Anda di halaman 1dari 4

DISTOSIA BAHU

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

UPT dr. Linda S. Menno


PUSKESMAS NIP. 19790607 200501 2
DELHA 013

1. Pengertian Distosia bahu adalah suatu kondisi kegawatdaruratan obstetri


pada persalinan pervaginam dimana bahu janin gagal lahir secara
spontan setelah lahirnya kepala janin.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
Penatalaksanaan Distosia Bahu.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Standar layanan
klinis
4. Referensi Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
no.HK.01.07/MENKES/1936/2022 tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/ a. Persiapan alat dan bahan
Langkah - a. Oksitosin.
langkah b. Tensimeter dan stetoskop
c. Teknik pemeriksaan.
d. Hanskoon.
e. Lampu sorot;
f. Heating Set;
g. Cairan Infus;
h. ATK;
b. Petugas yang melaksanakan.
a. Dokter.
b. Bidan.
c. Perawat
c. Langkah-langkah
a. Petugas Menyiapkan alat;
b. Petugas Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan (informed consent);
c. Petugas mengkaji keadaan umum ibu;
d. Petugas mengatur posisi ibu;
e. Petugas mencuci tangan dan pakai sarung tangan steril / DTT;
f. Petugas Melakukan episiotomi secukupnya jika diperlukan;
g. Petugas menyuruh ibu Dengan posisi berbaring terlentang,
mintalah ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan
mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dada;
h. Petugas memintalah bantuan keluarga untuk menekan fleksi
kedua lutut ibu kea rah dada;
i. Dengan memakai sarung tangan yang telah di DTT petugas
melakukan tindakan maneuver biparietal dari penolong
terhadap kepala janin yang telah mengalami putaran;
j. Petugas melakukan pertolongan dengan cara traksi yang kuat
dan terus menerus ke arah bawah daripada kepala bayi untuk
menggerakan bahu depan di bawah simpisis pubis;
k. Petugas memintalah seorang asisten untuk melakukan
tekanan secara simultan kearah bawah dari daerah suprapubis
untuk membantu persalinan bahu (tidak selalu dilakukan);
l. Petugas melakukan penekanan pada bahu anterior ke arah
sternum bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter
bahu, Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang
sesuai dengan arah sternum;
m.Petugas melakukan apabila bahu depan masih sulit dilahirkan,
lakukan pemutaran untuk bahu belakang (jangan menarik
lengan bayi tetapi dorong bahu posterior) dan putar bahu
depan ke belakang (mendorong anterior bahu depan dengan
jari telunjuk dan jari tengah operator) mengikuti arah punggung
bayi sehingga bahu depan dapat dihalirkan;
n. Pertugas merapikan alat dan dokumentasi jika bayi sudah
lahir.
6. Diagrm Alir
Persalinan macet
karena distosia bahu

Minta tolong dan posisikan ibu


Lakukan tindakan episiotomi

Lakukan manuveur McRobert dan penekanan suprasimfilis

7. Hal-hal yang 1. Lokasi tempat tinggal ibu hamil.


perlu 2. Identitas ibu hamil.
diperhatikan 3. Taksiran persalinan.
4. Penolong persalinan, pendamping persalinan dan fasilitas
tempat persalinan.
5. Calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta
pembiayaan
8. Unit Terkait 1. Rawat inap
2. Poned
3. Poli KIA
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Inform consent
3. Rujukan
4. Partograf

10. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai