Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PANTUN

Disusun oleh:

Muhammad Syauqi Musyaffa

2231311029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Di dalam makalah ini, saya telah berusaha menguraikan sebaik mungkin
semua hal yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Besar harapan saya
agar pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan hal tersebut.
Akan tetapi, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan
jauh dari sempurna. Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi
serta memberi kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang
lebih baik di masa yang akan datang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pantun Menurut Para Ahli........................................................3
2.2 Unsur-unsur Pantun....................................................................................4
2.3 Peranan dan Fungsi Pantun.........................................................................5
2.4 Struktur Pantun...........................................................................................5
2.5 Klasifikasi dan Ciri-ciri Pantun..................................................................5
2.6 Jenis Jenis Pantun dan Contohnya..............................................................6
BAB III....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pantun berasal dari bahasa Minangkabau, disebut patuntun yang berarti


penuntun yang awalnya merupakan satu di antara bentuk dari sastra lain. Pantun
biasanya dijumpai dalam bentuk tertulis. Namun seiring berjalannya waktu,
pantun sudah berkembang menjadi media penuturan pesan menggunakan
permainan kata-kata.

Sementara itu dalam pembuatan tidak bebas, saat menyusun pantun terikat
pada aturan-aturan tertentu. Maka dari itu penting untuk memahami pantun secara
mendalam, mulai dari ciri-ciri pantun, jenis hingga contohnya. Seorang sastrawan
yang hidup sezaman dengan Raja Haji Ali, dialah Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda
Riau pertama kali membukukan sastra lisan.

Pantun memiliki ciri unik yaitu tidak menyertakan nama penggubahnya atau
anonim. Ini karena penyebaran pantun dilakukan dari mulut ke mulut. Pantun juga
merupakan puisi lama dan sudah menjadi legenda di Indonesia. Hampir semua
daerah di Indonesia memiliki pantun, meskipun tak secara keseluruhan semua
daerah sama alias berbeda-beda.

Pantun dalam bahasa Jawa disebut Parikan, sementara dalam bahasa Jawa
Kuno disebut dengan Tuntun yang berarti benang atau Atuntun yang artinya
teratur dan Matuntun yang berarti memimpin. Sementara itu di daerah Sunda
disebut dengan Paparikan, untuk suku Batak disebut sebagai Umpasa dan dalam
bahasa Pampangan dikenal dengan Tuntun.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pantun menurut para ahli?

1
2. Apa unsur – unsur pantun?
3. Apa peranan dan fungsi pantun?
4. Apa saja struktur pantun?
5. Apa klasifikasi dan ciri-ciri pantun?
6. Apa saja jenis – jenis pantun dan contohnya?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian pantun menurut para ahli


2. Untuk mengetahui unsur – unsur pantun
3. Untuk mengetahui peranan dan fungsi pantun
4. Untuk mengetahui struktur pantun
5. Untuk mengetahui klasifikasi dan ciri-ciri pantun
6. Untuk mengetahui jenis – jenis pantun dan contohnya

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

 Abdul Rani (2006:23)


Abdul Rani mendeskripsikan pantun sebagai berikut:
Terdiri dari 4 baris
Tiap baris terdiri dari 9-10 kata
baris pertama disebut sampiran, sementara 2 baris berikutnya disebut isi pantun
 Fang (1993:95)
Pantun muncul pertama kali dalam sejarah melayu. Pantun terdapat dalam
beberapa hikayat-hikayat yang melegenda.
Pantun serupa karma dari kata parik dalam bahasa Jawa. Parik sendiri artinya
pari atau paribahasa. Dalam bahasa melayu peribahasa. Sementara di India sendiri
pantun serupa Umpama atau Seloka.
 Dr. R. Brandstetter
Pantun berasal dari akar kata “tun” dimana banyak suku bangsa nusantara
yang memilikinya.
Seperti dalam bahasa Pampanga, tuntun memiliki arti teratur. Bahasa Tagalog
pun memiliki “tonton” yang bermakna cakap menurut aturan tertentu.
Sementara dalam bahasa Jawa kuno, tuntun yang memiliki arti benang atau
atuntun yang dimaknai sebagai keteraturan dan matuntun yang artinya memimpin.
Bahasa Toba pun punya kata pantun. Pantun bermakna kesopanan dan
kehormatan.
 Surana (2010:31)
Surana menyatakan pantun sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat
larik, yang berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua dikategorikan
dengan sampiran atau bagian objektif.
Umumnya sampiram berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja sekiranya
dapat diambil sebagai suatu kiasan

3
 Edi dan Farika (2008:89)
Pantun adalah bentuk puisi lama yang sudah dikenal luas dalam berbagai
bahasa di nusantara. Di dalam bahasa Jawa pantun dikenal sebagai parikan,
sedangkan dalam bahasa sunda pantun dikenal sebagai paparikan.
 Alisyahbana (2004:1)
Pantun adalah puisi lama yang begitu dikenal oleh orang jaman dahulu Pantun
sangat dikenal pada masyarakat lama.
Pantun mempunyai ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris.Setiap
baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Dimana baris pertama dan kedua
disebut dengan sampiranSementata baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.
 Hidayat (2010:1)
Pantun adalah salah satu jenis puisi melayu lama yang sudah dikenal secara
luas di tanah air kita.
 Sunarti (2005:11)
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri
dari segi bahasa, yang salah satu ciri keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh
rima a-b-a-b.
 R.O Winstedt
Pantun itu bukan hanya sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima
serta irama, tapi juga sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu
kehangatan ,asmara, cinta, kasih sayang , rindu bahkan dendam dari penuturnya.

2.2 Unsur-unsur Pantun


1. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari struktur pantun itu sendiri.
Unsur intrinsik dalam pantun diantaranya tokoh, tema, amanat, setting atau
latar tempat dan waktu, plot atau alur, dan lain sebagainya. Ciri khas pantun
sebagai unsur intrinsik adalah rima. Rima dalam pantun mempunyai akhiran yang
serupa sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendengarnya.
2. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar struktur pantun.
Unsur ekstrinsik ini bisa disebut jugai latar belakang atau sebuah keadaan yang
menjadi penyebab terbentuknya pantun.

4
Unsur ekstrinsik menjadi bagian yang sangat penting yang akan
menentukan isi pantun. Unsur ini menjadi penguat diperlukan unsur intrinsik yang
merupakan struktur pantun itu sendiri.
2.3 Peranan dan Fungsi Pantun
Pantun tercipta sebagai alat pemelihara bahasa, pantun juga melatih
seseorang berfikir tentang makna yang ingin disampaikan kata sebelum
mengucapkan pada orang yang dituju.
Orang yang akan berpantun akan terlatih untuk berfikir asosiatif. Dia akan
hati-hati dalam mengambil suatu kata, karena kata yang dipilihnya akan memiliki
kaitan dengan kata yang lain.
Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan memainkan
kata- kata. Meskipun, secara umum peran sosial pantun merupakan alat penguat
penyampaian pesan.
Peranan pantun adalah bahwa pantun mampu menjadi penjaga dan media
kebudayaan untuk memperkenalkan serta memastikan nilai-nilai masyarakat tetap
ada.
2.4 Struktur Pantun
Pantun memiliki dua bagian, bagian pertama yakni pada bait pertama dan
kedua disebut dengan sampiran. Kemudian bagian kedua pada bait ketiga dan
keempat disebut dengan isi, bagian pertama atau sampiran mempersiapkan bagian
isi dengan rima dan irama yang sama. Sampiran bisa menjadi tak ada
hubungannya dengan isi, namun memberi gambaran seperti apa isi pantun.
Isi pantun merupakan inti dari pikiran pembuatnya. Apa yang akan dan
ingin disampaikan oleh si pembuat, namun tidak boleh iramanya tak sama dengan
sampiran.

 Bait: banyaknya baris yang ada dalam pantun.


 Baris/larik: kumpulan beberapa kata yang memiliki arti dan bisa
membentuk sampiran serta isi.
 Kata: gabungan suku kata yang memiliki makna atau arti.
 Suku kata: penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan.
 Rima: sebuah huruf vokal terakhir yang ada di dalam pantun.
 Sampiran: bagian dari pantun yang terletak di baris 1 dan 2.
 Isi: bagian dari pantun yang terletak di baris ketiga dan keempat.
2.5 Klasifikasi dan Ciri-ciri Pantun
1. Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan usia: Pantun anak – anak, pantun orang muda dan
pantun orang tua.

5
Klasifikasi berdasarkan isi: Pantun jenaka, pantun nasehat, pantun teka-
teki dan pantun kiasan.

2. Ciri-ciri pantun

 Terdiri 4 Baris Setiap Bait


Ciri khas yang sangat kuat dan kental dari pantun adalah memiliki tiap bait
yang selalu terdiri dari empat baris. Barisan kata-kata pada pantun juga dikenal
dengan sebuah larik.
 Mempunyai Pola
terdapat dua pola yang biasanya ada dalam pantun, yakni pola a-b-a-b dan
a-a-a-a.
 Mempunyai Sampiran dan Isi
Dua bagian yakni sampiran dan isi, dua baris pertama dalam pantun
disebut dengan sampiran dan dua baris selanjutnya disebut dengan isi. Sampiran
tak berhubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud dari
dibuatnya pantun, fungsinya hanya untuk mengantarkan rima sajak.
 Tidak Ada Nama Penulis
TIdak seperti puisi, dalam pantun tidak ada nama si penulis atau nama
pembuatnya, hal ini menunjukkan perbedaan pantun sebagai karya sastra,
utamanya sebagai tanda penyebaran pantun secara lisan.
2.6 Jenis Jenis Pantun dan Contohnya

1. Pantun Kiasan
Pantun jenis ini isi pantun berbentuk kiasan jadi, artinya tidak langsung
terlihat namun tersirat.

Pergi berlibur ke Kota Cianjur


Pulang malam badan meriang
Menangis diri di pintu kubur
Teringat hati tidak pernah sembahyang

2. Pantun Cinta
Pantun ini berisi pesan-pesan tentang cinta, keromantisan ,perasaan rindu
antara dua insan yang sedang dimabuk asmara.

Minum jamu minum madu


Makan bayam makan seledri

6
Tatapan matamu begitu sendu
Mengikat hati jadi terpatri

3. Pantun Nasehat
Pantun nasihat berisi pesan moral atau bermakna untuk mendidik. Pesan
-pesan dalam pantun ini juga menebar kebaikan.
Anak kucing turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Agar tercapai semua keinginan

4. Pantun Jenaka
Pantun jenaka digunakan untuk menghibur. Kadang pantun ini juga
digunakan untuk saling menyindir namun dalam suasana hangat dan
akrab.
Ada kera mirip buaya
Keduanya naik pedati
Dikira mirip luna maya
Ternyata yang dilirik Mpok Ati

5. Pantun Teka-teki
Pantun ini bisa menghangatkan suasana karena mengajak pendengarnya
untuk berpikir. Pantun ini memiliki pertanyaan di bagian isi .
Kalau tuan sekuat halilintar
Pakai baju begitu gaya
Kalau tuan memang pintar
Hewan apa yang sangat kaya

6. Pantun agama
Pantun ini mengingatkan pada tuntunan agama. Hubungan manusia
dengan sang pencipta dan nilai-nilai religi yang kuat.
Ketika peniti patah
Jangan gantikan dengan busa
Ketika hati melemah
Jangan lupakan Yang Maha Esa

7. Pantun Peribahasa
Pantun ini penuh dengan peribahasa.

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pantun berasal dari bahasa Minangkabau, disebut patuntun yang berarti


penuntun yang awalnya merupakan satu di antara bentuk dari sastra lain. Pantun
biasanya dijumpai dalam bentuk tertulis. Namun seiring berjalannya waktu,
pantun sudah berkembang menjadi media penuturan pesan menggunakan
permainan kata-kata.
Pantun memikili dua unsur, yaitu unsur interinsik dan unsur ekstrinsik.
Pantun tercipta sebagai alat pemelihara bahasa, pantun juga melatih seseorang
berfikir tentang makna yang ingin disampaikan kata sebelum mengucapkan pada
orang yang dituju.
Ada dua klasifikasi di dalam sebuah pantun, yaitu klasifikasi berdasarkan usia dan
klasifikasi berdasarkan isi. Pantun memiliki ciri-ciri yaitu, Terdiri dari 4 baris
setiap bait, mempunyai pola, mempunyai sampiran dan isi, dan tidak ada nama
penulis.
Jenis- jenis pantun ada banyak macam, di antranya adalah pantun kiasan, pantun
cinta, pantun nasehat, pantun jenaka, pantun teka-teki, pantun agama, dan pantun
peribahasa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2021, Maret 3). Pengertian Pantun: Tujuan, Fungsi, Jenis, Ciri-ciri dan
Contoh Pantun. Retrieved from Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pantun/
Fajri, D. L. (2021, Desember 10). 35 Pantun Cinta Romantis dan Lucu Buat
Pasangan. Retrieved from Kata Data:
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61b322a84a9ae/35-pantun-cinta-
romantis-dan-lucu-buat-pasangan
S, A. H. (2022, September 27). 30 Contoh Pantun Nasihat Penuh Pesan
Membangun, Simak Yuk! Retrieved from INewsBabel:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pantun/#4_Pantun_jenaka
Website, A. (2022, Maret 25). Pengertian Pantun, Unsur, Struktur Hingga
Jenisnya. Retrieved from Sampoerna Academy:
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/pengertian-pantun/

Anda mungkin juga menyukai