Anda di halaman 1dari 7

JOB KEGIATAN : Pertolongan Persalinan Sungsang dengan Teknik “ BRACHT”

WAKTU : 30 menit

Unit : Pertolongan Persalinan Patologis

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Setelah mengikuti demonstrasi ini, mahasiswa mampu melakukan pertolongan persalinan sungsang
dengan teknik ” “ BRACHT”

PERALATAN / PERLENGKAPAN :

Doek besar : 2 buah


Celemek : 1 buah
Sarung tangan DTT : 1 pasang
Handuk kecil : 1 buah
Partus Set : 1 set
Resusitasi set 1 set

BAHAN :

Phantoom persalinan
Phantoom bayi.

REFERENSI :

1. Hanifa Wiknjosastro. 2002. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina pustaka sarwono. Hal 104 –
121.
2. Hanifa Wiknjosastro. 2000. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono. Hal 606 – 622.
3. Bagian OBSGIN FK Universitas Padjadjaran. Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset. Hal 173 -178.

METODE : 4 langkah demonstrasi ( Persiapan, penyajian, aplikasi, evaluasi)

DOSEN : Riyanti Imron


I. PERSIAPAN / PENDAHULUAN

Letak sungsang ditemukan kira – kira 2 – 4 % dari seluruh persalinan, dan di RS Hasan Sadikin
ditemukan sekitar 4,6 %. Angka kematian bayi pada persalinan sungsang lebih tinggi dibandingkan dengan letak
kepala. Di RS Dr. Kariadi Semarang, RSU Dr. Pirngadi Medan dan RS Hasan sadikin Bandung didapatkan
angka kematian perinatal masing – masing 38,5%, 29,4%, dan 16,8%. Sebab kematian perinatal salah satunya
adalah penanganan persalinan yang kurang sempurna.

Salah satu teknik dalam menolong persalinan sungsang adalah dengan teknik ”brach”.

Pertolongan persalinan sungsang dengan teknik ”BRACH” dilakukan apabila bayi kecil dengan bokong murnit.
Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara Brach pada persalinan sungsang ialah melahirkan persalinan
dengan tehnik spontan tanpa adanya intervensi dari penolong.

Teknik : : dilakukan persalinan secara bract sampai kepala lahir

Keuntungan : tangan penolong tidak masuk jauh ke dalam jalan lahir, sehingga bahaya infeksi bisa diminimalisir.
II. PENYAJIAN

NO LANGKAH – LANGKAH KEY POINT

1. Siapkan alat dan bahan. Alat-alat disiapkan dalam keadaan DTT


dan diletakkan secara ergonomis.

2. Lakukan komunikasi dan minta keluarga untuk Upayakan keluarga yang dapat
mendampingi memberikan support mental

3. Kenakan pakaian pelindung Gunakan pakaian pelindung yang tidak


tembus cairan
4. Cuci tangan dan keringkan Gunakan sabun dan dibawah air
mengalir

5. Gunakan sarung tangan steril Jaga agar sarung tangan tetap


dalam keadaan steril
Hati-hati, pilih sarung tangan yang
tidak bocor dan tidak robek

6. Siapkan ibu dalam posisi litotomi Baringkan ibu di bed gynekologi


Ajarkan kepada ibu
mempertahankan posisi litotomi
pada saat mengedan

7. Pimpin ibu mengedan sampai bokong lahir Pimpin ibu mengedan saat ada his dan
istirahat di luar his
8. Lakukan anastesi sebelum melakukan episiotomi Pada saat bokong membuka vulva
suntikkan 2-5 IU lidokain pada
perineum IM.

9 Lakukan episiotomi

10 Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkeram Mencengram secara Bracht yaitu
secara Bracht kedua ibu jari penolong sejajar
sumbu panjang paha, sedangkan jari
jari lain memegang panggul

11 Pada setiap his ibu disuruh mengejan. Pada waktu Hati – hati, jangan sampai tali pusat
tali pusat lahir dan sempat sangat teregang, terjepit
kendurkan tali pusat
12 Lakukan gerakan hiperlordosis kea rah perut ibu Lakukan hiperlordosis pada badan
janin guna mengikuti gerakan rotasi
anterior yaitu punggung janin
didekatkan pada punggung ibu.
Penolong hanya mengikuti gerakan
tanpa memberikan tarikan, bersamaan
itu asisten melakukan ekspresi
kristeller pada fundus uteri sesuai
dengan sumbu panggul.

Dengan gerakan hiperlordosis ini


berturut-turut lahir pusat, perut, bahu,
lengan, dagu, mulut, dan seluruh
kepala.

13 Letakkan bayi di perut ibu, bersihkan


jalan napas, keringkan tubuh bayi,
segera nilai keadaan bayi dengan 3
pertanyaan yaitu menangis atau tidak,
warna kulit dan tonus otot.

CARA MELAHIRKAN KEPALA BAYI (MAURICEAU)


14
Dilakukan bila dengan cara bracht kepala belum lahir atau bila bayi dilahirkan secara

manual aid
Letakkan badan bayi diatas tangan
kiri sehingga badan bayi seolah-olah
menunggang kuda, Jari tengah
tangan kiri diletakkan di dagu,
sedangkan jari telunjuk dan jari
manis dilitakkan di fosa kanina
kanan dan kiri. Tangan kanan
dengan jari telunjuk dan ketiga jari
penolong yang lain mencengkram
leher dari arah punggung

Kedua tangan penolong menarik


kepala janin curam ke bawah sambil
seorang asisten menekan
suprasimpisis

III. APLIKASI

Mahasiswa berlatih menolong persalinan sungsang dengan teknik ”Brach” dengan


menggunakan phantoom persalinan dengan benar dan tepat.
Masing-masing mahasiswa yang diwakili oleh 1 orang akan mencoba pertolongan persalinan sungsang
dengan teknik ”Brach” dan diamati oleh dosen / pembimbing.

IV. EVALUASI

1) Mahasiswa melakukan pertolongan persalinan sungsang dengan teknik “Brach” sesuai prosedur (job
sheet) dan akan dinilai dengan menggunakan check list
2) Sebelum dilakukan penilaian, setiap mahasiswa akan diberitahukan mengenai point – point penilaian
yang digunakan dalam melakukan pertolongan persalinan sungsang dengan teknik Brach

Anda mungkin juga menyukai