkan rasa nyeri/lecet

f. Minta ibu mengulangi tekan-peras-lepas, tekan-peras-lepas. Biasanya pertama ASI tidak akan

keluar, setelah beberapa kali ASI akan keluar

g. Pesankan kepada ibu agar mengulangi gerakan ini pada sekeliling areola dari semua sisi sehingga

yakin ASI telah diperas dari semua segmen payudara


Cara pengeluaran ASI dengan pompa

o Bila payudara bengkak/terbendung dan putting


susu nyeri, maka akan lebih baik bila ASI
dikeluarkan dengan pompa payudara
o Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh
o Sulit dilakukan pada payudara yang lunak
Cara pengeluaran ASI dengan pompa payudara tangan

1. Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara

2. Letakkan ujung lebar tabung pada payudara dengan putting


susu tepat ditengah dan tabung benar-benar melekat pada kulit

3. Lepas bola karet sehingga putting dan areola tertarik kedalam

4. Tekan dan lepas bebersps ksli sehingga ASI akan keluar dan
terkumpul pada lekukan penampung pada sisi tabung

5. Cucilah alat dengan bersih menggunakan air mendidih, setelah


selesai dipakai atau akan dipakai
Cara mengeluarkan ASI dengan pompa
(Pompa manual/tangan)

Pompa manual/tangan
a. Tipe silindris

 Pompa ini efektif dan mudah dipakai.


 Kekuatan tekanan isapan mudah dikontrol, baik kedua
silinder maupun gerakan memompa berada dalam
garis lurus
 Terbuat dari plastik yang tempat penampungan ASI
berada di bagian bawah silinder
Lanjutan tipe pompa manual/tangan

b. Tipe silindris bersudut


Dengan gerakan pistin yang ditarik ke bawah akan
lebih mudah mengontrol kekuatan tekanan isapan.
ASI akan ditampung di botol yang ditempelkan di
pompa
Lanjutan tipe pompa manual/tangan

c. Tipe kerucut/plastik dan bola karet/tipe terompat


Tipe ini tidak dianjurkan untuk dipakai karena
dapat menyakitkan dan menyebabkan kerusakan
putting susu serta jaringan payudara karena
kekuatan tekanan isapan sukar diatur
Cara mengeluarkan ASI dengan pompa
(Pompa elektrik)

Beberapa macam pompa listrik sudah ada di beberapa


kota besar. Karena umumnya harganya sangat mahal
sehingga penggunannya terbatas di rumah sakit besar.
Pompa ASI elektrik
Cara penyimpanan ASI

ASI yang dikeluarkan dapat disimpan:


o Di udara bebas/terbuka : 6-8 jam
o Di lemari es : 24 jam
o Di lemari pendingin/beku (-18°C) :6 bulan

ASI yang telah didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai,
karena kualitasnya akan menurun yaitu unsur kekebalannya. ASI cukup
didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar agar tidak terlalu dingin
atau direndam di dalam wadah yang berisi air panas
Cara merawat payudara

 Perawatan Payudara diperlukan untuk kelancaran ASI,

supaya produksi ASI maksimal


 Alat yang dibutuhkan : Baby Oil atau minyak kelapa,

gelas, air hangat/dingin, kapas, waslap atau handuk kecil


 Selama 2 sampai 3 menit kompres puting ibu dengan

kapas yang sudah dibasahi dengan baby oil/minyak


kelapa.
Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini (early initation)


atau permulaan menyusu dini adalah
bayi mulai menyusu sendiri segera
setelah lahir. (Muthoharoh, 2019)
Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan
the best crawl atau merangkak mencari payudara.
Anjuran inisiasi menyusu dini

 Begitu lahir diletakkan diatas perut ibu yang sudah dialasi kain
kering

 Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya

 Tali pusat dipotong lalu diikat

 Verniks kaseosa yang melekat ditubuh bayi sebaiknya tidak


dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi

 Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau


perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu
Keuntungan IMD

Bagi bayi

a. Sebagai nutrisi

b. Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera


kepada bayi

c. Meningkatkan kecerdasan

d. Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan nafas

e. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi

f. Mencegah kehilangan panas

g. Merangsang kolostrum agar segera keluar


Keuntungan IMD

Bagi ibu
a. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin

b. Meningkatkan keberhasilan produksi ASI

c. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan


bayi
Posisi dan perlekatan menyusui

o Ada berbagai macam posisi menyusui. Yang biasa

dilakukan adalah posisi duduk, berdiri atau berbaring


o Posisi khusus untuk ibu pasca operasi caesar (bayi

diletakkan disamping kepala ibu dengan kaki diatas


o Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti

memegang bola, kedua bayi disusui bersamaan di


payudara kiri dan kanan
Posisi menyusui sambil berdiri yang benar

Posisi menyusui sambil duduk


Posisi menyusui sambil rebahan yang benar

Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan


Cara menyusui yang benar

Cara menyusui dengan sikap duduk

1. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan
areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga
kelembutan putting susu

2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara

a. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang
rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada
sandaran kursi

b. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu
dan bokong bayi terletak pada lengan . Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu

c. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan
Lanjutan

d. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara

(tidak hanya membelokkan kepala bayi)

e. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

f. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang

3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang

dibawah. Jangan menekan putting susu atau areolanya.

4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara:

Menyentuh pipi dengan putting susu atau

Menyentuh sisi mulut bayi


Lanjutan

5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan ke mulut bayi:

 Usahakan sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi

sehingga putting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi

akan menelan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang

terletak di bawah areola

 Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau

disangga
Teknik menyusui yang benar

Perlekatan yang benar Perlekatan yang salah


Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

Tanda bayi menyusu dengan teknik yang benar:


o Bayi tampak tenang

o Badan bayi menempel pada perut ibu

o Mulut bayi terbuka lebar

o Dagu bayi menempel pada payudara ibu

o Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi

o Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan

o Putting susu ibu tidak terasa nyeri

o Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

o Kepala agak menengadah


Lanjutan

o Melepas isapan bayi

Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti

menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas hisapan bayi:

 Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut, atau

 Dagu bayi ditekan ke bawah

o Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum dikosongkan (yang

dihisap terakhir)

o Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada

putting susu dan areola sekitarnya, biarkan kering dengan sendirinya


Lanjutan

o Menyendawakan bayi

Tujuan menyendawakan bayi bayi adalah mengeluarkan


udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah
menyusui. Cara menyendawakan bayi:
 Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu

kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan, atau


 Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu kemudian

punggungnya ditepuk perlahan-lahan


Masalah dalam pemberian ASI

Masalah menyusui masa antenatal


1. Kurang atau salah informasi
2. Putting susu datar atau terbenam

 Teknik atau gerakan Hoffman yang dikerjakan


2x sehari
 Dibantu dengan jarum suntik yang dipotong
ujungnya atau dengan pompa ASI
Setelah bayi lahir putting susu datar atau terbenam dapat
dikeluarkan dengan cara:

1. Susui bayi secepatnya segera setelah lahir saat bayi aktif


dan ingin menyusu

2. Susui bayi sesering mungkin, ini akan menghindarkan


payudara terlalu penuh dan memudahkan bayi untuk
menyusu

3. Massase payudara dan mengeluarkan ASI secara manual

4. Pompa ASI yang efektif untuk mengeluarkan putting susu


pada waktu menyusui
Masalah menyusui pada masa nifas dini

1. Putting susu nyeri


Cara menangani:
o Pastikan posisi menyusui benar

o Mulailah menyusi pada putting susu yang tidak sakit

untuk mengurangi sakit pada putting yang lecet


o Keluarkan sedikit ASI, oleskan di putting susu dan

biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu


sampai putting susu kering
2. Putting susu lecet (disebabkan oleh posisi menyusu yang
salah)

Cara menangani:

1. Carai penyebab putting susu lecet

2. Obati putting susu lecet terutama paerhatikan posisi menyusui

3. Kerjakan semua cara-cara menangani susu nyeri diatas

4. Ibu dapat memberikan ASI nya pada keadaan luka yang tidak begitu sakit

5. Olesi putting susu dengan ASI, jangan sekali-kali memberikan lain seperti

krim, salep dll

6. Putting susu yang lecet dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang

lebih 1x24 jam dan biasanya akan sembuh sendiri sekitar 2x24 jam
lanjutan

7. Selama putting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan

dan tidak dianjurkan dengan alat pompa

8. Cuci payudara sekali saja sehari dan tidak dibenarkan untuk menggunakan sabun

9. Bila sangat sakit, berhenti menyusui pada payudara yang sakit untuk sementara

memberikan lukanya sembuh

10. Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan menggunakan

pompa ASI) untuk tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASI

11. Berikan ASI perah dengan sendok atau gelas (jangan menggunakan dot)

12. Setelah membaik, mulai menyusui kembali dengan waktu yang lebih singkat

13. Bila tidak sembuh dalam 1 minggu rujuk


3. Payudara bengkak

Penyebab bengkak

1. Posisi mulut bayi dan putting susu ibu salah

2. Produksi ASI berlebihan

3. Terlambat menyusui

4. Pengeluaran ASI yang jarang

5. Waktu menyusui yang terbatas

Untuk mencegah diperlukan

 Menyusui dini

 Perlekatan yang baik

 Menyusui on demand

 Bayi harus sering disusui

 Apabila terlalu tegang atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu agar ketegangan

menurun
Untuk merangsang reflaks oksitosin maka dapat
dilakukan

1. Kompres panas untuk mengurangi rasa sakit

2. Ibu harus rileks

3. Pijat leher dan punggung belakang (sejajar daerah payudara)

4. Pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat pelan-pelan ke arah

tengah)

5. Stimulasi payudara dan putting

6. Kompres dingin pasca menyusui untuk mengurangi oedema

7. Pakailah BH yang sesuai

8. Bila terlalu sakit dapat diberikan obat analgetik


Cara mengatasi payudara bengkak

1. Susui bayi semaunya sesering mungkin tanpa jadwal

2. Bila bayi sulit menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan


tangan atau pompa ASI yang efektif

3. Sebelum menyusui untuk merangsang reflek oksitosin


dapat dilakukan komores hangat untuk mengurangi rasa
sakit, massase payudara, massase leher dan punggung

4. Setelah menyusui kompres dingin untuk mengurangi


oedema
4. Mastitis atau abses payudara

Tindakan yang dapat dilakukan:

1. Kompres hangat atau panas

2. Rangsangan oksitosin dimulai pada payudara yang tidak sakit


yaitu stimulasi putting susu, pijat leher dan punggung

3. Pemberian antibiotik erythromycin selama 7-10 hari

4. Bila perlu istirahat total dan obat untuk penghilang rasa nyeri

5. Bila terjadi abses sebaiknya tidak disusukan


Masalah menyusi pada nifas lanjut

Sindrom ASI kurang, tanda-tandanya:


1. BB bayi meningkat kurang dari rata-rata 500 gram
per bulan
2. BB lahir waktu 2 minggu belum kembali

3. Ngompol rata-rata kurang dari 6 kali dalam 24

jam, cairan urin pekat, bau dan warna kuning


Cara mengatasi sindrom ASI kurang

Cara mengatasi disesuaikan dengan penyebab terutanma


pada ke 4 faktor:

1. Faktor teknik menyusui

2. Faktor psikologis

3. Faktor fisik ibu meliputi KB, hamil, merokok, kurang gizi


(jarang terjadi)

4. Faktor kondisi bayi (penyakit, abnormalitas) biasanya


sangat jarang terjadi
Ibu yang bekerja

1. Susuilah bayi sebelum berangkat bekerja


2. ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat
nekerja
3. Pengosongan payudara ditempat kerja setiap 3-4 jam
4. ASI dapat disipan dilemari es dan dapat diberikan pada bayi saat
ibu bekerja dengan cangkir
5. Pada saat ibu dirumah sesering mungkin bayi disusui dan ganti
jadwal menyusui sehingga banyak menyusu di malam hari
6. Keterampilan mengeluarkan ASI dan merubah jadwal menyusui
sebaiknya mulai dipraktekan sejak satu bulan sebelum kembali
bekerja
7. Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama
menyusui bayinya

Anda mungkin juga menyukai