Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KEPERAWATAN MATERMITAS I

RESUME

OLEH :

A.A RATNA WAHYUNDARI (19.321.3004)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
MANAJEMEN LAKTASI

A. Anatomi Fisiologi
1. Areola
Pada areola terdapat kelenjar Montgomery, menghasilkan cairan berminyak untuk
kesehatan kulit di sekitar areola.
2. Alveoli
Hormon prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI.
3. Duktus laktiferus
Berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus
4. Sinus laktiferus / ampula
Saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar areola yang berfungsi
untuk menyimpan ASI
5. Jaringan lemak dan penyangga
Payudara kecil atau besar mempunyai alveoli dan sinus laktiferus yang sama, sehingga
dapat menghasilkan ASI sama banyak. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang
akan berkontraksi dan memeras keluar ASI.

B. Air Susu Ibu Dan Hormon Prolaktin


1. Hisapan payudara  merangsang ujung saraf sensoris  merangsang kelenjar
hipofisis bagian depan menghasilkan prolaktin masuk ke peredaran darah 
mengalir ke payudara  sel sekretori di alveolus menghasilkan ASI.
2. Hormon prolaktin  menekan ovulasi  menghambat siklus menstruasi

C. Kehamilan Merangsang Perubahan Buah Dada


1. Impuls syaraf dari hisapan  Stimulasi hipotalmus  Stimulasi hipofise posterior 
Sekresi Oksitosin  Kontraksi sel myoepitel sekitar alveoli Let down Reflek
(Mengalirnya ASI ke sinus laktiferus)  LAKTASI.
2. Impuls syaraf dari hisapan  Stimulasi hipofise anterior  Sekresi Porolaktin 
Produksi ASI dalan sel alveolar Let down Reflek (Mengalirnya ASI ke sinus
laktiferus)  LAKTASI.
D. Keadaan Yang Dapat Meningkatkan Hormon Oksitosin
• Perasaan dan curahan kasih sayang terhadap bayinya.
• Celotehan atau tangisan bayi
• Dukungan ayah dalam pengasuhan bayi, seperti menggendong bayi ke ibu saat akan
disusui atau disendawakan, mengganti popok dan memandikan bayi, bermain,
mendendangkan bayi dan membantu pekerjaan rumah tangga
• Pijat bayi

E. Keadaan Yang Dapat Mengurangi Produksi Hormon Oksitosin


• Rasa cemas, sedih, marah, kesal, atau bingung
• Rasa cemas terhadap perubahan bentuk pada payudara dan bentuk tubuhnya,
meniggalkan bayi karena harus bekerja dan ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi.
• Rasa sakit terutama saat menyusui

F. Jenis ASI
1. Kolostrum
2. ASI transisi atau ASI peralihan
3. ASI terakhir yang dihasilkan oleh ibu

G. Manajemen Laktasi
1. Pada masa Antenatal
a. Pendidikan pasien dan keluarganya
b. Dukungan keluarga
c. Dukungan dan kemampuan petugas kesehatan
d. Perawatan & Persiapan payudara
e. Cara hidup sehat
f. Gizi ibu hamil
2. Pada masa perinatal
a. Ibu- bayi harus siap menyusui
b. Segera menyusui setelah bayi lahir
c. Tehnik menyusui yang benar
3. Pada masa postnatal
a. ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran
b. Ibu mencari informasi yang tentang gisi makanan selama menyusui
c. Ibu harus cukup istirahat dan pikiran dalam kondisi tenang
d. Ibu selalu mengikuti petunjuk petugas kesehatan

H. Manfaat ASI Bagi Bayi


1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi
sampai usia 6 bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Melindungi anak dari serangan alergi.
4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi
lebih pandai.
5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara.
6. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
7. Menunjang perkembangan motoric

I. Manfaat ASI bagi Ibu


1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
2. Mengurangi terjadinya anemia
3. Menjarangkan kehamilan
4. Mengecilkan rahim
5. Ibu lebih cepat mengalami penurunan berat badan
6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker
7. Lebih ekonomis dan murah
8. Tidak merepotkan dan hemat waktu
9. Lebih praktis dan portable
10. Memberi kepuasan bagi ibu tersendiri
J. Manfaat ASI Bagi Lingkungan
1. Mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di dunia
2. Tidak menambah polusi udara karena pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap

K. Manfaat ASI Bagi Negara


1. Penghemat devisa
2. Penghematan untuk biaya rumah sakit
3. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk
membangun Negara

L. Manfaat ASI Bagi Keluarga


1. Aspek ekonomi
2. Aspek psikologis
3. Aspek kemudahan

M. Cara Bayi Mengeluarkan ASI


1. Bayi tidak mengeluarkan ASI dari payudara seperti mengisap minuman melalui
sedotan
2. Bayi mengisap untuk membentuk dot dari jaringan payudara
3. Bayi mengeluarkan ASI dengan gerakan peristaltik lidah menekan gudang ASI ke
langit-langit sehingga ASI terperah keluar gudang masuk kedalam mulut
4. Gerakan gelombang lidah bayi dari depan ke belakang dan menekan dot buatan ke
atas langit-langit
5. Perahan efektif akan terjadi bila bayi melekat dengan benar sehingga bayi mudah
memeras ASI

N. Teknik Menyusui
1. Baby standing
2. Baby sitting
3. Out of hand
4. Knave
5. Twins
6. On the pillow
7. Sling
8. Cradle
9. Lying

O. Langkah–Langkah Menyusui Yang Benar


1. Ibu mencuci tangan sebelum menyusui bayinya
2. Ibu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar punggung kursi
dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung
3. Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya
4. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi terletak pada lengan
5. Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi
dibelakang ibu dan yang satu didepan, kepala bayi menghadap ke payudara
6. Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
7. Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah
serta tidak menekan puting susu atau areola
8. Ibu menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum menyusui
9. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
10. Ibu menatap bayi saat menyusui

P. Pasca Menyusui
1. Melepas isapan bayi dengan cara jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui
sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke bawah
2. Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan aerola, biarkan kering dengan sendirinya

Q. Menyendawakan bayi
1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk
perlahan-lahan atau
2. Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya di tepuk perlahan-
lahan

R. Penyimpanan ASI

• ASI tahan 6-8 jam di dalam suhu kamar


• 24 jam dalam termos es
• 2x24 jam dalam lemari es
• 2 minggu di freezer lemari es 1 pintu
• 3 bulan di freezer lemari es 2 pintu

S. Hal-hal yg perlu diperhatikan


1. sebelum diberikan kepada bayi, terlebih dahulu suhu ASI harus disamakan dengan
suhu kamar dengan cara merendam botol berisi ASI dalam air dingin biasa (suhu
normal).
2. Hindari mencelup botol berisi ASI dalam air panas atau memanaskannya langsung di
atas api
3. ASI harus habis dalam 1 jam.
4. ASI yang sudah dihangatkan (direndam air dingin biasa) tidak boleh dikembalikan ke
dalam lemari

T. Perawatan payudara
1. Posisi pasien duduk bersandar
2. Kompres putting payudara dengan kapas yang diisi minyak kelapa selama 2 menit
3. Tarik putting susu, putar ke kanan dan ke kiri bersama-sama (20x)
4. Regangkan putting susu menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
5. Lakukan gerakan melingkar dari dalam ke luar payudara (20x)
6. Lakukan gerakan melingkar dari luar ke dalam payudara (20x)
7. Lakukan gerakan menekan payudara secara perlahan dengan menggunakan sisi dalam
telapak tangan dari atas menuju putting susu (20x)
8. Lakukan gerakan spiral dari atas menuju arah putting susu (20x)
9. Kompres masing-masing payudara dengan air hangat dan dingin secara bergantian
(sebanyak 3 kali bergantian atau selama 3 menit)
10. Bersihkan sisa minyak pada putting susu dengan waslap dan keringkan.

U. Pijat Oksitosin
1. Memposisikan pasien menunduk dan untuk memeluk bantal
2. Oleskan kedua tangan dengan lotion atau minyak sebelum memijat
3. Lakukan pemijatan disepanjang kedua sisi tulang punggung ibu menggunakan kedua
kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan (batas atas: scapula, batas bawah :
sejajar putting susu)
4. Tekan kuat-kuat membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jari,
pijat kearah bawah pada kedua sisi tulang belakang dari leher kearah tulang belikat
selama 2-3 menit.
5. Pada saat bersamaan tanyakan apakah ibu merasakan ASI mengalir dari payudara dan
apakah ibu merasakan kontraksi rahim.
6. Ketika selesai melakukan pemijatan lihat putting susu ibu apakah ASI menetes.
ASI EKSLUSIF

A. Asi Ekslusif
Pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6
bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI
dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun bahkan lebih dari 2 tahun.

B. Manfaat Asi Eksklusif


1. Bagi Bayi
a. ASI sebagai Nutrisi
b. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
c. Pertumbuhan Otak Optimal dan meningkatkan IQ (Proverawati, 2010)
4. Memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi.
2. Bagi Ibu
a. Dapat menghentikan perdarahan
b. Menurunkan resiko kanker
c. Bisa digunakan sebgai metode KB sementara
d. Cepat kembalike berat badan semula
e. Memesrakan hubungan suami istri

C. Komposisi ASI
1. Colostrum
 Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih
kuning dibandingkan ASI Mature.
 Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus bayi
yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima
makanan selanjutnya.
 Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature
 Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature
 Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature.
 Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih
tinggi atau lebih rendah.
 Bila dipanaskan menggumpal
 Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI
Mature.
2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
 Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.
 ASI transisi atau ASI peralihan adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum,
yang biasanya keluar selama 2 minggu.
 Kandungan dalam ASI peralihan memang tidak selengkap kolostrum, namun ASI
peralihan mengandung lebih banyak kalori dibandingkan dengan kolostrum.
Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin
tinggi.
3. Air Susu Mature
 ASI terakhir yang dihasilkan oleh ibu. ASI ini kaya dengan karbohidrat, protein,
lemak, dan air untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Dibagi menjadi :
 Foremilk adalah ASI yang dihasilkan selama awal menyusui,
 Hindmilk adalah ASI yang keluar setelah foremilk habis. Hindmilk
mengandung lemak tinggi dan sangat diperlukan untuk pertambahan

D. Langkah-langkah efektif menyusui


1. Cuci tangan dengan bersih menggunakan air mengalir.
2. Membersihkan payudara
3. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan aerola sekitarnya.
4. Setelah duduk nyaman, peganglah bayi atau gendong bayi senyaman mungkin.
Pilihlah posisi untuk menyusui yang menurut ibu paling nyaman.
5. Rangsang mulut bayi supaya membuka dengan cara menyentuh bibir bawah, dagu
atau pipi bayi dengan payudara. Tunggu sampai mulut bayi membuka lebar
secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan menekan punggung dan bahu bayi,
jangan kepala bayi.
6. Jika bayi tertidur atau sudah kenyang jangan menarik puting
secara paksa, ya, karena menyebabkan puting terluka. Caranya masukkan jari ke tepi
mulut bayi untuk melepaskannya.
7. Sendawakan Bayi.

E. Langkah Efektif untuk seorang ibu pekerja


1. Sebelum ibu berangkat kerja, susui bayi sampai kenyang.
2. Selanjutnya, untuk payudara yang belum habis diisap oleh bayi, perah ASI dari
payudara. Memerah ASI dapat menggunakan tangan secara manual dan ditampung
pada suatu tempat yang bersih
3. ASI yang diperah dapat dibekukan untuk persediaan tambahan apabila ibu mulai
bekerja. ASI tahan 6-8 jam di dalam suhu kamar, 24 jam dalam termos es, 2x24 jam
dalam lemari es, 2 minggu di freezer lemari es 1 pintu, dan 3 bulan di freezer lemari
es 2 pintu.
4. Untuk ASI yang disimpan di lemari es, sebelum diberikan kepada bayi, terlebih
dahulu suhu ASI harus disamakan dengan suhu kamar dengan cara merendam botol
berisi ASI dalam air dingin biasa (suhu normal). Hindari mencelup botol berisi ASI
dalam air panas atau memanaskannya langsung di atas api sebab dapat merusak
kandungan gizi dan komponen imunologiknya. Setelah dihangatkan, ASI harus habis
dalam 1 jam. ASI yang sudah dihangatkan (direndam air dingin biasa) tidak boleh
dikembalikan ke dalam lemari es. Maka yang dihangatkan adalah sejumlah yang
habis diminum bayi satu kali.
5. Siapkan pengasuh bayi (nenek, kakek, anggota keluarga lain, baby sitter, pembantu)
sebelum ibu mulai bekerja kembali. Latihlah pengasuh bayi untuk terampil
memberikan ASI perah dengan sendok kecil atau gelas kecil. Hindari pemakaian dot /
empeng karena kemungkinan bayi akan menjadi “bingung puting”.

Anda mungkin juga menyukai