Anda di halaman 1dari 16

KISI KISI EKONOMI

8. Fungsi manajemen menurut para ahli


1. Louis Allen (POLC)
Planning (Merencanakan) Organizing (Menyusun) Leading(Memimpin) Controlling
(Mengawasi/meneliti)

2. Harold Koontz and Cyril O’Donnell (POSDLC)


Planning(Perencanaan) Organizing(Pengorganisasian) Staffing (PenyusunanPegawai) Directing
(Pengarahan) Leading (Memimpin) Controlling(Pengendalian)

3. Luther Gulick (POSDiCoRB)


Planning(Perencanaan)
Organizing(Pengorganisasian)
Staffing (PenyusunanPegawai)
Directing (Pengarahan)
Coordinating(Pengkoordinasian)
Reporting(Pembuatan laporan)
Budgeting(Penganggaran)

4. George R. Terry (POAC)


Planning(Perencanaan)
Organizing(Pengorganisasian)
Actuating(Pelaksanaan)
Controlling(Pengendalian)

5. Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management” (POC)
Planning
Organizing
Controlling
6. Nickels & McHugh : (PODC)
Planning
Organizing
Directing
Controling

7. Richar W Griffin : (POLC)


Planning
Organizing
Leading
Controling
8. Ernest Dale : (POSDIRC)
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Innovating
Representing
Controling
9. Henry Fayol : (POCCC)
Planning
Organizing
Commanding
Coordinating
Controlling
10. Lyndall Urwick & Luther Gulick : (POSDCRB)
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting

Pengertian-pengertian :
1. Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit.
Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan
perencaan, 5 W + 1 H .Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang
perlu untuk mencapai sasaran tadi.
2. Organizing
Organizing atau pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam
cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
3. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.
4. Activating
Activating atau pelaksanaan adalah suatu fungsi manajemen berupa bentuk kegiatan kerja nyata dalam
suatu kegiatan manajemen.
5. Staffing
Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan
atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.
6. Directing / Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
masingmasing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang
telah ditetapkan semula.
7. Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama
yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
8. Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.
9. Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
Mengambil keputusan
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan
Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-
sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
10.Innovating
Innovating merupakan fungsi manajemen berupa penelitian, pengembangan, dan / atau perekayasaan
yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau
cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau
proses produksi.
11. Representing
Representing adalah fungsi manajemen berupa adanya kesamaan dalam hal pengerjaan tugas.
12. Budgeting
Budgeting merupakan fungsi manajemen berupa pengikhtisaran sistem anggaran keuangan. Baik itu
sistem keuangan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.
13. Assembling
Assembling merupakan fungsi manajemen dimana terjadi pengurutan-pengurtan dalam hal kegiatan
yang berhubungan dengan manajemen itu sendiri.
14. Resources
Resources merupakan fungsi manajemen berupa pemanfaat sumber daya yang ada, baik itu SDA atau
SDM sehingga terjadi ketepatgunaan.
15. Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela
sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
16. Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau
penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam
hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
17. Communication
Communication merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Dalam
hal ini komunikasi yag terjadi diantara hierarki kepemimpinan.
9. Penerapan fungsi manajemen dalam organisasi
Kegiatan perayaan maulid nabi

1. PLANNING

Pada saat perencanaan, hal yang harus dilakukan adalah penentuan tanggal kegiatan,

mencari anggota buat dijadikan panitia kegiatan dan penentuan ketua umum panitia kegiatan,

pembina kegiatan, bahkan penasihat kegiatan.

Selanjutnya pada saat perencanaan kegiatan, hal yang harus dilakukan adalah penentuan

apa- apa saja yang hendak diadakan pada saat hari pelaksanaan berlangsung, seperti penentuan

ustadz untuk ceramah agama, penentuan pembawa marsanzi, hal ini dilakukan agar tidak terjadi

tabrakan dengan yang lain.

2. ORGANIZING

Setelah mendapatkan SDM untuk dijadikan panitia kegiatan, maka tahap selanjutnya yang

harus dilakukan adalah penyusunan job descreption oleh ketua panitia dalam bentuk proposal

3. ACTUATING

Pada saat pelaksanaan, hal yang harus dilakukan merupakan pengimplementasian susunan

panitia pada masing- masing job descreption. Hal yang paling krusial pada saat pelaksanaan acara

adalah pergerakan dari ketua panitia agar tidak terjadi ketimpangan.

4. CONTROLING

Pengawasan yang dilakukan adalah pergerakan dari pembimbing, penasihat, bahkan ketua

kegiatan dari awal hingga akhir acara kegiatan dalam bentuk laporan tanggung jawab yang

dilakukan oleh ketua panitia pelaksana.


10. Tugas manajemen
1 .MANAJEMEN PUNCAK
Yang mana biasanya terdiri atas direksi, CEO, GM atau General Manager yang biasa
disebut dengan Presiden Direksi. Manajemen puncak ini punya peran utama sebagai:

 Menentukan rencana, tujuan, dan juga kebijakan perusahaan


 Bertanggungjawab atas semua manajemen yang ada dibawahnya
 Memobilitas sumber daya perusahaan tersedia
 Bekerja dari pemikiran, perencaan baru memutuskan
 Mempersiapkna rencana jangka panjang
 Mempunyai wewenang serta tanggungjawab maksimal
 Memerlukan ketrampilan serta konseptual yang paling bagus

2.MANAJEMEN TINGKAT MENENGAH


Yang mana berada dalam tengah-tengah dari hierarki sebuah perusahaan. Manajemen
ini bertanggungjawab atas segala pelaksanaan rencana yang mana sudah ditentukan
oleh manajemen puncak.
Biasanya terdiri atas Kepala Departemen, Manajer Cabang, Junior Executive. Adapun
tugas serta peran manajemen tingkat menengah ini adalah:
 Menjalankan semua perintah, kebjakan, serta rencana yang telah disusun oleh
manajemen puncak.
 Memberikan saran serta rekomendasi kepada manajemen puncak.
 Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen
 Berkomunikasi dengan manajeme puncak serta mnajemen yang ada dibawahnya
 Mempersiapkan rencana dalam jangka pendek
 Mempunyai wewenang serta tanggungjawab yang terbatas karena perantara
manajemen puncak dengan manajemen yang ada dibawahnya
 Bertanggungjawab secara langsung dengan CEO serta Dewan Direksi perusahaan

3.MANAJEMEN LINI PERTAMA
Merupakan tingkatan manajemen terendah dalam sebuah perusahaan, yang mana
memimpin serta melakukan pengawasan terhadap tenaga operasional serta tidak
membawahi manajer lainnya.
Yang biasanya terdiri atas mandor serta pengawa yang telah dipilih oleh manjer tingkat
menengah. Manajemen tingkat ini mempunyai aktivitas berupa:
 Mengarahkan setiap karyawan
 Mengembangkan moral kepada para karyawan
 Menjaga hubungan baik anatara manajemen tingkat menengah serta karyawan
 Menginformasikan keputusan yang diambil oelh manajemen diatasnya kepada para
karyawan
 Lebih banyak menghabiska waktunya untuk mengendalikan serta mengarahkan
karyawan
 Menysusn rencana harian, mingguan serta bulanan, akan tetapi tidak dalam jangka
panjang
 Mempunyai wewenang yang sangat terbatas, akan tetapi punya tanggungjawab
penting.

11. Keterampilan Manajer

Menurut Robert L. Katz (1970), setiap manajer membutuhkan minimal tiga


keterampilan dasar, antara lain:
1. Conceptional Skill (Keterampilan Konseptual)
Keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan haruslah dimiliki oleh manajer tingkat
atas (top manager) demi kemajuan organisasi.
Kemudian, ide atau gagasan tersebut haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan
untuk mewujudkan konsep atau gagasannya tersebut.
Keterampilan konsepsional ini juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja,
karena proses penjabaran ide ini biasanya juga disebut dengan proses perencanaan atau
planning.

2. Humanity Skill (Keterampilan untuk Berhubungan dengan Orang Lain)


Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berhubungan dengan orang lain atau
keterampilan dalam berkomunikasi.
Manajer harus bisa menciptakan komunikasi yang persuasif terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Karyawan akan merasa dihargai dan selanjutnya akan bersikap lebih terbuka
dengan komunikasi yang persuasif dan bersahabat dari atasannya.
Keterampilan berkomunikasi ini sangatlah diperlukan oleh tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.

3. Technical Skill (Keterampilan Teknis)


Keterampilan teknis merupakan bekal wajib bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini adalah kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya penggunaan komputer, perbaikan mesin, akuntansi, dan lain-lain.
4. Keterampilan Manajemen Waktu
Keterampilan ini merupakan rujukan pada kemampuan seorang manajer dalam menggunakan
secara bijaksana waktu yang dimilikinya.
Setiap menit yang terbuang sia-sia akan sangat merugikan perusahaan. Tentu saja, mayoritas
manajer harus menjadikan waktu tetap sebagai aset yang berharga, karena membuang-buang
waktu sama saja dengan mengurangi produktivitas perusahaan.

5. Keterampilan Membuat Keputusan


Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya.
Bagi seorang manajer, kemampuan membuat keputusan merupakan hal yang paling utama.
Terutama bagi kelompok manajer tingkat atas (top manager).
Dalam pembuatan keputusan, ada tiga langkah yang bisa dilakukan oleh seorang manajer, yaitu
seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan menemukan berbagai alternatif yang bisa
diambil untuk penyelesaian masalah tersebut.
Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif
yang terbaik, serta manajer harus dapat mengimplementasikan alternatif yang telah dipilihnya
tersebut serta mengawasi dan mengevaluasi agar selalu berada pada jalur yang tepat.

12. Tujuan Pengawasan

1. Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut, kebijaksanaan dan
perintah.
2. Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan.
3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan.
4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan.
5. Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi (pemerintah).

13. Perbedaan Badan Usaha dengan Perusahaan


Perusahaan

1. Kesatuan teknis yang menggunakan faktor-faktor produksi dalam rangka menghasilkan


barang dan jasa
2. Berorietasi untuk menghasilkan barang dan jasa.
3. Alat bagi badan usaha untuk mencapai suatu tujuan
Badan usaha
1. Kesatuan yuridis yang menggunakan faktor-faktor produksi dalam rangka menghasilkan
barang dan jasa dengan tujuan memperoleh laba.
2. Berorientasi untuk memperoleh laba
3. Kumpulan modal dengan tujuan utama untuk memperoleh keuntungan

14. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Negara


Secara umum ciri-ciri BUMN adalah sebagai berikut.

 1) Melayani kepentingan umum.


 2) Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara.
 3) Berusaha untuk memperoleh keuntungan.
 4) Berstatus badan hukum.
 5) Modalnya dapat berupa saham dan obligasi untuk BUMN yang telah go public.
 6) Bergerak di bidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat hidup
orang banyak).
 7) Bertujuan membangun ekonomi nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
 8) Segala hak, kewajiban, dan tanggung jawab berada di tangan negara.
 9) Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik dari lembaga keuangan bank maupun
non bank.
 10) Pengawasan dilakukan oleh alat perlengkapan negara yang berwenang.

Ciri-ciri BUMD
 1) Perusahaan Daerah dipimpin oleh seorang direksi.
 2) Didirikan oleh pemerintah daerah.
 3) Sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah daerah yang
merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan.
 4) Modal terdiri atas saham prioritas dan saham biasa.
 5) Bertujuan untuk mencari keuntungan.
 6) Memiliki status badan hukum dan didirikan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda).
 7) Pengangkatan dan pemberhentian Direksi harus mendapat persetujuan DPRD.
 8) Direksi Perusahaan Daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah.
 9) Karyawan berstatus pegawai pemerintah daerah.
15. Peranan BUMN:
 Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mengurangi jumlah
pengangguran.
 Memberikan pengarahan serta bantuan untuk para pengusaha golongan
ekonomi lemah, baik itu untuk koperasi maupun UKM.
 Memberikan sumbangan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara
nasional.
 Menjadi perintis usaha yang belum dilaksanakan oleh koperasi dan pihak swasta,
seperti menyediakan kebutuhan masyarakat dengan barang dan jasa yang
bermutu serta memadai.
 Pemerintah dapat melayani masyarakat secara maksimal dengan adanya BUMN.
 Menjadi sumber pendapatan negara dari pendapatan nonpaja untuk mengisi kas
negara.
 Mencegah agar cabang-cabang produksi yang penting tidak dikuasai oleh
sekelompok masyarakat tertentu.

Peran BUMD
 Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha .
 Memenuhi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat .
 Menjadi perintis kegiatan yang kurang diminati masyarakat.

16. Tujuan didirikannya BUMN :

 Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya


dan penerimaan negara pada khususnya.
 Mengejar keuntungan.
 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
 Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh swasta
dan koperasi.
 Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat.

Tujuan berdirinya Badan Usaha Milik Swasta :


 Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya atau meraih keuntungan dengan cara
seoptimal mungkin.
 Mengembangkan usaha yang dimiliki agar menjadi lebih besar dan dapat membuka
cabang yang baru.
 Mengembangkan modal yang telah ada sehingga dapat menanam saham diberbagai
perusahaan lain untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan.
 Membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sehingga membantu mengurangi jumlah
pengangguran.

17. Kelebihan dan kekurangan badan usaha perseorangan

Kelebihan perusahaan perseorangan:

- Modal yang dibutuhkan relatif kecil.


- Laba perusahaan menjadi milik sendiri.
- Keputusan mudah diambil karena memang wewenang pemilik.
- Kerahasiaan perusahaan lebih terjamin.
- Mudah mengontrol dan menemukan kesalahan pengelolaan.
- Pemilik memiliki kebebasan dalam mengelola perusahaan.
Kekurangan perusahaan perseorangan:

- Usaha sulit berkembang karena modal usaha kecil.


- Kerugian perusahaan ditanggung oleh pemilik.
- Sulit memperoleh pinjaman karena perusahaan tidak berbadan hukum.
- Kelangsungan perusahaan bergantung pada pemilik.
- Tanggung jawab tidak terbatas pada modal. Artinya, harta pribadi pemilik dapat dipakai
membayar utang.
- Tanggung jawab dan risiko ditanggung sendiri.

Kelebihan dan kekurangan Firma

Kelebihan firma:

- Pengelolaan lebih profesional dengan adanya pembagian kerja.


- Pemimpin firma dipilih berdasarkan keahlian masing-masing.
- Modal relatif lebih besar.
- Pembagian keuntungan didasarkan perbandingan modal yang disetor.
- Semua anggota firma bertindak sebagai pemilik perusahaan yang harus aktif mengelola usaha.
- Lebih mudah meminjam modal karena memiliki akta notaris.
Kekurangan Firma:

- Tanggung jawab tidak terbatas pada modal, namun termasuk harta pribadi.
- Jika ada anggota yang melakukan pelanggaran hukum, maka semua anggota firma terkena
akibatnya.
- Kerugian satu anggota akan ditanggung bersama.
- Hak milik perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kekayaan pribadi.
- Jika firma bangkrut, harta pribadi dapat ikut tersita.
- Dapat menimbulkan perselisihan jika pembagian keuntungan tidak adil.

Kelebihan dan kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

Kelebihan Perseroan Terbatas (PT):

- Relatif mudah mendapat tambahan modal.


- Mudah mendapat pinjaman modal karena statusnya yang berbadan hukum.
- Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada modal yang ditanamkan.
- Penanaman modal berupa saham pada PT mudah diperjualbelikan.
- Kelangsungan perusahaan terjamin karena tidak tergantung pada pemimpin dan pemegang
saham.
- Pengelolaannya profesional karena dipegang oleh masing-masing ahlinya.
- Harta perusahaan terpisah secara manajemen dengan harta pemegang saham.
- Ada jaminan kesejahteraan bagi karyawan.
Kekurangan Perseroan terbatas (PT):

- Prosedur pendirian PT relatif sangat sulit.


- Rahasia perusahaan dapat diakses secara umum
- Adanya kemungkinan nepotisme karena pimpinan perusahaan dipilih oleh pemegang saham
terbesar.
- Keuntungan dibagi dengan pemegang saham.
- Adanya pajak perusahaan sehingga keuntungan perusahaan berkurang.
- Perhatian pemegang saham terhadap perusahaan kurang karena tanggung jawabnya terbatas.
Kelebihan dan kekurangan CV

Kelebihan CV:

- Relatif lebih mudah dalam mencari tambahan modal dari anggota pasif.
- Mudah dalam pencarian kredit.
- Pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak yang memiliki keahlian di bidangnya.
- Tanggung jawab pesero pasif terbatas.
- Modal relatif lebih besar.
- Kelangsungan usaha lebih terjamin.
Kekurangan CV:

- Pesero pasif tidak mengelola perusahaan dan hanya mempercayakan modal kepada pesero
aktif.
- Tanggung jawab pesero aktif tidak terbatas.
- Harta kekayaan pesero aktif dapat disita jika perusahaan mengalami kebangkrutan.
- Modal yang telah disetor pesero pasif sulit ditarik kembali karena telah digunakan sebagai
modal.
- Keuntungan dibagi antar anggota.

18. Pengertian koperasi


badan usaha yang memiliki anggota orang atau badan hukum yang didirikan dengan
berlandaskan asas kekeluargaan serta demokrasi ekonomi.
Koperasi merupakan produk ekonomi yang kegiatannya menjadi gerakan ekonomi
kerakyatan, dan berjalan dengan prinsip gotong-royong.
Landasan operasional
Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi No. 25 1992
UUD 1945 pasal 33 ayat 1; “perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan.” Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang
sesuai dengan itu adalah koperasi.
ASAS-ASAS KOPERASI
Koperasi memiliki 2 asas, yaitu: Asas Kekeluargaan dan Asas Gotong Royong. Asas
kekeluargaan artinya, setiap anggota koperasi memiliki kesadaran untuk melakukan yang terbaik
di setiap kegiatan koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua anggota dalam
koperasi tersebut. Asas gotong royong artinya, setiap anggota koperasi harus memiliki toleransi,
tidak egois atau individualis, serta mau bekerja sama dengan anggota lainnya.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
prinsip-prinsip koperasi adalah garis-garis yang dijadikan penuntun dan digunakan oleh
koperasi untuk mengaplikasikan tuntunan tersebut dalam praktik koperasi. Berikut adalah prinsip-
prinsipnya:
Prinsip Ke-1; Keanggotaan Sukarela dan Terbuka.
Prinsip Ke-2; Pengendalian oleh Anggota Secara demokratis.
Prinsip Ke-3; Partisipasi Ekonomi Anggota.
Prinsip Ke-4; Otonomi Dan Kebebasan.
Prinsip Ke-5; Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi.
Prinsip Ke-6; Kerjasama diantara Koperasi.
Prinsip Ke-7; Kepedulian Terhadap Komunitas.

19. Jenis-jenis Simpanan Koperasi


1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Besarnya simpanan bergantung dari hasil
kesepakatan pengurus dan anggota koperasi. Simpanan pokok tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok
berjumlah sama bagi setiap anggota.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya setiap bulan dengan
jumlah simpanan yang sama setiap bulannya. Besarnya simpanan bergantung dari hasil
kesepakatan pengurus dan anggota koperasi. Simpanan wajib tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
3. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela adalah simpanan yang besarannya tidak ditentukan, tetapi
bergantung kepada kemampuan anggota. Simpanan sukarela dapat disetorkan dan
diambil setiap saat.

20. Alat kelengkapan koperasi


Rapat Anggota Tahunan, Pengurus Koperasi, dan Pengawas Koperasi.

21. Keanggotaan Koperasi Sekolah


a. Syarat-Syarat Menjadi Anggota Koperasi Sekolah
Berikut ini syarat-syarat untuk menjadi anggota koperasi sekolah.
1) Siswa yang masih aktif di sekolah yang bersangkutan.
2) Keanggotaan koperasi sekolah tidak dapat dipindahtangankan.
3) Setiap anggota wajib mematuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

b. Berakhirnya Keanggotaan Koperasi Sekolah


Berakhirnya keanggotaan koperasi sekolah apabila seperti berikut ini.
1) Siswa meninggal dunia.
2) Siswa pindah sekolah.
3) Berhenti sekolah karena tamat, lulus, atau alasan lain.
4) Ketentuan lain yang termuat dalam anggaran dasar, misalnya tidak melaksanakan
kewajiban atau berbuat sesuatu yang merugikan koperasi.

22. Perbedaan dividen dengan SHU


Deviden merupakan hasil yang didapatkan dari seseorang yang telah menanamkan
modalnya untuk kepentingan usaha sedangkan SHU merupakan hasil dari kegiatan usaha yang
dibagikan kepada para anggotanya sesuai jasa masing – masing anggota. Jadi deviden bersifat
individualisme sedangkan SHU tidak bersifat individualisme.

23. Menghitung sisa hasil usaha (SHU)

Anda mungkin juga menyukai