Anda di halaman 1dari 7

Rizky Aprilia Wikayanti, Bagus Pratama, Rodiani | Diagnosis dan Penatalaksanaan Vaginosis Bakterialis pada Wanita Hamil

Diagnosis dan Penatalaksanaan Vaginosis Bakterialis pada Wanita Hamil


Rizky Aprilia Wikayanti1, Bagus Pratama 2, Rodiani3
1
Pendidikan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Pendidikan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
3
Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Vaginosis bakterialis merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama pada wanita, baik wanita
tidak hamil maupun wanita hamil. Vaginosis bakterialis disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dan berlebih dari bakteri
anaerob seperti Gardnerella vaginalis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Mobiluncus sp., Prevotella sp., dan
bakteri anaerob lainnya. Vaginosis bakterialis ditandai dengan adanya keputihan yang gatal berwarna putih keabu-abuan
dengan bau amis, peningkatan pH cairan vagina dan ditemukannya clue cell pada Whiff test menggunakan KOH10%.
Penatalaksanaan vaginosis bakterial berupa antibiotik dengan obat pilihan yaitu metronidazol 500 mg per oral dua kali sehari
selama 7 hari. Pada wanita hamil, vaginosis bakterial telah dilaporkan meningkatkan kejadian aborsi, ketuban pecah dini,
persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan infeksi intrauterin. Oleh karena itu, diagnosis dini dan penanganan yang
tepat dari bakterial vaginosis dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

Kata kunci: Diagnosis, Kehamilan, Komplikasi Kehamilan, Tatalaksana, Vaginosis Bakterialis

Diagnosis and Management of Bacterial Vaginosis in Pregnant Women


Abstract
Bacterial vaginosis is a disease that is a public health problem, especially in women, both non-pregnant and pregnant
women. Bacterial vaginosis is caused by an excess and overgrowth of anaerobic bacteria such as Gardnerella vaginalis,
Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Mobiluncus sp., Prevotella sp., and other anaerobic bacteria. Bacterial
vaginosis is characterized by the presence of an itchy greyish white discharge with a fishy odor, an increase in the pH of the
vaginal fluid and is found clue cells on Whiff's test using KOH10%. Management of bacterial vaginosis is in the form of
antibiotics with the drug of choice being metronidazole 500 mg orally twice a day for 7 days. In pregnant women, bacterial
vaginosis has been reported to increase the incidence of abortion, premature rupture of membranes, preterm labour, low
birth weight, and intrauterine infection. Therefore, early diagnosis and appropriate management of bacterial vaginosis can
reduce maternal and infant morbidity and mortality.

Keywords: Bacterial Vaginosis, Diagnosis, Pregnancy, Pregnancy Outcome, Treatment

Korespondensi: Rizky Aprilia Wikayanti, alamat Perumahan kayu manis residence blok A7, labuhan ratu, Bandar Lampung,
HP 082179979589, e-mail apriliarizkywikayanti@gmail.com

Pendahuluan meningkatkan pH pada vagina.4 Penegakkan


Vaginosis Bakterialis (VB) adalah diagnosis VB dapat dilakukan dengan Amsel’s
penyakit infeksi kelamin yang sering terjadi criteria5 ataupun Nugent’s Score.6
pada wanita usia produktif dengan angka Vaginosis Bakterialis dapat ditemui pada
insidensi sekitar 24,4% di seluruh dunia.1 wanita tidak hamil maupun wanita hamil
Penyakit ini disebabkan oleh perkembangan dengan prevalensi VB pada wanita tidak hamil
bakteri anaerob yang berlebih seperti (28%) lebih tinggi dibandingkan dengan VB
Gardnerella vaginalis, Ureaplasma urealyticum, pada wanita hamil (16,5%).7 VB dikaitkan
Mycoplasma hominis, Mobiluncus sp., dengan hasil luaran kesehatan yang merugikan
Prevotella sp., dan bakteri anaerob lainnya.2 signifikan, termasuk peningkatan kerentanan
Faktor risiko yang memungkinkan terjadinya terhadap infeksi menular seksual, infeksi
insidensi VB adalah aktivitas seksual aktif, usia urogenital, penyakit radang panggul, dan
muda, bergonta-ganti pasangan, penggunaan peningkatan risiko kehamilan abnormal.8 Pada
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), vaginal wanita tidak hamil VB dapat menimbulkan
douching dan washing, penggunaan cairan komplikasi yaitu meningkatkan risiko infeksi
antiseptik berlebihan, personal hygiene yang Herpes Simpleks, HIV dan HPV dan risiko
buruk, stres dan merokok.3 Pada sekitar 50% transmisi Sifilis, Chancroid, Trikomoniasis,
pasien VB dapat menimbulkan gejala seperti Gonore, serta risiko penyakit radang panggul,
terdapat duh kelamin berwarna putih keabuan, kanker hingga infertilitas.9,10 Pada wanita hamil,
berbau amis, gatal atau rasa terbakar dan VB dilaporkan dapat meningkatan angka

