Anda di halaman 1dari 20

Assalamualaikum 🙏

ASI EKSKLUSIF DAN PEMBERIA


N ASI PADA IBU BEKERJA
Asuhan kehamilan persalinan nifas
dan bbl
Dosen pembimbing: Devi
Rosita,S.Si.,T.M.Kes
Nadiyya nur Rohmah
Semester 2 NIM 1915790
A. Definisi ASI eksklusif
• ASI Eksklusif adalah makanan pertama, utama dan t
erbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah
• ASI  Eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI
saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula,
air putih, air jeruk ataupun makanan tambahan lain
yang diberikan saat bayi baru lahir sampai berumur
6 bulan.
B. Pengumpulan ASI eksklusi
f
1. ASI stadium I adalah kolostrum.
2. ASI Stadium II adalah ASI peralihan yang keluar se
telah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yan
g matang.
3. ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekre
si dari hari ke-10 sampai seterusnya.
C. Manfaat ASI eksklusif
• Untuk bayi Hal ini akan berpengaruh terhadap
kemapanan emosinya di masa depan, apabila bayi s
akit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi
karena mudah dicerna dan dapat mempercepat pe
nyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaik
kan berat badan secara cepat dan mempercepat pe
rtumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang di
beri ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yan
g tidak diberi ASI
• Untuk ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondi
si ibu untuk kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi re
siko perdarahan, lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan pa
ha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI, sehingga
ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim da
n kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah da
ri pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghema
t waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilk
annya.
ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membaw
a perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI
selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayi
nya, ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional
• Untuk keluarga
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk me
mbeli susu formula, botol susu, serta peralatan lainny
a, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebi
h sedikit biaya guna perawatan kesehatan, penjarang
an kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklu
sif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga
, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu terse
dia setiap saat, keluarga tidak perlu repot membawa
berbagai peralatan susu ketika bepergian
• Untuk masyarakat dan nega
ra
Menghemat devisa negara karena tidak perlu me
ngimpor susu formula dan peralatan lainnya, bayi seh
at membuat negara lebih sehat, penghematan pada s
ektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya
sedikit, memperbaiki kelangsungan hidup anak karen
a dapat menurunkan angka kematian, ASI merupakan
sumber daya yang terus-menerus di produksi
D. Fisiologi pengeluaran AS
I eksklusif
1. Refleks prolaktin
• Rangsangan dan isapan bayi melalui serabut syaraf memicu kelenjar hipofise
bagian depan untuk mengeluarkan hormon proaktin ke dalam peredaran darah y
ang menye-babkan sel kelenjar mengeluarkan ASI. Semakin sering bayi menghisa
p semakin banyak hormon prolaktin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise. Akibatny
a makin banyak ASI dipro-duksi oleh sel kelenjar. Sebaliknya berkurangnya isapan
bayi menyebabkan produksi ASI berkurang, mekanisme ini disebut supply and de
mand
• 2.    Refleks oksitosin (let down reflex)
• Rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf, memacu hipofise bagian belak
ang untuk mensekresi hormon oksitosin ke dalam darah. Oksitosin ini menyebab
kan sel – sel myopytel yang mengelilingi alveoli dan duktuli berkon-traksi, sehing
ga ASI mengalir dari alveoli ke duktuli menuju sinus dan puting. Dengan demikian
sering menyusu baik dan penting untuk pengosongan payudara agar tidak terjadi
engorgement (pembengkakan payudara), tetapi sebaliknya memperlancar penge
luaran ASI.
Reflek pada bayi
a)      Refleks mencari puting (rooting reflex)
Bila pipi atau bibir bayi disentuh, maka bayi akan menoleh ke arah se
ntuhan, membuka mulutnya dan beru-saha untuk mencari puting untuk
menyusu. Lidah keluar dan melengkung mengangkap puting dan areola.
b)      Refleks menghisap (sucking reflex)
Refleks terjadi karena rangsangan puting susu pada palatum durum
bayi bila areola masuk ke dalam mulut bayi. Gusi bayi menekan areola, li
dah dan langit – langit sehingga menekan sinus laktiferus yang berada di
bawah areola. Kemudian terjadi gerakan peristaltik yang mengeluarkan
ASI dari payudara masuk ke dalam mulut bayi.
c)      Refleks menelan (swallowing reflex)
ASI dalam mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
Komposisi ASI eksklusif
1. Kolostrum – Cairan susu kental berwarna kuning, Kolostrum mengandung karoten dan vitamin A yan
g tinggi yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh bagi bayi.
2. Protein – Protein dalan ASI  berupa casein (protein yang sulit di cerna) dan whey (protein yang muda
h di cerna). ASI lebih banyk mengandum whey di bandingkan dengan casein.
3. Lemak – Lemak ASI adalah penghasil kalori (energy) utama dan merupakan komponen yang gizi yang
sangat berfariasi.penelitian OSBORN membuktikan, bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih banyak m
enderita penyakit koroner usia muda.
4. Laktosa – Merupakan karbihidrat terutama pada ASI,fungsinya sebagai sumber   energi meninggkatka
n absorbs kalsium dan merang sang pertumbuhan lactobacillus bifidus.
5. Zat Besi – Meskipun ASI mengandum sedikit zat besi, namun bayi yang menyusui jarang kekurangan z
at besi.
6. Taurin – Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neuororansmitter, berperan penting dalam matur
asi otak bayi.
7. Laktobacilus – Berfungsi menghambat pertumbuhan microorganisme seperti becteri ecoli yang serin
g menyebabkan diare pada bayi.
8. Laktoferin – Sebuah besi batas yang mengikat protein ketersediaan besi untuk bakteri dalam intestin
es, serta memungkinkan bakteri sehat tertentu untuk berkembang.
9. Lizozim – Dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insidens, caries,dentis,dan maloklusi
atau kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat menyusu dengan botol dan dot.
F. Keunggulan ASI daripada
susu formula
• Komposisi
• Nutrisi
• Pencernaan
• Kebutuhan
• Ekonomi
• Kebersihan
• Kebaikan bagi ibu
Cara pemberian ASI yang ben
ar
• Cuci tangan yang bersih dengan sabun.
• Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting
• Duduk dan berbaring dengan santai.
• Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah sel
uruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepal
a dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga
hidung bayi berhadapan dengan puting susu.
• Dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke pu
ting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
• Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.
4 posisi menyusui
1.       Posisi Cradle (Klasik) Posisi ini adalah yang paling banyak diprakte
kkan ibu menyusui.
Cara:
a)    Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung tegak (bole
h disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan nyaman).
b)   Jaga agar posisi tidak membungkuk karena akan cepat lelah. Punggu
ng hingga bokong bayi ditempatkan pada lengan bawah ibu.
c)    Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan p
ayudara yang akan digunakan untuk menyusui (lengan kanan saat akan
menyusui dengan payudara kanan).
d)   Kepala dan leher bayi ditempatkan pada lekuk siku. Dekatkan kepala
(bibir) bayi pada payudara dengan mengangkat lengan (bukan membung
kuk).
..
2.      Posisi Cross-Cradle
Cara:
a)      Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung tegak
(boleh disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan nyama
n).
b)      Jaga agar posisi tidak membungkuk karena akan cepat lelah. Ta
ngan ibu pada sisi yang berseberangan dengan payudara yang meny
usui, memegang kepala dan leher bayi (tangan kanan digunakan bila
akan menyusui dengan payudara kiri, dan sebaliknya) Punggung dan
bokong bayi disangga dengan lengan bawah ibu pada tangan yang s
ama.
c)      Tangan dapat digunakan untuk mengarahkan bayi ke payudara.
..
3.      Posisi Football
Dinamakan football karena Anda memegang bayi seperti memegang bola football
(menurut saya kalau versi perempuan: tas tangan, mungkin seharusnya dinamakan
Handbag Position agar lebih komunikatif bagi para wanita), yaitu pada sisi tubuh (d
i bawah ketiak).
Cara:
a)    Punggung hingga bokong bayi ditempatkan pada lengan bawah ibu, dengan da
erah bokong pada lipat siku ibu.
b)   Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara ya
ng akan digunakan untuk menyusui (lengan kanan saat akan menyusui dengan pay
udara kanan).
c)    Lengan ibu tidak ditempatkan di depan tubuh, namun di samping (seperti men
gempit tas) Telapak tangan ibu menyangga kepala dan leher bayi, seluruh tubuh ba
yi menghadap ke payudara (sisi tubuh) ibu Letakkan penyangga (bantal atau bantal
menyusui) pada sisi tubuh yang digunakan, di bawah lengan ibu dan tubuh bayi.
..
4.    Posisi Berbaring Miring
Posisi ini merupakan posisi favorit sebagian ibu, terutama saat sedan
g sangat lelah dan mengantuk namun berjuang untuk tetap menyusui ba
yi secara langsung.
Cara:
a)    Berbaringlah miring pada satu sisi tubuh, tangan bagian bawah dilip
at ke atas atau menyangga kepala. Kepala boleh berbaring pada bantal a
tau disangga oleh telapak tangan.
b)   Dengan tangan bagian atas, posisikan tubuh bayi juga miring mengh
adap tubuh Anda, perut bayi menempel pada perut Anda. Arahkan kepa
la dan mulut bayi pada puting, dapat menggunakan bantal bayi yang dile
takkan di bawah kepala bayi atau di bawah payudara, tergantung ukuran
payudara, dengan tujuan agar mulut bayi sama tinggi dengan puting.
H. Cara menyimpan ASI yang
benar
a)      Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gu
la); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan
dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
b)      Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan mau
pun plastik styrofoam.
c)      Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
d)     Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas wa
ktu yang diijinkan ( + 2 minggu).
e)      Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator sela
ma semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk mem
bekukan makanan).
f)       Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KET
IDAKBERHASILAN ASI EKSKLUSIF
• Faktor internal
1. Ketersediaan ASI
2. Pekerja atau aktivitas
Beberapa alasan ibu memberikan makanan tambahan yang berkait
an dengan pekerjaan adalah tempat kerja yang terlalu jauh, tidak ada pe
nitipan anak, dan harus kembali kerja dengan cepat karena cuti melahirk
an singkat (Mardiati, 2006). Cuti melahirkan di Indonesia rata-rata tiga b
ulan. Setelah itu, banyak ibu khawatir terpaksa memberi bayinya susu fo
rmula karena ASI perah tidak cukup. Bekerja bukan alasan untuk tidak m
emberikan ASI eksklusif, karena waktu ibu bekerja bayi dapat diberi ASI
perah yang diperah minimum 2 kali selama 15 menit. Yang dianjurkan ad
alah mulailah menabung ASI perah sebelum masuk kerja. Semakin bany
ak tabungan ASI perah, seamakin besar peluang menyelesaikan program
ASI eklusif
..
3. Pengetahuan
4. Kelainan pada payudara
5. Kondisi kesehatan ibu
FAKTOR EKSTERNAL
1. Faktor petugas kesehatan
2. Kesehatan bayi
3. Pengganti ASI atau sufor
4. Keyakinan
Terima kasih 🙏

..

Anda mungkin juga menyukai