Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF STIMULASI,DETEKSI DAN

INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG DENGAN KPSP PADA An.A USIA 4


BULAN DI PMB SIS MRABAWANTI ORO-ORO OMBO BATU TAHUN 2022

Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan II

Disusun Oleh :

Mazidatul Ilmaya Yoladari

NIM.P17310201008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI DIII KEBIDANAN MALANG

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif Stimulasi,Deteksi Dini Tumbuh Kembang


pada An.A usia 4 bulan di PMB Sis Mrabawanti periode September 2022 ini telah
disusun oleh :

Mahasiswa ,

Mazidatul Ilmaya Yolandari

NIM.P17310201008

Disetujui serta disah kan oleh :

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Herawati Mansur, SST, M.pd, M.psi Widiyani,S.Tr.Keb


NIP.196501101985032002

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Tujuan....................................................................................................................5
1.3 Metode Penulisan..................................................................................................6
1.4 Sistematika Penulisan............................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan


2.1.1 Pengertian .................................................................................................7
2.1.2 Ciri-ciri tumbuh kembang.........................................................................7
2.1.3 Aspek perkembangan yang dipantau.........................................................8
2.1.4 Tahapan perkembangan menurut umur.....................................................9
2.1.5 Deteksi Penyimpangan Perkembangan dengan KPSP............................13
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan...........................................................................15

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data Dasar.........................................................................................21

3.2 Interpretasi Data Dasar........................................................................................24

3.3 Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial.............................................................24

3.4 Identifikasi Tindakan Segera...............................................................................25

3.5 Perencanaan.........................................................................................................25

3.6 Pelaksanaan.........................................................................................................25

3.7 Evaluasi...............................................................................................................25

BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................26

2
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan..........................................................................................................27

5.2 Saran....................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada
masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan dasar yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Kualitas anak
masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya manusia di masa yang akan
datang. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak janin dalam
kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan
emas sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik
dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang
tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu
mencapai kemampuan optimalnya sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam
masyarakat. Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian
pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
Deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan merupakan upaya penjaringan
yang dilaksanakan secara komprehensif untuk mengetahui adanya penyimpangan
tumbuh kembang bayi dan anak balita, serta untuk mengoreksi adanya faktor risiko.
Dengan ditemukan secara dini adanya penyimpangan atau masalah tumbuh
kembang anak, maka tenaga kesehatan mempunyai waktu dalam membuat rencana
tindakan/ intervensi yang tepat terutama ketika harus melibatkan ibu/keluarga.
Deteksi dini dapat dilakukan oleh siapa saja yang telah terampil dan mampu
melakukan seperti tenaga professional (dokter, perawat, bidan, psikolog), kader,
bahkan orang tua atau anggota keluarganya dapat diajarkan cara melakukan deteksi
tumbuh kembang.Upaya deteksi ini dapat dilakukan di tempat pelayanan kesehatan,
posyandu, sekolah, atau lingkungan rumah tangga. Berdasarkan uraian diatas

4
penulis melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada An.A usia 4 bulan di PMB
Sis Mrabawanti pada September 2022.
1.2 Tujuan
Penulis dapat memberikan asuhan kebidanan SDIDTK secara komprehensif
pada An.A usia 4 bulan di PMB Sismrabawanti sesuai dengan standart pelayanan
kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah
varney.
1.3 Metode Penulisan
Penulisan laporan asuhan kebidanan ini disusun berdasarkan hasil dari metode
wawancara,observasi dan pengkajian data yang bertujuan memberikan asuhan
kebidanan SDIDTK pada An.A usia 4 bulan di PMB Sis Mrabawanti pada tanggal
01 September 2022. Penulis melakukan asuhan kebidanan ini menggunakan
pendekatan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney yang meliputi:
identifikasi data dasar,interpretasi data,identifikasi diagnosa atau masalah
potensia,identifikasi tindakan segera atau kolaborasi,perencanaan,pelaksanaan,dan
evaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan
1.4 Sistematika Penulisan
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
BAB I PENDAHULUAN
1.5 Latar Belakang
1.6 Tujuan
1.7 Metode Penulisan
1.8 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan


2.3.1 Pengertian
2.3.2 Ciri-ciri tumbuh kembang
2.3.3 Aspek perkembangan yang dipantau
2.3.4 Tahapan perkembangan menurut umur

5
2.3.5 Deteksi Penyimpangan Perkembangan dengan KPSP
2.4 Konsep Manajemen Kebidanan

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data Dasar

3.2 Interpretasi Data Dasar

3.3 Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial

3.4 Identifikasi Tindakan Segera

3.5 Perencanaan

3.6 Pelaksanaan

3.7 Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan


2.1.1 Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan
perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan,- perkembangan merupakan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya,
misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan
sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia
yang utuh.
2.1.2 Ciri-ciri tumbuh kembang anak
1. Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada
seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak
akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa
berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan
fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan
masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang

7
berbedabeda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi
organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4. Perkembangan berkore/asi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,
terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak
sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu: Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju
ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal). Dan Perkembangan terjadi
lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian
distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola
proksimodistal).
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan.
Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak
mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya
2.1.3 Aspek Perkembangan yang dipantau
a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
b. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi
yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya
c. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

8
d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain}, berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
2.1.4 Tahapan Perkembangan menurut umur
a. umur 0-3 bulan
1) Mengangkat kepala setinggi 45
2) Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.
3) Melihat dan menatap wajah anda.
4) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
5) Suka tertawa keras.
6) Beraksi terkejut terhadap suara keras.
7) Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
8) Mengenal ibu dengan penglihatanm penciuman, pendengaran, kontak
b. umur 3-6 bulan
1) Berbalik dari telungkup ke terlentang.
2) Mengangkat kepala setinggi 90°
3) Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
4) Menggenggam pensil.
5) Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
6) Memegang tangannya sendiri.
7) Berusaha memperluas pandangan.
8) Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.
9) Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
10) Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain
sendiri.
c. umur 6-9 bulan
1) Duduk (sikap tripoid - sendiri)
2) Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan.
3) Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang.
4) Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain.

9
5) Memungut 2 benda, masing-masing lengan pegang 1 benda pada saat
yang bersamaan.
6) Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup.
7) Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata.
8) Mencari mainan/benda yang dijatuhkan.
9) Bermain tepuk tangan/ciluk baa.
10) Bergembira dengan melempar benda.
11) Makan kue sendiri
d. umur 9-12 bulan
1) Mengangkat benda ke posisi berdiri.
2) Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi.
3) Dapat berjalan dengan dituntun.
4) Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan.
5) Mengenggam erat pensil.
6) Memasukkan benda ke mulut.
7) Mengulang menirukan bunyi yang didengarkan.
8) Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.
9) Mengeksplorasi sekitar, ingin tau, ingin menyentuh apa saja.
10) Beraksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
11) Senang diajak bermain “CILUK BAA”.
12) Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenali
e. umur 12-18 bulan
1) Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
2) Membungkung memungut mainan kemudian berdiri kembali.
3) Berjalan mundur 5 langkah.
4) Memanggil ayah dengan kata “papa”. Memanggil ibu dengan kata
“mama”
5) Menumpuk 2 kubus.
6) Memasukkan kubus di kotak.
7) Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa
mengeluarkan suara yang menyenangkannatau menarik tangan ibu.

10
8) Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.
f. Umur 18-24 bulan
1) Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik.
2) Berjalan tanpa terhuyung-huyung.
3) Bertepuk tangan, melambai-lambai.
4) Menumpuk 4 buah kubus.
5) Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
6) Menggelindingkan bola kearah sasaran.
7) Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti.
8) Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga.
9) Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri
g. Umur 24-36 bulan
1) Jalan naik tangga sendiri.
2) Dapat bermain dengan sendal kecil.
3) Mencoret-coret pensil pada kertas.
4) Bicara dengan baik menggunakan 2 kata.
5) Dapat menunjukkan 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta.
6) Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau
lebih.
7) Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat
piring jika diminta.
8) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.
9) Melepas pakiannya sendiri.
h. umur 36-48 bulan
1) Berdiri 1 kaki 2 detik.
2) Melompat kedua kaki diangkat.
3) Mengayuh sepeda roda tiga.
4) Menggambar garis lurus.
5) Menumpuk 8 buah kubus.
6) Mengenal 2-4 warnah.
7) Menyebut nama, umur, tempat.

11
8) Mengerti arti kata di atas, dibawah, di depan.
9) Mendengarkan cerita.
10) Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
11) Mengenakan celana panjang, kemeja baju
i. umur 48-60 bulan
1) Berdiri 1 kaki 6 detik.
2) Melompat-lompat 1 kaki.
3) Menari.
4) Menggambar tanda silang.
5) Menggambarlingkaran.
6) Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.
7) Mengancing baju atau pakian boneka.
8) Menyebut nama lengkap tanpa di bantu.
9) Senang menyebut kata-kata baru.
10) Senang bertanya tentang sesuatu.
11) Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
12) Bicara mudah dimengerti.
13) Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan
bentuknya.
14) Menyebut angka, menghitung jari.
15) Menyebut nama-nama hari.
16) Berpakian sendiri tanpa di bantu.
17) Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.
j. umur 60-72 bulan
1) Berjalan lurus.
2) Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.
3) Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
4) Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.
5) Menggambar segi empat.
6) Mengerti arti lawan kata.
7) Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.

12
8) Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan
kegunaannya.
9) Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
10) Mengenal warna-warni
11) Mengungkapkan simpati.
12) Mengikuti aturan permainan.
13) Berpakaian sendiri tanpa di bantu
2.1.5 Deteksi Penyimpangan Perkembangan dengan KPSP
Deteksi dini penyimpangan perkembangan untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak (keterlambatan),salah satu jenis instrumen yang digunakan
adalah Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
KPSP merupakan skrining pendahuluan untuk menilai perkembangan
anak usia 0-72 bulan. Daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua.
KPSP adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang tua.
Skrining/pemeriksaan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK/PAUD
terlatih. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan adalah formulir KPSP sesuai
umur dan alat untuk pemeriksaan yang berupa pensil, kertas, bola sebesar bola
tenis, kerincingan, kubus berukuran 2,5 cm sebanyak 8 buah, kismis, kacang
tanah dan potongan biscuit. Usia ditetapkan menurut tahun dan bulan. Kelebihan
16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Daftar pertanyaan KPSP berjumlah sepuluh
nomor yang dibagi menjadi dua, yaitu pertanyaan yang harus dijawab oleh
orangtua/pengasuh dan perintah yang harus dilakukan sesuai dengan pertanyaan
KPSP. Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab “ya” atau “tidak” oleh orangtua.

Cara menggunakan KPSP:

1) Pada waktu pemeriksaan /skrining, anak harus dibawa


2) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun anak
lahir.
3) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.

13
4) Daftar pertanyaan KPSP berjumlah sepuluh nomor yang dibagi menjadi
dua, yaitu pertanyaan yang harus dijawab oleh orangtua/pengasuh dan
perintah yang harus dilakukan sesuai dengan pertanyaan KPSP.
5) Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab. Oleh
karena itu pastikan orang tua/pengasuh mengerti apa yang ditanyakan
kepadanya.
6) Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut
pada formulir.
7) Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah orangtua/pengasuh menjawab
pertanyaan sebelumnya.
8) Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

Interprestasi hasil pemeriksan KPSP adalah sebagai berikut:

1) Bila jawaban “ya” berjumlah 9-10 berarti perkembangan anak normal


sesuai dengan tahapan perkembangan
2) Bila jawaban ‘ya” kurang dari 9, maka perlu diteliti tentang:
a. Cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya apakah sudah
sesuai
b. Kesesuaian jawaban orangtua dengan maksud pertanyaan Apabila ada
kesalahan , maka pemeriksan harus diulang
3) Bila setelah diteliti jawaban “ya” berjumlah 7- 8, berarti perkembangan
anak meragukan dan perlu pemeriksan ulang 2 minggu kemudian dengan
pertanyaan yang sama. Jika jawaban tetap sama maka kemungkinan ada
penyimpangan.
4) Bila jawaban berjumlah “ya” berjumlah 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan dan anak perlu dirujuk ke rumah sakit untuk memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.

