Anda di halaman 1dari 3

Perilaku Menyimpang

A. Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang
dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut. Perilaku
menyimpang ditentukan batasannya oleh norma-norma kemasyarakatan yang berlaku dalam
suatu budaya sehingga pengertian perilaku menyimpang berbeda-beda di setiap masyarakat.

Ada dua proses pembentukan perilaku menyimpang yaitu:


1. Penyimpangan sebagai hasil sosialisasi dari nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
Perilaku menyimpang bersumber pada pergaulan yang berbeda. Pergaulan dengan kawan
yang kurang baik mengakibatkan perilaku menyimpang
2. Penyimpangan dari sosialisasi yang tidak sempurna
Proses ini terjadi karena nilai dan norma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses
sosialisasi sehingga orang tidak mempertimbangkan resiko dan melakukan penyimpangan

B. Bentuk-Bentuk Penyimpangan
Perilaku menyimpang dibedakan menjadi dua yaitu:
1. perilaku menyimpang primer, bersifat sementara dan masyarakat masih bisa menerima
2. perilaku menyimpang sekunder, secara khas dilakukan secara terus-menerus sehingga
menjadi dominan dalam kehidupan pelaku dan dikenal umum oleh masyarakat

Robert M.Z Lawang mengemukakan macam penyimpangan yaitu:


1. Perilaku menyimpang yang dianggap sebagai kejahatan atau kriminal
2. Penyimpangan seksual
3. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup, misalnya penjudi, pemabok
4. Penyimpangan dalam bentuk konsumsi yang berlebih, misalnya alkoholisme

Light, Keller dan Calhoun membedakan tipe kejahatan menjadi:


1. Kejahatan tanpa korban, misalnya konsumsi narkoba
2. Kejahatan terorganisir, misalnya perdagangan perempuan, sindikat, mafia peradilan
3. Kejahatan kerah putih, yaitu kejahatan yang dilakuakn oleh orang yang memiliki
kedudukan dan pengetahuan tinggi, misalnya penghindaran pajak, penggelapan uang
perusahaan, korupsi
4. Kejahatan koorporat, yaitu kejahatan yang dilakukan atas nama perusahaan yang bertujuan
menaikkan keuntungan atau menekan kerugian, misalnya pembuangan limbah di laut,
kejahatan terhadap konsumen

Berdasarkan banyaknya pelaku penyimpangan dibedakan menjadi:


1. penyimpangan individual
2. penyimpangan kelompok
3. penyimpangan campuran
C. Teori-teori Perilaku Menyimpang
Teori Differential Association (kelompok yang berbeda) oleh Edward H. Sutherland
Sutherland memandang bahwa perilaku menyimpang bersumber dari pergaulan yang
berbeda, artinya seorang individu mempelajari perilaku menyimpang dari interaksinya
dengan seorang individu yang berbeda latar belakang asal, kelompok dan budaya. Misalnya
seseorang yang ingin berprofesi sebagai perampok maka ia mempelajari (berinteraksi) cara-
cara merampok dengan teman-temannya yang terlebih dahulu jadi perampok

Teori Labelling dari Edwin M. Lemert


Menurut teori ini seseorang menjadi menyimpang karena proses labelling berupa julukan, cap
atau etiket yang ditujukan pada seseorang oleh masyarakat. Mula-mula sifat
penyimpangannya primer, tetapi adanya julukan membuat pelaku mengidentifikasi dirinya
sesuai dengan julukan tersebut.

Teori Psikologi dari Sigmud Freud


Perilaku menyimpang terjadi karena id tidak bisa dikendalikan oleh ego yang seharusnya
dominan maupun superego yang tidak aktif. Id adalah bagian diri yang tidak sadar atau
naluri, ego adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional. Superego adalah bagian diri
yang telah menyerap nilai dan norma dan berfungsi sebagai suara hati

Teori K. Merton
Perilaku menyimpang timbul karena anomi yaitu adanya ketidakharmonisan antara tujuan
budaya dengan cara-cara yang dipakai untuk mencapai tujuan budaya tersebut. Menurut K
Merton terdapat lima cara pencapaian tujuan budaya dari cara yang wajar sampai dengan
yang menyimpang.

Tipologi adaptasi individu dari K Merton


No Cara-cara Adaptasi Tujuan Budaya Cara-cara yang Melembaga
1. Konformitas
2. Inovasi
3. Ritualisme
4. Retrealisme (pengunduran diri)
5. Rebellion (pemberontakan)

Teori Fungsi dari Emile Durkheim


Menyatakan bahwa tercapainya kesadaran moral dari semua anggota masyarakat karena
faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Artinya kejahatan itu
selalu ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada. Bahkan Durkheim
berpangan bahwa kejahatan itu perlu agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara
normal
D. Sebab-sebab Perilaku Menyimpang
1. sikap mental yang tidak sehat
2. keluarga yang broken home
3. pelampiasan rasa kecewa
4. pengaruh lingkungan dan media massa
5. dorongan kebutuhan ekonomi
6. keinginan untuk dipuji atau gaya-gayaan
7. proses belajar yang menyimpang
8. ketidaksanggupan menyerap norma budaya
9. adanya ikatan sosial yang berlebihan
10. akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
11. akibat kegagalan dalam proses sosialisasi
Media pembentukan perilaku menyimpang dapat diperoleh melalui keluarga, lingkungan
tempat tinggal, kelompok bermain dan media massa

Anda mungkin juga menyukai