Anda di halaman 1dari 11

VAGINOSIS BAKTERIAL

Chentia dewia sasri 102119100


Rachmi Arhyun Thama 102118166
Meylivianti intan sari zamili 102118146
Thomas frans Telaumbanua 102118182
Sari bunga mastina 102118170
Ceria saputra wau 102118180
DEFINISI
• Infeksi vagina yang di sebabkan terganggunya flora normal di
dalam vagina.
• Sindroma atau kumpulan gejala klinis akibat pergeseran
lactobacilli yang merupakan flora normal vagina yang dominan
oleh bakteri lain, seperti Gardnerella vaginalis, Prevotella spp,
Mobilancus spp, Mycoplasma spp dan Bacteroides spp.
ETIOLOGI
• Etiologi bakterial vaginosis adalah bakteri anaerob obligat
ataupun fakultatif, terutama Gardnerella vaginalis. Gardnerella
vaginalis ditemukan pada 100% wanita yang mengalami
bakterial vaginosis simtomatik dan 70% pada bakterial vaginosis
asimtomatik.
• Bakteri lain yang ditemukan dapat menyebabkan BV antara
lain ; gardnerella vaginalis, atopobium vaginae, mobiluncus sp,
prevotella bivia, dan mycoplasma hominis.
EPIDEMIOLOGI
• Sebanyak 30 persen wanita hamil menderita vaginosis.
• Pada kehamilan, hal ini terkait dengan kelahiran prematur.
• VB merupakan infeksi vagina yang paling sering pada wanita
aktif melakukan hubungan seksual. Penyakit ini dialami pada
15% wanita yang mendatangi klinik ginekologi, 10-25% wanita
hamil dan 33-37% wanita yang mendatangi klinik infeksi
menular seksual.
PATOFISIOLOGI
• G. vaginalis merupakan bakteri anaerob batang variabel gram
yang mengalami hiperpopulasi sehingga menggantikan flora
normal vagina dari yang tadinya bersifat asam menjadi bersifat
basa.
• Perubahan ini terjadi akibat berkurangnya jumlah
Lactobacillus yang membantu menjaga keasaman vagina dan
menghambat mikroorganisme anaerob lain untuk tumbuh di
vagina
GEJALA KLINIS
• Asimtomatik pada sebagian penderita.
• gejala utama vb adalah keputihan homogen
yang abnormal(terutama saat sanggama)
dengan bau tidak sedap.
• cairan keputihan berada di dinding vagina
dan tidak di sertai iritasi,nyeri dan eritema.
• tak seperti halnya dengan keputihan vagina
normal,keputihan pada vb jumlahnya
bervariasi dan umumnya menghilang sekitar
2 minggu sebelum haid.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Whiff test ;
Penambahan KOH 10% pada duh tubuh vagina tercium bau
amis.
• Pemeriksaan mikroskopik ;
Sediaan apus vagina yang diwarnai dengan pewarnaan gram
ditemukan sel epitel vagina yang ditutupi bakteri batang
sehingga batas sel menjadi kabur (clue cells).
• Pemeriksaan pH vagina.
DIAGNOSIS
Kriteria Amsel yaitu adanya 3 dari 4 tanda
berikut:
• Cairan vagina homogen berwarna putih
keabu- abuan yang melekat pada dinding
vagina.
• PH vagina > 4,5.
• Sekret vagina berbau amis sebelum atau
sesudah penambahan KOH 10% (Whiff test)
• Ditemukan clue cells pada pemeriksaan
mikoskopik.
TATALAKSANA
• Metronidazol 500 mg per oral 2x/hari selama 7 hari.(tidak
boleh diberikan pada ibu hamil terutama trimester I)

ATAU

• Clindamycin per oral 2 x 300 mg/hari selama 7 hari.


PROGNOSIS
• Bakterial vaginosis dapat timbul kembali pada 20-30% wanita
walaupun tidak menunjukkan gejala.
• Prognosis bakterial vaginosis sangat baik, karena infeksinya
dapat disembuhkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai