SEMESTER GANJIL
2. Perbedaan Paham
Perbedaan paham yang terjadi macam-macam penyakit sosial di dalam sebuah kelompok tentu saja
akan mempengaruhi kelompok sosial tersebut secara keseluruhan. Hal ini akan mempengaruhi pada
keberadaan sebuah kelompok sosial.
3. Perbedaan Kepentingan
Anggota kelompok yang tidak memiliki kesepahaman tentunya akan berusaha untuk memisahkan diri
serta bergabung dengan kelompok lainnya yang memiliki kesepahaman yang sama dengannya. Misalnya
saja, munculnya kelompok-kelompok volunteer di lingkungan masyarakat.
Faktor eksternal (luar), yang terjadi dalam sebagai pendorong dinamika sosial yang bisa anda ketahui
sebagai berikut:
Misalnya saja di dalam masyarakat perkotaan dengan tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan. Hal ini nantinya akan menyebabkan
hubungan sosial di dalam kelompok kekerabatan mengalami pergeseran yang mana berubah menjadi
hubungan sosial yang berdasar pada kepentingan sehingga membuat kelompok kekerabatan tersebut
akan termasuk dalam klasifikasi kelompok sekunder.
Kekuasaan (power)
Selain harta benda, kekuasaan memiliki andil yang luar biasa dalam menentukan
stratifikasi sosial. Orang yang memiliki kekuasaan dan kewenangan dianggap penting
dan dihormati oleh orang disekitarnya.
Kehormatan (privilege)
Seseorang dapat menempati posisi tinggi dalam lapisan sosial masyarakat bila ia
sangat dihormati atau disegani. Dalam sistem kasta misalnya, para brhmana yang
merupakan pendeta bagai agama hindu memiliki kedudukan yang sangat dihormati
oleh masyarakatnya.
1 Gillin dan gillin , Kemiskinan adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat mempertahankan skala hidup
yang cukup tinggi untuk memberikan efisiensi fisik dan mental untuk memungkinkan dia dan keluarga
nya menjalankan fungsi sebagai mana mestinya sesuai dengan standar masyarakat nya baik karena
pendapatan yang tidak memadai atau pengeluaran yang tidak bijak sana .
2. Henry George , Peyebab utama kemiskinan adalah kepemilikan pribadi dan monopoli individu atas
tanah.
1. penyakit dan kemiskinan membentuk kemitraan yang saling membantu penyakit meningkat
kemiskinan dan kemiskinan juga meningkatkan penyakit . karena sakit , seseorang tidak dapat bekerja
dengan baik. pendapatannya juga menurun . Sebagian besar penghasilannya di habiskan untuk
menyembuhkan penyakit nya . Sebaliknya , karena miskin , seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan
gizi nya. akibat nya dia gampang terserang penyakit
2. Penyakit mental membuat orang menjadi tidak mampu melakukan sesuatu hal ini mengurangi
pendapatan dan meningkat kan dan meningkatkan kemiskinan disisi lain kemiskinan juga dapat
meningkatkan penyakit jiwa
3. kecelakaan dapat membuat seseorang yang produktif sama sekali tidak mampu bekerja atau
mengurangi kapasitasnya
4. buta huruf dan kemiskinan juga saling terkait . buta huruf dapat meningkatkan kemiskinan karena
kapasitas orang yang buta huruf sangat rendah.
5 kemalasan juga merupakan kemiskinan banya orang , meskipun mempunyai kesempatan yang cukup
untuk bekerja , tidak bekerja karena malas . akibat nya dia tetap miskin .
6. pemborosan juga dapat menjadi penyebab kemiskinan . orang yang boros akan tetap miskin berapa
pun penghasilan yang mereka dapat .
7 demoralisasi atau penurunan karakter dan moral menyebabkan kekacauan pribadi dan akhirnya jatuh
dalam kemiskinan. minum minuman keras , perjudian dan kebiasaan jahat lainnya dapat membuat
orang jatuh dalam jurang kemiskinan
C. Sementara itu , faktor geografis yang menyebabkan kemiskinan antara lain adalah sebagai berikut
1. iklim dan cuaca yang kurang baik dapat menyebabkan produktivitas menurun
3 Bencana alam , Seperti letusan gunung berapi , angin topan , banjir , dab gempa bumi menyebabkan
kerusakan serius pada perumahan dan pertanian .