Majority | Volume 11 | Nomor 1 | Agustus 2022 | 19


Rizky Aprilia Wikayanti, Bagus Pratama, Rodiani | Diagnosis dan Penatalaksanaan Vaginosis Bakterialis pada Wanita Hamil

kejadian abortus, ketuban pecah dini,


persalinan prematur, berat bayi lahir rendah,
dan infeksi intrauterine.11,12
Upaya pencegahan dan skrining serta
pengobatan yang tepat pada VB diyakini bahwa
dapat menurunkan progresivitas penyakit dan
mencegah komplikasi penyakit berlanjut,
khususnya pada pasien wanita hamil. Oleh
karena itu, penegakkan diagnosis dini dan
penatalaksaan VB pada wanita hamil dapat 20
Gambar 2. Clue cells
memperbaiki luaran dari kehamilan sehingga
dapat menurunkan angka morbiditas dan
Bakteri lactobacilli mencegah
mortalitas ibu dan bayi.13
pertumbuhan berlebih dari bakteri anaerob,21
sedangkan spesies bakteri dominan yang
Isi
terkait dengan VB menghasilkan volatile-amine
Etiologi, Faktor Risiko dan Patofisiologi
berbau busuk22 dan terkait dengan
Vaginosis Bakterialis (VB) adalah
peningkatan transudasi vagina dan
disbiosis vagina akibat penggantian spesies
pengelupasan sel epitel skuamosa.23 Ketika sel-
Lactobacillus yang memproduksi asam laktat
sel epitel vagina mengalami deskuamasi,
dan hidrogen normal dalam vagina dengan
mereka membentuk clue cell sel klasik
bakteri anaerob konsentrasi tinggi, termasuk
diagnostik untuk VB. Clue cell adalah sel epitel
Gardnerella vaginalis, Ureaplasma urealyticum,
deskuamasi yang ditutupi oleh Gram-negatif
Mycoplasma hominis, Mobiluncus sp.,
batang dan bakteri lain yang terkait dengan
Prevotella sp., dan bakteri anaerob lainnya.14,15
VB,24 dan diyakini berkembang karena
pengelupasan epitel vagina.25 pH vagina yang
khas berkisar antara 4,0 hingga 4,5, dan
meningkat menjadi tingkat antara 4,5 dan 7
saat terjadi VB.26
Vaginosis bakterialis dikaitkan dengan
memiliki banyak pasangan seks pria maupun
wanita, hubungan seksual dengan lebih dari
satu orang,27 pasangan seks baru, kurangnya
penggunaan kondom,28 aktivitas vaginal
douching atau washing,29 dan infeksi menular
seksual lain seperti HSV-2.30 Sunat pada pria
mengurangi risiko VB di antara wanita.31 Selain
itu, prevalensi BV meningkat selama
Gambar 1. Pewarnaan Gram pada Gardnerella
16 menstruasi.32 Prevalensi VB telah dilaporkan
vaginalis
meningkat di antara wanita dengan alat
Dalam kondisi normal, laktobasilus kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang
merupakan 95% dari bakteri di vagina dan mengandung tembaga.33 Kontrasepsi hormonal
menghasilkan beberapa senyawa antimikroba, tidak meningkatkan risiko BV dan
termasuk asam laktat dan hidrogen peroksida memungkinkan melindungi dari perkembangan
(H2O2).17 Sebuah fitur penting adalah VB.34
munculnya biofilm polimikroba pada sel epitel
vagina.18 Wanita tertentu mengalami Diagnosis Klinis
perubahan mikroba vagina sementara, Vaginosis Bakterialis dapat didiagnosis
sedangkan yang lain mengalaminya untuk dengan menggunakan kriteria klinis (kriteria
interval yang lebih lama. VB adalah kondisi Amsel) atau dengan menentukan skor Nugent
yang sangat umum dan penyebab paling umum dari pewarnaan Gram duh vagina. Pewarnaan
keputihan di seluruh dunia.19 Gram merupakan metode laboratorium
standar untuk mendiagnosis VB, digunakan
untuk menentukan konsentrasi relatif