14
2.2 Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, temuan-temuan, keterampilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian,
analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (IBI,
2007). Sesuai dengan perkembangan pelayanan kebidanan, maka bidan diharapkan
lebih kritis dalam melaksanakan proses manajemen kebidanan untuk mengambil
keputusan. Menurut Varney (1997), proses manajemen kebidanan ini terdiri dari
lima langkah kemudian dikembangkan menjadi tujuh langkah yaitu mulai dari
pengumpulan data sampai dengan evaluasi. Pengembangan langkah manajemen
kebidanan ini adalah berupa langkah yang mengutamakan pola berpikir kritis
(critical thinking), yaitu berupa langkah mengidentifikasi masalah potensial dan
melakukan antisipasi kebutuhan tindakan segera. Langkah-langkah manajemen
kebidanan adalah sebagai berikut:
I. Pengkajian
Data Subjektif
1. Biodata anak
Nama anak : untuk mengenal,memanggil dan menghindari kesalahan klien
dalam memberikan asuhan
Usia : untuk mengetahui penilaian tumbuh kembang anak yang akan
dilakukan pada umur tersebut
Jenis kelamin : untuk mencocokkan identitas sesuai nama bayi,serta
menghindari kesalahan bila terjadi kesamaan nama dengan balita lain
2. Biodata orangtua
a. Nama : untuk mengenal klien sebagai penanggung jawab anak
b. Umur : untuk mengetahui umur orang tua
c. Agama : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang
dianutnya dan mengenali hal hal yang berkaitan dengan masalah asuhan
kebidanan

15
d. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam
pemberian asuhan
e. Pekerjaan : jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi
keluarga juga dapat mempengaruhi kesehatan
f. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien untuk mempermudah jika
diperlukan kunjungan rumah
3. Alasan datang : untuk mengetahui alasan ibu datang
4. Riwayat kesehatan : untuk mengetahui apakah anak sedang atau pernah
menderita suatu penyakit
5. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas : Untuk mengetahui jumlah
kehamilan, riwayat persalinan yaitu jarak antar dua kelahiran, tempat
kelahiran, lamanya melahirkan, dan cara melahirkan. Masalah/gangguan
kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan.Riwayat kelahiran anak
mencakup berat badan sewaktu lahir, adakah kelainan bawaan bayi, jenis
kelamin bayi, keadaan bayi hidup/mati saat di lahirkan.
6. Riwayat Imunisasi : untuk mengetahui imunisasi apa saja yang telah
didapatkan
7. Pola Kebiasaan sehari hari : untuk mengetahui pola
nutrisi,eliminasi,aktivitas,personal hygiene

Data Objektif

1. Penampilan Umum
Amati simetri tubuh,postur anggota badan tertekuk atau memanjang,gerakan
tubuh akatif atau tidak,tanda tanda kesulitan klinis (gangguan pernapasan
termasuk dispnea,pucat,sianosis),resons terhadap suara,pola interaksi.
2. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : untuk menilai keadaan bayi baik atau tidak
Kesadaran : untuk menilai status kesadaran anak
3. Pemeriksaan Tanda tanda vital dan antropometri
Nadi : untuk mengetahui denyut jantung anak normal atau tidak
(100-160×/menit)

16
Pernapasan : untuk mengetahui frekuensi pernapasan normal atau tidak (40-
60×/menit)
Suhu : untuk mengetahui suhu anak normal atau tidak (36,5-37,5°C)
BB : apakah berat badan anak naik atau turun
TB : apakah tinggi badan anak dalam batas normal sesuai usianya
Lingkar Kepala : apakah lingkar kepala anak dalam batas normal sesuai usianya
4. Pemeriksaan Fisik : untuk menilai keadaan fisik anak
a. Kelapa, wajah : palpasi untuk melihat ada tidaknya cekungan,ukuran dan
bentuk kepala,ada tidaknya memar kepala,simetris wajah saat anak diam
maupun nangis
b. Mata : periksa kornea (kekeruhan adalah tanda awal katarak),periksa
congjungtiva dan refleks kornea terhadap rangsangan cahaya
c. Hidung : inspeksi apakah cuping hidung melebar saat bernapas sebagai tanda
meningkatnya upaya pernapasan anak dan inspeksi pengelaran cairan hidung
d. Telinga : periksa simetris (posisi telinga dengan sudut mata sebagai skrining
adanya sindrom down),periksa sekret yang keluar bila ada
e. Mulut : periksa bibir,gusi,langit-lagit,lidah,mukosa bukal dan gigi untuk
mengetahui ada tidaknya karies
f. Leher : inspeksi simetri dari bentuk leher dan massa,palpasi untuk
memeriksa adanya massa di leher dan perabaan klavikula
g. Dada : inspeksi upaya napas,gerakan dada saat bernafas,bentuk dada ,raba
sekitar dada untuk mengecek ada tidaknya massa atau benjolan
h. Abdomen: bentuk perut,ada tidaknya distensi abdomen,inspeksi psar,ada
tidaknya diastesis rekti
i. Genetalia : inspeksi genetalia anak laki-laki (warna,edema,perdarahan,
lubang uretra,kondisi preptium,kedua testis sudah turun ke skortum. Pada
genetalia anak perempuan inspeksi labia,klitoris,lubang uretra, dan vagina
j. Ekstremitas : pada ekstremitas atas,periksa lengan dan tangan,periksa jari
dan lipatan palmar, sedangkan untuk ekstremits bawah periksa lengkungan
kaki jari kaki
5. Pemeriksaan tumbuh kembang

17
Pemeriksaan tumbuh kembang menggunakan KPSP sesuai umur anak

Bayi Terlentangkan YA TID


AK
1 Pada waktu bayi terlentang,apakah masing- Gerak
masing lengan dan tungkai bergerak dengan kasar
mudah? Jawaban TIDAK bila salah satu
atau kedua tungkai atau lengan bayi
bergerak tak terarah/tak terkendali
2 Pada waktu terlentang apakah ia melihat dan Sosialis
menatap wajah anda? asi dan
kemand
irian
3 Apakah bayi dapat mengeluarkan suara Sosialis
lain(ngoceh) selain menangis? asi dan
kemand
irian
4 Pada waktu anda mengajak bicara dan Gerak
tersenyum,apakah ia tersenyum kembali? halus
5 Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak Gerak
digelitik atau diraba ? halus
Bayi telungkupkan
6 Ambil wool merah,letakkan di atas wajah di Gerak
depan mata,gerakan wool dari samping kiri halus
ke kanan kepala. Apakah ia mengikuti
gerakan anda dengan menggerakan
kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
7 Ambil wool merah,letakkan di atas wajah di Gerak
depan mata,gerakan wool dari samping kiri halus
ke kanan kepala. Apakah ia mengikuti
gerakan anda dengan menggerakan

18
kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada
sisi yang lain?
8 Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak
datar, apakah ia dapat mengangkat kasar
kepalanya sedikit?
9 Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak
datar, apakah ia dapat mengangkat kasar
kepalanya sehingga membentuk sudut 45˚ ?
10 Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak
datar, apakah ia dapat mengangkat kasar
kepalanya dengan tegak
Total
II. Interpretasi data dasar
Dx : diagnosa berdasarkan data dasar
DS : data yang diperoleh melalui anamnesa
DO : data hasil pemeriksaan petugas kesehatan
III. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
Untuk mengetahui masalah potensial yang mungkin terjadj dalam tumbuh
kembang anak
IV. Identifikasi kebutuhan segera
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masaah
potensial yang terjadi. Tumbuh kembang normal tidak memerlukan tindakan
segera,namun dilakukan stimulasi tumbuh kembang yang selanjutnya
berdasarkan usianya
V. Perencanaan
Rencana tindakan pada asuhan kebidanan disusun berdasarkan diagnosis
masalah,kondisi pasien yang dilakukan secara komprehensif (buku
BPPSDMK,2016). Bila perkembangan anak sesuai umur (S),maka rencana
tindakan yang dilakukan adalah Beri pujian kepada ibu karena telah
mengasuh anaknya dengan baik,Teruskan pola asuh anak sesuai dengan
tahap perkembangan anak,Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat,

19
sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak, lkutkan anak pada
kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu secara teratur
sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Jika
anak sudah memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan
pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok
Bermain dan Taman Kanak-kanak,Lakukan pemeriksaan/skrining rutin
menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan
dan setiap 6 bulan pada anak umur 24 sampai 72 buIan. Bila perkembangan
anak meragukan (M), lakukan tindakan Beri petunjuk pada ibu agar
melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat
dan sesering mungkin. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi
perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan/mengejar
ketertinggalannya,Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari
kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan
perkembangannya dan lakukan pengobatan,Lakukan penilaian ulang KPSP 2
minggu kemudian dengan menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan
umur anak. Jika hasil KPSP ulang jawaban 'Ya' tetap 7 atau 8 maka
kemungkinan ada penyimpangan (P). Bila tahapan perkembangan terjadi
penyimpangan (P), maka rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan
jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara &
bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
VI. Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan mengacu pada intervensi yang telah dibuat serta
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien
VII. Evaluasi
Dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dari asuhan
yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

20
BAB III

TNJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Terhadap Tumbuh Kembang

An.A Usia 4 bulan dengan KPSP

Tempat : PMB Sis Mrabawanti

Tanggal/Jam : 01 September 2022/10.00 WIB

Oleh : Mazidatul Ilmaya Yolandari

I. Pengkajian Data Dasar


Data Subjektif
1. Identitas anak
Nama Anak : An.A
Tanggal Lahir : 26 April 2022
Usia : 4 bulan 5 hari (4 bulan)
2. Identitas Orang Tua

Nama Ibu : Ny.D Nama Ayah : Tn. K


Usia : 25 tahun Usia : 24 tahun
Agama : kristen Agama : kristen
Pendidikan : perguruan tinggi Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl.Mojowangi,Junrejo Batu Alamat : Jl.Mojowangi,Junrejo Batu
3. Alasan Datang
Ibu datang untuk mengantar anaknya imunisasi
4. Riwayat Kehamilan
Kehamilan ke-: 1
Periksa : 6 kali
Keluhan : trimester I mual
5. Riwayat Persalinan

21
Jenis persalinan : SC
Tempat Persalinan : RSIA Melati Husada
Penyulit : pinggul sempit
Keadaaan anak lahir : menangis kuat,sehat,jenis kelamin laki-laki,BBL 3520
gram,PB 50 cm
6. Riwayat Imunisasi
HB-0 : 27 april 2022
BCG : 21 Mei 2022
Polio : 7 Mei 2022
DPT-HB-Hib 1 : 1 agustus 2022
Polio 2 : 1 Agustus 2022
7. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan anaknya tidak sedang sakit
Ibu mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat penyakit kronis
8. Pola Kebiasaan Sehari hari
a. Pola Nutrisi
An.A diberi ASI Eksklusif
b. Pola Eliminasi
BAK 5-6 kali,BAB 2-3 kali
c. Pola Istirahat
Tidur siang 2-4 jam,tidur malam 9-10 jam
d. Personal Hygiene
Mandi 2 kali sehari,ganti baju 2-3 kali,ganti popok 4-5 kali
Data Objektif
1. Penampilan Umum
Postur Anggota Badan : memanjang
Gerakan tubuh : aktif gerakan lengan dan kaki
2. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
3. Pemeriksaan Antropometri dan TTV

22
Suhu : 36,5°C
Nadi : 100x/menit
Pernapasan : 36x/menit
Berat Badan : 7200 gram
Tinggi Badan : 61 cm
Lingkar Kepala : 42 cm
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala dan wajah : tidak ada cekungan,tidak ada benjolan
Mata : kornea tidak keruh,congjungtiva merah muda,refleks kornea positif
Telinga : simetris,tidak ada sekret
Hidung : tidak ada pengeluaran pada hidung,septum di tengah
Mulut : bibir lembab,tidak ada celah pada langit-langit mulut
Leher : tidak ada benjolan
Dada : tidak ada kesulitan nafas,bentuk dada simetris,tidak ada benjolan
Abdomen : bentuk perut normal,tidak ada distensi abdomen,tidak ada diastesis rekti
Genetalia : tidak ada edema,lubang uretra di tengah,testis sudah turun ke skortum
Ekstremitas : simetris,gerakan aktif,jari lengkap
5. Pemeriksaan Perkembangan
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan KPSP umur 3 bulan
1. Apakah Pada waktu bayi terlentang,masing-masing lengan dan tungkai bergerak
dengan mudah?
YA,bayi dapat bergerak mudah
2. Pada bayi terlentang apakah bayi melihat dan menatap wajah anda ?
YA
3. Apakah bayi dapat menggeluarkan suara-suara lain(mengoceh) selain
menangis ?
YA
4. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah bayi ikut
tersenyum?
YA
5. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba?

23
YA
6. Apakah kepala bayi mengikuti gerakan wol yang anda gerakan dari satu sisi
kembali ke tengah?
YA
7. Apakah kepala bayi mengkuti gerakan wol yang anda gerakan dari satu sisi
hampir sampai pada sisi lainnya?
YA
8. Pada waktu telungkup apakah bayi dapat mengangkat kepalanya?
YA
9. Pada waktu telungkup apakah bayi dapat mengangkat kepalanya membentuk
sudut 45°?
YA
10. Pada waktu telungkup apakah bayi dapat mengangkat kepalanya dengan tegak?
YA
Hasil pemantauan tumbuh kembang dengan KPSP jawaban “YA” ada
“10” ,maka perkembangan An.A “sesuai”
II. Interpretasi Data Dasar
An.A usia 4 bulan dengan tumbuh kembang normal
DS: ibu mengatakan tidak ada keluhan dengan tumbuh kembang anaknya
DO :
Keadaan umum : baik
Nadi: 100x/menit
Pernafasan : 36x/menit
Suhu : 36,5°C
BB : 7,2 kg
TB : 61 cm
LK : 42 cm
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan : jawaban “YA” berjumlah “10” berarti
tumbuh kembang anak “sesuai” dengan tahap perkembangannya
III. Identiikasi Diagnosis dan Masalah Potensial
DX : An.A usia 4 bulan dengan tumbuh kembang normal

24
Masalah Potensial : Tidak ada
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera dan Kolaborasi
Tidak Ada
V. Perencanaan
1. Jelaskan hasil pemeriksaan tumbuh kembang anak
2. Apresiasi ibu telah mengasuh anaknya dengan baik
3. Jelaskan manfaat pemeriksaan tumbuh kembang anak ini
4. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan stimulus perkembangan berikutnya setiap
saat,sesering mungkin sesuai umur anak
5. Anjurkan ibu untuk menimbang BB setiap kali posyandu
6. Anjurkan ibu untuk memeriksakan atau skrining rutin menggunakan KPSP
setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan,dan setiap 6 bulan bulan
pada anak umur 24 bulan sampai 72 bulan.
VI. Pelaksanaan
1. Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan tumbuh kembang anak sesuai dengan
usianya
2. Memberikan pujian pada ibu karena tumbuh kembang anaknya sesuai usianya
3. Mengajarkan ibu memberikan stimulus perkembangan berikutnya
4. Mengingatkan ibu untuk datang setiap kali posyandu untuk menimbangkan BB
anaknya
5. Memberitahu pada pemeriksaan pertumbuhan selanjutnya dilakukan saat anak
berusia 6 bulan
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan tumbuh kembang anaknya
2. Ibu dapat menjelaskan kembali cara memberikan stimulus selanjutnya
3. Ibu bersedia datang setiap kali posyandu
4. Ibu dapat menjelaskan kembali kapan pemeriksaan tumbuh kembang selanjutnya
dilakukan

25
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai keseuaian studi kasus dan
tinjaun teori yang telah dipaparkan. Pada pengkajian data didapatkan data subjektif
yaitu semua data yang bersumber dari klien ataupun keluarganya,dalam data subjektif
diketahui An.A usia 4 bulan alasan datang untuk imunisasi kemudian dilakukan
pemeriksaan tumbuh kembang dengan menggunakan KPSP. Pada pengakajian data
subjektif tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan fakta. Pada data objektif
dilakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki sesuai dengan teori yang
dipaparkan. Dilakukan juga pemeriksaan perkembangan menggunakan KPSP sesuai
usianya. Seperti yang dipaparkan dalam buku pedoman pelaksanaan DDTK apabila
umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur
skrining lebih muda. Maka pemeriksaan pertumbuhan dengan An.A usia 4 bulan
menggunakan KSPS umur 3 bulan. Hasil dari skrining KPSP didapatkan jawaban “YA”
sebanyak 10,yang berarti pertumbuhan An.A sesuai dengan usianya. Berdasarkan data
yang telah dikaji didapatkan diagnosa kebidananya adalah An.A usia 4 dengan tumbuh
kembang normal. Penatalaksaan yang diberikan yang pertama menjelaskan hasil
pemeriksaan tumbuh kembang An.A,kemudian memberi pujian karena telah mengasuh
anaknya dengan baik,menganjurkan ibu untuk menstimulus perkembangan anaknya
sesuai usia selanjutnya,mengingatkan ibu untuk menimbangkan anaknya setiap kali ada
posyandu,serta menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan pertumbuhan anaknya.
Penatalaksanaan yang diberikan mengacu pada konsep teori yang dijelaskan pada buk
pedoman pelaksanaan DDTK.

26
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulannya Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan SDIDTK
dengan KPSP pada An.A usia 4 bulan dengan tumbuh kembang normal sesuai
dengan usianya. Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan
teori yang dipaparkan.Pada identifikasi masalah/diagnosa asuhan yang diberikan
sudah sesuai komprehensif dan dapat menegakkan diagnosa. Pada identifikasi
masalah potensial juga dilakukan sesuai komprehensif dan langkah ini dan tidak
muncul masalah potensial. Pada Identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan
dengan komprehansif karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang
segera.Pada intervensi/perencanaan asuahan yang diberikan sudah dilakukan
sesuai komprehansif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek. Pada
implementasi/pelaksanaan asuhan sudah dilakukan sesuai komprehensif sesuai
dengan intervensi dengan melihat kondisi saat pemberian asuhan. Pada evaluasi
asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan komprehensif dan evaluasi yang
didapat sesuai yang kita harapkan.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi penulis
Sebaiknya penulis lebih memperdalam ilmu pengetahuan agar dapat
meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
neonatus,bayi,balita dan anak prasekolah secara komprehensif sehingga
penulis mampu memberikan asuhan secara maksimal
5.2.2 Bagi orang tua pasien
Orang tua pasien harus menjalin kerjasama yang baik dengan petugas
kesehatan guna mendapatkan mutu pelayanan asuhan yang maksimal.
5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan sebaiknya menjalin komunikasi dan kerja sama yang lebih
baik untuk memperoleh asuhan kebidanan yang maksimal.

27
DAFTAR PUSTAKA

Cahyanigsih DS. Pertumbuhan - Perkembangan Anak dan Remaja DKI Jakarta:


CV.Trans Info Medika.2017.
Kemendikbud. Depkes RI. 2016. Stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh
kembang anak (sosialisasi buku pedoman pelaksanaan DDTK di tingkat
pelayanan kesehatan dasar), Jakarta
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2018.; 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
Setiyani,Astuti dkk.2016.Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi,Balita dan Anak
Prasekolah. Pusdik SDM kesehatan. Jakarta
Soetjiningsih, Ranuh. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC; 2015.

28

Anda mungkin juga menyukai