Anda di halaman 1dari 32

HUKUM TATA NEGARA SPANYOL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah Perbandingan Hukum Tata
Negara

Dosen Pengampu:

Edi Mulyadi S.H.,M.H.

Rizky Afrianto S.H.,M.H.

Disusun Oleh:

Silvia Anugerah Lestari 1111210190

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun sebagai tugas mata kuliah Perbandingan Hukum Tata Negara yang bertujuan untuk
memperdalam pemahaman tentang Hukum Tata Negara Spanyol.

Dalam makalah ini, penulis membahas ketatanegaraan Negara Spanyol dan perbandingannya
dengan negara lain. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas
dan komprehensif mengenai perbedaan dan persamaan antara ketiga negara dalam hal struktur
pemerintahan dan sistem ketatanegaraan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna perbaikan makalah ini. Penuis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya mahasiswa yang sedang mempelajari perbandingan hukum tata negara. Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.

Penulis,

1 Juni 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4

C. Maksud dan Tujuan ........................................................................................................... 4

D. Manfaat ............................................................................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 6

A. Teori Negara ..................................................................................................................... 6

B. Teori Negara Hukum ......................................................................................................... 6

C. Teori Hukum Tata Negara................................................................................................. 7

D. Teori Perbandingan Hukum .............................................................................................. 8

BAB III PERBANDINGAN DENGAN NEGARA LAIN .................................................... 9

A. Negara Jepang ................................................................................................................... 9

B. Negara Inggris ................................................................................................................. 12

C. Negara Belanda ............................................................................................................... 16

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................................... 20

BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 26

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 26

B. Saran ................................................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 28

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Setiap negara mempunyai jenis hukum, kebiasaan, agama dan budayanya masing-
masing yang menjadi batasan perilaku manusia dalam kehidupannya. Hukum merupakan
kumpulan norma dan aturan terhadap hal- hal yang boleg dan tidak boleh dilakukan. Setiap
negara memiliki hukum masing- masing, baik hukum tertulis maupun tidak tertulis1. Tata
negara adalah “sistem penataan negara, yang berisi ketentuan mengenai struktur kenegaraan
dan substansi norma kenegaraan”.Adapun yang dimaksud dengan negara adalah perkumpulan
yang dibentuk oleh masyarakat yang mempunyai monopoli kekuasaan membentuk hukum,
melaksanakan hukum, dan kalau perlu memaksakan hukum dengan sanksi. Untuk adanya
negara harus dipenuhi unsur-unsur sebagai berikut: (1) wilayah; (2) penduduk; (3) pemerintah;
dan (4) kedaulatan (ke dalam dan ke luar)2

Ilmu hukum administrasi negara dengan demikian merupakan “cabang hukum yang
membahas tentang susunan negara, mekanisme hubungan antar organ atau entitas negara dan
mekanisme hubungan antara entitas negara dengan warga negara” atau “cabang ilmu yang
mempelajari .asas-asas dan norma-norma tertulis atau norma-norma hukum yang hidup dalam
realitas praktis negara dalam kaitannya dengan:

(i)
Konstitusi, yang terdiri dari Perjanjian Perundingan Bersama
Persemakmuran tentang Upaya Mewujudkan cita- cita bersama
(ii) lembaga pemerintahan dan fungsinya.
(iii) mekanisme hubungan antar lembaga; dan
(iv) prinsip-prinsip hubungan antara otoritas negara dan warga negara.” 3
Hukum tata negara mempelajari beberapa diantaranya; bentuk negara, bentuk
pemerintahan, sistem pemerintahan, corak pemerintahan, sistem pendelegasian dan kekuasaan
negara.

1
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Perbandingan Hukum Tata Negara, Bandung, CV Pustaka Setia, 2016, hlm.
3.
2
Tudjung Herning Sitabuana, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta, Konstitusi Press, 2020, hlm. 2.
3
Ibid., hlm. 3.

1
2

Bentuk pemerintahan adalah susunan organisasi negara secara umum dalam hubungannya
dengan susunan negara yang meliputi seluruh unsur, wilayah, rakyat, dan pemerintahan.
Menurut teori modern, bentuk utama pemerintahan adalah:

Negara Kesatuan (Unitarianisme) dan Negara Federal

1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk negara merdeka dan berdaulat di mana pemerintah pusat
memegang kekuasaan dan mengatur seluruh wilayah. Namun dalam prakteknya, negara
kesatuan ini terbagi menjadi dua jenis sistem pemerintahan, yaitu: pusat dan otonomi.

Dalam sistem sentralisasi, negara kesatuan adalah pemerintahan yang dipimpin langsung oleh
pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah di bawahnya melaksanakan kebijakan
pemerintah pusat

. 2. Negara Serikat

Negara serikat atau negara federal adalah pemerintahan kesatuan yang terdiri dari beberapa
negara federal. Awalnya, negara-negara ini adalah negara merdeka, berdaulat dan merdeka.
Ketika sebuah negara bergabung dengan federasi, secara otomatis ia menyerahkan sebagian
kekuasaannya dan memindahkannya ke Amerika Serikat. Pengalihan kekuasaan dari negara
bagian ke pemerintah federal dikatakan terbatas (individual), dengan hanya kekuasaan yang
diberikan oleh negara bagian (kekuasaan yang didelegasikan) menjadi kekuasaan AS. Namun
dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah federal mengatur hal-hal strategis seperti
kebijakan luar negeri, keamanan nasional, dan kebijakan pertahanan.

Selain kedua bentuk di atas, bentuk pemerintahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok
yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.

A. Monarki

Monarki adalah jenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja atau ratu. Dalam
praktiknya, ada dua jenis monarki, yaitu: Monarki absolut dan monarki konstitusional.

a) Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan
seorang raja atau ratu. Kategori ini termasuk Arab Saudi, Brunei, Swaziland, Bhutan, dll.
3

b) Monarki konstitusional adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan kepala negara
(Perdana Menteri) dibatasi oleh ketentuan konstitusi negara. Praktek monarki konstitusional
ini paling banyak tersebar di beberapa negara seperti Thailand, Jepang, Inggris, Yordania dan
lain-lain.

c) Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan di mana seorang menteri bertanggung


jawab atas kebijakan pemerintah, yang juga mencakup Inggris, Belanda, dan Malaysia.

B. Oligarki

Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa individu yang
kuat dari kelompok atau faksi tertentu

C. Demokrasi

Model pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang bertumpu pada hak rakyat
untuk menentukan nasib sendiri atau mendasarkan kekuasaannya pada keputusan atau
kehendak rakyat melalui mekanisme revitalisasi universal (pemilihan umum) yang dilakukan
secara jujur, bebas, adil dan adil. Tata kelola merupakan kajian tentang bagaimana lembaga
negara berfungsi, dengan mempertimbangkan tingkat kewenangan dan pertanggungjawaban
antar lembaga negara.4

1. Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan dimana salah satu pihak
mempunyai kekuasaan untuk memberhentikan pihak lain dari jabatannya.5

2. Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan presidensial yang membagi


kekuasaan secara tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. sehingga antara yang satu
dengan yang lain seharusnya tidak dapat saling mempengaruhi.6

Dengan adanya bentuk negara atau bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan, dapat
dikatakan bahwa setiap negara di dunia memiliki hukum sendiri, bergantung pada hukum

4
Muliadi Anangkota, Klasifikasi Sistem Pemerintahan (Perspektif Pemerintahan Modern Kekinian,), Jurnal:
CosmoGov Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 3 No. 2, 2017, hlm. 150.
5
Ibid., hlm 151.
6
Ribkha Annisa Octovina, Sistem Presidensial Di Indonesia, Jurnal: CosmoGov Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol.
4 No. 2, 2018, hlm. 249.
4

ketatanegaraan yang dianutnya. Setiap negara pasti memiliki hukum yang disebut negara
hukum. Ada dua tipe negara hukum yang terkenal di dunia adalah Anglo Saxon dan Eropa
Kontinenal. Anglo saxon adalah hukum yang menempati kedudukan tertinggi. Sedangkan,
Eropa kontinental yaitu negara dianggap subjek hukum sehingga semua yag bersalah dapat
dituntut dimuka penadilan sebagaimana dengan subjek lainnya.7

Menurut Sri Soemantri, perbandingan hukum adalah analisis terhadap perbedaan yang
ada dari dua atau lebih sistem hukum. Dengan melakukan perbandingan tersebut diperoleh
penjelasan atau informasi mengenai hal tertentu. Perbandingan hukum tata negara, objek yang
dibandingkan adalah hukum tata negara satu dengan yang lainnya. Hal ini karena perbandingan
hukum tata negara dilakukan terhadap objeknya yaitu hukum tata negara positif yang
merupakan hukum mengenai organisasi negara tertentu sehingga metodenya adalah
perbandingan yang dibandingkan adalah dua obyek penelitian atau lebih sehingga terlihat
hakikat sebenarnya. 8

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perbandingan Hukum Tata Negara Spanyol dengan Negara Inggris,
Belanda, dan Jepang ?
2. Bagaimana Hukum Ketatanegaraan Negara Spanyol?

C. Maksud dan Tujuan


1. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari dan menganalisis informasi dan
menganalisis Hukum Tata Negara Spanyol serta membandingkannya dengan Hukum
Tata Negara Inggris, Belanda, dan Jepang. Ini dapat mengarah pada pemahaman yang
lebihb baik tentang hukum tata negara di dunia.
2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang Hukum Tata
Negara Spanyol dan negara pembandingnya.
D. Manfaat
1. Mampu menyampaikan dengan jelas dan menyeluruh tentan Hukum Tata Negara
Spanyol
2. Mampu menyampaikan dengan jelas dan menyeluruh tentan Hukum Tata Negara
Belanda
3. Mampu menyampaikan dengan jelas dan menyeluruh tentan Hukum Tata Negara
Inggris

7
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op., Cit, hlm. 4.
8
Ibid., hlm. 14-15.
5

4. Mampu menyampaikan dengan jelas dan menyeluruh tentan Hukum Tata Negara
Jepang
5. Sebagai sumber informasi dan refrensi akademisi maupun praktisi hukum untuk
memahami persamaan dan perbedaan antara Hukum Tata Negara Spanyol dengan
Hukum Tata Negara Belanda, Inggris, dan Jepang.
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Teori Negara

Secara umum, negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan.

Berikut pengertian negara menurut para ahli beserta penjelasannya, baik ahli dalam negeri
maupun ahli luar negeri:

1. Menurut Max Weber


Pengertian negara menurut Max Weber merupakan “suatu masyarakat yang
mempunyai sebuah monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik yang telah berlaku
dalam wilayah tertentu.”
2. Menurut Karl Marx
Pengertian negara menurut Karl Marx adalah “alat kelas yang berkuasa untuk menindas
atau mengeksploitasi kelas yang lainnya.”
3. Prof. Mirian Bujiardjo
Arti negara adalah “sebuah organisasi dalam sebuah wilayah tertentuk yang dapat
memaksakan kekuasaan secara sah kepada selluruh golongan kekuasaan yang lain yang
dapat menerapkan tujuan dari kehidupan masyarakat bersama”. Artinya, negara adalah
sekelompok manusia yang tinggal dalam sebuah wilayah tertentu serta diorganisasikan
oleh pemerintah negara yang berlaku yang umumnya mempunyai kedaulatan.9
B. Teori Negara Hukum

Dalam konsep Negara Hukum itu, diidealkan bahwa yang harus dijadikan panglima dalam
dinamika kehidupan kenegaraan adalah hukum, bukan politik ataupun ekonomi. Karena itu,

9
Zakky, Pengertian Negara Menurut Para Ahli dan Definisinya Secara Umum, zonarefrensi.com (diakses 23 Mei
2023), Pengertian Negara Menurut Para Ahli dan Definisinya Secara Umum (zonareferensi.com)

6
7

jargon yang biasa digunakan dalam bahasa Inggeris untuk menyebut prinsip Negara Hukum
adalah ‘the rule of law, not of man’.10

1. Menurut Jimly Asshiddiqie


“ Negara hukum adalah bentuk negara yang unik karena seluruh kehendak didasarkan
atas hukum.”
2. Menurut F.R Bothing
“Negara hukum adalah kekuasaan pemegang kekuasaan yang dibatasai oleh hukum
dalam rangka merealisir pembatasan pemegang kekuasaan tersebut, maka diwujudkan
dengan cara pembuatan undang-undang”.
3. Menurut Soepomo
“Negara hukum adalah istilah untuk menjamin adanya tertib hukum dalam masyarakat
yang artinya memberi perlindungan hukum pada masyarakat. Antara hukum dan
kekuasaan ada hubungan timbal balik”.11
C. Teori Hukum Tata Negara

Pengertian hukum tata negara berasal dari kata hukum, tata, dan negara. Hukum dikaitkan
dengan peraturan mengenai tingkah laku masyarakat. Istilah tata disebut sebagai pengaturan
dan pengelolaan. Dengan demikian, dalam konsep ini negara diatur dan dikelola oleh sistem
hukum yang memaksa. Negara adalah organisasi tertinggi dianatar satu kelompok atau
beberapa kelopok masyarakat yang berdaulat. Dalam ini, tata egara berarti sistem pengaturan,
penataan dan pengelolaan negara yang berisi ketentuan mengenai struktur kenegaraan dan
substansi norma kenegaraan12. Berikut pengertian hukum tata negara menurut para ahli

1. Menurut W. F. Prins
“Hukum tata negara adalah hukum yang menentukan aparatur negara hukum yang
fundamental yang langsung berhubungan dengan setiap warga masyarakat”
2. Menurut C. Van Vollenhoven
“Hukum tata negara merupakan hukum tentang distribusi kekuasan negara”
3. Menurut Prof. Mr. Djokosutono

10
Asshiddiqie, Jimly. "Gagasan negara hukum Indonesia." Makalah Disampaikan dalam Forum Dialog
Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional yang Diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan. 2011, hlm. 1.
11
Syahidah Izzata Sabiila, Ciri-Ciri Negara Hukum Beserta Pengertiannya Menurut Para Ahli, sonora.id (diakses
24 Mei 2023), Ciri-Ciri Negara Hukum Beserta Pengertiannya Menurut Para Ahli - Sonora.id.
12
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op., Cit, hlm. 6
8

“Hukum tata negara adalah hukum mengenai konstitusi negara dan konstelasi negara.
Oleh karena itu, hukum tata negara disebut juga hukum konstitusi negara”. 13
D. Teori Perbandingan Hukum

Perbandingan hukum sebagai disiplin ilmu hukum merupakan salah satu ilmu
kenyataan hukum disamping sejarah hukum, sosiologi hukum,dan psikologi hukum. Pendapat
lain mengemukakan bahwa perbandingan hukum merupakan metode. Perkembangan tentang
studi perbandingan sistem hukum merupakan ilmu yang sama tuanya dengan disiplin ilmu
hukum itu sendiri.14

Prof. Ruslan Saleh, SH. berpendapat “perbandingan hukum sebagai suatu usaha
untuk mempelajari beberapa stelsel hukum secara berdampingan, dengan tujuan untuk
menemukan persamaan atau perbedaan dalam stelsel hukum tersebut untuk memungkinkan
mengambil kesimpulan-kesimpulan tertentu yang dapat membantu kita di dalam memecahkan
masalah-masalah tertentu yang dikemukakan oleh ilmu pengetahuan hukum dan atau praktek
hukum”15

Menurut Sri Soemantri, perbandingan hukum dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

1. Perbandingan hukum yang menggambarkan, yaitu analisis terhadap perbedaan yang


ada dari dua atau lebih sistem hukum. Dengan melakukan perbandingan tersebut untuk
memperoleh penjelasan atau informasi mengenai hal tersebut
2. Perbandingan hukum terapan, yaitu analisis yang dilakukan diikuti penyusunan suatu
sistesis untuk memecahkan satu masalah dengan tujuan melakukan pembaruan suatu
cabang hukum. 16

13
Ibid., hlm. 7
14
Andi Safriani, Hakikat Hukum Dalam Perspektif Perbandingan Hukum, Jurnal: Jurnal Jurisprudentie, Vol. 5
No. 2, 2018, hlm. 19.
15
Rachmatika Lestari, Perbandingan Hukum Pidana, 2019, hlm. 3.
16
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op., Cit, hlm. 12.
BAB III

PERBANDINGAN DENGAN NEGARA LAIN


A. Negara Jepang

Menurut konstitusi, Jepang adalah negara kesatuan. Menurut Pasal 1(1)(b) itu berbunyi:
"Kaisar harus menjadi simbol persatuan negara dan rakyat, kepada siapa keinginan rakyat
meluas dan yang memiliki hak tertinggi untuk menentukan nasib sendiri." Pasal 41 "Parlemen
negara bagian harus menjadi organ kekuasaan tertinggi negara, dan satu-satunya pembuat
undang-undang negara."

Berdasarkan ketentuan bahwa badan legislatif negara bagian harus menjadi satu-
satunya badan yang memiliki kekuasaan untuk membuat undang-undang, dapat disimpulkan
bahwa Jepang bukanlah negara federal atau negara konfederasi, melainkan negara kesatuan17.
Jepang terdiri dari beberapa provinsi, yang masih merupakan satu kesatuan dengan satu pusat
administrasi. Provinsi dipimpin oleh gubernur sebagai kepala pemerintahan dan bertanggung
jawab kepada perdana menteri. Konstitusi Jepang diatur oleh Bab VIII tentang Local Self
Government18

Jepang adalah monarki konstitusional. Disebut monarki konstitusional karena kepala


negara Jepang adalah kaisar. Kaisar Jepang mewarisi tahta dari generasi ke generasi. Kaisar
Jepang memerintah, kekuasaannya dibatasi oleh Konstitusi Jepang, sehingga ia tidak memiliki
kekuasaan mutlak. Kaisar tidak memiliki kekuasaan atas pemerintahan, kaisar hanya
melakukan tugas atas nama rakyat, seperti mengumumkan undang-undang dan perjanjian,
mengadakan diet, dan menganugerahkan penghargaan dan penghargaan, semua dengan nasihat
dan persetujuan pemerintah. 19Sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Konstitusi Jepang.

17
Handika D. A. Pelu, et.al., Perbandingan Sistem Pemerintahan Yang Dianut Oleh Negara Kesatuan Repubilk
Indonesia Dengan Negara Lain (Studi Perbandingan Negara Jepang), Jurnal: Jurnal Cahaya Keadilan, Vol. 10
No. 1, 2022. hlm. 29.
18
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op.,Cit, hlm. 222.
19
Ibid., hlm. 225

9
10

Pasal 4 berbunyi “Kaisar hanya melakukan tindakan-tindakan sedemikian rupa di


dalam hal-hal mengenai negara sebagaimana diatur di dalam Undang-undang Dasar ini dan dia
tidak boleh mempunyai kekuasaan yang dihubungkan dengan pemerintahan”.20

Jepang adalah negara parlementer, sehingga kepala pemerintahan dipilih oleh dan
bertanggung jawab langsung kepada parlemen, dan terdapat perbedaan yang tegas antara
kepala pemerintahan dan kepala negara. Selain itu, Perdana Menteri Jepang adalah anggota
parlemen yang memenangkan pemilihan umum. Menteri diangkat ke pemerintahan oleh
perdana menteri bersatu. Pemerintah bertanggung jawab kepada DPR. Para menteri yang
diangkat oleh perdana menteri biasanya berasal dari anggota parlemen, tetapi juga dari luar
21
parlemen.

Parlemen Jepang/Diet adalah lembaga tertinggi Negara dan satu-satunya badan


pembuat undang-undang negara yang terdiri dari dua Dewan, (bikameral), yaitu :

1. Majelis Rendah (Shugiin), anggotanya dipilih melalui Pemilu dengan masa jabatan 4
tahun (Pasal 45) yang beranggotakan 511 kursi.
2. Majelis Tinggi (Sangiin), anggotanya dipilih melalui Pemilu dengan masa jabatan 6
tahun (Pasal 46) yang beranggotakan 252 kursi.
Kedua kamar mempunyai anggota yang dipilih secara langsung, yang merupakan
perwakilan seluruh rakyat. Jumlah anggota dan kualifikasi anggota kedua kamar parlemen
tersebut ditentukan oleh undang-undang.22

Diet beri kekuasaan seperti merevisi perundang-undangan, merancang anggaran


belanja, mengesahkan perjanjian- perjanjian, dan mengangkat perdana menteri. Perdana
menteri dan kabinetnya harus turun jabtan ketika majelis rendah tidak menyerahkan
kepercayaan lagi. Majelis tinggi dan majelis rendah adalah dua badan yang terdapat dalam
badan diet. Majelis tinggi terdiri atas rakyat yang mewakili selurus Jepang, sedangkan majelis
rendah memegang kekuasaan legislatif yang anggotanya dipilih setiap empat tahun sekali
kecuali dibubarkan lebih dahulu dari ketentuan.

Kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet, yang terdiri atas perdana menteri dan 20
menteri agama, secara kolektif bertanggung jawab kepada diet. Perdana menteri ditunjuk oleh

20
Handika D. A. Pelu, et.all, Op., Cit, hlm 31.
21
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op.,Cit, hlm. 223.
22
Handika D. A. Pelu, et.all, Loc., Cit.
11

diet dan yang bersangkutan harus seorang anggota diet. Jepang memiliki setidaknya 47
prefektur atau provinsi dan lebih dari 3.300 pemerintah daerah yang tergabung dalam 47
prefektur tersebut. Dewan bertanggung jawab untuk:

1. Layanan Publik - Dapat dikatakan bahwa layanan publik di Jepang sangat baik
dan terorganisir untuk memberikan kemudahan.
2. Pendidikan – Pendidikan di Jepang juga bagus, ada beberapa universitas yang
dikenal masyarakat setempat yang menghasilkan mahasiswa berprestasi.
Keadaan ini tidak mengherankan, karena Jepang sering menghasilkan inovasi-
inovasi baru, terutama di bidang teknologi.
3. Pembangunan - Pembangunan infrastruktur di Jepang sangat maju, khususnya
pembangunan transportasi umum sangat wajar. .23

Kabinet memiliki tugas- tugas sebagai berikut:\

1. Menjalankan undang- undang dan memimpin urusan negara


2. Mengurus urusan diplomatik
3. Menandatangani perjanjian
4. Mengatur pamongpraja
5. Menyiapkan anggaran belanja
6. Mengundangkan perintah- perintah kabinet
7. Memutuskan mengenai amnesti
Kekuasaan yudikatif Jepang diserahkan kepada Mahakamah Agung yang membawahi badan-
badan kehakiman yang ddirikan berdasarkan undang- undang. Di Jepang terdapat bberapa
kategori

1. Mahkamah agung
2. Pengadilan tinggi
3. Pengadilan distrik
4. Pengadilan keluarga
5. Pengadilan sumir
6. Pengadilan impeachment24
Tradisi hukum Eropa kontinental menyebar dari Eropa terutama melalui kolonisasi. Namun,
ada juga negara yang meneruskan tradisi Eropa kontinental meski tidak pernah dijajah, dan
Jepang adalah salah satunya. Sistem hukum Jerman memiliki pengaruh yang kuat di Jepang.

23
Aulia, Bentuk, Sistem Dan Lembaga Pemerintahan Negara Jepang, GuruPPKN.com (diakses 26 Mei 2023),
Bentuk, Sistem Dan Lembaga Pemerintahan Negara Jepang Lengkap Disini ! - GuruPPKN.com
24
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op.,Cit, hlm. 226.
12

Sistem hukum Jerman sendiri dikenal sebagai tradisi hukum Eropa kontinental. Dengan
demikian dapat dikatakan Jepang menerapkan tradisi hukum Eropa Kontinental karena
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Jepang dipengaruhi oleh hukum Jerman.

Penerapan tradisi hukum Eropa kontinental di Jepang dapat dilihat dalam kodifikasi hukum
pidananya, yaitu KUHP Jepang atau Japanese Penal Code yang berakar pada KUHP Prancis,
dimana diketahui bahwa hukum Eropa kontinental . tradisi lebih menekankan sumber hukum
tertulis dan cenderung mengkodifikasi hukum. Selain itu, pentingnya sumber hukum tertulis
dalam ketatanegaraan Jepang dapat dilihat dari Pasal 2 Konstitusi Jepang yang menyatakan
bahwa “Takhta Kekaisaran haruslah merupakan kedinastian dan diwariskan sesuai dengan
Undang- Undang Istana Kaisar yang dikeluarkan oleh Diet.”

Berdasarkan pasal tersebut, dapat dilihat bahwa sumber hukum tertulis, atau Undang - Undang
di Jepang memiliki peranan yang penting.25

B. Negara Inggris

Bentuk negara Inggris adalah negara kesatuan. Inggris adalah contoh satu negara Eropa
Barat yang merupakan salah satu negara tersebut Kepulauan di Eropa. Negara ini berbatasan
langsung dengan Skotlandia di utara dan Wales di barat, Laut Irlandia di barat laut, Laut Celtic
lebih jauh mereka dipisahkan oleh barat daya dan Laut Utara di timur, serta Selat Inggris
wilayah Britania Raya di benua Eropa di selatan.

Inggris juga mencakup lebih dari 100 pulau kecil seperti Isles of Scilly dan Isle of
Wight. Meski pemerintah daerah, kuat, belum ada batasan pemerintah pusat. Pemerintah pusat
dapat mengesampingkan pemerintah lokal. Status dapat diubah atau dibatalkan terlepas dari
kekuatan apa yang telah dijalankannya sejak awal zaman modern (C.F. Storng, 2018). Dengan
demikian, bentuk Inggris mengarah pada ciri terpusat, di mana pemerintah pusat memiliki
suara yang kuat dalam pengambilan keputusan. Gagasan unitarisme, yang ia gunakan untuk

25
Vega Nidia Atmawijaya, Sistem Hukum Jepang, scribd.id (diakses 26 Mei 2023), Sistem Hukum Jepang | PDF
(scribd.com).
13

mendefinisikannya sebagai pelaksanaan kekuasaan yang biasa parlemen tertinggi oleh


kekuasaan pusat. Kerajaan Inggris Raya lebih terkonsentrasi dalam negara kesatuan terpusat.26

Negara Inggris adalah monarki konstitusional, dengan kekuasaan eksekutif yang


dikendalikan oleh Perdana Menteri dan Kabinet Menteri. Menteri ini berasal dari Parlemen dan
bertanggung jawab kepada Parlemen. Konstitusi Inggris Raya tidak memiliki bentuk yang
dikodifikasi tetapi aturan terpisah yang berasal dari konvensi, undang-undang, dan hukum
27
umum mengatur banyak aspek seperti konstitusi tertulis sebagai konstitusi.

Seperti perkembangan sejarah monarki, Inggris pada awalnya mengikuti monarki


absolut. Dalam hal ini, negara hanya dipegang oleh satu orang. Namun Inggris mengalami
perkembangan, monarki absolut yang sebelumnya berlaku di negara (kerajaan) Inggris berubah
menjadi monarki konstitusional. Monarki konstitusional adalah bentuk monarki yang dibatasi
oleh konstitusi (hukum). Oleh karena itu, kekuasaan raja terbatas. Kekuasaan pertama yang
ditolak raja dalam sejarah adalah kekuasaan kehakiman. Justru kekuasaan kehakiman itulah
yang sering disalahgunakan oleh raja/ratu, yang berujung pada absolutisme. Seorang pemikir
Inggris yang berpengaruh dalam memperkenalkan kekuasaan restriktif raja/ratu adalah Jhon
28
Locke

Struktur legislatif di Inggris juga terdiri dari dua kamar. Sistem bikameral digunakan
di Inggris, yang tujuannya adalah untuk menjaga kehadiran perwakilan bangsawan dan rakyat
jelata. Delegasi Inggris awalnya hanya terdiri dari para bangsawan atau perwakilan kelompok
dan institusi agama tertentu. Demokratisasi dan tumbuhnya kelas sosial baru (kelas menengah)
kemudian menuntut perwakilan dari rakyat jelata. Jadi, selain House of Lords yang ada, House
of Commons (House of Cummons) juga dibentuk. Tugas parlemen adalah menjalankan peran
parlemen nasional dalam sistem ketatanegaraan Inggris. 29

Dengan dua sistem kamar, yang terdiri dari House Of Commons yang dilih oleh rakyat
dan House Of Lords yang diangkat. House of Common yang beranggotakan 646 anggota

26
Geofani Milthree Saragih, Perbandingan Ketatanegaraan Indonesia Dan Inggris Dari Berbagai Aspek
(Comparison Of Indonesian And England Constitutions From Various Aspects), Jurnal: Jurnal Ilmu Hukum
Reusam, Vol. 10 No. 2, 2022, hlm. 208.
27
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op.,Cit, hlm. 234.
28
Geofani Milthree Saragih, Op., Cit, hlm. 209
29
Ibid., hlm. 211.
14

sedangkan House of Lords yang tidak memilki jumlah yang pasti. Secara umum, parlemen
memiliki 3 fungsi utana yaitu;

1. Melakukan pengujian terhadap rancangan peraturan perundang- undangan


2. Melakukan pengujian dan memberika kritik terhadap kebijakan pemerintahan dan
administrasi
3. Melakukan pembahasan isu- isu yang kontrovesial dan aktual.

House of Commons merupakan kamar utama dalam parlemen karena mereka dianggap
bertanggung jawab kepada rakyat yang memilihnya. Komposisi dalam kaar ini yaitu: 529
anggota mewakili konstituen England, 40 mewakili Wales, 59 mewiliki Scotland, dan 18
mewakili othern Ireland.The Commons melakukan pembahasan terhadap pembuatan
perundang- undangan sebagai bagian dari kewenangan parlemen.

House of Lords merupakan kamar kedua diparlemen. The Lords tidak dipilih oleh
rakyat tetapi diangkat dari golongan yang dianggap senior atau terpandang di masyarakat.
Secara umum, fungsi House of Lords adalah hal legislasi dan isu. Namun, The Lords tidak
mempresentasian konstituen dan mereka tidak terlibat dalam hal yang berkaitan dengan
keuangan dan pajak. Semua rancangan undang- undang harus melewati kedua kamar
terlebih dahulu.

Kekuasaan yudikatif Inggris bersifat tunggal. Komite yudisial dalam dewan penasihat
merupakan pengadilan banding tingkat akhir untuk perkara tertentu dan House of Lords
menjadi pengadilan banding tertinggi. Sistem hukum di kerajaan Inggris. Di Inggris,
kekuasaan yudikatif berada di tangan sistem peradilan yang independen. Sistem peradilan
Inggris didasarkan pada prinsip common law, yang berkembang dari keputusan pengadilan
sebelumnya dan berlandaskan pada preseden hukum.30

Puncak sistem peradilan di Inggris adalah Mahkamah Agung (Supreme Court).


Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di negara tersebut dan bertanggung jawab
untuk memutuskan kasus-kasus hukum yang penting. Mahkamah Agung terdiri dari para
hakim yang diangkat secara independen dan memainkan peran penting dalam menafsirkan
undang-undang dan menentukan keberlakuan hukum.

30
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op.,Cit, hlm. 239.
15

Selain Mahkamah Agung, sistem peradilan di Inggris juga mencakup pengadilan-


pengadilan yang lebih rendah, seperti Pengadilan Tinggi (High Court) dan Pengadilan
Banding (Court of Appeal). Pengadilan-pengadilan ini memutuskan berbagai jenis kasus,
termasuk perdata, pidana, dan administratif. Selain itu, di Inggris juga terdapat Pengadilan
Koroners (Coroners' Courts) yang memiliki yurisdiksi khusus dalam menyelidiki penyebab
kematian yang tidak wajar, termasuk kasus-kasus kejahatan atau kecelakaan.31

Penting untuk dicatat bahwa Inggris tidak memiliki sebuah konstitusi tertulis yang
tunggal. Secara umum, kekuasaan yudikatif di Inggris didasarkan pada prinsip kemandirian
dan netralitas, di mana hakim diharapkan menjalankan tugas mereka secara independen dan
memutuskan kasus berdasarkan hukum yang berlaku.

Inggris menganut sistem hukum Common Law. Kemudian, the common law merupakan
hukum kebiasaan yang terdiri atas law and customs yang diakui sebagai hukum oleh para
hakim dalam mengadili suatu perkara yang diajukan kepada mereka. Tidak adanya
konstitusi dalam bentuk naskah tertulis, maka putusan hukum yang merupakan hasil dari
penerapan common law merupakan the legal foundation of the British constitutionalism
atau fondasi hukum bagi konstitusionalisme Inggris32

Dalam praktik common law di Inggris, sejak diperbolehkannya hakim untuk melakukan
penafsiran berdasarkan risalah perdebatan antar anggota parlemen dalam merumuskan
undang-undang , maka praktik penafsiran undang-undang mempunyai arti konstitusional
penting dalam praktik common law di Inggris, walaupun sumber hukum Inggris terdiri dari
statute, case law, common law dan interpretation statute law, dapat penulis simpulkan
bahwa sumber hukum utama dari common law Inggris adalah putusan pengadilan33

31
Putu Oka Surya Atmaja, Comparative Study Mekanisme Penyadapan dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia
dan Inggris, Jurnal: Jurnal Magister Hukum Udayana, Vol. 8 No.1, 2019, hlm. 95.
32
Manotar Tampubolon dan Putu George Matthew Simbolon, Perbandingan Sistem Hukum Inggris Dengan
Jerman (Refleksi Terhadap Sumber Hukum Dan Penerapan Hukum Indonesia), Jurnal: Jurnal Ilmu Hukum
Universitas Islam Malang, Vol. 5 No. 2, 2022, hlm. 148.
33
Ibid., hlm. 149.
16

C. Negara Belanda

Belanda mengikuti sistem monarki konstitusional, yaitu H. pemerintahan berdasarkan


sistem ketatanegaraan yang mengakui raja sebagai kepala negara. Belanda adalah negara
34
kesatuan yang pemerintah pusatnya adalah pemerintah tertinggi.

Ratu adalah kepala negara dan melambangkan persatuan Belanda. Sang Ratu terikat
secara konstitusional dan perannya sebagian besar bersifat seremonial, tetapi dia juga
memiliki beberapa kekuatan yang melanjutkan tradisi House of Orange. Dalam hal ini, ratu
menunjuk seorang pemilih yang, setelah pemilihan parlementer, membentuk Dewan
Menteri. Pemerintahan negara pada dasarnya terdiri dari tiga lembaga utama, yaitu: Ratu,
Dewan Menteri dan Parlemen (Persemakmuran). Dewan Menteri merencanakan dan
melaksanakan kebijakan pemerintah. Ratu, bersama dengan Dewan Menteri, disebut The
Crown.35

Sistem pemerintahan di Kerajaan Belanda adalah parlementer. Pemerintahan


parlementer adalah sistem pemerintahan di mana parlemen memainkan peran penting
dalam pemerintahan. Dalam hal ini, Parlemen memiliki kekuasaan untuk menunjuk
perdana menteri. Parlemen juga dapat menggulingkan pemerintah, melalui jenis mosi tidak
percaya. .36

a) Kekuasaan Eksekutif

Menurut konstitusi Belanda, kekuasaan eksekutif dimiliki oleh raja atau ratu. Karena
raja/ratu tidak dapat ditentang (onschendbaar), kekuasaan pemerintahan berada di tangan
kabinet, yang dipimpin oleh perdana menteri dan para menterinya yang bertanggung jawab
kepada parlemen. Raja/Ratu hanya bertindak atas instruksi dari Raad van Staten (Dewan
Negara) dan juga dapat meminta nasihat dari Ketua Parlemen, pemimpin kelompok politik,
pemimpin partai, dan konstituen non-politik. Perdana menteri diangkat oleh raja/ratu dan
menteri diangkat oleh raja/ratu atas rekomendasi perdana menteri.

34
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op.,Cit, hlm. 209
35
Ibid.
36
Aqrama Wardana, Perbandingan Ketatanegaraan Belanda Dengan Indonesia, Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin, Makassar, 2018, hlm. 10.
17

Pemerintah kabupaten terdiri dari tiga badan, yaitu:

• Provinciale Staten (Provinciale Staten) Para anggota Provinciale Staten dipilih


langsung oleh penduduk provinsi tersebut selama empat tahun. Provinsial Staten memiliki
kekuasaan untuk membuat peraturan teritorial dan kekuasaan inspeksi atas unit-unit negara
bawahan, yang pelaksanaannya diserahkan kepada negara dan komisi yang didelegasikan. Di
kepala negara provinsi adalah seorang gubernur. Gubernur ini bukan anggota.

•Gedeputeerde Staten (Dewan Pengurus Harian Provinsi) Para anggota Gedeputeerde


Staten dipilih oleh Provinciale Staten. Gedenputeerde Staten adalah badan pengatur dan badan
eksekutif tetap pemerintah daerah. Gedeputeerde Staten bertugas melaksanakan keputusan
Gedeputeerde Staten dan menguasai Gemeente (kota). Oleh karena itu, anggaran/pembiayaan
Gemeente dan lainnya harus disetujui oleh Gedeputeerde Staten.

• Commissaris der Koning/Koningin (Gubernur) Raja/Ratu mengangkat Commissaris


der Koning/Koningin dan menjadi Presiden Gedeputeerde Staten. Dewan Gemeente (kota)
terdiri dari tiga badan:

• Gemeentearaad (Dewan Pusat Kota), dipilih oleh penduduk kota, baik lokal maupun
asing. Gemeenteraat berwenang mengeluarkan peraturan daerah.

• College van Burgemeester en Wethouders (Walikota dan Dewan Kota), yaitu


kerjasama antara Walikota dan Dewan Kota. Badan ini adalah badan yang menjalankan
pemerintahan sehari-hari. Otoritas ini memiliki kekuatan melaksanakan keputusan Dewan,
menyelesaikan perselisihan yang timbul dari pelaksanaan keputusan Dewan, mengumumkan
keputusan Dewan dan memanggil mereka untuk melakukannya.

b) Kekuasaan Legislatif

Dalam kekuasaan legislatif Belanda, raja/ratu menunjuk seorang wakil yang


menjalankan kekuasaan legislatif. Perwakilan yang ditunjuk adalah anggota Tweede Kamer
(House of Commons). Mereka memiliki hak inisiatif untuk mempresentasikan proposal
legislatif. Setelah disetujui oleh Tweede Kamer, RUU tersebut harus diserahkan ke Eerste
Kamer (House of Lords) untuk disetujui. Karena tidak memiliki hak untuk mengubah RUU
tersebut, maka Eerste Kamer hanya dapat menerima atau menolaknya. Ceramah oleh menteri
18

juga dapat diberikan. Undang-undang yang disetujui mulai berlaku dan diumumkan dalam
Lembaran Negara (staatsblad).

c) Kekuasaan Yudikatif

Peradilan memiliki posisi independen dari dua kekuatan lainnya. Raja/Ratu hanya
memiliki kekuasaan untuk menunjuk badan hukum. Di Belanda ada empat tingkat peradilan,
yaitu: 37

a. Canton,
b. Rechtbank,
c. Gerechtschof,
d. Hoge Raad.

Anggota-anggota Hoge Raad diangkat oleh Raja/Ratu dari calon-calon yang diajukan
oleh Tweede Kamer.

Hukum Belanda adalah sistem hukum sipil. Hukum dicatat dan penerapan hukum
umum merupakan pengecualian. Sistem hukum Belanda didasarkan pada hukum sipil Prancis
dengan pengaruh dari hukum Romawi dan hukum umum Belanda. KUH Perdata baru (yang
mulai berlaku pada tahun 1992) sangat dipengaruhi oleh KUH Perdata Jerman.

Badan legislatif utama dibentuk oleh Parlemen bersama dengan pemerintah Belanda.
Apabila kedua lembaga ini bersama-sama membuat undang-undang, mereka disebut badan
legislatif (dalam bahasa Belanda:

basah). Kekuasaan untuk membuat undang-undang baru dapat didelegasikan kepada


pemerintah kota atau lembaga negara tertentu, tetapi hanya untuk tujuan tertentu.
Kecenderungan dalam beberapa tahun terakhir adalah parlemen dan pemerintah menciptakan
"kerangka undang-undang", menyerahkan penjabaran peraturan yang lebih rinci kepada
menteri atau pemerintah daerah (misalnya provinsi atau kota).

37
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op.,Cit, hlm. 211.
19

Bidang hukum

Wilayah hukum di Belanda umumnya dikelompokkan sebagai berikut:

• Hukum publik, yang mengatur hubungan antara pemerintah dan warga negara
(termasuk badan hukum seperti korporasi); hukum administrasi negara, hukum pidana dan
hukum administrasi

• hukum privat, yang mengatur hubungan antar warga negara; Hukum perdata dan
hukum kepemilikan38

38
Ensiklopedia Dunia, Hukum di Belanda, P2k.stekom.ac.id (diakses 27 Mei 2023), Hukum di Belanda
(stekom.ac.id).
BAB IV

PEMBAHASAN
Spanyol adalah negara monarki konstitusional, di mana hukum yang disepakati
bertindak tidak hanya sebagai aturan untuk rakyat, tetapi juga untuk mengatur dan membatasi
tindakan raja. Di Spanyol juga terjadi beberapa perubahan atau transisi dalam sistem
pemerintahan. Berbagai transisi pemerintahan telah mengakibatkan Spanyol menjadi negara
demokrasi, menjadikan Spanyol model bagi negara-negara yang ingin mengubah dirinya
menjadi negara demokrasi. Sebelum pergantian pemerintahan, Spanyol masih berupa monarki,
negara kekuasaan yang diperintah dan diperintah oleh seorang raja, dengan konstitusi tertulis.

Namun, selama periode transisi Republik Pertama (1873-1874), Republik Kedua


(1931-1936), Perang Saudara (1936-1939), dan pada masa pemerintahan Jenderal Francisco
Franco (9399-9399) 1975). . Transisi dari sistem pemerintahan Spanyol ke sistem demokrasi
berdampak kuat pada peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya: Republik Kedua, Perang
Saudara, dan perubahan penting di bawah pemerintahan diktator Jenderal Franco. Demokrasi
sebenarnya lahir setelah pemerintahan Jenderal Franco. Kediktatoran Jenderal Francisco
Franco telah berakhir. Jenderal Francisco Franco sendiri berkuasa setelah memenangkan
Perang Saudara Spanyol. Di bawah kediktatoran, anggota parlemen tidak dipilih secara
demokratis dengan satu orang, satu suara, dan anggota parlemen tidak mewakili atau mewakili
masyarakat umum, tetapi mendukung institusi dasar masyarakat Spanyol, seperti universitas.
adalah Kepentingan asosiasi profesional, dll. kediktatoran Francisco Franco.

Anggota Kongres yang dipilihnya mewakili lembaga-lembaga ini, berdasarkan bentuk


kelembagaan yang digunakan Jenderal Francisco Franco untuk mengatur kehidupan politik dan
sosial. Dengan kata lain, sistem pemerintahan Francisco Franco pada dasarnya berbeda dari
Konstitusi Spanyol modern. Oleh karena itu, untuk memahami sistem pemerintahan Spanyol,
sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu secara pasti pada tahap apa sistem
pemerintahan Spanyol berubah sebelum Spanyol menjadi negara demokrasi. Tahapan transisi
individu dari sistem pemerintahan Spanyol dijelaskan di bawah ini.

Spanyol juga dikenal sebagai Negeri Matadors. Negara ini memiliki pusat
pemerintahannya di ibu kota bernama Madrid. Spanyol adalah negara demokratis, tetapi sistem
politik yang diwarisi dari Spanyol adalah monarki parlementer. Monarki parlementer adalah

20
21

bentuk pemerintahan negara yang dipimpin dan diperintah oleh seorang raja. Peran raja
dalam monarki parlementer harus menjadi simbol kekuasaan yang tak terbantahkan. Kemudian
kedudukan parlemen atau DPR disebut sebagai Kekuasaan Tertinggi. Konstitusi saat ini dalam
sistem pemerintahan Spanyol adalah Konstitusi Spanyol 6 Desember 1978. Konstitusi 1978 ini
mulai berlaku setelah pendirian partai politik, penyusunan Konstitusi, dan pemungutan suara
dalam pemilihan pertamanya pada 15 Juni 1977.

Persetujuan UUD 1978 disambut dengan tepuk tangan parlemen, dengan dukungan
rakyat mencapai 87%. Kemudian, dengan dukungan masyarakat, diambil keputusan untuk
membentuk pemerintahan monarki parlementer di Spanyol. Konstitusi Spanyol tahun 1978
mulai berlaku pada tanggal 29 Desember 1978 dan kemudian diperbarui pada tahun 1992

Semua undang- undang harus dinyatakan sesuai dengan konstitusi . dengan kata lain,
semua hukum yang bertentangan dengan konstitusi dianggap tidak valid. Untuk mengatur
pemenuhan aturan tersebut, dibutuhkan badan publik. Mahkaah konstitusi di Spanyol memiliki
dua fungsi dasar, yaitu:

1. memastikan semua hukum kompatibel dengan konstitusi


2. menyatakan nulitas hukum yang bertentangan dengan konstitusi. 39
Cortes Generales, sebuah parlemen bikameral yang terdiri dari Majelis Rendah dan
Majelis Tinggi, dikenal sebagai badan legislatif dalam sistem politik Spanyol. 350 anggota
Majelis Rendah, juga dikenal sebagai Kongres Deputi atau Congreso de los Diputados, dipilih
setiap empat tahun dengan sistem 17 tanggung jawab proporsional. Metode representasi
proporsional D'Hondt digunakan untuk memilih anggota Kongres Deputi. Di bawah metode
D'Hondt, setiap provinsi menciptakan daerah pemilihan dan diwajibkan untuk mengajukan dua
atau lebih calon untuk pemilihan. Selain itu, 259 anggota Majelis Tinggi, sering disebut Senat
atau Senado, dipilih setiap empat tahun oleh sistem pos pertama.

Di Spanyol, Cortes Generales atau Parlemen Spanyol adalah badan legislatif utama.
Cortes Generales terdiri dari dua badan legislatif terkait:

Kongres Perwakilan (Congreso de los Diputados) adalah badan legislatif yang terdiri
dari perwakilan rakyat yang dipilih langsung. Kongres Perwakilan memainkan peran yang
sangat penting dalam proses legislatif dan pengambilan keputusan di Spanyol. Tugas anggota

39
Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Op.,Cit, hlm. 247.
22

DPR adalah mewakili kepentingan umum dan mengusulkan, memperdebatkan, dan


mengesahkan undang-undang. Mereka juga memiliki kekuatan untuk menantang pemerintah
dan memberikan suara menentang pemerintah Spanyol.

Senat (Senat) adalah badan legislatif kedua Spanyol. Senat terdiri dari anggota yang
dipilih dengan berbagai cara, termasuk pemilihan langsung dan pencalonan dari parlemen lokal
(Comunidades Autónomas). Senat memiliki peran yang lebih terbatas dalam proses legislatif
daripada Majelis. Tanggung jawab utama Senat termasuk menyiapkan dan menyetujui
proposal legislatif Majelis, serta mewakili kepentingan lokal dan mempromosikan koordinasi
antara administrasi negara bagian dan lokal.

Catatan penting, bahwa General Cortes adalah badan legislatif tertinggi di Spanyol dan
bertanggung jawab atas undang-undang dan pengawasan pemerintah. Kedudukan parlemen
berperan penting dalam menentukan kebijakan negara dan menjaga keseimbangan kekuasaan
dengan eksekutif.

Cabang eksekutif Spanyol terdiri dari kepala negara yang dipimpin oleh Raja dan
Perdana Menteri. Perdana Menteri dipilih oleh Cortes, partai yang memenangkan kursi
terbanyak di Parlemen, dan kemudian diangkat oleh Raja. Para menteri juga diberhentikan oleh
kepala negara dan bertanggung jawab hanya kepadanya. Menteri mengadakan sidang dalam
ruang- ruang tertutup dan dipimpin oleh kepala negara tanpa adanya notulen resmi atau catatan.
Menteri- menteri memimpin departemen masing- masing serta mengeluarkan peraturan atas
persetujuan kepala negara.

Kepala negara dan kepala pemerintahan diangkat berdasarkan pemilihan yang diatur
dalam Undang- undang tahun 1947 mengenai pergantian kepala negara tentang persyaratan
bagi pembahuruan sistem kerajaan yang sudah berlangsung secara tradisi sejak lama. Hal ini
dilakukan dengan jalan membentuk dewan khusus yang bertugas menentukan penggantian
kerajaan.40

Di Spanyol, kekuasaan eksekutif terutama terdiri dari pemerintah Spanyol dan kepala
negara. Pemerintah Spanyol adalah badan eksekutif pusat yang bertanggung jawab atas
pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan negara. Kepala pemerintahan adalah

40
Ibid., hlm. 148
23

Perdana Menteri (Presiden Pemerintah Spanyol), yang diangkat oleh Raja Spanyol. Perdana
Menteri adalah pemimpin partai politik yang memenangkan pemilihan umum dan memiliki
mayoritas di Parlemen Spanyol. Pemerintah Spanyol bertanggung jawab atas kebijakan di
banyak bidang, termasuk ekonomi, keuangan, urusan luar negeri, pertahanan, dan urusan dalam
negeri.

Badan peradilan pemerintah Spanyol sekarang adalah Mahkamah Agung (MA.


Mahkamah Agung memiliki yurisdiksi atas semua keputusan pengadilan, dan keputusan
Mahkamah Agung tidak dapat diajukan banding, kecuali jika hak konstitusional diduga telah
dilanggar.

Di Spanyol, peradilan bertanggung jawab atas peradilan dan penerapan hukum. Berikut
ini penjelasan tentang kedudukan kehakiman di Spanyol:

1. Dewan Umum Kehakiman (Consejo General del Poder Judicial, CGPJ):

CGPJ adalah badan hukum independen yang bertanggung jawab atas regulasi dan
administrasi sistem hukum Spanyol. CGPJ terdiri dari hakim dan anggota lain yang ditunjuk
oleh legislator dan lembaga hukum dan badan hukum profesional. Tugas utama CGPJ adalah
menjamin independensi peradilan, mengatur kegiatan peradilan dan mengontrol etika dan
disiplin hakim.

2. Mahkamah Konstitusi Spanyol (TC):

TC adalah otoritas yudisial yang bertanggung jawab untuk menafsirkan dan melindungi
Konstitusi Spanyol. TC terdiri dari hakim yang ditunjuk oleh badan tertentu, termasuk
parlemen nasional. TC memutuskan konstitusionalitas undang-undang dan menangani
sengketa yurisdiksi antara otoritas negara bagian dan lokal. Keputusan TC memiliki kekuatan
hukum yang mengikat semua pihak.
24

3. Pengadilan Umum (Tribunales Ordinarios):

Pengadilan Umum Persatuan terdiri dari berbagai jenis pengadilan yang memiliki
yurisdiksi atas berbagai masalah pidana dan perdata. Pengadilan ini termasuk Pengadilan
Banding (Provinsi Audiencia), pengadilan banding provinsi, dan pengadilan tingkat pertama
seperti Pengadilan Pidana (Juzgado de lo Penal) dan Pengadilan Perdata (Juzgado de Primera
Instancia). dan Pengadilan Perburuhan (Juzgado de lo Social). Pengadilan umum memiliki
yurisdiksi untuk mengadili kasus-kasus terhadap individu, perusahaan, dan pemerintah.

Sistem pemerintahan ini berkontribusi pada terciptanya sistem pemerintahan sendiri


yang membagi Spanyol langsung menjadi 17 komunitas otonom di tingkat negara bagian.
Setiap provinsi memiliki 50 provinsi dan 2 kotamadya, dengan total sekitar 8.000 kota.
Komunitas berpemerintahan sendiri ini memiliki peran khusus di bidang keuangan dan hukum
ke-18. Otonomi untuk komunitas ini akan disetujui setelah referendum. Selain itu, otonomi dan
keberadaan kota mengharuskan setiap wilayah memiliki parlemen, kepala pemerintahan, dan
pengadilan. Sebagai pusat saraf pemerintahan, mereka fokus pada penyelenggaraan bidang-
bidang seperti hubungan luar negeri, pertahanan, perdagangan, dan urusan sipil.

Spanyol adalah negara dengan sistem pemerintahan paling terdesentralisasi di Eropa.


Terdiri dari 17 kotamadya dan 50 negara bagian, negara ini memiliki beragam pengalaman dan
budaya di arena politik. Secara umum, politik memiliki tiga unsur yang membentuk budaya
politik. Yang pertama adalah pengertian peristiwa atau interpretasi peristiwa dan yang kedua
adalah pengalaman atau pengalaman yang berulang dan sosialisasi atau sosialisasi. Budaya
politik yang berkembang di Spanyol saat ini adalah pengaruh faktor-faktor penentu peristiwa
yang muncul dari interpretasi dan studi tentang peristiwa masa lalu. Pergeseran politik ini
terjadi selama transisi pemerintah Spanyol dari republik yang dipimpin oleh Francisco Franco
pada tahun 1975 menjadi pemerintahan monarki parlementer yang dipimpin oleh raja pertama,
Juan Carlos, dari tahun 1975 hingga 2014, setelah itu putranya, sang raja, menggantikannya.
Philip VI melanjutkan.

Dalam politik, Spanyol memiliki banyak partai politik. Ini adalah organisasi yang
dibentuk untuk pemilu (Amal, 1996). Secara tradisional, sistem politik dan pemerintahan
Spanyol memiliki dua partai politik besar yang mendominasi atmosfer politik di Spanyol.
Kedua partai tersebut adalah Partai Rakyat (PP) pimpinan Pablo Casado dan Partai Sosialis
Obrero de España (PSOE) pimpinan Pedro Sánchez. Kedua partai memenangkan hampir 75%
25

suara dalam pemilihan terakhir. Namun pada pemilu 2015 dan 2016, kedua partai ini hanya
memenangkan 50% dari mayoritas gabungan. Dua partai politik baru bersaing. Partai-partai
baru itu adalah Podemos (Kita bisa), dipimpin oleh Pablo Iglesias, dan Ciudadanos (Warga),
dipimpin oleh Albert Rivera.

Selain peran partai politik, kelompok kepentingan juga ada di Spanyol. Kelompok
kepentingan adalah kelompok orang yang membentuk aliansi dan didorong oleh kepentingan
tertentu, seperti kepentingan umum atau kepentingan kelompok. Tujuan kelompok
kepentingan adalah untuk memperjuangkan kepentingan tertentu dengan mempengaruhi
lembaga- lembaga politik disuatu wilayah agar mencapai sebuah keputusan yang
menguntungkan.

Spanyol mengikuti sistem hukum yang dikenal sebagai "Sistem Hukum Sipil" atau
"Sistem Hukum Kontinental". Di bawah ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang sistem
hukum yang dianut oleh Spanyol:

1. Dasar hukum:

Landasan hukum utama di Spanyol adalah Konstitusi Spanyol tahun 1978. Konstitusi
ini membentuk dasar sistem hukum dan menetapkan hak-hak fundamental, struktur
administratif, dan prinsip-prinsip penting sistem hukum.

2. Sumber hukum:

Spanyol memiliki beberapa sumber hukum yang diterapkan secara hierarkis. Sumber
hukum utama di Spanyol adalah Konstitusi, undang-undang, dekrit, keputusan pemerintah, dan
keputusan pengadilan. Keputusan pengadilan tunduk pada yurisprudensi dan merupakan
bagian penting dari interpretasi hukum di Spanyol.

Sistem hukum Spanyol didasarkan pada prinsip-prinsip hukum, juga dikenal sebagai
sistem hukum kontinental. Asas ini mengutamakan kodifikasi hukum, yaitu pengumpulan dan
transkripsi undang-undang menjadi undang-undang dan peraturan yang terorganisir dengan
jelas. Hukum perdata Spanyol menekankan aturan tertulis, kepastian hukum dan interpretasi
yudisial.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Spanyol adalah negara monarki konstitusional, di mana hukum yang disepakati


bertindak tidak hanya sebagai aturan untuk rakyat, tetapi juga untuk mengatur dan membatasi
tindakan raja. Legislatif Spanyol dipegang oleh Cortes Generales yang terbagi menjadi dua
kamar yaitu Kongres Perwakilan (Congreso de los Diputados) yang mempunyai peran yang
sangat penting dalam proses legislatif dan pengambilan keputusan di Spanyol. Dan Senat
(Senat) Tanggung jawab utama Senat termasuk menyiapkan dan menyetujui proposal legislatif
Majelis, serta mewakili kepentingan lokal dan mempromosikan koordinasi antara administrasi
negara bagian dan lokal. Cabang eksekutif Spanyol terdiri dari kepala negara yang dipimpin
oleh Raja dan Perdana Menteri. Perdana Menteri dipilih oleh Cortes, partai yang memenangkan
kursi terbanyak di Parlemen, dan kemudian diangkat oleh Raja. Badan peradilan pemerintah
Spanyol sekarang adalah Mahkamah Agung (MA. Mahkamah Agung memiliki yurisdiksi atas
semua keputusan pengadilan, dan keputusan Mahkamah Agung tidak dapat diajukan banding,
kecuali jika hak konstitusional diduga telah dilanggar. Dan Spanyol merupakan negara yang
menganut sistem hukum erope kontinental.

Setelah diperbandingkan, dapat disimpulkan Spanyol dengan Jepang, Inggriss, dan


Belanda mempunyai kesamaan dalam sistem pemerintahan yaitu monarki parlementer, dimana
kekuasaan legislatif dipegang oleh parlemen dan kekuasaan eksekutifnya dipegang oleh raja/
ratu. Ada pemisahan yang jelas tentang pembagian tugas antara kepala pemerintahan dan
kepala negara. Dari sistem hukumnya, Spanyol yang menganut sistem hukum eropa
kontinental mempunyai kesamaan dengan Negara Jepang dan Belanda, dimana Undang-
undang yang dikodifikasi adalah dasar hukumnya. Berbeda dengan Negara Inggris yang
menganut sistem hukum Common Law, dasar hukum mereka adalah yurisprudensi.

26
27

B. Saran

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan sebelumnya, saran yang dapat disampaikan
adalah dengan keberadaan sistem hukum yang berlaku di masing-masing negara, ada baiknya
apabila masing-masing negara memegang teguh sistem hukumnya sendiri. Pada masa
belakangan ini, beberapa sistem hukum telah bercampur karena adanya relasi antarnegara. Hal
ini membuat karakteristik sistem hukum tiap negara memiliki kemunduran dan ditakutkan
tidak tercapainya kepastian hukum. Namun, relasi yang terjadi antarnegara yang
mempengaruhi sistem hukum negara sebenarnya juga memiliki sisi positif apabila
dilaksanakan dengan baik. Perkembangan sistem hukum dunia akibat dari relasi antarnegara
berkembang menjadi lebih praktis dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Beni Ahmad Saebeni dan Ai Wati, Perbandingan Hukum Tata Negara, Bandung, CV Pustaka
Setia, 2016.

Tudjung Herning Sitabuana, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta, Konstitusi Press, 2020.

B. JURNAL

Andi Safriani, Hakikat Hukum Dalam Perspektif Perbandingan Hukum, Jurnal: Jurnal
Jurisprudentie, Vol. 5 No. 2, 2018.

Geofani Milthree Saragih, Perbandingan Ketatanegaraan Indonesia Dan Inggris Dari


Berbagai Aspek (Comparison Of Indonesian And England Constitutions From Various
Aspects), Jurnal: Jurnal Ilmu Hukum Reusam, Vol. 10 No. 2, 2022

Handika D. A. Pelu, et.al., Perbandingan Sistem Pemerintahan Yang Dianut Oleh Negara
Kesatuan Repubilk Indonesia Dengan Negara Lain (Studi Perbandingan Negara
Jepang), Jurnal: Jurnal Cahaya Keadilan, Vol. 10 No. 1, 2022.

Manotar Tampubolon dan Putu George Matthew Simbolon, Perbandingan Sistem Hukum
Inggris Dengan Jerman (Refleksi Terhadap Sumber Hukum Dan Penerapan Hukum
Indonesia), Jurnal: Jurnal Ilmu Hukum Universitas Islam Malang, Vol. 5 No. 2, 2022

Muliadi Anangkota, Klasifikasi Sistem Pemerintahan (Perspektif Pemerintahan Modern


Kekinian,), Jurnal: CosmoGov Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 3 No. 2, 2017.

Putu Oka Surya Atmaja, Comparative Study Mekanisme Penyadapan dalam Sistem Peradilan
Pidana Indonesia dan Inggris, Jurnal: Jurnal Magister Hukum Udayana, Vol. 8 No.1,
2019

Ribkha Annisa Octovina, Sistem Presidensial Di Indonesia, Jurnal: CosmoGov Jurnal Ilmu
Pemerintahan, Vol. 4 No. 2, 2018.
C. BAHAN YANG TIDAK DITERBITKAN

Asshiddiqie, Jimly. "Gagasan negara hukum Indonesia." Makalah Disampaikan dalam Forum
Dialog Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional yang Diselenggarakan oleh
Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan. 2011.

Aqrama Wardana, Perbandingan Ketatanegaraan Belanda Dengan Indonesia, Skripsi:


Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, 2018.

D. LAIN- LAIN

Aulia, Bentuk, Sistem Dan Lembaga Pemerintahan Negara Jepang, GuruPPKN.com (diakses
26 Mei 2023), Bentuk, Sistem Dan Lembaga Pemerintahan Negara Jepang Lengkap
Disini ! - GuruPPKN.com

Ensiklopedia Dunia, Hukum di Belanda, P2k.stekom.ac.id (diakses 27 Mei 2023), Hukum di


Belanda (stekom.ac.id)

Rachmatika Lestari, Perbandingan Hukum Pidana, 2019.

Syahidah Izzata Sabiila, Ciri-Ciri Negara Hukum Beserta Pengertiannya Menurut Para Ahli,
sonora.id (diakses 24 Mei 2023), Ciri-Ciri Negara Hukum Beserta Pengertiannya
Menurut Para Ahli - Sonora.id.

Vega Nidia Atmawijaya, Sistem Hukum Jepang, scribd.id (diakses 26 Mei 2023), Sistem
Hukum Jepang | PDF (scribd.com).

Zakky, Pengertian Negara Menurut Para Ahli dan Definisinya Secara Umum, zonarefrensi.com
(diakses 23 Mei 2023), Pengertian Negara Menurut Para Ahli dan Definisinya Secara
Umum (zonareferensi.com)

Anda mungkin juga menyukai