LAPORAN MAGANG
Oleh :
M. Imron Hadi
NIM : 31 119 020
Oleh:
M.Imron Hadi
NIM. 31119020
Menyetujui
Koordinator Magang,
Tiada kata yang paling indah selain puji dan rasa syukur kepada Allah
SWT, yang telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak
ada setetes embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan
ketetapan-Nya. Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan magang ini.
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada orang yang penulis
hormati, yaitu Ibu Murtiana Ningsih, SKM., M. Kes. selaku koordinator magang,
Bapak Iwan Desimal, S.Si., M.KL selaku dosen pembimbing akademik, dan Ibu
Subutiyah, AMKL selaku pembimbing lapangan, yang telah meluangkan
waktunya dengan memberikan bimbingan, arahan, dan masukan yang sangat
berguna dalam penyelesaian laporan magang ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan magang ini masih jauh dari
sempurna, hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Besar harapan penulis, semoga laporan magang ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya. Dalam penyusunan
laporan magang ini, penulis banyak mendapat pelajaran, dukungan motivasi,
bantuan berupa bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak mulai dari
pelaksanaan hingga penyusunan laporan magang ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tujuan dari pembuatan laporan
magang ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Penulis
M. Imron Hadi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait permasalahan air
minum, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Hasil Risert Kesehatan
Dasar 2010 menunjukknan penduduk yang melakukan BAB numpang di
tetangga sebesar 6,7%, menn- gunakan jamban tidak sehat 25% dan 17,7%
BAB disembarang tempat (Definisi JMP).
Berdasarkan studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun
2006, perilaku masyarakat mencuci tangan dilakukan: (i) setelah buang air
besar 12%; (ii) setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9%; (iii)
sebelum makan 14%; (iv) sebelum memberi makan bayi 7%; dan (v) sebe-
lum menyiapkan makanan 6%. Studi BHS lainnya terhadap perilaku
pengelolaan air minum rumah tangga menunjukkan 99,20% telah merebus
air untuk keperluan air minum, akan tetapi 47,50% dari air tersebut masih
mengandung Eschericia coli.i
Implikasinya, diare, yang merupakan penyakit berbasis lingkungan
menjadi penyebab nomor satu kematian bayi di Indonesia, yaitu 42% dari
total angka kematian bayi usia 0-11 bulan. Di In- donesia, sekitar 162 ribu
balita meninggal setiap tahun atau sejumlah 460 balita setiap harinya
(Riset Kesehatan Dasar 2010).
Salah satu upaya mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah
Indonesia melalui Kemente- rian Kesehatan Republik Indonesia telah
mengem- bangkan dokumen Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) dengan dikeluarkan- nya Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008, yang
menjadikan STBM sebagai Program Nasional dan merupakan salah satu
sasaran utama dalam RPJMN 2010 – 2014, yang menargetkan bahwa pada
akhir tahun 2014, tidak akan ada lagi masyarakat Indonesia yang
melakukan praktik buang air besar semba- rangan (BABS).
Upaya lain dari Pemerintah adalah dengan meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terh- adap layanan air minum dan sanitasi yang
me- madai melalui kerjasama pendanaan dengan pihak lain, seperti
lembaga donor, lembaga swadaya masyarakat (LSM), swasta (investasi
langsung maupun Corporate Social Responsibil- ity) dan masyarakat.
Prinsip pendekatan STBM adalah keterpad- uan antara komponen
peningkatan kebutuhan (demand), perbaikan penyediaan (supply) sani- tasi
dan penciptaan lingkungan yang mendu- kung, namun pelaksanaannya
perlu dipertim- bangkan komponen pendukung lainnya seperti strategi
pembiayaan, metoda pemantauan dan pengelolaan pengetahuan/informasi
sebagai media pembelajaran.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan
mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat yang meliputi 3 komponen yaitu penciptaan lingkungan
yang mendukung, peningkatan kebu- tuhan sanitasi, peningkatan
penyediaan sanitasi dan pengembangan inovasi sesuai dengan kon-
teks wilayah.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan
keterampilan tentang dunia kerja upaya pembinaan kesehatan fisik dan
mental dengan tujuan membantu pemberdayaan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Labuhan Lombok.
2.1 Pengertian
Posyandu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah
pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan dengan metode pemicuan.
2.2 Tujuan
Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi
remaja. Tujuan STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan
mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
yang meliputi 3 komponen yaitu penciptaan lingkungan yang mendukung,
peningkatan kebu- tuhan sanitasi, peningkatan penyediaan sanitasi dan
pengembangan inovasi sesuai dengan kon- teks wilayah.
Tabel 2 : Data jumlah Sasaran per desa Puskesmas Lab. Lombok Tahun 2020
Jumlah
No Penduduk Sasaran Program
Nama Desa
(Jiwa) Bayi Balita Bumil Bulin PUS LANSIA
1 Lab. Lombok 12,899 279 1,115 307 296 2,193 1,082
2 Pringgabaya 14,343 310 1,240 341 329 2,438 1,203
Pringgabaya
3 4,091 88 354 97 94 695 343
Utara
4 Gunung Malang 4,670 101 404 111 107 794 392
5 Seruni Mumbul 5,107 110 442 121 117 868 428
Sumber: Data Sasaran Program Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur Tahun
2020
Puskesmas Lab. Lombok dengan luas wilayah 8144,45 Km2 dan jumlah
penduduk 41.110 jiwa sehingga kepadatan penduduknya adalah 5 jiwa/Km2.
Tabel 3 : Data Luas wilayah, Jumlah sebaran dan kepadatan penduduk per Desa
Puskesmas Lab. Lombok Tahun 2020
Luas Jumlah Kepadatan
NO Wilayah Penduduk Penduduk /
Nama Desa
( Km2) (Jiwa) Km2
1 Lab. Lombok 972 12,899 13
2 Pringgabaya 782 14,343 18
3 Pringgabaya Utara 815 4,091 5
4 Gunung Malang 4635 4,670 1
5 Seruni Mumbul 940 5,107 5
JUMLAH 8144 41.110
Sumber : Data Kecamatan Pringgabaya, Tahun 2020
Kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas Lab. Lombok tidak merata,
desa terpadat adalah Desa Pringgabaya dengan kepadatan 18 jiwa /Km 2,
sedangkan terendah adalah Desa Gunung Malang dengan kepadatan penduduk 1
jiwa / Km2. .
1.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan magang ini penulis mendapatkan banyak
pengetahuan secara nyata dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di
bangku kuliah, sehingga dapat dipraktekkan secara maksimal dan optimal
ketika melaksanakan magang. Selain itu magang adalah sarana bagi
mahasiswa untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus mengenal
lingkungan dan kondisi kerja yang nantinya akan dihadapi mahasiswa
setelah lulus kuliah.
Berdasarkan uraian dalam Laporan Magang, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab,
ketelitian, kesabaran yang tinggi atas semua pekerjaan yang dikerjakan
dan disiplin dalam mengikuti peraturan bekerja dan disiplin waktu menjadi
tanggung jawab kita agar tugas- tugas yang diberikan dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
1.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
akan memberikan saran untuk perbaikan yang mungkin dapat bermanfaat
bagi Puskesmas Labuhan Lombok. Adapun saran yang dapat penulis
berikan adalah Puskesmas Labuhan Lombok untuk kedepannya lebih
memperhatikan sinergi Puskesmas, sehingga dapat terciptanya hasil
kinerja yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA