RESUME
OLEH :
A. Anatomi Fisiologi
1. Areola
Pada areola terdapat kelenjar Montgomery, menghasilkan cairan berminyak untuk
kesehatan kulit di sekitar areola.
2. Alveoli
Hormon prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI.
3. Duktus laktiferus
Berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus
4. Sinus laktiferus / ampula
Saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar areola yang berfungsi
untuk menyimpan ASI
5. Jaringan lemak dan penyangga
Payudara kecil atau besar mempunyai alveoli dan sinus laktiferus yang sama, sehingga
dapat menghasilkan ASI sama banyak. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang
akan berkontraksi dan memeras keluar ASI.
F. Jenis ASI
1. Kolostrum
2. ASI transisi atau ASI peralihan
3. ASI terakhir yang dihasilkan oleh ibu
G. Manajemen Laktasi
1. Pada masa Antenatal
a. Pendidikan pasien dan keluarganya
b. Dukungan keluarga
c. Dukungan dan kemampuan petugas kesehatan
d. Perawatan & Persiapan payudara
e. Cara hidup sehat
f. Gizi ibu hamil
2. Pada masa perinatal
a. Ibu- bayi harus siap menyusui
b. Segera menyusui setelah bayi lahir
c. Tehnik menyusui yang benar
3. Pada masa postnatal
a. ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran
b. Ibu mencari informasi yang tentang gisi makanan selama menyusui
c. Ibu harus cukup istirahat dan pikiran dalam kondisi tenang
d. Ibu selalu mengikuti petunjuk petugas kesehatan
N. Teknik Menyusui
1. Baby standing
2. Baby sitting
3. Out of hand
4. Knave
5. Twins
6. On the pillow
7. Sling
8. Cradle
9. Lying
P. Pasca Menyusui
1. Melepas isapan bayi dengan cara jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui
sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke bawah
2. Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan aerola, biarkan kering dengan sendirinya
Q. Menyendawakan bayi
1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk
perlahan-lahan atau
2. Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya di tepuk perlahan-
lahan
R. Penyimpanan ASI
T. Perawatan payudara
1. Posisi pasien duduk bersandar
2. Kompres putting payudara dengan kapas yang diisi minyak kelapa selama 2 menit
3. Tarik putting susu, putar ke kanan dan ke kiri bersama-sama (20x)
4. Regangkan putting susu menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
5. Lakukan gerakan melingkar dari dalam ke luar payudara (20x)
6. Lakukan gerakan melingkar dari luar ke dalam payudara (20x)
7. Lakukan gerakan menekan payudara secara perlahan dengan menggunakan sisi dalam
telapak tangan dari atas menuju putting susu (20x)
8. Lakukan gerakan spiral dari atas menuju arah putting susu (20x)
9. Kompres masing-masing payudara dengan air hangat dan dingin secara bergantian
(sebanyak 3 kali bergantian atau selama 3 menit)
10. Bersihkan sisa minyak pada putting susu dengan waslap dan keringkan.
U. Pijat Oksitosin
1. Memposisikan pasien menunduk dan untuk memeluk bantal
2. Oleskan kedua tangan dengan lotion atau minyak sebelum memijat
3. Lakukan pemijatan disepanjang kedua sisi tulang punggung ibu menggunakan kedua
kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan (batas atas: scapula, batas bawah :
sejajar putting susu)
4. Tekan kuat-kuat membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jari,
pijat kearah bawah pada kedua sisi tulang belakang dari leher kearah tulang belikat
selama 2-3 menit.
5. Pada saat bersamaan tanyakan apakah ibu merasakan ASI mengalir dari payudara dan
apakah ibu merasakan kontraksi rahim.
6. Ketika selesai melakukan pemijatan lihat putting susu ibu apakah ASI menetes.
ASI EKSLUSIF
A. Asi Ekslusif
Pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6
bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI
dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun bahkan lebih dari 2 tahun.
C. Komposisi ASI
1. Colostrum
Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih
kuning dibandingkan ASI Mature.
Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus bayi
yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima
makanan selanjutnya.
Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature
Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature
Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature.
Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih
tinggi atau lebih rendah.
Bila dipanaskan menggumpal
Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI
Mature.
2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.
ASI transisi atau ASI peralihan adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum,
yang biasanya keluar selama 2 minggu.
Kandungan dalam ASI peralihan memang tidak selengkap kolostrum, namun ASI
peralihan mengandung lebih banyak kalori dibandingkan dengan kolostrum.
Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin
tinggi.
3. Air Susu Mature
ASI terakhir yang dihasilkan oleh ibu. ASI ini kaya dengan karbohidrat, protein,
lemak, dan air untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Dibagi menjadi :
Foremilk adalah ASI yang dihasilkan selama awal menyusui,
Hindmilk adalah ASI yang keluar setelah foremilk habis. Hindmilk
mengandung lemak tinggi dan sangat diperlukan untuk pertambahan