Disusun Oleh:
PRODI D IV KEBIDANAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan ridho-Nya
Makalah “Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat pada Konsep dan
Strategi Pemberdayaan dalam Pengembangan Masyarakat”ini dapat penulis
selesaikan.
Makalah ini dibuat untuk mencapai tingkat ke dalam memadai sebagai sumber
belajar walaupun dalam wujudnya yang belum sempurna, makalah ini diharapkan
dapat menjadi sumber belajar bagi yang memerlukan.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan.
Akhirnya, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan Allah
Swt. berkenan menerima amal bakti yang diabadikan pada kita semua. Amin.
penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan. ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat. ....................... 2
2.2 Indikator pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat. ................... 3
2.3 Strategi pemberdayaan masyarakat. ........................................................... 4
2.4 Unsur pendekatan dalam pemberdayaaan masyarakat ............................... 4
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Pemberdaayaan masyarakat bisa diartikan menjadikan masyarakat sebagai
subjek pembangunan yang selaras dengan konsep people centered
development. Pemberdayaan ini bisa terjadi pada tingkatan individu, keluarga,
kelompok social maupun komunitas. Tanpa adanya pemberdayaan,
masyarakat kelas bawah atau kelompok yang lemah akan terus tersisihkan dan
tertindas tanpa tahu kapan dan bagaimana mereka bisa keluar dari kondisi
mereka yang memprihatinkan.
BAB II
PEMBAHASAN
5
an, dan awal90-an. Konsep pemberdayaan tersebut kemudian mempengaruhi
teori-teori yangberkembang.
6
pemberdayaan tergantung pada dua hal: (1) kekuasaan dapat berubah. Jika
kekuasaan tidak dapat berubah, pemberdayaan tidak mungkin terjadi dengan
cara apapun. (2) Kekuasaan dapat diperluas.
Pemberdayaan adalah sebuah proses agar orang menjadi cukup kuat untuk
berpartisipasi dalam berbagai bidang pengontrolan atas dan mempengaruhi
terhadap kejadian serta lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.
Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok
rentan dan lemah, untuk: (a) memiliki akses terhadap sumber-sumber
produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya
dan memperoleh barang-barang dan jasa yang mereka perlukan; (b)
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang mempengaruhi
mereka.
7
1. Matra Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu
melalui bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention.
Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam
menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai
pendekatan yang Berpusat pada Tugas (task centered approach).
2. Matra Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.
Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media
intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya
digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran. Pengetahuan,
keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan
memecahkan permasalahan yang dihadapinnya.
3. Matra Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi Sistem Besar
(large-system-strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem
lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial,
kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat,
manajemen konflik, adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini.
Strategi Sistem Besar memandang klien sebagai orang yang memiliki
kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk
memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk bertindak.
8
c. Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok
lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya
persaingan yang tidak sempurna (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan
lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap
kelompok lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan segala
jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.
d. Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat
mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya.
Pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke
dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan.
e. Pemeliharaan: memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi
keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam
masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan
keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan
berusaha.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Pemberdayaan adalah sebuah proses agar orang menjadi cukup kuat untuk
berpartisipasi dalam berbagai bidang pengontrolan atas dan mempengaruhi
terhadap kejadian serta lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.
9
Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok
rentan dan lemah, untuk: (a) memiliki akses terhadap sumber-sumber
produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya
dan memperoleh barang-barang dan jasa yang mereka perlukan; (b)
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang mempengaruhi
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
10
Lubis, Hari & Huseini, Martani. 1987. Teori Organisasi; Suatu Pendekatan
Makro. Pusat Antar Ilmu-ilmu Sosial UI: Jakarta.
https://prasfapet.wordpress.com/2015/05/07/konsep-dan-teori-pemberdayaan-
masyarakat/
https://elwamendri.wordpress.com/2017/03/05/pendekatan-strategi-dan-metode-
pemberdayaan-masyarakat/
https://prasfapet.wordpress.com/2015/05/07/konsep-dan-teori-pemberdayaan-
masyarakat/
11