Anda di halaman 1dari 39

KELAS X

Bab 1 : Aku Selalu Dekat Dengan Allah


Cara Dekat Dengan Allah
Sebagai orang yang beriman, tentu saja kita harus mampu menempuh cara apa pun agar dekat dengan
Allah SWT Banyak cara yang dapat digunakan. Cara tersebut ada yang melalui jalan merenung, ber-
tafakkuratau berżikir.Ada pula seseorang menjadi dekat dengan Allah Swt yang disebabkan oleh
musibah yang menimpanya. Demikianlah AllahSwt membuka cara atau jalan bagi manusia yang ingin
dekat denganNya.

Pengertian Asmaul Husna


Al-Asmā’u al-Ĥusnā artiya adalah nama-nama yang baik dan indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT,
sebagai bukti keagungan-Nya.Nama-nama Allah Swt yang agung dan mulia itu merupakan suatu
kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan keagungan-Nya.

Fungsi Memahami Asmaul Husna


Orang yang beriman akan menjadikan sifat Allah Swt dalam Asmā’u al-Ĥusnā sebagai pedoman
hidupnya, dengan berperilaku adil, pemaaf, bijaksana, menjadi pemimpin yang baik, selalu
berintrospeksi diri, berbuat baik dan berkasih sayang, bertakwa, menjaga kesucian, menjaga
keselamatan diri, berusaha menjadi orang yang terpercaya, memberikan rasa aman pada orang lain,
suka bersedekah, dan sebagainya.

Contoh-contoh Asmā’u al-Ĥusnā


 Al-Karim mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang Mahadermawan atau Yang Maha Pemurah.
Allah Mahamulia di atas segala-galanya, sehingga apabila seluruh makhluk-Nya tidak ada
satu pun yang taat kepada-Nya, tidak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan-Nya.
  Al-Mu’min dapat dimaknai Allah sebagai Maha Pemberi rasa aman bagi makhluk ciptaan-
Nya dari perbuatan żalim. Allah SWT adalah sumber rasa aman dan keamanan dengan
menjelaskan sebab-sebabnya.
  Al-Wakil mempunyai arti Yang Maha Pemelihara atau Yang Maha Terpercaya.  Allah
memelihara dan menyelesaikan segala urusan yang diserahkan oleh hamba kepada-Nya
tanpa membiarkan apa pun terbengkalai.
 Al-Matin berarti bahwa Allah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.
Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya, Allah SWT tidak akan melemahkan sifat-sifat-Nya.
Allah juga Mahakukuh dalam kekuatankekuatan-Nya.
 Al-Jāmi’ berarti Allah Maha Mengumpulkan dan mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Kemampuan Allah SWT
tersebut tentu tidak terbatas, sehingga Allah mampu mengumpulkan segala sesuatu, baik
yang serupa maupun yang berbeda,  yang nyata maupun yang gaib, yang terjangkau oleh
manusia maupun yang tidak dapat dijangkau oleh manusia, dan lain sebagainya.
 Al-Adl berarti Mahaadil. Keadilan Allah bersifat mutlak, tidak dipengaruhi apa pun dan siapa
pun. Allah Swt Mahaadil karena Allah selalu menempatkan sesuatu pada tempat yang
semestinya, sesuai dengan keadilan-Nya yang Mahasempurna.
 Al-Ākhir berart Żat Yang Mahaakhir. Mahaakhir di sini dapat diartikan bahwa Allah adalah
Żat yang paling kekal. Tidak ada sesuatu pun setelah-Nya.  Tatkala semua makhluk, bumi
seisinya hancur lebur, Allah SWT tetap ada dan kekal.

Bab 2 : Berbusana Muslim dan Muslimah Cermin Kepribadian dan Keindahan


Cara Berbusana Muslim dan Muslimah
Cara berbusana seorang muslim dan muslimah adalah harus menutup auratnya. Menutup aurat adalah
kewajiban agama yang ditegaskan dalam al-Qur’an  maupunhadits Rasulullah SAW Aurat seorang
muslim adalah dari pusar hingga lutut. Adapun aurat seorang muslimah adalah seluruh tubuh kecuali
muka dan telapak tangan.

Tujuan Allah Mewajibkan Menutup Aurat


Kewajiban menutup aurat disyari’atkan untuk kepentingan manusia itu sendiri.Hal itu sebagai wujud
kasih sayang dan perhatian Allah Swt terhadap kemaslahatan hamba-Nya di muka bumi.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang Menjelaskan Perintah Berbusana Muslim


 Al-Aĥzāb/33:39. Dalam ayat ini  ditegaskan perintah bagi muslimah untuk menggunakan
jilbab yang menutupi seluruh tubuh mereka, dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman
dan aman kepada setiap mukminah. Jilbab sendiri adalah sebuah pakaian yang longgar untuk
menutupi seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. 

 An-Nūr/24:31. Dalam ayat ini, Allah SWT berfiman kepada seluruh hamba-Nya yang
mukminah agar menutup aurat mereka dengan khimar. Khimar sendiri alah kerudung yang
dipanjangkan hingga dada. Selain itu Allah memerintahkan kepada setiap mukminah agar
menjaga kehormatan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan
tidak menampakan aurat kecuali kepada: suami, ayah suami, anak laki-laki suami, saudara
laki-laki, anak laki saudara laki-laki, anak lelaki saudara perempuan, perempuan mukminah,
hamba sahaya, dan pembantu tua yang tidak lagi memiliki hasrat terhadap wanita.

Bab 3 : Mempertahankan Kejujuran sebagai Cermin Kepribadian


Definisi Jujur
Jujur (aś-śidqu) adalah mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan, sedangkan dusta (al-każ ibu)
adalah mengatakan sesuatu tidak sesuai dengan kenyataan.

Pembagian Sifat Jujur


 Jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam segala
tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah SWT

 Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu sesuainya berita yang diterima dengan yang disampaikan.
Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya. Ia tidak berkata kecuali dengan jujur.

 Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu beramal dengan sungguh-sungguh sehingga perbuatan


żahirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam batinya dan menjadi tabiat bagi dirinya.
Ayat-Ayat Al-Qur’an  Tentang Perintah Berlaku Jujur
 Al-Māidah/5:8. Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada orang mukmin agar
melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah
SWT Baik pekerjaan tersebut yang berhubungan dengan urusan agama maupun pekerjaan
yang berhubungan dengan urusan kehidupan dunia. Karena hanya dengan demikianlah
mereka dapat sukses dan memperoleh hasil balasan yang mereka harapkan.
 At-Taubah/9:119. Dalam ayat ini, Allah SWT menunjukkan seruan-Nya dan
memberikanbimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya.
Mereka diharapkan tetap dalam ketakwaan dengan cara menunaikan segala kewajiban yang
telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya. Kemudian
Allah memerintahkan hendaklah senantisa bersama orang-orang yang benar dan jujur
dengan mengikut ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka.
Hikmah Jujur
Kejujuran akan menciptakan ketenangan, kedamaian, keselamatan, kesejahteraan, dan kenikmatan lahir
dan batni baik di dunia maupun di akhirat kelak. Sementara, kedustaan menimbulkan kegoncangan,
kegelisahan,  konflk sosial, kekacauan, kehinaan, dan kesengsaraan lahir dan bati baik di dunia apalagi di
akhirat.

Pengecualian Jujur
Seseorang boleh berdusta dalam beberapa hal.Diperbolehkan dusta hanya untuk tiga hal saja, yaitu
Pertama ketika seorang istri memuji suaminya atau sebaliknya. Kedua Ketika seseorang yang akan
mencelakai orang yang tidak bersalah dengan mengatakan bahwa orang yang dicari tidak ada. Ketiga
ucapan dusta untuk mendamaikan dua orang yang sedang bertikai agar damai dan rukun kembali.

Bab 4 : Al- Qur’ān dan Hadits adalah Pedoman Hidupku


Definisi Al-Qur’an
Al-Qur’an  adalah kalam Allah SWT (wahyu) yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
Malaikat Jibril dan diajarkan kepada umatnya, dan membacanya merupakan ibadah.

Kedudukan Al-Qur’an
Sebagai sumber hukum Islam, al-Qur’an  memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur’an  merupakan
sumber utama dan pertama sehingga semua persoalan harus merujuk dan berpedoman kepadanya.

Kandungan Hukum dalam al-Qur’ān


 Akidah atau Keimanan

 Hukum Ibadah

  Hukum Mu’amalah

  Akhlak atau Budi Pekerti

Definisi Hadits
Hadits atau sunnah adalah segala ucapan atau perkataan, perbuatan, serta ketetapan (taqrir) Nabi
Muhammad SAW yang terlepas dari hawa nafsu dan perkara-perkara tercela.

Kedudukan Hadits
Hadits merupakan salah satu sumber hukum Islam, hanya sajahadits berada satu tigkat di bawah
alQur’an.Artinya, jika sebuah perkara hukumnya tidak terdapat di dalam alQur’an, yang harus dijadikan
sandaran berikutnya adalah hadits.

Fungsi Hadits
Hadits memiliki fungsi yang sangat penting dalam hukum Islam. Di antara fungsi hadtis, yaitu untuk
menegaskan ketentuan yang telah ada dalam alQur’ān, menetapkan hukum baru yang tak terdapat
dalam alQur’an menjelaskan ayat al-Qur’an, dan menjelaskan ayatayat al-Qur’an  yang bersifat umum.

Definisi Ijtihad
Ijtihad artiya bersungguh-sungguh atau mencurahkan segala kemampuan.Ijtihad yaitu upaya sungguh-
sungguh mengerahkan segenap kemampuan akal untuk mendapatkan hukum-hukum syari’at pada
masalah-masalah yang tidak ada nashnya.

Syarat-syarat Berijtihad
 Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam.

 Memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa Arab, ilmu tafsir, usul fiqih, dan tarikh
(sejarah).

 Memahami cara merumuskan hukum (istibaţ).

  Memiliki keluhuran akhlak mulia.


Kedudukan Ijtihad
Ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam setelah alQur’an dan hadits. Ijtihad dilakukan
jika suatu persoalan tidak ditemukan hukumnya dalam al-Qur’an  danhadits. Namun demikian, hukum
yang dihasilkan dari ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an  maupunhadits.

Pembagian Hukum Islam


Hukum Islam ada dua bagian, yaitu hukum taklifi dan hukum wad’i.Hukum taklifi adalah tuntunan Allah
SWT yang berkaitan dengan perintah dan larangan.Hukum wad’i adalah perintah Allah SWT yang
merupakan sebab, syarat, atau penghalang bagi adanya sesuatu.

Hukum Taklifi
  Wajib (farḍu), yaitu aturan Allah SWT yang harus dikerjakan, dengan konsekuensi bahwa jika
dikerjakan akan mendapatkan pahala, dan jika ditinggalkan akan berakibat dosa.
  Sunnah (mandub), yaitu tuntutan untuk melakukan suatu perbuatan dengan konsekuensi
jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan karena berat untuk
melakukannya tidaklah berdosa.
 Haram (taḥrim), yaitu larangan untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau perbuatan.
Konsekuesinya adalah jika ditnggalkanakan mendapatkan pahala, dan jika tetap dilakukan
akan mendapatkan dosa.
 Makruh (Karahah), yaitu tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan. Makruh artiya
sesuatu yang dibenci atau tidak disukai.  Konsekuensi hukum ini adalah jika dikerjakan
tidaklah berdosa, akan tetapi jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala.
 Mubaḥ (al-Ibaḥaḥ), yaitu sesuatu yang boleh untuk dikerjakan dan boleh untuk ditiggalkan.
Tidaklah berdosa dan berpahala jika dikerjakan ataupun ditinggalkan

Bab 5 : Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah


Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yaitu ayat 1-5 surah al-‘Alaq pada tanggal 17
Ramadlan, sejak itu ia diangkat menjadi nabi.Kemudian beliau menerima ayat 1-7 surah al-Muddașșir, ia
pun diangkat menjadi rasul.Setelah itu, wahyu terputus. Nabi Muhammad SAW merasa gelisah
danbertanyatanya, apa yang harus disampaikan, bagaimana menyampaikannya,dan kepada siapa
disampaikan? Dalam kegelisahannya, turunlah surah ad-Dhuha.Akhirnya Rasulullah berdakwah di tanah
kelahirannya yakni Makkah selama 13 tahun.

Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah SAW di Mekah


 Akidah 

  Ahlak Mulia
Strategi Dakwah Rasulullah di Makkah
 Dakwah secara Rahasia/Diam-Diam (al-Da’wah bi al-Sirr)

 Dakwah secara Terang-terangan (al-Da’wah bi al-Jahr)


Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Kafir Quraisy sangat menolak dan menentang dakwah nabi.Berbagai upaya mereka lakukan, mulai
mengajak berdialog dengan mengimingimingi berbagai bantuan hingga kekerasan yang dilakukan
terhadap Rasulullah SAW dan para sahabat. Puncak dari kejengkelan mereka adalah dengan cara
memboikot Rasulullah SAW dan para sahabatnya serta pengikutnya dari boikot ekonomi dan politik.

Sebab Penolakan Kafir Quraisy


1.  Kesombongan dan Keangkuhan

2. Fanatime Buta terhadap Leluhur

3.   Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan


Dakwah Keluar Makkah
Setelah orang-orang Quraisy tidak mau menerima dakwah Nabi, Beliau pun mengalihkan dakwahnya
kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi mencoba mengajak orangorang Țaif, namun ia ditolak,
bahkan diejek, diusir, dan dilempari batu. 

Nabi tidak berputus asa.Ia terus menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang datang
berziarah ke Mekah setiap tahunnya. Dakwah Nabi mendapat sambutan dari orangorang Madinah dan
Nabi pun mengadakan Perjanjian Aqabah (pertama dan kedua).Setelah Perjanjian Aqabah kedua, Nabi
pun berhijrah ke Madinah.

Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin


 Hijrah ke Habasyah

   Hijrah ke Madinah

Bab 6 : Meniti Hidup dengan Kemuliaan


Sifat-sifat yang Menghantarkan kepada Kemuliaan
1. Pengendalian diri, (Mujāhadah an-Nafs)

2.  Prasangka baik, (husnużżan)

3.  Persaudaraan (ukhuwwah)
Pengendalian diri (Mujāhadah an-Nafs)
Pengendalian diri (mujāhadah an-nafs) adalah perilaku sebagai upaya untuk tetap berada dalam setip
kebaikan dan terhindar dari sifatsifat yang dapat membinasakan dirinya, orang lain, maupun lingkungan.

Prasangka baik (husnużżan)


Berbaik sangka (ĥusnużżan) adalah sifat di mana orang lain dipandang sebagai sesuatu yang baik dan
harus diperlakukan dengan baik, kecuali jika diketahui dengan fakta bahwa orang tersebut harus
diwaspadai dan diperingati.

Persaudaraan (ukhuwwah)
Persaudaraan (ukhuwwah) dalam Islam dimaksudkan bukan sebatas hubungan kekerabatan karena
faktor keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang
diikat oleh tali aqidah (sesama muslim)

Ayat-Ayat al-Qur’an  tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan (ukhuwah)


1.   Q.S. al-Ḥujurat/49:12

2.  Q.S. al-Hujurat/49:10

Bab 7 : Malaikat Selalu Bersamaku


Pengertian Iman kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat mengandung makna bahwa sebagai orang yang beriman, kita harus percaya
dan yakin dengan sepenuh hati bahwa malaikat diciptakan dari cahaya (nur) yang diberi tugas oleh 

Allah Swt dan senantisa melaksanakannya tanpa pernah membantah atau mengingkarinya.Salah satu
tanda atau ciri dari orang beriman kepada malaikat adalah memiliki keyakinan yang kuat dalam hatiya
bahwa di alam semesta ini terdapat malaikat dan keyakinan tersebut diucapkan melalui lisannya. Wujud
konkret dari iman tersebut adalah dibuktian seorang muslim dalam perbuatan sehari-hari.

Landasan Beriman Kepada Malaikat


  QS. al-Baqarah/2:285

 QS. an-Nisā’/4:136

 Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW


Sifat-sifat Malaikat
Malaikat adalah mahluk ghaib.Ia  tidak memiliki kelamin, nafsu, dan selalu taat kepada Allah. Ia Tidak
makan, tidak minum, tidak tidur, dan tidak kawin.

Jumlah Malaikat
Jumlah malaikat tidak terbatas, tetapi yang wajib diimani berjumlah 10 Malaikat. Yaitu, Jibril, Mikail,
Izrail, Israfil, Munkar, Nakir, Roqib, Atid, Malik, dan Ridwan.

Hikmah Beriman Kepada Malaikat


Iman kepada malaikat memiliki hikmah di antaranya meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT
Selain itu Mendorong manusia untuk berhati-hati dan meningkatkan amal serta menghindarkan diri dari
sifat tercela.

Bab 8 : Hikmah Ibadah Haji, Zakat, dan Wakaf dalam Kehidupan


Definisi Haji
Haji adalah sengaja mengunjungi Ka’bah dengan niat beribadah pada waktu tertentu dengan syarat-
syarat dan dengan cara-cara tertentu pula. Haji juga diartikan menyengaja ke Mekah untuk menunaikan
ibadah thawaf, sa’i, wukuf di Arafah dan menunaikan rangkaian manasik dalam rangka memenuhi
perintah Allah SWT dan mencari ridha-Nya

Hukum Haji
Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi yang
mampu melaksanakannya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an  surat Ali Imran ayat 97.

Syarat Wajib Haji


1.   Islam

2.  Berakal (tidak gila)

3.  Baligh

4.  Ada mahromnya bagi perempuan

5. Mampu dalam segala hal (misalnya dalam hal biaya, kesehatan, keamanan, dan nafkah bagi
keluarga yang ditinggalkan)
Syarat Sah Haji
1.  Islam

2.   Baligh

3.  Berakal

4. Merdeka
Rukun Haji
1.  Ihram
1. Wukuf

2.  Thawaf

3.  Sa’i

4. Tahallul

5. Tertib
Jenis Haji
1.  Haji Tamattu

2.  Haji Ifrad
3. Haji Qiran
Keutamaan Haji
1. Haji merupakan amal paling utama

2. Haji merupakan jihad

3. Haji menghapus dosa

4. Pahala ibadah haji adalah surga


Pengertian Zakat
Zakat menurut bahasa (lughat) artiya tumbuh, suci, dan berkah.Menurut istilah, zakat adalah pemberian
yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran kepada golongan
tertentu.              

Hukum Zakat
Allah SWT telah menetapkan hukum wajib atas zakat sebagai salah satu dari lima rukun Islam yang
disebutkan di dalam al-Qur’ān. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan di dalam al-Qur’ān., Sunnah Rasul-
Nya, dan ijma’ para ulama.

Syarat zakat yang berhubungan dengan subjek atau pelaku (muzakkī)


1.  Islam

2.  Merdeka

3.  Baligh

4. Berakal
Syarat-syarat yang berhubungan dengan jenis harta (sebagai objek zakat)
1.  Milik Penuh

2. Berkembang

3. Mencapai Nisab

4.   Lebih dari kebutuhan pokok

5.  Bebas dari Hutang

6. Berlaku Setahun/Haul
Rukun Zakat
1.  Pelepasan atau pengeluaran hak milik pada sebagian harta yang dikenakan wajib zakat.

2. Penyerahan sebagian harta tersebut dari orang yang mempunyai harta kepada orang yang
bertugas atau orang yang mengurusi zakat (amil zakat).
3. Penyerahan amil kepada orang yang berhak menerima zakat sebagai milik.
Hikmah Zakat
Hikmah zakat adalah untuk membersihkan mereka (pemilik harta) dari penyakit kikir dan serakah, sifat-
sifat tercela serta kejam terhadap fakir miskin, orang-orang yang tidak memiliki harta, dan sifat-sifat
hina lainnya. 

Di sisi lain, zakat juga untuk menyucikan jiwa orang-orang berharta, menumbuhkan dan mengangkat
derajatnya dengan berkah dan kebajikan, baik dari segi moral maupun amal. Hingga dengan demikian,
orang tersebut akan mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Definisi Wakaf
Kata Wakaf berasal dari bahasa Arab yang berarti menahan (al-habs) dan mencegah (al-man’u).Artiya
menahan untuk dijual, dihadiahkan, atau diwariskan. Berdasarkan istiah syar’i wakaf adalah ungkapan
yang diartian penahanan harta milik seseorang kepada orang lain atau kepada lembaga dengan cara
menyerahkan benda yang sifatnya kekal kepada masyarakat untuk diambil manfaatnya.

Hukum Wakaf
Wakaf hukumnya sunnah. Namun, bagi pemberi wakaf (wakif) merupakan amaliah sunnah yang sangat
besar manfaatnya.

Rukun Wakaf
1. Orang yang berwakaf

2.  Benda yang diwakafkan

3.  Orang yang menerima wakaf

4.  Ikrar
Keutamaan Wakaf
Salah satu keutamaan wakaf bahwa ia akan dicatat dan dihitung sebagai amal jariyah yang pahalanya
akan terus mengalir meskipun orang yang mewakafkannya meninggal dunia. Artiya, pemberi wakaf akan
tetap menerima pahala selama wakafnya dimanfaatkan oleh orang lain.

Bab 9 : Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah di Madinah


Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah SAW di Madinah
Disebabkan beberapa faktor dan fakta yang ada, akhirnya Rasulullah dan para sahabatnya melakukan
Hijrah ke Madinah.Mereka hijrah setelah 13 tahun berdakwah di Makkah.Tujuan hijrah Rasulullah ke
Madinah adalah untuk lebih menggaungkan dakwah dan mendirikan Negara Islam disana.

Hal yang Dilakukan Rasulullah di Madinah


  Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin

 Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam

 Mengajarkan Pendidikan Politi, Ekonomi, dan Sosial


Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah
1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat

2. Melakukan Peperangan untuk Memperluas Dakwah

3. Surat Nabi Muhammad SAW kepada Para Raja

4. Penakluan Mekah

Bab 10 : Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi Pengetahuan


Kewajiban Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali ayat al-
Qur’an  atauhadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban
tersebut ditujukan kepada laki-laki maupun perempuan.

Hukum Menuntut Ilmu


 Fardu Kifayah Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada
di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafi. Seperti ilmu
kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.
  Fardu ‘Ain Hukum mencari ilmu menjadi fardu `ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh
setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah
SWT dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.
Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu
1. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT

2. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti.

3. Merupakan sedekah yang paling utama.

4. Lebih utama daripada seorang ahli ibadah.


5. Lebih utama dari śalat seribu raka’at.

6. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah.

7. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga.


Fungsi Ilmu
Fungsi ilmu adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan apabila ada orang-orang
Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau
keuntungan pribadi saja. Apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan
kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima pengetahuan

Bab 11 : Menjaga Martabat Manusia dengan Menjauhi Pergaulan Bebas dan


Zina
Definisi Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas yang dimaksud pada bagian ini adalah pergaulan yang tidak dibatasi oleh aturan agama
maupun susila.Salah satu dampak negative dari pergaulan bebas adalah perilaku yang sangat dilarang
oleh agama Islam, yaitu zina.

Definisi Zina
Kata zina berasal dari kata zana-yazni yang artiya hubungan layaknya suami istri antara perempuan
dengan laki-laki yang sudah mukallaf (baligh) tanpa ikatan pernikahan yang sah menurut syari’at Islam.

Hukum Zina
Terkait hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya haram, bahkan zina dianggap sebagai
puncak keharaman.

Kategori Zina
1. Zina Muĥșan yaitu pezina sudah baligh, berakal, merdeka, dan sudah pernah menikah.

2. Zina Gairu Muĥșan, yaitu pezina masih lajang, dan belum pernah menikah.
Hukuman bagi Pezina
1. Dirajam sampai mat bagi pezina Muĥșan. Hukuman rajam dilakukan dengan cara pelaku
dimasukkan ke dalam tanah hingga dada atau leher. Tempat untuk melakukan hukuman
rajam adalah tempat yang banyak dilalui manusia atau tempat keramaian.

2. Dera atau pukulan sebanyak 100 (seratus) kali bagi pezina gairu muĥșan dan ditambah
dengan mengasingkan atau membuang pelakunya ke tempat yang jauh dari tempat mereka.
Hukuman bagi orang yang Menuduh Zina (Qazaf)
Tuduhan perzinahan harus dapat dibuktian dengan bukti bukti yang kuat, akurat, dan sah.Tidak boleh
menuduh seseorang melakukan zina tanpa dapat mendatangkan empat orang saksi dan bukt yang kuat.
Apabila perzinahan tidak terbukti, maka orang yang menuduh orang lain berzina diberi sanksi Dera atau
pukulan sebanyak 80 kali.

Dampak Bagi Para Pezina di Dunia


1. Menghilangkan wibawa

2.  Mengakibatkan kefakiran

3. Mengurangi umur
Dampak Bagi Para Pezina di Akhirat
1.  Mendapat murka dari Allah SWT

2.  Ĥisab yang jelek (banyak dosa)

3. Siksaan di neraka
Cara Menghindari Zina
1. Menjaga Pergaulan yang Sehat

2.  Menjaga Aurat

3. Menjaga Pandangan

4. Menjaga Kehormatan

5. Meningkatkan Aktiitas dan Rajin Berpuasa


KELAS XI

Bab 1 : Al-Qur ’ān sebagai Pedoman Hidup


A. Pentingnya Mengimani Kitab-Kitab Allah Swt.

Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab
kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.

Mengimani kitab Allah adalah sebuah keharusan, sebab kitab Allah adalah petunjuk bagi kehidupan.
Tanpa petunjuk dari Allah, manusia akan tersesat dalam hidupnya.

B. Pengertian Kitab dan Ṡuḥuf

Kitab adalah Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para Rasul dalam bentuk buku/kitab.Adapun
suhuf adalah Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para Rasul, tetapi masih berupa “lembaran-
lembaran” yang terpisah.

C. Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya


1. Kitab Taurat

Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa untuk membimbing bani Israil. Adapun isi
dari Kitab Taurat adalah:

 Hormati dan cintai Allah satu saja,

 Sebutkan nama Allah dengan hormat,

 Kuduskan hari Tuhan (hari Sabtu),

 Hormati ibu bapakmu,

 Jangan membunuh,

 Jangan berbuat cabul,

 Jangan mencuri,

 Jangan berdusta,
 Jangan ingin berbuat cabul,

 Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
2. Kitab Zabūr

Kitab Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud untuk membimbing bani Israil.Adapun isi
dari Kitab Zabur adalah tentang zikir, nasihat dan hikmah.Kitab ini tidak memuat syariat karena Nabi
Daud diperintahkan Allah Swt. untuk mengikuti syariat Nabi Musa as.

3. Kitab Injil

Kitab Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa untuk membimbing Bani Israil. Kitab ini memuat
perintah agar manusia meng-esa-kan Allah Swt. dan tidakmenyekutukan-Nya, juga menjelaskan bahwa
di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir, yaitu Ahmad atau Muhammad.

4. Kitab al-Qur’ān

Al-Qur’ān adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., sebagai penyempurna kitab-
kitab sebelumnya. Al-Qur’ān terdiri atas 30 juz, 114 surat dan kurang lebih 6.236 ayat, 74.437 kalimat,
dan 325.345 huruf. Turunnya al-Qur’ān disebut Nuzulul Qur’ān.

5. Nama-Nama Lain al-Qur’ān

 Al-Hudā

 Al-Furqān

 Asy-Syifā

 Aż-Żikr

 Al-Kitāb
6. Isi al-Qur’ān

 Akidah

 Ibadah

 Ahlak

 Muamalah

 Kisah-kisah
7. Keistimewaan al-Qur’an

 Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa

 Al-Qur’ān tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.

 Membaca dan mempelajari isi al-Qur’ān merupakan ibadah

Bab 2 : Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur


A. Pentingnya Perilaku Jujur

Jujur adalah mengatakan atau melakukan sesuatu sesuai dengan kenyataan. Lawan jujur adalah dusta,
yaitu mengatakan atau melakukan sesuatu tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya.

Sifat jujur sangatlah penting untuk dimiliki setiap orang, karena dengan kejujuran akan membuat
kehidupan menjadi tentram dan mencegah permusuhan. 

B. Keutamaan Perilaku Jujur

Diantara beberapa keutamaan bagi orang-orang yang jujur adalah

 Memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat

 Rizkinya dipermudah

 Tanda kesempurnaan islam seseorang


C. Macam-Macam Kejujuran

Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, antara lain:

 Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang dalam
rangka menaati perintah Allah Swt.

 Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi.

 Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda
antara amal lahir dan amal batin.
D. Petaka Kebohongan

Bagi orang yang tidak jujur alias gemar berbohong, maka akan mendapatkan petakanya, antara lain:

 Tidak dipercaya orang


 Mendapatkan azab dari Allah

 Hidupnya penuh dengan kesengsaraan

 Memiliki derajat yang rendah di akhirat kelak


E. Hikmah Perilaku Jujur

Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.

 Perasaan enak dan hati tenang, jujur akanmembuat kita menjadi tenang, tidak takut akan
diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.

 Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.

 Selamat dari azab dan bahaya.

 Dijamin masuk surga.

 Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.

Bab 3 : Kepedulian Umat Islam terhadap Jenazah


A. Perawatan Jenazah

Apabila seseorang telah dinyatakan positif meninggal dunia, ada beberapa hal yang harus disegerakan
dalam pengurusan jenazah, yaitu: memandikan, mengafani, menyalati dan menguburnya.Secara umum,
hukum pengurusan jenazah adalah fardhu kifayah.

B. Memandikan Jenazah

Setiap muslim yang meninggal kecuali mati syahid, maka ia wajib dimandikan. Adapun yang berhak
memandikan jenazah adalah keluarga terdekat, bapak, ibu, suami, istri dan anak. Meskipun begitu, tidak
mengapa orang lain yang bukan bagian dari keluarga terdekat ikut memandikan jenazah, dengan catatan
laki-laki khusus memandikan laki-laki, dan perempuan khusus memandikan perempuan. 

C. Mengafani Jenazah

Setelah dimandikan, maka proses selanjutnya adalah mengafani. Adapun jumlah kain kafannya
sebaiknya tiga lapis bagi mayat laki-laki dan lima lapis bagi mayat perempuan. 

D. Menyalati Jenazah
Setelah dikafani, maka proses berikutnya adalah shalat jenazah. Hanya saja Tata caraṡalat jenazah
berbeda dengan ṡalat biasa. Pada ṡalat jenazah, tidak ada ruku dan sujud, hanya empat kali takbir dan
diselingi doa.

E. Mengubur Jenazah

Setelah dishalatkan, maka selanjutnya jenazah harus dikuburkan.Jenazah harus segera dikuburkan dan
jangan ditunda-tunda. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:“Segerakanlah menguburkan jenazah….”
(H.R. Bukhari Muslim)

F. Ta’ziyyah (Melayat)

Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah kematian salah
seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi semangat.

G. Ziarah Kubur

Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan.Ziarah kubur artinya berkunjung ke kuburan.
Rasulullah saw. menganjurkan berziarah dengan tujuan untuk mengingat kematian. Sebab mengingat
kematian dapat meningkatkan keimanan seorang hamba.

Bab 4 : Sampaikan Dariku Walau Satu Ayat


A. Pengertian Khutbah, Tabligh, dan Dakwah
1. Pengertian Khutbah

Khutbah bermakna memberi nasihat agama dalam kegiatan ibadah seperti; ṡalat, wukuf, dan
nikah.Khutbah lebih bersifat satu arah. Hanya khatib saja yang berbicara yang lain mendengarkan.

2. Pengertian Tabligh
Tabligh berarti menyampaikan, memberitahukan kebenaran kepada orang lain. Bisa bersifat dua arah,
saling berdiskusi, dan lain sebagainya.
3. Pengertian Dakwah

Dakwah berarti memanggil, menyeru, mengajak akan sesuatu hal, yakni kegiatan mengajak orang
lain.Dalam berdakwah minimal ada dua cara, yaitu dakwah dengan lisan (da’wah billisān) dan dakwah
dengan perbuatan (da’wah bilhāl).

B. Pentingnya Khutbah, Tabligh, dan Dakwah


1. Pentingnya Khutbah

Khutbah termasuk aktivitas ibadah. Karena itu khutbah sangatlah penting, jika khutbah ditinggalkan
akan membatalkan rangkaian aktivitas ibadah. Contoh, apabila ṡalat Jumat tidak ada khutbahnya,
makaṡalat Jumat tidak sah.

2. Pentingnya Tabligh

Tabligh adalah sifatnya para rasul.Selama hidupnya mereka terus melakukan tabligh.Sebab tabligh
merupakan sifat wajib para rasul.Tabligh mereka lakukan agar manusia tertunjuki kepada jalan yang
lurus, tanpa tablighakan banyak orang yang tersesat dalam hidupnya. Karena para rasul kini sudah tiada,
maka kewajiban tabligh mesti diteruskan ummatnya, karena jika tidak ada yang melanjutkan, maka akan
mengakibatkan kemaksiatan dimana-mana.

3. Pentingnya Dakwah

Dakwah adalah kewajiban setiap muslim. Karenanya setiap muslim wajib berdakwah selama hidupnya.
Dakwah amatlah penting dilakukan, sebab dengan dakwah akan membuat masyarakat menjadi lebih
tolong menolong dalam kebaikan. Tanpa dakwah, mungkin islam pun tidak akan sampai ke negeri kita.

C. Ketentuan Khutbah, Tabligh, dan Dakwah


1. Ketentuan Khutbah

a. Syarat khatib
 Islam

 Ballig

 Berakal sehat

 Mengetahui ilmu agama

b. Rukun khutbah
 Membaca hamdallah

 Membaca syahadatain

 Membaca shalawat

 Berwasiat taqwa

 Membaca ayat al-Qur’ān pada salah satu khutbah

 Berdoa pada khutbah kedua


2. Ketentuan Tabligh

a. Syarat muballig(orang yang menyampaikan)


 Islam

 Baligh

 Berakal

 Mendalami ajaran Islam

b. Etika dalam menyampaikan tabligh


 Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.

 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

 Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat.
3. Ketentuan Dakwah

a. Syarat da’I (orang yang berdakwah)


 Islam

 Baligh

 Berakal

 Mendalami ajaran Islam

b. Etika dalam berdakwah:


 Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelasdan tegas.

 Dakwah dilakukan dengan mauiẓatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara persuasif
dan edukatif 

 Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik

 Dakwah dilakukan dengan mujādalah, yaitu diskusi atau tukar pikiranyang berjalan secara
dinamis dan santun serta menghargai pendapatorang lain.

Bab 5 : Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali


A. Periodisasi Sejarah Islam
1. Periode Klasik (650‒1250)
Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islamyang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
a. fase ekspansi, integrasi, (650‒1000)

b. fase disintegrasi (1000‒1250).

2. Periode Pertengahan (1250‒1800)

Periode Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:

a. fase kemunduran (1250‒1500 M)

b. fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500‒1800), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500‒
1700 M) dan zaman kemunduran (1700‒1800).

3. Periode Modern (1800‒dan seterusnya)

Periode Modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang ditandai dengan munculnya para
pembaharu Islam.

B. Masa Kejayaan Islam

Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650‒1250.Periode ini disebut Periode Klasik.Pada kurun
waktu itu, terdapat dua kekhalifahan besar, yaitu kekhalifahanDaulah Umayyah dan kekhalifahanDaulah
Abbasiyah.

Pada masa Daulah Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam
dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini
meliputi: bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Sementara perkembangan Islam pada masa Daulah Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan.Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu
bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

C. Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam

 Ibnu Rusyd (520‒595 H)

 Al-Ghazali (450‒505 H)

 AI-Kindi (805‒873 M)
 AI-Farabi (872‒950 M)

 Ibnu Sina (980‒1037 M)

 Ar-Razi (809‒873 M)

Bab 6 : Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan,


dan Etos Kerja
A. Pentingnya Taat kepada Aturan

Taat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku curang, dan atau
setia.Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan.

Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin, hal ini sebagaimana firman Allah dalam
(Q.S. an-Nisā/4: 59) karena dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin (selama tidak maksiat), akan
terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran.

B. Kompetisi dalam Kebaikan

Allah Swt. telah memerintahkan manusia untuk berkompetisi dalam kebaikan. Sebab dengan
berkompetisi dalam hal ini akan membuat pelakunya semakin bersemangat dalam melakukan kebaikan.
Hal ini berdasarkan firman Allah dalam (Q.S. al-Māidah/5: 48)

Semua orang dengan potensi dan kadar kemampuan masing-masing, harus berlomba-lomba dalam
melaksanakan kebaikan. Dan jangan sampai seorang muslim malah berkompetisi dalam keburukan,
sebab hal itu akan mengundang murka Allah. 

C. Etos Kerja

Bekerja adalah kewajiban setiap muslim (khususnya bagi pria). Dalam melakukan pekerjaan, Allah
memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dengan giat, tekun, professional, dan disiplin. Hal inilah
yang dinamakan etos kerja.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Q.S. at-Taubah/9: 105. Dalam ayat ini Allah memerintahkan
kepada umat Islam untuk semangat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Bab 7 : Rasul-Rasul Itu Kekasih Allah Swt
A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

Rasul adalah Manusia pilihan Allah Swt. yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan fiman-
fimanNya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup.

Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan
untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Mengimani rasul-
rasul Allah Swt. merupakan kewajiban bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman.

B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.


1. Sifat Wajib

Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada diri rasul. Sifat-sifat tersebut antara lain

 Aṡ-Ṡiddiq (selalu benar)

 Al-Amānah (dapat dipercaya)

 At-Tabligh(menyampaikan kebenaran

 Al-Faṭānah (cerdas)
2. Sifat Mustahil

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. . Sifat-sifat tersebut antara lain

 Al-Kizzib (pendusta)

 Al-Khiānah (pengkhianat)

 Al-Kiṭmān (menyembunyikan kebenaran)

 Al-Balādah (bodoh)
3. Sifat Jāiz

Sifat jāiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya rasul memiliki sifat-sifat
sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur dan sebagainya.

Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat padaselain rasul, yaitu seperti
berikut.
 Ishmaturrasūl(terlindung dari dosa)

 Iltizamurrasūl(selalu komitmen dengan ajarannya).


C. Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.

Diantara tugas para rasul antara lain adalah antara tugas-tugas rasul itu adalah sebagai berikut.

 Menyampaikan risalah dari Allah Swt.

 Mengajak kepada tauhid

 Menunjukkan jalan yang lurus.

 Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia


D. Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

 Makin sempurna imannya.

 Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.

 Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.

 Memiliki teladan dalam hidupnya.

Bab 8 : Hormati dan Sayangi Orang Tua dan Gurumu


A. Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

Orang tua adalah orang yang membesarkan kita sampai sekarang.Mereka yang merawat kita sejak bayi.
Mereka yang memberi kita makan dan pakaian, karenanya sudah selayaknya  kita hormat dan patuh
kepada mereka. 

Menghormati orang tua sangat ditekankan dalam Islam.Banyak ayat di dalam al-Qur’ān yang
menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang tua. Salah satunya
adalah Q.S. al-Isrā’/17:23-24.

 Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua adalah:

 Merupakan amal yang paling utama.

 Apabila orang tua kita riḍa atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun riḍha.

 Dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami.

 Masuk surganya Allah


B. Hormat dan Patuh kepada Guru

Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita
sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimana tingginya pangkat atau
kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada gurunya yang
pernah mendidik pada masa dahulu.Karenanya wajib bagi kita untuk hormat dan patuh kepada guru.

C. Cara Berbakti kepada Orang Tua

 Melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari keduanya.

 Rela berkorban untuk orang tua.

 Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu.

 Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan keduanya.
D. Cara Berbakti kepada Guru

 Menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya.

 Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.

 Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.

 Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru.

Bab 9 : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam


A. Pengertian Mu’āmalah

Mu’āmalah berarti tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang
ditempuhnya. Dalam melakukan transaksi ekonomi, Islam melarang beberapa hal di antaranya seperti
berikut.

 Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil.

 Tidak boleh melakukan kegiatan riba.

 Tidak boleh dengan cara-cara ẓāl³m (aniaya).

 Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, dan kehalalan.

 Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi/berjudi.

 Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram.


B. Macam-Macam Mu’āmalah
1. Jual-Beli

Jual-beli menurut syariat agama ialah kesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki benda tersebut
selamanya. Dalam proses jual-beli harus terdapat tiga hal berikut ini, yaitu: penjual, pembeli, dan ijab-
qobul.

2. Utang-piutang

Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan akan
dikembalikan pada waktu kemudian.

3. Sewa-menyewa

Sewa-menyewa dalam fih Islam disebut ijārah, artinya imbalan yang harus diterima oleh seseorang atas
jasa yang diberikannya.Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.

C. Syirkah
1. Pengertian

Secara bahasa, kata syirkah (perseroan) berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sehingga tidak
dapat lagi dibedakan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.Menurut istilah, syirkah
adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu
usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan.

2. Ragam Syirkah

a. Syirkah ‘Inān
Syirkah ‘inānadalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing- masing memberi kontribusi kerja
(amal) dan modal (mal).

b. Syirkah ‘Abdān
Syirkah ‘abdānadalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing hanya memberikan
kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (amal).

c. Syirkah Wujūh
Syirkah wujūh adalah kerja sama karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau keahlian
seseorang di tengah masyarakat.
d. Syirkah Mufāwaḍah
Syirkah mufāwaḍah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan semua jenis
syirkah di atas.

e. Muḍārabah
Muḍārabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan
semua modal (ṡāhibul māl), pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha (muḍarrib).

f. Musaqah
Musāqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang pemilik kebun menyerahkan
kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti dibagi dua menurut persentase yang ditentukan
pada waktu akad.

D. Perbankan
1. Pengertian

Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana masyarakat dan
disalurkannya kembali dengan menggunakan sistem bunga.

2. Ragam Bank

a. Bank Konvensional
Bank konvensional ialah bank yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan kepada yang
memerlukan dengan menggunakan sistem bunga.

b. Bank Syariah
bank yang menjalankan operasinya menurut syariat Islam. Bank syariah menggunakan beberapa cara
yang bersih dari riba, misalnya: muḍārabah, musyārakah, waḍ³’ah, qarḍulhasān, dan murābahah.

Bab 10 : Bangun dan Bangkitlah Wahai Pejuang Islam


A. Islam Masa Modern (1800 – sekarang)

Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam.Kebangkitan umat Islam disebabkan
oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa.Benturan itu menyadarkan umat
Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa.
Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan
dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan
ilmu pengetahuan dari Barat.

B. Tokoh-Tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern

 Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787)

 Syah Waliyullah (1703-1762)

 Muhammad Ali Pasya (1765-1849)

 Al-Tahtawi (1801-1873)

 Jamaludin Al-Afgani (1839-1897)

 Muhammad Abduh (1849-1905)

 Rasyid Rida (1865-1935)

 Sayyid Ahmad Khan (1817-1898)

 Sultan Mahmud II (1785-1839)

 Muhammad Iqbal (1876-1938)

Bab 11 : Toleransi sebagai Alat Pemersatu Bangsa


A. Pentingnya Perilaku Toleransi

Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertingkah
laku.Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan,
menjembatani kesenjangan di antara kita sehingga tercapai kesamaan sikap.

Hanya saja sikap toleransi pun tidak boleh berlebihan. Misalnya, Dalam masalah keimanan (aq³dah) dan
peribadatan (ibādah), kita berpegang pada keyakinan tanpa bergeser sedikit pun, tetapi tetap
menghargai orang lain yang berbeda keyakinan dengan kita.

Dalil mengenai toleransi adalah (Q.S. Yūnus/10: 40). Dalam ayat ini Allah mengabarkan akan ada dua
kelompok manusia. Pertama, yaitu kelompok yang beriman kepada Nabi.Kedua, kelompok yang tidak
beriman kepada Nabi.Untuk kelompok kedua ini, Allah memerintahkan kita untuk toleransi kepada
mereka selama mereka tidak mengganggu kaum muslimin.
B. Menghindarkan Diri dari Perilaku Tindak Kekerasan

Islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun.Al-Qur’ān sebagai pedoman kaum muslim
memberikan perhatian penuh terhadap perlindungan jiwa manusia dan menganggap membunuh
seorang manusia, sama dengan membunuh sebuah masyarakat.

Dalil untuk menghindari kekerasan terdapat dalam Q.S. al-Māidah/5: 32. Dalam ayat ini dengan tegas
Allah mengharamkan siapapun untuk berbuat kerusakan dan kekerasan di muka bumi. Bagi siapapun
yang melanggarnya maka akan mendapatkan balasan yang setimpal

KELAS XII

Bab 1 : Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Toleransi


1. Surah Al-Kafirun [109] Ayat 1–6 bercerita tentang sikap seharusnya seorang muslim kepada
orang yang berbeda agama dan keyakinan.

2. Kita tidak boleh mencampur adukkan tata cara kehidupan kita dengan ajaran agama orang
lain.

3. Surah Yunus [10]: 40–41 mengajarkan tentang sikap dalam berbeda pendapat dengan orang
lain. Saat kita meyakini kebenaran suatu pendapat apalagi pendapat yang bersifat prinsip,
kita diperbolehkan untuk berbeda pendapat dengan tetap menghargai pendapat orang lain.

4. Surah al-Kahf [18]: 29 mengajarkan toleransi untuk beriman atau tidak beriman kepada Allah
Swt. Setiap orang dipersilakan untuk beriman atau tidak menurut keyakinan yang mereka
miliki.

5. Dalam masyarakat, perbedaan merupakan sebuah keniscayaan yang pasti ada. Oleh karena
itu, saling menghargai sangat diperlukan agar hubungan antarsesama dapat berjalan dengan
baik.

6. Sebagai umat Islam, kita harus tetap menjaga harga diri dan identitas serta sikap kita sebagai
seorang muslim yang teguh dan baik hati. Dengan demikian, tugas kita sebagai rahmatan lil-
alamin dapat kita tunaikan dengan baik.

Bab 2 : Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja

1. Asbabun nuzul Surah al-Mujadilah [58] Ayat 11 menurut para ahli tafsir berkaitan dengan
sikap melapangkan dalam bermajelis.

2. Menurut pendapat Ar-Razi, Surah al-Mujadilah [58] Ayat 11 menjelaskan dua hal sebagai
berikut.

1. Jika kita disuruh berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang lain yang
lebih patut untuk menduduki, hendaknya segera memberikannya.

2. Jika kita disuruh berdiri karena memang telah lama duduk, sebaiknya memberikan
kesempatan kepada orang lain agar mereka juga dapat merasakan yang sama.

3. Dalam bekerja kita dianjurkan untuk membuat perencanaan tertentu.

4. Dalam hal muammalah kita hendaknya mau memberikan kesempatan kepada orang lain.

5. Bekerja harus dilakukan dengan mematuhi aturan yang berlaku.

6. Seseorang dapat bekerja dengan baik jika memiliki bekal iman dan ilmu.
7. Para fukaha (ahli fikih) menjadikan ayat dalam Surah al-Jumu‘ah [62] ini sebagai dalil tentang
hukum melaksanakan salat Jumat.

8. Kita harus dapat menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat

9. Saat bekerja kita niatkan untuk mendapatkan rida dari Allah Swt. sehingga tidak boleh lupa
mengingat-Nya.

10. Sebagai muslim hendaknya selalu mencoba meningkatkan produktivitas kerja.

11. Jika menyimak hadis-hadis Rasulullah dapat kita temukan beberapa aturan yang menjelaskan
tentang cara bekerja yang baik dan benar.

Bab 3 : Iman kepada Hari Akhir

1. Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa suatu saat dunia
beserta isinya akan berakhir atau hancur serta manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju
akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan
tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku.

2. Tanda-tanda datangnya hari kiamat terdiri atas tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar.

3. Hari akhir memiliki beberapa nama lain seperti Yaumul-Haqqah, Yaumul Mizan, Yaumun la
raiba fihi, dan beberapa nama lainnya.

4. Datangnya hari kiamat didahului tiupan nafiri yang ditiup Malaikat Israfil atas perintah Allah
Swt.

5. Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada hari akhir antara lain sebagai berikut.

1. Selalu berusaha menjadi lebih baik.

2. Tidak silau pada gemerlap dunia.

3. Tidak iri atas nikmat orang lain.

4. Bersikap rendah hati.

5. Menghindari sifat cinta dunia dan harta secara berlebihan.

Bab 4 : Perilaku-Perilaku Terpuji (Adil, Rida, dan Amal Saleh)

1. Kata adil secara bahasa artinya sama berat, tidak berat sebelah, atau tidak memihak. Secara
istilah, adil diartikan dengan sikap menempatkan sesuatu pada tempatnya.
2. Keadilan dapat diukur menggunakan hati nurani dan rasio maupun fisik dan indra. Dalam
bahasa Arab, adil dapat dibedakan menjadi dua istilah, yaitu al-‘adl dan al‘idl. Jika al-‘adl
merupakan keadilan yang ukurannya didasarkan pada kalbu ataupun rasio, al-‘idl merupakan
keadilan yang dapat diukur dengan fisik ataupun pancaindra

3. Rida adalah sikap menerima segala ketentuan Allah Swt., tenang dalam menghadapi cobaan
dengan senantiasa berusaha, dan tidak mudah putus asa.

4. Meskipun rezeki Allah itu melimpah tidak terbatas, tetapi Dia menetapkan takaran atau
ukuran kepada tiap-tiap hamba-Nya.

5. Amal saleh secara bahasa berarti perbuatan baik. Secara istilah amal saleh dapat diartikan
dengan perbuatan kebajikan yang dilandasi iman kepada Allah Swt. dengan niat memperoleh
rida-Nya.

6. Seseorang yang beriman kepada Allah harus dibuktikan dengan amal saleh. Amal saleh itu
sendiri merupakan efek langsung dari keimanan seseorang. Seseorang yang memiliki
keimanan, berarti dalam dirinya akan terdorong untuk beramal saleh.

Bab 5 : Hukum Islam tentang Pernikahan

1. Nikah menurut bahasa berarti menghimpun atau mengumpulkan. Pengertian nikah menurut
istilah adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan
muhrim sebagai suami istri dengan tujuan untuk membina suatu rumah tangga yang bahagia
berdasarkan tuntunan Allah Swt.

2. Pengertian pernikahan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,


perkawinan yaitu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.

3. Hukum menikah adalah sunah muakkad. Akan tetapi, hukum ini bisa berubah sesuai dengan
situasi dan kondisi seseorang.

4. Rukun nikah merupakan hal-hal yang harus dipenuhi agar nikah menjadi sah. Rukun nikah
meliputi:

1. Ada mempelai yang akan menikah.

2. Ada wali yang menikahkan.


3. Ada ijab dan kabul dari wali dan mempelai laki-laki.

4. Ada dua saksi pernikahan tersebut.

5. Pernikahan merupakan salah satu perintah agama yang memiliki banyak hikmah. Hikmah
pernikahan meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan biologis manusia dengan cara yang suci dan halal.

2. Memelihara kesucian dan kehormatan dari perbuatan zina.

3. Membentuk rumah tangga islami yang sejahtera lahir dan batin.

4. Mendidik anak-anak menjadi mulia, melestarikan hidup manusia, dan memelihara


nasab.

6. Di Indonesia undang-undang yang membahas tentang pernikahan adalah Undang-Undang


Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-undang ini mengatur tentang pernikahan
di Indonesia.

Bab 6 : Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

1. Berdasarkan sumber-sumber sejarah, kita dapat menemukan berbagai teori tentang masuk
dan penyebaran Islam di Indonesia. Teori-teori tersebut juga sangat beragam mulai teori
Gujarat, Persia, dan Arab.

2. Islamisasi yang berlangsung di tanah air terjadi melalui jalur perdagangan laut. Oleh karena
itu, daerah yang pertama kali tersentuh dakwah Islam adalah di Sumatra dan Jawa.  Di sana
selanjutnya berdiri kerajaan-kerajaan Islam.

3. Perkembangan Islam di kepulauan Nusantara terjadi secara bertahap. Akan tetapi, tahapan
perkembangannya antara satu wilayah dengan wilayah lain tidak seragam.

4. Kita dapat menemukan perkembangan Islam dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya
bidang pendidikan, seni, hukum, pemikiran, dan organisasi.

5. Sejaran perkembangan Islam di Indonesia harus menjadi teladan bagi kita, misalnya dengan
menyampaikan dakwah Islam, memasukkan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan,
dan melakukan pemurnian ajaran Islam.

Bab 7 : Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Iptek


1. Surah Yunus merupakan surah kesepuluh dalam Al-Qur’an.

2. Dalam Surah Yunus [10] ayat 101 Allah Swt. memerintahkan agar manusia memperhatikan
alam sekitar dan mempelajari alam sekitar dengan akal yang dikaruniakan Allah Swt.

3. Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan orang memiliki ilmu pengetahuan memiliki
kedudukan tersendiri.

4. Surah al-Baqarah merupakan surah kedua dalam Al-Qur’an.

5. Surah al-Baqarah [2] ayat 164 menjelaskan tentang tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang
terdapat di alam semesta sebagai berikut.

1. penciptaan langit dan bumi;

2. pergantian malam dan siang;

3. turunnya air yang menghidupkan bumi; serta

4. perkisaran angin di antara langit dan bumi.

Bab 8 : Iman kepada Qada dan Qadar

1. Kata qada secara bahasa berarti keputusan atau ketetapan. Qada secara istilah berarti
keputusan atau ketetapan atas suatu rencana Allah Swt. yang hendak dilaksanakan.

2. Kata qadar secara bahasa berarti jangka atau ukuran. Qadar secara istilah mengandung
pengertian pelaksanaan dari rencana Allah baik yang berupa ukuran atas sesuatu atau
pelaksanaan ketentuan Allah terhadap segala sesuatu di dunia ini.

3. Iman kepada qada dan qadar Allah dapat juga disebut dengan iman kepada takdir Allah.

4. Dalam ayat-ayat Al-Qur’an dijelaskan banyak contoh takdir Allah, baik itu berupa ketentuan
yang bersifat pasti dan tidak dapat berubah (mubram) atau yang dapat berubah dan
tergantung pada manusia (mu’allaq).

5. Beriman kepada qada dan qadar ditandai dengan semakin yakin kepada sunatullah, selalu
berikhtiar kepada Allah, dan bertawakal kepada-Nya.

6. Beriman kepada qada dan qadar Allah sangat penting dan memberi pengaruh yang positif
dalam hidup kita.

Bab 9 : Persatuan dan Kerukunan


1. Persatuan berasal dari kata satu. Kata persatuan merujuk pada kebersamaan antara dua
orang atau lebih. Kebersamaan baik itu dalam arti fisik maupun nonfisik seperti bersama
dalam organisasi, kesepakatan, keluarga, maupun yang lainnya. Persatuan merupakan akibat
dari adanya ikatan batin dan ikatan hukum dari beberapa orang yang berada dalam suatu
kesepakatan untuk bersama.

2. Kerukunan merupakan kata benda bentukan dari kata rukun. Persatuan dan kerukunan
mempunyai hubungan yang sangat erat.

3. Persatuan hanya akan ada jika kerukunan tercipta. Kerukunan merupakan syarat utama
adanya persatuan.

4. Kerukunan dalam kehidupan dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu kerukunan
antarumat seagama, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan antarumat beragama
dengan pemerintah.

Bab 10 : Isyraf, Tabzir, Gibah, dan Fitnah

1. Secara bahasa, kata israf berarti berlebih-lebihan. Dalam Islam israf ditujukan untuk semua
tindakan manusia yang melebihi kadar yang dibutuhkan. Israf termasuk perbuatan yang
dipandang tidak baik, bahkan dalam beberapa hal dilarang oleh agama.

2. Tabzir disebut juga boros, yaitu mempergunakan sesuatu secara berlebih-lebihan dan tidak
bermanfaat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, boros diartikan sebagai berlebih-lebihan
dalam pemakaian uang, barang, dan lain sebagainya.

3. Gibah berarti menggunjing, yaitu membicarakan atau mengatakan sesuatu yang tidak disukai
orang atau kelompok lain baik tentang fisik, keturunan, akhlak, aib, dan keburukan yang
kadang hal tersebut tidak berdasarkan bukti yang belum tentu kebenarannya.

4. Fitnah artinya memberitakan tentang suatu masalah atau seseorang yang tidak sama dengan
fakta yang terjadi.

Bab 11 : Hukum Waris dalam Islam

1. Kata mawaris berasal dari bahasa Arab warisa-yarisu-irsan-mirasan yang berarti hal warisan.
Secara istilah, mawaris adalah hal berpindahnya hak dan kewajiban terkait kekayaan orang
yang telah meninggal kepada orang yang masih hidup.
2. Rukun waris terdiri atas muwaris, ahli waris, dan harta warisan.

3. Syarat pembagian waris adalah muwari sudah meninggal, ahli waris masih hidup saat
muwaris meninggal, dan bagian ahli waris dapat ditentukan.

4. Muwaris adalah seorang muslim yang telah meninggal dunia dan meninggalkan harta
warisan untuk ahli warisnya. Adapun ahli waris adalah orang Islam baik laki-laki atau
perempuan yang berhak menerima harta warisan muwaris.

5. Hak ahli waris untukmendapatkan harta warisan dapat gugur karena alasan tertentu.

6. Harta warisan dapat berupa setiap benda peninggalan yang ditinggalkan oleh muwaris.

Bab 12 : Islam di Dunia

1. Islam merupakan agama universal yang sesuai dengan fitrah manusia.

2. Ketika Islam mendapat tekanan yang berat, rasa keingintahuan masyarakat tentang semakin
kuat.

3. Islam telah menyebar di berbagai penjuru dunia dan dapat berkembang dengan baik di
benua Eropa, Amerika, Asia, dan Australia.

4. Perkembangan Islam di dunia meliputi bidang pendidikan, kebudayaan, keagamaan, dan


politik.
RANGKUMAN MATERI
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Guru Pembimbing : Khaerul Syamsuddin S. Ag.

Disusun Oleh :

(0050297713)
XII MIPA 2

SMAN 9 JENEPONTO
2022
RANGKUMAN MATERI
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Guru Pembimbing : Khaerul Syamsuddin S. Ag.

Disusun Oleh :
Muh. Mughni Khairin
XII MIPA 1

SMAN 9 JENEPONTO
2022

Anda mungkin juga menyukai