Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH HUKUM KETENAGAKERJAAN DAN ETIKA PROFESI

TENTANG

ETIKA DALAM DUNIA TEKNIK

Oleh:

NAMA : MUZZAMIL KHOLID

: MUHAMMAD MULWA ZULFAJRI

: FARHAN ALFARIZI

PRODI : D3 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS : TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


A. Latar belakang

Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia mengekspresikan


dirinya, sehingga melalui kerja orang bisa lebih dikenal siapa dia sebenarnya. Oleh karena itu,
kerja bagi kita bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau kekuasaan, dan
berbagai maksud-maksud lainnya. Melalui kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik
sebagai manusia yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi,
dan sebagainya; atau sebaliknya, tidak disiplin, tidak bisa dipercaya, tidak dapat diandalkan,
tidak bertanggung jawab, dan sebagainya. Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan
sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.

Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang berkaitan
dengan peningkatan kualitas diri pribadi sebagai seorang pekerja maupun sebagai sebagai
seorang profesional. Terutama lebih ditekankan untuk menghayati prinsip-prinsip ethos kerja,
menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien, melaksanakan kewajiban-
kewajiban pokok sebagai karyawan maupun majikan, menghayati budaya organisasi atau
perusahaan, meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja, dan meningkatkan profesionalitas
kerja sebagai jawaban atas berbagai perubahan yang ada di masyarakat, yang telah membawa
dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau profesi.

B. Rumusan masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah “suatu analisa mengenai konsep
dasar etika profesi serta penerapannya dalam dunia kerja”

C. Tujuan

Agar pembaca dapat mendeskripsikan konsep dasar etika profesi atau ethos kerja serta
mampu menerapkannya dalam dunia kerja.
 Etika

Etika secara kebahasaan/etimologi, berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos” yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika berkaitan erat dengan  perkataan moral yang berasal
dari bahasa latin yaitu “mos” dalam bentuk jamaknya “mores” yang berarti adat kebiasaan atau
cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan yang buruk.

Sedangkan etiket berarti cara bagaimana melakukan suatu perbuatan sekaligus memberi norma
dari perbiatan itu sendiri. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan
yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk  pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

 Macam-macam etika
 Etika deskriptif

Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa
yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan
perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.

 Etika normatif

Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma
yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

 Fungsi etika

Etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik, itu ajaran moral, melainkan etika
merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang
membingungkan. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap
yang wajar dalam suasana pluralisme.
 Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau suatu tindakan yang menghasilkan sesuatu yang biasanya
berupa materi. Pekerjaan ini dapat dikelompokkan menjadi  dua, yaitu sebagai berikut :

 Pekerjaan yang menuntut keahlian dan pendidikan khusus. Contoh: guru, dokter,
dan pilot.
 Pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian dan pendidikan khusus. Contoh: kuli
panggul dan tukang becak.

Jadi pada prinsipnya setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semua
pekerjaan itu sama jenisnya karena hal tersebut diukur dari tingkat kesulitan dan pendidikan
yang ditempuh oleh orang itu untuk melakukan pekerjaan itu sendiri.

 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut keahlian tertentu pelakunya. Jadi dapat
diisyaratkan profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Tetapi pada penerapannya tetap diperlukan penguasaan teori
sistematis yang mendasari praktik pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam
praktik tersebut dalam cakupan pekerjaan itu sendiri. Suatu profesi biasanya terikat dengan kode
etik profesi, asosiasi profesi, serta proses sertifikasi dan lisensi khusus untuk bidang profesi
tersebut.

 Kode etik profesi

Kode etik profesi itu merupakan sarana  untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang
professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.

 Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan.
 Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan kerja (kalangan sosial).
 Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan
bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak
boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

 Kesimpulan

Kerja merupakan kekhasan manusia, dimana melalui kerja manusia dapat mengekspresikan
dirinya agar lebih dikenal orang lain. Dunia kerja atau profesi merupakan sarana bagi
perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi lebih baik. Dalam pelaksanaannya profesi
merupakan suatu pekerjaan tertentu yang dilakukan sebagai kegiatan pokok, dengan
mengandalkan keterampilan khusus, dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup dan
dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. Karena itulah seorang profesional
pada suatu bidang kerja tertentu adalah orang yang benar-benar terampil dengan bidang
kerjanya, lebih terampil dibandingkan dengan masyarakat umum. Untuk menyeimbangkan serta
sebagai penunjuk arah bagi para profesional itu diperlukan adanya suatu kode etik profesi yang
dibuat dalam suatu kelompok profesi dan diharapkan akan dipegang teguh oleh setiap
profesional yang tergabung didalamnya.

 Saran

Seseorang yang berprofesi dalam dunia teknik haruslah berhati-hati dan memperhatikan kode
etik dari profesi dan harus tau tentang hukum ketenagakerjaan supaya tidak melanggar undang-
undang dan aturan dalam dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai