MAKALAH
Disusun oleh:
1.Qothrunnada (1903026022)
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga
penulis mampu menyelesaikan makalah “FITRAH DAN POTENSI DASAR ANAK DIDIK” ini
dengan baik. Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad
SAW, yang telah membimbing umatnya ke jalan yang terang benderang.
Makalah ini dibuat berdasarkan tugas yang di embankan kepada penulis dari dosen
pengampu mata kuliah Tafsir Hadist Tarbawi, Dr. Mat Sholikin,M.ag.
Dalam makalah ini, tentunya ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh penulis. Oleh
karena itu, dibutuhkan komentar, kritik, dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa membawa manfaat kepada pembaca dan
juga bagi penulis sendiri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………..i
Daftar Isi ii
PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN1
PEMBAHASAN 2
A. PENGERTIAN FITRAH 2
B. AYAT-AYAT ALQUR’AN YANG MENJELASKAN TENTANG FITRAH DAN POTENSI
DASAR ANAK DIDIK 4
C. DALIL HADITS YANG MENJELASKAN TENTANG FITRAH DAN POTENSI DASAR
ANAK DIDIK 6
PENUTUP 9
DAFTAR PUSTAKA 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fitrah?
2. Apa saja ayat-ayat Al-Quran mengenai fitrah dan potensi dasar anak didik?
3. Apa saja dalil-dalil Hadits tentang mengenai dan potensi dasar anak didik?
C. Tujuan
1. Mengetahui makna fitrah.
2. Mengetahui ayat-ayat Al-Quran mengenai fitrah dan potensi dasar anak didik.
3. Mengetahui dalil-dali Hadits mengenai fitrah dan potensi dasar anak didik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fitrah
Manusia diciptakan Allah dalam struktur yang paling baik diantara makhluk Allah
yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur jasmaniyah dan rohaniah. Dalam unsur ini
Allah memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan
berkarya yang disebut potensialitas. Menurut pandangan Islam, kemampuan dasar
tersebut dinamakan fitrah. Dalam pengertian lain dijelaskan secara rinci:
1. Fitrah adalah ciptaan Allah, yaitu bahwa manusia telah diberi potensi yang baik oleh
Allah.1
2. Fitrah berarti ciptaan, sifat tertentu yang mana setiap yang maujud disifati dengannya
pada awal masa penciptaannya, sifat pembawaan manusia (yang ada sejak lahir).2
3. Dalam pandangan Islam, kemampuan dasar/pembawaan disebut dengan fitrah yaitu
dalam pengartian etimologi berarti kejadian, karena kata fitrah berasal dari kata
fathoro yang berarti menjadikan.3
1
Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1985), hlm. 215.
2
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakrya, 2004), hlm. 16.
3
M. Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 137
4
Mahmud yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan Penterjemahan dan tafsir Al-
Qur’an, 1973), hlm. 319.
2
ciptaan. Oleh karena itu, semua ayat yang menggunakan kata khalaqo menisbatkan
pelakunya kepada Allah, karena hanya Dialah yang mampu menciptakan segala sesuatu
yang tidak memiliki bahan dasar awalnya. Sementara manusia ampu membuat sesuatu
karena bahan dasarnya sudah tersedia di alam raya ini.
Abu a’la al-Maududi mengatakan bahwa manusia dilahirkan di bumi ini oleh
ibunya sebagai muslim (berserah diri) yang berbeda-beda ketaatannya kepada Tuhan,
tetapi di lain pihak manusia bebas untuk menjadi muslim atau non muslim. Sehingga ada
hubungannya dalam aspek terminology fitrah selain memiliki potensi manusia beragama
tauhid, manusia secara fitrah juga bebas untuk mengikuti atau tidaknya ia pada aturan-
aturan lingkungan daam mengaktualisasikan potensi tauhid tergantung seberapa tinggi
tingkat pengaruh lingkungan positif serta negative yang mempengaruhi diri manusia
secara fitrahnya. 5
Bila diinterpretasikan lebih lanjut, istilah fitrah sebagaimana tersebut dalam al-
Quran dan Hadits, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Fitrah yang disebutkan dalam ayat tersebut mengandung implikasi pendidikan. Oleh
karena itu, kata fitrah mengandung makna “kejadian” yang didalamnya berisi potensi
dasar beragama yang benar dan lurus yaitu Islam. Karena fitrah merupakan ciptaan
Allah yang tidak akan mengalami perubahan baik isi maupun bentuknya dalam tiap
pribadi manusia.6
2. Fitrah berarti agama, kejadian. Maksudnya adalah agama Islam bersesuaian dengan
kejadian manusia. Karena manusia diciptakan untuk melaksanakan agama
(beribadah). Hal ini dikuatkan Allah pada surat adz-Dzariyat ayat 56.
3. Fitrah Allah berarti ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah dengan mempunyai
naluri beragama, yaitu beragama tauhid. akah al itu tidak wajar apabila tidak
beragama tauhid. Mereka tidak beragama tauhid itu hanya lantaran lingkungan.
Tegasnya manusia menurut fitrah, beragama tauhid.
4. Fitrah berarti ciptaan, kodrat jiwa, budi nurani. Maksudnya bahwa rasa keagamaan,
rasa pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa itu adalah serasi dengan budi nurani
5
Guntur Cahaya Kesuma, “konsep fitrah manusia perspektif pendidikan Islam”, Jurnal Pengembangan Masyarakat,
hlm. 81.
6
M. Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 138
3
manusia. Adapun manusia yang ber-Tuhan-kan kepada yang lain adalah menyalahi
kodrat kejiwaannya sendiri.
5. Fitrah beerarti potensi dasar. Maksudnya potensi dasar manusia ini sebagai alat untuk
mengabdi dan ma’rifatullah. Para filosof yang beraliran empirisme memandang
aktivitas fitrah sebaagai tolok ukur pemaknaannya.
Tugas pendidikan Islam yaitu menjaga dan memlihara fitrah peserta didik,
kemudian mengembangkan dan mempersiapkan semua potensi yang ada dan menuju
kebaikan dan kesempurnaan. Pengembangan fitrah manusia dapat dilakukan dengan
berbagai kegiatan belajar yaitu melalui institusi. Belajar yang dimaksud dengan tidak
terfokus melalui pendidikan di sekolah saja, tetapi juga dapat dilakukan di luar sekolah
baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa kata fitrah, akan tetapi memiliki arti yang
beragam diantaranya sebagai berikut:
1. Q.S. Ar-Rum/30 : 30
7
JavanLabs, Surat Ar-Rum ayat 30, https://tafsirq.com/id/30-ar-rum/ayat-30, diakses 30 Maret 2020, jam 06.23
WIB.
4
dijadikan untuk melaksanakan agama itu. Hal ini dikuatkan Allah dalam surat yang
lain:
َ َٱر ِج ِع ٱ ْلب3
َر3 ص ٍ ُو3َ َّر ْح ٰ َم ِن ِمن تَ ٰف3 ق ٱل3
ْ 3َت ۖ ف ِ 3ت ِطبَاقًا ۖ َّما تَ َر ٰى فِى َخ ْل
ٍ س ٰ َم ٰ َو
َ س ْب َع َ َٱلَّ ِذى َخل
َ ق
َه ْل تَ َر ٰى ِمن فُطُو ٍر
Artinya: “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka
lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”8
Maksud kata “futuur” dalam ayat tersebut yaitu “pecah, retak, belah”, sehingga
dapat diartikan bahwa Allah lah yang menciptakan tujuh langit yang berlapis-lapis,
tetapi Allah menciptakan langit tanpa ada keretakan/terpecah. Apabila manusia dapat
mengetahui hal tersebut, maka manusia akan kembali ke fitrahnya yang sebenarnya
yaitu menauhidkan Allah SWT.
3. Q.S An-Nahl/16 : 78
ا َر33صَ ْم َع َواأل ْب33الس َ َون33اتِ ُك ْم ال تَ ْعلَ ُم33و ِن ُأ َّم َه33ُ َر َج ُك ْم ِمنْ بُط33َوهَّللا ُ َأ ْخ
َّ َل لَ ُك ُم33 ْيًئا َو َج َع33ش
ْ ََواأل ْفِئ َدةَ لَ َعلَّ ُك ْم ت
َش ُك ُرون
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani, agar kamu bersyukur.”9
Ayat ini, memiliki makna bahwa manusia diciptakan oleh Allah dan dilahirkan
melalui rahim ibunya tanpa mengetahui apapun. Lalu Allah memberi pendengaran,
8
JavanLabs, Surat Al-Mulk Ayat 3, https://tafsirq.com/67-al-mulk/ayat-3, diakses 30 Maret 2020, jam 06.35 WIB.
9
JavanLabs, Surat An-Nahl ayat 78, https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-78, diakses 30 Maret 2020, jam 06.42 WIB.
5
penglihatan, dan hati serta akal agar manusia dapat menggunakannya dengan bijak
dan bermanfaat untuk orang lain. Manusia wajib bersyukur kepada Allah yang telah
memberikan nikmat yang luar biasa tersebut, dengan menggunakannya untuk
kebaikan. Begitu pula akal yang telah diberikan Allah kepada setiap manusia. Artinya
manusia memiliki kecerdasan dan potensinya masing-masing. Hal ini dapat
dikembangkan manusia dengan belajar dan membaca, hingga akhirnya peradaban
manusia menjadi maju dan berkembang pesat.
Selain di dalam al-Quran, hadits juga membahas fitrah dan potensi manusia.
Berikut adalah beberapa hadits yang membahas fitrah dan potensi manusia:
6
Maksud dari hadits tersebut yaitu bahwa setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini
telah memiliki fitrah (agama) di dalam dirinya yaitu agama Islam. Namun karena
kesalahan orang tuanya yang beragama yahudi dan nasrani, maka anak itu mengikuti
agama orang tuanya. Jadi, faktor lingkungan dapat memengaruhi anak.
2. HR. Muslim no. 6945, Imam Ahmad no. 8777 dan 8815, Ibnu Majah no. 79 dan
4168, Nasai no. 10457, Ibnu Hibban, Baihaqi, dan lainnya
11
Asnawi Bin Surandi, Hadis Mengenai Potensi dan Prestasi,
https://www.kompasiana.com/asnawibinsurandi/552aedfbf17e61b855d623b0/hadis-mengenai-potensi-dan-
prestasi, diakses 31 maret 2020, jam 07.08 WIB.
7
Jadi, manusia pasti memiliki potensi dalam dirinya. Manusia juga dapat
meningkatkan dan mengembangkan potensinya melalui metode pendidikan atau
pembelajaran. Dengan pendidikan yang sesuai dengan potensi dalam diri manusia,
maka manusia dapat mengembangkan potensi tersebut, sehingga dapat menciptakan
hal-hal baru dan menakjubkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
1. Pengertian fitrah dapat diartikan sebagai pecah, belah atau retak. Fitrah juga dapat
diartikan sebagai agama yaitu agama Islam, karena sejatinya fitrah semua manusia itu
beragama islam, namun karena faktor lingkungan yang terdapat di sekitarnya,
menjadikan manusia tersebut melenceng dari fitrahnya. Fitrah juga dapat diartikan
sebagai potensi yang terdapat dalam diri manusia.
2. Adapun ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan fitrah dan potensi manusia,
diantaranya:
a. Q.S Ar-Rum/30 : 30, yang menjelasakan bahwa agama yang seharusnya dianut
oleh anak yang baru lahir yaitu agama Islam.
b. Q.S. Al-Mulk/67 : 3, yang menjelaskan bahwa Allah menciptaka 7 langit yang
berlapis-lapis, tetapi tidak terdapat keretakan dalam langit tersebut. Inilah bukti
kekuasaan Allah SWT.
c. Q.S. An-Nahl/17 : 68, yaitu menjelaskan bahwa manusia saat lahir di dunia tidak
dapat berbuat apa-apa, lalu Allah memberi pendengaran, penglihatan, dan hati
serta akal yang dapat dimanfaatkan manusia dalam berbagai hal. Maka
seharusnya manusia wajib bersyukur atas nikmat ini.
3. Di dalam hadis juga terdapat pembahasan fitrah dan potensi manusia
a. H.R Bukhori. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hadis ini menjelaskan bahwa
fitrah anak seharusnya beragama Islam, namun karena orang tuanya yahudi dan
nasrani maka ia mengikuti agama orang tuanya.
b. HR. Muslim no. 6945, Imam Ahmad no. 8777 dan 8815, Ibnu Majah no. 79 dan
4168, Nasai no. 10457, Ibnu Hibban, Baihaqi, dan lainnya, dalam hadis ini
manusia telah diciptakan Allah dengan beragam potensinya. Hal ini agar manusia
dapat memanfaatkannya untuk kebaikan dirinya maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
9
Langgulung, Hasan. 1985. Pendidikan dan Peradaban Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna.
Labs,Javan Surat Al-Mulk Ayat 3,diakses 30 Maret 2020, jam 06.35 WIB https://tafsirq.com/67-
al-mulk/ayat-3
Labs,Javan Surat An-Nahl ayat 78, diakses 30 Maret 2020,jam 06.42 WIB https://tafsirq.com/16-
an-nahl/ayat-78
Labs,Javan Surat Ar-Rum ayat 30, diakses 30 Maret 2020, jam 06.23 WIB.
https://tafsirq.com/id/30-ar-rum/ayat-30
10