Majority | Volume 11 | Nomor 1 | Agustus 2022 | 20


Rizky Aprilia Wikayanti, Bagus Pratama, Rodiani | Diagnosis dan Penatalaksanaan Vaginosis Bakterialis pada Wanita Hamil

lactobacillus (batang gram positif yang sistemik (lebih daripada perawatan


panjang), batang gram negatif kecil dan batang intravaginal), termasuk metronidazole 500 mg
gram-variabel (G. vaginalis atau Bacteroides), dua kali sehari selama 7 hari, metronidazol 250
dan batang gram negatif melengkung mg tiga kali sehari kali sehari selama 7 hari,
(Mobiluncus) karakteristik BV. Skor Nugent 0–3 atau klindamisin 300 mg dua kali sehari selama
konsisten dengan mikrobiota vagina dominan 7 hari. Terapi metronidazol menimbulkan risiko
Lactobacillus, 4-6 dengan mikrobiota rendah selama kehamilan, menurut data dari
menengah (munculnya G. vaginalis), dan 7-10 beberapa studi cross-sectional, case-control,
dengan vaginosis bakterialis.6 dan kohort wanita hamil. Meskipun melintasi
plasenta, tidak ada bukti teratogenisitas atau
Tabel 1. Rekomendasi Penatalaksanaan efek mutagenik di antara bayi yang
ditemukan.38
Organisme Jumlah Skor
(Morfologi)
Lactobacillus (bakteri >30 0 Tabel 2. Rekomendasi Penatalaksanaan
gram positif, batang) 5-30 1 Regimen Obat
1-4 2 Pilihan Utama
<1 3 Metronidazole 500mg PO, 2x/hari selama 7 hari
0 4 Metronidazole gel 0,75% one full applicator (5g)
Mobiluncus (bakteri >5 2 intravaginal, 1x/hari selama 5 hari
gram negatif, batang, 1-4 1 Clindamycin cream 2% one full applicator (5g)
curved) 0 0 intravaginal, saat tidur selama 7 hari
Gardnerella/Bacteroid >30 4 Pilihan Alternatif
es (coccobacillus, 5-30 3 Clindamycin 300 mg PO, 2x/hari selama 7 hari
batang dengan 1-4 2 Clincamycin ovules 100mg intravaginal, saat tidur
vakuola) <1 1 selama 3 hari
0 0 Secnidazole 2g PO single dose
Tinidazole 2g PO 1x/hari selama 2 hari
Tinidazole 1g PO 1x/hari selama 5 hari
Diagnosis klinis BV menurut kriteria
Amsel membutuhkan setidaknya tiga dari
empat gejala atau tanda berikut. Dalam uji coba pengobatan oral, tingkat
1. Keputihan yang homogen dan tipis kesembuhan secara konsisten lebih besar dari
(konsistensi seperti susu) yang melapisi 70%. Resolusi vaginosis bakteri pada 70% kasus
dinding vagina dengan mulus terjadi dua sampai empat minggu setelah
2. Clue cells (sel-sel epitel vagina yang pengobatan dengan metronidazol oral dan
dipenuhi bakteri yang melekat) pada eritromisin.39 Tingkat kesembuhan sebesar 76%
pemeriksaan mikroskopis dalam empat minggu setelah konsumsi
3. pH cairan vagina > 4,5 metronidazol 400 mg dua kali sehari.40
4. Keputihan berbau amis sebelum atau Normalisasi flora normal vagina (pemeriksaan
sesudah penambahan KOH 10% (Whiff Test) pewarnaan Gram) pada 78% wanita setelah
konsumsi 2 gram dosis metronidazol oral.41
Deteksi setidaknya tiga kriteria Amsel Kesembuhan pada 78% pasien setelah dua
telah dikorelasikan dengan hasil pewarnaan gram dosis metronidazol oral.42 Dalam studi
Gram.35 Sensitivitas dan spesifisitas kriteria menggunakan oral klindamisin, Angka
Amsel masing-masing adalah 37%-70% dan kesembuhan 92,5% dua sampai empat minggu
94%-99%, dibandingkan dengan skor Nugent.36 setelah pengobatan.43 Penggunaan klindamisin
oral 300 mg dua kali sehari untuk lima hari
Penatalaksanaan menghasilkan tingkat kesembuhan 90%.44
Pengobatan BV direkomendasikan untuk Wanita hamil vaginosis bakteri secara acak
semua wanita hamil yang bergejala karena BV menerima baik metronidazol oral 500 mg dua
yang bergejala telah dikaitkan dengan hasil kali sehari selama tujuh hari atau gel
kehamilan yang merugikan, termasuk ketuban metronidazol vagina selama lima hari. Hasil
pecah dini, kelahiran prematur, infeksi intra- menunjukkan bahwa, pada empat minggu
amnion, dan endometritis postpartum.37 setelah pengobatan, tingkat kesembuhan lebih
Pilihan terapi sampai saat ini termasuk oral, besar dari 70%, dan setara untuk oral dan
terapi vagina.45

Majority | Volume 11 | Nomor 1 | Agustus 2022 | 21


Rizky Aprilia Wikayanti, Bagus Pratama, Rodiani | Diagnosis dan Penatalaksanaan Vaginosis Bakterialis pada Wanita Hamil

Komplikasi Kehamilan Pada wanita hamil, vaginosis bakterial telah


Pada wanita hamil, signifikan secara dilaporkan meningkatkan insidensi aborsi,
statistik hubungan antara BV dan hasil yang ketuban pecah dini, persalinan prematur,
merugikan dipertimbangkan dalam penelitian berat badan lahir rendah, dan infeksi
ini yang aborsi, persalinan prematur, ketuban intrauterin. Diagnosis dini dan penanganan
pecah dini, berat badan lahir rendah, asfiksia yang tepat dari bakterial vaginosis dapat
lahir dan masuk NICU.46 Penelitian lainnya yang menurunkan angka kesakitan dan kematian
menghubungkan VB dengan kelahiran rendah ibu dan bayi.
berat badan, kelahiran prematur, KPD,
persalinan prematur, korioamnionitis, Ringkasan
endometritis pasca sesar atau Vaginosis bakterialis disebabkan oleh
pascamelahirkan.47 Kejadian VB yang telah pertumbuhan berlebih dan berlebih dari
ditemukan lebih sering dikaitkan dengan bakteri anaerob seperti Gardnerella vaginalis,
prematur daripada aterm kehamilan.48 Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis,
Mekanisme bakterial vaginosis menyebabkan Mobiluncus sp., Prevotella sp., dan bakteri
kelahiran prematur pada bayi dengan berat anaerob lainnya serta dikaitkan dengan
badan lahir rendah masih tidak diketahui, aktivitas seksual, higienitas vagina, penyakit
namun terdapat bukti bahwa VB menyebabkan menular seksual dan penggunaan kontrasepsi.
infeksi pada bagian atas saluran genital yang Diagnosis klinis BV menurut kriteria
menyebabkan aborsi, kelahiran prematur, Amsel membutuhkan setidaknya tiga dari
ketuban pecah dini dan berat badan lahir empat gejala atau tanda berikut, yaitu
rendah.49 Dalam studi lain, VB telah dikaitkan keputihan yang homogen dan tipis (konsistensi
dengan peningkatan infeksi cairan ketuban, seperti susu) yang melapisi dinding vagina
infeksi korion dan amnion, dan histologis dengan mulus, Clue cells (misalnya, sel-sel
korioamnionitis. Wanita hamil dengan VB epitel vagina yang dipenuhi bakteri yang
memiliki peningkatan kadar endotoksin vagina melekat) pada pemeriksaan mikroskopis, pH
atau serviks, mucinase, sialidase,dan cairan vagina > 4,5 dan keputihan berbau amis
interleukin-1a menunjukkan bahwa sebelum atau sesudah penambahan KOH 10%
mikroorganisme yang menyebabkan VB (Whiff Test)
merangsang produksi sitokin.50 Oleh karena itu, Penatalaksanaan vaginosis bakterial
peneliti kemudian menyarankan perlunya pada ibu hamil berupa antibiotik dengan obat
skrining ibu hamil dengan keputihan untuk pilihan metronidazol 500 mg per oral dua kali
mendiagnosis dan mengobati VB untuk sehari selama 7 hari. Pilihan terapi lainnya
mencegah komplikasi yang mungkin timbul. termasuk metronidazol 250 mg tiga kali sehari
. kali sehari selama 7 hari, atau klindamisin 300
mg dua kali sehari selama 7 hari. Terapi
Simpulan metronidazol menimbulkan risiko rendah
Vaginosis bakterialis merupakan selama kehamilan, wanita hamil.
penyakit yang menjadi masalah kesehatan Metronidazole dapat melintasi plasenta,
masyarakat terutama pada wanita, baik wanita namun tidak terdapat bukti teratogenisitas
tidak hamil maupun wanita hamil. Vaginosis atau efek mutagenik di antara bayi yang
bakterialis disebabkan oleh pertumbuhan ditemukan.
berlebih dan berlebih dari bakteri anaerob Pada wanita hamil, vaginosis bakterial
seperti Gardnerella vaginalis, Ureaplasma telah dilaporkan meningkatkan insidensi
urealyticum, Mycoplasma hominis, Mobiluncus aborsi, ketuban pecah dini, persalinan
sp., Prevotella sp., dan bakteri anaerob prematur, berat badan lahir rendah, dan
lainnya. Vaginosis bakterialis ditandai dengan infeksi intrauterin. Hal ini disebabkan
adanya keputihan yang gatal berwarna putih peningkatan kadar endotoksin vagina atau
keabu-abuan dengan bau amis, peningkatan serviks, mucinase, sialidase,dan interleukin-1a
pH cairan vagina dan ditemukannya clue cells menunjukkan bahwa mikroorganisme yang
pada Whiff Test menggunakan KOH10%. menyebabkan VB merangsang produksi
Penatalaksanaan vaginosis bakterial berupa sitokin. Oleh karena itu, diagnosis dini dan
antibiotik dengan obat pilihan metronidazol
500 mg per oral dua kali sehari selama 7 hari.

Majority | Volume 11 | Nomor 1 | Agustus 2022 | 22


Rizky Aprilia Wikayanti, Bagus Pratama, Rodiani | Diagnosis dan Penatalaksanaan Vaginosis Bakterialis pada Wanita Hamil

penanganan yang tepat dari bakterial K., Savicheva, A., et al. (2020). Bacterial
vaginosis dapat menurunkan angka kesakitan Vaginosis-Associated Vaginal Microbiota Is
dan kematian ibu dan bayi. an Age-Independent Risk Factor for
Chlamydia Trachomatis, Mycoplasma
Daftar Pustaka Genitalium and Trichomonas Vaginalis
1. Ranjit E, Raghubanshi BR, Maskey S, & Infections in Low-Risk Women, St.
Parajuli P. (2018). Prevalence of Bacterial Petersburg, Russia. Eur. J. Clin. Microbiol.
Vaginosis and Its Association with Risk Infect. Dis. 39 (7), 1221–1305.
Factors among Nonpregnant Women: A doi: 10.1007/s10096-020-03831-w
Hospital Based Study. International 10. Babu, G., Ganvelu Singaravelu, B.,
Journal of Microbiology, 2018, 1– Srikumar, R., Reddy, S. V. (2017).
9. doi:10.1155/2018/8349601 Comparative Study on the Vaginal Flora
2. Margolis E, & Fredricks DN. and Incidence of Asymptomatic Vaginosis
(2015). Bacterial Vaginosis-Associated Among Healthy Women and in Women
Bacteria. Molecular Medical Microbiology, With Infertility Problems of Reproductive
1487–1496. doi:10.1016/b978-0-12- Age. J. Clin. Diagn. Res. 11 (8), DC18.
397169-2.00083-4 doi: 10.7860/JCDR/2017/28296.10417
3. Coudray MS, & Madhivanan P. 11. Afolabi, B. B., Moses, O. E., & Oduyebo, O.
(2019). Bacterial Vaginosis - A Brief O. (2016). Bacterial Vaginosis and
Synopsis of the Literature. European Pregnancy Outcome in Lagos, Nigeria.
Journal of Obstetrics & Gynecology and Open Forum Infectious Diseases, 3(1),
Reproductive ofw030. doi:10.1093/ofid/ofw030
Biology. doi:10.1016/j.ejogrb.2019.12.035 12. Brown, R. G., Marchesi, J. R., Lee, Y. S.,
4. Bitew, A., Abebaw, Y., Bekele, D., Mihret, Smith, A., Lehne, B., Kindinger, L. M., et al.
A. (2017). Prevalence of Bacterial (2018). Vaginal Dysbiosis Increases Risk of
Vaginosis and Associated Risk Factors Preterm Fetal Membrane Rupture,
Among Women Complaining of Genital Neonatal Sepsis and Is Exacerbated by
Tract Infection. Int. J. Microbiol. 2017, Erythromycin. BMC Med. 16 (1), 95.
4919404. doi: 10.1155/2017/4919404 doi: 10.1186/s12916-017-0999-x
5. Amsel, R., Totten, P. A., Spiegel, C. A., 13. Kahwati, L. C., Clark, R., Berkman, N.,
Chen, K. C. S., Eschenbach, D., & Holmes, Urrutia, R., Patel, S. V., Zeng, J., &
K. K. (1983). Nonspecific vaginitis. The Viswanathan, M. (2020). Screening for
American Journal of Medicine, 74(1), 14– Bacterial Vaginosis in Pregnant
22. doi:10.1016/0002-9343(83)91112-9 Adolescents and Women to Prevent
6. Nugent, R. P., Krohn, M. A., Hillier, S. L. Preterm Delivery. JAMA, 323(13),
(1991). Reliability of Diagnosing Bacterial 1293. doi:10.1001/jama.2020.0233
Vaginosis Is Improved by a Standardized 14. Workowski, KA., et al., (2021). Sexually
Method of Gram Stain Interpretation. J. transmitted infection treatment
Clin. Microbiol. 29 (2), 297–3015. guidelines, 2021. MMWR Recomm Rep.
doi: 10.1128/jcm.29.2.297-301.1991 2021 Jul 23. 70(4):1-187.
7. Sabour, S., Arzanlou, M., Vaez, H., Rahimi, 15. Anderson MR, Klink K, Cohrssen A. (2004).
G., Sahebkar, A., & Khademi, F. Evaluation of vaginal complaints. JAMA
(2018). Prevalence of bacterial vaginosis in 2004;291:1368–
pregnant and non-pregnant Iranian 79. PMID:15026404external
women: a systematic review and meta- icon https://doi.org/10.1001/jama.291.11.
analysis. Archives of Gynecology and 1368external icon
Obstetrics, 297(5), 1101– 16. Morrill, S., Gilbert, N. M., & Lewis, A. L.
1113. doi:10.1007/s00404-018-4722-8 (2020). Gardnerella vaginalis as a Cause of
8. Marrazzo, J. M., Hillier, S. L. (2013). Bacterial Vaginosis: Appraisal of the
Bacterial Vaginosis. Sex. Transm. Dis., Evidence From in vivo Models. Frontiers in
463–498. doi: 10.1016/B978-0-12-391059- Cellular and Infection Microbiology,
2.00018-8 10. doi:10.3389/fcimb.2020.00168
9. Shipitsyna, E., Khusnutdinova, T., 17. Patterson JL., et al., (2007). Effect of
Budilovskaya, O., Krysanova, A., Shalepo, biofilm phenotype on resistance of

Majority | Volume 11 | Nomor 1 | Agustus 2022 | 23


Rizky Aprilia Wikayanti, Bagus Pratama, Rodiani | Diagnosis dan Penatalaksanaan Vaginosis Bakterialis pada Wanita Hamil

Gardnerella vaginalis to hydrogen longitudinal study. Sex Transm Infect


peroxide and lactic acid. AM J Obstet 2018;94:75–7. PMID:27645157external
Gynecol. 2007 Aug. 197(2):170.e1-7 icon https://doi.org/10.1136/sextrans-
18. Swidsinski A, Mendling W, Loening-Baucke 2016-052652external icon
V, et al. (2005). Adherent biofilms in 28. Sanchez S, Garcia PJ, Thomas KK, Catlin M,
bacterial vaginosis. Obstet Gynecol Holmes KK., (2004). Intravaginal
2005;106:1013– metronidazole gel versus metronidazole
23. PMID:16260520external plus nystatin ovules for bacterial vaginosis:
icon https://doi.org/10.1097/01.AOG.000 a randomized controlled trial. Am J Obstet
0183594.45524.d2external icon Gynecol 2004;191:1898–
19. Peebles K, Velloza J, Balkus JE, McClelland 906. PMID:15592270external
RS, Barnabas RV., (2019). High global icon https://doi.org/10.1016/j.ajog.2004.0
burden and costs of bacterial vaginosis: a 6.089external icon
systematic review and meta-analysis. Sex 29. Gondwe T, Ness R, Totten PA, et al.,
Transm Dis 2019;46:304– (2020). Novel bacterial vaginosis-
11. PMID:30624309external associated organisms mediate the
icon https://doi.org/10.1097/OLQ.000000 relationship between vaginal douching
0000000972external icon and pelvic inflammatory disease. Sex
20. Ventolini G.,Hamood A., (2020). Current Transm Infect 2020;96:439–
progresses on vaginal microbiome, 44. PMID:31810995external
bacterial vaginosis and biofilms, GREM icon https://doi.org/10.1136/sextrans-
Gynecological and Reproductive 2019-054191external icon
Endocrinology & Metabolism (2020); 30. Abbai NS, Reddy T, Ramjee G. (2016).
03/2020:136-140 doi: Prevalent bacterial vaginosis infection—a
10.53260/GREM.201031 risk factor for incident sexually
21. Tachedjian G, O’Hanion DE, Ravel J. transmitted infections in women in
(2018). The implausible “in vivo” role of Durban, South Africa. Int J STD AIDS
hydrogen peroxide as an antimicrobial 2016;27:1283–8. PMID:26538552external
factor produced by vaginal microbiota. icon https://doi.org/10.1177/0956462415
Microbiome. 2018;6(1):29. 616038external icon
22. Wolrath H, Forsum U, Larsson PG, et al., 31. Morris BJ, Hankins CA, Banerjee J, et al.,
(2001), Analysis of bacterial vaginosis- (2019). Does male circumcision reduce
related amines in vaginal fluid by gas women’s risk of sexually transmitted
chromatography and mass spectrometry. J infections, cervical cancer, and associated
Clin Microbiol. 2001;39(11):4026–4031. conditions? Front Public Health
23. Hodiwala AB, Koli A., (2015). Bacterial 2019;7:4. PMID:30766863external
vaginosis. Int J Curr Microbiol App Sci. icon https://doi.org/10.3389/fpubh.2019.
2015;4(6):530–538. 00004external icon
24. Cook RL, Reid G, Pond DG, et al., (1989). 32. Gajer P, Brotman RM, Bai G, et al. (2012).
Clue cells in bacterial vaginosis: Temporal dynamics of the human vaginal
immunofluorescent identification of the microbiota. Sci Transl Med
adherent gram-negative bacteria as 2012;4:132ra52. PMID:22553250external
Gardnerella vaginalis. J Infect Dis. icon https://doi.org/10.1126/scitranslmed
1989;160(3):490–496. .3003605external icon
25. Amegashie CP, Gilbert NM, Peipert JF, et 33. Vodstrcil LA, Plummer ME, Fairley CK, et
al., (2017). Relationship between Nugent al., (2019). Combined oral contraceptive
score and vaginal epithelial exfoliation. pill-exposure alone does not reduce the
PLoS One. 2017;12(5): e0177797. risk of bacterial vaginosis recurrence in a
26. Brogden KA, Guthmiller JM, (2002). pilot randomised controlled trial. Sci Rep
Polymicrobial Diseases. Washington, DC: 2019;9:3555. PMID:30837554external
ASM Press; 2002. icon https://doi.org/10.1038/s41598-019-
27. Kenyon CR, Buyze J, Klebanoff M, Brotman 39879-8external icon
RM., (2018) Association between bacterial 34. Brooks JP, Edwards DJ, Blithe DL, et al.
vaginosis and partner concurrency: a (2017). Effects of combined oral

Majority | Volume 11 | Nomor 1 | Agustus 2022 | 24


Rizky Aprilia Wikayanti, Bagus Pratama, Rodiani | Diagnosis dan Penatalaksanaan Vaginosis Bakterialis pada Wanita Hamil

contraceptives, depot screening and treatment for common


medroxyprogesterone acetate and the genital tract infections: Results of a
levonorgestrel-releasing intrauterine prospective controlled evaluation. Am J
system on the vaginal microbiome. Obstet Gynecol 1995;173:157e67.
Contraception 2017;95:405– 44. Ugwumadu A, Reid F, Hay P, et al. (2004).
13. PMID:27913230external Natural history of bacterial vaginosis and
icon https://doi.org/10.1016/j.contracepti intermediate flora in pregnancy and effect
on.2016.11.006external icon of oral clindamycin. Obstet Gynecol
35. Schwebke JR, Hillier SL, Sobel JD, 2004;104:114e9.
McGregor JA, Sweet RL. (1996).Validity of 45. Kekki M, Kurki T, Pelkonen J, et al. (2001).
the vaginal Gram stain for the diagnosis of Vaginal clindamycin in preventing preterm
bacterial vaginosis. Obstet Gynecol birth and peripartal infections in
1996;88:573–6. PMID:8841221external asymptomatic women with bacterial
icon https://doi.org/10.1016/0029- vaginosis: a randomized, controlled trial.
7844(96)00233-5external icon Obstet Gynecol 2001;97:643e8.
36. Coleman JS, Gaydos CA., (2018). Molecular 46. Bhakta, V., Aslam, S., Aljaghwani, A.,
diagnosis of bacterial vaginosis: an update. (2021). Bacterial vaginosis in pregnancy:
J Clin Microbiol 2018;56:e00342- prevalence and outcomes in a tertiary
18. PMID:29769280external care hospital. African Journal of
icon https://doi.org/10.1128/JCM.00342- Reproductive Health February 2021; 25
18external icon (1):49. DOI: 10.29063/ajrh2021/v25i1.6
37. Joesef MR, Hillier SL, Wiknjosastro G, et 47. Aduloju, OP., Akintayo, AA., Aduloju, T.,
al., (1995). Intravaginal clindamycin (2019). Prevalence of bacterial vaginosis in
treatment for bacterial vaginosis: Effects pregnancy in a tertiary health institution,
on preterm delivery and low birth weight. south western Nigeria. Pan African
Am J Obstet Gynecol 1995;173:1527e31. Medical Journal. 2019;33:9.
38. Brocklehurst P, Gordon A, Heatley E, et al., doi:10.11604/pamj.2019.33.9.17926
(2013). Antibiotics for treating bacterial 48. Nigeen W, Bhat AS, Gulzar K, Taing S.
vaginosis in pregnancy. Cochrane (2015). Correlation of bacterial vaginosis
Database Syst Rev. 2013 Jan 31;CD000262. with preterm labour: a case control study.
39. Hauth JC, Goldenberg RL, Andrews WW, et Int J Reprod Contracept Obstet Gynecol.
al., (1995). Reduced incidence of preterm 2015; 4: 1868-74.
delivery with metronidazole and 49. Das TR, Fatema K, Chowdhury S, Noor F,
erythromycin in women with bacterial Ara R, Chakma B, Parveen M, Ali MJB.,
vaginosis. N Engl J Med 1995;333:1732e6. (2016). Association of bacterial Vaginosis
40. McDonald HM, O’Loughlin JA, with Preterm Delivery. J Bangladesh Coll
Vigneswaran R, et al., (1994). Bacterial Phys Surg. 2016; 34(4): 188-192
vaginosis in pregnancy and efficacy of 50. Redelinghuys MJ, Ehlers MM, Dreyer AW,
short-course oral metronidazole Kock MM. (2016). Normal flora and
treatment: a randomized controlled trial. bacterial vaginosis in pregnancy: an
Obstet Gynecol 1994;84:343e8. overview. Crit Rev Microbiol. 2016; 42(3):
41. Carey JC, Klebanoff MA, Hauth JC, et al. 352-363.
(2000). Metronidazole to prevent preterm
delivery in pregnant women with
asymptomatic bacterial vaginosis. N Engl J
Med 2000;342:534e40.
42. Klebanoff MA, Hauth JC, MacPherson CA,
et al. (2004). Time course of the
regression of asymptomatic bacterial
vaginosis in pregnancy with and without
treatment. Am J Obstet Gynecol
2004;190:363e70.
43. McGregor JA, French JI, Parker R, et al.,
(1995). Prevention of premature birth by

Majority | Volume 11 | Nomor 1 | Agustus 2022 | 25

Anda mungkin juga menyukai