Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN DISTISIA BAHU

No. Dokumen :
XXX/SOP/PND/PKM.MNJ/2020
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
H. IJANG BUDIANA NUR,
UPTD PUSKESMAS
S.KM.,M.KM.
MANONJAYA
NIP. 19680921 19890 1 001
1. Pengertian Peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah
kepala janin dilahirkan atau distosia bahu dalah kelahiran kepala janin dengabn
bahu anterior macet diatas sacralpromontory karena itu tidak bisa lewat masuk ke
dalam panggul.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani pasien dengan
distosia
bahu.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Manonjaya Nomor 007/SK/KA-
PKM.MNJ/XII/2016., tgl. 02-12-2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di
UPTD Puskesmas Manonjaya
4. Referensi Buku ACUAN PONED
a. Persiapan pra tindakan :
1) Menyiapkan lingkungan.
2) Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan (informed consent).
3) Kaji keadaan umum ibu.
4) Atur posisi ibu.
5) Cuci tangan dan pakai sarung tangan steril / DTT.
6) Lakukan episiotomi secukupnya.

Penanganan distosia bahu :


1) Jika dengan tindakan di atas bahu belum dapat dilahirkan, lakukan
maneuver Mc. Robert (caranya) :
a). Dengan posisi berbaring terlentang, mintalah ibu untuk menekuk kedua
tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dada.
b). Mintalah bantuan keluarga untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke
arah dada.
c). Dengan memakai sarung tangan yang telah di DTT lakukan tarikan
yang kuat dan terus menerus ke arah bawah pada kepala bayi untuk
menggerakkan bahu depan di depan di bawah simfisis pubis.
d). Mintalah seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke
arah bawah pada daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu.
5. Prosedur/ 2) Manuver massanti
Langkah- a). Disimpaksi bahu depan dengan penekanan supra pubis.
langkah b). Abdominal aproach
c). Diameter biakromial lebih kecil
d). Tidak menekan fundus
3) Atau lakukan maneuver Hibbard (caranya) :
a). Asisten menekan gelang bahu dari depan ke pelvis minor.
e). Sisipkan 2 jari atau seluruh tangan ke arah punggung janin.
b). Kaitkan satu jari pada aksila posterior dari belakang.
c). Tarik ke arah bawah dan belakang (bahu posterior dapat dicapai).
d). Bergerak ke depan dari belakang atau ditarik ke luar dari depan
dengan lengan lain.
4) Jika semua tindakan di atas bahu belum dapat dilahirkan, lakukan
maneuver ‘Corkscrew Wood (caranya) :
1/2
a). Lakukan penekanan pada bahu anterior ke arah sternum bayi untuk
memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu.
b).Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai
dengan arah sternum.
5) Jika semua tindakan di atas bahu belum dapat dilahirkan lakukan
maneuver ‘Schwaltz Dixon’ (caranya) :
a). Masukkan tangan ke dalam vagina.
b). Raih humerus dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan tetap
fleksi pada siku, gerakan tangan ke arah dada (seolah mengusap
muka).
c). Apabila bahu depan masih sulit dilahirkan, lakukan pemutaran untuk
bahu belakang (jangan menarik lengan bayi tetapi dorong bahu
posterior) dan putar bahu depan ke belakang (mendorong anterior
bahu depan dengan jari telunjuk dan jari tengah operator) mengikuti
arah punggung bayi sehingga bahu depan dapat dilahirkan.
b. Pasca tindakan :
1) Merapihkan pasien.
2) Dekontaminasi semua alat bekas pakai.
3) Cuci tangan dan keringkan.
4) Perawatan pasca tindakan.
5) Dokumentasikan semua tindakan.

6. Bagan Alir
7. Hal-Hal yang Kondisi Pasien
Perlu
Diperhatikan
8. Unit terkait a. PONED
b. Fasilitas Ambulance
c. Unit Farmasi
9. Dokumen a. Rekam Medis
terkait b. Buku catatan pemberian obat
c. Buku Tindakan
d. Buku rujukan pasien
10. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan

1/2

Anda mungkin juga menyukai