Anda di halaman 1dari 11

ETOS KERJA ISLAMI DAN ENTREPRENEURSHIP

TAHUN 2022/2023

Dody Priamitra
Widha Syafitri
Muammar Khadafi
Fakultas Rekayasa Sistem
Universitas Teknologi Sumbawa
Jl. Raya Olat Maras, Batu Alang, Moyo Hulu, Pernek, Moyohulu, Kabupaten Sumbawa,
Nusa Tenggara Bar. 84371, Indonesia. Nomor Telepon.

Abstrak:
Abstrak: Etos kerja islami merupakan gabungan nilai-nilai Islam dalam aktivitas kerja dan
usaha untuk mencapai kesuksesan secara material dan spiritual. Hubungan antara etos kerja
islami dengan entrepreneurship menarik minat peneliti dan praktisi bisnis. Tinjauan literatur
ini menganalisis hubungan yang terjalin antara etos kerja islami dan entrepreneurship, serta
dampaknya pada kinerja bisnis. Etos kerja islami mendorong integritas, keadilan, keberkahan,
dan kerja keras dalam menjalankan bisnis. Nilai-nilai Islam juga memengaruhi pengambilan
keputusan bisnis, strategi inovasi, dan tanggung jawab sosial. Meskipun tinjauan literatur ini
memberikan dukungan bagi hubungan positif antara etos kerja islami dan entrepreneurship,
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme yang mempengaruhi hubungan
ini serta konteks budaya yang berbeda.
Kata kunci: etos kerja islami, entrepreneurship, nilai-nilai Islam, kinerja bisnis, pengusaha
muslim
Abstract: Islamic work ethic combines Islamic values with work activities and
endeavors to achieve both material and spiritual success. Its connection to entrepreneurship
has garnered interest from researchers and business practitioners. This literature review
analyzes the relationship between Islamic work ethic and entrepreneurship, as well as its
impact on business performance. Islamic work ethic promotes integrity, justice, blessings, and
hard work in conducting business. Islamic values also influence business decision-making,
innovation strategies, and social responsibility. While this literature review provides support
for the positive relationship between Islamic work ethic and entrepreneurship, further research
is needed to understand the mechanisms that affect this relationship and the varying cultural
contexts.
Keywords: Islamic work ethic, entrepreneurship, Islamic values, business performance,
Muslim entrepreneurs.
PENDAHULUAN yang berkelanjutan dan memiliki dampak
Pada pendahuluan ini, kita akan sosial positif.(Karolina, 2021)
menjelajahi pentingnya etos kerja Islami Dalam pembahasan ini, kami akan
dan kewirausahaan dalam dunia kerja yang menjelajahi hubungan yang kompleks
sedang mengalami perubahan signifikan antara etos kerja Islami dan kewirausahaan
akibat globalisasi dan kemajuan teknologi. serta bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat
Selain itu, kita akan mempertimbangkan mempengaruhi sikap dan perilaku dalam
peran nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama dunia bisnis. Kami akan menelusuri konsep
dalam membentuk pandangan dan gaya etos kerja Islami, menganalisis prinsip-
hidup kita di dunia kerja. prinsip dan nilai-nilai yang menjadi
Dalam konteks ini, konsep etos kerja Islami dasarnya, serta bagaimana prinsip-prinsip
dan kewirausahaan menjadi relevan. Etos tersebut dapat diintegrasikan dalam praktik
kerja Islami merujuk pada prinsip-prinsip kewirausahaan. Kami juga akan
yang terdapat dalam ajaran Al-Qur'an dan mengeksplorasi bagaimana penerapan
Al-Hadits yang memberikan pedoman bagi prinsip-prinsip ini dapat mempengaruhi
umat Muslim dalam berbagai aspek kinerja bisnis, inovasi, keberlanjutan, dan
kehidupan, termasuk pekerjaan. Prinsip- dampak sosial yang dihasilkan oleh usaha
prinsip seperti keadilan, tanggung jawab berbasis etos kerja Islami.
sosial, kerja keras, ketekunan, dan Dengan pemahaman yang lebih
integritas merupakan landasan moral dalam mendalam tentang etos kerja Islami dan
Islam yang dapat memengaruhi sikap dan kewirausahaan, diharapkan kita dapat
perilaku individu dalam dunia mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam
kerja.(Apriadi & Khadafie, 2020) praktik bisnis kita. Hal ini akan
Sementara itu, kewirausahaan memberikan wawasan baru tentang
melibatkan semangat, kreativitas, inovasi, pentingnya keadilan, integritas, dan
dan manajemen untuk merespons peluang tanggung jawab sosial dalam dunia kerja,
bisnis dan mencapai kesuksesan. Hal ini serta mendorong pengembangan
melibatkan kemampuan untuk kewirausahaan yang berkelanjutan dan
mengidentifikasi peluang, berdampak positif bagi masyarakat secara
mengembangkan ide bisnis, mengambil luas.(Thaib, 2014) Pada dasarnya,
risiko, dan mengelola usaha dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat
efisiensi. Dalam konteks ini, prinsip-prinsip adalah cara untuk mewujudkan penggunaan
etos kerja Islami dapat menjadi fondasi ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dengan
yang kuat dalam praktik kewirausahaan kata lain, ini merupakan tanggung jawab
moral bagi individu yang memiliki terampil.(Zainal Abidin & Ari Wahyu
kemampuan (pengetahuan dan sumber daya Prananta, 2022)
finansial) untuk memberikan bantuan Wirausaha sangat diminati oleh
kepada sesama.(Aziz et al, 2021) mahasiswa dan generasi muda masa kini.
Dari segi historis dan antropologis, Banyak generasi muda yang telah
umat Islam di Indonesia memiliki memasuki dunia wirausaha dengan
kecenderungan bisnis yang luar biasa. berbagai produk yang mereka bawa ke
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dalam bisnis mereka. Para pengusaha muda
sejarah dan antropologi menunjukkan ini memiliki pengalaman yang beragam
bahwa sebelum masa penjajahan, para dalam menjalankan bisnis dan bersaing
santri memiliki semangat dan antusiasme dengan produk-produk yang berbeda di
yang besar dalam terlibat dalam dunia pasar. Siswa yang memiliki kreativitas
bisnis, seperti yang diajarkan oleh selalu memiliki dorongan untuk
pedagang Muslim yang menyebarkan mengetahui dan mencoba-coba,
agama Islam. Fenomena ini dapat berpetualang, memiliki banyak ide, dan
dimengerti dengan mudah karena Islam mampu mengembangkan banyak pendapat.
memiliki tradisi bisnis yang sangat dihargai Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
dan mengangkat derajat pedagang yang berpikir kreatif merupakan kemampuan
jujur setara dengan Nabi, para syuhada, dan individu dalam menghasilkan gagasan-
orang-orang sholih. Seperti yang telah gagasan baru dalam memecahkan masalah.
disebutkan sebelumnya, Islam sangat (Muammar Khadafie, Akhairuddin, 2019)
mendorong kewirausahaan di kalangan Mereka yang memiliki semangat
umatnya. Oleh karena itu, para santri kewirausahaan yang tinggi terus berupaya
menjadi pelopor dalam bidang berinovasi agar produk yang akan mereka
kewirausahaan di kalangan pribumi. Oleh tawarkan tetap kompetitif di pasar. Dalam
karena itu, tidak mengherankan jika di upaya untuk meraih keunggulan kompetitif,
Indonesia terdapat suku-suku yang sangat sebagian besar pengusaha melakukan
menjaga tradisi keagamaan mereka dan perubahan-perubahan pada produk mereka
juga terkenal sebagai pengusaha yang untuk meningkatkan strategi pemasaran
mahir. Suku-suku seperti Banjar, dan menarik. supaya minat konsumen
Minangkabau, Makassar, dan Bugis adalah terhadap produk produk yang akan mereka
contohnya, mereka kuat dalam pemahaman tawarkan.(Mathematics, 2016)
dan praktik agama mereka, sekaligus
dikenal sebagai pengusaha yang METODE PENELITIAN
Berikut ini adalah beberapa metode efektif dalam kewirausahaan. Studi
penelitian yang bisa digunakan adalah: kasus komparatif juga membantu dalam
1. Survei: Metode survei efektif untuk memahami perbedaan konteks dan
mengumpulkan data tentang minat dan variabel yang mempengaruhi
persepsi mahasiswa dan generasi muda keberhasilan dalam kewirausahaan.
