-K. C. Wheare menegaskan bahwa dalam sebuah negara kesatuan yang perlu
diatur dalam konstitusi pada asasnya hanya tiga masalah pokok.
a. Perubahan Pertama UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Umum MPR
1999 (tanggal 14 sampai 21 Oktober 1999).
b. Perubahan Kedua UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan MPR
2000 (tanggal 7 sampai 18 Agustus 2000).
c. Perubahan Ketiga UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan MPR .
d. 2001 (tanggal 1 sampai 9 November 2001).
e. Perubahan Keempat UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan
MPR 2002 (tanggal 1 sampai 11 Agustus 2002).
Jika kita bandingkan, isi UUD NRI 1945 sebelum dan sesudah perubahan, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel IV.3 Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
8. Dari proses perubahan UUD NRI 1945, dapat diketahui hal-hal sebagai
berikut:
Perubahan UUD NRI 1945 dilakukan oleh MPR dalam satu kesatuan perubahan yang
dilaksanakan dalam empat tahapan, yakni pada Sidang Umum MPR 1999, Sidang
Tahunan MPR 2000, 2001, dan 2002;
(b) Hal itu terjadi karena materi perubahan UUD NRI 1945 yang 114 telah disusun
secara sistematis dan lengkap pada masa sidang MPR tahun 1999-2000 tidak seluruhnya
dapat dibahas dan diambil putusan.
(c) Hal itu berarti bahwa perubahan UUD NRI 1945 dilaksanakan secara sistematis
berkelanjutan karena senantiasa mengacu dan berpedoman pada materi rancangan yang
telah disepakati sebelumnya.
9. UUD NRI 1945 menempati urutan tertinggi dalam jenjang norma hukum
di Indonesia. Berdasar ketentuan ini, secara normatif, undang-undang
isinya tidak boleh bertentangan dengan UUD. Jika suatu undangundang
isinya dianggap bertentangan dengan UUD maka dapat melahirkan
masalah konstitusionalitas undang-undang tersebut. Warga negara dapat
mengajukan pengujian konstitusionalitas suatu undangundang kepada
Mahkamah Konstitusi
G.PRAKTIK KEWARGANEGARAAN
UU No.9 Tahun 1998 tentang
KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN
PENDAPAT DI MUKA UMUM, dengan
dasar hukumnya pasal 28 UUD 1945.
Pada pelaksanaannya sekarang masyarakat sudah diberikan kebebasan untuk
menyatakan pendapat mereka, itu dapat dilihat dari kesemapatan yang telah
diberikan kepada masayarakat untuk bisa mengutarakan pendapat mereka
baik secara lisan maupun tulisan.
Kebebasan untuk mengutarakan pendapat ini juga berlandaskan asas
keseimbangan antara hak dan kewajiban, asas musyawarah dan mufakat,
asas kepastian hukum dan keadilan, asas proporsionalitas, dan asas
manfaat. Dalam penyampaiannya juga masayarakat akan mendapat
perlindungan dari pemerintah atas hak asasi manusia.
Namun dalam penyampaiannya masyarakat juga harus memperhatikan nilai-
nilai agama,kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan negara,
serta tunduk pada hukum yang berlaku. Selain itu juga harus diperlukan
pengambilan kata-kata yang sesuai agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman.
Dalam artian semua orang mendambakan
untukMemiliki kebebasan, namun sering kali
1.Mewujudkan kebebasan yang dalam pelaksanaannya, terdapat banyak gesekan
bertanggung jawab sebagai salah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat
satu pelaksanaan hak asasi karena tidak sesuainya kebebasan tersebut dengan
manusia sesuai dengan Pancasila aturan dan norma. Oleh karena itu, sangat penting
dan Undang-Undang Dasar 1945. menekankan tanggung jawab ketika mewujudkan
sebuah kebebasan. Kebebasan yang bertanggung
jawab merupakan hal yang teramat diperhatikan
dalam Demokrasi Pancasila.