Anda di halaman 1dari 19

 Dalam Al-Qur’an banyak berbicara masyarakat yang

berfungsi mendorong lahirnya perubahan-perubahan


positif dalam masyarakat (litukhrija an-nas minazh-
zhulumati ilan nur)
 Islam menekankan kebersamaan masyarakat seperti
perintah amar ma’ruf nahi mungkar dan konsep fardu
kifayah yang artinya semua anggota masyarakat
memikul dosa bila sebagian mereka tidak
melaksanakan kewajiban tertentu.
Pada ayat di atas tersirat bahwa seseorang
betapapun hebatnya tidak dapat melakukan
perubahan kepada sekian banyak orang yang
pada gilirannya mampu membangkitkan
semangat perubahan dalam masyarakat.
Ummah adalah suatu masyarakat universal
yang seringkali disebut Al-Qur’an dengan
ummat yang satu (ummatan wahidah).
Ummah mencakup beraneka ragam
etnisitas, tetapi memiliki komitmen terhadap
nial-nilai, ideologi, dan akidah Islam yang
mengikat mereka dalam satu tata sosial yang
spesifik.
Ummah adalah suatu masyarakat universal yang
seringkali disebut Al-Qur’an dengan ummat
yang satu (ummatan wahidah).
Ummah mencakup beraneka ragam etnisitas,
tetapi memiliki komitmen terhadap nial-nilai,
ideologi, dan akidah Islam yang mengikat
mereka dalam satu tata sosial yang spesifik.
Umat moderat yang posisinya berada
Ummatan
Umat Islam di tengah agar dilihat oleh semua
Wasatha pihak dan dari segenap penjuru

Wasath

Segala sesuatu yang baik di


Tengah Adil
antara dua ekstrem
B. Keluarga Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah

Penggunaan nama keluarga sakinah diambil dari ayat (litaskunu


ilaiha) yang berarti Allah swt. yang telah menciptakan
perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tenteram dengan
yang lain.

Sakinah
Tempat tinggal
Sakanum

Digunakan dalam Alquran untuk menggambarkan kenyamanan


keluarga, tempat berlabuh setiap anggota keluarga dalam suasana
nyaman dan tenang sehingga akan menumbuhkan cinta kasih
antara setiap anggota keluarga.
Kelapangan dan
Mawaddah kekosongan

•Mawaddah adalah kelapangan dada dan


kekosongan jiwa dari kehendak buruk.
•Orang yang di dalam hatinya terdapat
mawaddah tidak mengharapkan pasangannya
sebagai sosok yang sempurna,tetapi
memahami ketidaksempurnaan pasangannya
dengan sempurna. Sehingga cinta yang
mawaddah disebut cinta yang terlihat
wujudnya pada perlakuan.
Rahmah adalah kondisi psikologis yang
muncul dalam hati akibat menyaksikan
ketidakberdayaan sehingga mendorong yang
bersangkutan untuk melaksanakan
pemberdayaan.
Rahmah adalah jenis cinta kasih sayang yang
lembut, siap berkorban untuk menafkahi, dan
melayani, dan siap melindungi yang dicintai.
Rahmah sendiri menghasilkan kesabaran,
kemurahan dan kerendahan hati serta jauh dari
sifat cemburu buta, mencari keuntungan
sendiri,pemarah, apalagi pendendam.
Mawaddah dan rahmah dianggap penting di dalam jalinan
keluarga menurut Alquran karena dalam diri sepasang suami
istri tentu memiliki kelemahan. Sehingga keduanya harus
mampu dan berusaha untuk saling melengkapi dan memenuhi
kebutuhan pasangannya.
Selain itu, pernikahan adalah amanah, sesuai dengan sabda
Rasulullah Saw. “Kalian menerima istri berdasar amanah
Allah”
Amanah adalah sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain
disertai dengan rasa aman dari pemberinya karena kepercayaan
bahwa apa yang diamanatkan itu akan dipelihara dengan baik
dan disertai rasa aman.
 Setiap anggota keluarga dihiasi iman dan taqwa
kepada Allah Swt.
 Hubungan suami dan istri dibangun atas dasar
saling membutuhkan.
 Suami dan istri sama-sama menunaikan
kewajiban dengan ikhlas serta didasari keyakinan
bahwa menjalankan kewajiban tersebut merupakan
perintah Allah Swt.
 Rezeki yang dicari selalu bersih dari apa yang
diharamkan Allah Swt.
 Terjalin komunikasi aktif (musyawarah) antar
keluarga
 Ungkapan-ungkapan mesra antara suami dan
istri.
“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu
untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan
menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih
menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka
hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa
menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-Muslim)

Sesuai sabda Rasulullah Saw. diatas menunjukkan tentang Islam


yang mengatur hubungan pria dan wanita (saling tertarik) dengan
aturan yang khusus yang disebut perkawinan atau nikah.
Islam menganggap peranan keluarga sangat penting untuk
menciptakan masyarakat yang baik dan sejahtera.
Keluarga sebagai media dan tempat pembinaan
kepribadian anggotanya memiliki peran dan fungsi yang
bertujuan untuk meningkatkan keharmonisan.

1. Keagamaan (religius)
Perkawinan adalah syariat agama karena melalui
keluarga,nilai-nilai agama dapat diteruskan kepada
generasi penerus.
2. Sosial Budaya
Keluarga merupakan latihan proses sosialisasi yang
berlaku dalam masyarakat. Islam mendukung hal yang
dinilai baik oleh masyarakat dan sejalan dnegan nilai
agama.
3. Cinta Kasih
Hubungan anak dan orang tua harus didasari cinta dan
kasih. Fungsi ini digambarkan Alquran dengan istilah
mawaddah dan rahmah, serta terhadap anak qurrata a’yun
(penyejuk mata)
4. Rekreatif
Keluarga merupakan pusat rekreasi bagi anggotanya, sesuai
dengan pepatah Arab yaitu “baiti jannati” yang artinya “rumahku
adalah surgaku”
5. Protektif (melindungi)
Keluarga melindungi anggota-anggotanya dari rasa takut,
khawatir thd ancaman fisik, ekonomis, terutama melindungi dari
siksaan neraka.
6. Reproduksi
Orang tua harus menghasilkan dan mendidik anak yang sehat,
beriman dan bertaqwa, serta dapat menghadapi segala macam
tantangan hidup.
7. Edukatif
Keluarga memberikan nilai-nilai pendidikan kepada anggotanya,
terutama anak-anak. Orang tua diberi tanggung jawab oleh
Allah Swt. Uuntuk membesarkan anaknya serta mengembangkan
potensi positif di dalam dirinya.
8. Ekonomi
Alquran menjelaskan bahwa merupakan tanggung jawab
seorang suami untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dalam materi, minimal tersedia sandang,pangan, dan
papan. Untuk kebutuhan spiritual, diungkapkan dalam
Alquran, la khauf ‘alaihim wa la hum yahzanin (tidak ada
ketakutan yang hinggap dalam jiwa mereka dan tidak
juga kesedihan) (QS. Al Baqarah: 38)
9. Pembinaan Lingkungan
Keluarga diharapkan memiliki kemampuan
menempatkan diri secara serasi,selaras dan seimbang,
sesuai dnegan kondisi sosial dan budaya masyarakatnya
serta berpatisipasi dalam pembinaan lingkungan yang
sehat dan positif.
Islam telah menetapkan beberapa hal untuk
menjalankan fungsi-fungsi tersebut.
o Pertama, Islam memandang perkawinan sebagai
mitsaqan ghalia yaitu perjanjian yang kuat. Yang
menuntut setiap orang yang terikat untuk
memenuhi hak dan kewajibannya.
o Kedua, Islam memandang rumah tangga sebagai
amanat yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
o Ketiga, Islam memandang setiap anggota
keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukannya
masing-masing.
o Keempat, Islam mengajarkan prinsip adil dalam
membina keluarga.
o Kelima, Islam memandang keluarga sebagai
komponan terkecil dalam masyarakat muslim.
Islam juga mengajarkan hal-hal yang berkaitan
dengan pranikah seperti kesiapan yang matang (fisik,
material, dan spiritual) sehingga memiliki kesiapan
(isthita’a) memasuki jenjang rumah tangga,
musyawarah dengan keluarga, istikharah, dan
menghindarkan diri dari khalwat.

Anda mungkin juga menyukai