Anda di halaman 1dari 19

Mekanisme persalinan

presentasi bokong
(sacrum anterior kiri) dan
persalinan presentasi bokong
( sacrum posterior kiri )

oleh kelompok 11:


1.Ida Rosida (221560412057)
2. Rini Setiawati (221570412079)
3. Rohaya (221560412080)
POKOK BAHASAN LETAK
SUNGSANG

SUB POKOK BAHASAN:

1. Pengertian letak sungsang,

2. Bentuk-bentuk letak sungsang,

3. Etiologi letak sungsang,

4. Cara menegakkan diagnosa letak sungsang,

5. Mekanisme persalinan letak sungsang,

6. Asuhan kehamilan letak sungsang,

7. Pendokumentasian asuhan kebidanan pada kehamilan letak sungsang.

2
PENGERTIAN

Letak sungsang merupakan


suatu letak dimana bokong bayi
merupakan bagian rendah
dengan atau tanpa kaki
(keadaan dimana janin terletak
memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada
di bagian bawah kavum uteri.

3
BENTUK-BENTUK LETAK
SUNGSANG

1. Letak Bokong Murni


- teraba bokong
- kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
- kedua kaki bertindak sebagai spalk

2. Letak Bokong Kaki Sempurna


- teraba bokong
- kedua kaki berada di samping bokong

3. Letak Bokong Tak Sempurna


- teraba bokong
- disamping bokong teraba satu kaki

4. Letak Kaki
- bila bagian terendah teraba salah xsatu dan atau kdedua kaki atau lutut
- dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah ; letak bila lutut terendah

4
ETIOLOGI LETAK
SUNGSANG

I. Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang


lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala anak
relative besar,

2. Hidramnion karena anak mudah bergerak,

3. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala


kedalam pintu atas panggul,

4. Panggul sempit,

5. Kelainan bentuk kepala: hydrocephalus, 5


anencephalus, karena kepala kurang sesuai dengan
CARA MENEGAKKAN
DIAGNOSA

PEMERIKSAAN DENYUT PEMERIKSAAN


ABNORMAL JANTUNG JANIN VAGINAL
(AUSKULTASI)

6
MEKANISME
PERSALINAN

1. Persetujuan tindakan medik

2. Persiapan pasien :

a. ibu dalam posisi litotomi pada


tempat tidur persalinan

b. mengosongkan kandung kemih,


rektum serta membersihkan
daerah perenium dengan
antiseptik

7
MEKANISME PERSALINAN
3.
Peralatan
a. Perangkat untuk persalinan
b. Perangkat untuk resusitasi bayi
c. Uterotonika (Ergometrin maleat, Oksitosin)
d. Anastesi lokal (Lidokain 2%)
e. Cunam piper, jika tidak ada sediakan cunam panjang
f. Semprit dan jarum no.23 (sekali pakai)
g. Alat-alat infus
h. Povidon lodin 10%
i. Perangkat episiotomi dan penjahit luka episiotomi

8
MEKANISME
PERSALINAN
4. Persiapan penolong

a. pakai baju dan alas kaki ruang tindakan, masker dan kacamata pelindung
b. cuci tangan hingga siku dengan dibawah air mengalir.
c. keringkan tangan dengan handuk DTT
d. pakai sarung tangan DTT/steril
e. memasang duk (kain penutup)

5. Tindakan pertolongan partus sungsangc

a. lakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan, selaput ketuban dan
penurunan bokong serta kemungkinan adanya penyulit.
b. intruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his.
c. pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul. lakukan episiotomi saat
bokong membuka vulva dan perineum sudah tipis.
9
MEKANISME
PERSALINAN
6. Melahirkan bayi

1. cara bracht
a. segera setelah bokong lahir,bokong dicekam secara bracht(kedua ibu jari penonolong sejajar dengan panjang paha
jari-jari yang lain memegang daerah panggul).

b. jangan melakukan interversi , ikuti saja proses keluaranya janin

c. longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagainya dada.

d. lakukan hiperlordosis janin pada saat angluc skapula inferior tampak di bawah simfisis (dengan mikuti gerak rotasi
anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan bayi

e. gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala

f. letakkan bayi di perut ibu,ungkus bayi dengan handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi, tali pusat dipotong
MEKANISME
PERSALINAN
2. cara klasik (buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal neonatal,2002) pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika
dengan bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir :

a. segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir.

b. tali pusat dikendorkan.

c. pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik ke atas.

d. dengan tangan kiri dan menariknya ke arah kanan atas ibu untuk melahirkan bahu kiri bayi yang berada di belakang.

e. dengan tangan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu untuk elahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang.

f. masukkan dua jari tangan kanan atau kiri (sesuai letak bahu belakang) sejajar dengan lengan bayi, untuk melahirkan lengan belakang bayi.

g. setelah bahu dan lengan belakang lahir, kedua kaki ditarik ke arag bawah kontra lateral dari langkah sebelumnya untuk melahirkan bahu dan
lengan bayi depan dengan cara yang sama.

1
1
MEKANISME
PERSALINAN

3. cara muller pengeluaran bahu dan tangan secara muller dilakukan jika dengan cara bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir

a. melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki dengan cara yang sama seperti klasik, ke arah belakang kontra lateral
dari letak bahu depan.

b. setelah bahu dan lengan depan lahir, dilanjutkan langkah yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan belakang.

c. cara lovset (dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di belakang pala/nuchal arm)

d. setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan kedua tangan.

e. memutar bayi 180o dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang muchal.

f. memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri atau ke kanan beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan secara
klasik atau muller.

1
2
MEKANISME
PERSALINAN

4. Ekstraksi kaki
dilakukan bila kala II tidak maju atau tampak gejala kegawatan ibu-bayi. keadaan bayi/ibu mengharuskan bayi segera dilahirkan.

a. tangan kanan masuk secara obstetrik melahirkan bokong, pangkal paha sampai lutut, kemudian akukan abduksi dan fleksi pada paha
janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi, tangan yang lain mendorong fundus ke bawah. setelah kaki fleksi pergelangan kaki dipegang
dengan dua jari dan dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut.

b. kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari diletakkan di belakang betis sejajar sumbu panjang paha dan jari-
jari lain di depan betis, kaki ditarik turun ke bawah sampai pangkal paha lahir.

c. pegangan dipindah ke pangkal paha sehingga mung dengan kedua ibu jari dibelakang paha, sejajar sumbu panjang paha dan jari lain
di depan paha

d. pangkal paha ditarik curam ke bawah samapai trokhanter depan lahir kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama di
evaluasi keatas hingga trokhanter belakang lahir. bila kedua trokhanter lahir berarti bokong telah lahir

1
3
MEKANISME
PERSALINAN

lanjut
an
e.Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dulu, maka yang akan lahir lebih dahulu ialah trokhanter belakang dan
untuk melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus cunam ke bawah.

f. Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara Clasik, atau Muller atau Lovset.

1
4
MEKANISME
PERSALINAN

5. Teknik ekstraksi bokong

Dikerjakan bila presentasi bokong murni dan bokong sudah turun di dasar panggul, bila kala Il tidak maju atau
tampak keadaan janin lebih dari ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan.Jari penunjuk penolong yang
searah dengan bagian kecil janin, dimasukkan kedalam jalan lahir dan diletakkan dilipatan paha bagian depan.
Dengan jari ini lipat paha atau krista iliaka dikait dan ditarik curam ke bawah. Untuk memperkuat tenaga tarikan
ini, maka tangan penolong yang lain menekam pergelangan tadi dan turut menarik curam ke bawah. Bila dengan
tarikan ini trokhanter depan mulai tampak di bawah simfisis, maka jari telujuk penolong yang lain mengkait
lipatan paha ditarik curam ke bawah sampai bokong lahir.Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara Clasik,
atau Muller atau Lovset.Cara Melahirkan Kepala Bayi Cara Mauriceu (dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual
aid bila dengan Bracht kepala belum lahir).

1
5
MEKANISME
PERSALINAN

lanjutan

a. Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-olah memegang kuda
(Untuk penolong kidal meletakkan badan bayi di atas tangan kanan).

b. Satu jari dimasukkan di mulut dan dua jari di maksila.

C. Tangan kanan memegang atau mencekam bahu tengkuk bayi.

d. Minta seorang asisten menekan fundus uteri.

e. Bersama dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri, penolong persalinan melakukan
tarikan ke bawah sesuai arah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan
dagu atau mulut.

1
6
MEKANISME PERSALINAN

6. Manajemen kala II

a. Lahirkan plasenta secara spontan atau manual apabila ada indikasi.


b. Luka episiotomi atau robekan perenium dijahit.
C. Beri Uterustonika atau medikamentosa yang diperlukan.
d. Awasi kala IV.
e. Lakukan pemeriksaan dan pengawasan nifas.
f. Dokumentasi.
g. Cuci tangan pasca tindakan.
h. Periksa kembali tanda vital pasien, segera buat intruksi bila diperlukan.
i. Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan dalam kolom yang tersedia.
j. Beri tahu pada pasien pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai dilakukan dan masih memerlukan perawatan.
k. Jelaskan pada petugas tentang perawatan, jadwal pengobatan dan pemantauan sejak gejala-gejala yang harus diwaspadai.
(Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, 2002).

17
MEKANISME PERSALINAN

7 langkah menurut Varney (1997) 5 langkah menurut kompetensi bidan SOAP


(2000)

Langkah 1 : Langkah 1 : Data Subyektif


Pengumpulan data Pengumpulan data Data Obyektif
Langkah 2 : Langkah 2: Assessment/Diagnosis
Diagnosis/masalah Assessment/diagnosis
Langkah 3 : Rencana tindakan :
Antisipasi diagnosis masalah 1. Konsultasi rujukan
potensial 2. pemeriksan
Langkah 4: Langkah 3 : diagnostik/laboratorium
pertimbangkan perlunya Rencana tindakan 3. pemberian pengobatan
konsultasi/rujukan 4. pendidikan kesehatan dan
langkah 5 : konseling kesehatan
Rencana tindakan 5. follow up pemeriksaan
langkah 6 : Langkah 4 :
implementasi Implementasi
Langkah 7 : Langkah 5 :
Evluasi Evaluasi 18
THANKS
Does anyone have any questions?

1
9

Anda mungkin juga menyukai