Anda di halaman 1dari 22

KREDENSIAL

TENAGA KESEHATAN LAIN


LATAR BELAKANG

STANDAR KPS 15 :
RS mempunyai standar prosedur untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial staf kesehatan profesional lainnya
( izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
KREDENSIAL
Suatu proses yang digunakan untuk
melakukan verifikasi terhadap kualifikasi,
pengalaman, professionalisme yang
berhubungan dengan kompetensi individu
(Aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan
fisik), performance dan profesionalisme
tenaga kesehatan dalam suatu profesi
dalam menunjang pelayanan kesehatan
yang berkualitas dengan mengutamakan
aspek keselamatan pasien.
Tujuan kredensial

Melindungi keselamatan pasien dengan


hanya memperkenankan tenaga kesehatan
yang kompeten untuk melakukan pelayanan
kesehatan di rumah sakit dengan
kewenangan yang diberikannya.
UU no. 44 tahun 2009 Pasal 46 ttg RS
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum
terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas
kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di
rumah sakit.

JCI STANDAR SQE.15-16


RUMAH SAKIT MEMILIKI PROSES YANG SERAGAM
UNTUK MENGUMPULKAN, MELAKUKAN
VERIFIKASI DAN MENGEVALUASI KREDENSIAL
ANGGOTA STAF PROFESSIONAL LAINNYA.
Pentingnya kredensial

Memperoleh pelindungan hukum


sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan
Profesi, dan Standar Prosedur Operasional
Kewenangan Inti

Suatu kompetensi yang didapat berdasarkan


pendidikan, pelatihan dan pengalaman tertentu
dalam pelayanan kesehatan.
Sesuai kompetensi profesi tertentu dan PPSDM
Kemenkes RI
Kewenangan non inti

Ketentuan yang dikeluarkan oleh suatu lembaga


untuk menerapkan suatu pelayanan.
Standar Pelayanan Kesehatan : JCI, KARS,
Akreditasi lainnya
Standar Pelayanan Pasien : JCI
1. Standar Internasional Keselamatan Pasien (SIKP)/International
Patients Safety Goals (IPSG)
2. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)/Access
to Care and Continuity of Care (ACC)
3. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)/Patient and Family Rights
(PFR)
4. Asesmen Pasien (AP)/Assessment of Patient (AOP)
5. Pelayanan Pasien (PP)/Care of Patient (COP)
6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)/Medication
Management and Use (MMU)
7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)/Patient and Family
Education (PFE)
Rincian kewenangan klinis
Beberapa prosedur pelayanan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di rumah sakit
yang dilengkapi dengan staf
dan alat yang mendukung,
pelatihan serta
pengalaman khusus
yang diperlukan untuk seorang tenaga kesehatan
untuk melaksanakan setiap prosedur
secara kompeten dan
memastikan tenaga kesehatan
memenuhi persyaratan dalam pelayanan kesehatan.
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN DI RS
Pemberian authority (privilege) oleh Direktur
(pemilik /) Rumah Sakit kepada seorang klinisi untuk
melakukan tindakan dibidangnya di rumah sakit
tersebut
Diwujudkan dalam bentuk Surat Penugasan Klinis (SPK)
Setiap NAKES wajib memiliki Surat Penugasan Klinis
Setiap Surat Penugasan Klinis terdapat rincian jenis
tindakan/prosedur yang diijinkan dan dilakukan oleh
seorang professional berdasarkan rekomendasi dan
evaluasi mitra bestari
Dalam melaksanakan fungsi Kredensial.
Komite Tenaga Kesehatan Lain memiliki
tugas sbb
Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan
buku putih.
Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial.
Merekomendasikan kewenangan klinis tenaga
kesehatan lain
Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis
Melakukan Kredensial ulang secara berkala.
Melaporkan seluruh proses Kredensial kepd Ketua
Komite tenaga kesehatan lain u/diteruskan ke Dir.RS
SKEMA JENJANG KARIR TENAGA KESEHATAN LAIN

Asesmen
kompetensi :

Proses 1. Usulan
magang 2. Prakonsultasi Pemberian Penugasan
Kenaikan
Rekruitmen 3. Asesmen Kredensialing Penugasan kerja sesuai Jenjang
sesuai
dan seleksi klinis area
area 4. Banding
pelayanan 5. Hasil
Asesmen

KOMITE Bidang
NAKES DIREKTUR YANMED/
Bidang LAINNYA JANGDIK
Bidang SDI YANMED/
JANGDIK Bidang
YANMED/
JANGDIK

Sumber : pelatihan asesor klinik, HPMI, 2016


TAHAPAN PENGAJUAN KREDENSIALING
Rekruitmen
Bid.jangdik/yanmed Bid.jangdik/yanmed
dan seleksi

Proses
Orientasi PRA PM Pendampingan

Asesmen Kompetensi :
Bid.jangdik/yanmed 1. Usulan
2. Pra Konsultasi
3.Kelengkapan dokumen

ya tdk

Sub Komite Kredensial Verifikasi dokumen

Asesmen, validasi,
portofolio,
Komite Nakes : wawancara, praktek,
adhoc, mitra bestari uji tulis

ya
tdk
Pemberian
Direktur
penugasan klinis

Bid.jangdik/yanmed Penugasan kerja


sesuai area

Kenaikan jenjang
karier
Dalam melaksanakan fungsinya Komite Tenaga
Kesehatan lain dibantu oleh panitia ad hoc
yang terdiri dari Mitra Bestari profesi-profesi
yang ada dan sesuai dengan kebutuhan RS
TINGKATAN KEWENANGAN KLINIS
Diisi Pemohon Diisi Mitra Bestari (Peer-group)

1. Berwenang 1. Disetujui kewenangannya


sepenuhnya secara penuh
2. Berwenang dengan 2. Disetujui kewenangannya
supervisi dengan supervisi
3. Tidak diminta (bukan 3. Tidak disetujui (bukan
kompetensinya)
kompetensinya)
4. Tidak disetujui / fasilitas
4. Tidak diminta/fasilitas (-)
(-)
MISPERSEPSI UTAMA KREDENSIAL
Setiap tenaga kesehatan pastilah sama
kompetensinya setelah lulus dari pendidikan
Kompetensi tenaga kesehatan itu satu kesatuan
utuh yang tidak dirinci lebih lanjut
Setelah beberapa tahun seorang tenaga kesehatan
bekerja, kompetensi semakin meningkat, dan tidak
dapat menurun kembali
Seorang nakes yang memiliki kompetensi tertentu,
belum tentu berwenang untuk melakukan tugas
sesuai dengan kompetensinya bila tidak diberikan
kewenangan oleh rumah sakit (Tidak tercantum
kewenangannya dalam RKK).
KOMPETENSI KEWENANGAN

Diperoleh secara pribadi Kewenangan yang diberikan


melalui pendidikan, oleh Direktur kepada nakes
pelatihan, pengalaman kerja untuk melakukan pelayanan
Kemampuan yang dimiliki kesehatan ditempat (RS)
seorang NAKES untuk tertentu
melakukan tindakan Dapat dicabut (dilarang
dibidangnya melakukan dalam pelayanan
Karakteristik yang melekat tertentu) oleh pemberi
pada pribadi seseorang kewenangan (penguasa)
Cakupan kredensial :

Dokumentasi : Formulir kredensial, FC Ijasah yang telah


terlegalisir, uraian jabatan,CV, Logbook, verifikasi
pengalaman
Teregistrasi profesi : STR dan SIK
Sertifikat kompetensi
Pendidikan berkelanjutan / pelatihan teknis
Standar/kebijakan kesehatan
Efek kredensial :

1. Pemantauan mutu tenaga kesehatan secara


periodik
2.Rekomendasi pertemuan ilmiah
internal/eksternal untuk pendidikan
berkelanjutan tenaga kesehatan
3.Peningkatan pedoman perilaku pegawai/ code
of conduct
Referensi :
UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
UU RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Queensland Health (2011) Allied Health Clinical Governance Framework
Australian Capital Territory Government. 2004. Standards of Practice for ACT
Allied Health Professionals: Canberra
Boulder Community Health. 2012. Credentialing Manual.
Department of Health. 2014. Allied health: credentialing, competency and
capability framework: States Government of Victoria, Melbourne.
Department of Health. 2015. Guideline for Credentialing, Defining the Scope of
Clinical Practice and Professional Support for Allied Health Professionals:
Queensland Government.
National Environmental Health Association. 2016. Credentialing Handbook.
Colorado
Huntington Hospital. 2013. Allied Health Professions Rules and Regulations:
California
South Australia Health. 2014. Allied Health Clinical Supervision Framework:
Adelaide
Safety & Quality Council. 2004. Standard for Credentialing and Defining the
Scope of Clinical Practice. Commonwealth of Australia.

Anda mungkin juga menyukai