Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN


MASYARAKAT

PADA KONSEP DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN DALAM


PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Disusun Oleh:

1. SEPTI EKA NOVELA (1715301007)


2. RETNO KURNIAWATI (1715301008)
3. DYMAS PUTRI PRATIWI (1715301009)
4. FINDAWATI (1715301011)
5. VIANCHA SAMIERA BERLIANA (1715301012)
6. ASTRI YORANITA (1715301013)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PRODI D IV KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan ridho-Nya
Makalah “Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat pada Konsep dan
Strategi Pemberdayaan dalam Pengembangan Masyarakat”ini dapat penulis
selesaikan.

Makalah ini dibuat untuk mencapai tingkat ke dalam memadai sebagai sumber
belajar walaupun dalam wujudnya yang belum sempurna, makalah ini diharapkan
dapat menjadi sumber belajar bagi yang memerlukan.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan.

Akhirnya, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan Allah
Swt. berkenan menerima amal bakti yang diabadikan pada kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juli 2019

penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN. ................................................................................................. i


KATA PENGANTAR. ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI. .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan. ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat. ....................... 2
2.2 Indikator pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat. ................... 3
2.3 Strategi pemberdayaan masyarakat. ........................................................... 4
2.4 Unsur pendekatan dalam pemberdayaaan masyarakat ............................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan. ............................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan masyarakat seharusnya berfokus pada usaha pemberdayaan


masyarakat pada suatu komunitas sehingga mereka memiliki kemampuan dan
kesetaraan dengan masyarakat pada suatu komunitas yang lain.

4
Pemberdaayaan masyarakat bisa diartikan menjadikan masyarakat sebagai
subjek pembangunan yang selaras dengan konsep people centered
development. Pemberdayaan ini bisa terjadi pada tingkatan individu, keluarga,
kelompok social maupun komunitas. Tanpa adanya pemberdayaan,
masyarakat kelas bawah atau kelompok yang lemah akan terus tersisihkan dan
tertindas tanpa tahu kapan dan bagaimana mereka bisa keluar dari kondisi
mereka yang memprihatinkan.

Dalam pemberdayaan masyarakat, dituntut pula partisipasi masyarakat dalam


keseluruhan proses pembangunan mulai perencanaan sampai implementasi di
lingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik secara fisik,
material, maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan
dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang dilakukan pada
masyarakat tersebut

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja konsep pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat?
2. Apa saja indikator pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat?
3. Apa saja strategi pemberdayaan masyarakat?
4. Apa saja unsur pendekatan dalam pemberdayaaan masyarakat?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat
2. Mengetahui indikator pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat
3. Mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat
4. Mengetahui unsur pendekatan dalam pemberdayaaan masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pemberdayaan

Pemberdayaan yang diadaptasikan dari istilah empowerment berkembang


diEropa mulai abad pertengahan, terus berkembang hingga diakhir 70-an, 80-

5
an, dan awal90-an. Konsep pemberdayaan tersebut kemudian mempengaruhi
teori-teori yangberkembang.

Hulme dan Turner (1990) menyatakan pemberdayaan mendorong terjadinya


suatu proses perubahan sosial yang memungkinkan orang-orang pinggiran
yang tidak berdaya untuk memberikan pengaruh yang lebih besar di arena
politik secara lokal, regional maupun nasional. Pemberdayaan sifatnya
individual, kolektif organisasional dan sekaligus sistemik. Pemberdayaan
juga merupakan suatu proses yang menyangkut hubungan-hubungan
kekuasaan (kekuatan) yang berubah antara individu, kelompok, dan lembaga-
lembaga sosial.

Paul (1987) bahwa pemberdayaan adalah pembagian kekuasaan yang adil


(equitable sharing of power) sehingga meningkatkan kesadaran politis dan
kekuasaan kelompok yang lemah serta memperbesar pengaruh mereka
terhadap “proses dan hasil-hasil pembangunan”.

Kartasasmita (1995) mengemukakan bahwa upaya memberdayakan rakyat


harus dilakukan melalui tiga cara:
Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat untuk berkembang.
Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh rakyat dengan
menerapkan langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan,
menyediakan prasarana dan sarana baik fisik (irigasi, jalan dan linstrik),
maupun sosial (sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan) yang dapat diakses
oleh masyarakat lapisan paling bawah.
Ketiga, memberdayakan rakyat dalam arti melindungi dan membela
kepentingan masyarakat lemah.

Secara konseptual pemberdayaan atau empowerment berasal dari kata power


(kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya ide utama pemberdayaan
bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Keberhasilan proses

6
pemberdayaan tergantung pada dua hal: (1) kekuasaan dapat berubah. Jika
kekuasaan tidak dapat berubah, pemberdayaan tidak mungkin terjadi dengan
cara apapun. (2) Kekuasaan dapat diperluas.

Pemberdayaan adalah sebuah proses agar orang menjadi cukup kuat untuk
berpartisipasi dalam berbagai bidang pengontrolan atas dan mempengaruhi
terhadap kejadian serta lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.
Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok
rentan dan lemah, untuk: (a) memiliki akses terhadap sumber-sumber
produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya
dan memperoleh barang-barang dan jasa yang mereka perlukan; (b)
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang mempengaruhi
mereka.

2.2 Berbagai Indikator Pemberdayaan

Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan


mereka yang menyangkut ekonomi, kemampuan mengakses manfaat
kesejahteraan dan kemampuan kultural dan politis. Ketiga aspek tersebut
dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan yaitu: kekuasaan di dalam (power
wihin), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power over) dan
kekuasaan dengan (power with). Suatu masyarakat dikatakan berdaya apabila
mereka dapat tampil sebagai pelaku utama dalam memecahkan masalah dan
memenuhi kebutuhannya. Masyarakat yang bergantung kepada pihak lain
dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya adalah masyarakat
yang tidak berdaya. Dengan demikian, pemberdayaan harus diartikan sebagai
pelaku utama bagi pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhannya.

2.3 Strategi Pemberdayaan Masyarakat


Dalam konteks pekerjaan sosial, pemberdayaan (Suharto, 2005) dapat
dilakukan melalui tiga aras atau matra pemberdayaan (empowerment setting):
mikro, mezzo, dan makro.

7
1. Matra Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu
melalui bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention.
Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam
menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai
pendekatan yang Berpusat pada Tugas (task centered approach).
2. Matra Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.
Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media
intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya
digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran. Pengetahuan,
keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan
memecahkan permasalahan yang dihadapinnya.
3. Matra Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi Sistem Besar
(large-system-strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem
lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial,
kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat,
manajemen konflik, adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini.
Strategi Sistem Besar memandang klien sebagai orang yang memiliki
kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk
memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk bertindak.

2.4 Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat


Pelaksanaan proses dan pencapaiaan tujuan pemberdayaan dicapai melalui
penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat menjadi 5 P
menurut Suharto, 1997 ( dalam Jadmiko, 2011) yaitu:
a. Pemungkinan: menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus
mampu membebaskan masyarakat dari sekar-sekar kultural dan struktural
yang hambat.
b. Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuh kembangkan
segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang
kemandirian mereka.

8
c. Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok
lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya
persaingan yang tidak sempurna (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan
lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap
kelompok lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan segala
jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.
d. Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat
mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya.
Pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke
dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan.
e. Pemeliharaan: memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi
keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam
masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan
keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan
berusaha.

BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Pemberdayaan adalah sebuah proses agar orang menjadi cukup kuat untuk
berpartisipasi dalam berbagai bidang pengontrolan atas dan mempengaruhi
terhadap kejadian serta lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.

9
Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok
rentan dan lemah, untuk: (a) memiliki akses terhadap sumber-sumber
produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya
dan memperoleh barang-barang dan jasa yang mereka perlukan; (b)
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang mempengaruhi
mereka.

Pelaksanaan proses dan pencapaiaan tujuan pemberdayaan dicapai melalui


penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat menjadi 5 P
menurut Suharto, 1997 ( dalam Jadmiko, 2011). Keberhasilan pemberdayaan
masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut
ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan dan kemampuan
kultural dan politis.

DAFTAR PUSTAKA

Jimu, M.I. 2008. Community Development. Community Development:A Cross-


Examination of Theory and Practice Using Experiences in Rural Malawi. Africa
Development,Vol. XXXIII, No. 2, 2008, pp. 23–3.

Koentjaraningrat. 2009: Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambangan.


Jakarta. Longman.

10
Lubis, Hari & Huseini, Martani. 1987. Teori Organisasi; Suatu Pendekatan
Makro. Pusat Antar Ilmu-ilmu Sosial UI: Jakarta.

https://prasfapet.wordpress.com/2015/05/07/konsep-dan-teori-pemberdayaan-
masyarakat/

https://elwamendri.wordpress.com/2017/03/05/pendekatan-strategi-dan-metode-
pemberdayaan-masyarakat/

https://prasfapet.wordpress.com/2015/05/07/konsep-dan-teori-pemberdayaan-
masyarakat/

11

Anda mungkin juga menyukai