Anda di halaman 1dari 10

PERSIAPAN PERSALINAN PRESBO

No.Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
INSTRUKSI Mulai Berlaku :
KERJA Halaman : 1/4
Diperiksa :
Disahkan :
Kepala Puskesmas Bangsri I
PUSKESMAS BANGSRI I

Dr. Umi Widihastuti


NIP. 196408272000032001

1. Definisi Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong


(sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan
sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri,
sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di
daerah pintu atas panggul atau simfisis.
2. Kebijakan Persiapan persalinan dengan presentasi bokong
harus dilakukan secara matang dengan persiapan
ruangan maupun alat-alat yang akan dipakai
sehingga dapat dilakukan persalinan sebaik
mungkin dengan perhatian khusus pada aspek
sayang ibu dan pencegahan infeksi.
3. Tujuan 1 Supaya persalinan dengan presentasi bokong
dapat berjalan lancar
2 Mengenali tanda bahaya selama proses
persalinan berlangsung, sejak kala I sampai kala
IV
4. Ruang Lingkup Didalam ruangan bersalin

5. Pelaksana Satu tim

6. Masa Berlaku 3 tahun

7. Alat dan Bahan 1 Perangkat untuk persalinan


2 Perangkat untuk resusitasi bayi
3 Uterotonika (Ergometrin maleat, Oksitosin)
4 Anastesi lokal (Lidokain 2%)
5 Spuit dan jarum no.23 (sekali pakai)
6 Alat-alat infus
7 Povidon Iodin 10%
8 Perangkat episiotomi dan penjahitan luka
episiotomi
8. Langkah – langkah
1. CARA BRACHT
a) Segera setelah bokong lahir, bokong
dicekam secara bracht (kedua ibu jari
penolong sejajar dengan panjang paha, jari-
jari yang lain memegang daerah panggul).
b) Jangan melakukan intervensi, ikuti saja
proses keluarnya janin.
c) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya
perut dan sebagian dada.
d) Lakukan hiperlordosis janin pada saat
anguluc skapula inferior tampak di bawah
simfisis (dengan mengikuti gerak rotasi
anterior yaitu punggung janin didekatkan ke
arah perut ibu tanpa tarikan) disesuaikan
dengan lahirnya badan bayi.
e) Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut,
hidung, dahi dan kepala.
f) Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi
dengan handuk hangat, bersihkan jalan
nafas bayi, tali pusat dipotong.
2. CARA KLASIK
a) Segera setelah bokong lahir, bokong
dicekam dan dilahirkan sehingga bokong
dan kaki lahir.
b) Tali pusat dikendorkan.
c) Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan
satu Dengan tangan kiri dan menariknya ke
arah kanan atas ibu untuk melahirkan bahu
kiri bayi yang berada di belakang tangan
dan tarik ke atas. Dengan tanggan kanan
dan menariknya ke arah kiri atas ibu untuk
melahirkan bahu kanan bayi yang berada di
belakang.
d) Masukkan dua jari tangan kanan atau kiri
(sesuai letak bahu belakang) sejajar dengan
lengan bayi, untuk melahirkan lengan
belakang bayi.
e) Setelah bahu dan lengan belakang lahir
kedua kaki ditarik ke arah bawah kontra
lateral dari langkah sebelumnya untuk
melahirkan bahu dan lengan bayi depan
dengan cara yang sama.
3. CARA MULLER
Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller
dilakukan jika dengan cara Bracht bahu dan
tangan tidak bisa lahir.
Melahirkan bahu depan terlebih dahulu
dengan menarik kedua kaki dengan cara
yang sama seperti klasik, ke arah belakang
kontra lateral dari letak bahu depan.
Setelah bahu dan lengan depan lahir
dilanjutkan langkah yang sama untuk
melahirkan bahu dan lengan belakang.
4. CARA LOVSET
(Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit
di belakang kepala / nuchal arm)
a) Setelah bokong dan kaki bayi lahir
memegang bayi dengan kedua tangan.
Memutar bayi 180o dengan lengan bayi
yang terjungkit ke arah penunjuk jari tangan
yang muchal.
b) Memutar kembali 180o ke arah yang
berlawanan ke kiri atau ke kanan beberapa
kali hingga kedua bahu dan lengan
dilahirkan secara Klasik atau Muller.
5. CARA MELAHIRKAN KEPALA BAYI
Cara Mauriceu (dilakukan bila bayi dilahirkan
secara manual aid bila dengan Bracht kepala
belum lahir).
a) Letakkan badan bayi di atas tangan kiri
sehingga badan bayi seolah-olah memegang
kuda (Untuk penolong kidal meletakkan
badan bayi di atas tangan kanan).
b) Satu jari dimasukkan di mulut dan dua jari
di maksila.
c) Tangan kanan memegang atau mencekam
bahu tengkuk bayi
d) Minta seorang asisten menekan fundus
uteri.
e) Bersama dengan adanya his, asisten
menekan fundus uteri, penolong persalinan
melakukan tarikan ke bawah sesuai arah
sumbu jalan lahir dibimbing jari yang
dimasukkan untuk menekan dagu atau
mulut.
9. Hal-hal Yang Perlu 1 Kesterilan ruangan dan alat
2 Dukungan keluarga
Diperhatikan 3 Privasi pasien dan asuhan sayang ibu
4 Ketrampilan tim penolong
10. Dokumen Terkait 1 CM dan Partograf
2 Laporan Harian
3 SIK
11. Formulir Yang Digunakan 1 Surat Rujukan
2 Laporan bulanan
12. Unit Terkait UGD RS yang dituju.

13. Referensi - Prof.Dr.Ida Bagus Gede


Manuaba,SpOG;1998.Ilmu KebidananPenyakit
Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan.Jakarta,EGC.
Oxorn,Harry&Forte,William R;1996.Ilmu
Kebidanan Patologi &
Fisiologi.Jakarta,Yayasan
Essentia Medica.
.Prawirohardjo, Sarwono;2002.Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal.Jakarta,JNPKKR_POGI.
Cunningham FG et al. Premature Rupture of the
Membrane. Williams Obstetric, 22st ed.
Mc.Graw Hill Publishing Division, New York,
2005.
Wiknjosastro H. Distosia Pada Kelainan Letak
Serta Bentuk Janin. Ilmu Kebidanan. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
2005.
Fischer Richard et al, Breech Presentation, e
medicine, January 2002.
PENANGANAN PRESBO

No. Dokumen : Ditetapkan Oleh


UPT Kepala Puskesmas
Puskesmas SPO No. Revisi : BANGSRI 1
BANGSRI 1
Tanggal Terbit :
Dr. Umi Widihastuti
Halaman :
NIP.19640827200003
2001
1.Pengertian Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong
(sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu
badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas
panggul atau simfisis.
2.Tujuan 1 Supaya persalinan dengan presentasi bokong dapat
berjalan lancar .
2. Mengenali tanda bahaya selama proses persalinan
berlangsung, sejak kala I sampai kala IV.
3.Kebi jakan Persiapan persalinan dengan presentasi bokong harus
dilakukan secara matang dengan persiapan ruangan
maupun alat-alat yang akan dipakai sehingga dapat
dilakukan persalinan sebaik mungkin dengan perhatian
khusus pada aspek sayang ibu dan pencegahan infeksi.
4.Referensi Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG;1998.Ilmu
KebidananPenyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta,EGC.
Oxorn,Harry&Forte,William R;1996.Ilmu Kebidanan Patologi
& Fisiologi.Jakarta,Yayasan
Essentia Medica.
.Prawirohardjo, Sarwono;2002.Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal.Jakarta,JNPKKR_POGI.
Cunningham FG et al. Premature Rupture of the Membrane.
Williams Obstetric, 22st ed. Mc.Graw Hill Publishing Division,
New York, 2005.
Wiknjosastro H. Distosia Pada Kelainan Letak Serta Bentuk
Janin. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta 2005.
Fischer Richard et al, Breech Presentation, e medicine, January
2002.
5.Prosedur Diagram Alir

