Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK

PEMATANGAN SERVIKS
DENGAN MISOPROSTOL
PADA KEHAMILAN
ATERM ATAU POST-TERM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/2

TGL. TERBIT Ditetapkan,


Direktur

PROSEDUR TETAP
Drg.Said Hassan, MKes
PENGERTIAN
Teknik pematangan serviks dengan misoprostol adalah cara/prosedur untuk
meningkatkan nilai Bishop serviks dengan menggunakan misoprostol

TUJUAN
Nilai Bishop serviks meningkat sehingga siap untuk dilakukan induksi persalinan
(pada kehamilan genap bulan) dengan harapan keberhasilan induksi persalinan akan
meningkat

KEBIJAKAN
Maanfaat dan risiko penggunaan misoprostol harus disampaikan ke pasien dan
keluarga
Tindakan dilakukan pada pasien rawat inap di kamar bersalin
Memberikan edukasi pada pasien untuk menilai kontraksi uterus dan tanda efek
samping penggunaan misoprostol

PROSEDUR
Nilai Bishop
Deskripsi 0 1 2 3
Pembukaan serviks (cm ) 0 1-2 3-4 5
Penipisan ( effacement ) 0-30% 40-50% 60-70% 80%
Penurunan kepala (stasion ) -3 -2 -1, 0 +1-+2
Konsistensi serviks keras sedang lunak
Posisi serviks posterior medial anterior

1. Kaji ulang indikasi untuk pematangan serviks (nilai Bishop < 6, dari angka
maksimum 13 dan atau belum ada kontraksi uterus teratur).
2. Lakukan informed consent ke pasien dan keluarga.
3. Berikan 25 g misoprostol intravaginal (ditempatkan pada forniks posterior).
4. Selama kurang lebih 2 jam setelah pemberian ibu diminta untuk berbaring.
5. Dilakukan pengawasan/pemantauan terhadap kontraksi uterus dan efek
samping pemberian misoprostol.
6. Kaji ulang nilai Bishop dan kontraksi uterus setelah 6 jam.
7. Dapat diberikan ulangan misoprostol dengan cara dan dosis yang sama
apabila nilai Bishop masih < 6 dan belum ada kontraksi uterus yang teratur.
TEKNIK
PEMATANGAN SERVIKS
DENGAN MISOPROSTOL
PADA KEHAMILAN
ATERM ATAU POST-TERM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/2

8. Dosis ulangan dapat diberikan maksimal 4 (2x2) kali (setelah pemberian 2 kali
pasien diistirahatkan kurang lebih 24 jam, kemudian dapat diulang dengan
prosedur yang sama
9. Setiap sebelum memutuskan pemberian dosis ulangan harus mengevaluasi
dengan baik kontraksi uterus dan nilai Bishop.
10. Apabila sudah terjadi (cukup) peningkatan nilai Bishop disertai kontraksi uterus
yang teratur dapat dilanjutkan induksi dengan oksitosin drip (lihat teknik induksi
dengan oksitosin drip) atau mungkin tidak perlu menggunakan oksitosin
karena sudah terjadi inpartu akibat pemberian misoprostol untuk tujuan
pematangan serviks.
11. Cara pemberian misoprostol harus memperhatikan prinsip pencegahan
infeksi.

1. Bagian Kebidanan dan Penyakit KandungaN


UNIT TERKAIT
2. Apotik/Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai