Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN JIWA”

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi


Perkembangan

DISUSUN OLEH :

WIANDARA
NIM. 220911007

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan kehadirat illahi Robbi atas Taufik,

Rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan

tugas ini mengenai judul “Peran Bidan dalam Promosi Kesehatan Jiwa”.

Penyusun menyadari kekurangan yang ada, untuk itu demi perbaikan

makalah ini saran dan kritik yang membangun akan penyusun

pertimbangkan sebagai masukan. Semoga apa yang kita cita-citakan

bersama di kabulkan Allah SWT, Amiin.

Tasikmalaya, November 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang1
B. Tujuan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA3
A. Tinjauan Teori3
1. Pengertian Promosi Kesehatan5
2. Peran Bidan dalam Promosi Kesehatan11
3. Cara mencegah terjadinya Depresi13
BAB III PENUTUP14
A. Kesimpulan14
B. Saran14
DAFTAR PUSTAKA15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan berat terhadap tugas bidan adalah selalu berhadapan


dengan sasaran dan target pelayanan kebidanan, KB dan pelayanan
kesehatan masyarakat dengan memperkuat kepercayaan, sikap, ilmu
pengetahuan, dan sejumlah keahlian yang telah diterima dan berguna
bagi masyarakat. Konsekuensi logis dari semua itu karena
kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan keahlian yang bermanfaat
dan diterima oleh sebuah masyarakat itu senantiasa berubah. Maka
untuk menghadapi masyarakat seperti itu seorang bidan harus bisa
mempersiapkan segenap kemampuan dan keahliannya untuk
menghadapi segala bentuk perubahan.
Proses dinamika masyarakat itulah yang menyebabkan bidan
dapat menjadi agen pembaharu yang mengambil peran besar, dan
peran ini akan dapat dimainkan oleh bidan jika atasannya memang
mendayagunakannya secara optimal. Masalah ketenagaan atau bidan
merupakan masalah besar yang dihadapi para pemimpin instansi
pelayanan kesehatan apalagi jika kaitannya terhadap kebutuhan untuk
mengembangkan sumber daya manusia itu ( bidan ) terutama pada
saat bertugas di desa padalingkungan yang memiliki kebudayaan
yang sangat beragam( Wahyuni, 1996 ; 158 ) . Tantangan besar ini
umumnya tidak akan bisa dijawab oleh Kepala Puskesmas yang
seringkali hanya banyak melontarkan wacana retorik, sebaliknya tidak
membuktikan diri memiliki kemampuan kerja profesional ( Gerbang,
2004 ; 47 ).
Di makalah ini penyusun akan membahas tentang peran dan fungsi
bidan yang mana dalam pelaksanaan profesinya bidan mempunyai
banyak tugas-tugas dan peran.
B. TUJUAN

1.      Mengetahui pengertian promosi Kesehatan


2.      Memahami peran bidan dalam promosi kesehatan
3.      Mengetahui promosi Kesehatan dalam mencegah depresi
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN


Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang
sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu
mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya
dan sebagainya).
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni
membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal.
Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Agar promosi kesehatan
dapat berjalan secara sistematis, terarah dan terencana sesuai konsep
promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan hanya sebagai
objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka
perlu pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian,
perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian.
Dan agar promosi kesehatan berjalan secara efektif dan efesien 
maka pesan harus sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan / masalah
sasaran. Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat
khususnya perilaku masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan
tidak efektif apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan langsung
dialamatkan kepada masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan
pentahapan sasaran promosi kesehatan.
B.     PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
1. Peran Sebagai Advokator
Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang/ badan
organisasi yang di duga mempunyai pengaruh terhadap keerhasilan
suatu program atau kelancaran suatu kegiatan.
2. Peran Sebagai Edukator
Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan
pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan agar
mereka mampu  memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
3. Peran Sebagai Fasilitator
Bidan mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan,
mengkondisikan iklim kelompok ang harmonis, serta menfasilitasi
terjadinya proses saling belajar dalam kelompok.
4. Peran Sebagai Motivator
Upaya yang di lakukan bidan sebagai pendamping adalah
menyadarkan dan mendorong kelompok untuk mengenali potensi dan
masalah, dan dapat mengembangkan potensinya untuk memecahkan
masalah itu.
Tetapi Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.
1. Peran Sebagai Pelaksana
Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:
a)    Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan yang diberikan, mencakup:
 Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan
klien.
 Menentukan diagnosis.
 Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
 Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
 Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
 Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan.
 Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan/tindakan.

2.         Peran Sebagai Pengelola


Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan
pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.
a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
Bidan bertugas; mengembangkan pelayanan dasar kesehatan,
terutama pelayanan kebnjanan untuk individu, keluarga kelompok
khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatl;can
masyarakat/klien, mencakup:
b. Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan
kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan serta
mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
c. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama
masyarakat.
d. Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat,
khususnya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana (KB)
sesuai dengan rencana.
e. Mengoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak-serta KB.
f. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan keseharan
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB, termasuk
pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan sektor
terkait.
g. Menggerakkan dan mengembanglran kemampuan masyarakat
serta memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-
potensi yang ada.
h. Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang sena
kegiatankegiatan dalam kelompok profesi.
i. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

b.      Berpartisipasi dalam tim


Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan
dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan
dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di
bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya, mencakup:
 Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota
tim dalam memberi asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi
rujukan dan tindak lanjut.
 Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan
atau petugas lapangan keluarga berencaca (PLKB) dan
masyarakat.
 Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan
petugas kesehatan lain.
 Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
 Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang
berkaitan dengan kesehatan.

3.         Peran Sebagai Pendidik


Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan
penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
a. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien
(individu, keluarga, kelompok, serta maryarakat) tentang
penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana, mencakup:
b. Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan,
khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana bersama klien.
c. Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang bersama klien.
d. Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
e. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan
kesehatan sesuai dengan rencana jangka pendek serta jangka
panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk klien.
f. Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama
klien dan menggunakannya untuk memperbaiki serta meninglcatkan
program dl masa yang akan datang.
g. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/
penyuluhan kesehatan secara lengkap serta sistematis.

b.      Melatih dan membimbing kader


Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan
keperawatan, serta membina dukun dl wilayah atau tempat kerjanya,
mencakup:
1. Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun
bayi, serta peserta didik
2. Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil
pengkajian.
3. Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan
bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
4. Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai
dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-
unsur terkait.
5. Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam
lingkup kerjanya.
6. Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
7. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program
bimbingan.
8. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi
pelatihan serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.

4.         Peran Sebagai Peneliti/Investigator


Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang
kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
b. Menyusun rencana kerja pelatihan.
c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

C.     FUNGSI  BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN JIWA


Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi
bidan adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:
a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu,
keluarga, serta masyarakat mengenai pentingnya memelihara
Kesehatan fisik dan psikologis
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,
kehamilan dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan
dengan risiko tinggi, memberikan dukungan pada klien yang
memiliki gangguan yang membuat dirinya merasa tidak
tenang dan stress.
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis
tertentu dengan asuhan saying ibu, sehingga klien mampu
merasa aman dan nyaman saat menerima pelayanan dari kita
sebagai seorang bidan.
d. Merawat bayi segera setelah lahir, membantu klien dalam
merawat bayinya, memberikan dukungan serta bantuan pihak
keluarga dalam mendukung proses kehamilan hingga nifas.
e. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
menerapkan Women centered Care
f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui, baik itu fisik
dan psikologis
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan
pcasekolah
h. Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan
wewenangnya.
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus
gangguan sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa
klimakterium internal dan menopause sesuai dengan
wewenangnya, sehingga klien tidak merasa sangat cemas.
2. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi
individu, keluarga,kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh
partisipasi masyarakat khususnya dalam bidang promosi
Kesehatan jiwa.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di
lingkungan unit kerjanya.
c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor
yang terkait dengan pelayanan kebidanan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan
kebidanan.

C. PROMOSI KESEHATAN MENGENAI PENCEGAHAN DEPRESI


a. Bekali ibu hamil pengetahuan tentang Kesehatan tmental post
partum dan pengaruhnya pada produksi ASI dan kualitas
pengasuhan.
b. Bentuk kelompok pendukung utama, terutama suami, bekali
suami tentang peran dalam kesehartan mental dan peran ayah
dalam pengasuhan
c. Hindari alcohol dan rokok
d. Membuat skala prioritas dan menetapkan target yang realistis
e. Manfaatkan waktu luang untuk rileks
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan
yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus
mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya).
 Peran bidan dalam promosi Kesehatan Jiwa :
 Peran Sebagai Advokator
 Peran sebagai edukator
 Peran sebagai fasilitator
 Peran sebagai motivator
 Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran dan fungsi
sebagai :
 Pelaksana
 Pengelola
 Pendidik
 Peneliti

B. SARAN
Dari penjelasan beberapa poin di atas dapat kita lihat bahwa peran
dan fungsi seorang bidan dalam promosi kesehatan sangat penting untuk
melaksanakan program kesehatan khususnya pada ibu hamil hingga ibu
nifas dalam menjaga Kesehatan mentalnya sehingga terhindar dari
gangguan rasa nyaman, salah satunya depresi.
DAFTAR PUSTAKA

Nesi Novita,dkk. 2012. Promosi Kesehatan Pelayanan Asuhan Kebidanan.


Salemba : Yogyakarta.
Kemenkes.2007. bidan menyongsong masa depan 50 tahun IBI Ilmu
kebidanan.  Jakarta
Tadjuddin norma.2004  Konsep Kebidanan. Poltekkes Kemenkes
Makassar

http://dianhusadarefira.blogspot.com/p/peran-bidan-dalam-promosi-
kesehatan.html
http://Menerepkan%20Peran%20dan%20Tugas%20bidan%20dalam
%20PHC%20%20%20tugaskuliah.htm
http://novi%20khoirotun%20nisak%20%20PROMOSI
%20KESEHATAN.htm

(dan berbagai referensi lainnya)

Anda mungkin juga menyukai