Anda di halaman 1dari 4

MATERI 1

Iman itu dibuktikan dengan perbuatan


Ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu ilmu yang bersifat abadi yang tingkat kebenarannya
bersifat mutlak (Ilmu Tauhid) dan ilmu yang bersifat perolehan yang tingkat kebenarannya bersifar nisbi
(Ilmu dunia: Ilmu informatika) akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

Pengertian iman, Ilmu dan Amal


1. Iman dari Bahasa arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian “iman” adalah
membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan Tindakan (perbuatan)
2. Kata “ilmu” dari Bahasa Arab. Ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berate memperoleh
hakikat ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya
memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengentahuan. Jadi ilmu
merupakan aspek teoritis dari pengetahuan.
3. Secara Bahasa “amal” berasal dari Bahasa arab yang berarti perbuatan atau Tindakan, sedangkan
“saleh” berarti yang baik atau yang patut atau juga membangun bukan merusak. Menurut istilah.
“amal saleh” ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan dapat
balasan pahala yang berlipat di akhirat.

Hubungan Antara Iman, Ilmu dan Amal

Dalam Islam, antara Iman, Ilmu dan Amal terdapat hubungan yang terintegrasi kedalam agama islam
sebagai ajaran (paradigma) Islam. Islam adalah agama wahyu yang mengatur system kehidupan.
Dalam agama Islam terkandung tiga ruang lingkup, yaitu akidah, Syari’ah dan Akhlak. Sedangkan
Iman, ilmu dan amal berada didalam ruang lingkup tersebut. Iman berorientasi terhadap “Rukun
Iman yang enam”, sedangkan ilmu dan amal berorientasi pada “rukun Islam yang lima” yaitu tentang
tata cara ibadah dan pengalamannya yang menghasilkan “ihsan” kebaikan dan kemanfaatan bagi
manusia dan alam lingkungannya.

Hubungan Iman dan Ilmu

Beriman berarti meyakini kebenaran eksistensi dan ajaran Allah ‫ ﷻ‬dan Rasullah ‫ﷺ‬. Serta dengan
penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat menjalankan perintah Allah ‫ ﷻ‬dan rasul
‫ ﷺ‬kita harus memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah
dan Rasulnya. Cara memahaminya adalah dengan selalu mempelajari ajaran Islam.

Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan ilmu keimanan
kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat
egoisma pribadi (kelompok, bangsa), sombong dan semena-mena yang berakhir menjadi berakibat
rusaknya tatanan hidup sosial kemasyarakatan dan meruntuhkan peradaban yang telah susah payah
dibangun manusia.

HUBUNGAN IMAN DAN AMAL SHALEH

Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorang. Artinya orang yang beriman kepada Allah
‫ ﷻ‬harus menampakkan keimanannya dalam bentuk amal sholeh. Sebagaimana disebutkan dalam
firmannya (QS at-Tin 95:4-6)

Iman dan Amal sholeh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka Bersatu padu.
Satu sisi ada dan satu sisi lainnya tidak ada, begitu sebaliknya, maka dia tidak berharga sama sekali.
Iman tanpa amal sholeh juga dapat diibaratkan pohon tanpa buah.

Dengan demikian seseorang yang mengaku beriman harus menjalankan keislamannya, begitu pula
orang yang mengaku islam harus menyatakan keislamannya. Iman dan Islam seperti bangunan yang
kokoh didalam jiwa karena diwujudkan dalam bentuk amal sholeh yang menunjukan nilai-nilai
keislaman.
MATERI 2

Syirik, Tahayul, Bid’ah, khurafat

Perbuatan yang bisa merusak keyakinan seorang muslim

Syirik

Definisi Syirik

Secara Bahasa Menjadi seutuhnya atau menjadi temannya jika dikaitkan dengan Allah berarti
menyukutukan Allah

Secara istilah Syirik adalah menyekutukan Allah secara mulkiyah rububiyah, ilahiyah

“Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu
(syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).”

Dimensi Syirik

1. Dalam dimensi rububiyah (Allah merupakan satu satunya pencipta, pemelihara dan pengatur
alam semesta) misalnya meyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala
kemudharatan dan meraih segala kemanfaatan atau dapat memberikan berkat, seperti
meyakini:”kesaktian petaka atau untuk meraih keuntungan, apalagi kalua wali itu sudah
meninggal dunia”.
2. Dalam dimensi Mulkiyang (Allah merupakan satu satunya raja/penguasa) misalnya mematuhi
sepenuhnya para penguasa non muslim -bukan terpaksa- di samping menyatakan patuh kepada
Allah ‫ﷻ‬, padahal pemimpin non muslim itu menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah ‫ﷻ‬
dan mengharamkan apa yang dihalalkan atau mengaja melakukan kemaksiatan.
3. Dalam dimensi Ilahiyah (Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang wajib diibadahi) misalnya
berdoa kepada Allah melalui perantara orang yang sudah meninggal dunia.

Sifat dan tingkat sanksi Syirik

Syirik besar dibagi menjadi dua

Syirik besar yang terlihat jelas seperti benyembah berhala, matahari, bulan

“Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka dia telah melakukan kesyirikan” (HR. Abu
Daud no 3251, dishahihkan al-Albani). “Ingatlah sesungguhnya Allah melarang kalian untuk
bersumpah dengan menyebut nama bapak-bapak kalian

Tahayul dan khurafat

Tahayul adalah merupakan suatu kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan secara akal, takhayul
merupakan cerita-cerita yang diceritakan oleh masyarakat terdahulu secara turun-temurun.

Hukumnya tergantung pada apa yang dihayalkan

Contohnya menghayal tentang lawan jenis sampai menjadi zina pikiran maka hukumnya haram

Tahayul dibagi menjadi dua

Bermakna Khurufat: Khurafat ialah semua cerita atau rekaan, khayalan, ajaran-ajaran tentang
pantangan atau larangan, adat istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang
menyimpang dari ajaran Islam. Khurafat juga merangkumi cerita dan perbuatan yang direka dan
bersifat karut atau dusta.
Bermakna sihir: Sihir takhayyul adalah seorang penyihir mengandalkan kekuatan yang
mengendalikan khayalan orang, sehingga ia melakukan berbagai macam cara untuk menimbulkan
suatu khayalan dan gambaran dalam benak seseorang sesuai dengan keinginan si penyihir.

Dia (Musa) berkata, “Silakan kamu melemparkan!” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat
mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka. taha ayat 66.

Bidah

MATERI 3

ETIKA BERBUSANA MENURUT SYARIAT ISLAM

“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu
dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.” QS. Al-A'raf Ayat 26
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang
(biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” QS. An-Nur Ayat 31

Adab Berpakaian

Bagi perempuan: Menutupi bagian seluruh tubuh kecuali tangan dan wajah.
-Menampakan wajah saja
-Hijab menutupi dada
-Menutup hingga ke pergelangan tangan
-Pakaian tebal, longgar dan tidak menyerupai lelaki
-Memakai stoking
Bagi laki laki: Menutupi lutut dan pusar.
-Tidak terlalu tipis dan ketat hingga menampakkan bentuk aurat
-Menutup aurat antara pusar ke lutut
- pakaian tidak menyerupai perempuan

Islam mengajarkan bahwa pakaian adalah penutup aurat, bukan sekedar perhiasan. Islam
mewajibkan setiap wanita dan pria untuk menutupi anggoa tubuhnya yang menarik perhatian lawan
jenisnya. Bertelanjang adalah suatu perbuatan yang tidak beradab dan tidak senonoh. Langkah
pertama yang diambil Islam dalam usaha Mengokohkan bangunan masyaratkatnya, adalah melarang
bertelanjang dan menentukan aurat laki-laki dan perempuan. Inilah mengapa fiqih mngartikan
bahwa aurat adalah bagian tubuh seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan.

Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,
“Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar
mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang. QS. Al-Ahzab Ayat 59.

Ketentuan Busana menurut Islam

1. Harus memperhatikan Syarat-syarat pakaian yang Islami, yaitu: yang dapat menutupi aurat,
terutama wanita.
2. Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak terkesan kumel dan dekil, yang akan
berpengaruh terhadap pergaulan dengan sesame.
3. Ketika akan memakai hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru
kemudian sebelah kiri
4. Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi perempuan.
5. Tidak menyerupai pakaian pendeta Yahudi atau Nasrani, dan atau melambangkan pakaian
kebesaran agama lain
6. Tidak terlalu ketat dan transparan
7. Tidak berlebihan

“Nabi ‫ ﷺ‬melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian
laki-laki.” (HR. Abu Dawud dan Nas’i)

“Siapa saja yang meniru-niru perbuatan suatu kaum, berarti dia telah menjadi pengikutnya” HR.
Abu Dawud dan Ahmad

KESALAHAN DALAM BERPAKAIAN MUSLIMAH


1. Dalam berbusana Muslimah masih banyak yang tidak sesuai syariat.
2. Penyebabnya karena mereka berjilbab hanya mengikuti trend, atau agar terlihat islami,
terlihat lebih anggun dan cantik, atau hanya ikut-ikutan saja.

Anda mungkin juga menyukai