Anda di halaman 1dari 4

FORUM KESEHATAN DESA

FORUM KESEHATAN DESA (FKD)


Kepmenkes RI No. 1529/Menkes/SK/X/2010, tahun 2010 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa/kelurahan Siaga Aktif.
Pembangunan kesehatan merupakan perwujudan sehat sebagai hak azasi rakyat dan
merupakan investasi bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu semua pelaku
pembangunan harus memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan status
kesehatan masyarakat. Tantangan pembangunan dibidang kesehatan masa mendatang
akan semakin kompleks, karena semakin terkaitnya masalah kesehatan berskala
nasional dengan masalah kesehatan berskala global
FKD merupakan wadah partisipasi bagi masyarakat dalam mengembangkan
pembangunan kesehatan di tingkat desa. FKD bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Fungsi FKD adalah sebagai mengembangkan sistem kesehatan desa yang meliputi
kegiatan gotong royong masyarakat, upaya kesehatan, pengamatan dan pemantauan
kesehatan (surveling), dan pembiayan kesehatan, juga sebagai wadah untuk
merumuskan dan memecahkan masalah kesehatan di desa.
FKD juga sebagai bentuk upaya untuk menjadi Desa Siaga. Desa Siaga adalah bentuk
pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang merupakan upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di desa sekaligus memberdayakan
masyarakat. Tujuan Desa Siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat,
peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Desa Siaga adalah suatu kondisi masyarakat di tingkat desa/kelurahan yang memiliki
kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan,
bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Desa Siaga Aktif adalah
pengembangan dari Desa atau Kelurahan yang :
1.Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang
memberikan pelayanan setiap hari melaui Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD) atau
sarana kesehatan yang ada diwilayah tersebut seperti Puskesmas, Puskesmas
pembantu (Pustu) atau sarana kesehatan lainnya.
2.Penduduknya mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) dan melaksanakan Survailans berbasis masyarakat meliputi Pemantauan
Penyakit, Kesehatan Ibu dan Anak(KIA), Gizi, Lingkungan dan Perilaku, Kedaruratan
Kesehatan dan Penanggulangan Bencana, serta Penyehatan Lingkungan.
Pengembangan desa siaga merupakan upaya strategis dalam rangka upaya
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Bertujuan mengembangkan
kepedulian dan kesiapan masyakat desa dalam mencegah dan mengatasi masalah
kesahatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri untuk
mewujudkan desa/kelurahan sehat, serta memberdayakan dan memfungsikan
komponen desa siaga meliputi:
1.Mengoptimalkan peran Pos Kesehatan Desa (PKD) atau potensi sejenis, dalam
pemberdayaan masyarakat
2.Membentuk Forum Kesehatan Desa (FKD) Forum Kesehatan Kelurahan(FKK) yang
berperan aktif dalam menggerakkan pembangunan kesehatan di tingkat
desa/kelurahan.
3.Mengembangkan kegiatan gotong royong masyarakat untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan.
4.Mengembangkan upaya kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang dilaksanakan masyaarakat.
5.Mengembangkan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat dalam deteksi dini,
kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan terhadap maslah kesehatan, bencana dan
kegawat-daruratan kesehatan.
6.Mengembangkan kemandirian masyarakat dalam pembiayaan kesehatan
Pentahapan Pengembangan kualitas Desa Siaga Aktif ada 4 kriteria meliputi:
1.STRATA DESA SIAGA AKTIF PRATAMA
a.Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan (dokter/ perawat/bidan) yang dapat
memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
sesuai kewenangan.
b. Sudah ada pelayanan kesehatan dasar, tetapi belum setiap hari.
c.Sudah memiliki Forum Kesehatan Desa/Kelurahan, tetapi belum berjalan.
d.Sudah memiliki kader kesehatan minimal 2 (dua) orang.
e.Sudah ada partisipasi/peran aktif masy. Bidang Kes min 1 (satu) kegiatan.
f.Sudah memiliki kegiatan UKBM minimal Posyandu
g.Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) < 20 %
h.Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan, bencana,
kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari Alokasi Dana Desa.
2.STRATA DESA SIAGA AKTIF MADYA
a.Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan dasar, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan serta
memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan
( SMD, MMD).
b.Sudah ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar setiap hari.
c.Sudah memiliki FKD yang melakukan kegiatan SMD, MMD dan mempunyai rencana
kerja Bidang Kesehatan.
d.FKD/FKK sudah melakukan rapat koordinasi minimal 6 bulan sekali.
e.Sudah memiliki kader kesehatan 3 5 orang.
f.Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan.
g.Sudah ada partisipasi aktif masyarakat di bidang kesehatan minimal 2 (dua) kegiatan.
h.Sudah ada peran aktif dari minimal 1 (satu) organisasi masyarakat (ormas).
i. Sudah memiliki kegiatan UKBM Posyandu, dan 2 (dua) jenis UKBM lainnya aktif.
j. Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) 20 % s/d 30 %
k.Sudah melaksanakan 1 (satu) jenis kegiatan surveilans.
l. Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan, bencana,
kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari Alokasi Dana Desa dan dari
swadaya masyarakat atau dunia usaha.
3.STRATA DESA SIAGA AKTIF PURNAMA
a.Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan dasar, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan serta
memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan
SMD, MMD dan UKBM.
b.Sudah ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar setiap hari.
c.Sudah memiliki FKD yang melakukan kegiatan SMD, MMD dan telah melaksanakan
kegiatan sesuai dengan rencana kerja bidang Kesehatan.
d.Sudah melaksanakan kegiatan SMD dan MMD minimal 1 (satu) tahun sekali.
e.FKD/FKK sudah rapat koordinasi 3 (tiga) bln sekali dan memiliki kader kesehatan 6
8 orang.
f.Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan dan terealisasi.
g.Sudah ada partisipasi/ peran aktif masyarakat di bidang kesehatan minimal 3 (tiga)
kegiatan.
h.Sudah ada peran aktif dari 2 (dua) organisasi masyarakat (ormas).
i.Sudah memiliki kegiatan UKBM Posyandu, dan 3 (tiga) jenis UKBM lainnya aktif.
j.PHBS RT(Utama dan Paripurna) 31 %-40 % dan melaksanakan 2 (dua) jenis kegiatan
surveilans.
k.Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan, bencana,
kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari ADD, swadaya masyarakat
dan dari dunia usaha.
4.STRATA DESA SIAGA AKTIF MANDIRI
a.Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan dasar, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan serta
memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan
SMD, MMD dan UKBM dan surveilance.
b.Ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar setiap hari
c.Sudah memiliki FKD yang melakukan kegiatan SMD, MMD dan telah melaksanakan
kegiatan sesuai dengan rencana kerja bidang kesehatan.
d.Sudah melaksanakan kegiatan SMD dan MMD minimal 1 (satu) tahun sekali dan jika
ada masalah kesehatan.
e.FKD/FKK sudah melakukan rapat koordinasi setiap bulan sekali
f.Sudah memiliki kader kesehatan >= 9 orang.
g.Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan dan
terealisasi.
h.Sudah ada partisipasi aktif masyarakat di bidang kesehatan lebih dari 3 (tiga)
kegiatan.
i.Sudah ada peran aktif lebih dari 2 (dua) organisasi masyarakat (ormas).
j.Sudah memiliki kegiatan UKBM Posyandu, > 3 (tiga) jenis UKBM lainnya aktif.
k.Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) > 40 %.
l.Sudah melaksanakan > 2 (dua) jenis kegiatan surveilans
m.Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan, bencana,
kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari ADD, dari swadaya
masyarakat, dunia usaha dan sumber lain
Upaya yang perlu dilaksanakan untuk meningkatkan dan mengembangkan
Desa/Kelurahan Siaga Aktif perlu adanya dukungan dari semua pihak baik pemerintah,
dunia usaha, Lintas Program/Lintas Sektor terkait dan pengelola program
Desa/Kelurahan Siaga, sehingga implementasi Desa/Kelurahan Siaga Aktif di
masyarakat dapat terwujud, sehingga masyarakat berdaya dalam arti masyarakat yang
sadar, mau, dan mampu untuk hidup sehat dan mampu mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri.
Semoga kita baik individu, keluarga, dan masyarakat memiliki pengetahuan, kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk peduli dan berperan aktif dalam mewujudkan desa
siaga aktif sehingga derajat kesehatan masyarakat kita dapat meningkat.

Bagan Struktur Organisasi FKD


Hasil Resuffle tahun 2015
Periode 2012-2017

Anda mungkin juga menyukai