Anda di halaman 1dari 25

Materi ajar

KELAS V
TEMA 4 “Sehat itu Penting”
SubTema 1 “Peredaran Darahku Sehat”
Pembelajaran 1

Oleh : OKVIDA RENI

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
Satuan Pendidikan : SD NEGERI 3 PERUMNAS WAY HALIM
Kelas / Semester : V (Lima) C/ 1
Tema 4 : Sehat Itu Penting
Sub Tema 1 : Peredaran Darahku Sehat
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, IPA

1. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

2. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Muatan : Bahasa Indonesia


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan 3.4.1 Menyimpulkan bagian-bagian dan ciri-ciri
secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk pantun (C5)
kesenangan

4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan 4.4.1 Menentukan bagian-bagian dan ciri-ciri
lafal intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai dari pantun yang disajikan (P5)
bentuk ungkapan diri

Muatan : IPA
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menjelaskan organ peredaran darah dan 3.3.1 Memperjelas organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan dan manusia serta cara fungsinya pada manusia (C5)
memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia

4.3. Menyajikan karya tentang organ peredaran 4.3.1 Membuat gambar alur peredaran darah
darah manusia. pada manusia (P5)
3. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video tentang pantun melalui aplikasi zoom meeting, peserta didik
dapat menyimpulkan bagian-bagian dan ciri-ciri pantun dengan tepat (C5-HOTS-
TPACK)
2. Dengan mengamati video tentang pantun melalui aplikasi zoom meeting, peserta didik
dapat menentukan bagian-bagian dan ciri-ciri dari pantun yang disajikan dengan tepat
(P5-HOTS-TPACK)
3. Dengan mengamati gambar tentang organ peredaran pada manusia melalui power point di
aplikasi zoom meeting, peserta didik dapat memperjelas organ peredaran darah dan
fungsinya pada manusia dengan tepat (C5-HOTS-TPACK)
4. Dengan mengamati gambar tentang organ peredaran pada manusia melalui power point di
aplikasi zoom meeting, peserta didik dapat membuat gambar alur peredaran darah pada
manusia dengan tepat (P5-HOTS-TPACK)
MENGENAL PANTUN

1. PENGERTIAN PANTUN

Pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Dalam kesusastraan, pantun pertama
kali muncul dalam Sejarah Melayu dan hikayat-hikayat popular yang sezaman.Kata pantun sendiri
mempunyai asal-usul yang cukup panjang dengan persamaan dari bahasa Jawa yaitu kata parik
yang berarti pari, artinya paribasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu.Arti ini juga berdekatan
dengan umpama dan seloka yang berasal dari India.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu),
tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).
Pantun merupakan sastra lisan yang dibukukan pertama kali oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda
Riau, seorang sastrawan yang hidup sezaman dengan Raja Ali Haji.Antologi pantun yang pertama
itu berjudul Perhimpunan Pantun-pantun melayu. Genre pantun merupakan genre yang paling
bertahan lama. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam
bahasa-bahasa Nusantara.Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa minangkabau yang
berarti “petuntun”.

Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa sunda dikenal sebagai
PAPARIKAN dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun
terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata,
bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a).

Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: SAMPIRAN dan ISI. Sampiran adalah dua baris
pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat
pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan
maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak.Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan
tujuan dari pantun tersebut.
Abdul Rani (2006:23) mengatakan bahwa ciri-ciri pantun sebagai berikut:
1. Terdiri atas empat baris.
2. Tiap baris terdiri atas 9 sampai 10 suku kata.
3. Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya berisi maksud si pemantun.
Bagian ini disebut isi pantun.
Pantun mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut dengan abjad /ab-ab/. Maksudnya,
bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris
keempat.

Pada mulanya pantun merupakan senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan (Fang, 1993:
195). Pantun pertama kali muncul dalam Sejarah Melayu dan hikayat-hikayat popular yang
sezaman dan disisipkan dalam syair-syair seperti Syair Ken Tambuhan. Pantun dianggap sebagai
bentuk karma dari kata Jawa Parik yang berartipari, artinya paribahasa atau peribahasa dalam
bahasa Melayu. Arti ini juga berdekatan dengan umpama atau seloka yang berasal dari India. Dr.
R. Brandstetter mengatakan bahwa kata pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam
berbagai bahasa Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun yang berarti teratur, dalam
bahasa Tagalog ada tonton yang berarti bercakap menurut aturan tertentu; dalam bahasa Jawa
kuno, tuntun yang berarti benang atau atuntun yang berarti teratur dan matuntun yang berarti
memimpin; dalam bahasa Toba pula ada kata pantun yang berarti kesopanan, kehormatan.

Zaman dahulu pantun menduduki tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya
masyarakat Melayu.Pantun banyak digunakan dalam permainan kanak-kanak, dalam percintaan,
upacara peminangan dan pernikahan, nyanyian, dan upacara adat.Secara umum setiap tahap
kehidupan masyarakat Melayu dihiasi oleh pantun.

Pantun ialah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur keindahan penyusunan kosakata,
unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata
lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya, yang sehingga nampak seperti sungguh ada dan
terjadi.

Unsur inilah yang akan menyebabkan karya sastra hadir, unsur intrinsic sebuah pantun ialah unsur
yang secara langsung membangun sebuah cerita. Keterpaduan berbagai unsur intrinsik ini akan
menjadikan sebuah pantun yang sangat bagus. Kemudian untuk dapat menghasilkan pantun yang
bagus juga sangat diperlukan pengolahan bahasa. Bahasa merupakan sarana atau media untuk
menyampaikan gagasan atau pikiran pengarang yang akan dituangkan sebuah karya yaitu salah
satunya pantun tersebut.

2. PENGERTIAN PANTUN MENURUT PARA AHLI


Berikut ini adalah pendapat beberapa para ahli mengenai definisi pantun :
a. Herman Waluyo
Pantun adalah jenis puisi melayu yang asli dan sudah lama mengakar dalam budaya
masyarakat.

b. Kaswan dan Rita


Pantun merupakan jenis puisi melayu lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan
bersajak a-b-a-b, larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan
keempat berupa isi sampiran tidak berisi maksud hanya diambil rima persajaknya, jadi
hendak membuat pantun, sebaiknya membuat dulu isinya kemudian menyusul
sampirannya.

c. Abdul Rani (2006:23)


Abdul Rani mendeskripsikan pantun sebagai berikut:
1. Terdiri dari 4 baris
2. Tiap baris terdiri dari 9-10 kata
3. 2 baris pertama disebut sampiran, sementara 2 baris berikutnya disebut isi pantun

d. Fang (1993:95)
Pantun muncul pertama kali dalam sejarah melayu. Pantun terdapat dalam beberapa
hikayat-hikayat yang melegenda.
Pantun serupa karma dari kata parik dalam bahasa Jawa. Parik sendiri artinya pari atau
paribahasa. Dalam bahasa melayu peribahasa. Sementara di India sendiri pantun serupa
Umpama atau Seloka.

e. Dr. R. Brandstetter
Pantun berasal dari akar kata “tun” dimana banyak suku bangsa nusantara yang
memilikinya. Seperti dalam bahasa Pampanga, tuntun memiliki arti teratur. Bahasa
Tagalog pun memiliki “tonton” yang bermakna cakap menurut aturan tertentu.
Sementara dalam bahasa Jawa kuno, tuntun yang memiliki arti benang atau atuntun yang
dimaknai sebagai keteraturan dan matuntun yang artinya memimpin.
Bahasa Toba pun punya kata pantun. Pantun bermakna kesopanan dan kehormatan. dalam
bahasa Melayu pantun yang artinya quatrain yaitu sajak berbaris empat dengan rima a-b-
a-b, sedangkan dalam bahasa sunda, pantun yang artinya cerita panjang yang bersanjak dan
diiringi dengan musik.

f. Surana (2010:31)
Surana menyatakan pantun sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang
berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua dikategorikan dengan sampiran atau
bagian objektif. Umumnya sampiram berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja
sekiranya dapat diambil sebagai suatu kiasan.

g. Edi dan Farika (2008:89)


Pantun adalah bentuk puisi lama yang sudah dikenal luas dalam berbagai bahasa di
nusantara. Di dalam bahasa Jawa pantun dikenal sebagai parikan, sedangkan dalam bahasa
sunda pantun dikenal sebagai paparikan.

h. Alisyahbana (2004:1)
Pantun adalah puisi lama yang begitu dikenal oleh orang jaman dahulu Pantun sangat
dikenal pada masyarakat lama.
Pantun mempunyai ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris.
Setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Dimana baris pertama dan kedua
disebut dengan sampiran. Sementara baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.

i. Hidayat (2010:1)
Pantun adalah salah satu jenis puisi melayu lama yang sudah dikenal secara luas di tanah
air kita.

j. Sunarti (2005:11)
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi
bahasa, yang salah satu ciri keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.

k. R.O Winstedt
Pantun itu bukan hanya sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama,
tapi juga sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan ,asmara,
cinta, kasih sayang , rindu bahkan dendam dari penuturnya.

l. Kamus besar Bahasa Indonesia (2008:1016)


Pantun ialah suatu bentuk puisi Indonesia “melayu”, tiap bait “kuplet” terdiri dari sebuah
empat baris yang bersajak “a-b-a-b”, pada tiap larik biasanya terdiri atas sebuah empat
kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk suatu tumpuan “sampiran” saja
sedangkan pada baris ketiga dan keempat ialah isi; pribahasa sindiran.

4. UNSUR, PERAN dan STRUKTUR PANTUN


A. UNSUR PANTUN
Sebagaimana yang dijelaskan dalam perenggan terdahulu, unsur alam ialah segala-gala
yang boleh (berupaya) dilihat, didengar, dan dirasai (dengan deria sentuh dan perasaan) oleh
insan dan makhluk yang lain. Maksud boleh pula ialah, manusia boleh membuat sesuatu
berdasarkan kuderat dan kerelevanan pancaindera yang dimiliki oleh manusia. Mereka
yang cacat, mungkin tidak boleh mendengar, melihat, dan merasai seperti mereka yang
normal. Namun, kita jangan lupa, bahawa mereka yang cacat [penglihatan] mungkin lebih
tajam daya imiginasi mereka berbanding dengan kita yang normal.
Hal inilah yang dikatakan bahawa mata hati mereka (yang cacat penglihatan) lebih tajam
derianya (perasaan) daripada manusia yang normal. Mereka dapat bermonolog dan
bermeditasi dengan daya imiginasi yang lebih ampuh jika dibandingkan dengan mereka
yang normal penglihatannya. Begitu juga yang cacat pendengaran, mungkin daya agakan
mereka lebih tajam, iaitu seumpama lintah di dalam air yang tajam pendengaran lalu hanya
dengan melalui riak dan getaran air, si lintah akan datang kepada objek yang menyebabkan
kocakan atau riakan air itu. Demikian juga rasa sentuhan, deria sentuh dan rasa (perasaan).
Yang cacat pendengaran dan penglihatan mungkin lebih tajam daya rasa dan perasaan
berbanding dengan insan yang normal.

Selaku manusia yang normal, kita amat bertuah kerana dengan kenormalan itu kita dapat
mencetuskan idea bagi menghasilkan puisi yang baik. Oleh itu, penggunaan unsur alam
akan dilihat lebih membawa makna yang lebih dari sekadar maknanya yang harfiah. Unsur
ini perlu ditafsir bagi menghayati makna yang sebenar. Tuntutan untuk melaksanakan
tafsiran bagi menemukan makna ini memberi implikasi bahawa kesusasteraan memiliki
sifat zahir dan batin atau yang tersurat dan yang tersirat (Hashim Awang, 2002).

Muhamad Haji Salleh (1999), memberi pandangan bahawa manusia Melayu membaca dan
mentafsir kejadian alam untuk memahami sesuatu yang telah berlaku atau sesuatu yang
akan berlaku (ramalan). Alam sering dilihat seperti mengetahui perasaan manusia dan
menyebelahinya dalam menyediakan tanda, memberi peringatan atau pun merayakan
sesuatu peristiwa dan keadaan. Alam membayangkan kebenaran. Maka bayangan ini selalu
dicari oleh pemikir dan pengarang untuk dipindahkan ke dalam karya mereka. Misalnya,
unggas atau ayam akan berbunyi menandakan sesuatu (seperti manusia dan bukan manusia)
akan datang dan terbit waktu fajar pada waktu subuh.

Mengikut Za’ba (1934) perlambangan atau teknik yang sengaja menyamarkan citra dan
makna adalah salah satu teknik utama sastera Melayu yang bukan sahaja digunakan dalam
pantun tetapi juga dalam naratif yang lain. Menurut pendapat Pendeta ini, hal ini demikian
kerana dalam pemikiran sastera, sekurang-kurangnya pantun, hikayat dan beberapa bentuk
yang berkaitan, sesuatu yang lebih misterius. Oleh itu, segala-galanya akan lebih mencabar
akal fikiran khalayaknya.

B. PERAN PANTUN
Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan
kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata
sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki
kaitan dengan kata yang lain.

Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di
kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan
kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata. Namun demikian,
secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.

C. STRUKTUR PANTUN
Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama
untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun
merupakan sastra lisan.

Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk
sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:

Air dalam bertambah dalam


Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh

Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam pantun maupun puisi lama lainnya.
Misalnya satu larik pantun biasanya terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan
ini tak selalu berlaku.
Struktur pantun terdiri dari bait, baris, kata, suku kata, rima, sampiran dan isi. Berikut ini
penjelasannya:

Bait, Bait (dibaca "ba-it"), adalah banyaknya baris dalam sebuah pantun, misalnya
(dua baris, empat baris, enam baris, delapan baris, dst)
a. Baris/larik adalah kumpulan beberapa kata yang memiliki arti dan bisa membentuk
sampiran atau isi dalam sebuah pantun.
b. Kata adalah gabungan dari suku kata yang memiliki arti, meski begitu, ada kata-kata
tertentu yang hanya terdiri dari satu suku kata.
c. Suku kata adalah penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau satu
embusan napas.
d. Rima adalah pola akhiran atau huruf vocal terakhir yang ada pada pantun.
e. Sampiran adalah bagian pantun yang terletak pada baris 1-2 yang merupakan awal
dari sebuah pantun atau sampiran merupakan unsur suasana yang mengantarkan
menuju isi atau maksud pantun tersebut.
f. Isi adalah bagian pantun yang terletak pada baris tiga-empat yang merupakan isi
kandungan/pokok atau tujuan dari pantun tersebut.

5. JENIS PANTUN
Berdasarkan isinya, pantun terdiri dari berbagai jenis. Berikut ini jenis-jenis pantun yang kerap
ditemui dan contohnya:

1. Pantun nasihat
Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.
Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.

Contoh:
Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun

2. Pantun jenaka
Pantun jenaka merupakan pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. Terkadang, pantun
jenaka dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh
keakraban sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka
diharapkan suasana akan menjadi makin riang.

Contoh:
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa

3. Pantun teka-teki
Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun. Pantun ini
berisi teka-teki untuk para pendengarnya.

Contoh:
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya

4. Pantun cinta
Pantun cinta merupakan jenis pantun yang isinya berisi pesan yang berhubungan dengan
cinta, romantisme, rindu antara dua insan. Hingga saat ini masih banyak orang yang
menggunakan pantun cinta untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh:
Walaupun hanya sebatang tebu
Tetapi bisa diramu
Walaupun jarang ketemu
Cintaku hanya untukmu

5. Pantun agama
Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan
didikan. Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Berbeda dari
pantun nasihat, pantun agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip
agama tertentu.

Contoh:
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

6. Pantun peribahasa
Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan pantun yang di dalamnya terdapat kalimat
peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap.

Contoh:
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian

7. Pantun kiasan
Pantun kiasan berisi bahasa atau kalimat kiasan. Hal ini berarti, pesan yang ada pada pantun
ini disampaikan secara tersirat.
Contoh:
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

6. KLASIFIKASI

Ada beberapa jenis-jenis pantun yang diantaranya yaitu:

A. Berdasarkan Siklus Kehidupan Atau Usia


1. Pantun anak-anak yaitu salah satu jenis pantun yang berhubungan dengan suatu
kehidupan masa anak-anak. Pada pantun anak-anak dapat bermakna sebuah suka cita
ataupun duka cita.
2. Pantun Orang Muda yaitu salah satu jenis pantun yang masih berhubungan dengan
sebuah kehidupan masa muda. Pantun orang muda memiliki makna tentang sebuah
perkenalan, asmara, perasaan dan sebagainya.
3. Pantun Orang Tua yaitu salah satu jenis pantun yang berhubungan dengan sebuah
keadaan pada masa tua, yang biasanya pantun ini akan membahas mengenai sebuah
kebudayaan, agama, nasihat dan sebagainya.

B. Berdasarkan Isinya
1. Pantun Jenaka yaitu jenis pantun ini yang berisikan tentang suatu hal yang lucu serta
menarik.
2. Pantun Nasihat yaitu salah satu jenis pantun yang berisikan mengenai suatu nasihat,
pantun ini memiliki tujuan untuk mendidik dengan memberikan berbagai sebuah
nasihat mengenai moral, budi perkerti dan sebagainya.
3. Pantun Teki-Teki yaitu salah satu jenis pantun yang berisikan tentang sebuah teka-teki
dan bisanya pendengar diberi kesempatan untuk menjawab dari sebuah teka-teki
pantun tersebut.
4. Pantun Kiasan yaitu jenis pantun ini yang berisikan mengenai sebuah kiasan yang
biasanya memiliki tujuan untuk menyampaikan suatu hal yang secara tersirat.

7. CIRI PANTUN
Lantaran termasuk puisi lama, pantun memiliki aturan terikat dalam penciptaannya. Sebuah
pantun dapat dikenal dari ciri-ciri pantun itu sendiri. Ciri-ciri pantun tersebut antara lain:

1. Terdiri dari empat baris setiap baitnya


Puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat
baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.
Setiap baris terdiri dari minimal delapan kata dan maksimal 12 kata.

2. Memiliki pola
Ciri-ciri khas pantun yang mudah dikenali adalah pola. Ada dua pola yang biasanya
terdapat dalam pantun, yakni pola a-b-a-b dan a-a-a-a.

3. Memiliki sampiran dan isi


Dalam pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut
dengan sampiran. Sampiran biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang
menyampaikan maksud, selain untuk mengantarkan rima sajak.
Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat, yang berisi pesan atau makna utama
dari sebuah pantun.

4. Tidak ada nama penulis


Pada pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya.
Hal ini dikarenakan dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan.

CONTOH PANTUN UNTUK KESEHATAN PEREDARAN DARAH :


Bunga bangkai sungguh pekat,
Apalagi ketika ia mekar,
Sungguh senang jantung sehat,
Peredaran darah menjadi lancar.

Budi bertemu dengan kekasihnya,


Bawakan hadiah berupa coklat,
Ayo rajin berolahraga,
Otot kuat jantungpun Sehat.

Minggu pagi pergi ke pasar,


Pulangnya ketika siang bolong,
Jika sirkulasi darah lancar,
Sistem pencernaan juga akan plong.

Sore hari bermain bola,


Bola disebut sekulit bundar,
Pembuluh darah harus dijaga,
Agar darah mengalir dengan lancar.

Memasak bakwan dengan tepung,


Campurkan sedikit dengan sayur,
Mari senantiasa menjaga jantung,
Dengan berolahraga dan tidur teratur.

Pergi ke Medan siang hari,


Mampir sejenak di Rantau Parapat,
Tenangkan pikiran bebaskan diri,
Manjakan jantung dengan makanan sehat.
PEREDARAN DARAHKU

Pengertian dan Organ Sistem Peredaran Darah

1. Pengertian sistem peredaran darah: Sistem peredaran darah ialah mengalirnya darah di
dalam tubuh.

2. Darah ialah jaringan pengangkut yang penting di dalam tubuh, mengalir melalui alat-alat
peredaran darah. Fungsinya ialah mengangkut oksigen serta nutrisi makanan ke seluruh
tubuh. Darah juga berfungsi mengangkut karbon dioksida keluar dari dalam tubuh.

3. Pembagian sistem peredaran darah: Dalam tubuh manusia ada dua jenis pembagian sistem
peredaran darah, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Serta sistem
peredaran darah tertutup dan sistem peredaran darah ganda.

Sistem peredaran darah besar, yaitu darah yang banyak mengandung oksigen (O2)
mengalir dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) melalui arteri besar
(aorta) lalu kembali ke jantung. Berikut ini skema sistem peredaran darah besar: Bilik kiri
jantung -> Aorta -> Arteri -> Seluruh tubuh -> vena -> serambi kanan jantung

Sistem peredaran darah kecil adalah mengalirnya darah dari jantung melewati paru-paru
lalu kembali ke jantung. Dalam hal ini, darah mengangkut oksigen dari paru-paru sekaligus
mengeluarkan karbon dioksida melalui paru-paru.

Skema sistem peredaran darah kecil ialah sebagai berikut:

Bilik kanan -> Arteri Pulmonalis -> Paru-paru -> Vena Pulmonalis -> Serambi Kiri
Sistem seredaran darah tertutup ialah darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah.
Sedangkan sistem peredaran darah ganda yaitu darah melalui jantung sebanyak dua kali
dalam setiap edaran.

Di dalam paru-paru, terjadi pertukaran darah yang mengandung karbon dioksida (CO2)
dengan darah yang mengandung oksigen (O2). Oksigen dihirup saat bernafas dan karbon
dioksida dikeluarkan saat menghembuskan nafas.

MENGENAL SISTEM PEREDARAN DARAH

Dalam tubuh manusia, darah mengalir melalui organ-organ peredaran darah. Apa saja organ
peredaran darah manusia? Apa fungsi organ peredaran darah manusia?
Sistem Peredaran Darah Besar dan Kecil

Mengalirnya darah di dalam tubuh disebut sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah dalam
tubuh ada dua, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

Sistem peredaran darah kecil

Sistem peredaran darah kecil, yaitu darah mengalir dari bilik kanan menuju paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Dalam paru-paru terjadi pertukaran darah yang banyak mengandung karbon
dioksida (CO2) dengan darah yang banyak mengandung oksigen (O2). Darah yang banyak
mengandung O2 kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.

Sistem peredaran darah kecil adalah sebagai berikut :

Sistem peredaran darah besar

Sistem peredaran darah besar, yaitu darah yang banyak mengandung oksigen (O2) mengalir dari
bilik kiri jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) melalui arteri besar (aorta). Selanjutnya,
terjadi pertukaran darah yang banyak mengandung oksigen dengan darah yang banyak
mengandung karbon dioksida di seluruh tubuh.

Darah yang banyak mengandung karbon dioksida kembali ke jantung melalui vena ke serambi
kanan. Sistem peredaran darah besar adalah sebagai berikut.
Fungsi Organ Peredaran Darah Manusia

Fungsi atau peranan organ peredaran darah pada manusia adalah sebagai berikut.

1. Jantung

Jantung adalah organ tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung
memompa darah dengan cara berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian, sehingga jantung
berdenyut, mengembang, dan mengempis.

Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan
tangan pemiliknya. Jantung tersusun atas kumpulan otot-otot yang sangat kuat yang disebut
miokardium. Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan
bilik kiri.
Antara bagian kanan dan kiri jantung dibatasi oleh sekat jantung yang disebut katup jantung. Katup
jantung berfungsi untuk mencegah bercampurnya darah yang mengandung oksigen dengan darah
yang mengandung karbon dioksida.

Otot penyusun bilik jantung lebih tebal daripada otot pada serambi jantung. Hal ini disebabkan
tugas bilik jantung lebih berat. Tugasnya, yaitu memompa darah keluar dari jantung ke seluruh
bagian tubuh.

Kontraksi dan relaksasi pada jantung mengakibatkan terjadinya denyut jantung atau denyut nadi.
Ketika jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi, pembuluh tersebut ikut berdenyut.
Dengan demikian, melalui denyut nadi kamu dapat mengetahui denyut jantung.

Denyut nadi akan terasa jelas dengan menekan pembuluh nadi pada pergelangan tangan dan bagian
leher di bawah telinga.

Cara menghitung denyut nadi

Untuk dapat menghitung denyut nadi bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

Tempel dan tekankan (jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) pada pergelangan
tangan yang lain. Temukan denyut nadi tersebut.

Hitunglah denyut nadi selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.

Kecepatan denyut jantung tergantung kegiatan yang dilakukan. Ketika sedang beristirahat, jantung
berdenyut kira-kira 60 sampai 80 kali setiap menit.

Kecepatan denyut jantung dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kondisi
kesehatan. Semakin aktif tubuh, denyut jantung semakin aktif.

Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan denyut jantung disebut elektrokardiograf.
2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pembuluh darah terdiri atas dua jenis, yaitu pembuluh nadi
dan pembuluh balik. Pembuluh nadi disebut arteri. Pembuluh balik disebut vena.

Pembuluh nadi atau arteri yaitu pembuluh yang membawa darah yang kaya akan oksigen keluar
dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh nadi yang paling besar disebut aorta.

Pembuluh balik yaitu pembuluh darah yang membawa darah yang kaya akan karbon dioksida dari
seluruh tubuh menuju jantung.
Pembuluh nadi dan pembuluh balik bercabang-cabang. Ujung cabang pembuluh terkecil disebut,
pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler sangat halus berdinding tipis dan berpori. Dalam pembuluh
kapiler ini terjadi pertukaran dua zat, yaitu antara oksigen dan karbon dioksida.

Panjang seluruh pembuluh darah manusia jika dihubungkan dari satu ujung ke ujung yang lain
dapat mencapai sekitar 160.000 km.

3. Paru-Paru

Paru-paru juga memiliki peranan yang penting dalam proses peredaran darah. Dalam proses
peredaran darah, paru-paru berperan sebagai penyuplai oksigen ke dalam darah. Darah yang telah
diedarkan ke seluruh tubuh tidak lagi mengandung oksigen. Akan tetapi banyak mengandung
karbon dioksida.

Setelah kembali ke jantung, darah yang akan mengandung karbon dioksida tersebut dipompa ke
dalam paru-paru. Selanjutnya, karbon dioksida diambil sdan diganti dengan oksigen melalui proses
pernapasan.

Paru-paru terdiri atas ribuan tabung bercabang. Tabung bercabang yang jumlahnya ribuan semakin
ke ujung semakin mengecil. Pada ujung yang mengecil terdapat kantong udara.
Kantong udara tersebut dinamakan “alveoli”. Masing-masing alveoli memiliki jaringan halus
kapiler. Pada jaringan halus kapiler inilah tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon
dioksida.

Selain manusia, hewan juga memiliki sistem peredaran darah. Darah yang mengalir akan
mengangkut nutrisi ke seluruh organ tubuh. Darah juga mengangkut sisa metabolisme dari
berbagai jaringan dalam tubuh.

Pada prinsipnya, sistem peredaran darah hewan, terutama hewan vertebrata sama seperti manusia.
Contoh hewan vertebrata adalah ikan, katak, reptiliam dan burung. Sistem peredaran darah hewan
termasuk alat-alat peredaran darahnya seperti jantung dan pembuluh darah.
DAFTAR PUSTAKA

Subekti, Ali. 2017. Sehat itu Penting Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema
4 Kelas V SD/MI : Buku Guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Subekti, Ali. 2017. Sehat itu Penting Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema
3 Kelas V SD/MI / : Buku Peserta didik/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sahara, Nira. 2021. Siswa Terampil Tema 4 Makanan Sehat Kelas V. Pustaka Begawan

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pantun/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pantun/

Anda mungkin juga menyukai