1.CARA BRACHT
g) Segera setelah bokong lahir,
bokong dicekam secara bracht
(kedua ibu jari penolong sejajar
dengan panjang paha, jari-jari
yang lain memegang daerah
panggul).
h) Jangan melakukan intervensi,
ikuti saja proses keluarnya janin.
i) Longgarkan tali pusat setelah
lahirnya perut dan sebagian
dada.
j) Lakukan hiperlordosis janin pada
saat anguluc skapula inferior
tampak di bawah simfisis
(dengan mengikuti gerak rotasi
anterior yaitu punggung janin
didekatkan ke arah perut ibu
tanpa tarikan) disesuaikan
dengan lahirnya badan bayi.
k) Gerakkan ke atas hingga lahir
dagu, mulut, hidung, dahi dan
kepala.
l) Letakkan bayi di perut ibu,
bungkus bayi dengan handuk
hangat, bersihkan jalan nafas
bayi, tali pusat dipotong.
2.CARA KLASIK
f) Segera setelah bokong lahir,
bokong dicekam dan dilahirkan
sehingga bokong dan kaki lahir.
g) Tali pusat dikendorkan.
h) Pegang kaki pada pergelangan
kaki dengan satu Dengan tangan
kiri dan menariknya ke arah
kanan atas ibu untuk melahirkan
bahu kiri bayi yang berada di
belakang tangan dan tarik ke
atas. Dengan tanggan kanan dan
menariknya ke arah kiri atas ibu
untuk melahirkan bahu kanan
bayi yang berada di belakang.
i) Masukkan dua jari tangan kanan
atau kiri (sesuai letak bahu
belakang) sejajar dengan lengan
bayi, untuk melahirkan lengan
belakang bayi.
j) Setelah bahu dan lengan
belakang lahir kedua kaki ditarik
ke arah bawah kontra lateral dari
langkah sebelumnya untuk
melahirkan bahu dan lengan bayi
depan dengan cara yang sama.
3.CARA MULLER
Pengeluaran bahu dan tangan
secara Muller dilakukan jika
dengan cara Bracht bahu dan
tangan tidak bisa lahir.
Melahirkan bahu depan terlebih
dahulu dengan menarik kedua
kaki dengan cara yang sama
seperti klasik, ke arah belakang
kontra lateral dari letak bahu
depan.
Setelah bahu dan lengan depan
lahir dilanjutkan langkah yang
sama untuk melahirkan bahu dan
lengan belakang.
4.CARA LOVSET
(Dilakukan bila ada lengan bayi
yang terjungkit di belakang kepala /
nuchal arm)
c) Setelah bokong dan kaki bayi
lahir memegang bayi dengan
kedua tangan. Memutar bayi
180o dengan lengan bayi yang
terjungkit ke arah penunjuk jari
tangan yang muchal.
d) Memutar kembali 180o ke arah
yang berlawanan ke kiri atau ke
kanan beberapa kali hingga
kedua bahu dan lengan
dilahirkan secara Klasik atau
Muller.
5.CARA MELAHIRKAN KEPALA
BAYI
Cara Mauriceu (dilakukan bila bayi
dilahirkan secara manual aid bila
dengan Bracht kepala belum lahir).
f) Letakkan badan bayi di atas
tangan kiri sehingga badan bayi
seolah-olah memegang kuda
(Untuk penolong kidal
meletakkan badan bayi di atas
tangan kanan).
g) Satu jari dimasukkan di mulut
dan dua jari di maksila.
h) Tangan kanan memegang atau
mencekam bahu tengkuk bayi
i) Minta seorang asisten menekan
fundus uteri.
j) Bersama dengan adanya his,
asisten menekan fundus uteri,
penolong persalinan melakukan
tarikan ke bawah sesuai arah
sumbu jalan lahir dibimbing jari
yang dimasukkan untuk
menekan dagu atau mulut.

6.Unit Terkait UGD RS yang dituju.


PENANGANAN PRESBO
(METODE BRACHT) UPT
PUSKESMAS
BANGSRI I
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas BANGSRI I
SPO No. Revisi :

Tanggal Terbit : Dr. Umi Widihastuti


Halaman : NIP.196408272000032001

1 Pengertian Penanganan presbo (metode BRACHT) adalah Kehamilan pada


bayi dengan presentasi bokong.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan penanganan PRESBO (metode
BRACHT) di Puskesmas Bangsri I
3 Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bangsri I No Tahun 2015
tentang standar SPO dan layanan klinis
4 Referensi Prawirohardjo, Sarwono;2002.Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal.Jakarta,JNPKKR_POGI.
5 Prosedur 1. Petugas melakukan infom consent
2. Petugas melakukan pencegahan infeksi pada tindakan
3. Petugas melakukan persiapan alat dan pasien
4. Petugas memasang infus
5. Petugas melakukan segera setelah bokong lahir, bokong
dicekam secara bracht
6. Petugas mengikuti saja proses keluarnya janin.
7. Petugas melakukan hiperlordosis janin pada saat anguluc
skapula inferior tampak di bawah simfisis.
8. Petugas melakukan gerakkan ke atas hingga lahir dagu,
mulut, hidung, dahi dan kepala.
9. Petugas metakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan
handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi, tali pusat
dipotong.
10. Petugas melakukan pencatatan

6 Unit Terkait PONED


Obat

7 Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai