A. Perilaku Menyimpang
99
2. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang
Secara umum, perilaku menyimpang dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Tindakan non-konform, yaitu tindakan yang
menunjukkan perilaku individu tidak sesuai dengan
nilai dan norma dalam masyarakat. Contoh: mem
buang sampah bukan pada tempatnya
b. Tindakan antisosial, yaitu sikap yang melawan
norma kebiasaan (folkways) dan bertentangan
dengan kepentingan umum. Soerjono Soekanto
membedakan sikap antisosial sebagai berikut.
(1) Antikonformitas, yaitu pelanggaran nilai dan
norma sosial secara berulang yang dilakukan
dengan sengaja dalam lingkungan masyarakat.
(2) Antisosial, yaitu tindakan yang menempat
kan kepentingan pribadi atau golongan di atas
kepentingan umum.
(3) Antisosial grudge, yaitu penyimpangan yang
dilakukan akibat unsur dendam kepada se
seorang atau aturan hingga mendorong individu
untuk melakukan tindakan di luar kontrol dirinya.
c. Tindakan kriminal, yaitu tindakan menyimpang yang
secara nyata melanggar aturan-aturan hukum ter
tulis. Contoh: pencurian, pembunuhan, korupsi, dll.
Secara khusus, perilaku menyimpang dapat dirinci
sebagai berikut.
Berdasarkan sifatnya, perilaku menyimpang dapat
dibedakan sebagai berikut.
a. Penyimpangan Bersifat Positif
Penyimpangan yang mempunyai dampak positif
terhadap sistem sosial karena mengandung
100
unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperluas
wawasan seseorang.
b. Penyimpangan Bersifat Negatif
Penyimpangan yang berdampak buruk terhadap
sistem sosial. Masyarakat tidak bisa menoleransi
tindak penyimpangan negatif.
Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif
antara lain sebagai berikut:
(1) Penyimpangan primer, yaitu penyimpangan
sosial yang bersifat kontemporer.
(2) Penyimpangan sekunder, yaitu penyimpangan
sosial yang dilakukan secara berulang-ulang.
Perbedaan penyimpangan primer dan sekunder.
Penyimpangan Penyimpangan
No.
Primer Sekunder
1. Temporer, Menjadi bagian dari
sementara hidup seseorang
2. Hanya sekali Berulang–ulang
3. Bisa ditoleransi Tidak bisa ditoleransi
4. Contoh: membolos Contoh: korupsi
101
Menurut Robert M.Z. Lawang, bentuk-bentuk perilaku
menyimpang dapat dibedakan sebagai berikut.
(1) Tindakan kriminal atau kejahatan
Berikut tipe-tipe kejahatan dalam masyarakat.
• Kejahatan Tanpa Korban (Victimless Crimes)
→ tindakan kejahatan yang hanya merugikan
pelakunya. Contoh: hubungan seks di luar nikah.
• Kejahatan Terorganisasi (Organized Crimes)
→ kejahatan yang dilakukan secara berkelompok
dan memiliki h
ubungan berkesinambungan untuk
memperoleh sesuatu dengan cara menghindari
hukum, misalnya penjualan barang curian.
• Kejahatan Terorganisasi Transnasional (Trans-
national Organized Crimes)
→ dilakukan oleh organisasi-organisasi kejahat
an dengan jaringan global dan melampaui batas-
batas negara. Contoh: human trafficking.
• Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crimes)
→ kejahatan yang dilakukan orang terpandang
atau oleh orang yang memiliki kedudukan.
• Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crimes)
→ dilakukan oleh masyarakat kelas bawah. Hal
ini identik dengan tindakan kekerasan secara
langsung misalnya perampokan.
• Kejahatan Perusahaan (Corporate Crimes)
→ kejahatan yang dilakukan atas nama
organisasi formal (perusahaan) dengan tujuan
menaikkan keuntungan dan menekan k erugian.
Contoh kejahatan perusahaan, misalnya pihak
perusahaan menipu konsumen.
102
(2) Penyimpangan seksual, adalah perilaku seksual
yang tidak lazim dilakukan oleh seseorang.
Contoh: perzinaan, homoseksual, kumpul kebo,
Sadomasokisme, paedophilia, sodomi.
(3) Pemakaian narkoba dan minuman keras.
(4) Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup
Penyimpangan gaya hidup, ada 2 bentuk, yaitu:
• Sikap arogan, adalah kesombongan terhadap
sesuatu yang dimilikinya, seperti: kekayaan,
kekuasaan, dan kepandaian.
• Sikap eksentrik adalah perbuatan yang me
nyimpang dari biasanya, sehingga dianggap
aneh. Contoh: laki-laki memakai anting-anting.
103
menyimpang sehingga bertentangan dengan kultur
dominan.
• Sosialisasi tidak sempurna. Proses sosialisasi
tidak sempurna mengakibatkan terjadinya konflik
internal d
alam diri seseorang sehingga mendorong
untuk berbuat menyimpang. Disintegrasi keluarga
adalah faktor utama penyebab sosialisasi tidak
sempurna.
• Faktor dari dalam (intern) yaitu perilaku me
nyimpang karena individu ingin mempelajari bentuk
penyimpangan dalam masyarakat.
• Sistem pengendalian sosial dalam masyarakat lemah.
Dalam hal ini, pelaku penyimpangan sosial tidak diberi
hukuman yang dapat membuat efek jera.
B. Pengendalian Sosial
104
2. Tujuan Pengendalian Sosial
a. Eksploitasi, pengendalian sosial dimaksudkan u ntuk
mengendalikan situasi sehingga tidak m engancam
kepentingan-kepentingan yang telah tertanam.
b. Regulatif, pengendalian sosial dilakukan agar
dicapai keteraturan sosial, sehingga m asyarakat
mudah menyesuaikan dirinya dengan tujuan-
tujuan masyarakat, termasuk mudah dalam me
menuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
c. Konstruktif, pengendalian sosial dimaksudkan
untuk mengarahkan perubahan dan kebudayaan
ke arah yang baik di masyarakat.
3. Fungsi Pengendalian Sosial
→ sebagai pencegah dan pereda ketegangan sosial
yang diakibatkan penyimpangan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang, mempertebal
keyakinan masyarakat tentang kebaikan norma, dan
menciptakan sistem hukum.
4. Sifat Pengendalian Sosial
a. Preventif; dilakukan sebagai pencegahan ( sebelum
penyimpangan terjadi). Misalnya pemasangan
rambu-rambu lalu lintas.
b. Represif; adalah usaha untuk m engembalikan
keserasian,
keteraturan, akibat adanya
pelanggaran norma atau perilaku menyimpang.
Misalnya seorang pengawas mencoret ujian
siswanya karena mencontek.
c. Gabungan, merupakan usaha yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan (preventif)
sekaligus mengembalikan penyimpangan yang
tidak sesuai dengan norma sosial (represif).
105
5. Cara-cara Pengendalian Sosial
a. Sosialisasi
Anggota masyarakat disosialisasikan untuk menjalank
an peran sesuai dengan harapan masyarakat. Melalui
sosialisasi seseorang menginternalisasikan nilai-nilai se
hingga menjadi bagian dari perilaku kesehariannya yang
membentuk kebiasaan dan tata cara hidup.
b. Tekanan sosial
Individu akan menerima tekanan sosial tertentu
apabila perilakunya tidak sesuai dengan nilai dan
norma di masyarakat. Tekanan sosial dapat
dilakukan dengan cara persuasif, seperti: mem
bujuk, menasehati, dll.
c. Kekuatan/Paksaan Fisik
Apabila cara-cara pengendalian sosial melalui
sosialisasi dan tekanan sosial tidak lagi efektif,
maka langkah yang harus diambil adalah dengan
cara koersif, yang dilakukan dengan paksaan fisik
atau ancaman. Pengendalian secara koersi fdapat
dilakukan melalui:
a) Kompulsi, menciptakan situasi yang memaksa
individu untuk patuh pada aturan.
b) Pervasi, penyampaian peringatan secara ber
ulang-ulang.
106
2) Pengendalian sosial melalui lembaga pendidikan
→ Pendidikan merupakan pengendalian sosial
secara terencana dan berkesinambungan agar
terjadi perubahan-perubahan positif d alam
perilaku seseorang.
3) Pengendalian sosial melalui ajaran agama
→ Ajaran agama mempunyai sanksi m utlak.
Hal ini membuat ajaran agama sebagai m edia
pengendalian sosial yang cukup besar pengaruh
nya dalam menjaga stabilitas masyarakat.
b. Pengendalian Sosial Secara Informal
1) Cemoohan/ejekan
2) Desas-desus (gosip)
3) Ostrasisme (pengucilan)
Ostrasisme adalah suatu tindakan pemutu
san hubungan sosial dari sekelompok orang
terhadap seorang anggota masyarakat.
4) Fraundulens
Fraundulens merupakan bentuk pengendalian
sosial yang umumnya terdapat pada anak ke
cil. Misalnya, A bertengkar dengan B. Jika si A
lebih kecil dari B, maka si A mengancam bahwa
dia mempunyai kakak yang berani yang dapat
mengalahkan B.
7. Jenis-jenis Lembaga/Media Pengendalian Sosial
Lembaga pengendalian sosial memiliki peran yang
penting di masyarakat, yaitu: menanamkan norma-
norma dan memberikan sanksi bagi pelaku penyimpang
an. Berikut ini jenis-jenis lembaga pengendalian sosial.
107
a. Keluarga.
b. Lembaga penegak hukum: pengadilan, kepolisian.
c. Lembaga pendidikan.
d. Lembaga kemasyarakatan: RT, RW, dll.
e. Lembaga keagamaan.
SOAL LATIHAN
1. SOAL
1. SBMPTN 2019
Pernyataan berikut yang merupakan ciri-ciri dari
lembaga keluarga adalah ….
A. memiliki kelembagaan yang terhubung melalui
pernikahan
B. memiliki kantor pusat
C. menghasilkan barang dan jasa
D. mencukupi kebutuhan ekonomi
E. mengurangi kesenjangan di masyarakat
2. STANDAR
1. SOAL UTBK 2019
Perhatikan ciri-ciri penyimpangan di bawah ini!
(1) Penyimpangan bersifat sementara dan pertama
(2) Masyarakat dapat menoleransi penyimpangan
(3) Penyimpangan dilakukan berulang-ulang
(4) Penyimpangan sudah menjadi kebiasaan
Yang termasuk ciri-ciri penyimpangan primer adalah ….
A. 1 dan 2 D. 2 dan 3
B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
C. 1 dan 4
108
3. SOAL
1. SBMPTN 2016
Tindakan-tindakan seperti menarik diri dari pergaulan,
kecanduan media sosial, tidak patuh pada aturan yang
berlaku, dan suka menyalahkan orang lain merupakan ….
(1) krisis sosial
(2) kesenjangan sosial
(3) deviasi sosial
(4) anti sosial
4. SOAL
1. SBMPTN 2019
Untuk memberikan efek jera kepada orang yang
melakukan penyimpangan, salah satu cara yang tepat
adalah menginformasikan terjadinya penyimpangan
melalui media massa dan media sosial lainnya. Sanksi
seperti itu dapat dianggap cukup efektif karena ….
A. memberikan tekanan sosial yang berakibat negatif
B. mempermalukan seseorang di hadapan orang banyak
C. bersifat preventif agar tidak terulang lagi penyimpangan
yang sama
D. bersifat koersif karena dilakukan melalui kekerasan
E. mengintimidasi orang yang dianggap menyimpang
5. SOAL
1. SIMAK UI 2018
Manusia lanjut usia (manula) lebih senang berada di
tengah keluarga daripada di panti wreda. Dalam hal ini
keluarga menjalankan fungsi ....
(1) membagi warisan
(2) berbagi kasih sayang
(3) menjalankan aktivitas ekonomi
(4) perlindungan fisik
109
6. STANDAR
1. SOAL UTBK 2019
Budaya korupsi dan penggunaan narkoba yang marak
merupakan contoh perilaku menyimpang yang dapat
dipandang sebagai instrumen untuk menguji moral dan
hukum dalam masyarakat.
SEBAB
Tidak semua lapisan masyarakat melakukan tindakan
tersebut.
7. SOAL
1. SBMPTN 2015
Mencuri yang dilakukan seseorang dan disertai d
engan
tindak kekerasan merupakan bentuk penyimpangan
perilaku ....
(1) primer kelompok (3) sekunder kelompok
(2) primer individu (4) sekunder individu
8. SOAL
1. SBMPTN 2016
Korupsi seringkali disebut juga sebagai kejahatan
kerah putih (white collar crime) karena pada umumnya
berkaitan dengan ....
(1) penyalahgunaan kekuasaan
(2) pekerjaan formal
(3) jabatan struktural
(4) status sosial kelas bawah
9. SOAL
1. SBMPTN 2013
Marshall B.Clinard dan Robert F. Meier mengilustrasikan
definisi perilaku menyimpang secara ….
(1) statistical (3) relative
(2) label (4) absolute
110
10. SOAL
1. SBMPTN 2017
Teori cultural transmission menyatakan bahwa perilaku
menyimpang dapat terus bertahan dan berkembang
menjadi subkultur menyimpang dalam suatu wilayah
yang kumuh, miskin, dan tidak terorganisir karena ....
A. kehidupan ekonomi yang sulit
B. situasi dan lingkungan yang buruk
C. sosialisasi nilai dan norma yang menyimpang
D. lemahnya kontrol sosial dari institusi agama
E. kurangnya bantuan dan perhatian pemerintah
11. SOAL
1. SBMPTN 2016
Kejahatan mempunyai fungsi untuk membuat hukum
bekerja secara efektif di masyarakat. Hal tersebut
mencerminkan pendekatan ....
A. pertukaran sosial
B. konflik
C. struktural fungsional
D. interaksionisme simbolik
E. labelling
12. SIMAK
1. UI 2016
Penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat bisa di
jelaskan oleh sejumlah teori, diantaranya adalah ....
(1) teori psikologi (3) teori sosiologi
(2) teori biologi (4) teori hidrologi
13. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Teori differential association menyatakan bahwa seseorang
berperilaku menyimpang karena ....
111
A. pengaruh dari sub cultur deviant
B. masyarakat memberikan stigma
C. terjadi anomie dalam masyarakat
D. pergaulan intim dengan para penyimpang
E. kelompok penguasa melindungi kepentingannya
14. SBMPTN
1. 2016
Bentuk pengendalian sosial yang bersifat informal dan
positif pada umumnya adalah ....
1) pujian 3) penghargaan
2) medali 4) insentif
15. SOAL
1. SBMPTN 2017
Berdasarkan jenis dan sifatnya, sosialisasi m engenai
peraturan dan tata cara pemilihan kepala daerah
(pilkada) yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum
Daerah (KPUD) merupakan jenis pengendalian sosial ....
A. non formal dan bersifat persuasif
B. formal dan bersifat persuasif
C. non formal dan bersifat preventif
D. formal dan bersifat preventif
E. formal dan bersifat represif
112
PEMBAHASAN BAB 5
1. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Lembaga keluarga merupakan kelompok orang
yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, p ertalian
darah, atau adopsi yang dibentuk dalam satu r umah
tangga dan saling berinteraksi dan komunikasi.
Ciri-ciri lembaga keluarga menurut Robert Mac Iver
dan Charles Horton Page:
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2. Memiliki suatu sistem tata nama ( nomenclature)
termasuk garis keturunan.
3. Merupakan tempat tinggal bersama.
4. Memiliki fungsi ekonomi yang dibentuk oleh
anggotanya dan berhubungan untuk memiliki
keturunan dan membesarkan anak.
2. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang ber
sifat temporer atau hanya saat itu saja. Penyimpang
an ini hanya bersifat sementara dan masih diberikan
toleransi dari masyarakat sekitar.
Jawaban: A
113
3. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Sikap anti sosial merupakan sikap dan perilaku yang
tidak peduli dengan penilaian dan keberadaan orang
lain. Orang yang mengalami gangguan kepribadi-
an antisosial tidak menyesal atas kesalahan yang
dilakukan dan sering melanggar hak orang lain.
Mereka mengabaikan norma, bersikap impulsif,
gagal membina hubungan sosial.
4. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Salah satu cara untuk menciptakan efek jera pada
s eseorang yang berperilaku menyimpang adalah
dengan menginformasikan penyimpangan melalui
media massa dan media sosial. Misalnya memviralkan
terjadinya penyimpangan di media sosial yang banyak
diakses oleh masyarakat. Hal ini dilakukan untuk men-
ciptakan efek jera terhadap pelaku penyimpangan dan
sebagai bentuk upaya preventif untuk mencegah agar
perilaku menyimpang yang sama tidak terulang kembali.
Jawaban: C
114
5. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Fungsi lembaga keluarga yang diharapkan (manifest):
A. Fungsi reproduksi, melanjutkan keturunan.
B. Fungsi sosialisasi, belajar mengenai nilai dan
norma sosial.
C. Fungsi ekonomi, memenuhi berbagai kebutuhan
pokok keluarga.
D. Fungsi pengawasan, mengawasi perilaku
anggota keluarga.
E. Fungsi pemberian status, mendapatkan status
sosial yang jelas.
6. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Moral dan hukum dalam masyarakat saat ini diuji
dengan pelanggaran terhadap nilai dan norma yang
ada,
sehingga terdapat penyimpangan di dalamnya.
Namun, penyimpangan tersebut hanya dilakukan oleh
beberapa oknum, bukan di seluruh lapisan masyarakat.
Kedua pernyataan benar, tapi tidak terdapat hubungan
sebab-akibat.
Jawaban: B
115
7. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Jenis penyimpangan berdasarkan bobot sanksi adalah:
Penyimpangan
No Penyimpangan Sekunder
Primer
1. Temporer/ Menjadi bagian dari hidup
sementara seseorang
2. Hanya sekali Dilakukan secara berulang–
ulang
3. Bisa ditoleransi Tidak bisa ditoleransi karena
merugikan orang lain
4. Contoh: bolos Contoh: korupsi, mencuri,
sekolah melakukan kekerasan.
Maka, pernyataan yang tepat hanya (4) saja.
Jawaban: D
8. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Korupsi merupakan tindakan pejabat publik, baik p olitisi
atau penyelengara secara ilegal menyalahgunakan
kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Menurut hukum, tindak pidana korupsi memenuhi
unsur-unsur berikut ini:
a. penyalahgunaan kewenangan atau kekuasaan,
kesempatan, dan sarana
b. jabatan struktural;
c. pekerjaan formal;
d. perbuatan melawan hukum;
e. memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
f. merugikan keuangan negara.
116
Maka, pernyataan yang tepat hanya (1), (2), dan (3).
Jawaban: A
9. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Menurut Marshall B.Clinard dan Robert F. Mei-
er menyebutkan secara absolute bahwa berangkat
dari aturan- aturan sosial yang dianggap mutlak
mengasumsikan tentang perilaku yang terdapat dalam
masyarakat, apakah perilaku tersebut menyimpang
atau tidak. Asumsi ini disetujui oleh anggota m
asyarakat
yang bersangkutan.
Jawaban: D
10. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Teori cultural transmission (sub kebudayaan me
nyimpang) merupakan kebudayaan yang dikembangkan
oleh kelompok penyimpang. Dalam kelompok tersebut
penyimpangan dianggap sebagai hal yang biasa dan
boleh dilakukan, sehingga terjadi sosialisasi nilai dan
norma yang menyimpang dari generasi ke generasi
berikutnya (cultural transmission).
Jawaban: C
11. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Struktur Fungsi tiap Elemen Bekerja
117
ada tindakan kejahatan, maka akan langsung ditindak
secara hukum agar tidak meresahkan masyarakat.
Jika hukum sudah tidak mampu mengatasi kejahat
an berarti
hukum itu sudah tidak efektif lagi untuk
digunakan.
Dengan demikian, hal tersebut men
cerminkan pendekatan struktural fungsional.
Jawaban: C
12. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Teori-teori yang membahas perilaku menyimpang
diantaranya:
a. Teori Biologi (Nativisme)
Teori ini dikemukakan oleh Cesaro Lambrosso,
seorang kriminolog dari Italia, memberikan
gambaran bahwa perilaku menyimpang berkai-
tan dengan bentuk tubuh seseorang.
b) Teori Psikologis
Perilaku menyimpang disebabkan oleh p engalaman
buruk (traumatis) yang dapat memengaruhi ke
jiwaan seseorang.
c) Teori Sosiologis
Dari sudut pandang sosiologi, beberapa teori
yang membahas penyebab penyimpangan ada-
lah sosialisasi yang tidak sempurna, labelling,
anomie dll.
118
13. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Trik Praktis!
Difa Asik Gaul dengan Penyimpang
14. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Pengendalian sosial secara informal (tidak resmi) dan
bersifat positif misalnya:
a. Pujian, memberikan pujian merupakan penghargaan
kepada individu yang melakukan kepatuhan terha-
dap nilai dan norma. Pujian akan memberikan kesan
yang mendalam di hati seorang individu, pasti ia akan
merasa bahagia.
b. Penghargaan, bisa diberikan dalam bentuk pujian atau
juga pemberian hadiah berupa barang. Misal seorang
anak berprestasi maka orang tua akan memberikan
hadiah tertentu.
Jawaban: B
119
15. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat Ingat!
Sifa makan PaRe,
Pihak Noni Formal
120
1. Group Belajar UTBK GRATIS)
Via Telegram, Quis Setiap Hari, Drilling Soal Ribuan, Full
Pembahasan Gratis. Link Group: t.me/theking_utbk
5. Katalog Buku
www.bukuedukasi.com
WA Layanan Pembaca:
0878-397-50005