1. Pengertian Distosia bahu adalah suatu kondisi kegawatdaruratan obstetri
pada persalinan pervaginam dimana bahu janin gagal lahir secara spontan setelah lahirnya kepala janin. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam Penatalaksanaan Distosia Bahu. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Standar layanan klinis 4. Referensi Keputusan menteri kesehatan republik indonesia no.HK.01.07/MENKES/1936/2022 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 5. Prosedur/ a. Persiapan alat dan bahan Langkah - a. Oksitosin. langkah b. Tensimeter dan stetoskop c. Teknik pemeriksaan. d. Hanskoon. e. Lampu sorot; f. Heating Set; g. Cairan Infus; h. ATK; b. Petugas yang melaksanakan. a. Dokter. b. Bidan. c. Perawat c. Langkah-langkah a. Petugas Menyiapkan alat; b. Petugas Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan (informed consent); c. Petugas mengkaji keadaan umum ibu; d. Petugas mengatur posisi ibu; e. Petugas mencuci tangan dan pakai sarung tangan steril / DTT; f. Petugas Melakukan episiotomi secukupnya jika diperlukan; g. Petugas menyuruh ibu Dengan posisi berbaring terlentang, mintalah ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dada; h. Petugas memintalah bantuan keluarga untuk menekan fleksi kedua lutut ibu kea rah dada; i. Dengan memakai sarung tangan yang telah di DTT petugas melakukan tindakan maneuver biparietal dari penolong terhadap kepala janin yang telah mengalami putaran; j. Petugas melakukan pertolongan dengan cara traksi yang kuat dan terus menerus ke arah bawah daripada kepala bayi untuk menggerakan bahu depan di bawah simpisis pubis; k. Petugas memintalah seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan kearah bawah dari daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu (tidak selalu dilakukan); l. Petugas melakukan penekanan pada bahu anterior ke arah sternum bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu, Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arah sternum; m.Petugas melakukan apabila bahu depan masih sulit dilahirkan, lakukan pemutaran untuk bahu belakang (jangan menarik lengan bayi tetapi dorong bahu posterior) dan putar bahu depan ke belakang (mendorong anterior bahu depan dengan jari telunjuk dan jari tengah operator) mengikuti arah punggung bayi sehingga bahu depan dapat dihalirkan; n. Pertugas merapikan alat dan dokumentasi jika bayi sudah lahir. 6. Diagrm Alir Persalinan macet karena distosia bahu
Minta tolong dan posisikan ibu
Lakukan tindakan episiotomi
Lakukan manuveur McRobert dan penekanan suprasimfilis
7. Hal-hal yang 1. Lokasi tempat tinggal ibu hamil.
perlu 2. Identitas ibu hamil. diperhatikan 3. Taksiran persalinan. 4. Penolong persalinan, pendamping persalinan dan fasilitas tempat persalinan. 5. Calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan 8. Unit Terkait 1. Rawat inap 2. Poned 3. Poli KIA 9. Dokumen 1. Rekam medis terkait 2. Inform consent 3. Rujukan 4. Partograf
10. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai perubahan diberlakukan