Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

KONSTITUSI
~PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN~

DISUSUN OLEH:
•Nabila Echa D. (23050634106)
•Mabruka Az Zahra (23050634125)
•Amanda Sifaul L. J (23050634127)
•Gracia Pauline Damanik (23050634139)
•Merrylin Stevani (23050634146)
•Eka Ferra Maylinda (23050634143)
Pengertian Konstitusi
Istilah konstitusi dialih bahasakan dari Constitution
(bahasa Inggris) atau Verfassung (bahasa
Belanda) yakni hukum dasar yang dibedakan
dengan Undang-Undang Dasar atau Groundgesetz
(bahasa Belanda).

Menurut Jimly Assiddiqie, konstitusi adalah hukum


dasar yang dijadikan pegangan dalam
penyelenggaraan suatu negara. Hukum dasar ada
yang tertulis dan tidak tertulis. Hukum dasar yang
tertulis disebut dengan Undang-Undang Dasar
(UUD) sedangkan hukum dasa tidak tertulis disebut
konvensi.
Arti Penting Konstitusi dalam
Kehidupan Bernegara
Sri Soemanri mengutip pendapat dari Struycken yang mengatakan bahwa
UUD berisikan tentang:
1. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau
2. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa
3. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan
4. Suatu keinginan, bagaimana perkembangan kehidupan ketatanegaraan
bangsa hendak dipimpin.
Dari keempat poin di atas, dapat disimpulkan bahwa konstitusi menjadi
barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti
sejarah perjuangan para pendahulu, sekaligus ide-ide dasar yang digariskan
oleh the founding father, serta memberikan arahan kepada generasi penerus
bangsa dalam mengemudikan suatu negara yangmereka pimpin.
Fungsi Konstitusi bagi Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Sebagai landasan
Sebagai landasan penyelenggaraan negara
01 konstitusialisme 04 menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu.

Untuk membatasi kekuasaan Untuk menjamin hak-hak


02 pemerintah sedemikian rupa 05 asasi warga negara

Sebagai kerangka dasar Diatur tentang apa yang


hukum bagi perubahan menjadi hak dari warga
03 masyarakat yang dicita- 06 Negara dalam hubungannya
citakan tahap berikutnya. dengan negara.
Nilai-Nilai Konstitusi

Nilai Normatif Nilai Semantik

Nilai Nominal
Sifat-Sifat Konstitusi
1. Flexibel dan Rigid, dapat dilihat dari: 1) cara
mengubahnya ; dan 2) dapat-tidaknya
menyesuaikan dir dengan perkembangan
masyarakat.

2. Tertulis dan Tidak Tertulis. Suatu konstitusi disebut


tertulis apabila ditulis dalam suatu naskah,
sedangkan konstitusi disebut tidak tertulis
karena ketentuan-ketentuan yang mengatur
pemerintahan tidak tertulis dalam suatu naskah,
melainkan diatur dalam konvensi-konvensi atau
undang-undang biasa.
Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Sejak tanggal 17 Agustus 1945 ada beberapa Undang-Undang Dasar
yang pernah berlaku, yakni sebagai berikut.
1. Undang-Undang Dasar 1945 (17 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
2. Konstitusi RIS (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
3. Undang-Undang Dasar Sementara 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
4. Undang-Undang Dasar 1945 (5 Juli 1959 – Sekarang)
Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Beberapa hal yang melatar belakangi MPR untuk melakukan perubahan UU
NRI Tahun 1945, antara lain: 1) Aspek Filosofis ; 2) Aspek Historis ; 3) Aspek Yuridis
; dan 4) Aspek Substantif

Dalam melakukan perubahan atau amandemen UUD 1945, ada beberapa


hal yang disepakati, yakni sebagai berikut.
1. Tidak akan melakukan perubahan tehadap Pembukaan
2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Mempertegas sistem pemerintahan Presidensil
4. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal yang normatif akan dimasukkan
ke dalam pasal-pasalnya
5. Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai