Anemia
Anemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan
fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis tersebut berbeda pada setiap orang, dimana dapat
dipengaruhi oleh jenis kelamin, tempat tinggal, perilaku merokok, dan tahap kehamilan.
Berdasarkan WHO, anemia pada kehamilan ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb)
<11 g/dL.
Upaya mencegah/ terapi anemia pada ibu hamil ;
1.Mengonsumsi makanan bergizi terutama makanan kaya akan zat besi (Fe)
2.Mengonsumsi tablet Fe yang 90 tablet selama kehamilan
3.Cek darah dan periksa kehamilan min 4x
Penanganan anemia ibu hamil
Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi Sayuran berwarna hijau tua Buah
buahanMembiasakan konsumsi makanan yang mempermudah penyerapan Fe seperti
vitamin C, air jeruk daging dan ikan Menghindari minuman yang menghambat
penyerapan Fe seperti teh dan kopi. Kapsul Kelor juga bermanfaat untuk menyembuhkan
Anemia.
1. Laktasi
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Laktasi merupakan
produksi dan pengeluaran ASI, dimana calon ibu ibu harus sudah siap baik secara
psikologis dan fisik.
2. Fisiologi laktasi
a) Produksi laktasi (prolaktin)
Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membua
kolostrum, tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarena aktivitas prolaktin dihambat
esterogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan, yaitu lepasnya
plasenta dan kurang nya fungsi korpus luteum maka esterogen dan progesteron
juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang putting susu dan kalang payudara,
karena ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik.
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus
dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan
mengeluarkan faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin
akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar hormon prolaktin. Hormon ini
merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.
b) Refleks aliran
Selain mempengaruhi kelenjar hipofisis anterior, rangsangan yang ditimbulkan
oleh bayi saat menyusui juga akan melepaskan hormon prolaktin dan juga
mempengaruhi sekresi oksitosin di kelenjar hipofisis posterior. Setelah oksitosin
dilepaskan ke dalam darah, ini merangsang otot polos yang mengelilingi alveoli
dan tubulus serta sinus ke puting.
Beberapa reaksi bayi baru lahir yang mendapatkan ASI adalah sebagai
berikut:
1. Refleks tangkap (refleks rooting): Refleks ini memungkinkan bayi
baru lahir untuk menemukan puting susu saat diletakkan di payudara.
2. Mengisap refleks, saat bayi mengganti langit yang keras dengan
puting atau puting dan bagian belakang lidah mengisi mulut. Refleks
ini melibatkan lidah dan pipi.
3. Pengeluaran ASI (Oksitosin)
Pembentukan Oksitosin berasal dari rangsangan hisapan bayi
dilanjutkan ke hipofise posterior yang kemudian menghasilkan oksitosin. Melalui
aliran darah hormon ini menuju uterus untuk merangsang kontraksi. Kontraksi dari
sel akan memeras susu yang telah diproduksi keluar dari alveoli dan masuk ke
sistem duktus lactiferus kemudian masuk ke mulut bayi. Pengeluaran oksitosin
selain dipengaruhi oleh hisapan bayi, juga dipengaruhi reseptor yang terletak pad
duktus. Bila duktus melebar, maka secara reflek oksitosin dikeluarkan oleh
hipofisis. Hal yang dapat mengurangi produksi oksitosin antara lain:
- Ibu merasa takut jika menyusui akan merusak bentuk payudara
- Ibu merasa khawatir karena produksi ASI-nya tidak cukup.
- Ibu merasa kesakitan terutama saat menyusui.
- Ibu merasa sedih, cemas, kesal, dan merasa bingung.
- Ibu merasa malu untuk menyusui.
- Suami dan keluarga kurang mendukung dan mengerti tentang ASI.
3. Manfaat pemberian asi
a) Bagi Bayi
Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik.Kolostrum
mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi dan membuat bayi
menjadi lebih kuat. Penting sekali memberikan ASI pada bayi pada jam-jam
pertama sesudah lahir dan kemudian setidaknya dua jam atau tiga jam.
b) Bagi Ibu
Memulihkan diri dari proses persalinannya. Selama beberapa hari pertama
membantu membuat kontraksi rahim dengan cepat dan memperlambat
perdarahan., Ibu yang menyusui akan menunda kehamilan dan Pemberian ASI
adalah cara paling tepat dan terbaik untuk mencurahkan kasih sayang kepada buah
hatinya
4. Posisi menyusui
Hal terpenting dalam posisi menyusui adalah ibu merasa nyaman dan rileks. Terdapat
beberapa macam posis menyusui, Sebagai berikut :
6. Perawatan payudara
Perawatan payudara atau (breast care) adalah salah satu tindakan pengurutan atau
pemberian rangsangan secara teratur pada otot otot payudara untuk memperbaiki sirkulasi
darah, merawat puting payudara agar bersih dan tidak mudah lecet serta dapat
memperlancar ASI.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan yaitu setelah diberikan
sayur jantung pisang kepok kepada ibu menyusui terhadap jumlah produksi ASI yang
dilihat dengan frekuensi ibu dalam menyusui bayinya. Frekuensi menyusui sebelum
diberikan intervensi dengan nilai Mean 3,70, dan nilai SD 0,675 sedangkan sesudah
diberikan intervensi dengan nilai Meannya 7,80 dan nilai
SD 1,687.