Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN GIZI TERKINI

D.pengampu : Tuty Hertati Purba SKM,Mkes

Disusun oleh : Elza dc Silaban (2102031018)

PRODI : S-1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2023
Permasalahan fisiologis saat hamil
Heart burn
Heartburn merupakan kondisi dimana ibu hamil merasakan rasa panas di bagian ulu hati
atau bisa pula pada bagian dada. Heartburn banyak dialami oleh ibu hamil yang
memasuki usia trisemester ketiga pada usia kehamilan mereka. Bukan hanya merasakan
panas pada bagian dada, ibu hamil juga sering mengalami rasa ditusuk-tusuk oleh benda
tajam di bagian ulu hatinya. Adapun yang menyebabkan gejala ini adalah ketika makanan
yang dikonsumsi yang telah berada di dalam lambung terdesak menuju arah
kerongkongan. Kondisi ini juga dikenal dengan naiknya asam lambung menuju
kerongkongan akibat desakan rahim yang semakin hari semakin bertambah ukurannya.
Cara mengatasi heart burn saat hamil ;
1.Hindari makanan pemicu heart burn ( makanan berbumbu tajam, pedas, asam makanan
berlemak, dan minuman berkafein
2. Hindari berbaring setelah makan
3. Makan dengan perlahan
4. Makanan dengan porsi sedikit tapi sering

Anemia
Anemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan
fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis tersebut berbeda pada setiap orang, dimana dapat
dipengaruhi oleh jenis kelamin, tempat tinggal, perilaku merokok, dan tahap kehamilan.
Berdasarkan WHO, anemia pada kehamilan ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb)
<11 g/dL.
Upaya mencegah/ terapi anemia pada ibu hamil ;
1.Mengonsumsi makanan bergizi terutama makanan kaya akan zat besi (Fe)
2.Mengonsumsi tablet Fe yang 90 tablet selama kehamilan
3.Cek darah dan periksa kehamilan min 4x
Penanganan anemia ibu hamil
Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi Sayuran berwarna hijau tua Buah
buahanMembiasakan konsumsi makanan yang mempermudah penyerapan Fe seperti
vitamin C, air jeruk daging dan ikan Menghindari minuman yang menghambat
penyerapan Fe seperti teh dan kopi. Kapsul Kelor juga bermanfaat untuk menyembuhkan
Anemia.

Konstipasi pada kehamilan


Konstipasi/ sembelit Sembelit adalah gangguan pencernaan saat hamil yang paling sering
terjadi. Sembelit saat hamil biasanya dipicu oleh kadar hormon progesteron yang tinggi.
Meski jarang menimbulkan bahaya yang serius, sembelit pada ibu hamil perlu ditangani
dengan tepat agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cara mengatasi sembelit saat hamil :
1.Mengonsumsi makanan tinggi serat
2.Perbanyak minum air putih ( 8 gls/ hari)
3. Olahraga ringan secara rutin
4.Konsultasi dengan dokter
Hipertensi Gestasional
Hipertensi gestasional merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi setelah usia
kehamilan 20 minggu. Peningkatan tekanan darah ini umumnya tidak disertai dengan adanya
protein dalam urine atau kerusakan organ tubuh.
Pada ibu hamil yang mengalami kondisi ini, tekanan darah biasanya dapat kembali normal
setelah melahirkan.

Cara mencegah hipertensi Gestasional saat hamil :


1.Mengurangi konsumsi makanan tinggi garam/natrium
2.Memperbanyak asupan sayur dan buah
3.Rutin memantau tekanan darah/memeriksakan kehamilan secara rutin
MANAJEMEN LAKTASI

1. Laktasi
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Laktasi merupakan
produksi dan pengeluaran ASI, dimana calon ibu ibu harus sudah siap baik secara
psikologis dan fisik.

2. Fisiologi laktasi
a) Produksi laktasi (prolaktin)
Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membua
kolostrum, tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarena aktivitas prolaktin dihambat
esterogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan, yaitu lepasnya
plasenta dan kurang nya fungsi korpus luteum maka esterogen dan progesteron
juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang putting susu dan kalang payudara,
karena ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik.
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus
dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan
mengeluarkan faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin
akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar hormon prolaktin. Hormon ini
merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.

b) Refleks aliran
Selain mempengaruhi kelenjar hipofisis anterior, rangsangan yang ditimbulkan
oleh bayi saat menyusui juga akan melepaskan hormon prolaktin dan juga
mempengaruhi sekresi oksitosin di kelenjar hipofisis posterior. Setelah oksitosin
dilepaskan ke dalam darah, ini merangsang otot polos yang mengelilingi alveoli
dan tubulus serta sinus ke puting.
Beberapa reaksi bayi baru lahir yang mendapatkan ASI adalah sebagai
berikut:
1. Refleks tangkap (refleks rooting): Refleks ini memungkinkan bayi
baru lahir untuk menemukan puting susu saat diletakkan di payudara.
2. Mengisap refleks, saat bayi mengganti langit yang keras dengan
puting atau puting dan bagian belakang lidah mengisi mulut. Refleks
ini melibatkan lidah dan pipi.
3. Pengeluaran ASI (Oksitosin)
Pembentukan Oksitosin berasal dari rangsangan hisapan bayi
dilanjutkan ke hipofise posterior yang kemudian menghasilkan oksitosin. Melalui
aliran darah hormon ini menuju uterus untuk merangsang kontraksi. Kontraksi dari
sel akan memeras susu yang telah diproduksi keluar dari alveoli dan masuk ke
sistem duktus lactiferus kemudian masuk ke mulut bayi. Pengeluaran oksitosin
selain dipengaruhi oleh hisapan bayi, juga dipengaruhi reseptor yang terletak pad
duktus. Bila duktus melebar, maka secara reflek oksitosin dikeluarkan oleh
hipofisis. Hal yang dapat mengurangi produksi oksitosin antara lain:
- Ibu merasa takut jika menyusui akan merusak bentuk payudara
- Ibu merasa khawatir karena produksi ASI-nya tidak cukup.
- Ibu merasa kesakitan terutama saat menyusui.
- Ibu merasa sedih, cemas, kesal, dan merasa bingung.
- Ibu merasa malu untuk menyusui.
- Suami dan keluarga kurang mendukung dan mengerti tentang ASI.
3. Manfaat pemberian asi
a) Bagi Bayi
Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik.Kolostrum
mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi dan membuat bayi
menjadi lebih kuat. Penting sekali memberikan ASI pada bayi pada jam-jam
pertama sesudah lahir dan kemudian setidaknya dua jam atau tiga jam.
b) Bagi Ibu
Memulihkan diri dari proses persalinannya. Selama beberapa hari pertama
membantu membuat kontraksi rahim dengan cepat dan memperlambat
perdarahan., Ibu yang menyusui akan menunda kehamilan dan Pemberian ASI
adalah cara paling tepat dan terbaik untuk mencurahkan kasih sayang kepada buah
hatinya

4. Posisi menyusui
Hal terpenting dalam posisi menyusui adalah ibu merasa nyaman dan rileks. Terdapat
beberapa macam posis menyusui, Sebagai berikut :

5. Prosedur/ teknik menyusu yang benar


- Sebelum menyusu keluarkan sedikit ASI, kemudian dioleskan pada puting dan
disekitar aerola. Ini berguna untuk menjaga kelembaban puting susu
- Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara Ibu duduk atau berbaring dengan
santai, bila duduk menggunakan kursi yang rendah (agar kaki tidak tergantung)
dan punggung ibu tersandar dikursi
- Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi pada
lengkung siku ibu (kepala bayi tidak boleh mengadah, dan bokong bayi di tahan
oleh telapak tangan)
- Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan.
- Perut bayi menempel pada ibu dan kepala menghadap ke payudara (tidak hanya
membelokkan kepala bayi)
- Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
- Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lainnya menopang di bawah atau
membentuk huruf C, jangan menekan puting susu.
- Bayi diberi ragsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara :
● Menyentuh pipi dengan puting susu
● Menyentuh sisi mulut bayi
- Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara
ibu dan puting serta aerola payudara dimasukan ke mulut bayi:
● Usahakan sebagian besar aerola payudara dapat masuk ke mulut bayi,
sehingga puting susu berada di bawah langit langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah
aerola payudara. Posisi yang salah, yaitu apabila bayi hanya menghisap
pada puting saja, akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan
puting susu lecet
● Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga
lagi.
Gambar pelekatan mulut bayi

- Melepas hisapan bayi dengan cara:


● Jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut
● Dagu bayi ditekan kebawah
● Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
puting dan aerola; biarksn mengering dengan sendirinya
● Selanjutnya menyendawakan bayi yang bertujuan untuk mengeluarkan
udara dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui.

6. Perawatan payudara
Perawatan payudara atau (breast care) adalah salah satu tindakan pengurutan atau
pemberian rangsangan secara teratur pada otot otot payudara untuk memperbaiki sirkulasi
darah, merawat puting payudara agar bersih dan tidak mudah lecet serta dapat
memperlancar ASI.

Prosedur perawatan payudara ibu :


- Persiapan alat
a) Baby oil secukupnya
b) Kapas secukupnya
- Persiapan ibu
a) Cuci tangan
b) Ibu duduk tegak
- Teknik perawatan nya adalah sebagai berikut;
● Kompres putting susu dan daerah sekitarnya dengan menempelkan kapas atau lap
yang dibasahi minyak
● Bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
● Pegang kedua puting susu, lalu tarik keluar bersama dan diputar 20 kali ke dalam
dan keluar.
● Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu payudara diurut dari
pangkal menuju puting sebanyak 30 kali. Kemudian pijat daerah areola sehingga
keluar cairan 1-2 tetes untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat.
● Pakailah bra yang menopang payudara

6. Langkah SADARI untuk deteksi dini kanker payudara ;


a) Berdiri tegak, Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit
payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan
dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa.
b) Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala.
dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan
cermati bentuk maupun ukuran payudara.
c) Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga
payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan
(kontraksikan) otot dada Anda.
d) Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian
atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area
payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak.
Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi
payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara
kanan Anda.
e) Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting.
Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.
f) Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke
atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya.
Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga
ke sekitar ketiak.

Pangan yang dapat memperlancar ASI


Judul jurnal : Pengaruh konsumsi jantung pisang terhadap peningkatan produksi asi
pada ibu masa nifas

Hasil & pembahasan


Air Susu Ibu (ASI) mengandung zat gizi sesuai dengan kebutuhan bayi untuk
pertumbuhan, kekebalan, mencegah berbagai penyakit serta untuk kecerdasan bayi.
Namun, banyak ibu
mengalami masalah sulitnya ASI keluar. Hal ini membuat bayi tidak mendapat ASI yang
cukup dan ibu mengambil keputusan memberikan susu formula. Beberapa ibu takut untuk
menyusui, sehingga terjadi bendungan ASI karena dapat mengurangi isapan bayi pada
payudara menyebabkan jumlah ASI sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan bayi.
Tujuan Penelitian ini untuk membandingkan produksi ASI antara kelompok intervensi
(post
test) mengkonsumsi sayur jantung pisang kepok dengan kelompok kontrol (post test)
tidak mengkonsumsi sayur jantung pisang kepok pada Ibu Menyusui di Desa Candirejo
Kecamatan Biru – biru Kabupaten Deli Serdang. Metode yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan two group pretest - post test
design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui pada bulan Maret – Juli
tahun 2020
berjumlah 20 responden dibagi menjadi 10 responden kelompok intervensi dan 10
responden kelompok kontrol. Jantung pisang diberikan sebanyak 200 gram, dua kali
sehari selama 7 hari. Data dianalisis dengan Uji Wilcoxon kemudian untuk melihat
perbandingannya menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa
nilai mean ranks pada kontrol sebesar 5,65 dengan sum of ranks sebesar 56,50 meningkat
pada kelompok intervensi dengan mean ranks 15,35 dan sum of ranks 153,50 dengan
hasil p–value sebesar (0,000 < α 0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat
pengaruh konsumsi jantung pisang terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu
menyusui di desa Candirejo Kabupaten Deli Serdang.

Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan yaitu setelah diberikan
sayur jantung pisang kepok kepada ibu menyusui terhadap jumlah produksi ASI yang
dilihat dengan frekuensi ibu dalam menyusui bayinya. Frekuensi menyusui sebelum
diberikan intervensi dengan nilai Mean 3,70, dan nilai SD 0,675 sedangkan sesudah
diberikan intervensi dengan nilai Meannya 7,80 dan nilai
SD 1,687.

Anda mungkin juga menyukai