Anda di halaman 1dari 14

Ringkasan Materi Sosiologi Politik

Proses Sosiologi & interaksi Sosiologi


1. Pengertian Proses Sosial
Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan itu bisa dikatakan interaksi sosial
jika Memiliki ciri-ciri hubungan Proses Sosial dan Interaksi Sosial.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial ( yang juga dapat dinamakan proses
sosial ), oleh karena itu interaksi sosial sosial merupakan hubungan-hubungan sosial
yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan , antara
kelompok-kelompok manusia maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia. sebagai berikut :
a. Jumlah pelakunya adalah dua orang atau lebih
b. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-
lambang
c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang
akan datang
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai.

2. Interaksi Sosial
o Tujuan yang hendak dicapai dari interaksi sosial itu adalah sebagai berikut :
a. Terciptanya hubungan yang harmonis
b. Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
c. Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat)

o Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial:


a. Kontak Sosial (Social Contact)
Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan
dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan
masyarakat.
b. Komunikasi (Communication)
Menurut Soerjono Soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan
tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah
atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.

3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk interaksi sosial:
1. Proses-proses yang Asosiatif
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktivitas
tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan
saling memahami terhadap aktivitas masing-masing.
b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang
menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai dan norma-norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat.
c. Asimilasi (Assimilation)
Menurut Gillin & Gillin, Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut, ditandai
dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara
orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.

2. Proses-proses yang Disosiatif


a. Persaingan (Competition)
Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih
daripada yang lain.
b. Kontraversi (Competition)
Kontraversi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan
pertentangan antara pertikaian dan juga merupakan sikap mental yang tersembunyi
terhadap orang-orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu
c. Pertikaian atau Pertentangan (Conflict)
Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang secara negatif, artinya di satu
pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling tidak berusaha untuk menyingkirkan
pihak lainnya.

Kelompok-Kelompok Sosial
1. Pengertian Manusia yg Hidup Berkelompok
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi, dan kelompok di ciptakan oleh anggota
masyarakat, dan untuk dapat menyesuaikan diri, manusia menggunakan pikiran,
perasaan, dan kehendaknya.

2. Macam-Macam Kelompok Sosial


Macam-macam kelompok sosial menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki
banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara
kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat
macam:
1. Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan
sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di
sebuah kecamatan.
2. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak
mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
3. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi.
Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
4. Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran Pihak
yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok.

3. Kelompok-Kelompok Sosial yg Tidak Teratur


Tipe-tipe kelompok sosial yang tidak teratur, Jenis-jenis kelompok sosial yang
termasuk di dalamnya:
1. Kerumunan (Crowd)
Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik dan bersifat
sementara.
Adapun bentuk-bentuk kerumunan antara lain:
a). Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial.
b). Kerumunan yang bersifat sementara.
c). Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.
2. Publik
Merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak
langsung melalui alat-alat komunikasi seperti pembicaraan pribadi yang berantai, desas-
desus, surat kabar, radio, televisi, film, dan lain-lain.

4. Msyarakat desa & Masyarakat kota


Perbedaan masyarakat desan dan kota:
Ciri-ciri masyarakat pedesaan:
1.Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural
2.Lingkungan alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan
masyarakat pedesaan
3.Mata pencaharian bercorak agraris dan relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)
4.Corak kehidupan sosialnya bersifat gemain schaft (paguyuban ddan memiliki
community sentiment yang kuat)
5.Keadaan penduduk (asal-usul), tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya relatif
homogen.
Ciri-ciri masyarakat kota:
1. Pengaruh alam terhadap masyarakat kota kecil
2. Mata pencahariannya sangat beragam sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.
3. Corak kehidupan sosialnya bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual dan
kompetitif.
4. Keadaan penduduk dari status sosialnya sangat heteroge
5. Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok. Dasar stratifikasi adalah pendidikan,
kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll.

Lembaga Kemsyarakatan
1. Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.

2. Tujuan Lembaga Kemasyarakatan


Tujuan lembaga kemasyarakatan:
1. Menjaga kebutuhan masyarakat yang bersangkutan
2. Merupakan pedoman sistem pengendalian sosial di masyarakat
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial
(social control), artinya, sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah
laku anggota-anggotanya.

3. Proses Pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan


Proses pertumbuhan lemabaga kemasyarakatan:
a. Norma-norma masyarakat supaya hubungan antar manusia didalam suatu masyarakat

terlaksana sebagaimana dharapkan, maka dirumuskan norma-norma masyarakat.

Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut, secara, sosiologi

dikenal adanya empat pengertian, yaitu:

1) Cara (usage) dimana usage lebih menonjol didalam hubungan antar individu dalam

masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukum yang

berat, akan tetapi hanya sekedar celaan dari individu yang dihubunginya.

2) Kebiasaan (Folkways) suatu kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih


besar dari pada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam

bentuk yang sama, merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut.

3) Tata Kelakuan (Mores) merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku dan

diterima norma-norma pengatur.

4) Adat Istiadat (Custom) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan

pola-pola perilaku masyarakat. Bila adat istiadat dilanggar, maka sangsinya berwujud

suatu penderitaan bagi pelanggarnya.

4. Social Control
Social Control adalah sistem atau proses yang dijalankan oleh masyarakat selalu
disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat,Suatu proses
pengadilan sosial dapat dilaksanakan dengan berbagai cara yang pada pokoknya
berkisar pada cara-cara tanpa kekerasan (persuasive) ataupun dengan paksaan
(Coersive).

5. Ciri Umum & Tipe Lembaga Kemasyarakatan


Ciri Umum lembaga kemasyarakatan:
- Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola
perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
- Suatu tingkat kekelan tertentu merupakan ciri dari semua lembaga kemasyarakatan.
- Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
- Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
- Lambang-lambang biasanya merupakan ciri khas dari lembaga kemasyarakatan.
- Suatu Lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis atau yang tidak tertulis,
yang merumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku dan lain-lain.

Tipe lembaga kemasyarakatan Menurut Gillin dan Gillin :

v Dari sudut perkembangannya :


a. Crescive Institutions Bahan Ajar Pengantar Sosiologi Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si./
Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja
tumbuh dari adat-istiadat masyarakat. Contoh : hak milik, perkawinan, agama, dsb.
b. Enacted Institution Dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu,
misalnya lembaga utang-piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga-lembaga
pendidikan, yang kesemuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan masyarakat.

v Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat:


a. Basic Institutions
Lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.Contohnya: keluarga, sekolah-sekolah,
segara, dsb.
b. Subsidiary Institutions Dianggap kurang penting. Misalnya kegiatan-kegiatan untuk
rekreasi.

v Dari sudut penerimaan masyarakat:


a. Approved-Socially Sanctioned Institutions Lembaga-lembaga yang diterima
masyarakat, seperti sekolah, lembaga perdagangan, dsb.
b. Unsanctioned Institutions
Lembaga-lembaga yang ditolak masyarakat. Misalnya kelompok penjahat, pemeras
pencoleng, dsb.

v Dari sudut penyebarannya :


a. General Institutions
Contoh : Agama merupakan suatu General Institutions, karena dikenal oleh
hampir semua masyarakat dunia.
b. Restricted Institutions
Agama Islam, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu, merupakan Restricted Institutions,
karena dianut oleh masyarakat tertentu di dunia ini.

v Dari sudut fungsinya :


a. Operative Institutions Bahan Ajar Pengantar Sosiologi Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si./
Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun
pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan.
b. Restricted Regulative Bertujuan untuk mengawasi adat-istiadat atau tata kelakukan
yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.

Struktur Sosial & Perubahan Sosial


1. Pengertian Pelapisan Sosial, Lapisan Masyarakat, Sistem Stratifikasi Masyarakat &
Mobilitas Sosial.
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan
para anggota masyarakat secara bertingkat. Sedangkan Lapisan Masyarakat (Stratifikasi
Sosial) terjadinya lapisan masyarakat sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan
sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Dan yang terakhir Mobilitas sosial
adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke
lapisan yang lain.

2. Pengertian Perubahan Sosial & Bentuk Perubahan Sosial


Perubahan sosial itu sendiri dapat diartikan perubahan yang terjadi dalam struktur
sosial dan lembaga sosial masyarakat.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial ada yang berdasarkan proses
berlangsungnya dan berdasarkan ruang lingkupnya. Berdasarkan proses
berlangsungnya terbagi menjadi dua bentuk perubahan dalam sosiologi dikenal dengan
evolusi dan revolusi. Sedangkan Berdasarkan ruang lingkupnya,
perubahan sosial dibagi menjadi dua, yaitu perubahan sosial yang berpengaruh besar
dan perubahan sosial yang berpengaruh kecil.

3. Perubahan Sosial Abad 20


Teori perubahan sosial pada abad 20 yang terkenal adalah:
1. Teori Modernisasi
Teori Modernisasi menganggap bahwa negara-negara terbelakang akan
menempuh jalan sama dengan negara industri maju di Barat sehingga kemudian akan
menjadi negara berkembang pula melalui proses modernisasi.

2. Teori Ketergantungan
Menurut teori ketergantungan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman
negara Amerika Latin bahwa perkembangan dunia tidak merata; negara-negara industri
menduduki posisi dominan sedangkan negara-negara Dunia Ketiga secara ekonomi
tergantung padanya.
3. Teori Sistem Dunia
Teori yang dirumuskan Immanuel Wallerstein mengatakan bahwa perekonomian
kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang: negara-negara inti, negara-negara semi-
periferi, dan negara-negara periferi. Negara-negara inti terdiri atas negara-negara Eropa
Barat yang sejak abad 16 mengawali proses industrialisasi dan berkembang pesat,
sedangkan negara-negara semi- periferi merupakan negara-negara di Eropa Selatan
yang menjalin hubungan dagang dengan negara-negara inti dan secara ekonomis tidak
berkembang. Negara-negara periferi merupakan kawasan Asia dan Afrika yang semula
merupakan kawasan ekstern karena berada di luar jaringan perdagangan negara-negara
inti tetapi kemudian melalui kolonisasi ditarik ke dalam sistem dunia

Sistem Politik
1. Pengertian Sistem Politik
Sistem Politik adalah kumpulan pendapat-pendapat dan lain-lain yang
membentuk satu kesatuan yang berhubung-hubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur hubungan antara individu satu sama lainnya atau dengan negara dan
hubungan negara dengan negara.

2. Objek Politik
Objek politik adalah yang dijadikan sasaran dari orientasi warga Negara. Objek
politik yang dijadikan sasaran orientasi itu meliputi tiga hal:
1. Objek politik umum atau sistem politik secara keseluruhan, meliputi : sejarah bangsa,
simbol negara, dll
2. Objek politik input yaitu lembaga atau pranata politik. Lembaga yang ternasuk
dalam kategori objek politik input antara lain : parpol, ormas, dll
3. Objek politik output yaitu lembaga atau pranata politik yang termasuk proses output
dalam sistem politik. Misalnya: birokrasi, lembaga peradilan, dll

3. Sistem Politik
Sistem politik secara keseluruhan meliputi:
A.Tujuan sistem politik :
a.Meningkatnya respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah
b.Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik
c.Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kegiatan organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan

B.Ciri ciri Pokok Sistem Politik :


1. Mempunyai Tujuan
2. Memiliki Sifat Terbuka Dalam arti berinteraksi dengan lingkungan
3. Terdiri atas berbagai unsur atau komponen (Sub System) yang saling bergantung
dan berhubungan

C.Komponen Sistem Politik :


Menurut Samuel P.Huntingon komponen sistem politik meliputi:
1. kultur, yaitu nilai-nilai, sikap, orientasi, mitos dan kepercayaan yang relevan terhadap
politik yang berpenagruh terhadap masyarakat.
2. struktur, yaitu organisasi formal dalam masyarakat yang digunakan untuk menjalankan
keputusan-keputusan yang berwenang.
3. kelompok, yaitu bentuk-bentk social dan ekonomi, baik formal maupun nonformal,
yang berpartisipasi dalam mengajukan tuntutan-tuntutan terhadap struktur politik.
4. kepemimpinan, yaitu individu dalam lembaga-lembaga politik dan kelompok-
kelompok politik yang menjalankan pengaruh lebih daripada yang lainnya dalam
memberikan alokasi nilai-nilai
5. kebijakan, yaitu pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk
mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat
D.Sistem politik terdiri dari input, proses, output.
-Input dalam sebuah sistem politik:
Aspirasi masyarakat atau kehendak rakyat. Aspirasi masyarakat dikelompokan menjadi 3
jenis, yaitu:
1. Tuntunan:Keinginan masyarakat yang pemenuhannya harus diperjuangkan melalui
cara-cara dan menggunakan sarana politik. Contohnya: Dana bos yang diberikan oleh
pemerintah.
2. Dukungan:Setiap perbuatan, sikap, dan pemikiran warga masyarakat yang
mendorong pencapaian tujuan, kepentingan dan tindakan pemerintah dalam sistem
politik. Contoh: memberikan suara dalam pemilu
3. Sikap Apatis:Sikap tidak peduli warga terhadap kehidupan politik. Ketidak pedulian
warga menujukkan adanya persoalan yang harus dipecahkan oleh sistem politik yang
bersangkutan. Contoh: saat pemilu orang yang mempunyai hak pilih tidak menggunakan
hak pilihnya.
- Proses dalam sistem politik:
Serangakaian tindakan pengambilan keputusan baik oleh lembaga legislatif, eksekutif,
maupun yudikatif dalam rangka memenuhi atau menolak aspirasi masyarakat. Contoh:
hukum yang berlaku
- Output sistem politik :
berupa kebijakan publik yang hakikatnya akan berisi pemenuhan aspirasi masyarakat
atau penolakan/ketidaksediaan untuk memenuhi (sebagian atau seluruh) aspirasi
masyarakat.

4. Sistem Politik Indonesia


Sistem politik Indonesia adalah seperangkat interaksi yang di Abstraksikan
dari totalitas dari perilaku sosial melalui nilai-nilai yang di sebarkan kepada masyarakat
dan negara Indoesia. Sistem politik di Indonesia adalah demokrasi pancasila,yaitu setiap
hak-hak dan kewajiban warga Negara,pelaksanaan hak asasinya bersifat horizontal
maupun vertical.

Struktur & Fungsi Politik


1. Bagan Struktur Politik
Struktur politik adalah susunan komponen-komponen politik yang saling
berhubungan satu sama lain atau secara fungsional diartikan sebagai pelembagaan
hubungan antara komponen-komponen yang membentuk sistem politik. Struktur politik
suatu negara menggambarkan susunan kekuasaan di dalam negara itu. Struktur politik
Indonesia diatur dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya, yang
secara garis besar terdiri atas suprastruktur dan infrastruktur politik. Struktur politik
merupakan keseluruhan bagian atau komponen (yang berupa lembaga-lembaga) dalam
suatu sistem politik yang menjalankan fungsi atau tugas tertentu.

2. Fungsi Politik
Fungsi politik dalam suatu negara Politik sangat berguna sebagai pengatur
kehidupan masyarakatnya. Adapun fungsi politik sebagai berikut:
Perumusan kepentingan
Pemaduan kepentingan
Pembuatan kebijakan umum
Penerapan kebijakan
Pengawasan pelaksanaan kebijakan

Sistem pemerintahan & demokrasi


1. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur
pemerintahannya. sistem ini dibedakan menjadi:
a. Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional,
merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih
melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
b. Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki
peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang
dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan
pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Negara
yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda,
Malaysia, Singapura dan sebagainya.
c. Sistem semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua
sistem pemerintahan: presidensial dan parlementer.Presiden melaksanakan kekuasaan
bersama-sama dengan perdana menteri. Sistem ini digunakan oleh Republik Kelima
Perancis.
d. Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto
politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis
sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan
ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling
berpengaruh dalam dunia politik.
e. Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang
melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Demokrasi
liberal dipakai oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika Serikat).
f. Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik
yang utama.

2. Demokrasi & Prinsip demokrasi


Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau
penduduk dan cratein yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dengan demikian, secara
bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana kedaulatan atau kekuasaan
tertingginya berada di tangan rakyat.Prinsip-prinsip demokrasi:
1. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi
2. Pemilu yang bebas, jujur, dan adil (agar mendapat wakil rakyat yang sesuai aspirasi
rakyat)
3. Jaminan Hak Asasi Manusia
4. Persamaan kedudukan di depan hukum
5. Peradilan yang jujur dan tidak memihak untuk mencapai keadilan.
Sebagai negara demokrasi, pemerintahan Indonesia menerapkan teori trias politika. Trias
politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang yang memiliki
kedudukan sejajar.
Ketiga bidang tersebut yaitu :
1. Legislatif bertugas membuatundangundang. Bidang legislatif adalah Dewan
Perwakilan Rakyat(DPR).
2. Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-undang. Bidang eksekutif
adalah presiden dan wakil presiden beserta menteri-menteri yang membantunya.
Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Adapun unsur
yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung(MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
3. Lembaga-Lembaga Negara
Lembaga-lembaga negara Indonesia diposisikan sesuai dengan ketiga unsur di
depan. Selain lembaga tersebut masih ada lembaga yang lain. Lembaga tersebut antara
lain Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan
anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum untuk masa jabatan selama lima
tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan
sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna MPR.
Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi
negara. Namun, setelah UUD 1945 istilah lembaga tertinggi negara tidak ada yang ada
hanya lembaga negara, Komisi Yudisial (KY) adalah lembaga negara yang mempunyai
wewenang yaitu mengusulkan pengangkatan hakim agung dan menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, dan Mahkamah
Konstitusi (MK) berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden.
Lembaga-lembaga negara seperti Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Konstitusi
merupakan lembaga baru.

Hukum, Kekuasaan & Wewenang


1. Pengertian Hukum & Wujudnya
Hakekat kekuasaan dapat terwujud dalalm hubungan yang simetris(Hubungan
persahabatan, Hubungan sehari-hari, Hubungan yang bersifat ambivalen, Pertentangan
yang bersifat ambivalen, Pertentangan antara mereka yang sejajar kedudukannya)dan
asimetris(Popularitas, Peniruan mengikuti perintah, Tunduk pada pimpinan formal atau
informal, Tunduk pada seorang ahli, Pertentangan antaraHukum adalah peraturan
tingkah laku manusia yang diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib yang
bersifat harus dipatuhi, dan memberikan sanksi yang tegas bagi yang melanggar
peraturan tersebut.
Wujud hukum itu sendiri hukum dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.Hukum Obyektif,hukum suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang
atau golongan tertentu.
2. Hukum Subyektif, merupakan hukum yang timbul dari hubungan obyektif dan berlaku
bagi seseorang tertentu atau lebih.

2. Pengertian Kekuasaan, Sifat & Hakekat dan Saluran-Saluran Kekuasaan


Kekuasaan berarti suatu kemampuan yang melekat pada seseorang yang digunakan
untuk mendapatkan mereka yang tidak sejajar kedudukannya, Hubungan sehari-hari).
Masing-masing hubungan terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Saluran-saluran, Apabila dilihat dalam masyarakat, maka kekuasaan di dalam
pelaksanaannya dijalankan melalui saluran-saluran tertentu.Saluran-saluran tersebut
banyak sekali, akan tetapi kita hanya akan membatasi diri pada saluran-saluran sebagai
berikut:
a. Saluran militer
b. Saluran ekonomi
c. Saluran politik
d. Saluran tradisional
e. Saluran ideologi
f. Saluran-saluran lainnya

3. Dasar & Proses Wewenang


Wewenang adalah suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk
menetapkan kebijaksanaan, menetapkan keputusan-keputusan mengenai masalah-
masalah penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Sebagaimana
halnya dengan kekuasaan, wewenang juga dapat dijumpai dimana-mana, walaupun
tidak selamanya kekuasaan dan wewenang berada di satu tangan. Dasar dari wewenang
adalah hukum. Indonesia sebagai negara yang berasaskan konstitualisme, yang berati
semua tindakan negara dan pemerintah, haruslah sesuai atau berlandaskan kepada
konstitusi.

4. Biro Krasi
Birokrasi adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah
karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan. Max Weber menggambarkan
birokrasi sebagai suatu organisasi yang memiliki beberapa karakteristik yang dirangkum
oleh Martin Albrow ke dalam empat ciri utama, yaitu :
1. Adanya suatu struktur hirarki, termasuk pendelegasian wewenang dari atas ke bawah
dalam organisasi.
2. Adanya serangkaian posisi-posisi jabatan, yang masing-masing memiliki tugas dan
tanggung jawab yang tegas.
3. Adanya-aturan, regulasi-regulasi, dan standar-standar formal yang mengatur tata kerja
organisasi dan tingkah laku para anggotanya.
4. Adanya personel yang secara teknis memenuhi syarta yang dipekerjakan atas dasar
karier, dengan promosi yang didasarkan pada kualifikasi dan penampilan.
Public Choice
Public Choice adalah sebuah perspektif untuk bidang politik yang muncul dari
pengembangan dan penerapan perangkat dan metode ilmu ekonomi terhadapa proses
pengambilan keputusan kolektif dan berbagai fenomena non pasar (non market
phenomena).
Pemikiran Public choice dalam merombak bidang bidang sosial maupun politik

sesuai hukum ekonomi klasik yang analog dengan permintaan dan penawaran

komoditas.

Dengan analogi tersebut , maka pemerintah bisa diasumsikan sebagai supplier , yang

bisa menyediakan komoditas publik untuk masyarakat.

Sejak tahun 1967, teori mengenai rent-seeking ini dikembangkan oleh Gordon

Tullock, dan istilah rent disini berkembang menjadi tidak dalam pengertian yang sama

dengan yang dimaksudkan oleh Adam Smith. Fenomena dari rent seeking ini

teridentifikasi dalam hubungannya dengan monopoli. Selanjutnya, rent seeking

(pemburu rente) menjadi bermakna suatu proses dimana seseorang atau sebuah

perusahaan mencari keuntungan melalui manipulasi dari situasi ekonomi (politik, aturan-

aturan, regulasi, tariff dll) daripada melalui perdagangan.

Money politik atau juga Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk

pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan

haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu

pada saat pemilihan umum.Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang.

Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya

dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H

pemilihan umum.

Anda mungkin juga menyukai