terhadap kewirausahaan. Survei (Simatupang et al., 2019)
menggunakan kuesioner terstruktur 4. Analisis Data Sekunder: Menggunakan
yang dapat disebarkan kepada populasi data sekunder, seperti data statistik
yang luas, sehingga memberikan ekonomi atau data partisipasi mahasiswa
gambaran yang representatif tentang dalam kegiatan kewirausahaan, dapat
pandangan mereka. Hal ini membantu memberikan informasi yang relevan
peneliti memperoleh pemahaman yang tanpa perlu melakukan pengumpulan
luas mengenai minat dan motivasi dalam data primer. Analisis data sekunder
berwirausaha. membantu peneliti dalam melihat tren
2. Wawancara: Melalui wawancara dengan dan pola yang berkaitan dengan
pengusaha muda atau santri yang terlibat kewirausahaan di kalangan mahasiswa
dalam bisnis, peneliti dapat dan generasi muda, serta memperkaya
mendapatkan perspektif yang mendalam pemahaman mereka tentang fenomena
tentang pengalaman mereka, strategi tersebut.
yang mereka gunakan, serta pandangan 5. Fokus Kelompok: Metode fokus
mereka tentang kewirausahaan dan etos kelompok memungkinkan peneliti untuk
kerja Islami. Wawancara membentuk kelompok diskusi dengan
memungkinkan interaksi langsung mahasiswa atau generasi muda yang
dengan responden dan memungkinkan tertarik pada kewirausahaan. Diskusi
peneliti untuk mengeksplorasi sudut dalam kelompok ini memberikan
pandang yang lebih kaya dan detail. kesempatan bagi responden untuk
3. Studi Kasus Komparatif: Metode studi berbagi pengalaman, pandangan, dan
kasus komparatif memungkinkan persepsi mereka secara interaktif.
peneliti membandingkan beberapa Metode ini memungkinkan peneliti
pengusaha muda yang berhasil dalam untuk mendapatkan pemahaman yang
bisnis mereka. Dengan mempelajari lebih dalam dan melihat perspektif yang
pendekatan, strategi, dan faktor-faktor beragam mengenai etos kerja Islami dan
keberhasilan mereka, peneliti dapat faktor-faktor yang memengaruhi minat
mengidentifikasi praktik-praktik yang dalam berwirausaha.
6. Analisis Dokumen: Analisis dokumen sikap ini dikenal dengan istilah ihsan. Dari
membantu peneliti dalam memahami penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa
literatur yang ada, seperti laporan etos terkait dengan nilai-nilai batin
penelitian, artikel ilmiah, buku, atau seseorang. Oleh karena itu, seorang muslim
kebijakan yang berkaitan dengan etos harus mengisi etosnya dengan kebiasaan-
kerja Islami dan kewirausahaan. Metode kebiasaan positif agar mencerminkan
ini memungkinkan peneliti untuk kepribadiannya sebagai seorang muslim
memperoleh wawasan yang lebih dalam yang bekerja dengan baik dan sempurna.
tentang konsep, teori, dan temuan Aktivitas tersebut dilakukan dengan
penelitian sebelumnya, yang dapat dorongan untuk mewujudkan sesuatu,
menjadi landasan untuk sehingga tumbuh rasa tanggung jawab yang
mengembangkan penelitian lebih lanjut besar untuk menghasilkan karya dan
atau membandingkan hasil penelitian produk berkualitas. Bekerja bukan hanya
dengan studi sebelumnya.(Alfiyan et al., mencari uang, tetapi juga
2019) mengaktualisasikan diri secara optimal dan
memiliki nilai transendental yang tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN: Aktivitas tersebut dilakukan dengan
Etos berasal dari bahasa Yunani kesengajaan dan perencanaan. Oleh karena
yang memiliki arti sikap, kepribadian, atau itu, orang yang bekerja akan mengeluarkan
watak. Dari kata tersebut, terbentuklah kata seluruh potensi yang dimilikinya agar apa
etika atau etiket. Toto Tasmara yang dikerjakan memberikan kepuasan dan
menjelaskan bahwa etos, yang berasal dari manfaat.
bahasa Yunani, merujuk pada sikap, Berdasarkan penjelasan tersebut,
kepribadian, watak, dan karakter seseorang. bagi seorang muslim, bekerja adalah upaya
Etos dipengaruhi oleh kebiasaan, pengaruh yang dilakukan dengan sungguh-sungguh,
budaya, dan sistem nilai yang dianutnya. dengan mengeluarkan semua kemampuan
Kata etos juga terkait dengan kata etika dan dan sumber daya yang dimilikinya, baik
etiket, yang mengandung makna semangat berupa pikiran maupun tenaga. Tujuan dari
kuat untuk melakukan sesuatu dengan bekerja adalah untuk mengaktualisasikan
optimal, lebih baik, dan menghindari diri sebagai hamba Allah yang harus
kerusakan. Dalam konteks ini, setiap memakmurkan bumi Allah dan menjadi
tindakan yang dilakukan akan diarahkan bagian dari masyarakat yang terbaik (khairu
untuk mengurangi atau menghilangkan ummah).(Suatu et al., n.d.)
kekurangan dari hasilnya. Dalam Islam,
Kewirausahaan, juga dikenal mudah dapat memperoleh investor yang
sebagai entrepreneurship, adalah bersedia membantu bisnisnya karena
kemampuan untuk menjadi kreatif dan sifatnya yang jujur dan dapat dipercaya.
inovatif yang digunakan sebagai dasar, Konsep berwirausaha dalam Islam dikenal
strategi, dan sumber daya untuk mencari dengan istilah tijarah, yang merujuk pada
peluang dalam mencapai kesuksesan. kegiatan berdagang atau
Kewirausahaan bukanlah suatu ilmu yang bertransaksi.(Oktavia, 2021) Berikut
ajaib yang secara instan menghasilkan adalah penjelasan lengkapnya:
uang, tetapi lebih merupakan ilmu, seni,
dan keterampilan dalam mengelola semua A. Etos Kerja Islami
keterbatasan sumber daya, informasi, dan 1. Ketekunan dan kedisiplinan adalah nilai
dana yang ada guna mempertahankan dalam etos kerja Islami yang
hidup, mencari nafkah, atau mencapai menekankan pentingnya bekerja dengan
puncak dalam karir. Dalam konteks Islam, tekun dan disiplin. Ketekunan
kewirausahaan merupakan aspek melibatkan dedikasi dan kesungguhan
kehidupan yang tergolong dalam masalah dalam melaksanakan tugas-tugas
muamalah, yang melibatkan hubungan pekerjaan dengan konsistensi dan
horizontal dan vertikal, yaitu hubungan ketekunan yang tinggi. Kedisiplinan
antara manusia dengan makhluk hidup melibatkan aturan, tata tertib, dan
lainnya (manusia, lingkungan, dan hewan), pengendalian diri untuk menjaga fokus,
serta hubungan manusia dengan Allah yang efisiensi, dan ketepatan waktu dalam
akan dimintai pertanggungjawaban di melaksanakan tugas-tugas.
akhirat. Nabi Muhammad SAW 2. Kehalalan dan keberkahan dalam usaha
mengajarkan praktik berwirausaha dan adalah prinsip dalam etos kerja Islami
transaksi yang dilakukan dengan kejujuran yang menekankan pentingnya
dan keadilan, serta menghindari menjalankan usaha secara halal dan
mengecewakan konsumen agar keuntungan mencari berkah dalam segala aspek
yang didapat secara konsisten meningkat, bisnis. Kehalalan mengacu pada
sehingga tidak mengecewakan para menjalankan usaha dengan cara yang
investor. Muhammad, sebagai seorang sesuai dengan ajaran Islam, menghindari
pelaku bisnis, bukanlah seorang modal praktik-praktik yang haram atau tidak
besar, tetapi modal utamanya dalam dibenarkan. Keberkahan berarti mencari
berbisnis adalah kepercayaan (al-Amin). berkah dan restu dari Allah SWT dalam
Dengan kepercayaan tersebut, dia dengan
usaha, dengan menjaga integritas, 2. Inovasi dan kreativitas dalam berbisnis:
keadilan, dan etika bisnis yang baik. Islam mendorong umatnya untuk
3. Tanggung jawab sosial dan keadilan menjadi inovator dan kreatif dalam
dalam bisnis adalah nilai-nilai dalam berbisnis. Seorang entrepreneur Muslim
etos kerja Islami yang mendorong diharapkan mampu menciptakan solusi
pemilik bisnis dan pengusaha untuk baru dan ide-ide inovatif yang
menjalankan tanggung jawab sosial bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi
mereka dan mempromosikan keadilan dan kreativitas dapat membantu
dalam segala aspek bisnis. Tanggung pengembangan bisnis, meningkatkan
jawab sosial mencakup kepedulian efisiensi, serta memberikan kontribusi
terhadap kesejahteraan masyarakat, positif terhadap perkembangan ekonomi
lingkungan, dan karyawan. Keadilan dan kemaslahatan umat.
dalam bisnis mengacu pada perlakuan 3. Memperhatikan kemaslahatan umat dan
yang adil terhadap semua pihak, ummah: Entrepreneurship dalam Islam
termasuk pelanggan, mitra bisnis, dan mengajarkan pentingnya
karyawan, tanpa diskriminasi atau memperhatikan kemaslahatan umat dan
eksploitasi.(Ramadhan & Hadi ummah secara luas. Seorang Muslim
Ryandono, 2015) entrepreneur diharapkan untuk tidak
hanya memperjuangkan kepentingan
B. Entrepreneurship dalam Islam pribadi atau perusahaan, tetapi juga
memiliki beberapa aspek yang perlu mempertimbangkan dampak sosial,
dijelaskan secara singkat dan jelas: ekonomi, dan lingkungan dari bisnis
1. Merupakan bentuk ibadah: yang dijalankannya. Dalam membangun
Entrepreneurship dalam Islam bisnis, penting untuk memperhatikan
dipandang sebagai bentuk ibadah ketika kesejahteraan masyarakat, menciptakan
dilakukan dengan niat yang ikhlas dan lapangan kerja, memberikan kontribusi
tujuan yang baik. Dalam berbisnis, dalam pengentasan kemiskinan, dan
seorang Muslim dianjurkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial
menjalankan aktivitas tersebut dengan yang bermanfaat bagi umat manusia
mengikuti prinsip-prinsip agama, seperti secara umum.(Alif & Lisan Suwarno,
menjaga integritas, kejujuran, dan 2022)
mencari ridha Allah dalam setiap
tindakan dan keputusan.
C. Berikut adalah penjelasan mengenai keuangan syariah. Ini mencerminkan
contoh-contoh Etos Kerja Islami komitmen untuk menjalankan bisnis
dalam Entrepreneurship: sesuai dengan ajaran Islam dan
1. Menjaga integritas dan kejujuran dalam memastikan bahwa kegiatan usaha tidak
bisnis: Etos kerja Islami mendorong para melibatkan transaksi haram.(Oktavia,
entrepreneur Muslim untuk menjaga 2021)
integritas dan kejujuran dalam semua
aspek bisnis. Ini termasuk berkomitmen D. Berikut adalah penjelasan mengenai
untuk berlaku jujur, transparan, dan keberhasilan dalam
memenuhi kewajiban yang telah Entrepreneurship dalam Perspektif
disepakati. Menjaga integritas dan Islami:
kejujuran mencerminkan nilai-nilai 1. Bukan hanya mencari keuntungan
Islam yang penting dalam menjalankan materi, tetapi juga mendapatkan
bisnis. keberkahan: Keberhasilan dalam
2. Berbagi keuntungan secara adil entrepreneurship dalam perspektif
(syirkah): Prinsip syirkah dalam Islam Islami tidak hanya diukur dari segi
mengacu pada konsep berbagi keuntungan materi, tetapi juga dari
keuntungan dalam usaha. Seorang aspek keberkahan. Seorang entrepreneur
entrepreneur Muslim dapat menerapkan Muslim yang sukses akan mencari
etos kerja Islami dengan menerapkan keberkahan dalam bisnisnya dengan
syirkah, di mana keuntungan dan risiko menjalankan usaha sesuai dengan
dibagi secara adil antara pihak-pihak prinsip-prinsip Islam, menjaga
yang terlibat. Ini mencerminkan nilai integritas, dan mencari ridha Allah
keadilan, saling menghormati, dan dalam setiap tindakan dan keputusan
saling mendukung dalam lingkungan yang diambil.
bisnis. 2. Menjaga hubungan dengan Allah dalam
3. Menghindari riba dan praktek haram setiap langkah bisnis: Dalam
lainnya: Etos kerja Islami melibatkan entrepreneurship Islami, menjaga
penghindaran riba (bunga) dan praktek- hubungan dengan Allah SWT adalah
praktek haram lainnya dalam bisnis. kunci keberhasilan. Seorang
Sebagai contoh, seorang entrepreneur entrepreneur Muslim diharapkan untuk
Muslim akan mencari alternatif yang senantiasa mengingat dan
halal dalam pembiayaan, menghindari menghadapkan segala aktivitas
riba, dan mematuhi prinsip-prinsip bisnisnya kepada Allah SWT. Hal ini
melibatkan doa, beribadah, dan 2. Menggabungkan nilai-nilai Islami
menjalankan bisnis dengan niat yang dengan bisnis: Menggabungkan nilai-
ikhlas untuk mengharapkan rahmat dan nilai Islami dengan bisnis berarti
petunjuk dari Allah dalam setiap menjalankan usaha dengan mengikuti
langkah bisnis yang diambil. ajaran agama Islam, menjaga integritas,
3. Mengabdi kepada masyarakat dan dan mempertimbangkan kemaslahatan
berkontribusi positif: Keberhasilan umat serta ummah. Dengan
dalam entrepreneurship Islami juga menggabungkan nilai-nilai ini,
mencakup pengabdian kepada entrepreneur Muslim dapat menciptakan
masyarakat dan berkontribusi positif lingkungan bisnis yang etis,
bagi mereka. Seorang entrepreneur berkelanjutan, dan memberikan manfaat
Muslim diharapkan untuk melihat yang luas bagi masyarakat.
bisnisnya sebagai sarana untuk 3. Menciptakan kesuksesan yang
memberikan manfaat bagi masyarakat berkelanjutan: Dengan menerapkan Etos
secara luas. Hal ini bisa dilakukan Kerja Islami dalam Entrepreneurship,
melalui penciptaan lapangan kerja, entrepreneur Muslim dapat mencapai
pengembangan produk atau layanan kesuksesan yang berkelanjutan.
yang bermanfaat, serta terlibat dalam Menggabungkan nilai-nilai Islami
kegiatan sosial dan dengan bisnis dapat membantu
kemanusiaan.(Alfiyan et al., 2019) membangun reputasi yang baik,
memenangkan kepercayaan pelanggan,
KESIMPULAN dan menciptakan hubungan yang
Berikut beberapa poin yang bisa kami berkelanjutan. Kesuksesan yang
simpulkan antara lain sebagai berikut: berkelanjutan juga melibatkan
1. Etos Kerja Islami dan Entrepreneurship pencapaian keberkahan, pemenuhan
saling berkaitan: Etos Kerja Islami yang tujuan spiritual, dan memberikan
menganjurkan nilai-nilai seperti kontribusi positif bagi masyarakat.
ketekunan, kejujuran, keadilan, dan Dalam rangka mencapai kesuksesan yang
tanggung jawab sosial memiliki berkelanjutan dalam Entrepreneurship,
hubungan yang erat dengan praktik penting bagi entrepreneur Muslim untuk
Entrepreneurship. Penerapan nilai-nilai menggabungkan Etos Kerja Islami dengan
Islami dalam berbisnis membentuk praktek bisnis mereka. Dengan demikian,
landasan yang kuat untuk mencapai mereka dapat menciptakan bisnis yang
kesuksesan yang berkelanjutan. tidak hanya sukses secara finansial, tetapi
juga berlandaskan pada nilai-nilai Islam, Karolina, V. S. (2021). Agama Dan Etos
bertanggung jawab sosial, dan memberikan Kerja Dalam Perspektif Entrepreneur
manfaat bagi umat dan ummah secara Muslim Di Kecamatan Kepanjen,
luas.(Yulianti & Octaviani, 2014) Kabupaten Malang. 2(2), 49–50.
https://doi.org/10.51667/pwjsa.v2i2.7
DAFTAR PUSTAKA: 77
Alfiyan, A. ., Qomaruddin, M., & Mathematics, A. (2016). 済無No Title No
Alamsyag, D. . (2019). Universitas Title No Title. 11812011, 1–23.
Bhayangkara Jakarta Raya Pengaruh Muammar Khadafie, Akhairuddin, M. K.
Pendidikan Kewirausahaan dan A. (2019). Pengaruh Kompetensi
Dukungan Akademik Terhadap Niat Pedagogik Dan Sosial Guru Pai
Kewirausahaan Mahasiswa. Jurnal Terhadap Kemampuan Berpikir
Kajian Ilmiah, 19(2), 175–181. Kreatif Siswa Smk Al-Kahfi
Alif, A. P. S., & Lisan Suwarno, H. Sumbawa Tahun Pelajaran
(2022). Peran Pendidikan 2018/2019. Ibtida’iy : Jurnal Prodi
Kewirausahaan Dan Dukungan PGMI, 4(2), 133.
Akademik Dalam Meningkatkan https://doi.org/10.31764/ibtidaiy.v4i2.
Intensi Berwirausaha. Entrepreneur: 1311
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Oktavia, R. (2021). ENTERPRENEURSIP
Kewirausahaan, 3(2), 714–731. SYARIAH : MENGGALI NILAI-
https://doi.org/10.31949/entrepreneur. NILAI DASAR ETOS KERJA ISLAMI
v3i2.2738 DALAM BISNIS RASULULLAH
Apriadi, & Khadafie, M. (2020). Peran SHARIA ENTREPRENEURSHIP :
Lembaga Pendidikan dalam EXPLORE THE BASIC VALUES OF
Pencegahan dan Penanggulangan THE ISLAMIC WORK ETHOS IN
Tindakan Kekerasan Pada Siswa. THE BUSINESS OF THE
Jurnal IKRA-ITH Humaniora, 4(3), Pendahuluan Bisnis dalam bidang
37–46. perdagangan menjadi pilihan . 1,
Aziz et al. (2021). Membangun Jiwa 256–275.
Usaha Melalui Pelatihan Ramadhan, B. M., & Hadi Ryandono, M.
Kewirausahaan. Jurnal PKM N. (2015). Etos Kerja Islami Pada
Manajemen Bisnis, 1(1), 11–18. Kinerja Bisnis Pedagang Muslim
https://ojs.pseb.or.id/index.php/pkm/a Pasar Besar Kota Madiun. Jurnal
rticle/view/215
Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, Sunnah Sebagai Sumber Inspirasi
2(4), 274. Etos Kerja Islami. Jurnal Dakwah
https://doi.org/10.20473/vol2iss20154 Tabligh, 15(1), 1–9.
pp274-287 Yulianti, R. T., & Octaviani, M. (2014).
Simatupang, I., Karina, A., Situmorang, J., Pengaruh Agama Dan Budaya
& Novayanti, R. (2019). Makalah Terhadap Etos Kerja Pebisnis Muslim
Kewirausahaan. Makalah Suku Bugis Di Kabupaten Nunukan
Kewirausahaan, 7(200404501046), Kalimantan Utara. Millah, 14(1), 1–
36. 20.
Suatu, A., Dmdudq, V. V., Phplolnl, D. Q. https://doi.org/10.20885/millah.vol14.
J., Udkpdwdq, Y., Dmdudq, D. W., iss1.art1
Phpsx, D. Q. J., Nhumd, W. R. V, Zainal Abidin, & Ari Wahyu Prananta.
Tingkat, D. P., Gdq, D. Q., Edkzd, D. (2022). Kajian Etos Kerja Islami
Q. D., Nhkdqfxudq, L. V., Phqlpsd, Dalam Menumbuhkan Jiwa
D. Q. J., Expl, G. L., Wlgdn, G. D. Wirausaha Santri. Happiness, Journal
Q., Sdgd, S., Vhqglul, G., Whodk, P., of Psychology and Islamic Science,
Gdodp, W., Vhehoxp, N., … Sekilas, 3(2).
A. S. W. T. (n.d.). Teknik Industri https://doi.org/10.30762/happiness.v3
Universitas Muhammadiyah Jakarta. i2.357
82–94.
Thaib, E. J. (2014). Al-Qur’an Dan As-

Anda mungkin juga menyukai