D. Disamping Sebab geografis , Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh penyebab ekonomis , diantara
nya adalah sebagai berikut.
1. sebab sebab pertanian , seperti pupuk yang tidak cukup , perbaikan peralatan dan mesin yang tidak
mutakhir , penyakit , tidak adanya sarana yang memadai untuk melindungi ladang dari hama dan hewan
, takhayul , serta eksploitasi petani oleh tuan tanah
3 depresi ekonomi yang menyebabkan penurunan dalam perdagangan , penutupan pabrik dan
penganguran jutaan buruh dan pedagang kecil
Sementara itu Kemiskinan juga dapat semakin meningkat karena sebab sebab sosial seperti berikut
2. perumahan yang tidak cukup dapat membuat orang terpaksa tinggal di permukiman kumuh yang
kotor dan tidak sehat . konsekuensinya , kapasitas mereka untuk bekerja berkurang.
1. Dibutuhkan pembekalan agama yang cukup dimulai sejak dini, mulai dari beribadah,
mengunjungi tempat ibadah (sesuai kepercayaan masing-masing), dan lainnya.
2. Kegagalan dalam menghadapi identitas peran serta lemahnya kontrol diri dapat dicegah dan
diatasi melalui prinsip keteladanan. Remaja harus mampua mendapatkan figur-figur orang
dewasa sebanyak mungkin yang memang sudah melampaui masa remaja terdahulunya dnegan
baik. Bahkan mereka juga berhasil untuk memperbaiki diri meskipun sebelumnya gagal
mencapai tahapan ini.
3. Sebagai remaja, harus pintar-pintarnya memilih lingkungan pergaulan yang tepat dan baik
sehingga tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku menyimpang. Selain itu sebagai orang tua
hendaknya memberikan arahan-rahan terhadap komunitas atau pergaulan mana yang
seharunys diikuti oleh remaja.
4. Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh pengaruh-
pengaruh buruk yang diberikan teman-teman seumuran maupun sepergaulannya.
5. Harus ada kemauan yang tinggi dari pihak orang tua untuk memperbaiki kondisi keluarga
sehingga nantinya tercipta kondisi keluarga yang harmonis, nyaman, dan komunikatif.
6. Peran orang tua dalam memberikan kasih sayang serta perhatian dalam hal apapun
7. Pengawasan orang tua namun tidak bersifat mengekang. Misalnya saja sebagai orang tua anda
boleh membiarkan anak melakukan apapun yang masih dalam batas wajar. Namun jika menurut
anda anak telah melewati batasan wajar yang sudah ditentukan, maka penting bagi orang tua
untuk memberitahukan mengenai dampak dan akibat yang bisa saja diterima oleh anak jika
terus melakukan hal tersebut.
Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan adalah dengan menghapus praktik-praktik
diskriminasi di setiap ranah kehidupan manusia. Penerapan hukum yang adil melalui perbaikan sistem
hukum yang profesional, bersih dan berwibawa. Membangun pola komunikasi untuk meningkatkan
keterbukaa, kedewasaan sikap dan kesadaran terhadap adanya keragan juga merupakan upaya untuk
mewujudkan kesetaraan. Sikap dan pola pikir juga harus dikembangkan lagi untuk memandang
keragaman sebagai kekayaan bangsa dan dalam aspek kehidupan, kesenjangan antara warga
masyarakat juga harus diperkecil.
Mobilitas sosial
A. Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing) Sosial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya
peningkatan status atau kedudukan seseorang
Sosial climbing memiliki dua bentuk, yaitu :
Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah
tersedia. Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia
diangkat menjadi kepala sekolah.
Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada. Contoh:
Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru
tersebut, sehingga status sosialnya naik.
1. Turun nya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat
karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya.
2. Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi
ke seri B.
2. Mobilitas horizontal
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan
sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek
sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang
dalam mobilitas sosialnya.
Contoh: Pak Amir seorang warga negara Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan
kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial
horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya.
Mobilitas social antar wilayah/ geografis Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau
kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi,
dan migrasi.Carauntuk melakukan mobilitas sosial
Mobilitas antargenerasi Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi
atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas
ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi.
Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan
status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak.
Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya
menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal
antargenerasi.
Mobilitas antargenerasi dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas intragenerasi dan mobilitas
intergenerasi.
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam satu generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo awalnya adalah seorang buruh. Namun,
karena ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga keberuntungan, ia kemudian memiliki
unit usaha sendiri yang akhirnya semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang
anak, yang pertama bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, bernama
Ricky, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih beruntung daripada
kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang becak menjadi seorang pengusaha.
Sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan
adiknya ini juga dapat disebut sebagai mobilitas intragenerasi.
Mobilitas Intergenerasi adalah perpindahan status atau kedudukan yang terjadi diantara
beberapa generasi.
Struktur Pekerjaan Disetiap masyarakat terdapat beberapa kedudukan tinggi dan rendah yang
harus diisi oleh anggota masyarakat yang bersangkutan
Perbedaan Fertilitas Setiap masyarakat memiliki tingkat ferilitas (kelahiran) yang berbeda-beda.
Tingkat fertilitas akan berhubungan erat dengan jumlah jenis pekerjaan yang mempunyai
kedudukan tinggi atau rendah
Ekonomi Ganda Suatu negara mungkin saja menerapka sistem ekonomi ganda (tradisional dan
modern), contoh nya di negara-negara Eropa barat dan Amerika. Hal itu tentu akan berdampak
pada jumlah pekerjaan, baik yang bersetatus tinggi naupun rendah.
C. Status Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika ia dilahirkan
tidak ada satu manusia pun yang memiliki statusnya sendiri. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan
yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri dilapisan sosial yang lebih
tinggi.
D. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Orang yang hidup dalam
keadaan ekonomi yang serba kekurangan, misalnya daerah tempat tinggal nya tandus dan kekurangan
SDA, kemudian berpindah tempat ke tempat yang lain atau ke kota besar. Secara sosiologis mereka
dikatakan mengalami mobilitas
E.Situasi Politik
Situasi Politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial suatu masyarakat dalam sebuah negara.
Keadaan negara yang tidak menentu akan mempengaruhi situasi keamanan yang bisa mengakibatkan
terjadinya mobilitas manusia ke daerah yang lebih aman.
F. Kependudukan (Demografi)
Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di satu pihak,
pertambahan jumlah penduduk yang pesa mengakibatkan sempitnya tempat permukiman, dan di pihak
lain kemiskinan yang semakin merajalela. Keadaan demikian yang membuat sebagian warga masyarakat
mencari tempat kediaman lain.
K. Pembagian kerja
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada.
Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispeliasisasikan, maka mobilitas akan menjadi lemah dan
menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan nmenuntut
keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat
menempati status tersebut.
Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin,
mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit
Diskriminasi Kelas Sistem kelas terturup dapat menghalangi mobilitas ke atas, terbukti denga
adanya pembatasab keanggotaan suatu orgnisasi tertentu dengan berbagai syarat dan
ketentuan. seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa
dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk
bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteid dan dianggap
berakhir ketika Nelson Mandela, seorang kulit hitam, terpilih menjadi presiden Afrika Selatan
Perbedaan Ras dan Agama Dalam sistem kelas tertutup dapat memungkinkan terjadinya
mobilitas vertikal ke atas. Dalam agama tidak dibenarka seseorang dengan sebebas-bebasnya
dan sekehendak hatinya berpindah-pindah agama sesuai keinginannya.
Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya
dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dala
mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat.
Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat kuat Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam
suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-
nilai dan adat yang berlaku.
Perbedaan Kepentingan Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam sutu struktur
organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan
sesuatu.
2. Kesatuan religious
Kesatuan religius merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau
kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah terbangun komunikasi dan
kerjasama yang erat antara anggota yang tersebar di dalam lingkungan negara, benua, bahkan seluruh
penjuru dunia.