OLEH :
RIAU
2022
KELOMPOK I
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Kampar.
Riau. Tidak sedikit hambatan dan kendala yang penulis hadapi dalam penyusunan
laporan kegiatan ini. Namun berkat kerjasama, serta bimbingan dari berbagai pihak,
1. Bapak Erisman selaku Kepala Desa Simpang Kubu yang telah memberikan
2. Bapak Beny Azhar selaku Sekretaris Desa Simpang Kubu yang telah banyak
3. Ibu pimpinan Puskesmas Kampar beserta staff yang telah banyak memberikan
Kampar.
4. Bapak Kepala Dusun, Kepala RT, Kepala RW, Kader, Ibu-Ibu PKK serta Pemuda
bantuan dan saran-saran yang sangat bermanfaat selama kami di Desa Simpang
Kubu.
5. Ibu Ns. Yenny Safitri, M.Kep selaku Kaprodi profesi ners dan pembimbing
akademik.
11. Masyarakat Desa Simpang Kubu yang telah bersedia menerima penulis dan
12. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
penulis, namun penulis menyadari bahwa masih banyak ditemukan kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan
telah diberikan semoga laporan kegiatan ini membawa manfaat bagi kita semua.
Kelompok
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UUD 1945 alinea keempat untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh
yang bersifat promotif, preventif, yang didukung oleh upaya kuratif dan
1
kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang
lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 1986).
secara mandiri. Tujuan inilah yang dapat dijadikan strategi utama dalam
pembangunan nasional.
2
kuratif. keperawatan komunitas merupakan pelayanan keperawatan
3
POKJAKES yang berfungsi untuk membantu menindaklanjuti intervensi
ditemukan.
dilakukan dan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 02-05
tentang angka kesakitan lansia yang mana 43,0% lansia menderita hipertensi,
penyakit lainnya seperti asam urat, demam biasa, jantung dan stroke.
Simpang Kubu serta petugas puskesmas dan petugas kesehatan setempat pada
4
adanya suatu pelaporan hasil kegiatan dari awal hingga akhir. Dengan
demikian, pada laporan ini mahasiswa akan melaporkan hasil praktek nya
yang telah dilakukan selama 8 Minggu, mulai dari hasil pengkajian sampai
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
masalah.
tindakan keperawatan.
telah dilakukan.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
menyelenggaran masyarakat sehat dan aman (Ambulance &
Conference, 2005).
7
tunjukkan pada keluarga yang sehat, individu yang sakit, dan tidak
2015).
8
merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan, dimana
kondisi sehat sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat
ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial (interaksi sosial dan peran
serta masyarakat).
9
partisipasi masyarakat dan bekerjasama secara tim, menggunakan
10
dengan keperawatan, kesehatan masyarakat dan pengetahuan sosial
untuk hidup sehat sehingga tercapai kesehatan yang optimal agar dapat
11
sehat upaya pendidikan kesehatan lebih spesifik adalah penunjang
balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dan
neonatusnya
c. Balita tertentu
program
e. Penyakit endimis
12
a. Keluarga yang teridentifikasi mempunyai atau potensi
masalah
13
gangguan mental. Penderita penyakit menular seperti :
14
komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
(resosilitatif).
1. Upaya Promotif
seks.
2. Upaya Preventif
15
terhadap individu, keluarga, kelompok dan
3. Upaya Kuratif
4. Upaya Rehabilitatif
16
gangguan fisik seperti: penderita kusta, patah
TBC.
5. Upaya Resosilitatif
17
sesuai dengan masalah yang mereka hadapi,
18
nasional. Pilar paradigm sehat dilakukan dengan strategi kesehatan
strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali
biaya.
19
Untuk dapat memahami hakekat dari pengembangan komunitas,
istilah tersebut.
1) Komunitas
komponen-komponennya :
2) Pengembangan
ekonomi,
3) Pengembangan komunitas
20
Pengembangan komunitas memiliki tiga dimensi, yaitu nilai, proses,
yaitu :
c. Self determination
21
b. Technical assistance ; lebih menekankan proses pembimbingan
komunitas
1. Pengkajian
komunitas.
22
Pengumpulan data secara akurat dan komperhensif bertujuan:
c. Klasifikasi data
Wawancara
Whindshield survey
b. Whindshield survey
23
Perumahan, lingkungan/daerah (bangunan: tua, bahan,
lain)
dan lain-lain)
24
Fasilitas pelayanan kesehatan dan sosial pelayanan
d. Ekonomi
e. Keamanan/transportasi
seterusnya)
kesehatan.
g. Komunikasi
telekomunikasi)
h. Pendidikan
25
Status pendidikan, tingkat pendidikan, tipe/macam
2. Diagnosa Keperawatan
26
dasar petunjuk untuk memberikan terapi yang pasti dimana perawat
tegak apabila terdapat data – data yang dapat mendukung yang berupa
ditegakkan bukan tidak ada tujuan melainkan agar seorang perawat dapat
27
sebanyak-banyaknya data untuk dianalisis. Yaitu dengan Literature review
seperti buku teks, bukureferensi, jurnal, dan google scholar. Dengan kata
(Sitanggang, 2019).
tegak apabila terdapat data – data yang dapat mendukung yang berupa
28
b. Mengenali masalah-masalah utama yang dialami klien setelah
dilakukannya pengkajian.
penyakit.
etiologi (E) pada format PES. Data ini bahkan bisa berfungsi sebagai
29
(2012) diagnosa keperawatan dapat dibedakan menjadi diagnosa
berhubungan. Label yang di berikan juga harus singkat dan jelas, hal
diagnosa yang ada agar dapat di bedakan antara diagnosa yang satu
sebagai berikut :
1. Problem (Masalah)
dan apa yang harus di rubah tentang status kesehatan klien dan
30
keperawatan. Dengan menggunakan standar diagnosa dari
2. Etiologi (Penyebab)
31
dalam menentukan penyebab maka tindakan keperawatan
kriteria evaluasi.
4. Resiko
5. Kemungkinan
32
keperawatan yang bersifat sementara bukanlah menunjukan
dalam keperawatan.
6. Kesejahteraan
2007).
7. Syndrome
33
Tissue Perfusion ‘ dan ‘dysfunctional Ventilator Weaning
2019)
3. Perencanaan
yang dilakukan oleh perawat kepada klien dengan tujuan untuk mecapai
2019).
34
Jika diagnosa keperawatan dan kriteria hasil sudah tersusun, maka
hal yang perlu untuk diperhatikan menurut Dinarti & yuli mulyanti tahun
35
masalah berdasarkan aktual, risiko, potensial dan sejahtera
ataupun dibantu)
36
b. Kriteria Hasil
adalah:
2) Dapat dicapai
5) Menentukan waktu
diperhatikan adalah:
37
untuk memproses informasi yang didapatkan selama tahap
kebutuhan pasien
4. Implementasi
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997). Ukuran
38
a. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk
c. Mencegah komplikasi
berikut:
39
menunjang pemberian asuhan yang kompeten dan efisien
40
b) Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian
profesi keperawatan.
klien.
j) Bersifat holistik.
l) Melakukan dokumentasi.
5. Evaluasi
keadaan pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang dipersiapkan pada
41
1. Mengukur pencapaian tujuan
1) Tanya jawab
ditetapkan.
2) Komprehensif
3) Aplikasi fakta
42
b. Tujuan dari aspek afektif
1) Observasi
2) Feed back
3) Psikomotor,
pasien.
1) Observasi
2) Interview
3) Pemeriksaan fisik
2. Penentuan keputusan
kriteria.
ditentukan.
43
c. Pasien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan.
memburuk.
1. Evaluasi proses
ditentukan tercapai.
2. Evaluasi hasil
c. Menjelaskan keberhasilan/ketidakberhasilan
44
pasien juga dipantau. Sehingga evaluasi proses dapat
perbuahan kondisi pada pasien kea rah yang baik atau tidak
BAB III
Kampar, dari beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan pengkajian,
1. Tahap Persiapan
45
Tahap persiapan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas
keadaan wilayah untuk melihat secara garis besar situasi dan keadaan
Kecamatan Kampar.
2. Pelaksanaan Pengkajian
Desa Simpang Kubu adalah salah satu desa yang ada di kecamatan
46
1) Letak geografis desa Simpang Kubu, berada di antara:
b) Perkantoran : ¼ Ha
c) Sekolah : 4 Ha
e) Kuburan/Pemakaman : 2 Ha
b. Data Geografis
2.271 penduduk.
47
Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah penduduk Jumlah
kelamin
Laki-laki Perempuan
Simpang
3 6 12 650 1.041 1.230 2.271
Kubu
c. Jumlah Mahasiswa
di Desa Simpang Kubu sebanyak 90 orang yang terdiri dari tiga dusun
d. Jadwal Kegiatan
November 2022
48
7) Persiapan MMD I pada tanggal 12 - 16 November 2022
e. Winsheld Survey
baik, namun terdapat beberapa kondisi dari berbagai aspek data yang
49
banyak juga warga yang membakar sampah di depan atau pekarangan
rumah.
wiraswasta.
usia dewasa dan lansia yaitu pada pagi sampai sore hari sebagian warga
kendaraan pribadi (sepeda, motor dan mobil). Situasi jalan beraspal dan
selalu ramai.
Kubu yaitu agama Islam dan mayoritas suku yang ada di Desa Simpang
50
Kubu yaitu suku Melayu yang terbagi lagi menjadi beberapa suku yaitu
f. Analisa Univariat
2011).
f
P= x 100%
N
Keterangan
P = presentasi
f = frekuensi
3. Hasil Pengkajian
A. Data Demografi
51
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 2410
10,1%. Dan paling sedikit berusia 0-2 tahun yaitu sebesar 3,4%. Untuk
usia 10-14 tahun sebanyak 9.6%. Sedangkan untuk penduduk usia 20-
4,8%.
52
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Simpang
persentase 46,1%.
53
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 2410
54
4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan di Desa Simpang
B. Status Kesehatan
55
1. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Dana
November 2022
kartu sehat / BPJS 80,7% dan sebagian besar 19,3 % tidak memiliki
November 2022
56
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 2410
57
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 650
C. Pengadaan Nutrisi
58
1. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kebiasan Mengolah
November 2022
59
Berdasarkan digram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
November 2022
60
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
61
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
12,9%.
November 2022
62
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
sebanyak 6,6%.
63
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
64
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
65
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
D. Lingkungan Fisik
66
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
67
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
3,4% keluarga memperoleh air dari sumur umum, dan 3,8% keluarga
memperoleh air dari PAM. Sumber air yang dipakai oleh warga dapat
68
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
69
Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa dari 650 kepala
70
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
71
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa dari 650 kepala
tertutup, 46,6% keluarga memiliki ventilasi rumah terbuka, dan 1,4% tidak
ada. Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya masyarakat yang belum
keluarga.
72
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Imunisasi Balita di Desa
73
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa balita yang aktif
sebesar 26,3%, sedangkan umur 1-6 bulan sebesar 11,1%, untuk umur 6
74
bulan -1 tahun sebesar 4,0%, untuk umur 1-2 tahun sebesar 16,7%, dan
75
Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa ibu hamil yang
76
Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa balita yang
November 2022
77
8. Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang menjadi Akseptor
2022
78
9. Distribusi Frekuensi Jenis KB di Desa Simpang Kubu Kecamatan
sebanyak 4,4%, kondom 2,0%, yang lainnya 1,8%, IUD 1,5%, susuk 0,6%
79
F. KESEHATAN LANSIA
49,2%.
80
2. Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Keluhan Penyakit yang
November 2022
yang tidak ada keluhan sebesar 16,4% dan keluhan lainnya 13,9%.
81
3. Distribusi Frekuensi Lansia yang Aktif ke Posyandu di Desa
82
4. Analisa Data
NO DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1 Data subjektif : Risiko terjadinya
penyakit akibat
Masyarakat mengatakan selama 2 minggu lingkungan kurang
terakhir belum ada dilakukan gotong sehat.
royong bersama masyarakat desa Simpang
Kubu untuk membersihkan lingkungan.
Masyarakat mengatakan karena tidak
disediakan penampungan sampah akhir
yang disediakan di desa SimpangKubu
sehingga masyarakat lebih memilih
mengolah sampah dengan dibakar yang
dirasa lebih efisien dan simple.
Masyarakat mengatakan anggota
keluarganya sering mengalami batuk,
pilek dan demam.
Berdasarkan wawancara kepada beberapa
masyarakat, mereka mengatakan tidak
mengetahui bagaimana cara pengolahan
sampah yang benar.
Data objektif :
83
Cara pengolahan sampah dengan cara
dibakar 613 KK (94,31%), pengolahan
sampah dengan cara dibuang ke sungai
sebanyak 13 KK (2 %), dan 19 KK
(2,9%) sampah ditimbun dan diangkut
dinas kebersihan 5 KK (0,8 %).
Saluran pembuangan air limbah keluarga
dengan perserapan terbuka sebanyak 77
KK (11,8 %), dibuang diselokan sebanyak
98 KK (15,1%), dibuang sembarangan
tanpa saluran 79 KK (12,2 %), perserapan
tertutup sebanyak 396 KK (60,9 %),
84
Masyarakat yang ikut berpartisipasi
sedikit Ketika diadakan posyandu balita
yang rutin mengunjungi posyandu 49,5%
Ketika diadakan posyandu lansia, yang
rutin melakukan kunjungan hanya 14
lansia dari total 244 lansia
Ketika diadakan posyandu kelas ibu hamil
dari 14 undangan yang disebar hanya 7
orang yang mengikuti kegiatan tersebut
Dari 198 balita di desa SimpangKubu,
hanya 98 balita (49,5 %) yang aktif ke
posyandu
4 Data Subjektif: Risiko meningkatnya
Masyarakat mengatakan malas membawa kejadian kurang gizi
anaknya pergi imunisasi pada balita
Berdasarkan wawancara kepada beberapa berhubungan dengan
masyarakat mengatakan kurang percaya kurangnya informasi
dengan imunisasi tentang kondisi
Berdasarkan wawancara kepada beberapa prognosis dan
masyarakat mengatakanbahwa mereka kebutuhan nutrisi
takut dengan efek yang ditimbulkan
setelah imunisasi seperti demam.
Masyarakat mengatakan tidak tahu
tentang pengolahan sayur yang benar
Data Objektif:
Status gizi balita dalam kategori kurang
sebanyak 44 balita (22,22%)
Balita yang di-imunisasi lengkap di desa
Simpang Kubu sebanyak 112 balita
(56,6%) , sedangkan untuk balita yang
tidak lengkap imunisasi berjumlah 86
(43,4%)
Kebiasaan mengolah sayur dengan cara
dipotong baru dicuci sebanyak 327 KK
(50,3%)
Mayoritas masyarakat masih jarang
menjadikan sayur sebagai menu wajib
yaitu sebanyak 391 KK (60,2%)
Sebagian besar masyarakat jarang
mengkonsumsi buah yaitu sebanyak 490
KK (75,4%)
85
Berdasarkan hasil wawancara ditemukan kesehatan tidak efektif
bahwa masyarakat jarang mengkonsumsi dibuktikan dengan
buah dan sayur ketidakmampuan
Berdasarkan hasil wawancara ditemukan membuat penilaian
bahwa sebagian besar masyarakat yang tepat.
beranggapan bahwa buah yang sehat itu D.0117
hanyalah buah yang mahal
Berdasarkan hasil wawancara ditemukan
bahwa masyarakat masih menganggap
sayur bukanlah menu penting
Sebagian masyarakat mengatakan
mengkonsumsi air dari mata air secara
langsung dibuktikan dengan 36,2%
keluarga mengkonsumsi air minum tanpa
dimasak.
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa
mata air sudah aman dikonsumsi tanpa
dimasak terlebih dahulu.
Masyarakat mengatakan malas untuk
memasak air.
Berdasarkan wawancara kepada beberapa
masyarakat mengatakan dalam sebulan
terakhir ada anggota keluarga yang
mengalami diare.
Data Objektif:
Masyarakat yang selalu mengkonsumsi
sayuran ada sebanyak 259 KK (39,8 %)
sedangkan masyarakat masih jarang
menjadikan sayur sebagai menu wajib
yaitu sebanyak 391 KK (60,2%)
Sebagian besar masyarakat jarang
mengkonsumsi buah yaitu sebanyak 490
KK (75,4%), masyarakat yang selalu
mengkonsumsi buah 76 KK (11,7%) dan
masyarakat yang tidak mengkonsumsi
buah 84 KK (12,9%)
Masyarakat yang memperoleh air minum
dari mata air sebanyak 384 KK (59,1%),
sumur keluarga 219 KK (33,7%), PAM 25
KK(3,8%), sumur umum 22 KK(3,4%).
Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi air
tanpa dimasak terlebih dahulu 235
KK(36,2%), air dimasak terlebih dahulu
341KK (52,5%), dan kadang-kadang
dimasak 74 KK (11,4%).
86
Masyarakat yang menggunakan jenis
jamban Jemplung sebanyak 15,7%
87
5. Prioritas Masalah
Ketersediaan
NO Masalah Keperawatan A B C D E F G Sumber Skor
H I J K L
1 Resiko meningkatnya penyakit
Degeneratif dibuktikan dengan
defisit pengetahuan tentang penyakit 5 4 3 5 5 4 4 5 3 3 5 5 51
Degeneratif pada lansia (Hipertensi,
rematik)
2 Resiko terjadinya penyakit akibat
5 5 5 3 3 4 3 4 3 3 4 2 44
lingkungan kurang sehat.
3 Ketidakefektifan koping
kelompok beresiko (lansia,ibu
hamil, balita) b/d kurangnya 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 39
keaktifan kelompok beresiko
untuk memeriksa kesehatannya
4 Pemeliharaan kesehatan tidak
efektif dibuktikan dengan
ketidakmampuan membuat 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 35
penilaian yang tepat
88
Keterangan :
Keterangan Huruf :
D = Risiko Terjadi
E = Risiko parah
F = Minat Masyarakat
H = Tempat
I = Dana
J = Waktu
K = Fasilitas
L = Petugas
Keterangan Angka :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
89
6. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
90
3. Penyebaran leaflet hipertensi,
yang berisi tentang rematik
hipertensi dan penyebab dan
rematik/asam urat. penatalaksana
4. Penempelan poster an yang dapat
yang berisi tentang digunakan
hipertensi dan untuk
rematik/asam urat. mengurangi
5. Meningkatkan hipertensi,
kesadaran dan rematik, serta
memotivasi komplikasi
masyarakat melalui akibat dari
kader atau tokoh penyakit
masyarakat untuk hipertensi,
aktif memelihara rematik/asam
kesehatan dan urat, tersebut.
berperilaku hidup 2. Respon
sehat. afektif dan
6. Koordinasi dengan psikomotor
91
tokoh masyarakat dengan
terkait standar
penyelenggaraan evaluasi 80%
aktivitas fisik masyarakat
seperti senam sehat. mau
melakukan
cek kesehatan
secara rutin.
3. Respon
afektif dan
psikomotor
dengan
standar
evaluasi 80%
leaflet
tersebar di
seluruh desa
Simpang
Kubu.
92
4. Respon
kognitif
dengan
standar
evaluasi 80%
poster
tersebar di
seluruh desa
Simpang
Kubu.
5. Respon
afektif dan
psikomotor
dengan
standar
evaluasi 80%
masyarakat
mampu ikut
serta
93
memlihara
kesehatan dan
berperilaku
hidup sehat.
6. Respon
afektif dan
psikomotor
90%
masyarakat
antusias untuk
mengikuti
kegiatan
aktifitas fisik
seperti senam
sehat.
94
2 Risiko setelah Setelah dilakukan - Penyuluh 1. Lakukan 1. Masyarakat 1. 80%
terjadinya dilakukan kegiatan selama 2 an penyuluhan tentang mampu masyarakat
penyakit akibat kegiatan bulan diharapkan: (penkes) kesehatan menyebutkan, mampu
lingkungan
selama 2 bulan 1. Meningkatnya - Penyebar lingkungan menjelaskan menyebutk
kurang sehat.
diharapkan pengetahuan an leaflet meliputi : tentang arti an terkait
peningkatan masyarakat - Penempe - Pengertian lingkungan kesehatan
penyakit yang tentang lan - Kriteria yang sehat dan lingkungan.
berbasis kesehatan poster - Manfaat mampu 2. 80% leaflet
lingkungan lingkungan. - Pengang - Akibat mengidentifikas tersebar di
tidak terjadi. Meningkatnya katan 2. Lakukan penkes i ciri-ciri desa
pengetahuan kader tentang penyakit lingkungan Simpang
masyarakat - Pengolah akibat lingkungan sehat serta Kubu
tentang penyakit an yang kurang sehat mengetahui 3. 80% poster
akibat lingkungan limbah dan cara penyakit akibat tersebar
yang kurang Kerja bakti perawatannya lingkungan didesa
sehat. 3. Penyebaran leaflet yang tidak sehat Simpang
tentang kesehatan dan cara Kubu
lingkungan perawatanny 80%
4. Penempelan poster 2. Leaflet tersebar masyarakat
95
tentang kesehatan di desa Simpang semangat
lingkunga Kubu melakukan
5. Meningkatkan 3. Poster tersebar kerja bakti
kesadaran dan di desa Simpang dan mendaur
motivasi masyrakat Kubu ulang sampah
melalui 4. Masyarakat
pengangkatan semangat
kader-kader mengikuti kerja
6. koordinasi dengan bakti dan
tokoh masyarakat pengolahan
untuk limbah
menyelenggarakan
kerja bakti
mendaur ulang
sampah
(pengolahan
limbah)
3 Ketidakefekti setelah Setelah dilakukan - Penyuluhan 1. Mengembangkan 1.Lansia dan 1. 80%
kegiatan selama 2 peningkatan balita banyak
fan koping dilakukan (penkes) kelompok
bulan diharapkan: penyuluhan yang ikut
96
kelompok kegiatan 1. Meningkatkan - Penyebaran kesehatan di berpartisipasi berisiko
pengetahuan penjuru desa untuk
beresiko selama 2 bulan leaflet (lansia dan
dan kesadaran Simpang kubu. mengikuti
(lansia dan diharapkan (lansia dan - Penempelan 2. Mengimplementas kegiatan balita) ikut
balita) desa ikan strategi pemeriksaan berpartisipasi
balita) b.d peningkatankef poster
Simpang penyelesaian kesehatan.
kurangnya ektifan Kubu tentang - Pengangkat masalah ksehatan 2.Leaflet dalam kegiaan
97
7. Implementasi Keperawatan
Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat
masyarakat.
Kepala Dusun, Ketua RT dan RW, Ketua pemuda, Kader yang aktif,
partisipasi masyarakat, dan juga karena adanya dana dari mahasiswa/i dan
98
Namun masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa
meliputi :
- Pengertian
- Penyebab
- Patofisiologi
- Klasifikasi
- Penatalaksanaan
- Komplikasi
urat
99
d. Meningkatkan kesadaran dan motivasi masyarakat melalui kader
dari pihak pihak terkait seperti dari puskesmas, kepala desa, kepala
seperti alat cek tekanan darah dan alat pengukuran kadar asam urat.
- Pengertian
- Kriteria
- Manfaat
- Akibat
sosial
pengangkatan kader-kader
100
d. Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat untuk melakukan gotong
royong bersama
pihak terkait seperti dari puskesmas, kepala desa, kepala dusun, ketua
yang tidak hadir dalam gotong royong, sampah yang berserakan, dan
kesehatannya
balita
101
Faktor pendukung yang dimiliki yaitu antara lain para orang tua
tua yang belum mengetahai manfaat gizi seimbang untuk bayi dan
balitanya serta masih ada beberapa kader yang belum datang dalam
8. Evaluasi Keperawatan
Tahap evaluasi merupakan kegiatan menilai pelaksanaan intervensi
dan implementasi yang telah dilaksanakan pada tahap ini masih banyak
verbal dan non verbal yang sudah dilaksanakan seperti pada saat
pemasangan poster.
“Ceria" dan peran serta masyarakat serta dukungan dari aparat Desa,
102
diharapkan, apalagi ditambah dengan kurangnya motivasi masyarakat
komunitas, serta adanya dukungan dari lintas program dan lintas sektoral
103
104
105