Fisiologi organ reproduksi dalam persalinan Presented by : • Amanda 3. Jessica 5. Lilis 7. Marini • Ebigael 4. Lidya 6. Liza 8. Mesni Persalinan adalah serangkaian kejadian yang
Pengertia berakhir dengan
nPERSALIN pengeluaran bayi cukup
bulan disusul dengan
AN pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu atau Sebagai proses pengeluaran hasil Macam- Macam Persalinan 1.PERSALINAN SPONTAN 2. PERSALINAN BUATAN 3. PERSALINAN ANJURAN Mekanisme terjadinya persalinan • Penurunan kadar progesteron. Saat kehamilan progesteron akan menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga menimbulkan his(kontraksi) 2. Teori oksitosin Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah oleh karena itu timbul kontraksi otot otot rahim 3. Peregangan otot-otot dengan majunya kehamilan menyebabkan otot-otot rahim semakin merenggang maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya 4. Teori prostaglandin kadar prostaglandin yang tinggi pada dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu hamil dan selama persalinan dapat menyebabkan kontraksi miometrium 5. Teori pentalcortisol kortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi estrogen 6. Tekanan pada serviks Partus yang memiliki presentasi yang baik dapat merancang kinerja SAR dan SBR Tanda-Tanda Persalinan • HIS • BLO OD Y S HOW ATAU PENGE LUA RAN LEN DIR DENG AN DA RA H • KETU BAN P ECAH Adaptasi • UT ER US fisiologis Yakni perubahan pada uterus organ dan jalan lahir dalam persalinan, reproduksi satu keadaan segmen atas dalam dan bawah rahim, yakni pada hamil lanjutpersalinan uterus terdiri dari dua bagian yaitu segmen atas rahim yang dibentuk oleh korpus uteri dan segmen bawah rahim yang dibentuk oleh istimus uteri. Kontraksi otot rahim mempunyai sifat yang khas yaitu sebelum kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali keadaan sebelum kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun torusnya seperti sebelum kontraksi atau hedraksi. Kontraksi tidak sama kuatnya tetapi paling kuat di daerah fundus uteri berangsur-angsur berkurang ke bawah dan paling lemah pada SBR(segmen bawah rahim), sebagian dari isi rahim keluar dari segmen atas dan diterima oleh segmen bawah. maka batas antara segmen Jadi segmen atas semakin lama menjadi jelas yaitu lingkaran semakin mengecil sedangkan segmen retraksi, jika segmen bawah bawah makin direnggang dan semakin sangat renggang maka lingkaran menipis serta isi rahim sedikit demi retraksi ini lebih jelas naik dan sedikit akan pindah ke segmen bawah. mendekat pusat atau disebut Karena segmen atas semakin menebal lingkaran retraksi patologi dan segmen bawah semakin tipis, 2. Perubahan bentuk rahim
Pada setiap kontraksi, sumbu panjang rahim bertambah
panjang sedangkan ukuran melintangnya berkurang, hal tersebut bisa terjadi karena tulang punggung menjadi lebih lurus dan dengan demikian katub atas bayi tertekan pada fundus sedangkan katup bawah ditekan kedalam PAP (pintu atas panggul) agar bayi dapat keluar dari rahim maka perlu terjadinya pembukaan dari serviks,
3. Perubahan pembukaan dari serviks
ini biasanya didahului oleh pada serviks pendataran dari servis. pendataran adalah pendekatan dari kanalis servikalis berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm menjadi 1 lubang saja dengan pinggir yang tipis 4. DI LATAS I
Yakni pelebaran of service eksternal
dari muara yang diameter milimeter sampai cukup lebar untuk dilewati bayi, dilatasi evaluasi mengukur serviks dengan centimeter yakni 0-10 cm, dilatasi serviks yang terjadi selama berlangsungnya persalinan normal mempunyai bentuk kurva sigmoid dibagi menjadi dua fase yaitu : fase laten 0-3 cm fase aktif 4-10 cm Berikut ini faktor penyebab pembukaan serviks 1. Otot-otot serviks menarik pada pinggir ostrium dan membesar 2. waktu kontraksi segmen bawah rahim dan serviks direnggangkan oleh isi rahim terutama oleh air ketuban dan menyebabkan tarikan pada serviks 3. perubahan vagina dan dasar panggul, dalam kala 1 ketuban ikut merenggangkan bagian atas vagina yang sejak kehamilan mengalami perubahan sehingga dapat dilalui oleh bayi, setelah ketuban pecah perubahan pada dasar panggul merenggang menjadi saluran dengan dinding yang tipis, waktu kepala bayi sampai di pulpa, lubang pulpa menghimpit depan atas dari luar merenggangkan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi titik sedangkan anus menjadi terbuka. THANK YOU