Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR FILSAFAT HUKUM

PENGANTAR

Filsafat hukum lebih tepat sebagai bagian dari ilmu hukum- prof piter

Jurispridence

- Doctrinal Study of law


- Legal theory
- Philosophy of law

Sejarah Singkat dan definisi Filsafat

Dimana Filsafat lahir di Yunani pada abad keenam Sebelum Masehi (SM) dan dalam bahasa Yunani
filsafat disebut philosophia yang dapat diartikan sebagai cinta akan kebijaksanaan

Menurut Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., M.Hum, filsafat adalah hasil berfikir filsafat dan
berfikir filsafat adalah berfikir tentang sebab (thingking of cause). Berfikir tentang sebab adalah
berfikir tentang asal-usul, sumber, atau hakekat sesuatu.

Filsafat Hukum

filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis. Objek filsafat hukum adalah
hukum dan objek tersebut dikaji secara mendalam sampai kepada inti atau dasarnya yang disebut
dengan hakikat

Lingkup

Adapun masalah yang dibahas dalam lingkup filsafat hukum, meliputi:

1. Masalah hakikat dari hukum;


2. Masalah tujuan hukum;
3. Mengapa orang mentaati hukum;
4. Masalah mengapa negara dapat menghukum;
5. Masalah hubungan hukum dengan kekuasaan
ALIRAN ALIRAN FILSAFAT HUKUM

1. Aliran hukum alam


Ada dua pandangan dalam pembahasan hukum kodrat ini, yakni: pandangan teologis dan
pandangan sekuler.
a) Pandangan Teologis: Dalam pandangan teologis dikatakan bahwa seluruh alam
semesta diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai ciptaannya. Tuhan telah
meletakkan prinsipprinsip yang abadi untuk mengatur segala kehidupan di dunia ini.
Oleh karenanya seluruh aturan yang diciptakan oleh manusia harus berdasarkan
pada hukum Tuhan yang abadi.
b) Pandangan Sekuler: Dalam pandangan skuler, diyakini bahwa manusia memiliki
kemampuan akal budi yang menjadi sumber tatanan moral dalam diri dan
masyarakat manusia. Keutamaan moral tidak ada dalam sabda Tuhan yang tertulis
dalam kitab suci
2. Aliran Hukum Positif
Aliran ini disebut juga dengan positivisme hukum. Aliran ini berpandangan bahwa hukum itu
adalah perintah penguasa (law is a command of the lewgivers)/ bahwa hukum itu adalah
identik dengan undang-undang

3. Aliran hukum utilitarian


Utiliarianisme atau Utilitisme adalah aliran yan meletakkan kemanfaatan sebagai tujuan
utama hukum. Kemanfaatan ini diartikan sebagai kebahagiaan (happines). Jadi baik buruk
ataupun adil tidaknya suatu hukum, bergantung kepada apakah hukum itu memberikan
kebahagiaan kepada manusia atau tidak

TUGAS FILSAFAT

- Untuk Membimbing pengambilan keputusan

Hukum Dan Moral

- Hukum adalah peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis dimaksudkan untuk
dipatuhi oleh segenap masyarakat dan dan memiliki sangsi bagi yang melanggarnya.
- Sedangkan Moralitas adalah suatu kehendak manusia yang ingin melakukan sesuatu
yang di proses melalui hati nurani.

- Jika dapat diperhadapkan, maka hubungan hukum dan moralitas ini ketika tidak dikaitkan
satu sama lain maka akan menjadikan hubungan hukum dan masyarakat tidak bisa
bertemu atau tidak cocok untuk di jalankan karena hukum kalo dipisahkan dengan
moralitas akan menjadi hukum yang jahat bagi masyarakat ,begitupula moral tanpa
hukum ketika tidak di kaitkan maka masyarakat tidak akan tertib.
Keterkaitan Hukum dan Moral

- Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak berarti banyak kalau tidak dijiwai oleh moralitas.
Tanpa moralitas, hukum adalah kosong. Karena itu, hukum harus selalu diukur dengan
norma moral.
- Moral akan mengawang-awang kalau tidak diungkapkan dan dilembagakan dalam
masyarakat dalam bentuk salah satunya adalah hukum

Makna Moral terhadap Hukum

- Moral merupakan dasar bagi aturan hukum


- Hukum harus merefleksikan moral

Contoh penerapan moral

Pasal 34

Sejak disetujuinya rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksikan dari
suatu Wilayah Kerja, Kontraktor wajib menawarkan participating interest 10% (sepuluh per seratus)
kepada Badan Usaha Milik Daerah

 Ratio lagesnya dari pasal tersebut adalah keadilan bagi masyarakat sekitar maka inilah salah
satu bentuk aturan bersandar dari modal

Moral adalah

Seperangkat prinsip yang bersifat universal yang mendasari perintah atau larangan atau anjuran
untuk berbuat sesuatu

Hukum tidak bisa memaksa orang untuk melakukan kebajiakn

NATURALISME

Hukum alam secara sederhana dapat diartikan sebagai hukum yang dibangun berdasarkan alam

Kecenderungan Manusia secara Alamiah

 Naluri manusiawi akan perlindungan diri

 Adanya daya tarik antara melakukan hubungan seksual dengan keinginan untuk melahirkan
anak, mendidik mereka dan membuat mereka secara rohani bertumbuh

 Manusia mempunyai keinginan yang wajar untuk mengetahui kebenaran akan Tuhan

 Keinginan manusia untuk hidup bermasyarakat sehingga wajar kalau manusia berusaha
menghindari segala sesuatu yang merugikan

Penerapan

Pasal 49 KUHP

Tentang pembelaan terpaksa dalam hal ini ratio legisnya adalah naluri akan perlindungan diri

Kalo dasar ontologis : mengapa dibuat undang undan gitu


Maslaah privat dapat dicampuri oleh negara kalo menyangkut kepentingna umums

Postivisme

• Diletakkan oleh August Comte

Positif artinya ada

Ada tiga tahap pemikiran manusia

– Pertama, adalah tahap theologia yang di dalam tahap ini semua fenomena diterangkan
dengan mengacu kepada kausa yang bersifat supernatural dan intervensi dari yang ilahi

– Metafisik yang di dalam tahap ini pemikiran diarahkan kepada prinsip-prinsip dan gagasan
yang mendasar yang dipandang sebagai sesuatu yang ada di bawah permukaan apa yang
ada tersebut dan yang membangun kekuatan yang riil dalam evolusi manusia

– positif, yaitu suatu tahap yang menolak segala konstruksi yang bersifat hipotetis dalam
filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan dan membatasi diri pada pengamatan empirik dan
hubungan di antara fakta berdasarkan metode yang digunakan di dalam ilmu-ilmu alamiah

Ciri-ciri Positivisme Hukum

• Hukum merupakan aturan yang dibuat oleh penguasa,

 Hukum kebiasaan bukan hukum (prof pieter)


• Validitas hanya diukur apakah pembuatan aturan itu telah melalui prosedur yang ditetapkan

• Tidak membahas masalah keadilan atau nilai-nilai moral

Menurut Tokoh

H.L.A. Hart

1. Human vulnerability

2. Approximate equality of people

3. Limited altruism

4. Limited resources

5. Limited understanding

Jeremy Bentham

1. Hukum merupakan produk keinginan penguasa

2. Produk itu harus diberitahukan kepada warga negara dan pejabat negara

3. Dalam hukum harus dituangkan tingkah laku yang harus dilakukan atau yang dilarang

 Pada dasarnaya tidak semua hal yang tidak diatur itu boleh dilakukan karena disamping
norma hukum ada norma sosial , hukum kebiasaan dan lains ebagainya
 Itulah kelmahan dari postivisme jadi Ketika tidka dilarang maka dianggap boleh dilakukan
 Namunn untuk hukum pidana harus ada kepastian hukum oleh karena itu ada asas legalitas
4. Hukum harus mengandung sanksi

5. Hukum ditujukan untuk peningkatan kebahagiaan masyarakat

John Austin

• Hukum adalah aturan yang dibuat oleh penguasa

• Jadi kalo tidka dibuat oleh penguasa bukan hukum postif, jadi hukum kebiasaan bukan
hukum positif

• Kemanfaatan merupakan prinsip keadilan sosial

H.L.A. Hart

• Hukum adalah kombinasi antara primary rules dan secondary rules

• Primary rules adalah aturan-aturan yang mengatur perilaku masyarakat

• Secondary rules terdiri dari:

- rules of change

- rules of adjudication

- rules of recognition

Catatan

Untuk menghindari comotologi liat konteksnya tulisan itu dibuat masih relvan atau tidak untuk saat
ini`o\

Utilirianisme

Didirikan oleh Jeremy Bentham (1748 – 1832)

Inti

 Berpangkal pada postulat bahwa alam telah menempatkan manusia di bawah perintah dua
tuan yang berkuasa yaitu kesenangan dan sengsara
 Sesuatu yang baik atau jahat dari suatu tindakan harus diukur dari kuantitas kesenangan
atau sengsara yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut
 Utility menurut Bentham adalah prinsip-prinsip yang menyetujui atau menolak setiap
tindakan apapun juga yang tampak memperbesar atau mengurangi kebahagiaan fihak yang
berkepentingan
 Apabila fihak yang berkepentingan adalah perorangan, prinsip utility harus didesain untuk
meningkatkan kebahagiannya
 Apabila fihak yang berkepentingan adalah masyarakat, prinsip utility harus diarahkan untuk
kebahagiaan masyarakat
 Tugas pemerintah menurut Bentham adalah meningkatkan kebahagiaan masyarakat dengan
memperbesar kesukaan yang dapat dinikmati masyarakat dan memungkinkan terciptanya
keamanan dengan mengurangi sengsara
 Alat ukur mengenai benar dan salah adalah
 “the greatest happiness for the greatest numbers”
 Pembentuk undang-undang yang ingin menjamin kebahagiaan masyarakat harus berjuang
untuk mencapai empat tujuan, yaitu subsistensi, kelimpahan, persamaan, dan keamanan
bagi warga negara
 Fungsi hukum harus ditujukan untuk memenuhi keempat tujuan tersebut Dari keempat
tujuan hukum tersebut, yang paling utama adalah keamanan

Anda mungkin juga menyukai