Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL REVIEW

TAFSIR TARBAWI I

Dosen pengampu : Drs. Abdul Halim Nasution, M.Ag

Disusun Oleh:

Nama : Nur Uswatun Hasanah

Nim : (0301222084)

Kelas : PAI 2/ SEM 3

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Journal Review tentang Konsep Fitrah Manusia. Rasa terima kasih saya ucapkan juga
kepada dosen pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi Bapak Drs. Abdul Halim Nasution,
M.Ag yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian Critical Journal Review ini.

Penulisan Critical Journal Review ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh Dosen pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi. Tugas Critical
Journal Review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi saya dan kita semua.

Saya menyadari bahwa Critical Journal Review ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu saya mohon kritik dan saran yang membangun guna
mempertimbangkan dalam menyempurnakan Critical Journal Review ini. Dengan
segala kerendahan hati saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dari setiap
penulisan yang ada di Critical Journal Review ini. Sekian pengantar dari saya, Terima
kasih.

Medan, 27 November 2023

Penulis

Nur Uswatun Hasanah

NIM. 0301222084
A. IDENTITAS JURNAL

1 Judul Konsep Fitrah dalam Perspektif Al-Quran dan


Pendidikan Islam
2 Jurnal EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
3 Downlod http://www.jurnaledukasia.org/index.php/edukasia/a
rticle/view/446/335
4 Volume dan Volume 4, No. 2 dan Halaman 1381-1390
Halaman
5 Tahun Desember 2023
6 Penulis Isnaini Septemiarti
7 ISSN 2721-1150

B. RINGKASAN JURNAL

1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep fitrah


Penelitian dalam perspektif Al-Qur'an, unsur-unsur apa saja yang
terkandung dalam fitrah manusia, dan bagaimana
manusia mengembangkan fitrah yang terkandung dalam
dirinya melalui pendidikan Islam. Penelitian ini
menggunakan interpretasi tematik yaitu dengan
mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan
dengan hakikat manusia. Melalui metode tematik ini
kita dapat memahami pandangan dan konsepsi Al-
Qur'an tentang fitrah, serta kaitannya dengan
perkembangan pendidikan Islam saat ini. Fitrah dalam
pandangan Al-Qur'an mempunyai beberapa dimensi.
Dimensi alam yang dimaksud dalam hal ini adalah
aspek-aspek yang terkandung dalam sifat manusia yang
mempunyai banyak variasi. Keberagaman ini
disebabkan oleh perbedaan sudut pandang. Ada tiga
dimensi kemanusiaan yang menjadi hakikat penciptaan
atau totalitasnya, yakni dimensi fisik, psikis, dan
psikofisik atau dalam Islam dikenal dengan fitrah
jasmani (al-jism), fitrah ruhani (al-ruh), dan fitrah
nafsiyyah (al- nafs). Sifat manusia dapat berkembang
dengan baik melalui proses pendidikan.
2 Pendahuluan Manusia merupakan makhluk yang istimewa. Hal ini
dikarenakan mansusia dikarunia akal sebagai
keistimewaan dibandingkan makhluk lainnya. Manusia
merupakan makhluk mulia dari segenap makhluk yang
ada dialam raya ini. Allah telah memberikan manusia
dengan berbagai keutamaan sebagai ciri khas yang
membedakan dengan makhluk lain. Hakikat manusia
menurut islam adalah wujud yang diciptakan. Dengan
penciptaan manusia ini, manusi telag diberi oleh
penciptanya potensi-potensi untuk hidup yang dalam hal
ini berhubungan dengan konsep fitrah manusia. Menurut
Aziz, dkk bahwa fitrah adalah potensi manusia yang
dapat digunakan untuk hidup didunia. Dengan potensi-
potensi itu manusia akan mampu mengantisipasi semua
problem kehidupan yang beragam. Struktur manusia
terdiri dari unsur jasmaniyah (fisiologi) dan rohaniah
(psikologi) dan telah dibekali dengan seperangkat
kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan untuk
berkembang atau disebut dengan fitrah dalam
pandangan lain. Setiap pendidik diindonesia hendaknya
mampu menggali potensi fitrah peserta didik atau siswa
serta mengembangkannya agar menjadi manusia yang
unggul, baik jasmani maupun rohani dengan mengacu
kepada UU Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Selain cerdas dan terampil, manusia juga perlu memiliki
kekuatan spiritual dan akhlak mulia, sehingga berguna
bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan tafsir tematik, yakni
dengan cara menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an yang
terkait dengan fitrah manusia. Melalui metode
tematik ini kita dapat memahami pandangan-
pandangan dan konsepsi - konsepsi al-Qur’an
mengenai fitrah, dan hubungannya dengan
perkembangan pendidikan Islam saat ini.
4 Hasil Penelitian Fitrah secara etimologi berasal dari kata “fathara” yang
berarti “menciptakan”. Biasanya kata fathara,khalaqa
dan ansyaa digunakan dalam Al-Quran untuk
menunjukkan pengertian menciptakan sesuatu yang
sebelumnya belum ada dan masih merupakan pola dasar
yang perlu penyempurnaan. Al-Quran menyebutkan
kata Fitrah dan derivasinya sebanyak 20 kali dengan
berbagai bentuknya. Kata fatara (mencipta) dalam
bentuk Fi’il madi disebutkan sebanyak delapan kali.
Kata fatir (pencipta) dalam bentuk isim fa’il disebutkan
sebanyak lima kali. Sedangkan kata fitrah hanya
ditemukan sekali, yaitu pada (Q.S Ar-Rum: 30). Pada
umumnya, ahli Tafsir memaknai fitrah dalam surat Al-
Rum ayat 30 diatas sebagai potensi bawaan manusia
untuk beragama (tauhid). Perintah Allah kepada
manusia untuk menghadapkan wajah dengan lurus
kepada agama Allah adalah agar manusia tetap pada
garis lurus, tidak menyimpang dari agama tauhid yang
lurus (Islam). Fitrah dalam pandangan Alquran memiliki
beberapa dimensi. Ada tiga dimensi manusia yang
merupakan esensi dari penciptaanya atau totalitasnya
yaitu dimensi pisik, psikis dan psikopisik atau dalam
Islam yang dikenal dengan fitrah jasmaniyyah (al-jism),
fitrah ruhaniyyah (alruh) dan fitrah nafsiyyah (al-nafs).
Berdasarkan hadis di atas, maka kata fitrah berarti
kecendrungan beragama yang terdapat dalam diri setiap
manusia. Kecendrungan beragama dalam konteks ini
adalah agama Islam. Agama yang dianut oleh seseorang,
sesungguhnya juga sangat erat kaitannya dengan agama
yang dianut oleh orang tua. Sehingga, anak yang terlahir
dari orang tua yang beragama Yahudi, Nasrani, atau
Majusi, tidak tertutup kemungkinan juga beragama
Yahudi, Nasrani, atau Majusi, sesuai dengan hadist di
atas. Hal ini menunjukkan fitrah agama anak sangat
bergantung pada lingkungan dan proses pendidikan
yang diberikan kepadanya, terutama pendidikan yang
diberikan oleh kedua orang tuanya.

C. ANALISIS JURNAL

1 Kekhasan Dalam penelitiannya ini banyak menggunakan pendapat


para ahli dan juga terstruktur.
2 Kemutaakhiran Sebuah karya ilmiah dikatakan mutaakhir apabila materi
sesuai dengan perkembangan ilmu, penggunaan contoh-
contoh didalamnya, dan menggunakan rujukan. Jurnal
ini dikatakan mutaakhir karena jurnal ini merupakan
jurnal buatan 2023 yang waktunya masih sangat baru,
sehingga sangaat layak dijadikan referensi untuk yang
membaca, baik itu mahasiswa maupun yang lainnya.
Selain itu jurnal ini sesuai dengan perkembangan ilmu,
yaitu penggunaan flipbook dengan canva yang interaktif
dan memberikan pengembangan dibidang pendidikan,
sebab pendidik serta peserta didik mempunyai
pemahaman yang berbeda dan terus berubah sesuai
dengan kemajuan zaman, maka dikembangakanlah
jurnal mengnai topik bahasan, maka jurnal ini dikatakan
mutaakhir
3 Kelebihan 1. Jurnal ini banyak memuat pendapat para ahli.
2. Banyak terdapat pengertian yang mendukung
materi yang dikutip dari berbagai para ahli yang
mana itu menunjukkan bahwa materi tersebut
benar adanya.
3. Pembahasan jurnal ini mengaitkan dengan
berbagai surah dalam Al-Qur'an.
4. Pada penulisan bahasa asing menggunakan font
italic.
5. Terdapat tahap-tahapan penelitian dalam jurnal
ini dibuktikan dengan hasil data yang diterima
setiap tahapannya.
6. Penggunaan hadis dalam jurnal menambah
kekuatan materi yang dibahas.
7. Menggunakan body note.

4 Kekurangan Jurnal ini sudah bagus namun memiliki kelemahan,


yaitu tidak dituliskan saran untuk penelitian ini.

D. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1 Kesimpulan Fitrah manusia itu adalah potensi bawaan semula


jadi yang diciptakan Allah untuk manusia, baik
bersifat jasmani maupun ruhani yang memiliki
memiliki dasar, natur, watak dan cara kerja sendiri-
sendiri yang bersifat potensial sejak awal
penciptaannya. Fitrah dalam pandanganAlquran
memiliki beberapa dimensi. Dimensi-dimensi fitrah
yang dimaksud dalam hal ini adalah aspek-aspek yang
terdapat pada fitrah manusiayang memiliki banyak
ragam. Keragaman ini disebabkan oleh sudut
pandang yang berbeda. Ada tiga dimensi manusia
yang merupakan esensi dari penciptaanya atau
totalitasnya yaitu dimensi pisik, psikis dan
psikopisik atau dalam Islam yang dikenal dengan
fitrah jasmaniyyah (al-jism), fitrah ruhaniyyah (al-
ruh) dan fitrah nafsiyyah (al-nafs). Fitrah yang
melekat pada diri manusia mempunyai implikasi
pendidikan yang mesti dikembangkan dalam usaha-
usaha pendidikan. Pendidikan mempunyai kewajiban
untuk menumbuh kembangkannya dengan angkan
setiap aspek dan tahapan-tahapannya.Pendidikan
Islam harus mencakup intinya adalah potensi dasar
yang dimiliki oleh setiap individu yang proses
pengembangannya harus senantiasa dilandasi oleh
manusia diantaranya, potensi naluriyah, potensi
inderawi, potensi akal dan potensi keagamaan.
2 Rekomendasi Jurnal ini mempunyai kelebihan dan kekurangan namun
hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi para
mahasiswa/i atau pembaca untuk membaca jurnal ini.
Namun sebagai seorang Mahasiswa/i ada baiknya tetap
mempertimbangkan penggunaan jurnal sesuai
kebutuhan masing-masing.
3 Referensi Abuddin, N. (2010). Sejarah Pendidikan Islam; Pada
Periode Klasik dan Pertengahan. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Agus Samsulbassar, Andewi Suhartini, & Nurwadjah
Ahmad EQ. (2020). Implikasi Konsep Fitrah dalam
Islam dan Tujuan Pendidikan Nasional. Jurnal
Pendidikan Islam Indonesia, 5(1), 49–56.
Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran Prinsip,
Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Aziz, A. A., Nurfarida, R., Budiyanti, N., &
Zakiah, Q. Y. (2020). Model Analisis Kebijakan
Pendidikan. Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah, 4 (2), 192.
Hasil, P., Siswa, B., Dasar, S., Model, M., Global, M.
T., Guru, P., ... Sekolah, K. (2017). Jurnal 2549 -4139
2549-4120. 2 (2).
Jalaludin. (1997). Psikologi Agama. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Jalaludin, A. M., & Suyuti, J. A. (2016). Tafsir Jalalain.
Bandung: Sinar Baru Al Gesindo.
Muhaimin. (2001). Paradigma Pendidkan Islam.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Mujahid. (2005). Konsep Fitrah dalam Islam dan
Implikasinya terhadap Pendidikan Islam. Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 2(2), 1–17.
Nata, A. (2011). Perspektif Islam Tentang Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Shihab, Q. (2004). Membumikan Al-Qur’an: Fungsi
dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat.
Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Susanto, A. (2010). Pemikiran Pendidikan Islam.
Jakarta: Amzah.
Syamsul, N. (2015). Hadis Tarbawi: Membangun
Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah.
Jakarta: Kalam Mulia.
Tafsir, A. (2008). Filsafat Pendidikan Islami. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai